1

Warga Tangsel Ogah Beli Daging Sapi Australia

Kabar6-Kedatangan daging sapi asal Australia kini kembali menimbulkan pertanyaan dan masalah bagi warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Setelah sebelumnya sempat dianggap kualitasnya dibawah sapi lokal, kini timbul masalah baru dalam pandangan masyarakat terhadap daging kemasan beku itu.

“Saya kan ngga tau di sana (Australia) itu motongnya gimana. Sementara sebagai muslim, kita harus tahu apakah yang kita makan itu halal atau haram,” kata Wahyuni (33) warga Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat, Rabu (23/7/2013).

Ibu muda ini mengaku tidak berminat membeli daging impor tersebut. Meski harga lebih murah dibandingkan daging sapi lokal, masalah lantaran kehalalan menjadi pertimbangan mendasarnya.

Sehingga meski harga daging sapi lokal lebih mahal yakni Rp 90 ribu per kilogram. Yuni menjelaskan lebih tertarik membeli daging asal dalam negeri. Apalagi kualitas daging import kurang bagus lantaran terlalu banyak serat.

“Saya ragu kalau daging impor itu halal,” jelasnya.

Ditempat sama, H Subhki, pedagang daging di Pasar Ciputat mengaku dirinya tidak menjual daging impor asal Australia. Alasannya, karena diakuinya konsumen enggan membeli daging impor.

“Kurang laku. Memang sih lebih murah, tapi kalau engga laku yah ngapain dijual,” katanya.

Subhki juga mengaku, konsumen banyak yang mempertanyakan soal halal haram daging impor tersebut. “Selain teksturnya yang banyak serat, banyak pembeli yang nanya, apa daging impor itu halal?,” aku Subhki.

Terkait harga daging sapi, Subhki mengaku harganya masih stabil. Seperti sapi bali kualitas standar, diakuinya dijual dengan harga Rp80-85 ribu per kilogram. Untuk sapi super, diakuinya lebih mahal.

“Harganya antara Rp 90-95 ribu per kilogram,” tambahnya.(yud)




Tagana & Mahasiswa Santuni 50 Anak Duafa

Kabar6-Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan bulan untuk berbagi dengan sesama. Hal inilah yang menjadi perhatian Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banten dan Tangsel. Selain konsen dalam kebencanaan, moment Ramadhan juga dijadikan Tagana untuk terus membantu sesama.

Di Banten dan Tangsel, Tagana memberikan santunan kepada anak-anak kurang mampu dan anak yatim. Santunan berupa sarung, mukena dan uang saku di bagikan pada 50 anak yang berhak.

“Kegiatan ini cukup bagus, dan membangkitkan jiwa kesetiakawanan sosial akan sesama, terutama di bulan Ramadhan sebagaimana di perintahkan agama” ujar Kordinator Tagana Banten, Andika Hazrumy, Rabu (24/7/2013).

Sementara itu, wakil Kordinator Tagana Banten, Dadang Suryana mengatakan, selain untuk mendekatkan dengan sesama, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar sesama anggota Tagana.

Dalam kegiatan kali ini, kata Dadang, pihaknya juga menggandeng elemen pelaku kebencanaan lainnya, seperti mapala perguruan tinggi. Acara berlangsung di Sekretariat Tagana Tangsel, Komplek Vila Melati Mas, Blok B.1, No. 19, Kecamatan Serpong.

“Selain silaturahmi, ini juga sebagai wahana koordinasi dan konsolidasi penguatan internal Tagana,” kata Dadang.(rani)




Ini Jenis Makanan Terdeteksi Mengandung Zat Kimia Berbahaya

Kabar6-Dari 20 sampel bahan makanan yang telah dilakukan uji klinis terdapat 6 jenis diantaranya terindikasi kuat mengandung zat kimia berbahaya.

Zat tersebut yakni berupa pengawet mayat (formalin) dan pewarna tekstil yang paling mendominasi terkadung pada makanan di pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Tahun ini sebenarnya ada pengurangan signifikan. Tahun lalu dari 20 sampel sejenis yang diuji 17 bahan pangan hasilnya positif (mengandung zat kimia berbahaya),” klaim Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel, Muhammad kepada wartawan, Rabu (16/7/2013).

Muhammad merinci, keenam bahan pangan yang dapat memicu penyakit kanker itu antara lain, mie kuning basah serta tahu putih ukuran besar dan kecil mengandung zat formalin.  Kerupuk pasir warna merah dan pacar cina warna pink mengandung zat Rhodamin B.

Dilanjutkan pada temuan bahan makanan pacar cina tiga warna mengandung zat berbahaya Methanil Yellow serta garang kuning terindikasi ada kandungan zat borax. Menurut Muhammad, keenam bahan makanan tersebut paling rawan menggunakan zat kimia.

“Produsen selalu beralasan terpaksa menggunakan formalin pada mie basah kuning dengan alasan cepat basi atau tidak awet lama,” jelasnya seraya menambahkan juga ditemukan bahan makanan dan produk rumah tangga yang tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Kecap sudah kedaluarsa, makanan olahan sosis tanpa merk dan piring melamin tidak SNI,” terang mantan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) setempat itu.

Ditempat sama, Seksi Pemeriksaan, Penyidikan dan Layanan Informasi Konsumen pada Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM) Banten, Dianing Pratiwi, menjelaskan, penggunaan zat kimia berbahaya yang terkadung dalam makanan tersebut tak lain untuk mengecoh konsumen.

“Penggunaan zat berbahaya ini selain untuk awet tahan lama juga biar terlihat menarik. Lihat saja warna-warni makanan ini kan terkesan bagus, padahal membahayakan kesehatan,” jelasnya.(yud)




Awas, Bahan Pangan Mengandung Zat Bahaya Kuasai Pasar

Kabar6-Kegiatan inspeksi mendadak yang digelar petugas gabungan dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot) menemukan sejumlah bahan makanan tidak layak konsumsi.

Masyarakat selaku konsumen diminta agar teliti dan tak memilih komoditas pangan itu karena membahayakan kesehatan.

“Bahan makanan ini setelah diperiksa ternyata menggunakan zat pengawet mayat dan pewarna tekstil,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel, Muhammad kepada wartawan di pasar Ciputat, Rabu (24/7/2013).

Bekerjasama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Banten, terang Muhammad, pemerintah daerah intensif melakukan pengawasan. Tujuannya, untuk meminimalisir dan memberikan edukasi kepada masyarakat agar menjadi konsumen cerdas.

“Selama bulan puasa pola konsumsi masyarakat terhadap makanan cenderung tinggi. Tapi mereka tidak tahu mana yang baik untuk di makan dan mana yang tidak,” jelasnya seraya menambahkan insiden ini dapat dipastikan juga terdapat pada makanan yang ada di seluruh  pasar tradisional dan modern diberbagai daerah.

Ditempat sama, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyekat Lingkungan pada Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Tulus Muladiyono, menegaskan bahwa semua bahan makanan yang mengandung zat pewarna ini sangat vital merusak organ tubuh manusia.

Diakui Tulus, efek penyakit yang akan timbul dan dirasakan konsumen memang tidak dalam jangka waktu cepat. Tapi secara perlahan akan menggerogoti sel kekebalan tubuh. “Seramnya, zat kimia berbahaya ini bisa menyebabkan penyakit kanker,” tegasnya.(yud)




Bupati Serang: Kemen ESDM Bangun Kilang Minyak Di Serang

Kabar6-Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM) berencana membangun kilang minyak di dua wilayah Kecamatan Tanara dan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten.

“Tadi ada dari Kementerian ESDM, membicarakan dan meminta dukungan atas rencana membangun kilang minyak. Kami pasti mendukung rencana pihak Kementerian ESDM tersebut, karena itu kan Pemerintah Pusat, bukan swasta,” kata Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman di Serang, Selasa (24/7/2013).

Taufik menjelaskan, untuk pembangunan kilang minyak itu, luas lahan yang dibutuhkan sekitar 1.000 hektar. Untuk tahap pertama, kemungkinan pihak Pemkab Serang akan menyediakan sekitar 500 hektar dulu, baik di wilayah Kecamatan Tanara maupun Tirtayasa.

“Namun, untuk saat ini yang tersedia hanya 800 hektar. Kemungkinan untuk sisanya akan dicari di wilayah kecamatan lain,” terang Taufik.

Diakui Taufik, rencana pembangunan kilang minyak tersebut baru sebatas dilakukan survei. Hasil survei dirapatkan oleh pihak Kementerian ESDM dan menginformasikan adanya dukungan dari Pemkab Serang.

“Pembangunan kilang minyak itu sendiri bukan sebagai penghasil minyak, melainkan hanya sebagai tempat penampungan minyak seperti kiriman dari Irak ditampung di lokasi tersebut,” terang Taufik.(ant/jus)




Gubernur Banten: Siapa Bilang Saya dan Rano Pecah Kongsi

Kabar6-Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah akhirnya angkat bicara. Ia membantah isu pecah kongsi antara dirinya dengan Wakil Gubernur (Wagub) Banten Rano Karno yang sejak awal pekan ramai dilansir media massa.

“Siapa bilang saya ada pecah kongsi (dengan Wagub Rano Karno), isu dari mana ‘pecah kongsi’ itu? Kami sudah sepakat dari awal untuk melaksanakan tugas hingga akhir masa jabatan,” kata

Ratu Atut Chosiyah usai peresmian Kereta Api (KA) Krakatau Ekspres Merak-Madiun di Stasiun Merak, Cilegon, Rabu (24/7/2013).

Atut mengatakan, pembagian tugas dan wewenang antara gubernur dan wakil gubernur sudah jelas aturan mainnya, ada undang-undangnya.

Untuk itu ia meminta masyarakat untuk tidak menanggapi isu ketidakharmonisan antara dirinya dengan Wagub, apalagi saat ini Pemerintah Provinsi Banten tengah gencar membangun dalam berbagai bidang.

“Selama ini kami merasa tidak ada persoalan. Justru keharmonisan itu harus tetap dijaga agar pembangunan berjalan dengan baik, tidak perlu direcokin dengan masalah-masalah yang tak jelas asal-usulnya,” tukasnya.

Atut menjelaskan, Wakil Gubernur Banten Rano Karno akan mengklarifikasi permasalahan ketidakharmonisan tersebut kepada kalangan media massa.

“Pak Wagub sekarang sedang bertugas ke Belanda mendampingi tim marching band dari Provinsi Banten mewakili Indonesia mengikuti festival musik. Untuk lebih jelasnya silakan nanti tanya ke Pak Wagub, sebab beliau akan mengklarifikasi masalah itu setelah pulang dari Belanda,” terang Ratu Atut Chosiyah.(bbs/yps)

 




2 Perampok Bercadar Sasar Rumah Mewah di Tangsel

Kabar6-Seolah tak mengenal tempat dan waktu, aksi kawanan perampok bersenjata api kian meresahkan warga di Tangerang Selatan(Tangsel).

Kali ini, 2 perampok bercadar menyasar kediaman Ervin Vist (31), di Perumahan Villa Gunung Lestari, Jalan Rinjani 5, RT 04/15 F3, No 14 Jombang, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (24/7/13).

Kustirah, pembantu rumah tangga yang sekaligus menjadi saksi kunci dalam perampokan tersebut mengatakan, pelaku berjumlah 2 orang masuk ke dalam rumah setelah melompati pagar.

Begitu masuk, pelaku langsung menodongkan senpi kearah wajah pembantu yang sedang duduk dikursi teras rumah sambil menggendong anak majikannya.

“Saya terkejut saat ditodong senjata api. Saya tidak berani melawan, karena saat itu posisi saya lagi gendong anak majikan,” katanya.

Setelah melumpuhkan Kustirah, pelaku langsung masuk ke dalam rumah. Tak lama berselang, pelaku kabur dengan membawa serta 1 buah iPad, 1 buah samsung galaxy tab, 2 buah PS dan handphone Nokia 100.

Kanit Reskrim Polsek Ciputat, AKP Syamsudin membenarkan adanya peristiwa itu. Saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

“Pelaku dua orang memakai penutup mulut warna hitam. Seorang pelaku masuk mengambil barang-barang. Sedangkan seorang lainnya menodongkan senpi ke pembantu rumah,” ujar AKP Syamsudin sembari mengklaim identitas pelaku sudah diketahui.

Sebelumnya, perampok yang juga menggunakan senjata api juga dilumpuhkan Polisi Polsek Pondok Aren, setelah merampok counter sellular di Jalan Makam Bahagia Abri, Pondok Aren, Tangsel.

Dari tangan pelaku polisi berhasil mengamankan senjata api yang belakangan diketahui airsofgun, senjata tajam jenis pisau lipat serta alat setrum. Barang bukti  5 buah blackberry dari tangan pelaku berhasil diamankan.(Turnya)




Di Fitnah Lewat BBM, Ketua KPU Kota Tangerang Lapor Polisi

Kabar6-Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Syafril Elian mendatangi Sat Reskim Polres Metro Tangerang terkait adanya ancaman fitnah dari layanan Blackberry Messenger (BBM) miliknya. 
“Semalam saya mendapatkan adanya ancaman fitnah dari BBM,” ujarnya di Mapolres Tangerang Kota, Rabu (24/7/2103).
Syafril mengatakan, bahwa pesan bertuliskan fitnah itu jelas merugikan dirinya dan lembaga yang saat ini dipimpinnya.
“Seolah-olah saya dan lembaga KPU sudah menjual diri. Itu jelas tidak benar,” tegasnya.
Syafril menambahkan, bahwa dalam pesan singkat yang diterimanya, terbersit makna seolah-olah ada satu proses yang dilakukan oleh ketua KPU Kota Tangerang untuk menguntungkan salah satu pasangan bakal calon (Balon).
“Padahal proses keputusan saja belum dilaksanakan, dan kalau nanti sudah diputuskan seolah-olah itu merupakan rekayasa,” ujarnya.
Meski Syafril enggan merinci seperti apa bunyi BBM tersebut, namun dia memastikan bahwa ancaman fitnah yang diterimanya itu berkaitan dengan penyelenggaraan Pilkada Kota Tangerang.
Setelah mendapat ancaman, syafrilpun melaporkan kejadian itu kepada polisi. “Karena prosedurnya seperti itu, jadi saya ikuti saja,” tukasnya.(Evan)



Tahun Ini Pemprov Banten Tidak Dapat Jatah Kuota CPNS

Kabar6-Akibat kelemahan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten dalam melobi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tidak mendapat jatah kuota Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada tahun 2013.

Pernyataan tersebut dikemukakan anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten Siti Saidah Silalahi. Menurutnya, ratusan tenaga honorer kategori 1 (K1) hingga kini pun belum mendapat kejelasan menjadi PNS karena lambannya BKD Banten.

“Kelambanan BKD Banten menyebabkan Pemprov Banten tidak mendapatkan jatah CPNS 2013. BKD lemah dalam pendekatannya, terutama melalui pendekatan politik,” kata Siti Saidah Silalahi di Serang, Selasa (23/7/2013).

Lemahnya lobi Pemprov Banten ke pusat, imbuhnya, terlihat saat Komisi I DPRD Banten melakukan kunjungan kerja ke BKN dan Kemenpan-RB.

“Saat itu pemerintah provinsi dari daerah lain mengawal semua proses yang ada di kementerian, bahkan kepala dinas dan sekretaris daerah ada yang terjun langsung untuk mengawal proses tersebut di pusat, termasuk soal kuota CPNS. Sementara Pemprov Banten hanya pejabat eselon III yang ditugaskan untuk mengawal proses tenaga kerja K1,” ujar Siti.(bbs/yps)




Wartawan Warta Banten Tewas Terlindas Truk di Panongan

Kabar6-Syarif Hidayat (54), salah seorang wartawan media cetak mingguan Warta Banten, tewas terlindas truk tronton di Jalan Lingkar Selatan (JLS) tepatnya di kampung Ranca Iyuh, Desa Ranca Iyuh, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Rabu (24/7/2013).

Peristiwa nahas yang menimpa mantan wartawan media cetak Harian Pelita ini terjadi sekitar Pukul 14.00 Wib. Korban yang mengenderai sepeda motor bebek honda blade itu, diduga menghembuskan nafas terakhirnya saat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Mulia Insani, Kecamatan Cikupa.

Umar Azis, salah satu rekan korban mengatatakan, pihaknya mengaku terkejut saat melihat Syarif terkapar ditengah kerumunan warga yang menyaksikan peristiwa kecelakaan itu.

Syarif kata dia ditemukan dirinya tengah kritis dengan sejumlah luka sobek baik di kepala maupun di kaki korban. Tak lama berselang, korban langsung dibawa olehnya dengan menumpang sebuah mobil Ambulan milik partai Golkar yang kebetulan melintas di tempat kejadian.

“Kayaknya, pak Syarif mau arah pulang ke rumahnya usai menjalankan tugas liputan di Tigaraksa,” kata Azis, kepada Kabar6.com, di ruang Jenazah RS Mulia Insani, sore tadi.

Sementara itu, Ali, perawat di RS Mulia Insani menjelaskan, luka yang dialami pria yang berdomisili di Kampung Babakan Tengah, RT003/002, Desa Babakan, Kecamatan Legok ini diniali cukup parah.

Pasalnya, di bagian kiri kepala dan kaki kanan korban robek tak terbungkus kulit lagi serta dagingnya berceceran hingga tak bisa di jahit.

“Nyawa korban sudah tak tertolong lagi. Korban tiba disini sekitar pukul 14.40 Wib. Sepertinya korban meninggal dijalan. Karena, luka yang di derita korban sangat parah. Betis bagian belakang tak bisa di jahit karena kondisi lukanya parah,” tutur Ali.

Saat ini lanjut Ali, jenazah korban sudah dirawat dan di mandikan. Jenazahnya juga, kini tersimpan di kamar mayat RS Mulia Insani.

“Kami, tinggal menunggu keluarga korban yang menjemput mayatnya. Barang milik korban seperti kamera, ponsel, kartu pers dan dompet berisi sejumlah uang, KTP, dan surat berharga lainnya sudah kami amankan,” ujarnya.(din)