1

Bocah Tenggelam di Modernland Merupakan Kecelakaan

Kabar6-Kepolisian Sektor Benteng memastikan bahwa tewasnya Dea Amelia (7), yang tenggelam di kolam renang Tirta Modernland, Kelurahan Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, pada Selasa (4/9/2012) kemarin, merupakan sebuah kecelakaan.

“Kami sudah memintai keterangan dari sejumlah saksi. Dan, diketahui bahwa korban datang ke kolam renang itu bersama ibunya. Dan, masuk ke dalam kolam juga sepengetahuan ibunya,” ujar Kapolsek Tangerang, Kompol Sukarna, Rabu (5/9/2012).

Menurut Kapolsek, merujuk dari hasil keterangan sejumlah saksi tersebut, kami menyimpulkan bahwa peristiwa itu merupakan sebuah kecelakaan. “Sejauh ini kami juga belum menemukan indikasi kelalaian dari pihak pengelola kolam renang,” ujar Kapolsek lagi.

Sementara, Juru bicara PT Modernland Land Tbk, Herman, mengatakan bahwa pengelolaan kolam renang tirta bukan dalam naungan PT Modernland Land Tbk. “Status kolam renang itu kami sewakan kepada swasta,” ujar Herman. 

Diketahui, Dea Amalia, tewas tenggelam di kolam renang Tirta Modernland, Kelurahan Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, pada Selasa (4/9/2012) sore pukul 16.48 WIB. 

Menurut keterangan saksi, M. Ahmud (26), karyawan kolam renang, sebelumnya korban terlihat berenang di kolam khusus anak-anak.

Namun tak lama kemudian, sekira pukul 16.45 WIB, saksi melihat korban berada di dasar kolam orang dewasa dengan posisi tertelungkup. Kuat dugaan, korban tidak bisa berenang.

Saksi kemudian mengangkat tubuh korban yang tidak sadarkan diri. Orang tua korban, E. Kurnia (26), berusaha memberikan pertolongan pertama dengan cara mengeluarkan air dari mulut korban.

Namun, karena tidak juga sadarkan diri, korban selanjutnya korban dibawa ke RS. Usada Insani. Sayangnya, setiba di Rumah Sakit itu, korban dinyatakan telah meninggal dunia.(tom migran/hp)

 




Bocah 7 Tahun Tenggelam di Kolam Renang Tirta Modernland

Kabar6-Diduga tidak bisa berenang, Dea Amelia, 7 tahun, tewas tenggelam di kolam renang Tirta Modernland, Kelurahan Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Selasa (4/9/2012) sore pukul 16:48 WIB.

Menurut keterangan saksi, M. Ahmud, 26, karyawan kolam renang , mengatakan sebelumnya korban terlihat berenang di kolam khusus anak-anak. Namun tak lama kemudian, sekira pukul 16:45 WIB,  saksi melihat korban berada di dasar kolam orang dewasa dengan posisi tertelungkup.

Saksi kemudian mengangkat tubuh korban yang tidak sadarkan diri. Orang tua korban E. Kurnia, 26 tahun, berusaha memberikan pertolongan pertama dengan cara mengeluarkan air dari mulut korban. Namun korban tidak juga sadarkan diri. Selanjutnya korban dibawa ke RS. Usada Insani, namun setiba di Rumah Sakit, korban dinyatakan telah meninggal dunia.Peristiwa ini dilaporkan dan ditangani Polsek Kota Tangerang.(HP/sak)




Istri Muda Direktur Tuntut Legalitas Status Pernikahan

Kabar6-Tanda-tanda ketidakharmonisan rumah tangga Sarah (24) dan H. Ayub (43), Direktur PT SMTI, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pemberangkatan haji dan umroh, kiranya sudah terjadi sejak satu tahun terakhir.

Sarah yang berstatus sebagai istri muda H. Ayub, mengaku kesal dengan suaminya, karena tidak juga menikahinya secara resmi, sebagaimana janji yang pernah dilontarkan dahulu.

“Dulu janjinya saya akan dinikahi secara resmi. Tapi kenyataannya, sampai sekarang status pernikahan saya masih sirih. Padahal, saya butuh surat nikah legal untuk mengurus akte kelahiran anak saya ini,” ujar Sarah kepada kabar6.com, Selasa (4/9/2012).

Kekesalan Sarah semakin menjadi, karena belakangan sikap suaminya bukannya semakin sayang, melainkan berubah menjadi kasar dan suka main tangan.

“Sikap kasar dan main tangan ini bukan yang pertama kali terjadi. Melainkan, sudah puluhan kali. Makanya, saya melaporkan kejadian ini ke polisi,” ujar Sarah lagi.

Ya, Sarah melapor ke Polsek Pondok Aren, setelah sebelumnya dilempar toples dan dipukuli hingga babak belur oleh istri tua dan suaminya, pada Selasa (4/9/2012).

Peristiwa itu berlangsung dikediaman sang suami, di Jalan H.Basir, Kelurahan Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).

Namun, tuduhan yang dilontarkan Sarah itu dibantah oleh Supinah, yang tak lain adalah istri tua H. Ayub. “Saya hanya menampar saja,” ujarnya.

Sementara, hingga berita ini disusun, H. Ayub sendiri belum berhasil dikonfirmasi terkait laporan yang dilayangkan istri mudanya tersebut ke Mapolsek Pondok Aren.(turnya)




Motif Penganiayaan Istri Muda Direktur Dipicu Teror SMS

Kabar6-Amarah H. Ayub (43), dan istrinya Supinah (40), terhadap Sarah (24) yang tak lain adalah istri muda H. Ayub, kiranya bukan tanpa sebab.

Istri tua Direktur PT SMTI, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pemberangkatan haji dan umroh ini murka, karena sebelumnya Sarah dianggap telah melakukan teror lewat pesan singkat (SMS).

“Saat sedang liburan beberapa hari lalu, Sarah mengirimkan sms kepada saya. Dia bilang, kalau liburan ya anak ini (anak Sarah) juga diajak dong. Kan ini darah dagingnya (H. Ayub) juga,” ujar Supinah saat ditemui kabar6.com, Selasa (4/9/2012).

Hingga, pada hari itupun Supinah menghubungi Sarah dan memintanya datang ke rumahnya di di Jalan H.Basir, Kelurahan Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).

Namun, keributanpun pecah begitu Sarah menginjakkan kaki di rumah tersebut. Supinah langsung mengamuk dan menyerang Sarah hingga babak belur.

“Saya tidak menganiaya dia. Tapi cuma menampar saja,” ujar Supinah saat dikonfirmasi kabar6.com.

Pengakuan Supinah itu berbanding terbalik dengan pengakuan Sarah. Didampingi kuasa hukumnya, Sulaiman SH, ibu muda ini mengaku kepalanya sempat dilempar toples hingga kepalanya benjol.

Tak hanya itu, Supinah yang murka juga sempat memukuli dan mencakar wajahnya hingga babak belur. Sedangkan sang suami, H. Ayub yang melihat kejadian itu bukannya melerai, justru malah ikut marah dan membenturkan kepala Sarah ke tembok rumah.(turnya)

 




Peringati Hari Pelanggan Nasional, Direksi Alfamart Jadi Kasir

Kabar6-Dalam rangka memperingati Hari Pelanggan Nasional (HPN), sejumlah Direksi PT Sumber Alfaria Tbk mengambil posisi sebagai kasir di gerai Alfamart Cikokol, Kota Tangerang.

Selain memberikan pelayanan langsung kepada pelanggan, moment Hari Pelanggan Nasional kali ini juga dimanfaatkan oleh jajaran Direksi PT Sumber Alfaria Tbk untuk membagi-bagikan souvenir kepada pelanggan.

“Pada moment peringatan Hari Pelanggan Nasional kali ini, kami sengaja memberikan pelayanan langsung kepada pelanggan setia Alfamart,” ujar Managing Director PT Sumber Alfaria Tbk, Hans Prawira, Selasa (4/9/2012).

Tak pelak, aksi turun gunung yang dilakukan jajaran direksi PT Sumber Alfaria Tbk sempat mengundang decak kagum sejumlah pelanggan yang datang di gerai Alfamart Cikokol.

Betapa tidak, selain mendapatkan pelayanan ekstra ramah langsung dari para direksi, pelanggan jugaa mendapatkan souvenir saat tengah melakukan transaksi di meja kasir.

“Hari ini, saya benar-benar merasa puas berbelanja di Alfamart. Karena, selama bertahun-tahun jadi pelanggan Alfamart, kali ini saya dilayani langsung oleh pimpinan Alfamart. Mana dapet bingkisan pula,” ujar Syukron, salah seorang pelanggan setia Alfamart.(bad)




Dianiaya Suami dan Istri Tua, Istri Muda Lapor Polisi

Kabar6-Ternyata, nasib seorang istri muda tak seindah yang dibayangkan. Selalu mendapatkan prioritas, baik dari sektor materi maupun kasih sayang suami, kiranya cuma kiasan.

Setidaknya itulah yang dirasakan Sarah (24), istri muda dari H. Ayub (43) yang menetap di Jalan Kramat Raya, Rt 05/05, Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

Ibu muda ini terpaksa mengadu ke Polsek Pondok Aren, setelah dirinya babak belur dianiaya oleh istri tua dan suaminya, tanpa alasan yang jelas, Selasa (4/9/2012).

Menurut Sarah, peristiwa itu berawal ketika dia diminta datang ke rumah Supinah (40), istri tua suaminya, ke rumah sang suami di Jalan H.Basir, Kelurahan Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).

Karena menduga panggilan itu untuk membahas hubungan rumah tangga mereka, Sarahpun kemudian datang ke rumah itu tanpa rasa curiga sedikitpun.

Namun, begitu sampai dilokasi, Sarah langsung disambut dengan lemparan toples oleh istri tua suaminya hingga kepalanya benjol. Padahal, saat itu Sarah sedang menggendong anaknya yang masih balita.

Tak selesai sampai disitu, belum sempat berfikir apa kesalahannya, Sarah kembali diserang oleh Supinah. Selain ditampar, wajah ibu muda ini juga dicakar.

Anehnya, H. Ayub yang melihat kejadian itu, sama sekali tidak berupaya melerai. Justru sebaliknya, sang suami malah ikut marah dan membenturkan kepala Sarah ke tembok rumah. 

“Saya tak berani melawan, karena sedang menggendong anak dan takut nanti anak saya yang jadi sasaran,” ujar Sarah sambil menggendong anaknya yang masih balita, Selasa (4/9/2012).

Sarah yang tak kuat dengan aksi pengeroyokan dari istri tua dan suaminya, kemudian memutuskan untuk keluar dari rumah itu dan melapor ke Polsek Pondok Aren.

Ya, selama 3 tahun menjadi istri muda H. Ayub (43), kebahagian hanya dirasakan Sarah pada awal-awal pernikahan saja. Namun belakangan, sikap sang suami justru berubah drastis, menjadi kasar dan pemarah.

“Sudah puluhan kali saya dipukul saya suami saya. Dan, hari ini saya sudah tidak kuat lagi, makanya saya melapor ke polisi,” ujar Sarah lagi.

Humas Polsek Pondok Aren, Aiptu Lulu Firnalusi membenarkan adanya laporan terkait penganiayaan yang dialami Sarah.

“Korban langsung dibuatkan surat pengantar visum dan diantar ke RS. Selanjutnya, korban diarahkan ke PPA polres Kota Tangerang di Tigaraksa untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya.

Sementara, Supinah yang dikonfirmasi mengaku tidak pernah menganiaya istri muda suaminya itu. “Saya hanya menampar saja,” ujarnya.(turnya)

 




Pabrik Kapas di Kecamatan Benda Ludes Terbakar

Kabar6-Sebuah gudang yang disulap menjadi pabrik pembuatan kapas di kawasan Pergudangan 700, Kecamatan Benda, Kota Tangerang ludes terbakar, Selasa (4/9/2012).

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, kerugian akibat kebakaran itu ditaksir mencapai ratusan juta.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, kebakaran berawal dari percikan api pada bagian mesin pabrik yang menyambar ke bahan pembuat kapas.

Banyaknya bahan yang mudah terbakar, seperti kapuk dan kain, tak urung membuat kobaran api  dengan cepat membesar.

Sebanyak 12 unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang yang diterjunkan ke lokasi kejadian sempat kesulitan memadamkan api.

Pasalnya, selain struktur bangunan yang nyaris ambruk, juga jauhnya sumber air dari lokasi kebakaran.

“Meski sempat mengalami kendala, namun akhirnya kami berhasil memadamkan api,” ujar Kamaluddin Azizi, salah seorang petugas Damkar dilokasi kejadian.(rani)




Dua Pengedar Narkoba Dibekuk Anggota Buser Polsek Kelapa Dua

Kabar6- Dua pengedar ganja dibekuk anggota buser Polsek Kelapa Dua saat   sedang nongkrong di sebuah warung rokok di  Kampung Malang Nengah, Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang. Selasa (4/9) sore.

Kedua pelaku, RA alias Buluk, 34, warga Desa Cisauk, RT 01/04, Kecamatan Cisauk, Kab. Tangerang dan KR alias Nana, 34, warga Kampung Cikarang RT 01/07, Kelurahan Gunung Sindur, Kab. Bogor, Jawa Barat. Dari tangan mereka disita 5 Kg ganja kering dan 0,25 gram sabu-sabu.

Menurut Kapolsek Kelapa Dua, Kompol R. Bagoes Wibisono, kedua tersangka sering  mengedarkan narkoba di wilayah Kabupaten Tangerang. Keduanya dibekuk, Saat  sedang sedang menunggu pembeli.

Tersangka Buluk saat disekati petugas berusaha kabur. Anggota buser Polsek Kelapa Dua yang dipimpin Kanit Reskrim Ipda Mukmin SH langsung mengejar dan menggeledah pelaku. Polisi menemukan satu bungkus plastik berisi Sabu-sabu seberat 0,25 gram di dalam kantong celana belakang .

Saat diintrograsi, Buluk mengaku mendapatkan sabu-sabu tersebut dari Nana di daerah Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Polisi segera membawa Buluk untuk pengembangan ke  rumah kontrakan Nana. Dari penangkapan Nana,  petugas menemukan 5 Kg ganja kering di dalam tas hitam yang disembunyikan di lemari.

Menurut  kapolsek, Nana mengaku memperoleh ganja dari seorang bandar besar berinisial OM di daerah Kebun Nanas, Kota Tangerang. Nana mengaku baru satu tahun menjadi bandar narkoba.  Dari usahanya itu,  Nana mendapatkan keuntungan sebesar Rp 500 ribu/kilo gram. “Pelaku menjual 1 kg ganja seharga Rp 2,5 juta,” ujar Bagoes, Kapolsek Kelapa Dua. (abie)




Tuntut Batalkan PKB, Ribuan Buruh PT PEMI Gelar Unjuk Rasa

Kabar6-Ribuan buruh PT PEMI Balaraja, Tangerang, menggelar aksi unjuk rasa menuntut pembatalan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang telah di tandatangani dan di sepakati oleh perusahaan dengan serikat buruh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).

Pasalnya, para buruh kecewa dengan adanya perubahan jam kerja baru yang di berlakukan di pabrik produsen suku cadang kendaraan bermotor tersebut.

Bustomi, buruh PT PEMI yang ikut dalam aksi itu mengatakan, pihaknya menuding manajemen PT PEMI dan FSPMI telah bersekongkol dan sengaja merenggut hak-hak mereka. Ia merasa telah diperlakukan tidak adil dengan pemberlakuan jam kerja baru tersebut.

“Untuk itu, kami menuntut pihak perusahaan agar merubah kembali jam kerja seperti biasa,” ujar Bustomi kepada wartawan, Selasa (4/8/2012).

Pantauan wartawan, aksi damai ribuan buruh yang digelar di dalam lokasi pabrik tersebut mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian sektor Balaraja. Aksi ini, dilakukan sekitar Pukul 16.00 Wib sore ini.

Hingga berita ini diturunkan, aksi demonstrasi itu masih berlangsung. Kemacetan panjang di kawasan itu tak terhindarkan, karena banyaknya warga yg melihat peristiwa itu.

Sesekali, buruh berteriak, menuntut dibubarkannya para pengurus FSPMI, jika pihak perusahaan tidak merubah kembali jam kerja seperti semula yakni, untuk shift dua  masuk pukul 16.00 Wib- 11.55 Wib. Sementara, jadwal kerja baru yang diberlakukan saat ini, mulai pukul 20.45 Wib hingga pukul 05.30 Wib.

Menurut mereka, pemberlakuan jam kerja baru ini, sangat memberatkan buruh, karena akan berdampak kepada fisik dan kesehatan buruh. Sebab, hal ini sangat bertentangan dengan hak asasi manusia.

Disamping itu katanya, kepengurusan FSPMI saat ini dinilai tidak aspiratif, karena banyak keluhan-keluhan buruh yang tidak di tindak lanjuti. Untuk itu, ribuan buruh tersebut mendesak agar pengurus FSPMI periode ini diganti dan segera digelar musyawarah luar biasa. (din)




Diduga Hasil Hubungan Gelap, Mayat Bayi Dibuang di Tempat Sampah

Kabar6-Sesosok mayat bayi laki-laki diperkirakan berumur 2 hari ditemukan pemulung di Komplek Bukit Nusa Indah, Jalan Kamboja, RT 06/013, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (4/9/2012).

Saat ditemukan, sosok mayat bayi masih terbungkus tas kulit warna hitam dan diletakkan dibawah pohon pisang dekat tempat sampah.

Wandi (55), pemulung gaek yang menemukan mayat bayi itu mengaku sempat kaget saat membuka tas dan mendapati sosok kaku bayi mungil itu. Kuat dugaan, bayi malang itu merupakan hasil hubungan gelap yang sengaja dibuang guna menutupi api.

“Saya terkejut setelah tahu di dalam tas ternyata mayat bayi. Saya melaporkan temuan itu kepada warga sebelum melanjutkannya ke Polsek Ciputat,”  ujar warga Serua, Kecamatan Ciputat, Tangsel itu lagi.

Kapolsek Ciputat Kompol Alip, membenarkan soal adanya penemuan mayat bayi tersebut. Saat ini, pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut.

“Kami belum bisa pastikan apakah bayi itu merupakan hasil hubungan gelap atau bukan. Saat ini, kami masih menyelidikinya,” ujar Kapolsek.(turnya)