1

Oktober 2012, 9 Parpol di Kota Tangerang Diverifikasi

Kabar6-Sebanyak 9 partai yang terdaftar di Kota Tangerang wajib untuk diverifikasi kembali oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. Hal itu mengacu keputusan yang dikeluarkan MK pada Rabu (29/8/2012) kemarin.

“Semua partai, termasuk juga yang sudah lolos parlementary threshold, harus diverifikasi. Untuk itu kami minta kepada 9 partai untuk menyiapkan berkas guna dilakukan verifikasi faktual,” kata Ketua KPU Kota Tangerang, Safril Elain pada kabar6.com, Kamis (30/8/2012).

Menurut Syafril, selain UU No 8/2012 tentang pemilu, dasar verifikasi juga mengacu pada peraturan KPU No 8/2012 tentang pendaftaran verifikasi dan penetapan partai politik peserta pemilu, Anggota DPRD, DPRD Provinsi ataupun DPRD Kabupaten/Kota.

“Partai harus menyiapkan dokumen sesuai pasal 8 s/d 37 tahun 2012, antara lain yang isinya menyebutkan untuk menyiapkan foto copy Kartu Tanda Anggota (KTA) partai paling sedikit seperseribu dari jumlah penduduk,” tutur Safril lagi.

Bila dihitung dari jumlah penduduk Kota Tangerang yang mencapai 1,8 juta orang, berarti setiap partai paling sedikit menyiapkan 1800 KTA.

“Nanti akan kita Verifikasi lagi, apabila KTA nya bukan kota Tangerang maka akan kita keluarkan dari daftar setoran KTA. Tak cuma KTA beberapa dokumen lain seperti kelengkapan surat-surat kesekertariatan juga harus dilengkapi,” tegasnya.

Berdasarkab jadwal KPU Kota Tangerang, mulai tanggal 4 sampai 24 oktober mendatang, KPU sudah harus menerima dokumen dari partai yang akan diverifikasi.

Dan, bagi parpol di Kota Tangerang yang tidak menjalani proses verivikasi, maka akan dilaporkan ke KPU Provinsi Banten dan diteruskan ke KPU RI. Karena, proses verifikasi ini merupakan rangkaian dalam persiapan Pemilu 2014.

Adapun 9 partai di Kota Tangerang yang harus diverifikasi diantaranya adalah, Demokrat, PDIP, Golkar, PPP, PAN, PKS, PKB, Gerindra dan Hanura. Sedangkan Nasdem yang sudah melaporkan dokumen ke KPU dan terdaftar di Kementrian Hukum dan HAM, juga bakal di verifikasi.(rani/tom migran)




Bandar Narkoba Disergap, Disita 390 Kg Ganja dan Uang Rp 900 Juta

Kabar6-Bandar narkoba  di Jalan Palem VI/6 Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, disergap polisi dari Polsek Metro Kalideres, Rabu (29/8) siang. Dari tangan Asmoni (38), bandar ganja tersebut disita barang bukti ganja seberat 390 kilogram dan uang Rp. 900 juta.

Menurut keterangan, penangkapan Asmoni merupakan pengembangan dari penangkapan Mpek (34), di Jalan Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat. Dari mpek disita  1 paket ganja. Saat ditanya, mpek mengaku ganja tersebut sidapat dari  Asmoni.

Dalam upaya membekuk Asmoni, polisi , memakai tersangka Mpek dengan berpura-pura membeli ganja. Mpek dijanjikan Asmoni untuk datang ke rumanya di Jalan Palem VI/6 Kel.Bencongan, Perumnas II Tangerang untuk mengambil ganja.

Saat  kedua tersangka bertransaks polisi menggerebeknya dan menyita ganja seberat 390 kilogram ganja kering dan yang Rp 900 juta. Kini keduanya ditahan di sel tahanan Polsek Metro Kalideres untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Keduanya dijerat dengan pasal 114 UU RI No.35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun penjara. (HP/sak)

 




Perampok Minimarket Ternyata Pelanggan Lama Warnet 69

Kabar6-Tersangka pelaku tunggal kasus perampokan disejumlah minimarket dipastikan keranjingan main game online. Hal inilah yang menyebabkan orangtuanya berhenti memberikan uang jajan main game karena sering tak tidur di rumah.

“Emang dia (GAT) sering main disini,” ungkap Hendrik, penjaga Warnet 69 Tol Boulevard BSD kepada Kabar6.com, Rabu (29/8/2012) sore.

Hendrik menjelaskan, GAT telah menjadi pelanggan tetap di Warnet 69 hanya beberapa bulan sejak tiga tahun silam usaha ini beroperasi. Setiap main game, GAT selalu memilih tarif paket malam, mulai jam 21.00-06.00 WIB.

Dirinya termasuk kenal dengan GAT karena sering bertemu di Warnet 69. Hanya saja jarang berkomunikasi karena menurut Hendrik pelanggannyaa tersebut cenderung pendiam.

“Hampir tiap hari dia main disini dari malam sampe pagi. Orangnya jarang ngomong,” jelasnya.

Hendrik mengaku kaget setelah mengetahui bahwa pelanggannya telah menjadi pelaku tunggal aksi perampokan. Apalagi kejahatan yang dilakukannya ditenggarai karena keranjingan main game online.

Dia melihat di media massa ketika ditangkap aparat Polsek Metro Serpong tengah mengenakan kaos berlambang Warnet 69. Sementara memang diakuinya, kaos diberikan pengelola secara gratis bagi para pelanggan yang telah menjadi anggota tetap.

“Kalo liat orangnya sepertinya dia pemake (narkoba) deh,” tutup Hendrik.(yud)




Motif Perampokan Minimarket Karena Uang Jajan Game Online Distop

Kabar6-Kapolsek Metro Serpong, Komisaris Nico A Setiawan, mengatakan, GAT (25) pelaku perampokan minimarket ‘ngambek’ setelah orangtuanya berhenti memberikan uang saku main game online. Hal inilah yang mendorong pelaku merampok sejumlah minimarket di kawasan Tangerang dalam sepekan terakhir.

“Biasa anak orang kaya. Dia ngambek sama orangtuanya,” ungkap Nico, kepada Kabar6.com dikantornya, Rabu (28/8/2012) siang.

Menurut keterangan GAT saat diperiksa petugas, terang Nico, pelaku setiap hari mendapatkan jatah uang jajan bermain game online. Jumlah uang tersebut berkisar antara Rp 25-50 ribu per hari.

Namun, terhitung mulai 15 Agustus kemarin orangtua pelaku mulai berhenti memberikan uang saku untuk bermain game online di Warnet. Merasa kesal, GAT kemudian merampok minimarket berbekal pistol mainan (korek api) untuk menakut-nakuti korban.

“Dengan merampok pelaku ingin menunjukan dan melampiaskan rasa kesal ke orangtuanya,” terang Nico.

Perwira menengah ini menambahkan, Sabungan L Tobing, orangtua pelaku sudah datang dan menanyakan alasan anaknya ditahan aparat kepolisian. Dan, polisi sudah menjelaskan bahwa GAT telah merampok sejumlah minimarket yang tentunya melanggar pasal 365 KUH Pidana tentang pencurian dengan kekerasan.

“Rencananya besok (Kamis, 30/8/2012) kita akan memanggil orangtua pelaku guna mengkonfrontir alasan pelaku yang ngambek karena uang jajannya di stop,” papar Nico.

Secara terpisah, Soujuaon Tobing (29), kakak kandung pelaku mengakui bila adik bungsunya ini keranjingan main game online di Warnet 69 dekat Eka Hospital BSD. Bila dirinya tengah berkunjung ke kediaman orangtuanya dan bertemu GAT, mereka juga kerap bersama main game play station (PS).

“Iya memang, karena dirumah ga pasang jaringan internet saya juga sama dia (pelaku) kalau dirumah main PS bareng,” kata Souju, ketika ditemui Kabar6.com dikediaman orangtuanya di Perumahan Anggrek Loka Blok H/30, BSD City, Serpong, pagi harinya.(yud)




Isi Perut Berantakan, Biker Tewas Digilas Kontainer di Jayanti

Kabar6-Seorang pengendara sepeda motor (biker) tewas seketika akibat di gilas sebuah truk kontainer. Peristiwa naas yang menimpa Saryadi (25) itu terjadi di Jalan Raya Serang KM 45, Kampung Sempur RT02/04, Desa Pasir Muncang, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang.

Berdasarkan Informasi yang dihimpun wartawan di lokasi kejadian, peristiwa tersebut berlangsung sekitar pukul 15.00 Wib. Saat itu, biker yang menunggangi Yamaha Mio Soul  B 3948 NTE menyalip kontainer, dari arah Tangerang menuju Kota Serang.

Karena kondisi jalan didepannya sempit, Saryadi yang waktu itu menyalip dari bahu kiri jalan terperosok masuk ke kontainer tersebut.

Tak ayal, warga Leuwi Awi RT04/03 Sindang Resmi, Pandeglang ini terseret bersama motornya hingga masuk ke bawah kontainer.

Akibatnya, pemuda ini langsung terlindas ban kontainer yang tengah melaju dan Saryadi pun tewas seketika dengan kondisi badan remuk dan seluruh isi perutnya tercecer sepanjang jalan 20 meter.

Menurut Apud, salah seorang saksi mata, pihaknya terkejut saat warga di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) lokasi kejadian menjerit histeris, karena melihat seorang pemotor terlindas ban kontainer.

“Saya kaget, setelah melihat kejadian itu saya langsung telpon ke Polsek Cisoka,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (29/8/2012).

Dikatakan Apud, kecelakaan di lokasi ini kerap terjadi. Pasalnya, di lokasi tersebut, saat ini tengah ada pengecoran jalan yang hingga kini belum juga kelar. Ia berharap agar pemerintah atau pihak terkait bisa membantu memasang plang peringatan di proyek jalan itu.

Sementara itu, Kapolsek Cisoka AKP Agus Hermanto menjelaskan, dirinya membenarkan adanya kejadian itu. Korban   meninggal dilokasi kejadian dan telah dibawa ke rumah sakit dan kasus ini dilimpahkan ke Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) Polresta Kabupaten Tangerang.(din)




Dirpolair Polda Banten:Tidak Ditemukan Kapal Tenggelam

Kabar6-Pencarian kapal motor yang mengangkut 150 imigran yang dikabarkan tenggelam di Perairan Pulau Panaitan, Pandeglang dihentikan. Pasalnya tim gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Ditpolair Polda Banten tidak menemukan tanda-tanda adanya kapal tenggelam di sekitar lokasi yang dilaporkan. Dalam pencarian ini Direktorat Polair Polda Banten mengerahkan KP Enggano 5015 sedangkan Basarnas mengerahkan 2 helikopter.

Diberitakan sebelumnya,  kapal yang mengangkut imigran ini tenggelam di sekitar 15 kilometer, perairan Pulau Panaitan, Kabupaten Pandeglang, atau diposisi berada dititik koordinat 06 drajat 46.445 – 105.05.15. Diduga imigran gelap yang kerap kali melintasi jalur laut Baten Selatan ini berencana menuju Christmas Island di Australia untuk mendapatkan suaka politik.

Direktur Kepolisian Perairan (Dir Polair) Polda Banten, Kombes Pol Budi Hermawan ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kabar yang diterima polisi . “Kita sudah kerahkan anggota ke lokasi, namun tidak ditemukan adanya kapal yang tenggelam,” ungkap Budi Hermawan saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (29/8).

Menurut Kombes Pol Budi, selain menerjunkan anggotanya, pencarian juga melibatkan tim Badan SAR Nasional (Basarnas) dengan mengerahkan kapal KP Enggano. “Pencarian lewat udarapun kami lakukan dengan menggunakan 2 helikopter. Karena tidak ditemukan adanya kapal tenggelam, anggota kami perintahkan untuk kembali,” ujarnya.(pk/sak)

 




3 Bulan Buslane Masih Sepi Peminat, PPD Merugi

Kabar6-Transportasi massal buslane sepi peminat. Bahklan, sejak diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo dan Wali Kota Tangerang, Wahidin Halim pada 20 Juni 20012 lalu, hingga kini buslane masih belum mampu menarik minat masyarakat.

Kondisi itu tak urung mengakibatkan Perusahaan Umum (Perum) Pengangkutan Djakarta (PPD) yang mengoperasikan buslane mengaku rugi besar.

Demikian diungkapkan Kepala Humas Perum PPD Joko Sawarno, Rabu (29/8/2012).  Menurutnya, sejak buslane di operasikan tiga bulan lalu, hingga kini masih belum ada peningkatan jumlah penumpang. Sebagai operator buslane, PPD mengalami kerugian cukup tinggi.

Pasalnya, dalam pengoperasian buslane, PPD tidak hanya sekedar membiayai ongkos isi bensin buslane, tetapi juga membayar gaji sopir, teknisi, cleaning servis, dan operator pendukung buslane.

“Kalau dihitung untung rugi, PPD memang mengalami kerugian besar karena pemasukan dari pengoperasian buslane sangat kecil. Tetapi demi pelayanan bagi masyarakat, kami harus melanjutkan transportasi itu,” kata Joko.

Menurut Joko, minimnya penumpang buslane lebih dikarenakan kurangnya sosialisasi yang dilakukan Pemkot Tangerang, dalam hal ini Dinas Perhubungan, terkait keberadaan dan pengoperasian buslane.

Selain itu, sepinya buslane juga disebabkan tidak matangnya perencanaan pengoperasian buslane, khususnya soal minimnya peran pemerintah dalam upaya merebut hati masyarakat agar mau menggunakan buslane.

Persoalan lain dibalik kasus sepinya penumpang buslane, juga disebabkan Dishub Tangerang tidak menyediakan kantong halte baru bagi penumpang buslane yang akan naik di tengah jalan, sebab buslane hanya menaikan dan menurunkan penumpang pada setiap terminal, tidak mengangkut penumpang ditengah jalan.

“Meski belum bisa memutuskan apakah akan meneruskan atau tidak pengoperasian buslane ini kedepan, namun kami percaya buslane akan diminati masyarakat. Sementara ini, kami hanya mengoperasikan delapan dari sepuluh buslane yang ada,” ujar Joko.

Pengamatan kabar6.com, dalam beberapa hari terakhir ini, buslane yang dioperasikan terlihat sepi, cuma satu dua penumpang yang tampak duduk di dalam bus warna biru putih itu. Penumpang umumnya lebih banyak mengunakan angkutan mikrolet rute Kali Deres-Poris Plawad maupun sebaliknya.

Kepala UPT Angkutan Massal dan Buslane Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Yunianto, menjelaskan, kendati penumpang buslane tidak banyak, pihaknya juga masih optimis dengan perkembangan Buslane.

Jika dibandingkan dengan bulan lalu, penumpang pada bulan Agustus mengalami sedikit peningkatan. “Sifatnya butuh kesabaran dalam mematau perkembangan buslane,” kata Yunianto.(rah)




Tiga Pengacara Siap Dampingi Perampok Mini Market

Kabar6-GAT (25), pelaku tunggal perampokan enam minimarket yang berhasil ditangkap menjalani tes urine. Status sosial dan ekonomi pelaku dapat dipastikan berasal dari kalangan atas.

“Hasilnya (tes urine) semua negatif,” ungkap Kapolsek Metro Serpong, Komisaris Nico A Setiawan, kepada Kabar6.com di kantornya, Selasa (29/8/2012).

Nico menjelaskan, langkah tes urine ditempuh untuk memastikan apakah pelaku saat beraksi tengah dalam pengaruh narkoba. Sebab saat diperiksa petugas dan diwawancara wartawan usai tertangkap selalu memberikan keterangan berubah.

Terkait dengan status GAT, perwira ini membenarkan bahwa pelaku sebagai mahasiswa. Kepastian tersebut diketahui setelah pihaknya didatangi utusan dari Universitas Bina Nusantara (Binus) Alam Sutera, Serpong.

“Pelaku mahasiswa semester 2. Mau naik ke semester 3, kan sekarang lagi liburan,” tegas Nico.

Sementara itu, seorang petugas penyidik yang enggan disebutkan namanya menjelaskan bahwa pihaknya juga didatangi oleh tiga orang pengacara. Menurut keterangan tamu tersebut, mereka telah ditunjuk oleh keluarga pelaku sebagai kuasa hukum.

“Barusan datang ada tiga pengacara,” jelasnya. Petugas ini juga mengaku merasa kesulitan dalam mengorek keterangan pelaku. Selain tatapannya kosong juga tampak pilon.

“Terserah gue. Tanya aja deh ke petugas,” sahut pelaku ketika ditanyai Kabar6.com tentang motif pelaku hingga berbuat kejahatan. (yud)




Kasus Perdata Koperasi Langit Biru Mulai Disidangkan di PN Tangerang

Kabar6-Persidangan perdana kasus perdata Koperasi Langit Biru yang dihadiri ratusan investor KLB digelar di Pengadilan Negeri Tangerang, Rabu (29/8) siang.

Dalam persidangan yang mengagendakan pembacaan gugatan kepada pihak tergugat , akhirnya ditunda setelah mejelis hakim menilai isi gugatan kurang lengkap karena tergugat dua , yakni pimpinan KLB Jaya Komara kini sudah berhasil ditangkap.

Ratusan investor KLB menghadiri persidangan perdana dala kasus perdata yang mengagendakan pembacaan gugatan penggugat terhadap tergugat KLB dan pengurusnya.

Safarudin, kuasa hukum tergugat mengatakan pihaknya menuntut kembali uang para investor senilai Rp.90 milyar. Pihaknya akan memperbaiki isi gugatan yang dibuat sebelum terdakwa Jaya Komara Diamankan.

Guntur ismail, salah satu investor meminta agar simpanan pokok dan bonus yang dijanjikan pihak KLB segera dikembalikan kepada mereka. “Kasus pidananya kami serahkan kepada pihak penyidik.”ujar Guntur.

Sementara itu, usai menghadiri persidangan , para inverstor langsung melakukan orasi dan berteriak-teriak agar pengelola KLB segera mengembalikan modal dan bonus mereka. Salah satunya dengan menjual aset koperasi yang ada.

Dalam persidangan perdana ini majelis hakim dipimpin Gerchat Pasaribu menunda persidangan karena materi gugatan kurang lengkap. Dimana tergugat dua Jaya Komara, selaku pimpinan KLB keberadaannya kirang jelas, padahal yang bersangkutan sudah diamankan pihak kepolisian. Sidang ditunda sampai minggu depan dengan  agenda pembacaan gugatan. (rani)

 




Supir Nekat Gelapkan Fortuner Majikan Demi Beli Motor

Kabar6-Setelah sempat kabur 2 hari, WDD (52) supir yang nekat membawa kabur mobil mewah milik majikannya akhirnya dibekuk polisi.

Pelaku dan mobil Fortuner B 1244 WJA milik sang majikan berhasil ditangkap polisi saat melintas di Tol Jatibening, Bekasi. Kini tersangka dan barang bukti sedang diperiksa lebih lanjut di mapolsek Pondok Aren.

Kapolsek Pondok Aren Kompol Parmono mengatakan, saat ini pihaknya masih berupaya menyelidiki kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus itu.

“Kasus ini masih kami dalami. Apakah ada keterlibatan orang lain atau tidak. Tersangka da barang bukti mobil Fortuner masih kami amankan di Mapolsek,” ujar Parmono lagi.

Ditambahkan kapolsek, dari hasil pemeriksaan sementara, ppelaku nekat melakukan aksinya karena ingin membeli sepeda motor.

Namun, sebelum mobil curian itu dijual untuk kemudian dibelikan sepeda motor, pelaku justru berhasil diringkus polisi.

Diketahui, peristiwa itu berawal ketika pada Minggu (26/8/2012), Gusti warga Komplek River Park, Blok GF, 5/4 RT 01/06, Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), memanggil mantan pembantu lamanya, Yuyun dan memintanya untuk bekerja kembali.

Kemudian, kepada Yuyun sang majikan juga meminta agar dicarikan supir pribadi. Dan, permintaan itupun langsung disanggupi Yuyun.

Hingga, pada keesokan harinya, saat Gusti dan istrinya sudah berangkat kerja, Yuyunpun kemudian menelpon istri Gusti guna mengabarkan bahwa supir yang diminta sudah tiba dan siap untuk bekerja.

Mendapat laporan dari Yuyun, tanpa curiga sedikitpun istri Gusti kemudian langsung menyuruh supir baru itu untuk mencuci mobil Toyota Yaris yang ada di rumah tersebut.

Selepas mencuci mobil, supir baru itupun kemudian meminta kunci mobil Toyota Fortuner warna hitam metalik B 1244 WJA kepada pembantu di rumah itu, dengan alasan hendak keluar makan.

Namun sejak saat itu, si supir yang belum diketahui namanya itu langsung menghilang entah kemana. Setelah ditunggu namun tak kembali, Gusti pun kemudian melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Pondok Aren.(evan/turnya)