1

Puluhan Anak Banten Jadi Korban Pemerkosaan & Kekerasan

Kabar6-Sebanyak 70 anak di Banten masih menjadi korban penganiayaan, pencabulan dan pemerkosaan pihak tak bertanggungjawab. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu sesuai dengan data laporan yang dimilik Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Banten tahun 2012.

“Dari 210 kaus kekerasan pada anak dan perempuan, 70 diantaranya merupakan tindak kekerasan pada anak. Dan terbesar adalah tindak pelecehan seksual dan pencabulan,” kata Yayah Ruhiyah, Wakil Ketua P2TP2A Provinsi Banten, saat menggelar sosialiasi di Lapas Anak laki-laki, Jumat (3/8/2012).

Menurutnya, dari data diatas, terbanyak kasus kekerasan terhadap anak terjadi di Kota Serang. Penyebabnya, tingkat pengetahuan, urbanisasi, dan globalisasi yang tinggi di daerah tersebut.

“Saat ini kami sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi agar masyarakat sadar bahwa tindakan ini tidak dibenarkan, sehingga ada sanksi yang bisa dijatuhkan terhadap pelaku, baik itu pelaku KDRT maupun kekerasan terhadap anak,” tandasnya.

Terkait dengan sosialisasi penangkalan tindak kekerasan terhadap anak di Lapas Anak Laki-laki, Kota Tangerang, Ketua P2TP2A Provinsi Banten Ade Rossi Choirunnisa mengatakan, pihaknya ingin memberitahukan bahwa, anak-anak harus mendapatkan perlindungan, kenyamanan, dan mendapatkan hak-haknya dari orang lain.

“Selama ini banyak anak yang tidak bebas dan terkekang. Bahkan banyak yang kena imbas kekerasan dalam rumah tangga. Kami hanya ingin memberitahukan bahwa anak perlu mendapatkan haknya untuk bermain, belajar dan juga mendapatkan perlindungan. Bukan dikerasi,” bebernya.

Pentingnya menggelar sosialisasi kepada anak-anak di dalam Lapas, merupakan salah satu upaya dari P2TP2A Prvinsi Banten untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak binaan untuk mengetahui hal ini.

Terlebih, mereka yang mengalami kasus kekerasan atau melakukan kekerasan sampai masuk penjara.

“Kesempatan untuk tahu bahwa kekerasan kepada anak dilarang undang-undang juga perlu diketahui anak. Jangan sampai juga, mereka yang sedang dibina di dalam Lapas ini justru mengalami kekerasan. Kami ingin menyadarkan anak bahwa melakukan kekerasan, perbuatan cabul, dan penganiayaan itu dilarang,” tuturnya.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Provinsi Banten Imam Santoso mendukung upaya P2TP2A untuk melakukan sosialisasi semisal di semua Lapas yang ada di Banten.

Bahkan, bukan hanya lembaga dimaksud, semua lembaga baik LSM, Pemerintah, atau NGO bisa melakukan hal serupa di semua Lapas binaannya. “Hal ini baik untuk pelaku kekerasan di dalam Lapas agar sadar,” pungkasnya.(Iqmar)

 




Amankan Jalur Mudik, Polda Banten Kerahkan Penembak Jitu

Kabat6-Dalam upaya mengamankan jalur  lebaran 2012 dari gangguan teror, Polda Banten akan menempatkan sniper (penembak jitu) di Pelabuhan Penyeberangan Merak dan titik-titik lainnya yang dianggap rawan di wilayah Banten.

Demikian ujar  Kapolda Banten Brigjen Pol Eko Hadi Sutedjo, Kamis (2/8/2012) malam di Mapolres Cilegon.“Jumlah dan lokasi penempatan para penembak jitu tidak perlu disebutkan tapi mereka ada dititik-titik tempat rawan,” kata kapolda .

Polda Banten selain mengerahkan sniper, juga mengerahkan 2.800 personil yang disebar di jalur lintasan pemudik mulai dari Cikande sampai perjalanan ke Merak dan jalur-jalur wisata.

“Di jalur mudik ini kita dirikan sebanyak 37 pos keamanan. Dan khusus untuk Pelabuhan Merak, kita tempati 455 personil, ditambah dengan penembak jitu tentunya,” lanjut EKo Hadi

Eko menambahkan, yang menjadi permasalahan pada  mudik tahun ini adalah kondisi jalan di kawasan industri yang sedang dalam perbaikan. “Kita akan mengerahkan kekuatan banyak dan antisipasi buka tutupm dan akan memanfaatkan jalur-jalur alternatif mulai mulai H-7.

Sementara itu, bagi warga yang mudik menggunakan motor jajaran Polda Bangten akan mengawal  hingga perbatasan . Sedangkan pengawanan obyek vital Polda Banten akan dibantu jajaran TNI.(bbs/sak)

 




Cegah DBD, Dinkes Beri Penyuluhan ke Masyarakat

Kabar6-Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi sejak awal bulan puasa di Kabupaten Tangerang, cukup mengkuatirkan sejumlah pihak.

Hingga saat ini, terhitung sudah belasan warga terjangkit penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini.

Untuk mencegah merebaknya penyakit mematikan ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, terus memberikan penyuluhan dan melakukan pemantauan terhadap sejumlah wilayah epindemik penyakit DBD tersebut.

Tak hanya itu, petugas Dinkes setempat juga kerap melakukan fogging atau penyemprotan jentik nyamuk di wilayah itu.

“Kami sudah melakukan penyuluhan dan mengajarkan kader tentang bagaimana cara mendeteksi keberadaan jentik,” ujar Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyuluhan Lingkungan (P2P-PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Yully Soenar Dewanti kepada wartawan, Jumat (3/8/2012).

Selain memberikan penyuluhan, pihaknya juga tengah mengadakan penilaian terhadap desa yang bebas jentik, serta mengajarkan anak-anak sekolah terkait pendeteksian dini terhadap jentik di sekolah masing-masing.

“Tapi, itu semua tak ada artinya ketika masyarakat tidak mau melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan melakukan pemantauan jentik rutin, minimal 1x seminggu dirumah masing-masing,” katanya.

Menurut Yully, dirinya tidak mungkin memeriksa jentik di rumah penduduk yang jumlahnya hampir 3 juta di daerah itu. Dia berharap, masyarakat mau lakukan ini dirumah masing-masing secara berkala, karena, fogging itu bukan obat untuk memusnahkan nyamuk.

“Jentik tidak mati dengan fogging. Tapi dengan menguras kamar mandi sekali semiggu dan membersihkan lingkungan. Fogging, sifatnya hanya membunuh nyamuk dewasa,” imbuhnya.

Diinformasikan, sejak awal bulan puasa tahun ini, sedikitnya sudah belasan warga yang terjangkit wabah DBD. 15 penderita DBD ini diantaranya berada di Perumahan Puri I, Desa Pete, Kecamatan Tigaraksa.(din)

 




Diduga Akan Dijual ke Pabrik, Ratusan Liter Solar Bersubsidi Diamankan

Kabar6-Dua orang yang coba menyelundupkan ratusan liter solar bersubsidi dalam sebuah kendaraan modifikasi jenis Isuzu Panther, diringkus aparat Polsek Ciledug, Jumat (3/7/2012).

Kuat dugaan, ratusan liter solar itu akan dijualbelikan kepada pihak industri dikawasan tersebut. Ke dua pelaku yang diamankan polisi berinisial WR (33) dan RD (30).

Penyelundupan ini terungkap dari kecurigaan petugas pada dua orang dalam mobil warna merah B 1048 NVE yang baru saja mengisi solar di SPBU bilangan Jalan Raden Fatah, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang.

Karena sangat mencurigakan, mobil Panther yang berjalan pelan akibat kelebihan muatan barang tersebut diberhentikan petugas. Kemudian dilakukan pemeriksaan secara seksama ke seluruh bagian mobil.

Saat dibuka begasi belakang mobil, ternyata dugaan polisi terbukti. Di dalam mobil tersebut ditemukan dua buah tangki hasil modifikasi berukuran besar, berisi ratusan liter solar bersubsidi untuk rakyat, yang rencananya akan dijual ke kalangan industri dengan harga yang lebih tinggi.

Hingga saat ini, mobil berisi solar bersubsidi tersebut masih ngandang di Mapolsek Ciledug. Sedangkan dua pelaku penyelundupan langsung diamankan petugas dan masih dimintai keterangan oleh petugas.

Polisi sendiri masih belum memberikan keterangan resmi tentang penangkapan tersebut guna pengembangan lebih lanjut, tentang adanya jaringan besar penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut.

Sementara itu, WR (33), salah satu tersangka penyelundupan mengatakan, pihaknya memodifikasi tangki BBM baru kali ini. Dan menurutnya, dalam tangki tersebut bisa memuat sedikitnya seribu liter BBM untuk sekali isi. “Saya baru kali ini melakukannya. Langsung ketahuan di SPBU Raden Fatah,” singkatnya.(Iqmar)

 




Kejari Serang Kembalikan Uang Titipan Perkara Korupsi

Kabar6-Kejari Serang mengembalikan uang titipan perkara korupsi Dana Perumahan (DP) tahun 2004 senilai Rp 1,5 miliar kepada 30 orang mantan anggota DPRD Banten periode 2001-2004, Kamis (2/8/2012).

Pengembalian uang tersebut berdasarkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) beberapa tersangka dan berdasarkan surat perintah pelaksanaan putusan pengadilan Nomor 3931/0.6/10/Fuh.1/12/2011 tertanggal 30 Desember 2011 untuk melaksanakan putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor 2097/K/Pid/2006, tertanggal 8 Mei 2006 terhadap kasasi terdakwa mantan Gubernur Banten, (Alm) Djoko Munandar.

Pantauan di lokasi, mantan anggota DPRD Banten priode 2001-2004 terlihat hadir di kantor Kejari Serang, diantaranya Aap Aptadi, Elly Soepriyadie, Tato Haryanto dan Maman Supryatna. Pengembalian sendiri dilakukan secara tertutup di ruang Kasi Pidsus Kejari Serang, Triono Rahyudi.

Kepada wartawan, Aap Aptadi mengatakan bahwa dirinya diminta hadir ke Kejari untuk mengambil pengembalian uang titipan dalam kasus DP.

Aap mengklain bahwa dirinya telah menyerahkan uang DP sebesar Rp 130 juta yang diterimanya kepada penyidik. Namun begitu, kata Aap, dalam surat pemberitahuan pengembalian uang tersebut, hanya mendapat Rp 65 juta. “Saya mendapat Rp 65 juta dari uang yang saya titipkan kepada penyidik,” ungkapnya.

Aap justru mempertanyakan pengembalian uang titipan itu terhadap mantan dan anggota DPRD yang belum diproses dalam kasus itu.

“Kalau yang sudah diproses 29 orang, sudah diputus bersalah dan menjalani hukuman seperti saya atau Pak Djoko yang memang diputus bebas dan 10 orang yang dinyatakan SP3 itu kan sudah ada proses. Lalu bagaimana yang 36 orang lainnya yang belum tersentuh hukum ? Seharusnyakan ada keputusan dari pengadilan terlebih dahulu,” terangnya.

Sementara itu, Elly Soepriyadie yang ditemui usai menerima uang pengembalian itu mengatakan bahwa uang yang diterimanya sebesar Rp 50 juta. “Uang yang saya serahkan ke penyidik sebenarnya Rp 65 juta dalam, 2 tahap.Pertama Rp 15 juta, barang bukti,  kedua Rp 50 juta hanya menjadi barang titipan, ” ungkapnya seraya mengaku uang yang diterimanya itu akan digunakan untuk membayar utang.

Kasi Pidsus Kejari Serang Triono Rahyudi menyatakan bahwa pengembalian uang  titipan itu adalah berdasarkan putusan SP3 beberapa tersangka  dan putusan bebas kasasi Alm Djoko Munandar. “Ini bukan BB (barang bukti), tapi uang titipan ke penydik saat penyidikan kasus itu di Kejati,” kata Triono.

Triono menyatakan bahwa uang titipan tersebut tidak diperlukan lagi karena telah  penyidikan beberapa tersangka sudah dihentikan. “Makanya uang itu kita kembalikan kepada pemiliknya,” ujarnya seraya menambahkan bahwa mantan dan anggota DPRD Banten yang menerima uang pengembalian itu sebanyak 30 orang dengan total uang pengembalian Rp 1,5 miliar.

Ditanya terkait dengan 36 anggota DPRD Banten lainnya yang belum diproses, Triono menyatakan bahwa kasus itu telah dihentikan. “Tapi tidak tahu kalau nanti ada Novum (bukti baru), kan bisa dilanjutkan lagi,” tegasnya.(PK/sak)




Pencuri Diperkosa Calon Korbannya

Kabar6-Peristiwa ini bisa jadi pelajaran bagi para pria yang berniat mencuri.Seperti diwartakan Daily Mail, Kamis (2/8/2012), Viktor Jasinski diperkosa wanita pemilik salon yang menjadi calon korbannya. Peristiwa terjadi saat Viktor berniat menggasak salon kecantikan milik Olga Zajac, yang punya kemampuan karate.

Wanita berumur 28 tahun membekuk Victor, lantas mengikatnya dengan kabel hair dryer (alat pengering rambut). Selama tiga hari, pria berumur 32 tahun ditahan Olga di sebuah radiator, dalam kondisi bugil, di Moskow, Rusia.

Merasa terhina, Viktor melaporkan Olga ke polisi. Selama disandera tiga hari, Viktor mengaku tidak diberi makan sama sekali. Ia hanya diberi viagra, agar bisa memuaskan nafsu birahi Olga. Namun, pengakuan Viktor dibantah Olga.

“Dasar kurang ajar. Kami memang berhubungan seks beberapa kali. Tapi, saya membelikannya beberapa celana jins, memberinya makan, dan saya kasih uang 1.000 rubel sebelum dia pergi,” tutur Olga. (trbn/sak)




Pelajar Indonesia Borong Medali dari Washington

Kabar6-Siswa SMA  Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa dikanca internasional . Empat siswa Indonesia berhasol meraih medali perak dalam olympiade kimia internasional atau Internasional Chemistry Olympiade ke-44 di Washington.

Kedatangan rombongan tim ilimpiade kimia Indonesia yang berjumlah 4 orang disambut meriah Kementrian Pendodikan  Nasional, orangtua serta teman2nya sesama siswa di terminal kedatangan 2 D Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (2/8/2012) malam.

Dalam olimpiade kimia tahun ini , tim olimpiade kimia Indonesia tidak tahun sebelumnya yang mendapatkan dua medali emas. Namun tahun ini hanya mendapatkan 4 perak. Tahun sebelumnya Indonesia bisa menorehkan tinta emas di kancah internasional karena menempati perinhkat ke-5 dari 72 negara peserta.

Medali perak tahun ini diraih oleh Andhika, siswa SMA  Khsrisma Bangsa Tangsel,  Samuel  Leonardo, dari SMAN MH Thamrin Jakarta,  Ivan Kurniawan, siswa SMAN 1 Purwokerto, dan Dewi  Suryana dari   SMAK Panabur Gading Serpong Tangsel.

Kemendiknas akan memberikan beasiawa  hingga perguruan tinggi, baik dalam negeri maupun luar negeri kepada  seluruh siswa berpristasi./ Bagi peraih medali perak ingga jenjang strata dua , dengan catatan para siswa selama di universitas mampu mempertahankan nilai yang bagus.

Menurut keterangan  Suherlan , direktur  Pembinaan SMA Kemendiknas  seluruh siswa yang memperoleh medali akan mendapatkan beasiswa dari  Kemendiknas, dengan catatan dapat mempertahankan nilao selama perkuliahan denganm minimal indekx prestasi mumulatif 3,5.

Sementara itu  Ivan Kurniawan, peraih medali merasa senang  berhasil memperoleh perak setelah sebelumnya memperoleh medali perunggu dan kesulitan pada pratikum. Ivan mengaku peserta terberat adalah dari China.

Tim ollimpiade kimia ini merupakan prestasi yang paling penomenal setelah sebelumnya tim fisika berhasil embawa pulang 2 medali emas dan 2 perak dari  Ankara Turki.(bad/rani)

 




Ruas Jalan Ampera – Buaran Mendesak Diperlebar

Kabar6-Akses ruas jalan Ampera di Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kian mendesak untuk diperlebar. Hal itu seiring dengan meningkatnya volume kendaraan bermotor yang melintas di jalur tersebut.

Pengamatan dilapangan setiap harinya saat jam sibuk, akses ruas jalan didekat Kodiklat TNI menuju Viktor ini kerap terjadi kemacetan. Hal ini disebabkan lebar jalan tersebut hanya berdiameter 2 meter.

Sementara arus lalu lintas yang menggunakan akses jalan ini padat, tak jarang kendaraan roda empat dari dua arah berlawanan harus terhenti untuk menghindari serempetan.

“Udah biasa seperti ini. Sekitar dua tahunan terakhir,” ujar Makmun, warga sekitar yang ditemui Kabar6.com, Kamis (2/8/2012).

Pria beranak empat ini menyatakan, jalur jalan Ampera sebelumnya merupakan akses lingkungan khusus bagi warga sekitar. Namun, kondisinya saat ini telah berubah dan jalan tersebut telah menjadi jalur alternatif bagi pengendara kendaraan bermotor.

Para pengendara yang melintas dari arah Pamulang menuju kawasan BSD Serpong dan begitu sebaliknya, lanjut Makmun.

Memilih jalan sempit itu sebagai jalur alternatif untuk menghindari perempatan Viktor. Sebab, di jalan itu kemacetan arus lalu lintas semakin parah ditambah lagi kondisi jalan rusak.

“Jadi orang pada milih lewat sini. Mau dilarang sama warga sini ya ga mungkin. Namanya juga jalan umum,” keluhnya. Warga sekitar, terang Makmun, sudah mengajukan permohonan kepada perangkat wilayah setempat untuk mengatasi masalah ini tapi belum ada titik terang.

Hal senada disampaikan Saiful, warga Pamulang II yang mengendarai sepeda motor B 3696 SAH. Dirinya terpaksa harus turun dari tunggangannya untuk membantu mengatur dua unit mobil dari arah yang berlawanan untuk melintas.

“Ini jalan cuma dua meter cukup buat satu mobil doang. Harusnya diperlebar karena kedepannya akan semakin parah,” gerutu pemuda berjaket hitam ini usai mobil sedan dinas milik TNI bisa melintas dari jebakan kemacetan.(yud)




Ramadhan, Wabah DBD Merebak di Kabupaten Tangerang

Kabar6-Selama bulan ramadhan, sedikitnya 15 warga yang tinggal Perumahan Puri I, Desa Pete, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang terserang wabah Demam Berdarah Dengue (DBD).

Belasan warga yang terkena penyakit DBD itu terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.

“Pasca merasakan demam pada 27 Juli lalu saya dilarikan ke RS Mulya Insani Cikupa untuk dirawat. Dari hasil tes darah, saya positif DBD. Saya keluar rumah sakit pada 29 juli, setelah tiga hari mendapat perawatan,” ujar Yuneti (34), warga Blok G3A No 6, Perumahan Puri I, yang menjadi korban DBD, Kamis (2/8/2012).

Menurut Yuneti, penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti ini sudah dilaporkan kepada pihak Puskesmas setempat.

Dalam waktu dua hari usai dilaporkan, petugas Puskesmas langsung memberikan penyuluhan dan membagikan obat jenitik nyamuk (Abate), serta melakukan fogging atau peenyemprotan.

Ditambahkannya, dirinya sangat menyayangkan lambannya tindakan dari petugas kesehatan dalam mengantisipasi munculnya wabah DBD. Para petugas kesehatan di wilayah itu baru bergerak setelah jatuhnya korban.

Seharusnya kata dia, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang melalui Puskesmas yang ada, lebih sigap menghadapi kemungkinan datangnya serangan DBD pasca pergantian musim seperti sekarang ini.

“Ada bantuan dari Puskesmas Pasir Nangka. Namun sayang, itu dilakukan setelah korban banyak berjatuahan. Dinkes semestinya lebih sigap lagi untuk mencegah munculnya wabah DBD ini,” katanya.

Diketahui, selain Yuneti, pada waktu yang sama wabah DBD ini menyerang warga di blok G3A diantaranya, Supria (33), dan Saefudin (40). Tak hanya itu, di Blok L juga terdapat 5 orang korban, dan Blok K ada 3 korban.

“Kalau gak salah, dari 15 RT yang ada di perumahan ini, 4 RT diantaranya terjangkit DBD, yakni RT01, 05, 06, dan RT 05A,” ujarnya.(din)




KPU Kabupaten Tangerang Pastikan Jumlah Pemilih Bertambah

Kabar6-Sebanyak 2.186.472 pemilih bakal menyalurkan hak suaranya pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Tangerang yang akan digelar akhir tahun ini.

Jumlah pemilih itu dipastikan bertambah sesuai dengan validasi Data Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4) tahun 2012 yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang, Kamis (2/8/2012).

Hasan Mustofi, selaku Pengarah Kelompok Kerja (Pokja) Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih pada Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati Tangerang pada KPU Kabupaten Tangerang mengatakan, pihaknya saat ini telah menyelesaikan tahapan pengelompokkan data pemilih potensial di 4.446 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di wilayah itu.

“Dari data pemilih Model A yang mengacu pada DP4 ini akan diserahkan kepada PPK untuk kemudian didistribusikan kepada PPS. Dari PPS kemudian diserahkan kepada Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) untuk dilakukan validasi data pemilih,” jelasnya.

Ditambahkannya, waktu kerja PPDP ini terhitung mulai 5 Agustus hingga 5 September yang akan menghasilkan Daftar Pemilih Sementara (DPS), yang selanjutnya akan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT).

“Dalam pemutakhiran data pemilih ini kendala yang akan ditemukan adalah keakurasian data, potensi pemilih ganda, dan ketepatan waktu oleh para petugas di lapangan,” katanya.

Lebih lanjut Hasan menjelaskan, dalam validasi data yang dilakukan PPDP ini, pihaknya memastikan akan terjadi penambahan jumlah pemilih dari DP4 yang telah ditetapkan. Hal itu karena banyak warga yang belum memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).

“Acuan DP4 adalah warga yang memiliki NIK. Saat ini banyak warga yang belum memiliki NIK, belum lagi pemilih pemula. Tentu ini mempengaruhi penambahan suara. kami perkirakan bisa mencapai 10-20 persen penambahannya,” ujarnya.

Terpisah, Ketua Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) Tigaraksa Duriyatna mengatakan, validasi data yang dilakukan oleh petugas PPDP ini bukan merupakan pemutakhiran namun lebih kepada pendataan ulang. Hal ini, karena masih banyak warga yang belum memiliki NIK yang dijadikan dasar penyusunan DP4.

Semisal kata Duriyatna, seperti di Kelurahan Kadu Agung. Di DP4 tercatat 2.703 pemilih, namun jika melihat DPT Pilgub Banten lalu sebanyak 4.683 pemilih.

“Tentunya dari angka itu terjadi kenaikan hingga 50 persen dalam melakukan validasi jumlah pemilih,” katanya seraya menjelaskan, di Kecamatan Tigaraksa terdapat 14 PPS dan 194 PPDP.(din)