1

Sejak Ditertibkan, Sudah 30 Operator Parkir di Tangsel Urus Ijin

Kabar6-Penertiban terhadap ratusan operator parkir off street (dalam gedung) yang dilakukan tim gabungan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) dan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Tangerang Selatan (Tangse), mulai membuahkan hasil.

Sepekan pascapenertiban yang dilakukan, tercatat sudah ada 30 operator parkir dalam gedung yang mengurus perijinannya langsung ke Kantor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) setempat.

“Sejak penertiban dilakukan, sudah ada sekitar 30 operator parkir dalam gedung yang mengajukan pengurusan ijin kesini,” ujar Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Tangsel, Dadang Sofyan, Jumat (25/1/2013).

Dan, lanjut Dadang, dari total 30 operator parkir yang mengurus perijinan tersebut, sudah ada 15 operator parkir yang dikeluarkan ijinnya. Sedangkan sisanya masih dalam proses pengurusan dan pemenuhan kelengkapan dokumen.

Sementara, langkah penertiban terhadap operator parkir ilegal yang dilakukan tim gabungan Satpol PP dan DPPKAD tersebut juga mendapat apresiasi positif dari anggota Komisi III DPRD Kota Tangsel, Rizki Jonis.

“Salut buat Satpol PP dan DPPKAD. Kita berharap, penertiban tersebut bisa menimbulkan efek jera, sekaligus mendongkrak inkam PAD dari sektor retribusi parkir,” ujar Rizki Zonis lagi.

Lebih jauh polisi asal Partai Demokrat itu juga menghimbau kepada operator parkir yang ada dan beroperasi di Tangsel, agar menjalankan usahanya tanpa mengabaikan aturan Perundang-undangan yang ada.(Turnya)




Disegel Satpol PP, Kontrak Operator Parkir Hotel Grand Zuri Diputus

Kabar6-Langkah penertiban terhadap operator parkir off street (dalam gedung) ilegal yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel), kiranya disikapi serius oleh pihak pengelola Hotel GRand Zuri BSD.

Tak tanggung-tanggung, pengelola Hotel Grand Zuri bahkan langsung memutus kontrak kerjasama yang sebelumnya sudah diteken dengan pihak operator parkir yang mengelola area hotel tersebut.

Pemutusan kontrak kerjasama dilakukan, menyusul operator parkir di hotel itu juga menjadi salah satu sasaran penertiban yang dilakukan tim gabungan dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) dan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) setempat.

“Sebelumnya pihak manajemen sudah meminta kelengkapan surat izin operasional kepada pengelola parkir, namun mereka tidak bisa menunjukkannya. Makanya, untuk sementara kami memutus kontrak kerjasama,” ujar Chief Security Hotel Grand Zuri, Toto Sujianto, Jumat (26/1/2013).

Sementara, Kepala Satpol PP Tangsel, Sukanta mengatakan pihaknya bakal terus menggelar razia terhadap operator parkir dalam gedung yang tidak memiliki ijin operasional diwilayahnya.

“Selain ingin menegakkan aturan, langkah penertiban ini juga kami lakukan guna mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi parkir,” ujar Sukanta lagi.(Turnya)

 




Operator Bandara Bantah Tuduhan Security Keroyok Kompol Krisna

Kabar6-Tuduhan pengeroyokan yang dilakukan security Bandara Soekarno Hatta (Bandara Soetta) terhadap Kompol Rishian Krisna SH, SIK, MH, Kanit I Subdit II Dit. Narkoba Polda Banten, pada Rabu (24/1/2013) lalu, dibantah tegas oleh pihak PT Angkasa Pura (AP) II, selaku operator Bandara Soetta.

Pihak pengelola Bandara Soetta mengklaim, bahwa kejadian itu merupakan insiden karena adanya kesalahpahaman antara petugas security dan Kompol Rishian Krisna yang akhirnya berujung kepada keributan.

“Kejadian itu karena ada kesalahpahaman. Tentunya, keributan pasti ada pemicunya,” kata Manager Umum Kantor Cabang PT Angkasa Pura II, Yudis Tiawan, saat dikonfirmasi, Jumat (25/1/2013).

Menurut Yudis, petugas keamanan bandara hanya menjalankan tugas mengamankan bandara dan melarang siapapun, termasuk Kompol Krishan keluar dari ruang check in bandara mengunakan jalur khusus kru. Karena, telah disediakan jalur khusus penumpang.

“Namun demikian, kami menyerahkan penanganan masalah tersebut kepada petugas Kepolisian Bandara Soetta. Dan, kami juga akan mengikuti prosedur hukum yang sedang berjalan,” kata Yudis.

Diketahui, pengeroyokan terhadap Kompol Rishian Krisna SH, SIK, MH berlangsung di Temrinal 1 A Keberangkatan Domestik Bandara Soetta, saat korban hendak bertolak dalam rangka dinas ke Makassar.

Kala itu, untuk sekedar melepas kangen korban sempat membawa masuk putrinya ke dalam terminal 1 BSH. Namun, saat hendak mengantarkan putrinya kepada sang istri yang menunggu di lobby Terminal 1 A, korban dilarang oleh petugas security.

Cek-cok mulutpun terjadi. Mungkin karena emosi, sejumlah petugas security yang bertugas dilokasi langsung mengeroyok Kompol Rishian Krisna hingga babak belur. Kejadian itupun kemudian dilaporkan ke Polres Bandara Soetta.(rah/dani/bad/tom migran)




Keroyok Kompol Rishian Krisna, 2 Security Bandara Ditahan

Kabar6-Jajaran Kepolisian Resor Bandara Soekarno Hatta (Bandara Soetta) akhirnya menahan 2 dari 4 petugas security yang mengeroyok Kompol Rishian Krisna SH, SIK, MH, Kanit I Subdit II Dit. Narkoba Polda Banten, pada Rabu (24/1/2013) lalu.

Kedua security tersebut adalah Marzatilah (security PT Angkasa Pura II) dan Vian Harvinda, selaku security out sourching dari PT Vidya Rezeki Tama.

Sedangkan dua security PT Vidya Rezeki Tama lainnya, Hermansyah dan Zaenal MUtaqie saat ini masih ditetapkan sebagai saksi.

“Keduanya ditahan, karena dari rekaman CCTV keduanya terbukti mengeroyok korban atau melanggar pasal 170 KUHP, tentang pengeroyokan dan diancaman hukuman 5 tahun penjara,” ujar Kabag Humas Polres Bandara Soetta, Agus Tri, Jumat (25/1/2013).

Diketahui, pengeroyokan terhadap Kompol Rishian Krisna SH, SIK, MH berlangsung di Temrinal 1 A Keberangkatan Domestik Bandara Soetta, saat korban hendak bertolak dalam rangka dinas ke Makassar.

Kala itu, untuk sekedar melepas kangen korban sempat membawa masuk putrinya ke dalam terminal 1 BSH. Namun, saat hendak mengantarkan putrinya kepada sang istri yang menunggu di lobby Terminal 1 A, korban dilarang oleh petugas security.

Cek-cok mulutpun terjadi. Mungkin karena emosi, sejumlah petugas security yang bertugas dilokasi langsung mengeroyok Kompol Rishian Krisna hingga babak belur. Kejadian itupun kemudian dilaporkan ke Polres Bandara Soetta.(rah/dani/bad/tom migran)




Anggota Gegana PMJ Babak Belur Dikeroyok di Terminal Borobudur

Kabar6-Hanya gara-gara tersenggol saat melintas, sekelompok pria berkulit hitam mengamuk dan mengeroyok Briptu Binsar Hutabarat, anggota polisi yang bertugas di Datasemen Gegana Polda Metrojaya (PMJ).

Peristiwa pengeroyokan berlangsung di depan Terminal Borobudur, Kelurahan Cibodas Baru, Kecamatan Cibodas, Perumnas II Kota Tangerang, Jumat (25/1/2013).

Akibat pengeroyokan itu, korban yang beralamat di Jalan Papandayan Raya, No. 141, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang mengalami luka memar di wajah dan telinga.

Sumber kabar6.com di Polres Metropolitan Tangerang menyebutkan, peristiwa irtu berawal ketika korban melintas di lokasi kejadian bersama istrinya.

Namun, tanpa sengaja spion mobil yang dikemudikan korban menyerempet salah seorang dari kelompok pria  yang kebetulan juga melintas dilokasi.

Korban kemudian menghentikan mobilnya dan turun guna membuka kembali kaca spion mobil yang terlipat setelah menyenggol pria  tersebut.

Saat itulah, kawanan pelaku yang emosi langsung menyerang dan mengeroyok korban beramai-ramai. Aksi brutal tersebut baru berhenti setelah korban babak belur. Sedangkan pelaku kemudian pergi begitu saja meninggalkan lokasi kejadian.

Sedangkan korban yang tidak terima kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Jatiuwung. Hingga berita ini disusun, anggota dari Polsek Jatiuwung langsung gerilya mencari kawanan pelaku disekitar lokasi kejadian.

Kapolres Metropolitan Tangerang Kombespol Wahyu Widada belum bisa dikonfirmasi terkait peristiwa itu. Saat dihubungi, telepon genggamnya dalam kondisi aktif namun tidak diangkat.(dani/bad/tom migran)




Gara-gara Atap Bocor, DPRD Sidak Gedung RSUD Tangsel

Kabar6-Bocornya bagian atap RSUD Tangerang Selatan (Tangsel) dikhawatirkan berpengaruh terhadap
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Untuk itu, sejumlah anggota DPRD pun melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD tersebut, Jumat (25/1/2013).

Di RSUD tersebut, anggota DPRD didampingi pihak rumah sakit melakukan pemantauan langsung ke sejumlah ruangan yang ada, termasuk sejumlah ruangan yang dikabarkan terkena dampak rembesan air dari atap yang bocor.

“Syukurnya, dari hasil pengecekan kami, atap yang bocor sudah diperbaiki oleh pihak RSUD,” ujar Sekretaris Komisi 2 Bidang Kesehatan DPRD Kota Tangsel, Abdul Qohar.

Sebelumnya diberitakan kabar6.com, kebocoran terjadi pada bagian atap plafon di lantai 6 RSUD Tangsel yang baru setahun dioperasikan. Padahal, biaya rehab gedung tersebut mencapai hingga Rp. 95 milliar.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Dadang M Epid mengatakan, bocornya plafon di beberapa ruangan akibat dak beton di lantai 6 yang mengalami perembesan, sehingga air dari gudang pemeliharaan barang merembes hingga ke lantai bawah.

“Masa pemeliharaan dari rekanan sudah habis. Jadi kami akan memakai jasa tukang untuk pemeliharaan atap yang bocor dengan menambal kebocoran dengan aquaproof,” ujar Dadang.(Evan)




DPRD Curiga Pajak Parkir Tangsel 2012 Bocor Sampai 80 Persen

Kabar6-Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dari sektor retribusi parkir tahun 2012 hanya terealisasi sekitar 20 persen dari target yang ditetapkan.

Pasalnya, hingga berakhirnya tahun 2012, sektor retribusi parkir diwilayah itu hanya mampu mencapai Rp. 89 Juta dari total angka Rp. 400 juta yang ditargetkan.

Anggota DPRD Kota Tangsel, Hadidin menilai kecilnya pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor parkir tahun 2012 lalu, diduga karena ada kebocoran. Pasalnya pendapatan dari sektor parkir tidak sebanding dengan potensi yang ada.

“Ya memang kuat dugaan tejadi kebocoran, karena total uang yang berhasil dikumpulkan dengan yang dimasukkan ke kas daerah jauh sekali perbedaannya hampir 80 persen mengalami kebocoran,” kata anggota Komisi 3 Bidang Keuangan kepada kabar6.com digedung DPRD, Jumat (25/1/2013).

Ia menambahkan, pihaknya segera menggelar hearing dengan pihak Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) dan DPKAD setempat, guna mengkonfimasi indikasi kebocoran PAD dari sektor parkir itu.

“Kami akan koordinasi dengan dinas terkait membahas terjadinya kebocoran PAD ini. Sangat dimungkinkan jumlah kebocoran itu lebih dari 80 persen. Nah, akan kita lihat apakah ada faktor kesengajaan atau terdapat faktor lain yang melatarbelakangi kebocoran ini,” tutur politisi dari Partai Golkar ini lagi.

Lanjut Hadidin, DPRD Kota Tangsel pun akan melakukan penyelidikan terkait dugaan adanya kebocoran dalam penerimaan pajak parkir di Kota Tangsel. “Kita akan membentuk tim Panja Pajak guna melakukan investigasi permasalahan yang terjadi terkait pajak parkir,” ujarnya

Saat ditanya kapan akan mulai melakukan penyelidikan, Hadidin mengatakan segera mungkin. Dia menambahkan investigasi terhadap kebocoran pajak parkir pasti dilakukan, pasalnya, potensi retribusi pajak di kota Tangsel cukup besar untuk digali.

“Nantinya tim panja pajak yang dibentuk akan mencari akar permasalahan yang terjadi,” pungkasnya.

Sementara, pihak Badan Anggaran DPRD Kota Tangsel menetapkan target pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi parkir yang dikelola oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Tangsel tahun 2013 ini sebesar Rp 6 miliar.

Penetapan target ini disampaikan dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2013, khusus pendapatan antara eksekutif dan legislatif kota.

“Dengan melihat potensi yang ada, maka kami menilai angka Rp 6 miliar bisa dicapai dari retribusi parkir di Kota Tangsel ,” katanya.(Evan)

 




Paket Dicurigai Bom di Kantor Pos Udara Dievakuasi ke Puslabfor

Kabar6-Jajaran Kepolisian Resor Bandara Internasional Soekarno Hatta (Bandara Soetta) akhirnya berhasil mengevakuasi dan mengamankan paket barang yang dicurigai sebagai bom ikan dari Kantor Pos Udara setempat.

Namun demikian, pihak kepolisian setempat langsung menyerahkan paket ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri, tanpa berani memastikan apakah isi paket benar bom atau hanya mainan. 

“Diduga memang berisi bom ikan. Tapi, untuk pastinya kita serahkan kepada Puslabfor untuk menelitinya,” ujar Kapolres Bandara Soetta, AKBP CH Patoppoi, Jumat (25/1/2013).

Ya, sebuah paket bernomor 12200141551 yang diindikasi berisi bom ikan dan akan dikirim ke Merauke, sempat membuat heboh Kantor Pos Udara Bandara Soetta, Jumat (25/1/2013).

Dalam resi pengiriman barang tertulis, bahwa paket berisi Masin Ikan. Namun setelah diperiksa, ternyata berisi sebuah rangkaian yang diduga bom ikan, lengkap dengan tabung, kabel dan paku.

Sedianya, paket tersebut dikirim oleh Kasdiyo, dengan alamat Ketanggan Gringsing, Batang, Pekalongan dengan tujuan Ayuk di Toko Ratu tekstil, Jalan Raya Mandala, No 148, Merauke.(dani/bad/tom migran)

 




Pelayanan Buruk, PDAM TKR Disomasi Warga Balaraja

Kabar6-Sedikitnya 150 Kepala Keluarga yang tinggal di perumahan Villa Balaraja, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, melayangkan surat somasi kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja (TKR).

Warga di dua RW yakni, RW 05 dan 06 mengeluhkan buruknya pelayanan yang diberikan PDAM TKR selama tiga tahun terakhir.

Warga menuding Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang asal-asalan dalam mengelola BUMD tersebut. Pasalnya, sejak 2010 silam warga tak maksimal mendapatkan pelayanan.

“PDAM TKR, sudah lama tidak menyuplai air ke warga perumahan Villa Balaraja. Selama ini, warga membeli air bersih dari tempat lain untuk memenuhi kebutuhannya,” ungkap Hasbulloh, tokoh masyarakat setempat, kepada Kabar6.com, Jum’at (25/1/2013).

Untuk itu kata dia, warga sepakat mensomasi perusahaan daerah tersebut. Dalam surat somasi itu, warga meminta PDAM menyuplai air bersih dengan baik dan meminta ganti rugi atas uang yang mereka keluarkan untuk membeli air bersih dari tempat lain.

“Keluhan warga tak pernah digubris. Hingga kini, tak ada upaya pembenahan atau perbaikan pelayanan dari PDAM TKR,” katanya.

Hal serupa juga rasakan warga perumahan Taman Balaraja. Karena, kesal atas buruknya pelayanan PDAM TKR, warga di perumahan itu meminta untuk dicabut sebagai pelanggan.

“Kami minta dicabut aja sebagai pelanggan. Sebab, sampai sekarang air ditempat kami masih tersendat. Sementara, pembayaran abodemen setiap bulan harus dibayar,” ketus pengurus RW 07, Bejo Edi Purnomo.

Penyuplaian air di perumahan berpenduduk ribuan KK ini lanjut Bejo, dilakukan secara bergantian. Semisal, hari ini disuplai di perumahan Taman Balaraja, hari berikutnya di perumahan Villa Balaraja.

“Jadi, lama-lama kami gondok juga. Masak hari ini mengalir, besok mati. Itu juga tengah malam sekitar jam 2 baru kebagian. Kalau siang jangan harap bisa dapat air,” ujarnya.(din)




Paket Bom Ikan Hebohkan Kantor Pos Udara Bandara Soetta

Kabar6-Sebuah paket bernomor 12200141551 yang akan dikirim Merauke, membuat heboh Kantor Pos Udara Bandara Soekarno Hatta (Bandara Soetta), Jumat (25/1/2013).

Pasalnya, paket yang dalam resi pengiriman tertulis sebagai Masin Ikan itu ternyata berisi satu rangkaian bom ikan yang didalamnya terdiri dari tabung, kabel, dan paku.

Informasi yang diterima kabar6.com, keberadaan bom ikan itu diketahui oleh Sulistiono dan Adink, petugas security Regulated Agent PT DAP.

Hasil pemeriksaan X-Ray yang dilakukan petugas diketahui bahwa paket tersebut berisi bom ikan lengkap dengan rangkaiannya, terdiri dari tabung, kabel dan paku.

Mengingat paket tersebut berasal dari pelanggan Kantor Pos Udara Bandara Soetta,  maka pihak security Regulated Agent PT DAP akhirnya mengembalikan paket tersebut ke Kantor Pos Udara Bandara Soetta.

Oleh pihak Kantor Pos Udara, selanjutnya paket yang dikirim oleh Kasdiyo, di Ketanggan Gringsing, Batang Pekalongan dengan tujuan Ayuk di Toko Ratu tekstil, Jalan Raya Mandala, No 148, Merauke, dibuka untuk diperiksa.

Hasilnya, paket tersebut kiranya benar berisi bom ikan lengkap dengan rangkaiannya. Pihak kantor pos udara selanjutnya melaporlan temuan tersebut ke Polres Bandara Soetta guna pengusutan lebih lanjut.

KEpala Humas Polres Bandara Soekarno Hatta, AKP Agus Tri membenarkan adanya laporan atas paket tersebut. Saat ini, pihaknya masih menyelidiki apakah paket tersebut benar bom ikan atau bukan.(dani/bad/tom migran)