1

Jumsih, Airin Naik KRL Pantau Kerja Bakti di Pasar Jombang

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany, meminta kegiatan Jumat Bersih (Jumsih) tak hanya sekedar seremonial saja dalam rangka menjelang pelaksanaan titik pantau Piala Adipura. Melainkan dilakukan atas dasar kesadaran masing-masing individu. Agar tempat tinggal dapat bersih dan nyaman.

“Saya berharap kegiatan Jumsih ini dapat mengetuk kesadaran masyarakat agar terus menggalakan dan menjadikan Jumat Bersih (Jumsih) sebagai agenda rutin setiap pekannya,” ungkap Airin, Jumat (28/9/2012).

Airin mengatakan, Pemkot Tangsel telah mengalokasikan anggaan yang cukup besar untuk penanganan sampah. Pemerintah terus berupaya melaksanakan program kebersihan dan penghijauan. Termasuk dengan melibatkan pihak swasta pun dilibatkan.

Masyarakat pun harus terlibat langsung untuk menjaga kebersihan. Kedepannya, Pemkot akan mengatur waktu dan jam untuk pembuangan sampah. Sehingga pada jam-jam tertentu, sampah dapat diangkut oleh petugas kebersihan.

“Sebenarnya ini hal mudah, saya harap, masyarakat harus bisa melaksanakan ini. Bisa tidak dilaksanakan?,” tanya Airin kepada para pedagang di pasar Jombang, Ciputat.

Usai memantau kerja bakti di Pasar Jombang, Walikota Airin naik kereta ekonomi dari Stasiun Jombang menuju Stasiun Rawa Buntu. Di dalam kereta, Walikota Airin sempat berdialog dengan penumpang dan menanyakan kenyamanan naik kereta api kereta api.

Bahkan meskipun Maimunah (65) bukan warga Kota Tangsel, Airin berpesan, agar tetap menjaga kebersihan lingkungannya. “Selain untuk diri sendiri, lingkungan bersih akan menciptakan kenyamanan di tempat tinggal,” ujar Airin dalam dialognya.(yud)

 




Jambret HP Gadis, 2 Remaja Putus Sekolah Ditangkap

Kabar6-Nekat menjambret handphone gadis belia, dua remaja putus sekolah diringkus petugas Kepolisian Sektor Pondok Aren, Jumat (28/9/2012).

Keduanya adalah Risky (15), warga Kampung Bulak RT 03/04, Kelurahan  Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangsel dan  Hermawan (17), warga Pondok Bahar, RT 02/01, Karang Tengah, Ciledug, Kota Tangerang.

Keduanya diringkus setelah gagal menjambret handphone milik Nurhalimah (16), yang baru saja usai belanja di mini market di Jalan Graha Raya, GR 6, Bintaro, Pondok Aren, Jum’at (28/9/2012).

“Awalnya mereka ada tiga orang berboncengan dengan satu sepeda motor. Mereka mendekati saya sambil berpura-pura ingin kenalan. Tapi, tiba-tiba handphone saya langsung dirampas. Spontan saya bertiak minta tolong dan sempat menarik tangan pelaku hingga terjatuh dari sepeda motor,” ujar Nurhalimah.

Warga sekitar lokasi yang melihat kejadian itu spontan bergerak mengepung dan akhirnya meringkus pelaku. Dua pelaku berhasil diringkus. Sedangkan 1 pelalu lainnya berhasil kabur dengan sepeda motor.

Kedua pelaku yang ditangkap akhirnya digelandang ke Mapolsek Pondok Aren, setelah sempat babak belur dihakimi massa.(Turnya)




Wabah Lupa Mendera Warga Sekitar Kediaman AK

Kabar6-Warga sekitar dikediaman anggota DPRD Kota Tangerang Selatan dari fraksi Partai Golkar melakukan aksi tutup mulut. Setelah sebelumnya sempat tersiar kabar di jejaring sosial twitter bahwa orangtua FR berasal dari kalangan pejabat.

FR (19) siswa SMAN 70 Jakarta telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Metro Jakarta Selatan. Nazaruddin Lubis, kuasa hukum tersangka membantah bila  orangtua FR merupakan pejabat Kota Tangsel. Lubis kepada wartawan menyatakan bahwa orangtua FR pengusaha meubel di Bali dan bermukim di Serpong.

Berdasarkan informasi yang diterima  Kabar6.com, alamat yang dimaksud yakni di jalan Raya Jombang, RT 003/013 Nomor 42, kelurahan Jombang, kecamatan Ciputat. Ternyata, rumah tersebut milik AK, Sekretaris Komisi 2 Bidang Ekonomi dan Kesra DPRD Kota Tangsel.

Ketika ditanyakan identitas pemilik rumah, warga sekitar menjawab bahwa AK telah lama menempatinya. Namun, berbeda ketika Kabar6.com menanyakan nama anak- anak wakil rakyat tersebut.

“Waduh. Saya lupa nama-namanya,” ujar pria bertubuh kurus yang sebelumnya mengaku sebagai kerabat AK, Jum’at (28/9/2012).

Sementara itu ditempat sama, seorang pembantu rumah tangga ketika ditemui menyatakan bahwa sedang melakukan kunjungan kerja ke daerah Bandung, Jawa Barat. “Saya lupa nama-namanya (anak AK),” ujar wanita berusia remaja itu seraya pergi meninggalkan wartawan.

Sehari sebelumnya, hal sama juga berlangsung aksi tutup mulut warga sekitar kediaman AK. Namun, ketika dipancing akhirnya lelaki paruh baya yang tinggal di rumah kontrakan tersebut memberikan keterangan.

“Ada, namanya Fitrah kalo sekolahnya dimana saya ga tau dimana. Anaknya baik koq, emang kenapa mas,” tanya pria tersebut.

Sementara itu, AK saat dihubungi membantah bila FR, siswa pelaku pembunuhan terhadap Alawi Yusianto Putra, siswa SMA Negeri 6 Jakarta sebagai anaknya. AK mengaku bahwa anaknya bernama Irdan Qifari Maulana dan kini sekolah di SMA Negeri 90 Jakarta.

“Ga bener kabar itu. Saya nggak kenal sama sekali sama Fitra Ramadan dan sejak semalam sudah banyak yang ngirain masalah ini. Bisa saya liatkan KK (Kartu Keluarga) yang saya punya,” ujar AK. (yud)




7 Parpol di Tangerang Terancam Gagal Ikut Pemilu 2014

Kabar6-Tujuh partai politik (Parpol) di Kota Tangerang terancam tidak akan bisa mengikuti perhelatan Pemilu 2014 mendatang.

Pasalnya, parpol tersebut belum melengkapi persyaratan verifikasi faktual yang jadi syarat keikutsertaan mereka di Pemilu tersebut.

Partai yang belum menyerahkan itu, antara lain Partai Republik, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Karya Republik (PKR), Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

“Kami tunggu mereka sampai pukul 16.00 WIB besok (hari ini) kalau tidak kami coret,” jelas Syafril Elain, Ketua KPU Kota Tangerang, Jumat (28/9/2012).

Yang dimaksud Syafril bahwa Parpol diatas akan tersingkir dari percaturan politik Pemilu 2014 di Kota Tangerang adalah, mereka belum melengkapi persaratan yang diminta untuk dapat diverifikasi faktual.

Yakni, menyerahkan susunan kepengurusan, menyerahkan dua rangkap potokopi anggota sebanyak lebih dari 1.000 kartu, dan juga menyerahkan soft copy maupun hard copy data anggota yang akan diverifikasi. “Dari 20 Parpol yang mendaftar, baru 13 yang sudah lengkap,” imbuhnya.

Adapun Parpol yang sudah menyerahkan seluruh persyaratan verifikasi faktual, antara lain, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Serikat Rakyat Indpenden (SRI), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Nasional (PPN), Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Selain itu, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Partai Nasional Republik (Nasrep), serta Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), juga telah menyerahkan semua persyaratan yang dibutuhkan.

“Ke-13 partai itu sudah menyerahkan semua persyaratan. Termsuk poto copi rangkap dua kartu tanda anggota, rata-rata menyerahkan lebih dari 1.000 kartu,” jelasnya.

Masih kata Syafril, pihaknya mengingatkan kepada semua partai calon peserta Pemilu 2014 agar segera menyerahkan semua berkasnya, pada Sabtu (29/9), hari ini. Yang mana, pada tanggal itu, tepat pukul 16.00 WIB, adalah batas akhir penyerahan berkas yang akan diikutkan dalam verifikasi faktual.

“Kalau tidak menyerahkan sampai batas akhir, terpaksa kami coret,” tegasnya lagi.(iqmar)




Gelapkan Sertifikat Tanah, PNS Tangsel Diringkus

Kabar6-Aparat Polsek Metro Serpong menangkap seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Pria berinisial JD ini diringkus karena tersangkut masalah hukum penggelapan sertifikat tanah dan penipuan.

“Ya. Sudah saya tetapkan statusnya sebagai tersangka,” ungkap Kapolsek Metro Serpong, Komisaris Nico A Setiawan, Jum’at (28/9).

Perwira menengah dari Akpol angkatan 2000 ini menjelaskan, penangkapan ini berawal dari laporan kerabat tersangka. Pelapor, jelas Nico, sudah kadung geram sertifikat yang diajukannya ke tersangka belum juga selesai.

“Alat bukti yang lainnya terus kita kumpulkan. Tersangka kita tangkap di kantornya,” tegas Nico.

Dihubungi terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan Pelatihan (BKPP), Firdaus, mengaku belum mengetahui ikhwal penangkapan JD selaku aparatur daerah. Menurut mantan Camat Pamulang ini, sanksi yang dapat ditempuh saat ini pascapenangkapan yakni jabatan JD sebagai PNS di non-aktifkan.

“Masalah ini akan kita serahkan kepada Camat Serut (Serpong Utara) sebagai pimpinan wilayah,” jelas Firdaus.

Sementara itu, Camat Serut, Andi Patabai, mengungkapkan, bila kasus yang membelit JD terjadi ketika tersangka masih menjabat sebagai Sekretaris Kelurahan Pakujaya. “Ini kasus lama dan kita serahkan sepenuhnya masalah ini kepada aparat kepolisian,” ujar Andi, yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Kecamatan Pondok Aren ini.

Pengamatan langsung di Polsek Serpong, JD diangkut oleh petugas mengendarai mobil Toyota Kijang. Tersangka duduk di kursi bagian tengah dengan diapit dua orang petugas.

Ketika turun, JD sempat terlihat panik karena banyak wartawan yang tengah meliput gelar perkara penangkapan seorang tersangka penggelapan mobil. JD berpura-pura menelpon seseorang ketika akan masuk ke kantor Polsek Serpong untuk menghilangkan perhatian wartawan. (yud)

 




Polda Metro Jaya Rekontruksi Ulang Pembunuhan Joleng

Kabar6-Tim Kejahatan kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi ulang kasus pembunuhan Ade Setyawan alias Joleng, di jalan Tegal Rotan, RT 01/05, Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel). Jum’at (28/9/2012).

Dalam rekonstruksi yang berlangsung kurang lebih selama satu jam tersebut, terdapat 18 adegan rekonstuksi yang berlangsung di dua tempat yang berbeda.

Untuk rekonstruksi yang berlangsung di Tegal rotan, tim Jatanras yang terdiri dari 12 orang tersebut memulai rekonstrukasi. Diketahui sebelum di bunuh pelaku sempat berbincang dengan korban. Sedangkan dua pelaku lainnya hanya mengawasi lokasi dari kejauhan.

“Pelaku merencanakan pembunuhan di Puri Beta selanjutnya mengarah Tegal Rotan untuk mengekskusi korban. Untuk pelaku dijerat dengan pasal 340 dengan hukuman seumur hidup,” ujar Kanit V Jatanras Polda Metro jaya, Kompol Antonius Agus.(Turnya)

 




Tawuran di JPO Serpong, 11 Siswa Bipori Serpong Diamankan

Kabar6-Sebanyak 11 orang siswa SMK Bipuri Serpong, Kecamatan Cilenggang, diamankan aparat Polsek Serpong, Jumat (28/9/2012). Siswa SMK ini kedapatan terlibat tawuran dengan siswa SMK Setia Budi, Rangkasbitung, di Jempatan Penyebrangan Orang (JPO) Stasiun Kereta Api Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).

Peristiwa terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, saat itu para siswa SMK Bipori Serpong baru saja pulang dari sekolahnya, dan akan pulang menggunakan kereta api tujuan Parung Panjang.

Saat itulah sejumlah siswa SMK Setia Budi yang juga akan pulang ke Rangkasbitung tiba-tiba menyerang mereka dan melemparinya dengan batu.

Aksi balasan dari siswa SMK Bipori pun tak terhindarkan. Saling lempar dan serang berlanjut cukup lama. Sampai akhirnya, sejumlah petugas kemanan kereta api mengamankan aksi tawuran tersebut. Lantas, para siswa yang ditangkap ini digiring ke Mapolsek Serpong untuk dimintai keterangan.

“Kami juga bingung, yang menyerang SMK Setia Budi, malah kami yang ditangkap. Padahal kami mau pulang ke Parung,” ujar Wawan, siswa kelas 3 SMK Bipori yang ikut diamankan di Mapolsek Serpong.

Kapolsek Serpong Kompol Niko Setiawan mengatakan, siswa ini akan diamankan 1×24 jam sebelum dibebaskan. Mereka boleh kembali setelah dijemput orangtuanya langsung dan membuat surat pernyataan agar tidak mengulang perbuatannya.

“Ini peringatan juga bagi pelaku tawuran. Kegiatan negatif tersebut sangat merugikan, bagi siswa, orang tua, dan masyarakat luas. Kami akan panggil orangtua mereka untuk membuat pernyataan,”  imbuhnya.

Niko juga menegaskan, jika para siswa merasa jadi korban atas peristiwa tawuran ini, polisi memberikan ruang pengaduan.

Niko juga berharap siswa yang tertangkap tidak lagi mengulangi perbuatannya, tidak dendam, dan mau menyampaikan kepada teman-tamannya untuk tidak mengulang kelakuan tawuran lagi. “Ingat, jangan lakukan tawuran lagi, kalau tidak kami akan tegas,” imbaunya.

Kepala Sekolah SMK Bipori Serpong Sutrisno mengatakan, tindakan para siswanya ini akan jadi catatan baginya. Mereka yang terbukti melakukan tawuran dengan terencana akan disanksi berat, sampai dikeluarkan dari sekolah.

“Anak-anak kami korban saja. Mereka hendak pulang diserang, namanya anak-anak lalu membalasanya. Saya pribadi sudah membuat aturan tegas bagi mereka yang terlibat kekerasan,” elaknya, dia pun memastikan akan melakukan pembinaan kepada anak-anak siswanya yang tertangkap saat tawuran.(Iqmar)




Info Haji:Jamaah Haji Butuh Bantuan, Inilah Call Center Daker Makkah

Kabar6- Pada 30 September 2012 mendatang, para tamu Allah SWT itu akan berada di Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam kelima sekitar 26 hari.

Kantor misi haji daerah kerja (Daker) Makkah telah menyiapkan call center untuk melayani jamaah haji yang membutuhkan bantuan selama berada di Tanah Suci.

’Jamaah yang membutuhkan bantuan bisa menelpon petugas di nomor 0545465418,’’ ujar Kepala Daerah Kerja Makkah, Arsyad Hidayat .
Nomor call center itu, kata dia, bisa dihubungi jamaah yang tersesat atau yang membutuhkan bantuan segera alias darurat. Petugas, kata dia, akan segera membantu dan melayani jamaah haji yang membutuhkan bantuan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Bahrul Hayat, mengingatkan kepada petugas haji untuk melayani dan memberi rasa aman kepada jamaah haji Indonesia. Ia mengingatkan, jamaah harus mendapatkan perlindungan dan rasa aman.(Sumber: Kementerian Agama RI/sak)




Hari Ini, Korban KM Bahuga Jaya Terima Santunan Dari PT Jasa Raharja

Kabar6-Kepala PT Jasa Raharja wilayah Tangerang, Sugito, mengatakan, seluruh penumpang yang turut menjadi korban  KM Bahuga Jaya akan memperoleh santunan.

Nominal santunan yang diberikan kepada setiap penumpang tentu saja jumlahnya berbeda berdasarkan kondisi terakhir pascakecelakaan memilukan ini.

“Ini hari kita proses untuk korban yang meninggal dunia,” kata Sugito, menjawab pertanyaan Kabar6.com dikediaman duka di perumahan LUK D-3 RT 04/07, Bakti Jaya, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kemarin.

Sugito menjelaskan, sesuai dengan Undang-undang Nomor 33 Tahun 1964 junto PP Nomor 17, bahwa setiap korban kecelakaan arus lalu lintas khususnya penumpang kapal laut. Berhak mendapatkan layanan asuransi yang besarannya telah ditentukan.

Untuk korban meninggal dunia, maka pihak Jasa Raharja akan memberikan santunan sebesar Rp 25 juta per orang. Sedangkan penumpang yang menjadi korban luka-luka dan mendapatkan perawatan di rumah sakit memperoleh Rp 10 juta per orang.

“Proses dokumen sudah selesai dan insya Allah hari ini Jumat (28/9)  kita bayarkan santunan tersebut,” ujar Gito.

Sementara untuk musibah kecelakaan kapal KM Bahuga Jaya ini, kata Sugito, untuk penumpang yang menjadi korban jiwa meninggal dunia di wilayah Tangerang ada dua orang. Yakni, Sri Nuraeni (34) dan Nazwa  Nurchasana Az-Zahra (9).

Kedua korban jiwa ini tercatat sebagai warga perumahan LUK D-3 RT 04/07, Bakti Jaya, kecamatan Setu, Kota Tangsel. Sementara lima korban jiwa lainnya di proses oleh Jasa Raharja Lampung sesuai dengan domisili masing-masing.

“Bagi penumpang yang dirawat kita akan menerbitkan surat jaminan di Rumah Sakit Krakatau Medika,” jelasnya.

Penyerahan bantuan kepada korban meninggal akan diberikan kepada salah satu keluarga yakni  Yudi Darsono, yang merupakan korban selamat.
Dua orang yang meninggal Sri Nuraini, istri dan anaknya Nazwa maka  Yudi Darsono, akan mendapat uang santunan  sebesar Rp 50 juta.(yud)




Terkatung 9 Bulan di Arab Saudi, Jenazah TKI Asal Kediri Tiba di Bandara Soetta

Kabar6- Setelah terkatung-katung selama 9 bulan di salah satu rumah sakit di Atab Saudi, jenazah Nurul Khasana, tenaga kerja Indonesia  asal Kediri, Jawa Timur tiba di Bandara Soekarno-Hatta,Kamis (27/9)sore

Rencananya pihak keluarga akan melalukan autopsi ulang untuk mengetahui penyebab kematian almarhumah yang dinilai janggal.

Kedatangan jenazah Nurul Khasanah di terminal kargo Bandara Soetta Tangerang disambut suami Zaenal Mustofa , pengurus Migrant Care dan jajaran Kemelu. Ibu beranak dua ini meninggal dunia saat bekerja di Jeddah Saudi Arabia pada Nopember 2011 tahun lalu.

Jenazah Nurul sempat terkatung-katung selama 9 bulan karena masih harus menjalani proses penyelidikan  pihak Kepolisian Kerajaan Ar Saudi.

Terkait niat Nurul melarilan diri , berdasarkan keterangan pihak Kepolisian Arab Saudi yang disampaikan kemenlu, almarhumah meninggal akibat terjatuh dari lantai 3 rumah majiannya Abdul Azis Muhammad Abdul Arif setelah berusaha melarikan diri dengan bantuan seutas kabel antena televisi.

Namun,keluarga menilai janggal karena informasi yang pertama kali didapat keluarga melalui  jasa penyalur PT. Bhaktir Ihwan,  Nurul  tewas tergantung kabel antena televisi .

Sementara itu, Zaenal Mustafa, suami Nurul mengaku selalu menerima keluhan istrinya melalui pesan singkat  dan telepon. Empat bulan bekerja sejak Juli 2011, Nurul Khasanah kerap mendapatkan penganiayaan dari majikanya yang merupakan tentara Kerajaam Arab Saudi .Bahkan, korban sempat beberapa kali diperkosa majikannya itu.

Tak kuat mendapat perlakuan tersebut, Nurul memutuskan untuk melarikan diri dari rumah majikannya.Namun, majikan korban selalu mengelak dan berdalih telah melakukan Nurul dengan baik.

Menurut Zaenal Mustofa, pihak keluarga berencana akan melakukan autopsi ulang di RSCM, Jakarta untuk mengetahui penyebab kematian korban dalam upaya mencari keadilan.  Pasalnya hasil autopsi rumah sakit di Jeddah diragukan. (bad)