1

Stasiun Merak: Tiket Kereta Api Ludes Terjual

Kabar6-Seluruh tiket kereta api -tiket kelas ekonomi, bisnis, dan eksekutif untuk semua jurusan mudik Lebaran 2013, terjual habis.

“Dari semua jurusan yang ada untuk jadwal keberangkatan H-7 hingga H-1 Lebaran sudah habis terjual,” kata Kepala Stasiun Kereta Api Merak Muhammad Badrus, Kamis (18/7/2013).

Tiket kereta api yang telah habis terjual, kata Muhammad Badrus, mencakup seluruh kelas perjalanan kereta api, baik ekonomi, bisnis, maupun eksekutif.

Ia menjelaskan, salah satu faktor yang membuat tiket jurusan Stasiun Merak habis terjual dikarenakan adanya pengurangan harga tiket yang telah ditetapkan sebelumnya.

“Harga tiket kereta api ekonomi bisnis Kalimaya yang tadinya Tanah Abang-Merak Rp 40 ribu kini turun menjadi Rp 30 ribu. Jadi, banyak penumpang yang membeli karena harga tiketnya cukup terjangkau,” ujar Muhammad Badrus.(bbs/jus)




H-7, 300 Ribu Karyawan Terima THR di Kabupaten Tangerang

Kabar6-Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tangerang Hery Heryanto mengatakan, sebanyak 300 ribu lebih karyawan di Kabupaten Tangerang akan menerima Tunjangan
Hari Raya (THR) selambat-lambatnya pada H-7 sebelum Lebaran.

“Ketentuan itu berdasarkan Surat Edaran Himbauan Bupati Tangerang tentang THR Keagamaan Tahun 2013 dan Pelaksanaan Cuti Bersama. Karyawan sebanyak 300 ribu lebih penerima THR tersebut bekerja di 5.240 industri berskala besar dan kecil di wilayah Kabupaten Tangerang,” kata Hery Heryanto kepada wartawan, Rabu (17/7/2013).

Dalam Surat Edaran Bupati Tangerang tersebut, kata Hery Heryanto, mewajibkan seluruh perusahaan untuk memberikan THR karyawan selambat-lambatnya H-7 sebelum Lebaran.

Adapun ketentuan pembayaran THR, sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor Per.04/men/1994 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja di Perusahaan.

Jumlah besaran THR, jelas Hery, ditetapkan berdasarkan masa kerja karyawan. “Perhitungannya adalah jumlah bulan masa kerja dibagi 12 dan dikalikan satu bulan upah kerja,” terangnya.(rah)




Perusahaan Tak Bayar THR, Laporkan ke Posko Pengaduan THR

Kabar6-Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Tangerang Abduh Surahman mengemukakan, pihaknya telah menyediakan Pos Komando Satuan Tugas Pengaduan THR. Karyawan yang tak mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR), silahkan lapor.

“Posko pengaduan THR karyawan sudah kami sediakan di Kantor Disnakertrans untuk menampung pengaduan permasalahan THR yang dihadapi karyawan dan perusahaan. Bagi karyawan yang tidak mendapatkan THR, harap melaporkan kasusnya,” kata Abduh Surahman kepada pers, Kamis (18/7/2013).

Ia menyebutkan, sebanyak 2.400 perusahaan besar dan kecil di Kota Tangerang dari berbagai usaha harus membayar THR sesuai Surat Edaran Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tentang himbauan pembayaran THR.

THR wajib dibayar perusahaan kepada karyawan paling lambat tujuh hari sebelum Hari Raya Idul Fitri. Surat edaran Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tersebut, kata Abduh Surahman, telah diterima Kantor Disnakertrans di wilayah Kota Tangerang.

Jika perusahaan tidak membayar THR karyawan, berarti perusahaan bersangkutn melanggar ketentuan ketenagakerjaan.

“THR harus dibayar tujuh hari sebelum Lebaran. Perusahaan yang tidak membayar THR akan kami tegur keras. Tapi sejak posko pengaduan THR disediakan, hingga kini belum ada laporan yang masuk,” ujar Abduh Surahman.

Ia mengatakan, pihaknya akan memperbanyak Surat Edaran Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tersebut untuk kemudian dikirimkan kepada sekitar 2.400 perusahaan di Kota Tangerang.

“Pembagian THR tergantung kebijakan perusahaan sesuai masa kerja karyawan. THR pekerja out sourching (kontrak) juga harus diberikan sepanjang karyawan tersebut masih bekerja,” kata Abduh.(rah)




Balsem Tidak Merata, Warga Carenang Rusak Kantor Desa

Kabar6-Pembagian Bantuan Langsung Sementara (Balsem) berlangsung “membara” di Desa Carenang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Kamis (18/7/2013).

Ratusan warga yang kesal karena tidak mendapatkan kartu Balsem, mendatangi dan mengamuk dengan merusak dan membakar kantor Desa Carenang.

Informasi yang dihimpun Kabar6.com, kehadiran massa ke kantor desa tersebut pada pukul 08.00 WIB. Awalnya, warga ingin meminta penjelasan ke kantor Desa Carenang. Namun sayang, saat itu kantor desa masih dalam kondisi kosong dan sepi.

Alhasil, entah siapa yang memicu, emosi wargapun tiba-tiba saja meledak. Warga yang marah kemudian melempari kantor desa tersebut dengan batu dan kayu.

Tak puas sampai disitu, aneka meja dan kursi yang ada di dalam kantor desa dilempar keluar sebelum akhirnya dibakar dihalaman.

“Saya juga kaget. Pagi-pagi ada massa ratusan orang datang ke kantor desa. Massa langsung berteriak-teriak dan mulai bertindak anarkis. Selain merusak bangunan kantor desa, massa juga membakar meja dan kursi,” ujar Arjuki (51), saksi mata yang menyaksikan peristiwa tersebut kepada kabar6.com.

Konstrasi massa berhasil dipecah, setelah satu pleton petugas gabungan Polres Kota Tangerang dan Polsek Cisoka mengamankan lokasi. Hingga saat ini, lokasi masih dijaga ketat aparat bersenjata lengkap.(Agm)

 




Cinta Mati, Dibakar Hidup-hidup Tetap Sayang Pacar

Kabar6-Cinta bukan logika. Begitulah cinta mati Suaidah Nasution (21) terhadap Sahala Raja Aritonang (22). Sudah dibakar hidup-hidup hingga cacat permanen, Suaidah masih membela Raja habis-habisan di Pengadilan Negeri Medan, Selasa (16/7/2013).

“Saya masih sayang sekali sama dia (Raja) Pak,” kata Suaidah di hadapan hakim yang diketuai Surya Perdamaian, yang sontak mengundang pengunjung sidang tertawa.

“Dia kan sudah membuatmu cacat,” kilah Indra Cahya, hakim anggota.

“Pertama kami memang berantam Pak. Lalu saya siram badan saya dengan minyak lampu. Dan saya yang minta dibakar,” tukas Suaidah.

Perkara Suaidah bermula dari pertengkaran korban dan terdakwa di rumah kontrakan korban di Jalan Darussalam, Gang Turi II Medan pada Rabu (20/3/2013).

Pasalnya, Raja cemburu, Suaidah pergi ke Brastagi selama tiga hari tanpa kabar dan membatalkan janji dengan Raja. Warga Jalan Menteng VII Gang Nelayan Medan ini mencurigai Suaidah berselingkuh.

“Karena dia marah, saya ditendangnya. Lalu saya pergi ke dapur mengambil minyak lampu. Dan langsung saya siramkan ke badan saya,” kisah Suaidah.

“Daripada kau tunjangi (tendangi) aku, lebih baik kau bakar saja aku,” kata Suaidah lagi setelah tubuhnya bermandikan minyak tanah.

Raja yang merasa ditantang langsung mengeluarkan pemantik api dan mengancam menyulut api, sampai akhirnya ia menyulut dada Suaidah. Saat dibakar hidup-hidup, kata Suaidah, Raja hanya terdiam, malah membentur-benturkan kepala sendiri ke dinding.

“Sudah pergi kau sana!” hardik Suaidah melihat reaksi Raja. Tak lama kakak korban datang menolong dan segera membawa Suaidah ke Rumah Sakit Pirngadi Medan untuk mendapatkan perawatan.

Raja sempat kabur. Namun, tiga pekan setelah membakar kekasihnya, ia diringkus petugas Reskrim Polresta Medan di kawasan Desa Pardomuan, Kecamatan Simpang Empat, Asahan, Selasa (9/4/2013).

Sewaktu diperiksa di Mapolresta Medan, Senin (15/4/2013), Raja yang diancam hukuman 12 tahun penjara mengakui perbuatannya. Ia juga menyesali tindakannya membakar korban karena dirinya masih cintai dan mau menikahi korban.

“Nyesal saya, masih cinta saya sama dia, masih mau saya menikahinya,” kata Raja di Mapolresta Medan.

Hal senada diakui Suaidah. “Saya masih cinta sama dia,” kata Suaidah di Pengadilan Negeri Medan.(bbs/yps)




7 Kapal Roro Merak-Bakauheni Tidak Laik Operasi

Kabar6-Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banten, menemukan tujuh kapal roll on roll off (roro) yang dipersiapkan untuk melayani arus mudik Lebaran Pelabuhan Merak-Bakauheuni kondisinya tidak laik beroperasi. Kondisi ke 7 kapal diketahui setelah KSOP melakukan pemeriksaan atau uji petik kelaikan kapal di pelabuhan tersibuk itu.

Untuk menghindari peristiwa yang tidak diinginkan, KSOP memerintahkan perusahaan ke tujuh kapal tersebut untuk melakukan docking sebelum melakukan aktivitas kembali melayani pengguna jasa yang biasa menyeberang di Pelabuhan Merak.

“Pemeriksaanya kita lakukan seminggu yang lalu. Dan hasil pemeriksaan dari 42 kapal yang biasa beroperasi, tujuh diantaranya tidak laik beroperasi,” Kepala KSOP Merak, Babtis Soegiarto, kepada wartawan Rabu (17/7).

Baptis mengatakan, perusahaan pemilik ke tujuh kapal yang belum memenuhi beberapa persyaratan kelayakan itu harus melakukan perawatan dan docking. “Untuk menjaga nama baik perusahaan, nama ketujuh kapal roro itu tidak perlu disebutkan. Karena kita kasih waktu untuk memperbaiki hingga musim mudik dimulai,” ujarnya.

Untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengguna jasa penyeberangan, Baptis menegaskan, pihaknya akan kembali melakukan pemeriksaan ke 42 kapal tersebut guna menghadapi arus mudik. Hal itu dilakukan guna keselamatan para penumpang. “Untuk memastikan kondisi kapal laik atau tidak, sebelum puncak arus mudik kami melakukan uji petik kembali,” tegasnya.

Sementara itu, Humas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak, Mario Sardadi Oetomo membenarkan penemuan KSOP terkait 7 kapal roro tidak laik beroperasi dan harus melakukan docking. Namun, Mario memastikan pada tanggal 25 Juli 2013 nanti kapal tersebut dapat beroperasi kembali.

“Untuk kebutuhan mudik Lebaran nanti, PT ASDP juga akan melakukan penambahan tiga kapal roro, salah satunya adalah KMP Port Link III yang saat ini tengah mengurus izin berlayar,” jelasnya. (pk/sak)




Bermesraan di Kamar Hotel, Muda-Mudi Digerebek Satpol PP

Kabar6-Genderang perang terhadap peredaran minuman keras dan prostitusi terus ditabuh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) Kota Tangerang.

Dalam razia terhadap sejumlah hotel yang digelar Rabu (17/7/2013) malam, petugas kembali mendapati sepasang mudi-mudi bukan suami istri yang tengah asik bermesraan di dalam kamar hotel.

“Saat kami ringkus, keduanya tengah asik bermesraan didalam kamar hotel. Padahal, keduanya bukanlah pasangan suami istri,” ujar Kasi Penyuluhan Masyarakat Satpol PP Kota Tangerang, Saeful Muluk.

Sementara, Kasatpol PP Kota Tangerang, Irman Pujahendra mengatakan, razia yang digelar pihaknya merupakan bentuk implementasi penegakan Peraturan Daerah (Perda) No 7 & 8 tahun 2005, tentang pelarangan miras dan prostitusi diwilayah tersebut.

“Pasangan bukan suami istri yang terjaring razia, kami berikan penyuluhan terlebih dahulu, sebelum kemudian dikembalikan kepada orangtua masing-masing,” ujar Irman lagi. 

Irman juga berjanji akan terus meningkatkan intensitas razia selama bulan ramadhan, dengan harapan para pelaku mesum bisa jera dan tidak mengulangi perbuatannya.(tmn)

 




Begini Aturan Bagi Pengusaha se-Banten Jelang Lebaran

Kabar6-Regulasi ini hendaknya menjadi perhatian bagi semua pengusaha yang melakoni bisnis di wilayah Provinsi Banten. Perusahaan wajib memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) tepat waktu agar karyawan bisa merayakan Idul Fitri.

“Surat Edaran Menakertrans (Menteri. Ketenagakerjaan dan Transmigrasi) sedang kita tindaklanjuti dengan Gubernur Banten,” jelas Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten, Ubaidillah, Rabu, (17/7/2013).

Ia mengatakan, kebijakan itu telah tertuang dalam Surat Edaran Nomor SE.03/MEN/VII/2013 yang diterbitkan Kemenakertrans tentang Pembayaran Tunjangan Hari Raya Keagamaan dan Imbauan Mudik Lebaran Bersama.

“Saat ini kita mempersiapkan surat edaran itu untuk disampaikan kepada seluruh perusahaan dan karyawan yang ada di Provinsi Banten,” katanya,

Dijelaskan Ubaidillah, saat ini Disnakertrans Banten tengah mempersiapkan pembentukan Pos Komando Satuan Tugas Pengaduan THR. Posko ini untuk menampung apabila terdapat pengaduan-pengaduan permasalahan THR.

“Pembentukan Posko Satgas Pengaduan THR ini merupakan instruksi yang disampaikan oleh pemerintah pusat,” terangnya.

Apabila terjadi kendala dalam pembayaran THR, Ubaidillah bilang, keberadaan posko pengaduan THR diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh sekitar 1,5 juta karyawan dari 11 ribuan perusahaan di Banten, termasuk pertokoan.

Apabila dalam dua minggu sebelum Lebaran belum ada tanda-tanda dari perusahaan terkait pembayaran THR yang kemudian menyebabkan keresahan pekerjanya.

Maka Disnakertrans akan menindaklanjuti dengan melakukan negosiasi kepada perusahaan terkait waktu pembayaran THR.

“Negosiasi harus dilakukan sejak awal, sehingga H-7 itu THR sudah dapat diterima karyawan,” bilangnya.(yud)




Begini Problematika Dihadapi Calhaj di Tangsel

Kabar6-Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Agus Salim, mengatakan, pengurangan kuota haji tahun ini cukup signifikan.

Jika biasanya kuota calon haji (Calhaj) mencapai 215.000 jiwa tiap tahunnya, kini hanya 168.000 calon jamaah haji.

“Jumlah total calon haji yang dikurangi dari kuota biasanya sekitar 47 ribu,” kata Agus kepada wartawan, Rabu (17/7/2013).

Ia menjelaskan pemangkasan tersebut sebagai dampak pengurangan jumlah kuota jemaah haji dari pemerintah Arab Saudi kepada Indonesia.

“Tapi untuk calon jamaah haji yang batal berangkat tahun ini tidak perlu khawatir. Karena mereka akan menjadi prioritas untuk tahun depan,” katanya.

Agus Salim juga meminta kepada calon jamaah haji yang batal berangkat tersebut untuk tetap bersabar dan lebih fokus mempersiapkan diri baik secara batin maupun fisik untuk berangkat pada 2014 mendatang.

“Persiapan mereka lebih panjang untuk berangkat tahun depan,” tandasnya.

Diketahui, kuota haji untuk wilayah Tangerang hanya tersedia 8.500 jamaah setiap tahunnya. Hal itu mengacu pada kebijakan yang diambil Provinsi Banten.

Bahkan, antrean tunggu (waiting list) calon haji penuh hingga tahun 2023 mendatang atau 10 tahun lagi. Ini berarti bagi yang daftar pada 2013 baru bisa berangkat tahun 2018.

Meski begitu, Agus mengaku jumlah itu merupakan terbesar dari seluruh wilayah kota/kabupaten yang ada di Provinsi Banten.

“Melihat banyaknya minat masyarakat yang hendak pergi haji, kami akan terus mendorong penambahan kuota meski tahun ini ada pengurangan,” kata Agus.(yud)




Kaki Kiri Pelaku Curanmor Didor Polsek Cikupa

Kabar6-Resmob Polsek Cikupa melumpuhkan Taufik Indrawan (19), pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) kambuhan. Kakinya didor saat berusaha kabur dari sergapan petugas pada Selasa (16/7/2013) malam.

Aksi pelaku yang sudah belasan kali melakukan pencurian motor, kepergok petugas saat mengganti kunci dan plat nomor motor curian di rumah kontrakannya.

Kapolsek Cikupa Kompol Bresman Daniel mengatakan, penangkapan Taufik berawal saat anggota Reskrim Polsek Cikupa tengah melakukan observasi di wilayah Cikupa pada Selasa malam.

Petugas menemukan pelaku tengah berusaha mengganti kunci motor dan plat nomor motor Yamaha Vixion.

“Saat didekati anggota kami, Taufik malah kabur meninggalkan motornya dan lari ke belakang kontrakannya di Kampung Kedu, Kelurahan Suka Mulya, RT 10 RW 04 Kecamatan Cikupa,” kata Bresman kepada kabar6.com, Rabu (17/7/2013).

Saat dilakukan pemeriksaan, lanjut Bresman, ternyata sepeda motor tersebut adalah motor yang hilang pada malam yang sama di Kampung Cerewed RT 01 RW 03, Desa Sukadamai, Kecamatan Cikupa.

Petugas pun langsung melacak pelaku dan akhirnya pelaku ditemukan tengah bersembunyi di kebun singkong. “Pencarian pelaku dilakukan selama dua jam dan membuahkan hasil, pelaku diketahui bersembunyi di kebun singkong belakang kontrakannya,” tutur Kapolsek.

Kanit Reskrim Polsek Cikupa AKP Toto Daniyanto menambahkan, saat penangkapan di kebun singkong, pelaku mencoba kabur lagi dan terpaksa ditembak di bagian kaki kiri.

Hasil pemeriksaan diketahui pelaku sudah belasan kali melakukan aksinya bersama HS temannya yang masih buron dan kini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). “Kami terpaksa melumpuhkan pelaku karena mencoba kabur,” paparnya.

Pihaknya optimis rekan Taufiq bisa segera ditangkap karena sudah berhasil diidentifikasi petugas. Tersangka Taufiq diketahui merupakan sindikat Curanmor jaringan Lampung.

“Tersangka merupakan pengangguran dan berasal dari Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Nah rekannya yang buron berinisial HS juga berasal dari Lampung. Pelaku dan barang bukti sudah kami amankan. Akibat perbuatannya pelaku dikenakan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman diatas 5 tahun penjara,” ujar Toto Daniyanto.(agm)