1

Bentrokan Mahasiswa Unpam-Polisi, Mobil Pengawal Wakapolri Rusak

Kabar6- Akibat bentrokan antara  mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) Tangerang Selatan, Provinsi Banten, dengan polisi  menimbulkan sejumlah kerusakan fisik. Mobil  Ford Ranger milik pengawal Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna, mengalami kerusakan akibat dilempari batu.

“3 Mobil polisi rusak, kaca pecah kena timpukan batu. Salah satunya mobil sayaKijang kapsul, Toyota Soluna milik anggota, dan Ford Ranger milik pengawal Wakapolri. Semua sudah dibawa ke bengkel,” kata Kapolsek Pamulang Kompol Slamet Nasir, Kamis (18/10/2012) siang.

Kapolsek Pamulang ini menyatakan pihaknya masih mengidentifikasi pelaku pelempar batu. Bila diketahui, polisi akan menjerat pelaku dengan tindak pidana. “Perusakan pidana, tapi kita nggak tahu siapa pelakunya,” jelas Nasir.

Suasana di sekitar Pamulang sempat mencekam. namun sekarang sudah berangsur-angsur kondusif dan lalulintas sudah bergerak normal. Aksi bentrok ini menyusul sekelompok mahasiswa setempat menolak kedatangan wakapolri Komjen Nanan Sukarna untuk menghadiri seminar yang digelar di kampus tersebut. (pk/sak)




Ini Nama Korban Bentrok di Kampus Unpam

Kabar6-Bentrokan antara mahasiswa Universitas Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah menimbulkan korban luka, baik dari kubu polisi maupun dari kubu mahasiswa.

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, dari pihak kepolisian umumnya hanya menderita luka-luka. Sedangkan 2 korban dari mahasiswa kini kondisinya justru kritis.

Berikut adalah daftar nama korban luka baik dari pihak kepolisian maupun dari pihak mahasiswa Unpam yang berhasil dihimpun kabar6.com. 

Korban dari kubu Polisi:
Aipda Samsudin, menderita luka dibagian kepala dan harus mendapatkan jahitan. Saat ini, korban sudah bisa pulang ke rumah.

Priptu Dedi, menderita luka robek di pelipis mata dan bocor kepala akibat lemparan benda keras. Saat ini korban masih dirawat di rumah sakit.

Aipda Supeno, menderita luka pada bagian tulang kering kaki. Korban sudah bisa pulang ke rumah.

Briptu Sulistiyo, menderita luka pada bagian rahang dan bocor kepala, serta sempat mengalami pingsan. Korban masih dalam perawatan.

Brigadir Suryana, menderita patah pada kelingking kiri, korban sudah bisa pulang namun masih butuh perawatan.

Korban dari kubu mahasiswa:
Zundi Fajri, mahasiswa Fakultas Teknik, menderita luka memar dibagian pinggang, paha, dan tangan, serta mengalami bocor pada bagian kepala akibat kena timpahan benda keras. Korban masih dalam perawatan di RSU Kota Tangsel.

Ferry Irawan, mahasiswa Fakultas Hukum, menderita luka tembak perut karet pada bagian perut kiri. Korban masih dalam perawatan pihak kesehatan RSU Kota Tangsel.(iqmar/yud/tur)




Bentrokan Unpam, 5 Polisi Luka 2 Mahasiswa Kritis

Kabar6-Aksi bentrokan antara mahasiswa Universitas Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menimbulkan korban luka-luka dari kedua pihak.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Wahyu Hadiningrat, menjelaskan, 5 korban luka berasal dari personil kepolisian. Sedangkan dua korban lainnya berasal dari kelompok mahasiswa Unpam.

“Tidak ada peluru tajam. Kalau anggota kami ada lima orang yang jadi korban. Sedangkan kelompok tersebut ada dua orang mahasiswa yang luka dirawat di RSUD,” terang Wahyu, Kamis (18/10/2012).

Menurut Wahyu, selain para korban luka tersebut, pihaknya kini juga mengamankan 2 mahasiswa yang diduga sebagai provokator. Keduanya adalah Jepri mahasiswa Fakultas Hukum dan Benekditus yang hingga kini belum diketahui dari fakultas mana.

Sementara, koordinator mahasiswa Universitas Pamulang, Boma Lesmana, mengatakan bahwa aksi yang mereka gelar semata karena rasa tidak suka dengan polisi.

Aksi tersebut, kata Boma, sama sekali tidak ada kaitannya dengan pencalonan Nanan sebagai gubernur Jawa Barat atau perseteruan antara institusi Kepolisian dengan Komisi Pemberantasan Korupsi.

“Kami tidak suka dengan polisi karena selama ini polisi kerap bertindak sewenang-wenang. Polisi juga sering mengabaikan masyarakat miskin. Jadi kami tidak suka,” katanya.

Dalam aksi itu, kata Boma, dia dan teman-temannya hanya menginginkan agar Nanan segera meninggalkan kampus. Dia membantah jika kawan-kawannya memprovokasi terlebih dulu.

“Kami marah, karena sejumlah rekan kami terluka dan tertembak peluru polisi,” kata Boma.(yud/tur/iqmar)




KPU Putuskan Nasib Pasangan Aden-Suryana Besok

Kabar6-Polemik yang terjadi antara kubu Calon Bupati dan Wakil Bupati Tangerang, Aden Abdul Khaliq-Suryana dengan pengurus Partai Persatuan Nahdatul Umat Indonesia (PPNUI) selaku pendukungnya, kian kusut saja.

Hingga kini, nasib kandidat usungan PPP, PKPB, PDP Dan PPNUI belum juga mendapatkan kejelasan untuk maju bertarung dalam  pemilukada yang bakal digelar pada 9 Desember mendatang.

Ketua KPU Kabupaten Tangerang, Jamaludin mengatakan, pihaknya akan mengambil sebuah keputusan mengenai nasib Aden-Suryana, pada Jum’at (19/10/2012) besok.

“Nasib mereka akan ditentukan besok. Jadi, saat ini kami belum bisa berkomentar. Kita lihat besok saja,” ungkap Jamaludin, kepada wartawan, seusai menggelar audiensi tertutup dengan sejumlah pengurus pusat PPNUI, diruang rapat KPU Kabupaten Tangerang, Kamis (18/10/2012).

Kehadiran tim pengurus pusat PPNUI tersebut kata Jamaludin, hanya untuk memberikan klarifikasi, sekaligus mnyerahkan sejumah data terkait konflik ditubuh PPNUI. “Hasil audiensi tadi akan kami jadikan alat bukti untuk penyelesaian persoalan itu,” ujarnya.

Senada, Anggota KPU Kabupaten Tangerang, Hasan Mustofi menambahkan, saat ini pihaknya masih dalam tahap pengumpulan data-data diantaranya, penegasan mengenai kepengurusan PPNUI yang sah. Selain itu, KPU juga akan meminta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai untuk dipelajari.

“Kami sudah minta AD/ART PPNUI untuk dikaji lagi. Namun, AD/ART itu belum diserahkan. Persoalan ini, sebenarnya bukan ranahnya KPU. Kami hanya berwenang menangani keabsahan administrasinya saja,” tandasnya.(din)




Buruh PT Panarub Bentrok dengan Petugas Keamanan

Kabar6-Aksi demo ratusan buruh PT Panarub Dwi Karya dikawasan Industri, Jalan Benua Raya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Kamis (18/10/2012) siang berakhir kisruh.

Bentrok pecah ketika sejumlah petugas keamanan perusahaan berupaya menghalau aksi buruh yang sedang berlangsung, dengan menggelar aksi demo tandingan. 

Buruh yang tidak terima aspirasinya disambut negatif, akhirnya melakukan perlawanan. Aksi saling dorong dan baku pukulpun tak terhindarkan.

Bentrokan ini baru berhenti setelah buruh yang dibantu ormas kepemudaan membubarkan diri dan meninggalkan lokasi pabrik. Ironisnya, aksi ini tidak mendapat pengawalan dari pihak kepolisian terkait.

Sedianya, aksi demo ini digelar buruh guna mendesak perusahaan untuk dipekerjakan kembali. Tak hanya itu, buruh juga mendesak agar perusahaan membayar penuh gaji buruh selama 3 bulan diberhentikan sepihak.

“Kami minta buruh memenuhi semua tuntutan kami. Karena bila tidak, kami akan terus menggelar aksi serupa,” ujar Kokom, salah seorang buruh yang turut dalam demo tersebut.(bad)




Ini Kronologis Bentrok Mahasiswa VS Polisi di Unpam

Kabar6-Bentrokan antara mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) dengan polisi saat menggelar demo menolak kehadiran Wakapolri  Irjen Nanan Sukarna, terlanjur pecah.

Berikutini kronologis bentrokan yang terjadi Kamis (18/10/2012).

– Bentrokan iawali Rebutan Tameng, Sampai Tembakan Gas Air Mata

– Mahasiswa menaiki mobil truk perlengkapan tameng polisi yang di parkir di depan gerbang Unpam.

-Mahasiswa menurunkan tameng dari mobil polisi. Petugas melihat lalu berusaha  mengamankan perlenglapan, namun  mahasiswa menolak.

– Polisi melakukan perlawanan, mahasiswa melaakukan perlawanan. Polisi menjalankan truk ke arah mahasiswa. Mahasiswa marah lalu melempari truk polisi dengan batu.

– Polisi membalas dengan tembakan gas air mata, mahasiswa terus melempari polisi yang bertahan di Mapolsek Pamulang dengan batu .

– Bentrokan terus memanas, polisi melepaskan puluhan tembakan gas air mata ke arah mahasiswa untuk   mengamankan dan menengkan mahasiswa. Tembakan gas air mata juga diluncurkan ke dalam kanmpus.

– Bentrokan  baru reda sekitar pukul 11.00 atau sekitar 3 jam dari sejak awal aksi dilakukan mahasiswa untuk menolak kedatangan wakapolri.(Iqmar)

 




Akibat Bentrok, Bunderan Pamulang Mencekam

Kabar6-Aksi demonstrasi mahasiswa Universitas Pamulang, Kota Tangerang Selatan, yang menolak kedatangan Wakapolri Komjen Nanan Sukarna berakhir bentrokan.

Ratusan mahasiswa melempari batu ke arah petugas dan aparat membalas dengan menembakan gas air mata.

Pengamatan langsung langsung di lapangan, bentrokan tersebut bermula ketika mahasiswa yang membuat barikade mencoba keluar kampus. Mahasiswa menaiki mobil truk pasukan pelopor dan mengambil satu unit tameng.

Petugas yang berusaha mencegah mendapatkan perlawanan dari mahasiswa.  Dua orang aparat Korps Bhayangkara dipukuli mahasiswa menggunakan bambu dan memukul mundur aparat hingga ke Polsek Pamulang yang lokasinya saling berhadapan dengan perguruan tinggi tersebut.

Mahasiswa yang sudah menguasai bunderan Pamulang terus melempari petugas menggunakan batu. Aksi tersebut mendapatkan balasan dari aparat yang melontarkan gas air mata.

Sedikitnya lima orang mahasiswa yang dipukul mundur oleh aparat berhasil diamankan. Hingga berita ini diturunkan arus lalu lintas di sekitar bundaran Pamulang lumpuh total.

Aparat telah berhasil menguasai jalan dan terus menembaki mahasiswa yang bertahan di dalam kampus. (yud)




Wow, Website KPU Tak Diurus Karena Sibuk Verifikasi Pemilu 2014

Kabar6-Wow, website KPU Kabupaten Tangerang bukan sengaja tidak diurus, melainkan karena para personil di lembaga penyelenggara Pemilukada tersebut, beberapa hari ini tengah sibuk mengurus verifikasi Partai Politik (Parpol) untuk Pemilu 2014 mendatang.

Pernyataan yang menggelikan kuping masyarakat ini, muncul dari Ketua Media Center KPU Kabupaten Tangerang Tubagus Bukhori, Rabu (17/10/2012).

Bukhori mengatakan, pihaknya mengaku dana Rp200 juta yang digelontorkan ke media center itu dipergunakan untuk mencetak tabloid KPUD Kabupaten Tangerang.

Rincian penggunaan anggaran itu diantaranya, pembuatan website KPU Rp30 juta dan honor 14 tenaga pengelola website, serta Tabloid Suara KPU.

“Sebagiannya lagi, dana itu dipakai untuk kebutuhan media center,” ujarnya.

Ditambahkan Bukhori, dirinya mengaku ada keterlambatan saat launching website tersebut. Sesuai jadwal, website tersebut seharusnya sudah launching pada Agustus lalu, namun pada kenyataannya baru mulai update beberapa minggu ini.

“Soal update tersebut lebih kepada belum ada jaringan internet ke KPUD,” kilahnya.

Sementara itu, Pengarah Pokja Sosialisasi KPU Kabupaten Tangerang, Ade Awaluddin menjelaskan, website KPU ini memang belum optimal. Untuk itu, pihaknya akan memanggil operator dan pembuat wadah informasi KPU tersebut.

“Website itu salah satu infrastruktur kegiatan sosialisasi. Soal masih minimnya informasi, kami akan minta penjelasan pembuat dan operatornya,” ujar Ade.

Diinformasikan, sejumlah kalangan mempertanyakan fungsi dan up to date informasi yang disajikan website KPU Kabupaten Tangerang. Pasalnya, website yang menyedot anggaran hingga Rp30 juta tersebut, hanya menyajikan informasi-informasi lawas hasil copy paste dari media cetak harian maupun Online.

Website beralamat di www.kpu-tangerangkab.go.id, sama sekali tak  memberikan informasi teranyar seputar kegiatan-kegiatan pemilukada kepada pengunjungnya. Informasi yang tersedia hanya berita-berita saduran yang diambil dari berbagai media.

“Website milik KPU Kabupaten Tangerang terlihat sangat statis dan tidak ada isinya. Tidak ada publikasi daftar pemilih baik DPS maupun DPtb. Padahal, dana untuk media center tidak sedikit,” ungkap Juru Bicara Lembaga Kajian dan Analisa Daerah Terpadu (LKADT) Ade Yunus, kepada wartawan, Rabu (17/10/2012). (din)




Wakapolri : Awasi, Koreksi, dan Tegur Polisi

Kabar6-Wakapolri Komjenpol Nanan Sukarna meminta mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), agar senantiasa mengawasi, mengoreksi dan menegur aparat kepolisian korup dan tidak baik dalam melayani masyarakat.

“Kami akui diantara kami ini ada saja polisi brengsek. Maka, awasi, koreksi, dan tegur kami. Jangan sampai mereka yang sedikit ini justru membuat jelek kerja kami,” kata Nanan saat memberi kuliah umum dalam Seminar Nasional Tugas dan Tanggung Jawab Polri di auditorium utama Unpam.

Menurut Nanan, polisi saat ini juga sudah direpormasi. “Polisi yang dahulu otoriter menjadi polisi yang demokratis. Kami bahkan mengikuti program repormasi birokrasi polri. Dan reformasi yang kami lakukan sudah cukup baik menurut Menpan (Menteri Pemverdayaan Aparatur Negara),” ucapnya.

Kedepan, guna melakukan perbaikan-perbaikan dalam tubuh Polri, saat ini pihaknya tengah melakukan reformasi tahap kedua, yang bertujuan merevitalisasi watak, pola pikir, dan tingkahlaku aparatur Polri.

“Reformasi ini terus dilakukan sampai tahun 2025 mendatang. Jadi, 2025 baru benernya itu polisi, mudah-mudahan,” harapnya.

Dalam kesempatan itu Nanan menegaskan, dimana-mana tugas polisi adalah untuk melayani dan mengamani. Sehingga, ada tiga tugas pokok yang perlu kami lakukan dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian tersebut.

“Nah, bagian ketiga tugas Polri adalah mengikutsertakan masyarakat untuk mengawasi kerjanya. Mahasiswa ini pun harus mengawasi tugas polisi. Khususnya, yang brutal, yang brengsek dan korup,” singkatnya.(Iqmar)




Mahasiswa Unpam Protes Kedatangan Wakapolri

Kabar6-Puluhan mahasiswa Universita Pamulang (Unpam) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menolak kedatangan Wakil Kepala Polisi Republik Indonesia (Wakapolri) Irjen Nanan Sukarna, Kamis (18/10/2012).

Akibat aksi ini, seorang mahasiswa semeter 7 Fakultas Hukum Bernadiktus Mega Pradita (20) mengalami luka berdarah di hidung (mimisan) akibat kena pukul oknum polisi yang coba menghalau aksi penolakan tersebut.

Mahasiswa langsung terjun ke tengah kampus saat Irjen Nanan Sukarna datang ke lokasi sekitar pukul 08.15 WIB. Namun, hadangan dari aparat kepolisian langsung menerjang sejumlah mahasiswa dibarisan depan, sehingga mengenai seorang mahasiswa.

“Saya tidak tahu siapa yang pukul. Namun yang didepan tadi polisi semua. Oknum polisi itu memukul polisi. Tak mungkin satpam atau rektorat yang melakukannya,” kata Benediktus.

Akibat ulah polisi tersebut, ratusan mahasiswa pun langsung terjun dan terus melakukan aksi dorong kepada polisi dan Nanan sendiri ada di depan para mahasiswa tersebut.

Nanan terus bertahan dibarisan depan, dengan dorongan dari para mahasiswa yang terus menyanyikan lagu Indonesia Raya. Pihak rektorat maupun polisi pun hanya bisa membiarkan aksi tersebut.

Mahasiswa pun semakin berutal dan memukulkan bambu panjang yang mereka bawa. “Tidak ada polisi yang pukul-pukul. Saya kesini dengan maksud baik. Tidak ada mahasiswa yang dipukul,” imbau Nanan, yang langsung pergi meninggalkan lokasi aksi ke ruang salah satu rektorat.

Seyogyanya, Nanan akan menjadi pembicara dalam seminar manajemen yang digelar mahasiswa Unpam dan juga pihak rektorat.(iqmar)