1

Tagana Ajarkan Pembuatan Perahu Rakit Untuk Warga Banten

Kabar6-Pengalaman banjir yang melanda wilayah Banten pada beberapa waktu lalu, kiranya menjadi catatan tersendiri bagi Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Banten.

Betapa luasanya wilayah yang harus di jangkau serta sedikitnya jumlah relawan, menjadi edukasi tersendiri bagi masarakat dalam penanggulangan bencana termasuk pola evakuasi para korban.

Selama ini, pola evakuasi korban bencana justru cendrung lebih mengandalakan perahu karet milik relawan, baik tim SAR maupun milik Tagana yang jumlahnya sangat minim.
Padahal, evakuasi korban dalam bencana masuk kategori mendesak, dan tak boleh ditunda-tunda.

Kondisi masih banyaknya kekurangan dalam penanggulangan bencana itulah yang kemudian menjadi catatan penting Tagana Banten.

Dimana sedianya pola kearifan lokal bisa dijadikan alat untuk mengajak masyarakat bersama-sama peduli dan mengerti bagaimana cara melakukan evakuasi terhadap para korban bencana.

“Kita tersadarkan oleh kegiatan evakuasi yang dilakukan oleh salah satu masarakat korban banjir di kabupaten Serang. Dimana warga tersebut tanggap membuat perahu rakit dari drum pelastik dan bambu untuk dimanfaatkan membantu sesama korban banjir,” ujar Ketua Tagana Banten H. Andika Hazrumy, Senin (28/1/2013).

Artinya, lanjut anggota DPD RI ini, sedianya penanggulangan awal bencana bisa dilakukan secara mawas diri oleh masyarakat, sambil menunggu datangnya bantuan dari berbagai pihak.

“Kita akan melatih terus warga untuk membuat perahu rakit. Jadi kedepannya rakit tersebut bisa menjadi alat pengganti, sambil menunggu datangnya bantuan perahu karet,” ujar Andika lagi.(rani)

 




Maret 2013, Proyek Jalan Kresek-Jenggot Dipastikan Rampung

Kabar6-Pelaksanaan proyek jalan Kresek-Jenggot, Kabupaten Tangerang, dipastikan akan rampung pada Maret mendatang.

Kepala Lapangan PT Waskita, Anasrullah Akbar mengatakan, saat ini pelaksanaan proyek jalan yang dibiayai APBD Kabupaten Tangerang pada 2012 tersebut, sudah mencapai 75 persen.

Sisanya, sekitar 800 meter akan diselesaikan paling lambat akhir bulan Maret 2013 mendatang.

“Jika cuacanya mendukung, bulan Maret proyek ini sudah beres. Saat ini, kami tengah cari solusi untuk menyelesaikan sisa 25 persen yang belum dikerjakan itu,” ungkap Anas, kepada Kabar6.com, Senin (28/1/2013).

Dijelaskan Anas, pengerjaan sisa 25 persen yang dikeluhkan warga kecamatan Gunung Kaler tersebut, diakui dirinya memang terkendala cuaca buruk yang terjadi beberapa pekan terkahir di wilayah itu.

“Sebenarnya bukan terlambat. Jalan yang sudah digali sekitar 800 meter itu, memang belum dikerjakan, karena fakor cuaca dan curah hujan yang sangat tinggi akhir-akhir ini,” katanya.

Disamping itu kata Anas, tanah di wilayah itu dinilai dirinya sangat jelek. Namun, Anas menjanjikan akan segera mencari solusi atas keluhan warga tersebut.

“Kami minta kepada warga agar bersabar dan memang konsekwensinya seperti ini, karena jalan ini sedang dalam proses pembangunan. Kami, berkomitmen akan segera mencari solusi, supaya akses jalan ini bisa secepatnya dinikmati,” ujarnya.

Karena cuaca yang tidak mendukung lanjut Anas, maka pihaknya mengambil solusi seperti menyelesaikan pekerjaan itu pada satu sisi dahulu. Setelah satu sisi diselesaikan, baru dilanjutkan ke sisi lainnya.

“Minggu-minggu ini, kita akan maksimalkan pembangunannya, asalkan tidak ada genangan air, proyek ini bisa secepatnya kami selesaikan. Solusinya, juga kami akan bangun separuh dulu,” tandasnya.

Menanggapi informasi tentang volume dan besaran biaya proyek yang disampaikan warga kepada Kabar6.com belum lama ini, pihaknya meluruskan informasi tersebut.

Dia menganggap data yang diperoleh tersebut tak bisa di pertanggungjawabkan, karena tidak valid.

“Saya perlu jelaskan ke masyarakat supaya informasinya akurat, jalan ini panjangnya bukan 7 kilometer tapi 5400 meter. Dan, nilainya juga bukan Rp37 miliar, tapi hanya sekitar Rp27 miliar,” bebernya.(din)




Pemkot Tangsel Sampaikan 4 Raperda Inisatif

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) menyampaikan nota penjelasan Empat Raperda (Rancangan Peraturan Daerah) kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangsel, Senin (28/1/2013) di ruang Paripurna DPRD.

Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie menyampaikan bahwa peraturan yang dirancangkan oleh pemerintah daerah sangat perlu, mengingat perkembangan Kota Tangsel yang membutuhkan peraturan daerah.

Untuk itu, raperda yang diajukan itu perlu disingkronisasikan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi yang perlu dirumuskan secepat dan sebaik mungkin.

“Seiring dengan perkembangan Kota Tangsel, perlu disingkronisasikan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi guna mengatur kebijakan pemerintah daerah,” katanya

Untuk Raperda Kearsipan, kata Benyamin, demi mewujudkan penyelenggaran pemerintahan daerah, arsip merupakan salah satu sumber informasi. Selain itu, arsip juga sebagai bahan pembelajaran masyarakat bangsa dan negara, arsip merupakan pijakan utama pemerintah dalam perumusan kebijakan kedepan.

“Sesuai UU No 43 tahun 2009 tentang Arsip, Pemkot Tangsel merupakan salah satu wujud peran serta pemerintah daerah dalam akselerasi menuju jaringan informasi kearsipan nasional,” pungkasnya.

Lanjut Benyamin, untuk Raklame, perkembangan kegiatan perekonomian yang semakin pesat di Kota Tangsel, termasuk diantaranya adalah dalam hal Reklame, oleh karenanya Pemerintah Kota sangat perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya yang berkaitan dengan estetika, tata ruang serta keamanan bangunan reklame.

Untuk itu masalah perijinan reklame harus dikaji secara lebih seksama. “Rancangan peraturan daerah ini, guna memberikan kepastian hukum bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dan peraturan ini untuk melakukan pengawasan dan penertiban,” ujarnya.

Adapun 4 item Ranperda yang disampaikan oleh Wakil Walikota yaitu, Raperda BUMD, Raperda Reklame, Raperda Kearsipan dan Raperda Penyelenggaran Sosial.

“Terhadap Raperda yang kami sampaikan ini, diharapkan kepada rekan-rekan legislatif kiranya dapat dibahas dan disahkan dalam waktu yang sesegera mungkin. Hal itu mengingat sejumlah Ranperda ini merupakan hal yang urgen terkait kelanjutan dari berbagai program pembangunan dalam rangka mewujudkan visi dan misi daerah,” ucapnya dalam penyampaian Ranperda pada rapat paripurna tersebut.(Evan)




Zaki: Kedatangan Parlemen Inggris Pacu Semangat Layani Masyarakat

Kabar6-Ketua DPD II partai Golkar Kabupaten Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, kedatangan tiga parlemen Inggris dikantornya pada Minggu (27/1/2013), diakui banyak manfaat yang dipetik oleh dirinya.

Meski Inggris dan Indonesia memiliki banyak perbedaan, berkunjungnya tiga parlemen dari Partai Konservatif ini, justru akan memacu dirinya untuk lebih semangat dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat di daerah berjuluk kota seribu industri tersebut.

Bahkan, Calon Bupati pemenang Pemilukada pada 9 Desember 2012 lalu ini, berharap kunjungan itu bisa bermanfaat bagi masyarakat di kedua negara tersebut.

Putra sulung Bupati Tangerang Ismet Iskandar ini menjelaskan, kedatangan  parlemen Inggris tersebut, tak lain hanya ingin mengetahui secara detail kinerja Partai Golkar dalam melayani masyarakat di Kabupaten Tangerang.

“Kami berharap, melalui hubungan ini, Partai Golkar bisa menjalin komunikasi dengan baik kepada partai terbesar di Inggris ini. Yang tentu saja, bisa bermanfaat bagi masyarakat di Indonesia, maupun di Inggris. Dan, kedatangan Partai Konservatif ini sendiri adalah ingin melihat bagaimana Partai Golkar di tingkat atas sampai ke tingkat bawah,” ujar Zaki.(din)

 




Hindari Lubang, Livina Tabrak Taksi & Karimun di Jalan Raya Serpong

Kabar6-Lubang menganga yang ada di sepanjang ruas Jalan Raya Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai memicu bahaya.

Kali ini, gara-gara menghindari lubang, sebuah mobil Nissan Grand Livina B 1089 CFR yang dikendarai oleh Ditana Septian, warga Tangerang Kota, menabrak sebuah taksi Blue Bird B 1018 WTD dan mobil Suzuki Karimun Estillo B 7370 C yang ada di depannya.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa pada Minggu (27/1/2013) malam itu. Namun, kerasnya benturan dalam tabrakan beruntun itu, bahkan membuat Nissan Livina terlempar hingga ke jalur sebaliknya.

Sedangkan mobil Suzuki Karimun yang dikemudikan oleh Johan, warga Serpong dan taksi dikemudikan oleh Endang, mengalami kerusakan cukup parah dibagian body belakang.

Kejadian berawal ketika mobil Nissan Livina melaju dari arah Serpong menuju Kota Tangerang. Namun, saat berupaya menghindari lubang dilokasi, mobil Livina menabrak taksi sebelum kemudian menabrak mobil Karimun di depannya.

“Kecepatan saya standar, tidak ngebut. Cuma saya kaget karena ada lubang. Tapi saat saya coba menghindar, justru mobil saya menabrak taksi dan Karimun yang ada di depan,” ujar Ditanaseptian.

Akibat kejadian itu, ketiga mobil kemudian diamankan ke POlsek Serpong guna pengusutan lebih lanjut.(bad)




25 Orang Diperkosa Selama Januari 2013

Kabar6-Busyet Dah. Bulan Januari  2013 tinggal beberapa hari lagi, namun sepanjang bulan tersebut sudah 25 kali terjadi kasus pemerkosaan dan 2 kasus pencabulan.

Dari 29 orang yang menajdi korban, namun pelakunya  mencapai 45 orang. dan Kasus perkosaan di Indonesia terus melonjak.

Menurut Neta S Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch, yang dikutip Tribunnew.com mengatakan tragisnya pada Januari 2013 ini terjadi lima kasus perkosaan massal, tiga diantaranya dilakukan sejumlah pelajar terhadap gadis teman sekolahnya. “Di Tegal, Jateng misalnya, seorang siswi Madrasah Tsanawiyah diperkosa tujuh teman lelakinya pada 16 Januari. Setelah diperkosa, korban ditinggalkan begitu saja dalam keadaan tak sadarkan diri di sebuah gubuk,” katanya.

Sebagian besar korban perkosaan berusia 1-16 tahun sebanyak 23 orang dan usia 17-30 tahun sebanyak 6 orang. Sedangkan pelaku perkosaan berusia 14-39 sebanyak 32 orang dan berusia 40-70 tahun ada 12 orang. Lokasi perkosaan sebagian besar terjadi di rumah korban (21 kasus) dan di jalanan 6 kasus.

Data ini menunjukkan bahwa rumah sendiri ternyata tidak aman bagi korban. Sebab pelaku perkosaan terdiri dari tetangga 8 orang, keluarga atau orang dekat 7 orang, teman 4 orang, ayah kandung 3 orang dan ayah tiri 2 orang orang.

Daerah rawan perkosaan di sepanjang Januari adalah Jabar ada 8 kasus, Jakarta 5 kasus, Jateng 5 kasus dan Jatim 3 kasus. Ind Police Watch (IPW) mendata, maraknya angka perkosaan ini karena semakin mudahnya masyarakat mengakses film2 porno, baik melalui internet maupun lewat ponsel. Sebab sebagian besar pelaku perkosaan kepada polisi mengaku, mereka melakukan aksinya karena terangsang setelah melihat film2 porno.

Selain itu, lembaga hukum di Indonesia tidak berfungi dengan baik. Para Penegak hukum seperti Polisi, Jaksa, Hakim tidak menjalankan tugasnya dengan baik, terutama dalam menghukum pelaku perkosaan, sehingga tidak ada efek jera. Ketika satu kasus perkosaan tidak dengan cepat diungkap dan dituntaskan oleh polisi, kasus itu akan menjadi tren di kalangan pelaku.(Trbn/sak)

 




Aset Daerah Senilai Rp.7 Miliar di Pagedangan Hilang

Kabar6-Aset daerah berupa lahan seluas 7.000 meter persegi berikut bangunan yang ada di Desa Cijantra dan Medang, Kecamatan Pagedangan dipastikan telah hilang dan berubah fungsi.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang, menilai hilangnya aset daerah senilai Rp.7 miliar tersebut, karena buruknya pengelolaan aset yang dilakukan pemerintah daerah setempat.

Para wakil rakyat di daerah berjuluk kota seribu industri ini, mengaku prihatin atas hilangnya aset daerah tersebut. Padahal, mekanisme penghilangan aset daerah harus melalui prosedur yang benar dan harus ada persetujuan dewan.

“Aturannya kan ada, setiap penghilangan aset pemerintah harus melalui persetujuan dewan. Ini tidak, tau-tau sudah tidak ada dan sudah berubah fungsi,” ungkap Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Amran Arifin, kepada wartawan saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke lokasi tersebut, belum lama ini.

Menurutnya, dewan melalui komisi IV, mendapatkan laporan dari warga setempat bahwa ada lahan desa yang telah hilang. Informasi tersebut kemudian ditindaklanjuti komisi itu dengan melakukan pengecekan ke lapangan.

Amran menyebutkan, hingga kini dewan belum tahu apalagi menyetujui terkait penghilangan aset pemkab di Desa Cijantra dan Medang tersebut.

“Dewan tidak tahu untuk aset ini. Kami akan minta klarifikasi kepada pemerintah termasuk pegawai desa dan kecamatanya,” tegas Amran.

Hal serupa juga dikatakan Hendra, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang, berdasarkan data yang diterima dari warga, diketahui lahan seluas 7000 meter tersebut berada di Desa Cijantra dan Desa Medang.

Lahan di Desa medang, luasnya sekitar 3.000 meter dengan nilai ditkasir mencapai Rp.3 miiar. Kemudian, lahan di Desa Cijantra yang hilang seluas 4.000 meter dengan nilai mencapai Rp.4 miliar.

Dilahan tersebut beber Hendra, terdapat jalan desa, saluran air serta bangunan jembatan.

Untuk jembatan volumenya, panjang 15 meter dan lebar 4 meter. Sedangkan, saluran air panjangnya diperkirakan mencapai 2308 meter.

“Kami akan minta informasi dari dinas terkait, seperti PU, Aset, desa, kecamatan maupun pengembang yakni Summarecon. Rencananya, Selasa atau Rabu, (29-30/1, red), kami akan hearing dengan mereka,” tandasnya.

Ditambahkannya, untuk Desa Cijantra sesuai data yang diterima dari warga, untuk lahan sekitar 466 x 3 meter, saluran air 1850 x 3  meter. Sedang di Desa Medang, aset yang hilang ada pada jalan desa seluas 215 x 3 meter dan jalan desa paving blok seluas 710 x 2,5 meter.

“Yang di Cijantra saluran airnya pernah dianggarakan oleh pemkab melalui APBD 2011,” imbuhnya.

Sementara itu, Marta (45), warga RT 04/01, Desa Cijantra membenarkan bahwa dulunya di sekitar lokasi tersebut ada jalan desa dan jembatan desa, milik warga sekitar.

“Ya, duluanya ada saluran air dan jembatan disini, sekarang sudah berubah dan ada yang hilang,” ujar Marta saat bersama rombongan DPRD.(din)




Proyek Jalan Kresek-Jenggot Rp.37 Miliar Resahkan Warga

Kabar6-Proyek Jalan Kresek-Jenggot Senilai Rp.37 miliar yang dianggarkan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang melalui APBD tahun 2012 lalu, dinilai amburadul.

Warga sekitar proyek tersebut, mengaku resah atas semrawutnya proyek jalan penghubung antar Kecamatan Gunung Kaler, Kresek, Mekar Baru dan Tanara Serang ini.

Pasalnya, pelaksanaan proyek yang dikerjakan PT Waskita ini sangat lamban, sehingga lalu lintas serta aktivitas warga setempat praktis terhambat, karena tumpukan lumpur bekas galian untuk jalan baru tersebut.

“Jalannya sudah digali dan penuh lumpur, tepatnya didepan Kecamatan Gunung Kaler. Sekarang diatas jalan itu, sudah ditanami pohon pisang oleh warga,” ungkap Ajat Sudrajat, tokoh masyarakat setempat, kepada Kabar6.com, Minggu, (27/1/2013).

Apalagi kata Ajat, beberapa pekan terakhir di wilayah itu juga terkena musibah banjir. Kondisi ini, makin menyulitkan warga untuk melakukan aktivitasnya.

“Banyak kendaraan yang melintas terperosok, hingga terkadang membuat macet,” katanya.

Proyek jalan sepanjang 7 kilometer yang dimulai pada Oktober tahun lalu ini lanjut Ajat, merupakan akses vital satu-satunya bagi warga sekitar.

Pihaknya, mempertanyakan kenapa pemerintah daerah setempat seolah cuek tanpa mengambil tindakan atas persoalan itu.

“Kenapa pejabat pemerintah kok diam-diam saja melihat kondisi jalan yang parah seperti ini. Seharusnya, mereka sedini mungkin mencari solusinya,” ucapnya.(din)




PDAM TKR: Pasokan Air Terganggu Karena Kerusakan Instalasi

Kabar6-Humas PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang, Feby menjelaskan, terganggunya pasokan air di perumahan Villa Balaraja dan Taman Balaraja dalam beberapa pekan terakhir disebabkan, karena adanya kerusakan instalasi yang berada di Kecamatan Solear.

Akibatnya, produksi air untuk wilayah Balaraja belum bisa hingga hari ini belum berjalan optimal.

Sementara, saat ini untuk memenuhi kebutuhan warga di wilayah itu, PDAM TKR mengambil sikap memasok air melalui mobil tangki.

“Kondisi ini sudah kami umumkan di beberapa media. Ada gangguan instalasi kami di wilayah Solear akibat terendam banjir,” kata Feby, kepada wartawan, Minggu (27/1/2013).

Terkait adanya somasi 150 warga Perumahan Villa Balaraja kata Feby, pihaknya mengaku belum mendapat informasi apapun tentang hal itu.

Namun, dia mengaku belum lama ini memang pernah melakukan pertemuan dengan perwakilan warga dari perumahan itu.

Pertemuan itu menghasilkan sebuah kesepakatan yakni, PDAM TKR berkomitmen memberikan pelayanan dengan memasok air untuk kebutuhan warga melalui mobil tangki.

“Waduh saya belum tahu. Coba nanti saya cek dulu terkait itu. Tapi pernah saya terima utusan warga itu, dan hasilnya ya itu tadi, sementara dipasok pake mobil tangki dulu.”Ujarnya.

Diinformasikan, terkait buruknya pelayanan yang diberikan PDAM TKR, sekitar 150 warga perumahan Villa Balaraja, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, melayangkan surat somasi.

Dalam surat somasi itu, ratusan warga di dua RW yakni, RW 05 dan 06 ini menuding Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang asal-asalan dalam mengelola BUMD tersebut. Pasalnya, sejak 2010 silam warga tak maksimal mendapatkan pelayanan.

“PDAM TKR, sudah lama tidak menyuplai air ke warga perumahan Villa Balaraja. Selama ini, warga membeli air bersih dari tempat lain untuk memenuhi kebutuhannya,” ungkap Hasbulloh, tokoh masyarakat setempat.

Untuk itu kata dia, warga meminta PDAM menyuplai air bersih dengan baik dan meminta ganti rugi atas uang yang mereka keluarkan untuk membeli air bersih dari tempat lain.

“Keluhan warga tak pernah digubris. Hingga kini, tak ada upaya pembenahan atau perbaikan pelayanan dari PDAM TKR,” katanya.(din)




12 Persen Warga Tangsel Belum Rekam e-KTP

Kabar6-Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai mendistribusikan sebanyak 583.174 lembar e-KTP (e-KTP) yang sudah jadi.

Padahal, total wajib e-KTP di daerah penyangga ibu kota itu mencapai sebanyak 760.097 jiwa. Artinya, masih ada sekitar 12 persen warga yang belum melakukan perekaman data e-KTP.

“Kami minta agar warga secepatnya untuk melakukan rekam data,” ungkap Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan, Disdukcapil Kota Tangsel, Ernawati, Minggu (27/1/2013).

Berdasarkan data dari masing-masing wilayah yang yakni, Serpong 61.350 jiwa, Serpong Utara 57.257 jiwa, Pondok Aren 131.104 jiwa, Ciputat,  88.788 jiwa, Pamulang 135.245 jiwa dan Setu sebanyak 33.284 jiwa.

Jumlah total secara keseluruhan mencapai 86,85 persen. Sedangkan e-KTP yang belum jadi jumlahnya sebanyak 88.326.

“Dari awal pendataan, warga wajib e-KTP yang telah melakukan perekaman mencapai 86,85 persen. Sementara ini, setiap hari ada saja masyarakat yang melakukan perekaman,” ujarnya.

Sedangkan untuk pendistribusian e-KTP, lanjut Ernawati, warga terlihat cukup antusias. Bahkan, sampai saat ini setiap hari ada sekitar 300 warga yang melakukan pengambilan e-KTP.

Ernawati juga melarang warga mewakilkan proses pengambilan e-KTP yang. Pasalnya, dalam pengambilan e-KTP pihaknya akan sekaligus melakukan aktifasi atau registrasi ulang.

“e-KTP itu sebelum dipergunakan harus melakukan registrasi atau aktifasi untuk mengaktifkan kartu e-KTP ini. Jika tidak kartu e-KTP tidak bisa dipergunakan atau tidak berlaku seperti contohnya di Bank atau lainnya. Sehingga warga yang mengambil e-KTP harus melakukan regestrasi dengan sidik jari ulang,” terangya.

Selanjutnya, kata dia, jika ada warga yang ditemukan kesalahan dalam pencetakan e-KTP, hal itu diduga karena pada saat perekaman awal terjadi kesalahan data, seperti foto tidak sesuai atau kesalahan dalam biodata dan lainnya.

“Untuk hal itu kami memberikan blanko khusus untuk perbaikan e-KTP. Sedangkan uwarga yang belum mendapatkan e-KTP, diharapkan bersabar dan agar mencari informasi ke kelurahan masing-masing,” ucapnya.

Kepala Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangsel, Yusuf Ismail, juga mengimbau warga yang belum merekam data e-KTP agar segera mendatangi kecamatan masing-masing maupun kantor Disdukcapil.

“Perekaman data e-KTP tidak dipungut biaya alias gratis. Sehingga secepatnya semua warga di Kota Tangsel sudah terekam data,” ujarnya.(yud)