Kejari Tigaraksa Tetapkan Pengurus Yayasan Al-Muqarobah Jadi Tersangka

Kabar6-Kejaksaan Negeri (Kejari) Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, akhirnya menetapkan seorang tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana Bantuan Sosial (Bansos) Pemerintah Provinsi Banten pada 2012 lalu.

Tersangka berinisial MT, adalah salah seorang pengurus Yayasan Al-Muqarobah yang berada di Kabupaten Tangerang, yang sebelumnya telah menerima kucuran dana Bansos dari Pemprov Banten sebesar Rp. 500 juta.

Penetapan MT sebagai tersangka, lantaran pihak Kejari Tigaraksa menemukan sejumlah indikasi keterlibatan dirinya dalam pengelolaan dana Bansos yang tidak sesuai dengan peruntukkannya.

“Kami, sudah tetap MT sebagai tersangka. MT ini, adalah salah satu pengurus dari Yayasan Al-Muqarobah,” ungkap Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasie Pidsus) Kejari Tigaraksa, Ricky Tommy Hasiholan, kepada Kabar6.com Kamis (4/7/2013).

Ditegaskan Ricky, proses penyidikan ini sendiri diakui dirinya bisa memakan waktu cukup panjang. Pasalnya, penetapan tersangka tak hanya berhenti pada satu atau dua nama saJa.

“Prosesnya butuh waktu panjang, karena kasus ini baru di mulai. Dan, jumlah tersangkanya pun bisa bertambah,” katanya.

Disamping itu kata Ricky, dana Bansos ini diduga di nikmati secara berjamaah oleh sejumlah oknum yang ada di kepengurusan yayasan tersebut.

Jadi ujar dia, semua oknum yang terlibat dalam kasus ini jelas akan diperiksa dan di mintai keterangan. “Dana Bansos itu, bukan di nikmati sendiri oleh MT, tapi dipakai ramai-ramai,” jelsanya.

Diinformasikan, pasca penggeledahan kantor Gubernur Banten yang dilakukan tim Kejari Tigaraksa dibantu tim IT ahli forensik dari Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi Banten, pada Selasa (2/7/2013) kemarin, penyidik Seksi Pidana Khusus (Pidsus) memeriksa sedikitnya enam pejabat di Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Banten.

Keenam pejabat Kesra tersebut, diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi dana Bansos senilai Rp500 juta yang dilakukan yayasan Al-Muqarobah.

Namun, Jika dari hasil pemeriksaan mereka terbukti ikut terlibat dan menikmati dana Bansos tersebut, tak menutup kemungkinan statusnya bisa ditingkatkan menjadi tersangka.

“Saat ini, mereka masih saksi. Kalau memang mereka terbukti bermain, maka kami bisa saja menetapkannya sebagai tersangka,” tandas Ricky.(din/yud)




Rencana Ahmadiyah Ciputat Bangun Masjid Bertingkat Ditentang

Kabar6-Tumbuhnya dua aliran kepercayaan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) jika tidak diawasi dapat menimbulkan percikan konflik horizontal.

Seperti adanya rencana salah satu aliran kepercayaan di daerah Kecamatan Ciputat yang berencana membangun tempat ibadah dua lantai.

“Kita  hentikan rencana jamaah Ahmadiyah. Jangan sampai masjid itu berdiri malah terjadi pergolakan di tengah masyarakat,” ungkap Kepala Kesbangpolinmas Kota Tangsel, Dedi Budiawan, di Serpong, Kamis (4/7/2013)

Dedi melihat, jika pemerintah daerah tidak segera menghentikan rencana tersebut dikhawatirkan dapat timbul penolakan dari masyarakat.

Lewat perangkat daerah di masing-masing kecamatan, terangnya, aparatur wilayah tak boleh lengah sedikit pun.

Sehingga pendeteksian terhadap aliran-aliran agama kepercayaan. “Akhirnya disiasati untuk setiap pembangunan gedung harus ada IMB (Izin Mendirikan Bangunan), terang Dedi.

Ditempat sama, Sekretaris MUI Kota Tangsel, Abdul Rozak, mengakui bila masyarakat banyak yang mencibir pihaknya dengan alasan hanya bisa bicara tanpa bertindak tegas.

Padahal, kewenangan penegakan hukum atau Surat Keputusan Bersama (SKB) ada ditangan pemerintah daerah. Sedangkan pihaknya hanya bisa mengeluarkan fatwa dan bimbingan kepada umat dan kelompok agama.

“Manakala aturan hukum sudah ada jangan takut dan jangan ragu untuk bertindak. Kita bekerja on the track (sesuai jalur). Jangan sedikit-sedikit MUI dibilang macam-macam, itu yang harus kita bangun kesepahamannya,” terang Rozak.(yud)




Satlantas Polresta Tangerang Mulai Operasi Patuh Jaya

Kabar6-Jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kota Tangerang menggelar Apel siaga Operasi Patuh Jaya, di Gedung Serba Guna (GSG) Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Kamis (4/7/2013) sore.

Kapolresta Tangerang Kombespol Irfing Jaya mengatakan, pelaksanaan Operasi Patuh Jaya yang dimulai hari ini akan melibatkan sebanyak 200 pasukan gabungan.

“Jadi, dalam pelaksanaan Operasi Patuh Jaya ini Satlantas juga akan dibantu oleh pihak TNI, Dinas Perhubungan dan Satpol PP setempat,” ujar Kapolres.

Dikatakan Kapolres, Operasi Patuh Jaya ini akan terfokus untuk mengurai titik-titik kemacetan dan rawan kecelakaan selama bulan ramadhan.

Dalam kesempatan itu, Kombes Irfing Jaya secara simbolis menyematkan tanda telah dimulainya Operasi Patuh Jaya.

Operasi Patuh Jaya 2013 sendiri di akan berlangsung sampai 17 Juli 2013, yang kemudian akan dilanjutan dengan Operasi Lilin Jaya 2013.(mer)

 




Buruh Pabrik Tangerang Sekap & Perkosa Gadis 12 Tahun

Kabar6-Malang nian nasib Bunga (bukan nama sebenarnya). Gadis lugu berusia 12 tahun asal Desa Jeunjing, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang ini disekap dan diperkosa berkali-kali oleh Agus (28), pemuda bejat yang masih tetangga korban.

Pelaku yang sehari-hari bekerja disebuah pabrik tekstil itu berhasil ditangkap jajaran petugas Resmob Polresta Tangerang, tak lama setelah keluarganya melapor ke Polresta Tangerang. Hingga kini kasusnya masih dalam pemeriksaan aparat kepolisian.

Informasi yang dihimpun Kabar6.com, sedianya kasus yang menimpa Bunga ini berawal pada Selasa (26/6/2013) lalu. Pelaku mengajak korban jalan-jalan dan menyekapnya disebuah rumah kosong di Desa Jiunjing.

Keluarga korban yang resah Bunga tak pulang semalaman, kemudian mencari Agus guna mempertanyakan keberadaan korban. Hal itu mengingat Agus adalah orang terakhir yang bersama Bunga.

Awalnya Agus selalu mengelak pertanyaan keluarga korban dengan mengaku tidak tahu-menahu. Namun setelah keluarga korban marah, Agus akhirnya mengaku dan menunjuk sebuah rumah tempat Bunga disekap.

Bunga akhirnya dikeluarkan dari rumah kosong tersebut dan dibawa kembali pulang. Namun, saat itu kondisi Bunga sudah trauma dan beberapa kali jatuh pingsan. Pihak keluarga yang khawatir akhirnya membawa bunga ke rumah sakit.

“Setelah mendapatkan pengobatan, pada Kamis (28/6/2013), barulah Bunga mau menceritakan apa yang telah dialaminya. Bunga mengaku telah diperkosa oleh Agus. Dan, saat itu juga kami langsung melapor ke polisi,” ujar Kardi (50), ayah tiri Bunga.

Kardi mengaku kaget dan tidak menyangka, Agus yang dikenalnya sebagai karyawan pabrik tega menodai anak tirinya yang baru saja lulus dari bangku Sekolah Dasar.

Kanit PPA Polresta Tangerang, Ipda Rolando Hutajulu membenarkan adanya kejadian tersebut. Kasus ini masih dalam pemeriksaan petugas. “Pelakunya juga sudah kami amankan, saat ini kasusnya masih dalam pemeriksaan,”pungkasnya.(Agm)




Pemkab Kutai Timur Kagumi Prestasi Kota Tangerang

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur untuk kedua kalinya melakukan kunjungan kerja ke PPemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang.

Keberhasilan Kota Tangerang di sejumlah bidang menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka untuk datang kembali.

“Kami tak akan pernah bosan untuk datang belajar ke Kota Tangerang. Meski usia masih muda tapi telah mencapai keberhasilan luar biasa. Kami tak salah datang ke sini,” kata Wakil Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman di Tangerang, Kamis (4/7/2013).

Ardiansyah Sulaiman yang memimpin rombongan sebanyak 25 orang, disambut langsung oleh Walikota Tangerang Wahidin Halim di Ruang Akhlakul Karimah.

Ardiansyah dalam kata sambutannya menyatakan kekagumannya atas kemajuan Kota Tangerang selama kepemimpinan Wahidin Halim.

“Kami kagum terhadap pengelolaan keuangan daerah yang menghasilkan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama enam kali berturut-turut, dan ini satu-satunya kota di Indonesia yang pernah mencapainya,” tuturnya.

Ia juga memberikan apresiasi terhadap program kesehatan gratis dan pendidikan gratis hingga jenjang SLTA.

“Kami tak akan sia-siakan kesempatan baik untuk mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya dari prestasi Kota Tangerang sebagai bekal untuk membangun daerah kami,” ujar Ardiansyah.

Dalam kesempatan tersebut, Ardiansyah mengundang Walikota Tangerang beserta jajaran untuk mengunjungi Kutai Timur. “Kami akan sambut dan jemput bapak dengan senang hati. Kami akan jemput bapak setibanya di bandara,” pintanya.

Sementara itu, Wahidin mengatakan, apa yang telah dicapai Kota Tangerang tak lain merupakan buah komitmen dan kerja keras seluruh jajaran pegawai di lingkungan Pemerintahan Kota (Pemkot) Tangerang.

“Dengan motto Akhlakul Karimah kami terus tanamkan bahwa bekerja itu ibadah. Dengan begitu segala pekerjaan yang dilakukan sepenuhnya dikerjakan dengan sepenuh hati dan ikhlas untuk terus memajukan Kota Tangerang,” kata Wahidin.

Ia menandaskan, apa yang dia lakukan beserta seluruh pegawai melalui berbagai program adalah untuk masyarakat Kota Tangerang.

“Saya niatkan serta wakafkan diri untuk memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat Kota Tangerang,” pungkasnya.(hms/jus)




Kalah di Pilkades, 5 Calkades Geruduk Kantor Kecamatan Balaraja

Kabar6-Protes atas hasil Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang digelar serentak di Kabupaten Tangerang, kiranya masih belum reda.

Hari ini, Kamis (4/7/2015), giliran lima Calon Kepala Desa (Calkades) Cangkudu, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, mendatatangi Kantor Kecamatan Balaraja.

Ke lima Calkades datang beserta massa pendukungnya guna menyuarakan tuntutan dilakukannya penghitungan ulang atas hasil Pilkades Cangkudu.

Massa pendukung calkades mengklaim, bahwa banyak kejanggalan dalam proses penghitungan suara Pilkades yang telah digelar.

Salah satu kejanggalan dimaksud adalah, adanya perbedaan antara Daftar Pemilih Tetap (DPT) dengan jumlah hasil penghitungan suara.

“Dalam buku hadir, tercatat jumlah DPT yang hadir ke TPS sebanyak 7.826 orang. Sementara, dari hasil penghitungan suara hanya 7.805 suara. Artinya, ada selisih 21 suara,” ujar Hasan Basri, salah seorang Calkades yang protes.

Ya, di Desa Cangkudu sendiri, Pilkades yang digelar Minggu (30/6/2013) lalu itu, melibatkan 6 Calkades yang ikut bertarung dalam Pilkades.

Keenam Calkades tersebut adalah, Amir Hamzah (nomor urut 1), Kardi Santoso (nomor urut 2), Hasan Basri (nomor urut 3), Hj Neng Ida Juraida (nomor urut 4), Jaya Rahmat (nomor urut 5), dan Abdullah (nomor urut 6).

Dari hasil penghitungan suara, Calkades Amir Hamzah dengan nomor urut 1 berhasil mendulang suara terbanyak. Dan, hasil penghitungan suara tersebut yang diprotes oleh 5 Calkades lainnya.

Ke 5 Calkades yang protes saat ini tengah melakukan perundingan dengan pihak Badan Perwakilan Desa (BPD) Cangkudu, Camat Balaraja serta Panitia Pemilihan Kepala Desa Cangkudu.(mer)




Yuan Nonton Film Porno, Tersiar di LED Publik

Kabar6-Lucu tapi sungguh memalukan! Inilah yang dialami Yuan Mou, pekerja teknis di China. Ia ketahuan nonton film porno di kantornya. Adegan tak senonoh yang disaksikannya tersambung ke layar LED publik.

“Yuan tak sadar, selagi nonton film porno klasik China, kabel komputer pribadinya terhubung dengan saluran kabel LED publik,” tulis South China Morning Post awal pekan berdasarkan keterangan kepolisian.

Dilaporkan, cuplikan film yang ditonton Yuan tayang selama 10 menit di layar LED yang terpasang di atap Gedung Kaixuan, sekitar 200 meter dari stasiun kereta di Kota Jilin. Yuan sama sekali tidak curiga bahwa komputernya terkoneksi dengan layar LED.

Tak lama, karyawan perusahaan optik Fujian Kewei itu ditelepon oleh perusahaan iklan, Southern Advertising Company. Ia diminta untuk mematikan tontonannya.

Pria itu langsung mematikan komputernya dan polisi segera datang ke lokasi kejadian setelah film diputus. Yuan baru menyadari apa yang ditontonnya langsung tersiar di media massa.

South China Morning Post menyebutkan, sejumlah warga China mengomentari tindakan Yuan di Sina Weibo, sejenis jejaring sosial Twitter.

“Yuan adalah buruh harian yang terjebak dalam kerja lembur hingga membutuhkan hiburan,” kata salah satu pengguna Sina Weibo. “Film semacam itu harus tayang lebih sering. Itu adalah ‘iklan’ yang bagus,” timpal pengguna lain.(bbs/yps)




Polisi Redam Amuk Massa di Simulasi Pilkada Kota Tangerang

Kabar6-Tak puas atas hasil perhitungan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang, puluhan warga terlibat bentrok dengan petugas kepolisian di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPUD) Kota Tangerang, Kamis (4/7/2013).

Bentrokan terjadi ketika puluhan warga memaksa masuk ke dalam Kantor KPUD Kota Tangerang yang dijaga anggota kepolisian Polres Tangerang.

Petugas menghadang aksi mereka dan massa yang kecewa tetap memaksa. Mereka melempari petugas dengan puluhan botol air mineral.

Petugas langsung menyemprotkan ‘water canon’ untuk membubarkan puluhan warga yang melakukan aksinya di depan kantor KPUD. Dua orang warga mengalami luka dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk mendapatkan perawatan.

Namun, peristiwa tersebut hanyalah adegan simulasi penanganan bentrokan dalam Pilkada Kota Tangerang yang akan dilangsungkan pada Sabtu, 31 Agustus 2013.

Kapolres Metro Tangerang Kombespol Riad mengatakan, pihaknya akan menurunkan 1.186 personel ditambah 264 personel dari Polda Metro Jaya untuk mengamankan sebanyak 2.921 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di wilayah Kota Tangerang.(ali)




Brimob Gadungan Diamankan Polres Kota Tangerang

Kabar6-Anggota Brimob gadungan bernama Dedi Sumantri (40) diamankan Sat Reserse Kriminal Polres Kota Tangerang. Ia ditangkap setelah berusaha mengelabui anggota Polres Kota Tangerang dan mengaku berpangkat Brigadir.

“Pelaku datang kepada kami dan mengaku sebagai anggota Brimob Kelapa Dua dan berniat membantu saudaranya yang sedang kami proses akibat kecelakaan lalulintas,” kata Iptu Nugrahadi, Kanit Laka Lantas Polres Kota Tangerang kepada Kabar6.com, Kamis (4/7/2013).

Nugrahadi menjelaskan, Dedi datang ke Unit Laka Lantas Polres Kota Tangerang menggunakan seragam ala korps Brimob. Ia mengaku-aku sebagai anggota Brimob Kelapa Dua berpangkat Brigadir.

Kedatangan warga Kampung Padati, Desa Ciaruteur Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor itu untuk menakut-nakuti petugas laka lantas yang menangani kasus kecelakaan yang terjadi beberapa waktu lalu. Saat petugas meminta identitas pelaku, sempat terjadi ketagangan.

“Saat kami minta KTA dan KTP, pelaku menolak memberikannya dengan alasan ketinggalan. Setelah kami pancing-pancing banyak keganjilan gaya bicaranya,” tutur Nugrahadi.

Kecurigaan petugas makin kental tatkala Dedi salah menyebutkan NRP dan lama berdinas. “Pelaku mengaku sepatunya berjenis pantopel sedangkan sepatu Brimob itu PDL, ditambah lagi pelaku salah menyebutkan NRP,” imbuh Nugrahadi.

Mengetahui anggotanya tengah dikelabui, Nugrahadi kemudian memanggil anggota Propam Polres Kota Tangerang. “Setelah digeledah, ternyata ada KTP dan tertulis buruh lepas,” seloroh Nugrahadi.

Alhasil, kasus tersebut ditangani oleh Sat Reskrim dan Dedi tengah diperiksa intensif di Unit III Ranmor.(agm)




SMPN 1 Kota Tangerang Diserbu Calon Orangtua Murid

Kabar6-Hari pertama pendaftaran penerimaan siswa baru Sekolah Menengah Pertama (SMP) melalui sistem online, dipenuhi antrean orangtua murid yang hendak mendaftarkan anaknya.

Setidaknya hal itu terlihat di SMP Negeri 1 Kota Tangerang. Proses penerimaan siswa baru di SMP ini dibuka sejak Kamis (4/7/2013) dan akan berakhir pada Sabtu (6/7/2013).

Namun, sejak hari pertama pendaftaran dibuka, puluhan orangtua murid langsung menyerbu. Mereka rela antre demi mendapatkan Formulir Ujian Masuk Sekolah ke sekolah favorit mereka ini.

Antrean panjang para orangtua calon siswa dapat dimengerti pihak sekolah, karena tahun ini SMPN Negeri 1 Kota Tangerang hanya menerima 300 siswa dengan sistem otomatis secara online.

“Wajar antrean terlihat panjang, karena tahun ini pihak sekolah hanya menerima siswa baru sebanyak 300 siswa dengan sistem online,” kata Wawan Setiawan, Panitia Pendaftaran Siswa Baru SMP Negeri 1 Kota Tangerang, Kamis (4/7/2013).

Maya, salah seorang wali murid mengatakan, dirinya kesulitan dalam pendaftaran siswa baru melalui sistem online. Pasalnya, selain kurang mendapatkan informasi, ia juga belum begitu memahami mengenai sistem online.

“Bagi saya ini sangat menyulitkan untuk melakukan pendaftaran siswa baru,” ujar Maya.

Atas kesulitan yang dialami para orangtua murid seperti Maya, mau tak mau mereka harus pontang-panting mencari informasi untuk memperoleh kejelasan.(ali)