1

TPU Komersil Jambe Hills Untuk Muslim & Non Muslim

Kabar6-Bergejolaknya rencana pembangunan TPU komersil di Kampung Jantungeun Gembor, Desa Mekarsari, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, diduga karena informasi yang salah terkait peruntukan TPU dimaksud hanya untuk non muslim semata.

Padahal, sesuai peruntukan TPU Komersil yang akrab disebut Jambe Hills itu juga digunakan bagi umat muslim juga. “TPU itu diperuktukkan bagi warga muslim dan non muslim,” ujar Camat Jambe, Tatang, belum lama ini.

“Memang ada penolakan dari warga. Mungkin itu disebabkan beredarnya kabar bahwa TPU Komersil itu hanya dijadikan makan pecinan. Padahal tidak begitu,” ucapnya.

Tatang juga menduga, penolakan itu juga dikarenakan adanya informasi terkait rencana pembangunan TPU Komersil yang belum diterima sepenuhnya oleh BPD dan warga Desa Mekarsari. Namun, ijin lingkungan pembangunan TPU Komersil ini sudah diterbitkan oleh pemerintah.

“Nah, pihak BPD sudah saya panggil dan dimintai keterangan. Termasuk dari pihak desa juga sudah saya panggil dan minta keterangan secara terpisah. Tujuannya adalah untuk mengklarifikasikan masalah yang berkembang sekaligus mencarikan solusinya,” ujarnya.

Pada dasarnya, kata Tatang, pihaknya (kecamatan) bertujuan ingin memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat, sehingga semua persoalan diakomodir. Dan menurutnya, penolakan yang disampaikan warga itu sah-sah saja.

“Ya silahkan saja, itu hak masyarakat. Dalam hal ini saya sebagai camat juga tidak bisa memaksakan kehendak harus setuju. Agar masalah ini selesai, semua pihak harus duduk bersama,” tandasnya.

Sejauh ini, proses pembangunan TPU Komersil dimaksud masih belum dilakukan. Tahapannya baru pada pembebasan lahan. Sedangkan pembangunan Jambe Hills diatas lahan sekitar 20 hektar itu, nantinya akan dilakukan oleh pihak ketiga.

“Konsep ini terinspirasi dari TPU Komersil San Diego Hill di Karawang. Nantinya tidak hanya pemakaman saja yang dibangun, tapi juga ada peluang usaha yang bisa dimanfaatkan oleh warga, seperti menjual bunga dan lainnya,” kata Tatang.(din)




DPRD Panggil DKPP Soal Pembangunan Kuburan Cina di Jambe

Kabar6-Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang, akan memanggil Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) setempat, terkait pembangunan kuburan cina di Kampung Jantungeun Gembor, Desa Mekarsari, Kecamatan Jambe.

Hal ini, menyusul munculnya aksi penolakan warga terhadap pembangunan makam komersil diatas lahan seluas 20 hektar di wilayah tersebut.

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang, Asnawi Arsyad mengatakan, selain memanggil DKPP Kabupaten Tangerang, pihaknya juga akan memanggil pihak pengembang dan Camat Jambe untuk dimintai klarifikasi seputar pembangunan kuburan cina tersebut.

Pemanggilan ini, kata Asnawi, didasari oleh surat yang dikirim warga desa Mekarsari ke DPRD setempat. Meski sempat hearing dengan DKPP pekan lalu, namun dia mengaku belum mendapat penjelasan yang lengkap mengenai persoalan itu.

Menurut Asnawi, Hearing kala itu hanya terkait evaluasi kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Kabupaten Tangerang, tanpa membahas persoalan kuburan cina yang kini disoal warga.

“Kami belum mendapatkan penjelasan dari bidang pemakaman di DKPP. Masalah surat ini saya sudah terima dan sudah disampaikan ke Ketua Komisi II. Mudah-mudahan pekan ini bisa ditindaklanjuti dengan pemanggilan masing-masing pihak yang terkait dengan masalah ini,” ungkap Asnawi kepada wartawan, Senin (29/10/2012).

Asnawi menambahkan, dirinya berharap masalah ini bisa diselesaikan dengan kondusif, karena isu yang beredar sangat kental dengan nuansa etnis atau ras tertentu. Sehingga Komisi II akan mengambil langkah yang tepat, yakni meminta penjelasan dari camat, pengembang, bidang pemakaman dan masayarakat.

“Kemungkinan masyarakat belum paham dengan pembangunan TPU Komersil di Jambe. Nah, ini perlu diluruskan dengan meminta penjelasan dari semua pihak agar ada kejelasan dan solusi sehingga masalah ini tidak berlarut-larut atau melebar,” tandasnya.

Ditegaskannya, pihaknya berharap kepada pengembang, camat dan DKPP agar memberikan informasi secara detil dan jelas. Sehingga tidak ada isu atau kabar menyimpang dari TPU Komersil tersebut.

“Harus dilakukan sosialisasi yang baik. Beri masyarakat informasi yang penuh, jangan setengah-setengah. Sehingga bisa memicu persepsi atau makna lain di pikiran warga. Kendati demikian, selama keberadaan TPU ini menguntungkan masyarakat dan pemerintah, serta sesuai aturan dewan mendukung,” tegasnya.

Diinformasikan, Warga Kampung Jantungeun Gembor, Desa Mekarsari, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, menggelar aksi unjuk rasa menolak pembangunan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Komersil disebut Jambe Hills, Minggu (21/10/2012) lalu.

Hal ini, lantaran berkembangnya isu TPU tersebut akan dijadikan makam pecinaan. Pembangunan TPU komersil adalah rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP). Aksi itu juga mendapat dukungan dari Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) setempat.(din)




Diduga Ilegal, Proyek Kawasan Industri Bojong Jalan Terus

Kabar6-Meski diduga ilegal, proyek pembangunan kawasan industri Bojong di Desa Bojong, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, hingga kini masih terus berlangsung.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab)  Tangerang, terkesan tutup mata dan tak melakukan tindakan apapun terkait persoalan itu. Padahal, proyek tersebut telah berjalan sejak 5 bulan lalu.

“Coba abang tanya ke Pak Petot, selaku Kelompok Kerja (Pokja) yang menangani wilayah itu,” ungkap Kepala Bidang Perijinan BP2T Kabupaten Tangerang, Yayat Rohiman, kepada kabar6.com Senin (29/10/2012). 

Sejak mendapatkan informasi tentang proyek pembangunan kawasan industri Bojong diatas lahan seluas hampir 30 hektar itu, kata Yayat, pihaknya belum menerima laporan apapun dari anak buahnya. Padahal, informasi itu telah diperoleh dirinya sejak dua pekan silam.

Terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tangerang, Teteng Jumara mengatakan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menghentikan proyek tersebut, karena bukan ranahnya mereka.

“Itu bukan ranah kami. Kecuali, pihak BP2T melayangkan surat atau rekomendasi untuk memberhentikan kegiatan itu,” ujarnya. 

Diinformasikan, BP2T Kabupaten Tangerang sebelumnya telah menginstruksikan Kelompok Kerja (Pokja) II wilayah Cikupa untuk melakukan investigasi langsung ke lokasi proyek pembangunan kawasan industri Bojong, Cikupa. Hal ini, menyusul adanya informasi terkait kegiatan liar yang dilakukan oleh PT Artha Villa.

“Dalam waktu dekat ini, kami akan menurunkan tim dari Pokja untuk menginvestigasi dan meninjau lokasi, seklaigus memeriksa keabsahan lahan dan kegiatan itu,” ungkap  Kepala Bidang Pelayanan BP2T Kabupaten Tangerang, Yayat Rohiman, kepada kabar6.com diruang kerjanya, Kamis (11/10/2012) tiga pekan lalu.(din)

 




Akibat Demo Angkot, Ratusan Penumpang Terlantar

Kabar6-Ratusan penumpang angkutan kota (angkot) dari Kota Tangerang yang hendak menuju wilayah Utara Kabupaten Tangerang, hingga Senin (29/10/2012) terlantar.

Kondisi ini akibat aksi demo disertai sweeping yang digelar para supir angkot F-01 rute Kampung Melayu-Pasar Anyer di Jalan Marsekal SUryadharma, Neglasari, Kota Tangerang, Senin (29/10/2012) siang hingga petang.

“Saya terpaksa jalan hampir 1 kilo meter gara-gara gak ada angkot yang menuju ke Kampung Melayu. Mana cuacanya panas lagi,” keluh Indriani, salah seorang pelajar kelas 2 SMUN Kota Tangerang yang hendak pulang menuju rumahnya di Kampung Melayu.

Menurut Indri, dia tak bisa menolak manakala segerombolan supir angkot mengehntikan angkot yang ditumpanginya dan memaksa seluruh penumpang didalamnya turun.

“Katanya sih lagi ada demo. Jadi semua penumpang dipaksa turun. Demonya kok nyusahin orang,” gerutu Indri lagi.

Kekecewaan serupa juga diungkapkan Maryani (30). Wanita paruh baya yang tinggal tak jauh dari Polsek Teluk Naga ini bahkan mengaku sempat ketakutan, karena gerombolan orang yang melakukan sweeping nyaris adu fisik dengan supir angkot yang ditumpanginya.

“Saat saya didalam angkot, tiba-tiba ada segerombolan orang yang menyetop. Mereka langsung membentak dan memaksa semua penumpang turun. Supir angkot yang kami tumpangi bahkan sempat melaan dan nayris baku hantam dengan orang yang melakukan sweeping,” katanya.

Maryani berharap, kejadian serupa tidak kembali terulang. “Tolong dong,
Dishub kerja yang bener. Tapi, supir juga jangan arogan seperti preman. Karna, kalau penumpang gak mau naik angkot, kan supir juga yang repot,” ujar Maryani lagi.

Ya, aksi unjuk rasa digelar ratusan supir angkot di ruas Jalan Marsekal Surya Dharma, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, berlangsung ricuh, Senin (29/10/2012).

Mereka memprotes soal membludak jumlah angkutan F-01 rute Pasar Anyar-Kampung Melayu serta tumpang tindihnya trayek engan munculnya angkot APV rute Tanjung Kait-Terminal Poris Plawad, hingga berdampak pada merosotnya pendapatan supir.

“Kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Dengan tumpang tindihnya trayek tersebut, penghasilan kami merosot drastis.  Kami minta Dishub tegas. Jangan uma mengambil keuntungan, kemuian uci tangan dibalik aturan,” ujar Amrin, salah seorang supir angkot pendemo.(Rani)




Gara-gara Diledek Bisu, Teman Tikam Teman Hingga Tewas

Kabar6-Tragis. Gara-gara sering diejek bisu, seorang pemuda di Kampung Gurudug, RT 02/04, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, tega menghabisi nyata temannya sendiri.

Adalah Muhamad Nurdin (23), pemuda kalap yang tega berbuat sadis tersebut. Sementara pemuda bernasib malang yang menjadi korban adalah Muhamad Soleh (25), yang tak lain adalah teman dekat pelaku.

Peristiwa sadis itu sedianya terjadi spontan di Kampung Garudug, Sabtu (27/10/2012) lalu. Kala itu, kedua sahabat itu sedang asik nongkrong dilokasi yang berada tak jauh dari Markas Polsek Sepatan.

Sambil bercanda, Soleh kiranya sempat meledek Nurdin dengan kata-kata bisu. Ternyata, ucapan Soleh seketika memicu emosi Nurdin.

Pria bisu itupun kemudian langsung berlari menuju warung disekitar lokasi dan mengambil sebilah pisau. Tanpaa basa-basi lagi, pisau dapur bermata tajam itu langsung dihujamkannya ke dada Sholeh.

Sholeh yang tak menyangka bakal ditikam oleh teman sendiri, langsung terkapar tanpa bisa berbuat apa-apa. Darah segarpun seketika mengucur dari bagian dadanya yang berlubang.

Puas melampiaskan amarahnya, Nurdin kemudian langsung pergi begitu saja meninggalkan lokasi kejadian.

Warga sekitar yang melihat Sholeh bersimbah darah, kemudian membawanya ke klinik terdekat. Naas, dalam perjalanan nyawa pemuda berusia 25 tahun itupun tak tertolong lagi. Alhasil, jenazah Soleh kemudian dibawa ke kamar mayat RSU Tangerang untuk diotopsi.

Kapolsek Sepatan, AKP Sunaryo, mengatakan pelaku mengaku sakit hati karena sering diejek bisu. Ejekan itu membuat pelaku nekat menghabisi nyawa korban yang merupakan teman dekat korban.

Pelaku sendiri berhasil ditangkap petugas satu jam kemudian di Jalan Raya Pakuhaji, Kampung Pisangan, Sepatan, Kabupaten Tangerang.

“Pelaku kami tangkap satu jam usai membunuh. Kemungkinan saat itu pelaku hendak kabur meninggalkan kawasan Kecamatan Sepatan,” kata Sunaryo.(abie)




Airin “Semprot” Pegawai Peserta Upacara Nongkrong

Kabar6-Bertepatan dengan pelaksanaan apel upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-84 di lapangan Pamulang. Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, marah kepada peserta upacara yang memilih duduk-duduk bagian paling belakang barisan.

“Justru ini yang duduk adalah pegawai yang masih muda, padahal kita sedang melaksanakan upacara sumpah pemuda. Bagaimana bisa menjadi pemuda yang memiliki disiplin bila pada saat apel justru yang muda yang duduk, kalah dengan pegawai yang sudah tua,” tegur Airin, Senin (29/10/2012).

Airin meminta, para pemuda harus memiliki mental disiplin dan kerja keras serta kemampuan (skill). Hal tersebut menurutnya sejalan dan mendukung Undang-undang (UU) Kepemudaan yang akan diluncurkan pada tahun 2013 oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Pada kesempatan itu, LSM, OKP dan Ormas mengucapkan ikrar kesepakatan yang isinya antara lain, tidak akan membuat keributan dan tidak akan membuat pos di suatu tempat yg sudah ditentukan. Ormas juga berjanji akan bersinergi dengan Pemkot Tangsel dalam rangka membangun tangsel.

Ikut serta menjaga keamanan lingkungan dan berupaya mengembangkan kemandirian. Airin meminta LSM, OKP, Ormas ikut mencangkan kemandirian dan kewirausahaan sehingga dapat mengembangkan industri kreatif.

“600 juta ormas, OKP telah bergabung untuk memperingati sumpah pemuda. Dengan kesepatan  yang dibuat OKP dan Ormas sebagai dasar untuk membangun tangsel,” ungkap airin.

Airin menambahkan, untuk bersinergi dengan Ormas dan OKP, perlu adanya dukungan dari pemangku kepentingan. Peran serta dan partisipasi aktif dari pihak swasta untuk menciptakan lapangan pekerjaan sangat diharapkan Pemkot Tangsel.

Oleh karena itu, Pemkot akan terus melakukan pembinaan terhadap pemuda, LSM dan OKP sehingga memiliki skill dan kemampuan. “Semua ini untuk mendukung visi misi Kota Tangsel yang madani di mana masyarakatnya adalah masyarakat yang cerdas, modern dan religius,” tambah Airin.(yud)




Situ Kuru Menyempit, Kawasan UIN Ciputat Krisis Air

Kabar6-Situ Kuru yang terletak persis di samping Jalan Pesanggarahan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), dirasakan mulai menyempit. Kondisi itu sekaligus menyebabkan kuantitas air tanah disekitar lokasi menjadi menipis.

Demikian dikatakan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangsel, Komarudin Hidayat, Senin (29/10/2012). Kebetulan, lokasi Situ Kuru bersebelahan langsung dengan kampus UIN Syarif Hidayatullah.

“Sejak setahun terakhir, kami mulai merasakan kekeringan air dilingkungan kampus ini. Dugaan kami, ini disebabkan dari menyempitnya Situ Kuru yang jadi sumber resapan air,” kata Komarudin Hidayat.

Dengan kondisi itu, dia berharap dinas terkait di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel dan juga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten segera melakukan langkah-langkah strategis penyelamatan situ yang kian terkikis dengan pembangunan disekelilingnya.

“Kami dari pihak kampus sangat berkempentingan sekali dengan penyelamatan situ, selain baik dampaknya buat kampus, tentu sangat tepat dengan program tata ruang wilayah daerah setempat,” imbuhnya.

Disamping itu, Komarudin juga berharap, agar ada konservasi alam dan juga revitasliasi kembali situ dan resapan air yang ada di wilayah Ciputat. Hal ini berkaitan juga dengan pengentasan dampak banjir yang kerap terjadi di wilayah kampus.

“Dengan mengikisnya resapan air di kawasan kampus pula, warga kerap kali mengalami kekeringan saat musim panas, dan banjir saat musim hujan, ini yang juga perlu jadi perhatian pemerintah daerah,” ucapnya.

Bukan hanya itu, UIN syarif Hidayatullah Ciputat juga siap membantu pemerintah dalam melakukan konservasi alam dan juga revitalisasi resapan air di lingkungannya.

Lebih jauh, bantuan pemikiran juga siap dilakukan UIN dalam hal perancangan wilayah sekitar kampus yang kini sudah mulai tidak tertata.

“Harapan kami juga tentunya, banyak kerjasama yang dilakukan Pemkot Tangsel dan Pemrov Banten dalam keilmuan yang dimiliki UIN. Banyak pakar-pakar disini yang tenaganya siap disumbangkan bagi kemajuan daerah. Sayang, saat ini belum ada niat baik secara kelembagaan untuk menerapkan langkah positif itu,” singkatnya.

Terkait dengan keluhan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Ciputat Komarudin Hidayat, pihak Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel Retno belum dapat memberikan tanggapannya.

Pasalnya, saat dihubugi wartawan melalui nomor telepon genggamnya, baik melalui pesan singkat maupun sambungan langsung, tidak ada jawaban. Padahal, telepon genggamnya dalam keadaan aktif.(iqmar)

 




Lagi, Curanmor Beraksi di Citra Raya Cikupa

Kabar6-Aksi pencurian kendaraan bermotor di kawasan perumahan Citra Raya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, terjadi lagi. Kali ini, sebuah sepeda motor Yamaha Mio raib digasak maling.

Peristiwa  itu, terjadi sekitar Pukul 19.00 Wib, Sabtu (27/10/2012) malam Minggu lalu. Motor Yamaha Mio berwarna hitam dengan Nomor Polisi B 6449 CRE itu, tengah diparkir pemiliknya di halaman parkir rumah makan cepat saji (KFC-red).

“Iya, satu motor hilang lagi. Waktu itu, pemiliknya memarkir motor disini. Dan memang, kondisi saat itu terlihat ramai sekali,” ungkap salah seorang Satpam Citra Raya yang enggan ditulis namanya di media ini, Senin (29/10/2012).   

Menurutnya, kejadian itu berlangsung singkat. Padahal, sepeda motor yang hilang itu hanya beberapa menit ditinggal parkir pemiliknya.

“Pengamanan disini lumayan ketat. Dalam sehari, sekitar 6 orang Satpam terus berjaga disini. Namun, karena ramainya pengunjung membuat kami kecolongan,” ujarnya.

Seharusnya kata dia, di sekitar kawasan ini harus ada pengelola khusus untuk parkiran. Mungkin, dengan cara itu dapat meminimalisir Curanmor yang marak terjadi di perumahan Citra Raya akhir-akhir ini.

Diinformasikan, Kawasan perumahan Citra Raya, akhir-akhir ini berubah menjadi surganya para pelaku Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor). Pasalnya, hampir setiap hari di wilayah itu kerap terjadi kehilangan sepeda motor.

“Sepertinya Citra Raya sudah jadi syurga bagi pencuri motor. Soalnya, hampir tiap hari 3 hingga 4 motor hilang,” ungkap Lola, salah seorang pegawai Rainbow, tempat hiburan malam di kawasan Citra Raya, Kamis (20/9/2012).

Menurut Lola, hampir seluruh tempat di kawasan Citra Raya sangat rawan terhadap aksi kejahatan. Malam ini saja, sebuah motor yang terparkir di halaman parkir restoran cepat saji, Mc Donald hilang digasak maling.

“Kemarin, motor milik tukang parkir Rainbow hilang di halaman parkir Indomart. Hari ini, motor pengunjug Mc Donald hilang lagi.

“Kemarin, motor milik tukang parkir Rainbow hilang di halaman parkir Indomart. Hari ini, motor pengunjug Mc Donald hilang lagi. Padahal, motor itu baru diparkir pemiliknya,” katanya.

Ditambahkanny, pihaknya berharap para pengunjung Citra Raya, agar ekstra berhati-hati memarkir kendaraannya, karena kunci pengaman di motor matic seperti Vario dan Mio sudah tidak aman lagi. Sebab, para pelaku tersebut lebih lihai dan menggunakan alat canggih.

“Saya minta kepada polisi untuk lebih  meningkatkan lagi kinerjanya dalam mengungkap otak dan sindikat curanmor yang merajalela di kawasan Citra Raya dan sekitarnya. Sebab sudah begitu banyak laporan kehilangan tapi sepertinya belum ada yang terungkap secara tuntas, karena makin banyaknya generasi curanmor,” tandasnya.(din)




Paripurna Penetapan Empat Raperda Tangsel Batal Digelar

Kabar6-Sidang Paripurna DRPD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terkait pengesahan empat rancangan peraturan daerah (raperda) yang sedianya dijadwalkan Senin (29/10/2012), urung dilaksanakan.

Ketua Badan Legislasi (Banleg) DPRD Kota Tangsel Rizki Jonis mengatakan, terhambatanya pengesahan empat raperda lantaran pihak pengusul (Pemkot Tangsel) belum menyerahkan draft raperda.

“Seharusnya Senin ini sudah disahkan. Tapi sampai saat ini laporan dari pihak pengusul tidak ada yang siap. Padahal, bulan ini jadwalnya keempat Raperda sudah selesai dibahas,” katanya kepada kabar6.com.

Sedianya, sambung Rizky, pihaknya sudah terus menerus mempertanyakan kepada pihak pengusul soal draft raperda yang belum juga diserahkan. Namun alasannya masih ada kekurangan dan masih dibahas.

Menurutnya, tidak ada masalah atau hal-hal prinsip dengan penundaan pelaksanaan sidang istimewa tersebut. Karena, dari sisi materi yang akan disidangkan, semua kelengkapan telah siap untuk pengesahan atas keempat raperda.

“Saat ini sudah dua draft raperda yang telah diserahkan, yakni raperda kesehatan dan raperda kebersihan. Sisanya dua raperda lagi masih dibahas pihak pengusul dan secepatnya akan diserahkan,” ujar Rizky.

Ia memastikan, Banleg segera menggelar rapat ulang untuk membahas waktu pelaksanaan paripurna pengesahan raperda dimaksud.

“Intinya hanya karena masalah waktu. Kita akan jadwalkan ulang. Mungkin hari Kamis atau jumat pekan depan sidang pengesahan raperda itu akan kita gelar,” tegasnya.

Sedianya, paripurna digelar untuk mengesahkan empat raperda. Terdiri dari dua perda inisiatif eksekutif dan dua perda insiatif DPRD.

Keempat perda tersebut yakni, raperda Sistem Kesehatan, raperda Pengolahan Sampah, raperda Zakat Infak dan Shadaqah (Zis) dan raperda Transparansi Pemerintahan Daerah.(evan)




Kasus Uji Kir Dishub Tangsel Sudah Diekspos di BPKP

Kabar6-Kasus dugaan mark up harga pengadaan alat uji kir Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan, telah di ekpos oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Tigaraksa di Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) .

Saat ini, Kejari Tigaraksa tengah menyelidiki pengirim barang tersebut. Penyelidikan itu, dilakukan lembaga adhiayaksa ini ke kantor Bea Cukai setempat.

“Kemarin sudah di ekpos BPKP. Hari ini saya instruksikan kepada Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) turun ke Bea Cukai melihat siapa pengirim barangnya,” ungkap Kajari Samsuri, kepada Kabar6.com diruang kerjanya, Senin (29/10/2012).

Untuk mengetahui berapa jumlah kerugian negara dalam kasus itu lanjut Samsuri, maka cara tersebut dianggap perlu untuk dilakukan. “Ekspose BPKP ini memang harus dilakukan, guna mengetahui nilai kerugian negara,” katanya.

Diinformasikan, pada 8 Juni 2012 lalu Kejari Tigaraksa telah menetapkan Nurdin Marzuki, mantan Kepala  Dishubkominfo Kota Tangsel (Saat ini menjabat Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel-red), sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat uji kir pada 2010 senilai Rp 3,4 miliar.

Selain Nurdin Marzuki, sejumlah nama lain diantaranya, Sekretaris Dishubkominfo Kota Tangsel, Edy Wahyu, PT Mayindo, selaku suplier alat uji KIR, dan beberapa Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) turut diperiksa.

Namun, hingga kini tersangka yang sudah ditetapkan Kejari Tigaraksa tersebut, belum juga ditahan dan nama-nama yang telah diperiksa itu tak kunjung ditetapkan sebagai tersangka.(din)