1

Motif Penganiayaan Istri Muda Direktur Dipicu Teror SMS

Kabar6-Amarah H. Ayub (43), dan istrinya Supinah (40), terhadap Sarah (24) yang tak lain adalah istri muda H. Ayub, kiranya bukan tanpa sebab.

Istri tua Direktur PT SMTI, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pemberangkatan haji dan umroh ini murka, karena sebelumnya Sarah dianggap telah melakukan teror lewat pesan singkat (SMS).

“Saat sedang liburan beberapa hari lalu, Sarah mengirimkan sms kepada saya. Dia bilang, kalau liburan ya anak ini (anak Sarah) juga diajak dong. Kan ini darah dagingnya (H. Ayub) juga,” ujar Supinah saat ditemui kabar6.com, Selasa (4/9/2012).

Hingga, pada hari itupun Supinah menghubungi Sarah dan memintanya datang ke rumahnya di di Jalan H.Basir, Kelurahan Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).

Namun, keributanpun pecah begitu Sarah menginjakkan kaki di rumah tersebut. Supinah langsung mengamuk dan menyerang Sarah hingga babak belur.

“Saya tidak menganiaya dia. Tapi cuma menampar saja,” ujar Supinah saat dikonfirmasi kabar6.com.

Pengakuan Supinah itu berbanding terbalik dengan pengakuan Sarah. Didampingi kuasa hukumnya, Sulaiman SH, ibu muda ini mengaku kepalanya sempat dilempar toples hingga kepalanya benjol.

Tak hanya itu, Supinah yang murka juga sempat memukuli dan mencakar wajahnya hingga babak belur. Sedangkan sang suami, H. Ayub yang melihat kejadian itu bukannya melerai, justru malah ikut marah dan membenturkan kepala Sarah ke tembok rumah.(turnya)

 




Peringati Hari Pelanggan Nasional, Direksi Alfamart Jadi Kasir

Kabar6-Dalam rangka memperingati Hari Pelanggan Nasional (HPN), sejumlah Direksi PT Sumber Alfaria Tbk mengambil posisi sebagai kasir di gerai Alfamart Cikokol, Kota Tangerang.

Selain memberikan pelayanan langsung kepada pelanggan, moment Hari Pelanggan Nasional kali ini juga dimanfaatkan oleh jajaran Direksi PT Sumber Alfaria Tbk untuk membagi-bagikan souvenir kepada pelanggan.

“Pada moment peringatan Hari Pelanggan Nasional kali ini, kami sengaja memberikan pelayanan langsung kepada pelanggan setia Alfamart,” ujar Managing Director PT Sumber Alfaria Tbk, Hans Prawira, Selasa (4/9/2012).

Tak pelak, aksi turun gunung yang dilakukan jajaran direksi PT Sumber Alfaria Tbk sempat mengundang decak kagum sejumlah pelanggan yang datang di gerai Alfamart Cikokol.

Betapa tidak, selain mendapatkan pelayanan ekstra ramah langsung dari para direksi, pelanggan jugaa mendapatkan souvenir saat tengah melakukan transaksi di meja kasir.

“Hari ini, saya benar-benar merasa puas berbelanja di Alfamart. Karena, selama bertahun-tahun jadi pelanggan Alfamart, kali ini saya dilayani langsung oleh pimpinan Alfamart. Mana dapet bingkisan pula,” ujar Syukron, salah seorang pelanggan setia Alfamart.(bad)




Dianiaya Suami dan Istri Tua, Istri Muda Lapor Polisi

Kabar6-Ternyata, nasib seorang istri muda tak seindah yang dibayangkan. Selalu mendapatkan prioritas, baik dari sektor materi maupun kasih sayang suami, kiranya cuma kiasan.

Setidaknya itulah yang dirasakan Sarah (24), istri muda dari H. Ayub (43) yang menetap di Jalan Kramat Raya, Rt 05/05, Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

Ibu muda ini terpaksa mengadu ke Polsek Pondok Aren, setelah dirinya babak belur dianiaya oleh istri tua dan suaminya, tanpa alasan yang jelas, Selasa (4/9/2012).

Menurut Sarah, peristiwa itu berawal ketika dia diminta datang ke rumah Supinah (40), istri tua suaminya, ke rumah sang suami di Jalan H.Basir, Kelurahan Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).

Karena menduga panggilan itu untuk membahas hubungan rumah tangga mereka, Sarahpun kemudian datang ke rumah itu tanpa rasa curiga sedikitpun.

Namun, begitu sampai dilokasi, Sarah langsung disambut dengan lemparan toples oleh istri tua suaminya hingga kepalanya benjol. Padahal, saat itu Sarah sedang menggendong anaknya yang masih balita.

Tak selesai sampai disitu, belum sempat berfikir apa kesalahannya, Sarah kembali diserang oleh Supinah. Selain ditampar, wajah ibu muda ini juga dicakar.

Anehnya, H. Ayub yang melihat kejadian itu, sama sekali tidak berupaya melerai. Justru sebaliknya, sang suami malah ikut marah dan membenturkan kepala Sarah ke tembok rumah. 

“Saya tak berani melawan, karena sedang menggendong anak dan takut nanti anak saya yang jadi sasaran,” ujar Sarah sambil menggendong anaknya yang masih balita, Selasa (4/9/2012).

Sarah yang tak kuat dengan aksi pengeroyokan dari istri tua dan suaminya, kemudian memutuskan untuk keluar dari rumah itu dan melapor ke Polsek Pondok Aren.

Ya, selama 3 tahun menjadi istri muda H. Ayub (43), kebahagian hanya dirasakan Sarah pada awal-awal pernikahan saja. Namun belakangan, sikap sang suami justru berubah drastis, menjadi kasar dan pemarah.

“Sudah puluhan kali saya dipukul saya suami saya. Dan, hari ini saya sudah tidak kuat lagi, makanya saya melapor ke polisi,” ujar Sarah lagi.

Humas Polsek Pondok Aren, Aiptu Lulu Firnalusi membenarkan adanya laporan terkait penganiayaan yang dialami Sarah.

“Korban langsung dibuatkan surat pengantar visum dan diantar ke RS. Selanjutnya, korban diarahkan ke PPA polres Kota Tangerang di Tigaraksa untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya.

Sementara, Supinah yang dikonfirmasi mengaku tidak pernah menganiaya istri muda suaminya itu. “Saya hanya menampar saja,” ujarnya.(turnya)

 




Pabrik Kapas di Kecamatan Benda Ludes Terbakar

Kabar6-Sebuah gudang yang disulap menjadi pabrik pembuatan kapas di kawasan Pergudangan 700, Kecamatan Benda, Kota Tangerang ludes terbakar, Selasa (4/9/2012).

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, kerugian akibat kebakaran itu ditaksir mencapai ratusan juta.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, kebakaran berawal dari percikan api pada bagian mesin pabrik yang menyambar ke bahan pembuat kapas.

Banyaknya bahan yang mudah terbakar, seperti kapuk dan kain, tak urung membuat kobaran api  dengan cepat membesar.

Sebanyak 12 unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang yang diterjunkan ke lokasi kejadian sempat kesulitan memadamkan api.

Pasalnya, selain struktur bangunan yang nyaris ambruk, juga jauhnya sumber air dari lokasi kebakaran.

“Meski sempat mengalami kendala, namun akhirnya kami berhasil memadamkan api,” ujar Kamaluddin Azizi, salah seorang petugas Damkar dilokasi kejadian.(rani)




Dua Pengedar Narkoba Dibekuk Anggota Buser Polsek Kelapa Dua

Kabar6- Dua pengedar ganja dibekuk anggota buser Polsek Kelapa Dua saat   sedang nongkrong di sebuah warung rokok di  Kampung Malang Nengah, Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang. Selasa (4/9) sore.

Kedua pelaku, RA alias Buluk, 34, warga Desa Cisauk, RT 01/04, Kecamatan Cisauk, Kab. Tangerang dan KR alias Nana, 34, warga Kampung Cikarang RT 01/07, Kelurahan Gunung Sindur, Kab. Bogor, Jawa Barat. Dari tangan mereka disita 5 Kg ganja kering dan 0,25 gram sabu-sabu.

Menurut Kapolsek Kelapa Dua, Kompol R. Bagoes Wibisono, kedua tersangka sering  mengedarkan narkoba di wilayah Kabupaten Tangerang. Keduanya dibekuk, Saat  sedang sedang menunggu pembeli.

Tersangka Buluk saat disekati petugas berusaha kabur. Anggota buser Polsek Kelapa Dua yang dipimpin Kanit Reskrim Ipda Mukmin SH langsung mengejar dan menggeledah pelaku. Polisi menemukan satu bungkus plastik berisi Sabu-sabu seberat 0,25 gram di dalam kantong celana belakang .

Saat diintrograsi, Buluk mengaku mendapatkan sabu-sabu tersebut dari Nana di daerah Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Polisi segera membawa Buluk untuk pengembangan ke  rumah kontrakan Nana. Dari penangkapan Nana,  petugas menemukan 5 Kg ganja kering di dalam tas hitam yang disembunyikan di lemari.

Menurut  kapolsek, Nana mengaku memperoleh ganja dari seorang bandar besar berinisial OM di daerah Kebun Nanas, Kota Tangerang. Nana mengaku baru satu tahun menjadi bandar narkoba.  Dari usahanya itu,  Nana mendapatkan keuntungan sebesar Rp 500 ribu/kilo gram. “Pelaku menjual 1 kg ganja seharga Rp 2,5 juta,” ujar Bagoes, Kapolsek Kelapa Dua. (abie)




Tuntut Batalkan PKB, Ribuan Buruh PT PEMI Gelar Unjuk Rasa

Kabar6-Ribuan buruh PT PEMI Balaraja, Tangerang, menggelar aksi unjuk rasa menuntut pembatalan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang telah di tandatangani dan di sepakati oleh perusahaan dengan serikat buruh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).

Pasalnya, para buruh kecewa dengan adanya perubahan jam kerja baru yang di berlakukan di pabrik produsen suku cadang kendaraan bermotor tersebut.

Bustomi, buruh PT PEMI yang ikut dalam aksi itu mengatakan, pihaknya menuding manajemen PT PEMI dan FSPMI telah bersekongkol dan sengaja merenggut hak-hak mereka. Ia merasa telah diperlakukan tidak adil dengan pemberlakuan jam kerja baru tersebut.

“Untuk itu, kami menuntut pihak perusahaan agar merubah kembali jam kerja seperti biasa,” ujar Bustomi kepada wartawan, Selasa (4/8/2012).

Pantauan wartawan, aksi damai ribuan buruh yang digelar di dalam lokasi pabrik tersebut mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian sektor Balaraja. Aksi ini, dilakukan sekitar Pukul 16.00 Wib sore ini.

Hingga berita ini diturunkan, aksi demonstrasi itu masih berlangsung. Kemacetan panjang di kawasan itu tak terhindarkan, karena banyaknya warga yg melihat peristiwa itu.

Sesekali, buruh berteriak, menuntut dibubarkannya para pengurus FSPMI, jika pihak perusahaan tidak merubah kembali jam kerja seperti semula yakni, untuk shift dua  masuk pukul 16.00 Wib- 11.55 Wib. Sementara, jadwal kerja baru yang diberlakukan saat ini, mulai pukul 20.45 Wib hingga pukul 05.30 Wib.

Menurut mereka, pemberlakuan jam kerja baru ini, sangat memberatkan buruh, karena akan berdampak kepada fisik dan kesehatan buruh. Sebab, hal ini sangat bertentangan dengan hak asasi manusia.

Disamping itu katanya, kepengurusan FSPMI saat ini dinilai tidak aspiratif, karena banyak keluhan-keluhan buruh yang tidak di tindak lanjuti. Untuk itu, ribuan buruh tersebut mendesak agar pengurus FSPMI periode ini diganti dan segera digelar musyawarah luar biasa. (din)




Diduga Hasil Hubungan Gelap, Mayat Bayi Dibuang di Tempat Sampah

Kabar6-Sesosok mayat bayi laki-laki diperkirakan berumur 2 hari ditemukan pemulung di Komplek Bukit Nusa Indah, Jalan Kamboja, RT 06/013, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (4/9/2012).

Saat ditemukan, sosok mayat bayi masih terbungkus tas kulit warna hitam dan diletakkan dibawah pohon pisang dekat tempat sampah.

Wandi (55), pemulung gaek yang menemukan mayat bayi itu mengaku sempat kaget saat membuka tas dan mendapati sosok kaku bayi mungil itu. Kuat dugaan, bayi malang itu merupakan hasil hubungan gelap yang sengaja dibuang guna menutupi api.

“Saya terkejut setelah tahu di dalam tas ternyata mayat bayi. Saya melaporkan temuan itu kepada warga sebelum melanjutkannya ke Polsek Ciputat,”  ujar warga Serua, Kecamatan Ciputat, Tangsel itu lagi.

Kapolsek Ciputat Kompol Alip, membenarkan soal adanya penemuan mayat bayi tersebut. Saat ini, pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut.

“Kami belum bisa pastikan apakah bayi itu merupakan hasil hubungan gelap atau bukan. Saat ini, kami masih menyelidikinya,” ujar Kapolsek.(turnya)




Sidang Izzun, Kuasa Hukum Anggap Dakwaan JPU Cacat

Kabar6-Persidangan lanjutan dugaan kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Izzun Nahdiyah di gelar di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Selasa (4/9/2012).

Sidang digelar dalam dua agenda, yakni pembacaan eksepsi  untuk terdakwa Norif dan Endang dan tanggapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas eksepsi tiga terdakwa lainnya, masing-masing Sholeh alias Oleng, Candra Susanto, Nasrip dan Oreg.

Kuasa hukum para terdakwa, Ferdinand Montororing dalam eksepinya menilai dakwaan JPU cacat hukum, karena pengakuan terdakwa didapat dengan cara penyiksaan yang dilakukan para penyidik.

“Para terakwa dipaksa mengaku. Mereka dianiaya oleh Kasat Reskrim Shinto Silitonga, Gunadi dari Unit Resmob dan Aiptu Rohmat,” katanya.

Selain itu, kata Ferdinand, ada lima terdakwa dalam kasus tersebut, namun persidangan dilakukan terpisah. Mental para terdakwa dihancurkan dengan mendakwa hukuman mati. Ia menilai JPU punya agenda khusus. “Ada maksud tertentu JPU melakukan hal tersebut,” ungkapnya.

Atas dasar tersebut, Ferdinand menilai dakwaan JPU cacat hukum dan terjadi error in personal (kesalahan pribadi). Ia meminta Majelis Hakim yang diketuai Mahri untuk menyatakan menolak dan membatalkan dakwaan JPU. “Kami harap dakwaan ini ditolak sepenuhnya,” pinta Ferdinand.

Terpisah, JPU Hartono dan Lukman Hakim, menanggapi eksepsi yang diajukan kuasa hukum. Mereka menyatakan, berdasarkan ketentuan pasal 156 KUHP yang mengatur tentang eksepsi, bahwa dakwaan tiadak dapat diterima jika terkait dengan kempetensi pengadilan dalam kewenangan mengadili, terdawa meninggal dunia, atau kasus sudah kadaluarsa.

“Alasan kuasa hukum tidak termasuk di dalam ketentuan pengajuan eksepsi sehingga tidak perlu ditanggapi oleh JPU,” ungkap JPU Lukman Hakim.

Sedangkan terkait kekerasan yang dialami terdawa dalam penyidikan, menurut Lukman, tim panesehat hukum bisa mengajukan keberatan sesuai ketentuan, yakni mengajukan gugatan praperadilan, bukan dalam eksepsi.
“Karena hal ini dapat membuat presenden buruk bagi penegak hukum di Indonesia,” pungkasnya.

Terkait dengan lanjutan sidang, majelis hakim memutusakan akan melanjutkan sidang pada Selasa (11/9) pekan depan dengan agenda yang juga sudah ditentukan. “Sidang ditutup dan dilanjutkan pekan depan,” singkat Mahri, Ketua Majelis Sidang.(iqmar)




Perda Rokok Kota Tangerang Dianggap Mandul

Kabar6-Peraturan Daerah (Perda) Nomor Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5/2011 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dianggap belum berjalan maksimal alias mandul.

Tak cuma penyediaan sarana penunjang perda saja yang minim, melainkan juga tidak adanya pengawasan yang konsisten menjadi salah satu dalil mandulnya perda dimaksud.

“Perda rokok saat ini belum berjalan. Buktinya saja saat ini belum ada ruang khusus rokok di kawasan yang sudah diperwalkan, seperti di sekolah, rumah sakit dan kawasan perkantoran milik pemerintah,” kata anggota Komisi 1 DPRD Kota Tangerang, Tengku Iwan, Selasa (4/9/2012).

Lantaran minimnya sarana dan prasarana tersebut, dewan berencana untuk mendorong anggaran untuk pengadaan pembangunan sarana dan prasarana kawasan khusus rokok (smoking area) yang layak, sehingga penerapan perda ini bisa berjalan baik.

“Dalam hearing (dengar pendapat) KUA ABT (Kebijakan Umum Anggaran Atas Belanja Tambahan) sudah dibahas tetapi sebatas bahwa perda ini belum jalan. Makanya, untuk jalan butuh adanya pembangunan sarana dan prasarana khususnya di kawasan kantor pemerintahan,” jelasnya.

Bahkan, kritiknya, di kantor DPRD Kota Tangerang, yang nyatanya adalah pihak legoslatif yang memproduksi Perda KTR sampai saat ini belum ada sarana dan prasarana kawasan khusus rokok itu. “Jadi jangan heran juga jika masih ada ditemukan yang merokok di dewan. Meskipun kebanyakan anggota sudah mulai menghormati Perda ini,” singkatnya.

Dalam kesempatan itu, Tengku yang juga membawahi bidang pemerintahan dan hukum di legislatif juga mengkritisi soal belum berjalannya Perda Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW).

Dimana, ketetapan Perda yang mengatur bahwa untuk tiap RT terdiri dari 40-90 kepala keluarga (KK) dan tiap RW terdiri dari 4-9 RW belum berjalan. “Nyatanya masih ada KK dan RT yg lebih dari itu. Padahal, anggaran penegakan perda ada,” tandasnya.

Sementara, Kepala Satpol PP Kota Tangerang Irman Pudjahendra mengatakan, sebagai pelaksana Penegak Perda pihaknya terus melakukan pengawasan. Kendati, dalam penagakannya masih bersifat teguran, sejauh ini dirinya menganggap pengawasan sudah berjalan baik.(iqmar)




Akibat Kemarau, IPA PDAM TKR di Teluk Naga Terhenti

Kabar6-Kemarau panjang yang terjadi mengakibatkan debit air Sungai Cisadane menyusut. Kondisi ini tak urung berdampak pada terganggunya kebutuhan sehari-hari masyarakat dan terhentinya operasional IPA milik PDAM Tirta Kerta Raharja, Kabupaten Tangerang.

Direktur Utama PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang, Rusdi Mahmud mengatakan, kebutuhan pasokan air baku untuk PDAM TKR menipis akibat musim kemarau yang berkepanjangan.

Alhasil, lanjut Rusdi, produksi air juga tidak berjalan normal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan air PDAM baik di Kabupaten dan Kota Tangerang.

Tidak hanya itu, akibat musim kemarau kali ini pengolahan air bersih di IPA Teluk Naga tidak lagi bisa beroperasi. Hingga, warga di Kecamatan itu tidak mendapatkan suplai air.

“Produksi air minum PDAM terkendala, karena sumber air baku dari Sungai Cisadane makin menipis menyusul terjadinya penurunan debit air Sungai Cisadane,” kata Rusdi, Selasa (4/9/2012).

Untuk itu, lanjut Rusdi, pihaknya akan mulai membersihkan lumpur di Sungai Cisadane, guna mengalirkan sisa air hingga bisa masuk ke intake PDAM TKR sekaligus membuat irigasi sampai ke saluran-saluran air.

Pihaknya juga akan melakukan sholat Istiqoroh minta hujan. Ini dilakukan agar PDAM bisa memproduksi air tersebut menjadi air yang layak konsumsi.

Sementara, pelanggan di IPA Cikokol dan Serpong, hingga kini masih berproduksi normal. Jumlah pelanggan PDAM TKR sampai saat ini mencapai 114 ribu pelanggan yang terbagi 70 persen berada diwilayah Kota Tangerang dan sisanya wilayah Kabupaten Tangerang.

“Memang ada penurunan, normalnya 100 liter air perdetik, tetapi kini 75 liter air perdetik. Semakin surutnya Sungai Cisadane, irigasi tidak bisa dialiri air,” kata Rusdi.

Menurutnya, selain tahun ini, kekeringan paling parah di Tangerang terjadi pada tahun 2002 lalu. Siklus tahunan itu jelas membuat lebih dari 9 kecamatan di Kabupaten Tangerang mengalami kekeringan. Pihaknya berharap produksi air di PDAM bisa kembali mengalir itupun tentu tergantung alam.

“Dengan kondisi seperti ini kita masih bertahan, memanfaatkan air seadanya,” kata Rusdi.

Terpisah, Kepala Humas PDAM Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang, Ichsan Sodikin menjelaskan, menyusutnya air Cisadane jelas menganggu pasokan air pada intake PDAM Tirta Benteng.

Antisipasinya, PDAM mengubah pola distribusi air bersih ke pelanggan dengan menerapkan jam sibuk dan non sibuk. Pasokan air disalurkan pada jam sibuk seperti pukul 04.00 hingga 10.00 dan pukul 16.00 hingga 22.00.

“Menurunnya debit air, membuat adanya perubahan pasokan air bersih ke pelanggan hingga 30 persen,”kata Ichsan saat ditemui, kemarin.(rah/iqmar)