1

Gading Serpong Rawan Kecelakaan, Kapolsek Minta PJU Ditambah

Kabar6-Pihak Kepolisian Sektor Kelapa Dua meminta pengembang induk Perumahan Gading Serpong segera menambah penerangan di sejumlah ruas jalan yang ada dikawasan perumahana tersebut.

Demikian dikatakan Kepala Polsek Kelapa Dua Kompol Raden Bagoes menyusul terjadinya kecelakaan tunggal yang mengakibatkan terbakarnya sebuah mobil dan terpanggangnya pengemudi mobil naas itu di Jalan Boulevard, kawasan Perumahan Gading Serpong pada Rabu (22/8/2012).

Menurut Kapolsek, selain rawan kecelakaan, masih kurangnya penerangan di sejumlah ruas jalan yang ada dikawasan itu berpotensi memicu terjadinya tindak kriminal.

“Setelah saya cek ke lokasi kejadian, memang suasana disekitar lokasi cukup gelap karena masih minimnya lampu penerangan. Kondisi itu tentunya juga berpotensi memicu timbulnya tindak kriminalitas,” kata Kapolsek lagi.

Diketahui, Sebuah Toyota Rush terbakar setelah menabrak sisi jembatan dan nyemplung ke got Jalan Boulevard, kawasan Perumahan Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Rabu (22/8/2012).

Dalam kecelakaan tunggal itu, Kurniawan Teguh Saputra (30), supir naas yang mengemudikan Toyota Rush tersebut tewas dilokasi kejadian setelah terpanggang hidup-hidup di dalam mobil.

Jenazah pria asal Semarang, Jawa Tengah itu kemudian dibawa keluarga ke Rumah Duka Jelambar, Jakarta Barat untuk dikremasi. Sedangkan mobil Toyota Rush Silver H 8402 BS diamankan polisi di Polsek Kelapa Dua.(abie)




Toyota Rush Terbakar, Supir Terpanggang Hidup-hidup

Kabar6-Sebuah Toyota Rush terbakar setelah menabrak sisi jembatan dan nyemplung ke got Jalan Boulevard, kawasan Perumahan Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Rabu (22/8/2012).

Dalam kecelakaan tunggal itu, Kurniawan Teguh Saputra (30), supir naas yang mengemudikan Toyota Rush tersebut tewas dilokasi kejadian setelah terpanggang hidup-hidup di dalam mobil.

Jenazah pria asal Semarang, Jawa Tengah itu kemudian dibawa keluarga ke Rumah Duka Jelambar, Jakarta Barat untuk dikremasi. Sedangkan mobil Toyota Rush Silver H 8402 BS diamankan polisi di Polsek Kelapa Dua.

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com menyebutkan, kecelakaan maut itu terjadi ketika Kurniawan mengemudikan mobil Toyota Rush tersebut dengan kecepatan tinggi dari arah Summarecon Mal Serpong menuju arah Kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN).

Namun saat berada di jembatan tak jauh dari kampung UMN, mobil Toyota Rush H 8402 BS yang dikemudikan korban hilang kendali hingga menbarak sisi jembatan.

“Tak lama setelah kejadian, saya sempat menghampiri lokasi dan berupaya menolong korban yang saat itu terjepit di depan kemudi. Namun, tiba-tiba muncul percikan api dari bagian depan mobil. Karena takut, saya kemudian menjauh. Dan, tak lama berselang mobil itupun meledak,” ujar Ferdi (28), satpam di kawasan perumahan itu.

Petugas dari Polsek Kelapa Dua yang mendapat laporan tentang kecelakaan tersebut langsung mengevakuasi korban. Jenazah Kurniawan berhasil di evakuasi setelah dua mobil pemadam kebakaran datang ke lokasi kejadian.

Kapolsek Kelapa Dua, Kompol Raden Bagoes mengatakan, penyebab kecelakaan maut tersebut diduga akibat sang pengemudi kehilangan kendali karena tidak mengetahui jalur yang dilaluinya.

Pasalnya, menurut keterangan pihak keluarga korban, Kurniawan baru saja tiba dari Semarang, Jawa Tengah untuk menemui kerabatnya di Tangerang. “Penyebabnya kecelakaan akibat out of control,” singkap kapolsek.

Lanjut kapolsek, sebelum kecelakaan maut merenggut nyawanya, Kurniawan baru saja berkumpul dengan kerabatnya di Mall Sumarecon. Ketika hendak pulang ke rumah kerabatnya tersebut, Kurniawan melaju kecepatan kendaraannya dengan kecepatan tinggi.(abie)




Ditinggal Berlibur, Freedy Mulyana Tewas di Ruang Tamu

Kabar6-Heboh di Komplek Taman Rembrant, Perumahan Citra Raya, Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Rabu (22/8/2012).

sesosok pria yang belakangan diketahui bernama Freedy Mulyana (38), ditemukan tewas di dalam rumah adiknya di Komplek Taman Rembrant, Blok R4/18. 

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com menyebutkan, jenazah pria yang akrab dipanggil Freedy itu pertama kali ditemukan oleh Andreas (30), adik korban.

Kala itu, Freedy yang baru saja kembali dari berlibur, mendapati tubuh kakaknya itu sudah terbujur kaku di ruang tengah rumahnya.

Sebelumnya, Andreas memang meminta kakaknya untuk membantunya menjaga rumah, selama dirinya pergi berlibur ke Bandung, bersama keluarga.

Sementara, polisi yang datang ke lokasi kejadian hingga kini tidak menemukan adanya bekas atau tanda-tanda penganiayaan ditubuh korban.

“Kami tidak menemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban. Kami menyimpulkan, korban tewas akibat penyakit yang dideritanya,” ungkap Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang, Kompol Shinto Shilitonga.

Jenazah Freedy kemudian dibawa pihak keluarga ke Rumah Duka Boen Tak Bio untuk dikremasi. “Keluarga sudah menerima dan menolak untuk di otopsi. Jenazah pun kemudian dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan,” kata kasat.(abie)




Dari Pulau Sumatera, 118.120 Arus Balik Tiba di Pelabuhan Merak

Kabar6-Arus balik Lebaran Idul Fitri 2012,  di Pelabuhan  Merak sudah dipadati pemudik yang datang dari sejumlah kota di Pulau Sumatera.

Berbeda dengan kondisi menjelang Lebaran, arus balik di Pelabuhan Merak tidak terjadi kepadatan. Pemudik yang menggunakan mobil pribadi langsung keluar areal pelabuhan, sedangkan pemudik pejalan kaki diangkut menggunakan bus di Terminal Terpadu Merak (TTM).

Berdasarkan data di Pusat Informasi PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, hingga Rabu (22/8) pukul 08:00 WIB, sebanyak 118.120 pemudik tiba di Pelabuhan Merak. Jumlah tersebut terdiri dari 24.187 penumpang pejalan kaki dan 94.023 penumpang dalam kendaraan.

Sementara untuk kendaraan roda empat paling mendominasi yakni 12.179 kendaraan, motor 9.751 unit, Bus 550 dan truk 588. Total keseluruhan kendaraan yaitu sebanyak 23.069 kendaraan.

Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Mario Sardadi Oetomo,kepada wartawan  mengatakan, lonjakan arus balik dari Pelabuhan Bakauheuni sudah terlihat sejak memasuki H+2 lalu. Gelombang arus mudik diprediksi akan mengalami peningkatan pesat akan terjadi pada Rabu malam dan puncaknya terjadi pada Sabtu (25/8).

“Lonjakan arus mudik terjadi pada Sabtu (25/8) malam karena berakhirnya cuti bersama pegawai swasta,” terang Mario, Rabu (22/8) seraya mengatakan jumlah kapal yang dioperasikan sebanyak 29 kapal roro.(pk/sak)

 




Kharis Suhud, Mantan Ketua MPR/DPR RI Tutup Usia

Kabar6-Mantan Ketua MPR/DPR RI Kharis Suhud menghembuskan nafas terakhir Senin(20/8) pukul 00.30 WIB, di RS Pusat Pertamina,Jakarta. Jenazah disemayamkan di rumah duka Jalan Patiunus Nomor 14 Jakarta Selatan. Kharis akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Ketua MPR 1987-1992 tersebut meninggal dalam usia 87 tahun karena komplikasi penyakit jantung, ginjal, dan liver.”Alasan usia untuk meninggalnya ayah,” tutur putra kedua Kharis, Harry Santoso, di rumah duka.

Sebelum meninggal sempat berpesan kepada empat anak dan delapan cucunya agar tetap rukun. “Hanya itu saja,” kata Harry.

Kharis Suhud adalah tokoh militer dan politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Ketua MPR/DPR pada masa Orde Baru, dari tahun 1987 hingga 1992. Sebelumnya, pada 1982 hingga 1987, Kharis memimpin Fraksi ABRI. Sedangkan periode 1975 hingga 1978, ia menjabat Duta Besar untuk Thailand.

Pensiunan Jenderal bintang tiga ini juga pernah menjadi wartawan di surat kabar pada tahun 1942 dan Ketua Misi Garuda di ICCS di Saigon. Sejumlah penghargaan pernah diraihnya seperti, Bintang Mahaputra Adipradana, Bintang Kartika Eka Paksi, Bintang dari Korea Selatan, dan banyak penghargaan lain.

Menurut Harry, meski mempunyai latar belakang militer, ayahnya merupakan sosok yang demokratis. Ayahnya tidak pernah memaksakan keinginan kepada satu putri dan tiga putranya untuk meneruskan kariernya sebagai prajurit. Tak satu pun dari putra putrinya menjadi prajurit.

Almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Sederet pejabat orde baru tampak hadir di rumah duka, antara lain Gubernur DKI Jakarta 1992-1997 Soerjadi Soedirdja, mantan Komandan Jendral Kopasus Widjoyo Suyono, pengamat ekonomi, Sri Edi Swasono, dan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Djoko Suyanto.(pk/sak)




Rumah Terbakar, Wanita Uzur Nyaris Terpanggang

Kabar6-Wanita uzur yang hidup sebatangkara nyaris terpanggang saat rumahnya di Jalan Maulana Hasanudin, Kelurahan Kota Baru, Kota Serang, Banten, terbakar, Senin (20/8)  pukul 23:00 WIB. Beruntung warga berhasil menyelamatkan nyawa Nyatimah, 80, dari kepungan api saat tidur dalam kamar.

Menurut keterangan, api pertama kali dilihat dari bagian dapur rumah korban dengan cepat melumat seluruh bagian rumah. Saat warga sibuk memadamkan api terdengar jeritan minta tolong Nyatimah yang terkebak di dalam kamar. Dengan sigap warga menjebol dinding kamar tidur lalu mengevakusi Nyatimah.

“Alhamdulillah,  kita berhasil menyelamatkan ibu Nyatimah meski  rumahnya hangus, ” kata Hidayat.

Api berhasil dipadamkan satu jam kemudian oleh 3 unit kendaraan damkar dari Pemkab Serang. Kasus kebakaran itu kini diusut Polsek, sementara itu Nyatimah kini  ditampung di rumah salah seorang anaknya tak jauh dari tempat kejadian. (sak)




Warga dan Aparat Brutal Akhirnya Berdamai di Polsek Sepatan

Kabar6-Jajaran Kepolisian Sektor Sepatan menyerahkan pemberian sanksi terhadap anggota TNI dan 2 polisi yang menganiaya 3 pemuda di Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang kepada internal kesatuan masing-masing.

“Sanksi terhadap anggota TNI kami serahkan kepada lembaga TNI. Sedangkana untuk 2 anggota polisi, kami serahkan kepada provost di kesatuan masing-masing,” ujar Kapolsek Sepatan AKP Sunaryo kepada kabar6.com, Senin (20/8/2012) malam.

Langkah penyerahan kasus dan sanksi tersebut dilakukan Polsek Sepatan, setelah ditandatanganinya kesepakatan damai antara warga yang menjadi korban penganiayaan dengan anggota TNI dan 2 anggota polisi yang melakukan penganiayaan.

“Kedua belah pihak sudah menandatangani kesepakatan damai. Dan, kedua belah pihak juga sepakat untuk sama-sama tidak menuntut dan menyelesaiakan persoalan itu secara kekeluargaan,” ujar Kapolsek.

Diketahui, gara-gara tega menganiaya 3 pemuda pejiarah, Pratu Sapitri Akbar dari Kesatuan Yonif 328 Cilodong, Briptu Irwan kusmayadi selaku Protokoler Mabes Polri dan Brigadir Suhartono, anggota Reskrim Polres Bandara Soekarno Hatta (BSH), nyaris dihakimi warga.

Warga yaang tidak terima atas tindakan brutal itu langsung berdatangan ke lokasi dan sempat mengepung anggota TNI dan 2 anggota polisi itu, hingga tidak bisa meninggalkan lokasi kejadian.

Beruntung sebelum warga bertindak lebih jauh, petugas dari Kepolisian Sektor Sepatan segera tiba dilokasi kejadian. Setelaha sempat melakaukan negoisasi dengan warga, akhirnya TNI dan dua polisi itu berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian.

Sedangkan 3 pemuda yang menjadi korban kebrutalan TNI dan polisi itu adalah, Rosidani (17) warga Kampung Kresek, Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Samsul (16) dan Zainul (19), keduanya adalah warga Kampung Oja Kapling, RT 03/03, Desa Tarakan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.(tom migran)




Desak TNI & Polisi Brutal Disanksi, Warga Geruduk Polsek Sepatan

Kabar6-Aksi kasar anggota TNI dan polisi yang tega menganiaya 3 pejiarah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Irigasi Sungai Cililin, Kampung Sepatan, RT 06/01, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Senin (20/8/2012), tak urung memicu amarah warga.

Puluhan warga sekitar lokasi kejadian dibantu warga Desa Tarakan Kecamatan Sepatan dan Warga Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, mendatangi kantor Polsek Sepatan guna mendesak ketiga aparat brutal itu dijatuhi sanksi tegas.

Kapolsek Sepatan AKP Sunaryo membenarkan kehadiran puluhan warga ke polsek tersebut. Namun, setelah aspirasi mereka diterima, warga akhirnya membubarkan diri dan pulang ke rumahnya masing-masing.

“Warga datang karena masih marah. Mereka meminta agar ketiga apaarat itu ditindak tegas. Dan, setelah aspirasi kami tampung dan kami ajak berdialog, akhirnya warga mengerti mau membubarkan diri secara sukarela,” ujar Kapolsek saat dihubungi kabar6.com, Senin (20/8/2012) malam.

Ditambahkan Kapolsek, sebelumnya warga juga sempat marah saat mengetahui ulah kasar aparat dilokasi kejadian. Puluhan warga seketika berdatangan ke lokasi dan sempat mengepung anggota TNI dan 2 anggota polisi itu hingga tidak bisa meninggalkan lokasi kejadian.

Beruntung, sebelum warga bertindak lebih jauh, petugas dari Kepolisian Sektor Sepatan segera tiba dilokasi kejadian. Setelaha sempat melakaukan negoisasi dengan warga, akhirnya TNI dan dua polisi itu berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian.

“Untungnya kami cepat tiba dilokasi. Kalau tidak, pasti ketiga aparat itu sudah dihakimi warga. Bahkan, mobil kanit reskrim yang mengevakuasi ketiga aparat itu juga sempat dilempari batu oleh warga. Untungnya, lemparan itu tidak ada yang mengenai mobil,” ujar Kapolsek menjelaskan.

Diketahui, emosi warga dipicu ulah kasar Pratu Sapitri Akbar dari Kesatuan Yonif 328 Cilodong, Briptu Irwan kusmayadi selaku Protokoler Mabes Polri dan Brigadir Suhartono, anggota Reskrim Polres Bandara Soekarno Hatta (BSH).

Ketiga aparat itu tega menganiaya 3 pemuda, masing-masing Rosidani (17), Samsul (16) dan Zainul (19) yang baru saja usai melakukana jiarah makam di TPU Jalan Irigasi Sungai Cililin, Kampung Sepatan, RT 06/01, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Senin (20/8/2012) petang.(tom migran)

 




PK KNPI Tigaraksa Santuni 40 Anak Yatim

Kabar6-Jajaran Pengurus Kecamatan (PK) KNPI Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, menyantuni sedikitnya 40 anak yatim  dan buka puasa bersama bersama pengurus, di sebuah rumah makan di kawasan Tigaraksa,  Kamis (9/8/2012).

Ketua PK KNPI Tigaraksa, Cucu Abdurrosyied mengatakan, setiap tahun kegiatan ini rutin dilakukan oleh para pengurus organisasi berbasis pemuda tersebut. Untuk tahun ini, PK KNPI Tigaraksa berbagi bersama 40 anak Yatim.

“Dalam acara ini juga, selain buka puasa bersama dan santunan anak yatim juga dilakukan rapat pengurus,” ujar Cucu.

Dalam rapat itu, kata Cucu, terkait sisa kepengurusannya di PK KNPI Tigaraksa periode 2010-2013 yakni tinggal 9 bulan lagi. Sedangkan, saat ini dalam rapat pleno DPD KNPI Kabupaten Tangerang untuk pengurus PK dan OKP agar memilih apakah menjadi pengurus PK dan OKP atau pengurus DPD.

“Tapi, dalam rapat pengurus tadi meminta saya agar tetap melanjutkan jabatan sebagai Ketua PK KNPI Tigaraksa hingga habis masa bakti,” ujar Cucu yang juga selaku Bendahara DPD KNPI Kabupateen Tangerang ini.

Diinformasikan, hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Sekretaris DPD KNPI Kabupaten Tangerang Andri Priatna dan Wakil Ketua DPD KNPI Sukardin.(din)




Lagi Asik Mesum di Kamar Hotel, 7 Pasangan Ditangkap

Kabar6-Tujuh pasangan yang tengah asik berbuat mesum di sejumlah hotel melati diwilayah Kota Tangerang, terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Rabu (8/8/2012) malam.

“Ada 7 pasangan mesum yang kami amankan dalam razia semalam. Kami bawa mereka ke kantor kami, kami data dan kami kenakan tindak pelanggaran Perda nomor 8 tahun 2005 tentang pelacuran,” kata Irman Pudjahendra, Kepala Satpol PP Kota Tangerang, Kamis (9/8/2012).

Menurut Irman, penyisiran dilakukan di hotel-hotel kelas melati di Kecamatan Tangerang, dan Neglasari. Dalam penyisiran ini, setidaknya puluhan petugas dikerahkan.

“Petugas langsung melakukan pemeriksaan di hotel-hotel melati tersebut. Selanjutnya, tiap hotel yang kedapatan menginapkan pasangan tidak sah, kami peringatkan,” tegasnya.

Terkait dengan sanksi bagi para pelaku mesum, Irman mengatakan, pihaknya semula menanyakan keabsahan surat sah hubungan para pesangan mesum ini.

Ternyata, setelah diminta, 7 diantaranya tidak bisa menunjukkan surat resmi seperti KTP dengan alamat yang sama, dan juga surat nikah. “Mereka yang ketangkap ini kami data dan kami kenakan tindak perkara ringan,” tandasnya.

Kepala Bidang Pembinaan dan Penyuluhan pada Satpol PP Kota Tangerang Rudi Haryadi mengatakan, sebenarnya lebih dari 7 pasangan mesum yang didapati saat razia tersebut.

Sayangnya, beberapa diantaranya langsung kabur saat anggota Pol PP melakukan razia. “Kebanyakan yang kami tangkap muda-mudi, ada juga beberapa yang sudah menihak namun menginap satu kamar, alias mesum,” jelasnya.

Pihaknya pun kemudian melaukan pembinaan dan penyuluhan atas para pelaku mesum. Mereka yang baru sekali kedapatan dikenakan tindak peringatan, sedangkan yang sudah 2-3 kali langsung dikenakan tindak pelanggaran Perda dengan sanksi cukup berat.

“Kami ingatkan, jangankan di bulan ramadhan, di bulan biasa saja perbutaan ini dilarang agama. Dan kami tidak akan berhenti melakukan penegakan perda,” katanya.(Iqmar)