1

Ritual Gotong Toapekong Untuk Kesejahteraan Umat

Kabar6-Warna merah meriah mendominasi kawasan Pasar Lama, Kota Tangerang, sejak Sabtu (6/10/2012) pagi. Ribuan warga tumpah ruah di kawasan yang belakangan dikenal sebagai kawasan China Town tersebut.

Ya, hari ini adalah hari ritual 12 tahunan atau yang biasa disebut Gotong Toapekong, di Klenteng Boen Tek Bio, yang berdiri di Jalan Bhakti No.14, Pasar Lama, Suka Sari, Kota Tangerang.

Ritual dilakukan dengan mengarak patung Dewi Kwan Im Hud Couw sepanjang jalan dimulai dari Klenteng Boen tek Bio di Pasar Lama jalan Bhakti Sukasari ke Klenteng Boen San Bio di jalan Muhammad Toha. 

Tujuannya adalah menolak bala dan membersihkan hawa jahat yang ada di bumi agar kehidupan masyarakat berjalan damai, aman dan sejahtera.

Arak-arakan Toapekong dilakukan bertepatan dengan datangnya tahun Shio Naga (liong) pada bulan ke 8 penangalan imlek.

Dimulai dari Kelenteng Boen Tek Bio – kemudian masuk ke jalan Kali Pasir di tepian Sungai Cisadane – berlanjut ke Jalan Benteng Betawi di Belakang Plasa Tangerang Robinson.

Dari sana Toapekong terus  diarak masuk ke Jalan Benteng Makasar dan melewati Vihara Indraloka – keluar di depan Polres Tangerang (Jalan Daan Mogot) – KFC Daan Mogot Tangerang.

Berlanjut ke Gedung Olah Raga Tangerang – Happy Wedding Hall – Masuk ke jalan menuju PDAM Kota Tangerang – kemudian Toapekong kembali diarak ke Kelenteng Boen Tek Bio.

Demi kelancaran prosesi arak-arakan Toapekong, sejumlah jalan utama di Kota Tangerang terpaksa ditutup sementara.

Oey Tjin Eng selaku pengurus Klenteng Boen Tek Bio mengatakan, Klenteng Boen Tek Bio yang berarti tempat bagi umat manusia untuk menjadi insan yang penuh kebajikan dan intelektual dibangun pada tahun 1775.

Bangunan Kelenteng Boen Tek Bio kemudian sempat mengalami renovasi dan beberapa kali perombakan sampai terakhir pada tahun 1904.

Dan, pada renovasi tahun 1844, sejumlah Patung Dewa (kimsin) dalam Kelenteng Boen Tek Bio sempat dipindahkan ke Kelenteng Boen San Bio di daerah pasar baru, Kota Tangerang, atau sekitar 500 meter dari Kelenteng Boen Tek Bio.

“Renovasi klenteng Boen San Bio dilakukan oleh pekerja dan beberapa ahli yang didatangkan langsung dari Tiongkok,” kata Oey Tjin Eng.

Setelah proses renovasi selesai, barulah Patung Dewa itu dikembalikan lagi ke Kelenteng Boen Tek Bio. Dan, prosesi pemindahan patung dewa inilah yang kemudian diperingati sebagai ritual Gotong Toapekong.

Selain arak-arakan Toapekong, banyak seni budaya lain yang ditampilkan dalam acara itu. Diantaranya, atraksi barongsay, kilinsay, angklung gubrak, perahu pecun, barisan berkuda, barong bali dan rombongan pembawa petaka.

Acara Gotong Toapekong yang menampilkan banyak kebudayaan nasional berbagai daerah itu kiranya telah mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Tangerang.

Selain telah dinanti-nanti oleh warga Tionghoa, prosesi ritual nan unik itupun melibatkan tamu undangan dari 33 Provinsi se Indonesia serta mancanegara.(tom migran)

 




Sehatnya Sop Patin ala Resto Dapur Organik

Kabar6-Bagi Anda pecinta kuliner sehat? Tak ada salahnya bila sesekali mampir Dapur Organik Serpong. Di resto ini, Anda bisa menjajal sop ikan patin, sop ayam suwir, ayam lada hitam, dan ayam asam manis, yang dijamin sehat.

LOkasinya berada di jalur utama Jalan Raya Serpong, Dapur Organik tentunya sangat mudah ditemukan, tepatnya di kawasan Rawa Buntu.

Kemarin, saya sempatkan untuk mampir ke Dapur Organik setelah direkomendasikan oleh salah seorang langganan di sana.

Tanpa basa-basi, saya langsung pesan sop ikan patin yang jadi menu andalan di restoran yang dikemas sederhana tersebut. Tapi, jangan salah, dari kesederhaaan itu, bisa menghasilkan menu makanan yang sehar, nikmat dan hamat.

Sop ikan patin misalnya, dengan bandrol Rp20 ribu untuk sekali saji, sudah cukup membuat lidah bergoyang. Sop yang dikemas dengan warna bening, dengan rempah-rempah alami, membuat saya lahap menyantapnya.

Rasa makanan yang ada di Dapur Organik ini sangat berbeda sekali. Bagi yang biasa makan dengan perasa buatan (penyedap rasa) tentu akan merasakan senasasi lain saat mencicipinya.

Namun, kelamaan rasanya akan kian nikmat karena rempah-rempah yang terkandung di dalam sop ikan patin akan semakin menimbulkan cita rasa yang lain di lidah.
Mulai dari rasa jahe, rasa ketumbar, rasa daun bawang, rasa pedas cabai, dan rasa daun seledrinya akan kental terasa di lidah.

Beruntung, sore itu saya bertemu dengan Hasti Tutwuri Handayani, pemilik Restoran Dapur Organik. Darinya, saya mendapat keterangan yang cukup lengkap soal ide dapur organik yang dikelolanya.

Dimana, dari mulai produksi bahan sampai pengolahan semuanya serba dilakukan alamiah. “Begini mas, ini bahan-bahan makanan yang ada disini saya budidaya sendiri secara organik, tanpa vaksinasi untuk ayam dan tanpa pelet untuk ikannya. Jadi konsepnya memang alami dan sehat,” jelasnya.

Soal rasa, Hasti pun menjelaskan bahwa ia tidak pernah menyertakan sedikitpun perasa buatan. Artinya, semuanya diolah secara organik.

“Kami hanya memanfaatkan rempah-rempah hasil pertanian kami sendiri. Jadi nikmatnya jelas beda dengan menu makanan lain,” promo wanita lulusan Tata Boga ini.

Soal harga hemat nan murah, Hasti menegaskan, ia sengaja membuka warungnya dengan sangat sederhana untuk menghilangkan imaje bahwa makanan organik itu mahal.

Malahan, dia buka di pinggir jalan, agar sopir angkot dan penunggang motor pun bisa menikmati menu sehat makanan yang ia jual.

“Visinya, makanan sehat itu bisa dinimkati semua orang, yang organik tidak selalu untuk orang kaya. Alhamdulilah, kami bisa melakukannya dengan hasil pertanian dan budidaya ikan yang saya dan suami lakukan,” imbuhnya.(iqmar)




Pembuatan KTKLN Jadi Sarang Pungli bagi TKI

Kabar6-Proses pembuatan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Pendataan dan Pemulangan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), diindikasi menjadi sarang terjadinya pungutan liar (pungli).

Para oknum BNP2TKI disinyalir sengaja memanfaatkan celah dari ketidaklengkapan administrasi calon TKI dalam pengurusan KTKLN, untuk mengeruk kentungan pribadi.

Pengakuan Lia (28), salah seorang calon TKI Asal Subang, Jawa Barat yang hendak bekerja di Arab Saudi mengaku, bisa mendapatkan KTKLN meski dirinya tidak memiliki surat Perjanjian Kerja (PK).

Padahal, salah satu dasar pengeluaran KTKLN adalah PK. “Saya bisa mendapatkan KTKLN berikut asuransi dengan membayar Rp. 1 juta kepada oknum BNP2TKI yang bertugas mengurusi pembuatan KTKLN,” ujar Lia.

Sementara, Kordinator Pengurusan KTKLN di Bandara Soekarno Hatta (BSH), Adjum mengatakan, pengurusan KTKLN itu sedianya tidak dipungut biaya alias gratis.

Adapun biaya yang harus dikeluarkan hanya untuk asuransi sebesar Rp. 170 ribu per tahun atau 290 ribu untuk 2 tahun.

“Jadi, kalau ada temuan oknum nakal, maka bisa melapor langsung kepada kami. TEntunya, kami akan menjatuhkan sanksi tegas kepada oknum nakal dimaksud,” katanya.(arsa)




Dibuang di Pamulang, TKI Dibius, Uang Rp 390 Juta Raib

Kabar6-Seorang TKI baru tiba di Bandara Soekarno-Hatta dibius kawanan penjahat. Korban menderita kerugian harta benda senilai Rp.390 juta ditemukan tergelatak tak sadarkan diri di Jalan Gotong Royong, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangsel, Jumat (5/10) dinihari.

Suryadi, 32, asal Temanggung, Jateng, ini ditemukan warga tergelatk di tepi jalan sekitar r pukul 03.00. Petugas Polsek Pamulang dipimpin Kanit Reskrim, Iptu Budi Hardjono membawa korban ke klinik di kawasan Pondok Cabe Ilir.

Suryadi saat siuman mengaku tasnya berisi uang 30 ribu euro atau senilai Rp374 juta, dua HP dan dua laptop raib digasak kawanan pembius yang menggunakan mobil Honda Jazz. “Uang itu hasil kerja keras saya di Italia di kapal pesiar,” katanya.

Menurut Suryadi, Kamis malam ia baru tiba dari Italia dan hendak pulang ke kampung halamannya di Temanggung. Saat itu ia mencari taksi untuk ke  Stasiun KA Gambir, tiba-tiba seorang pria mengaku sopir mobil sewaan menghampirinya.

“Orang itu mengaku berasal dari Semarang. Dia sopan, jadi saya percaya saja,” cerita Suryadi. Ia tak menolak saat teman baru itu mengajak Suryadi menumpang Honda Jazz untuk diantar ke Temanggung.

Dalam perjalanan mobil berhenti dan Suryadi diajak mampir ke warung jamu. Tanpa ragu, korban menenggak jamu dan akhirnya ia tak ingat apa-apa lagi. Saat ia dibuang di pinggir jalan di daerah Pamulang, Jaksel, Suryadi tak sadarkan diri. “Saya baru sadar setelah berada di klinik,” katanya.

Kasubag Humas Polres Jakarta Selatan, Kompol Aswin, menyatakan petugas Polsek Pamulang dan Polres Jakarta Selatan masih melakukan pengusutan dan melacak pelaku .

Kejahatan dengan modus membius korbannya kerap menimpa TKI yang baru pulang dari luar negeri. Para pelaku sering mencari mangsa di Bandara Soekarno Hatta dengan berpura-pura ingin menolong mengantar korban pulang ke kampung halamannya. (pk/sak)

 




Bandar Togel di Pagedangan Diringkus Polisi

Kabar6-Tiga kawanan pengedar dan bandar judi Toto Gelap (Togel) yang kerap beroperasi di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, diringkus anggota polsek setempat. Ketiga orang penyebar penyakit masyarakat ini berinisial BN (30), CD (28) dan MR (34).

Penangkapan ini, berawal dari informasi yang diberikan warga setempat terkait maraknya aktivitas judi togel di wilayahnya. Merespon informasi itu, Kapolsek Pagedangan, AKP Taat Resdianto menerjunkan tiga tim khusus ke lokasi dan  menciduk ketiganya pada Sabtu (8/9/2012) lalu.

“Berdasarkan informasi itu, kami langsung investigasi ke lokasi. Setelah semua data rampung, kami langsung menggerebek dan meringkus BN, pengecer togel di rumahnya di Desa Kadu Sirung, Pagedangan,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Pagedangan, Aipda Eddy Sumantri, kepada wartawan, Jum’at (5/10/2012).

Menurut Eddy, usai menciduk BN, petugas langsung mengejar CD dan MR selaku pengepul serta bandar togel. Alhasil, kedua tersangka berhasil dibekuk dirumahnya masing-masing.

“Dari keterangan BN, kami berhasil menciduk tersangka lainya yang tak lain adalah bandar wilayah,” ujarnya.

Ditambahkannya, dari hasil penjualan togel tersebut, MR, bandar judi togel ini mampu meraup keuntungan sekitar Rp1 juta perhari. BN yang bertindak sebagai pengecer, menerima bagian sebesar 25 persen dari hasil disetor, sedangkan CD sendiri berperan sebagai pengepul atau pengambil uang dari BN, lalu disetorkan ke MR.

“Dari hasil itu, MR bisa mearup Rp22 juta perbulan, BN Rp5 juta. Aktivitas kotor ini, telah berjalan sejak dua tahun lalu,” katanya.

Dijelaskannya, dari tangan tersangka, polisi berhasil menyita satu unit ponsel yang berisi data-data togel, sebuah alat hitung (Kalkulator-red), dua lembar kertas berisi catatan pemasangan togel dan uang tunai sebesar Rp202 ribu.

“Jaringan mereka lumayan luas dan hampir di seluruh kecamatan Pagedangan berhasil mereka sambangi,” ujarnya.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat pasal 303 KUHP tentang Perjudian dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

Sementara itu, Kapolsek Pagedangan, AKP Taat Resdianto menegaskan, penyakit masyarakat seperti perjudian, prostitusi dan aksi balap liar tengah menjadi sorotan. Dia, berjanji akan menindak tegas segala bentuk kejahatan, termasuk perjudian diwilayhnya.

“Kami mengajak masyarakat, agar terus membantu Polri dalam memberantas perjudian dan secara aktif memberikan informasi tentang hal itu,” tandasnya.

Bagi masyarakat yang memiliki informasi seputar krimina, tindak kekerasaan dan aksi kejahatan lainnya yang terjadi diwilayah hukum Pagedangan, bisa menghubungi kantor Polsek Pagedangan melalui nomor kontak 021-5383232.

“Masyarakat harus ikut aktif berperan menjaga lingkungannya dan bilamana ada informasi seputar aksi kejahatan silahkan hubungi kami. Kami siap 24 jam,” tegasnya.(din)




DPPKAD Tangsel Bantah Gelapkan Pajak Reklame

Kabar6-Dinas Pendapatan, Pengelolan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyangkal indikasi penggelapan pajak reklame sepanjang 3 tahun terakhir, sebagaimana yang dituduhkan LSM Lembaga Kebijakan Publik (LKP).

“Tidak ada penggelapan Pajak reklame sebagaimana dituduhkan LSM Lembaga Kebijakan Publik,” kata Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangsel, Uus Kusnadi Kepada Kabar6.com, Jumat (5/10/2012).

Menurutnya, proses pembayaran pajak dilakukan lewat Bank atau kantor pos yang telah ditunjuk. Artinya, tidak ada uang yang masuk langsung ke DPPKAD.

Sebelumnya diberitakan, LSM Kebijakan Publik yang dimotori Ibnu Djandi melaporkan (Pemkot) Tangerang Selatan(Tangsel) ke Kejaksaan Negri (Kejari) pada Tigaraksa, Kamis (4/10/2012).

Pelaporan ini dilayangkan Direktur LKP Ibnu Djandi S, sos MM itu, terkait dengan dugaan penggelapan pajak reklame yang terjadi selama tiga tahun terakhir, yaitu tahun 2009, 2010 dan 2011.

“Dugaan penggelapan pajak reklame yang terjadi kami perkirakan mencapai 5 milliar pertahun,” ujar dosen FISIP di Universitas Muhamadiyah Tangerang itu kepada kabar6.com.

Dijelaskannya, modus penggelapan pajak tersebut adalah dengan cara menggelapkan sejumlah titik reklame serta mengubah ukuran reklame besar menjadi kecil, merubah jumlah reklame serta merubah harga pasang
reklame.(Evan)




RS Sari Asih Bertanggungjawab Atas Pembobolan Mobil Wartawan

Kabar6-Manajemen Rumah Sakit Sari Asih Ciputat menyatakan siap bertanggungjawab atas pembobolan mobil wartawan TV One yang terjadi di area pengamanannya.

Demikian ditegaskan Direktur Utama (Dirut) RS Sari Asih Ciputat, Anitya, saat dihubungi Jumat (5/10/2012) sore.

Menurut Anitya, kasus tersebut juga sudah ditangani langsung manajemen. Bahkan, atas kejadian itu, manajemen Sari Asih Ciputat langsung berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut.

“Kami akan bantu tanggung jawab dengan memperbaiki sistem dan koordinasi dengan pihak kepolisian,” jelas Anitya.

Bukan hanya itu, manajamen juga menyatakan akan memperketat keamanan dan akan memberikan sanksi kepada pihak ketiga pengelola parkir yang dikontrak Sari Asih.

“Sudah kami tangani, kami juga akan memperketat keamanan. Musibah seperti ini jelas jadi perhatian kami,” tegasnya.

Sebelumnya, aksi kejahatan pencurian dengan bobol kaca mobil kembali terjadi. Parahnya, kejadian ini menimpa salah satu wartawan media televisi nasional dan terjadi di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Kamis (4/10), petang lalu.

Akibatnya, dompet berisi kartu kredit, paspor dan leptop miliknya lenyap seketika.

Informasi yang berhasil dihimpun, kejadian bermula saat Ecep Suwardani Yasa (38), korban yang juga reporter TV One akan berobat ke rumah sakit terbesar di Kota Tangsel yang terletak di Jalan Otista Raya, No. 3, Kelurahan Cimanggis, Kecamatan Ciputat.

Sesampainya di Sari Asih, korban langsung memarkir mobil Toyota Rush B 82 ECP miliknya dan langsung menuju layanan pengobatan.

Namun, setengah jam kemudian, korban pun sadar ada yang tertinggal di mobilnya. Dengan tergesa ia menuju ke parkiran. Naas, setibanya di mobil, korban sudah mendapati kaca mobil bagian belakangnya sudah pecah berantakan.

“Begitu sampai di mobil, saya kaget kaca belakang sudah pecah,” jelas korban.

Ecep pun langsung memeriksa isi mobilnya, begitu dicek secara seksama, dia mendapati dompet berisi kartu kredit, KTP, ATM dan paspornya telah raib dari tempatnya. Kemudian, untuk mengusut kasus tersebut, korban melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Ciputat. “Laptop saya juga lenyap,” keluhnya.(Iqmar)




Parkir di Sari Asih, Mobil Wartawan TVOne Dibobol Maling

Kabar6-Mobil Toyota Rush B 82 ECP milik reporter TVOne, Ecep Suwardani Yasa (38), dibobol kawanan pencuri di halaman parkir RS. Sari Asih, Jalan Otista Raya, No. 3, Sasak Tinggi, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, peristiwa pada Kamis (4/10/2012) petang. Berawal ketika Ecep datang ke RS Sari Asih untuk berobat.

Setiba dilokasi, Ecep langsung memarkir mobil dan kemudian masuk ke dalam RS. Namun, setengah jam kemudian Ecep balik lagi ke parkiran guna mengambil barang yang tertinggal di dalam mobilnya.

Tapi, begitu sampai di mobil, Ecep mendapati kaca belakang kiri mobilnya sudah pecah berantakan. Sedangkan laptop dan dompet berisi paspor dan kartu kredit yang sebelumnya ditinggal di dalam mobil raib.

Guna pengusutan lebih lanjut, kejadian itupun kemudian dilaporkan ke Polsek Ciputat.

Kapolsek Ciputat Kompol Alip membenarkan adanya kejadian itu. Saat ini, polisi tengah mengusut laporan atas kejadian itu dengan memeriksa sejumlah saksi. “Kasus ini masih kami selidiki,” ujar Kapolsek.(Turnya)

 




Potong Proses Lelang Proyek Indikasi Awal Korupsi

Kabar6-Proses pengadaan barang dan jasa menjadi titik krusial bagi para pegawai dilingkungan pemerintah daerah. Mereka seringkali tersandung masalah hukum akibat kelalaian dalam mengambil kebijakan dan tak jarang harus berakhir ke meja hijau.

“Biasanya akibat memotong proses dan indikasinya kerugian negara,” ungkap Untung Saritomo, dari LKBH KORPRI Banten, kepada Kabar6.com di Puspiptek.

Dalam pelaksanaan proses lelang pengadaan barang dan jasa, terang Untung, ada tahapannya. Pegawai jangan sekali-kali mempersingkat proses untuk mencari keuntungan dan merugikan pihak lainnya.

Ia mencontohkan, misalnya pada bagian tahapan pengumuman pembukaan lelang tender yang harus dipublikasikan ke media massa. Tahapan tersebut kerap disepelekan para panitia lelang dengan mengurangi jumlah media massa yang dijadikan mitra pengumuman.

Padahal, tahapan tersebut telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah serta unsur pidana di pasal 3 UU Tippikor. Untung mengingatkan, agar hati-hati dalam setiap tugas terhindari dari bentuk pelanggaran hukum.

Payung hukum tersebut menurutnya tak hanya diperuntukan bagi para pejabat tinggi dan pelaksana dilingkungan pemerintah daerah saja. Pegawai honorer juga tak akan luput dari jeratan hukum bila memang ditemukan indikasi penyelewengan keuangan negara.

“Jangan berpikiran tidak akan ada apa-apa. Tapi harus berpikir kalau ada apa-apa. Selama lewat di jembatan yang kecil dan perlu kehati-hatian dengan menggunakan kacamata kuda,” pesannya.

Untung menambahkan, bagi para pegawai yang ingin berkonsultasi dan meminta bantuan hukum LKBH. Pihaknya siap memberikan bantuan karena telah disiapkan sejumlah pengacara untuk mendampingi selama proses hukum berjalan.

Yakni, selama proses litigasi pendampingan yang sudah masuk ke pemeriksaan hingga persidangan dan non-litigasi adalah konsultasi hukum.

Mekanisme awalnya mengajukan bantuan tertulis dengan melapirkan identitas dan catatan kronologis tentang masalah hukum yang membelit pegawai tersebut.

“Sepanjang anggota KORPRI mengajukan bantuan hukum, maka LKBH akan membantu,” jelas Untung, seraya enggan menceritakan jumlah dan nama pegawai di Kota Tangsel yang telah mengajukan bantuan hukum ke pihaknya. (yud)




5 Pembunuh Agus Kurnia Ditangkap Polsek Jatiuwung

Kabar6-Lima pelaku pengeroyokan yang mengakibatkana tewasnya Agus Kurnia Tambunan (25), di Jalan Belimbing Raya, Perumnas 1, Cibodas, Kota Tangerang, pada Jumat (5/10/2012), akhirnya ditangkap.

Kelima tersangkaa berinisial Ss, Ar, Kr, Ds dan Su. Kini, para tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Jatiuwung.

Kelima tersangka berhasil diamankana ditempat persembunyian di Jalan Betet, Perumnas 1, Cibodas, Kota Tangerang, tepatnya beberapa kilo meter dari lokasi kejadian.

“Motif pasti bilaik peristiwa itu masih dalam pengusutan kami. Namun, untuk sementara diduga dendam,” kata Kasat Reskrim Polres Metropolitan Tangerang, AKBP Suharyanto.

Ya, aksi pengeroyokan terhadap Agus berlangsung mendadak. Ke 5 Pelaku datang dan langsung menyerang. Agus sendiri sempat berupaya kabur, namun akhirnya terjatuh.

Hingga, kawanan pelaku dengan brutal melampiaskan emosinya. Aksi kejai itu baru berhenti setelah kepala Agus bersimbah darah dan tubuhnya tak bergerak lagi.(sly)