1

Ancam Ledakkan Pabrik Sepatu, Buruh Wanita Ditangkap

Kabar6-Gara-gara melayangkan Short Message Service (SMS) berisi ancaman akan meledakkan pabrik tempatnya bekerja, seorang buruh wanita ditangkap petugas Polres Metropolitan Tangerang.

Aksi teror sang buruh dipicu oleh rasa kecewa yang meluap, setelah pengajuan ijin cuti yang dilayangkan ditolak oleh perusahaan. Padahal saat itu anaknya dalam kondisi sakit keras hingga akhirnya meninggal dunia.  

Akibat perbuatannya, Omih (28), buruh wanita warga  Sepatan, Kabupaten Tangerang, yang sehari-hari bekerja di perusahaan sepatu, PT Panarub Dwi Karya kini harus mendekam di sel tahanan.

Penangkapan Omih tak urung mendapat simpati dari sesama buruh wanita di perusahaan tersebut. Mereka sengaja datang ke Mapolres guna mendesak pembebasan Omih.

“Sebenarnya Omih tidak pernah berniat meledakkan perusahaan. Dia hanya meluapkan kekecewaan. Ijin cuti karena anaknya sakit ditolak, hingga belakangan anaknya yang masih bersuaia 11 bulan meninggal dunia,” ujar Saban, salah seorang rekan kerja Omih.

Sementara, kedatangan buruh wanita itu tak urung sempat membuat pihak Kepolisian Resor Metropolitan Tangerang panik. Polisi kemudian berinisiatif untuk memindahkan Omih dari sel tahanan Mapolrestro ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Tangerang.

Kasat Reskrim Polres Metropolitan Tangerang, AKBP Suharyanto mengatakan, bahwa penangkapan Omih dilakukan sesuai prosedur. Terlebih, dalam pemeriksaan Omih juga mengakui perbuatan terornya kepada perusahaan tempatnya bekerja.

“Atas perbuatannya, Omih kami jerat dengan pasal 336 KUHP dan pasal 45 ayat 1 junto pasal 27 ayat 4 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi transaksi elektronik, dengan ancaman 6 tahun penjara,” ujar Suharyanto.(rani)

 




Raperda PMU Dinilai Sengsarakan Warga Kabupaten Tangerang

Kabar6-Fraksi Partai Demokrat (FPD)menolak keras disahkannya Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pengelolaan Makam Umum (PMU) yang diajukan Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang. Pasalnya, Raperda PMU tersebut, dinilai sangat menyengsarakan warga.

Ketua Fraksi PD, Moch. Dimyati Nawa Said mengatakan, Raperda PMU itu sangat tidak berpihak kepada rakyat kecil. Sebab, sebagian besar isi dari Raperda yang diajukan tersebut lebih berorientasi bisnis ketimbang kepentingan rakyat.

“FPD minta kepada Pemkab Tangerang melalui DKPP untuk mendalami dan menyempurnakan kembali isi Raperda itu,” ungkap Nawa kepada Kabar6.com, seusai mengikuti Rapat Paripurna pengesahan 5 Raperda yang digelar di gedung DPRD Kabupaten Tangerang, Senin (1/10/2012).

Dalam rapat Paripurna itu kata Nawa, terdapat beberapa poin krusial yang disoroti tajam oleh FPD diantaranya, tujuan Raperda PMU ini kurang komprehensif, karena pada aspek perijinan terlalu birokratis serta aspek pembagian pemakaman kurang aspiratif.

Batasan peran pemkab sebagai regulator disatu sisi dan operator disisi yang lain tidak begitu jelas, sehingga kurang memberikan keleluasaan bagi masyarakat untuk melakukan prakarsa swakelola pada PMU.

Selain itu, pengaturan hanya difokuskan pada PMU yang lahannya dsediakan oleh pengembang perumahan. Sedangkan, pemakaman konvensional (Tanah Waqaf-red) tidak diakomodir.

Dan, belum adanya aturan makam yang dkelola oleh pihak ketiga atau swasta semisal, Sandiego Hills yang ada di daerah Karawang, Jawa Barat.

“Karena, tidak menutup kemungkinan di Tangerang sendiri akan ada makam komersil seperti itu,” ujarnya.

Disamping itu lanjut Nawa, Raperda PMU ini sedikitpun tidak memuat aturan peralihan seperti, pemberian sanksi yang tegas kepada para pengembang perumahan yang terbukti melanggar atau tidak menyediakan fasilitas lahan pemakaman untuk warga perumahan.

“Dari 9 Fraksi yang ikut rapat, hanya FPD yang menolak. Untuk itu juga, kami meminta agar Raperda ini di sempurnakan terlebih dahulu, karena belum layak disahkan menjadi sebuah Perda,” katanya.(din)

 




Kenaikan Tarif Komuterline Dikeluhkan Warga

Kabar6- Kenaikan tarif baru Komuterline di Jabotebek dikeluhkan para calon penumpang  d Stasiun Tangerang. Sejumlah penumpang mengaku sangat tidak nyaman dengan kenaikan tarif  baru tersebut karena tidak sebanding tak sebanding dengan pelayanan  serta kenyamanan yang diberikan PT.KAI.

Kenaikan Rp 2.000 untuk semua jurusan  kereka  Komuterline  di wilayah Jakarta-Bogor-Tangerang dan Depok langsung menuai protes calon penumpang Mereka, beralasan jika kenaikan ini tidak ubahnya seperti sarana tranportasi lain yang kerap menaikan tarif angkutan.

Minimpnya sarana prasarana di Stasiun KA menjadi alasan para calon penumpang menyesalkan jenaikan tarif tersebut. Tida hanya itu,  banyak stasiun transit uga semakin memperlama jarak tempuh pengguna kereta.

Nuehasan, salah seorang calon penumpang mengatakan, udara pendingin  di setiap ruangan gerbong yang mati sehingga menjadi pengap dan tidak nyaman. Kenaikan ini, kata Nurhasan sangat memberatkannya karena hampir sama dengan pengeluaran sarana tranportasi lainnya.

Sementara itu, calon penumpang lainnya Hilada mengatakan  untuk pegawai yang berpenghasilan pas-pasan kenaikan ini terasa sangat memberatkan . Ia mengakui setiap hari harus berangkat ke Kuningan,Jakarta Selatan, dengan tarif baru ini sebesar Rp. 7.500. Hilda berharap, kenaikan ini harus diikuti dengan pelayanan ileh pihak PT. Kereta Api Indonesia.

Suhada, kepala Stasiun KA Tangerang mengatakan, adanya kenaikan tarif Komuterline tidak berpengaruh dengan jumlah . Dari data sementara sejak jam jam 5 pagi (Senin 1/10)hingga jam 09:00 terdapat 2.138 penumpang. Sedangkan hari sebelumnya   terdapat  2.140 penumpang

Pihak Stasiun Tangerang berjanji peningkatan pelayanan  akan terus dilakukan termasuk  dengan penambahan Double Ttak rel kereta. Fasilitas stasiun juga  dilakukan termasuk meminimalisasi jumlah pedagang asongan dan penambahan pendingi udara.(rani)

 




4 Kasat dan 9 Kapolsek di Jajaran Polres Serang Dimutasi

Kabar6-  Empat Kasat dan 9  Kapolsek di jajaran Polres Serang, Senin (1/10), dimutasi. Upacata serahterima dipimpin Kapolres Serang, AKBP Ady Soeseno.

Jabatan Kasat Reskrim dari AKP Doni Hadi Santoso diserahterimakan kepada AKP Fredya Triharbakti, jabatan Kasat Lantas, AKP Heri Sugeng Priyantho diserahkan kepada AKP Warsono, Kasat Intelkam AKP Tata Kurnata digantikan AKP Eko Hadi W dan jabatan Kasat Narkoba dari AKP France Yohanes Siregar kepada AKP Jamrowi.

Sementara 9 kapolsek dimutasi, Kapolsek Cipocok Jaya, Kompol Zulpakar digantikan Kompol Yoga Priyahutama, Kapolsek Kopo AKP Asep Juhri digantikan AKP Suntoro. Selanjutnya AKP Asep Juhri bertugas sebagai Kapolsek Jawilan menggantikan AKP Kamarul Wahyudi yang ditugaskan sebagai Kepala KPLP Merak, Kapolsek Tirtayasa AKP Suparno digantikan AKP Mulyadi

Kapolsek Padarincang AKP Deni Ramdhani digantikan AKP Ate Waryadi, Kapolsek Pabuaran AKP Hariyanta digantikan AKP Tata Kurnata, Kapolsek Cikeusal AKP Aep Saepullah digantikan AKP Syarif Hidayat yang sebelumnya menjabat Kapolsek Carenang. Kursi Kapolsek Carenang selanjutkan diduduki AKP Zaenudin, Kapolsek Curug, AKP AKP Dadang Suryadi digantikan Iptu Joko Pituturno.(sak)




Kapal Beroperasi Berkurang, Ribuan Truk Antri di Pelabuhan Merak

Kabar6-Ribuan truk angkutan barang mau  menyeberang ke Pulau Sumatera tertahan di Pelabuhan Penyeberangan Merak. Antrian sejak Sabtu (29/9) dinihari hingga ke  jalur Cikuasa Atas.

“Penyebab antrian itu, selain meningkatnya aktivitas pengiriman barang, juga akibat tenggelamnya KMP Bahuga Jaya mempengaruhi pelayanan dan  jumlah kapal yang beroperasi berkurang,” ungkap Mario S Utomo, Humas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, kepada wartawan.

Kemarin,  jumlah kapal yang beroperasi sebanyak  24 kapal sehingga pelayanan penyeberangan Pelabuhan Merak – Bakauheuni terganggu. “Idealnya, kapal beroperasi 26 hingga 28 kapal,” tutur Mario.

Berkurangnnya kapal yang beroperasi, lanjutnya, karena banyak kapal yang melakukan perawatan tidak sesuai jadual. Akibatnya antrean truk kembali terjadi.

“Mudah-mudahan Senin (sore ini), antrian bisa segera terurai karena aktivitas pengiriman barang juga sedikit,” ucapnya. (pk/sak)




3 Oktober, 50 Ribu Buruh Tangerang Bakal Turun ke Jalan

Kabar6-Perjuangan buruh di Tangerang untuk menolak sistem kerja kontrak masih terus berkobar. Bahkan rencananya, pada 3 Oktober mendatang 50.000 buruh Tangerang akan menggelar aksi turun ke jalan menyuarakan aspirasi buruh.

Demikian dikatakan Ketua Aliansi Buruh Tangerang Raya, Poniman saat dihubungi kabar6, Senin (1/10/2012) malam.

“Sementara ini, kami menjadwalkan sebanyak 50.000 buruh se Tangerang Raya akan turun ke jalan dan bergabung dengan buruh se Jabodetabek di Jakarta,” ujar Poniman.

Namun, Poniman juga belum bisa memastikan apakah seluruh buruh yang akan terun akan difokuskan menggelar aksi di Jakarta atau dibagi diwilayah Tangerang juga.

“Malam ini kami masih akan menggeklar rapat guna memastikan formasi buruh yang akan turun pada aksi besar-besaran 3 Oktober mendatang,” katanya.

Ditegaskan Poniman, aksi buruh 3 Oktober mendatang juga akan difokuskan pada tuntutan penghapusan sistem kerja kontrak dan upah murah yang selama ini digunakan oleh kalangan perusahaan.
“Saatnya buruh memperjuangkan haknya untuk bisa hidup layak,” kata Poniman.

Sebelumnya, Kordinator Aliansi Buruh Tangerang, Dedi Sudrajat juga mengumandangkan hal serupa. Menurutnya, pemerintah pusat harus menghapus Undang-undang yang mengatur sistem buruh kontrak. Karena, sistem kerja itu tidak berpihak dan enderung menyengsarakan kaum buruh.

“Aturan kerja kontrak, politik upah murah, dan berbagai peraturan yang merugikan buruh harus segera dihapuskan. Dan, itu sudah harga mati. Kami akan kembali turun ke jalan dengan massa yang jauh lebih besar pada 3 Oktober mendatang,” ujar Sudrajat lagi.(tom migran)




Ujang Nyopet Demi Hidupi 7 Cucu & Cicilan Sepeda Motor

Kabar6-Copet gaek, Ujang Sulaiman (53) yang ditangkap di areal Mesjid Assyarif Al-Azhar, BSD, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Senin (1/10/2012), mengaku terpaksa mencopet karena terdesak kebutuhan ekonomi.

Selain kebutuhan rumah tangga, saat ini kakek 7 cucu juga sedang kepepet uang untuk membayar cicilan kredit sepeda motor yang sudah jatuh tempo.

“Istri saya cuma penjual nasi uduk. Sedangkan dirumah ada 7 cucu yang harus kami hidupi selain biaya kredit sepeda motor,” ujar kakek warga Jalan Pembangunan I no 11 Rt 008/003 Rawa Badak, Kecamatan Koja, Jakarta Utara (Jakut) itu lagi.

Dihadapan polisi yang memeriksanya, Ujang juga mengaku melakukan aksinya spontan. “Kebetulan saya diajak untuk mengantarkan calon haji. Karena bingung memikirkan kebutuhan hidup, sayapun nekat mencopet,” kata Ujang lagi.

Ya, Ujang ditangkap warga dan calon haji saat tengah beraksi di areal Mesjid Assyarif Al-Azhar, BSD, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (1/10/2012).

Dari tangan Ujang, ditemukan sebuah handphne dan dompet yang didalamnya terdapat KTP atas nama Ety Endang Wiarti S.pd, warga Pondok Petir, RT 003/005, Kecamatan Bojong Sari, Kota Depok.

Meski tak sampai dihakimi massa, namun akibat ulah nekatnya, Ujangpun kini harus berurusan dengan pihak Kepolisian Sektor Serpong.(turnya)

 




Beraksi di Mesjid Assyarif Al-Azhar BSD, Copet Calon Haji Ditangkap

Kabar6-Ujang Sulaiman (56) sungguh keterlaluan. Betapa tidak, pria gaek ini nekat mencopet di areal Mesjid Assyarif Al-Azhar, BSD, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (1/10/2012).

Parahnya lagi, korban yang disasarnya bukanlah warga pada umumnya, melainkana calon haji yang akan diberangkatkan ke tanah suci, Mekkah. Sedangkan Ujang sendiri beraksi dengan berpura-pura menjadi saalah satu pengantar calon haji.

Informasi yang diterima kabar6.com, aksi nekat pria uzur warga Jalan Pembangunan I no 11 Rt 008/003 Rawa Badak, Kecamatan Koja, Jakarta Utara (Jakut) ini, berlangsung persis saat calon haji keluar dari dalam Mesjid Assyarif Al-Azhar.

Begitu calon haji menuruni tangga mesjid, Ujangpun mulai melakukan aksinya dengan merogoh saku salah seorang calon haji. Dan, hanya dalam hitungana detik, sebuah handphonepun berpindah dari dalam saku calon haji ke tangan Ujang.

Sayangnya, aksi jahat Ujang sempat diketahui oleh korbannya. Sebelum kabur, korban langsung langsung menarik lengan Ujang hingga tak berkutik. Tak pelak, saat itu warga dan calon haji yang ada dilokasi langsung menggeledah Ujang.

Dari tangan Ujang, ditemukan sebuah handphne dan dompet yang didalamnya terdapat KTP atas nama Ety Endang Wiarti S.pd, warga Pondok Petir, RT 003/005, Kecamatan Bojong Sari, Kota Depok.

Selanjutnya, ujang diserahkan ke petugas polisi yang berjaga dilokasi untuk kemudian digelandang ke Mapolsek Serpong, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Humas Polsek Serpong, Aiptu Wahyu Adi Wibowo saata dikonfirmasi kabar6.com membenarkan adanya peristiwa itu. Menurutnya, saat ini kasusnya sedang dalam pengusutan lebih lanjut.(turnya)

 




WH Mutasi Pejabat Lawas di Pemkot Tangerang

Kabar6-Desas-desus mutasi para pejabat di lingkaran Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang yang akan dilakukan Walikota Tangerang Wahidin Halim bukan isapan jempol belaka.

Bahkan, pejabat lawas yang sudah lebih dari 8 tahun pun digeser pada Senin (1/10/2012).

Sejumlah kepala dinas tersebut, Agus S yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Dinas (Sekdis) Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) naik pangkat menjadi Kepala Dinas (Kadis) DKP.

Kenaikan pangkat juga didapatkan Kepala Bagian Hukum Ivan Judianto yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub).

Sedangkan Gatot Suprijanto yang lama menjabat sebagai Kadishub kini menempati posisi Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar), yang ditinggalkan pejabat sebelumnya Tabrani. Sedang nama terakhir  menjadi Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) menggantikan Zaenudin.

Zainudin sendiri menggantikan posisi Lutfi yang pindah menjadi asisten daerah (Asda) dari jabatan sebelumnya sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPMKB) Kota Tangerang.

Mutasi juga tidak hanya terjadi di tingkatan eselon II, namun juga di eselon III dan IV. Sebagian PNS juga banyak yang dpromosikan, mengingat banyak pejabat yang pensiun.

Namun demikian, tidak semua posisi eselon II yang ditinggalkan sejumlah pejabat sudah terisi. Seperti posisi Kapala Bagian Hukum yang ditinggalkan Ivan Judianto, masih kosong.

Demikian dengan posisi Kepala Dinas Pertanian Ika Kartika yang juga masih kosong setelah ditinggalkan pejabat tersebut yang akan menjalani masa pensiun dalam waktu dekat ini.

Wahidin Halim menegaskan, mutasi para pejabat ini tak lain sebagai bentuk penyegaran dan untuk meningkatkan pelayanan di berbagai dinas yang ada di Pemkot Tangerang.
“PNS harus siap ditugaskan dan ditempatkan dimanapun, tingkatkan pengabdian kepada masyarakat. PNS ada untuk melayani,” tegasnya.(Iqmar)




Airin Konsen Bangun Pusat Pemerintahan

Kabar6-Tak ingin kalah dengan pesatnya pembangunan sentra bisnis, perumahan, dan juga sarana lainnya di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), walikota setempat Airin Rachmi Diany pun akan mulai menitikberatkan pembangunannya pada infastruktur perkantoran dan pusat pemerintahan.

Ditarget, 2016 mendatang, semua perkantoran di Tangsel sudah bergaya modern dan nyaman bagi pelayanan masyarakat. “Saat ini kami masih konsen pada pembangunan-pembangunan infastruktur, seperti jalan, dan perkantoran. Pembangunan kantor pemerintahan dan pusat pemerintahan sendiri tidak akan berhenti sampai 2016 atau 2017 mendatang,” ucap Airin saat ditemui Minggu (30/9/2012).

Sebagaimana diketahui, sejauh ini, Airin bersama wakilnya Benyamin Davnie masih berkantor di bekas kantor Kecamatan Pamulang. Dimana, seharusnya, walikota memiliki kantornya sendiri yang jauh hari sudah ditunjuk lokasinya areal dekat kantor Kecamatan Ciputat saat ini.

“Kalau ditanya soal kesiapan kami membangun sarana olahraga, nanti lah. Konsen ke pusat pemerintahan dulu,” tegas Airin saat ditanya kesiapannya jadi salah satu tuan rumah kualifikasi piala dunia U-17, yang sedang didorong salah satu lembaga sepakbola untuk di gelar di Banten tersebebut.

Menurutnya lagi, soal urusan penyelenggaraan kegiatan olahraga tingkat nasional, bahkan internasional, Airin belum bisa bicara banyak. “Kalau di Banten (Serang) mungkin saja, mereka kan sedang membangun sport centre (pusat olahraga), kalau kami, ya kantor pemerintahan saja dulu,” jelasnya.

Sedangkan untuk pengembangan olahraga itu sendiri, Airin menyatakan akan menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak swasta di Kota Tangsel agar bisa berpartisipasi dalam membangun perolahrgaan Kota Tangsel.
“Kami coba manfaatkan pihak-pihak swasta yang ada untuk membantu pembangunan di kota ini, tentunya dengan basis memberikan kenyamanan dan pelayanan optimal,” singkatnya.

Sebelumnya, niatan Pemkot Tangsel membangun pusat pemerintahan sudah didengungkan sejak tahun 2010 lalu. Dimana, Pemkot sudah ancang-ancang akan menyiapkan lahan tak kurang seluas 3,5 hektar, dengan biaya mencapai Rp500 miliar.

Dimana bangunan di pusat pemerintahan itu akan dibangun dengan gaya modern, degan 3 tower, dan masing-masing tower bertingkat hingga 8 lantai.(iqmar)