1

Perampokan Pasutri di Pondok Aren Bermotif Miras

Kabar6-Percobaan perampokan terhadap pasangan suami istri (pasutri) Agus Triono (32) dan Yuliana Febriana (27), di Jalan Raya Bintaro, Sektor VII, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Sabtu (19/1/2013), bermotif minuman keras (miras).

Salah seorang pelaku yang tertangkap berinisial MA (20), warga Taman Mangu, Blok G, Kelurahan Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, nekat berupaya merampok korban karena kepepet uang untuk pesta miras.

“Saya baru sekali melakukan ini,” ujar MA saat ditemui di Mapolsek Pondok Aren, Sabtu (19/1/2013).

Sayangnya, sampai saat ini pihak Kepolisian Sektor Pondok Aren belum mau berkomentar lebih jauh terkait motif dan identitas seorang pelaku lainnya yang saat ini masih berstatus buron.

Diketahui, aksi perampokan tersebut berhasil digagalkan oleh Agus Triono dan Yuliana Febriana, pasutri yang menjadi korban.

Keduanya nekat melawan pelaku, meski akhirnya terluka dan harus menjalani perawatan di RS Premier Bintaro. Namun, karena aksi nekat keduanya, salah seorang pelaku berhasil diringkus dan kini diamankan di Mapolsek Pondok Aren.(Turnya)




Duel Lawan Perampok, Pasutri Terluka Ditusuk Obeng

Kabar6-Tindakan Agus Triono (32) dan istrinya Yuliana Febriana (27) tergolong berani. Betapa tidak, pasutri ini nekat melawan kawanan perampok yang menghadangnya.

Alhasil, Agus Triono dan istrinya terluka ringan karena tusukan obeng milik pelaku. Namun, satu dari dua perampok berhasil ditangkap dan diamankan ke Mapolsek Pondok Aren.

Ditemui di RS Premier Bintaro, Agus mengaku peristiwa itu berlangsung di Jalan Raya Bintaro, Sektor VII, Kelurahan Pondok Jaya, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (19/1/2013) dini hari.

Kala itu, Agus yang tinggal di Cipulir, RT 07/01, Kelurahan Cipulir, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, baru saja usai bertandang dari rumah saudaranya dibilangan Kecamatan Pondok Aren, dan hendak kembali ke rumahnya.

Namun saat melintas dilokasi, tiba-tiba saja sepeda motornya dipepet dua pria tak dikenal yang mengendarai sepeda motor Honda Vario warna putih.

“Begitu sepeda motor kami berhenti, salah seorang pelaku langsung menodong dengan obeng dan memaksa saya agar menyerahkan uang,” ujar Agus.

Dalam kondisi panik dan tertekan, Yuliana yang masih duduk diboncengan spontan memukulkan helm ditangannya kearah pelaku.

Perlawanan Yulianapun membuat pelaku murka. Hingga, obeng yang tadinya digunakan untuk menodong, langsung disabetkan dan mendarat persis di jidat Yuliana.

Agus yang menyaksikan istrinya terluka, langsung mengamuk. Tanpa pikir panjang lagi, dia menerkam pelaku hingga terjatuh dari sepeda motor.

Duelpun terjadi. Diiringi teriakan histeris istrinya, Agus yang terlanjur kalap langsung menghajar pelaku hingga babak belur.

Saat duel terjadi, Agus juga sempat dihujani tusukan obeng berkali-kali oleh pelaku. Namun, karena saat itu Agus mengenakan jaket tebal, tusukan tersebut tidak sampai menembus kulitnya. Sedangkan satu pelaku lainnya langsung kabur begitu melihat korbannya melawan.

Sementara, warga yang mendengar teriakan minta tolong langsung berdatangan ke lokasi. Alhasil, pelaku sempat menjadi sasaran kemarah warga, sebelum akhirnya diamankan petugas Polsek Pondok Aren dari lokasi kejadian.

Kapolsek Pondok Aren, Komisaris Polisi Parmono, saat dikonfirmasi melalui selular mengaku belum mendapat laporan terkait aksi percobaan perampokan yang dialami pasutri tersebut.(Turnya)

 




Stok Makanan Untuk Warga Korban Banjir di Kota Tangerang Aman

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang memastikan bahwa stok makanan di dapur umum pengungsian korban bajir masih aman.

Demikian diungkapkan Wakil Walikota Tangerang H. Arief R. Wismansyah, disela kunjungannya ke lokasi banjir di Perumahan Total Persada, Kecamatan Priuk, Jum’at (18/01/2013).

“Saya sudah mengecek langsung ke dapur umum dilokasi pengungsian, hasilnya saya pastikan stok makanan masih cukup dan aman,” ujar Wakil Walikota lagi.

Selain itu, bantuan bahan makanan ke lokasi pengungsian dari berbagai pihak  juga terus berdatangan. Seperti mie instant, telur, minyak goreng, beras dan air minum kemasan.

“Alhamdulillah, sekitar 3000 paket makanan untuk hari ini sudah dibagikan kepada warga korban banjir,” ungkapnya saat mengecek beberapa mobil air bersih yang siap mendistribusikan  bantuan air bersih ke warga korban banjir. 

Ya, kehadiran Wakil Walikota ke lokasi banjir juga didampingi Dandim 0506, Letkol Kav Dani Wardhana. Bahkan, dengan perahu karet dan tim rescue dari Damkar, Tagana, dan TNI, Wakil Walikota juga menyempatkan diri untuk mengelilingi kompleks Perumahan Total Persada, terutama RW. 07, 08 yang terendam banjir.

“Total persada kemarin sempat turun 60cm, tapi karena curah hujan tinggi hari ini naik lagi,” ujar Wakil Walikota sambil mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk sama-sama membantu para korban banjir.

Usai meninjau perumahan Total Persada, Wakil Walikota melanjutkan perjalanannya ke daerah Petir, Kecamatan Cipondoh, sekaligus membawa bahan logistik seperti nasi bungkus dan mie instant untuk kemudian didistribusikan kepada para korban banjir.(Hms/tom migran)




Rumah Judi Online Teluknaga Digerebek Polisi

Kabar6-Rumah judi online “Pinguin” di Ruko Villa Taman Bandara Blok N.6 No.31 Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, digerebek polisi.

Dalam penggerebekan itu, seorang pengelola dan dua pemain judi tersebut ditangkap. Sedangkan barang bukti yang disita adalah uang tunai sebesar Rp. 1,5 juta, dua unit komputer dan CPU, kartu poin dan wearles.

Kapolsek Teluknaga, AKP Endang Sukma Wijaya mengatakan, ketiga tersangka yang diamankan adalah,
Tommy (pengelola), Rudi Wicaksono alias Rudi dan Irianso Nurhalim alias Uce, keduanya adalah pemain.

“Penggerebekan rumah judi itu kami lakukan berkat informasi masyarakat,” ujar Kapolsek, Jumat (18/1/2012).

Dalam aksinya, kata Kapolsek, Tommy bertugas sebagai orang yang mengisi poin dalam member card pemain melalui komputer. Untuk 1000 point, dikenakan biaya sebesar Rp. 25.000.

“Jadi, bila pemain menang, maka poin dalam member card akan bertambah. Dan, poin itulah yang nantinya ditukar dengan uang,” ujar Kapolsek lagi.

Dari hasil pemeriksaan, lanjut Endang, terungkap bahwa permainan judi online tersebut dalam sehari bisa meraup omzet hingga Rp. 2 juta.

Kini, ketiga tersangka judi online itu akan dijerat dengan Pasal 303 KUHP, tentang tindak pidana perjudian dengan hukuman maksimal 7 tahun penjara.(Evan)




Serap Aspirasi, DPD RI Datangi Korban Banjir di Banten

Kabar6-Banjir yang melanda wilayah Provinsi Banten sejak sepekan terakhir, kiranya mendapat perhatian serius dari kalangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Bahkan, hari ini, Jumat (18/1/2013), rombongan DPD RI yang dipimpin langsung oleh Ketua DPD RI Irman Gusman, menyempatkan diri untuk datang dan melihat langsung warga korban banjir di Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang.

Di Kabupaten Tangerang, sasaran rombongan DPD RI adalah warga korban banjir di Kecamatan Kresek. Selain menyedot langsung aspirasi dari warga korban banjir, rombongan DPD RI juga memberikan bantuan berupa sembako dan selimut.

Sedangkan di Kabupaten Serang, rombongan DPD RI mendatangi lokasi banjir di Desa Undar Andir, Kecamatan Kragilan. Dilokasi ini, DPD RI juga menyalurkan bantuan berupa sembako dan selimut.

“Kita sengaja datang ke lokasi banjir, selain untuk memberikan bantuan, kita juga ingin menyerap langsung aspirasi dari warga yang menjadi korban banjir,” ujar Anggota DPD RI Andika Hazrumy.

Sedianya, Andika yang juga menjabat sebagai Ketua Tagana Banten mengakui, bahwa bantuan untuk warga korban banjir di dua wilayah yang dikunjungi tersebut disalurkan langsung oleh 100 personil Tagana Banten.

“Dari pengamatan kami, banjir diwilayah Kragilan, Serang dipicu oleh meluapnya Sungai Ciujung. Sedangkan banjir yang terjadi di Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, disebabkan oleh meluapnya Sungai Cidurian,” ujarnya.

Korban Banjir Mulai Berbenah

Sementara, pantauan kabar6.com di lokasi banjir kawasan Perumahan Mustika, Kelurahan Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, banjir sudah mulai surut.

Surutnya banjir diwilayah itu disambut sukacita oleh warga setempat. Kini warga mulai sibuk membenahi rumahnya yang terendam banjir sejak sepekan kemarin.

“Kami senang, walaupun belum seratus persen, namun banjir disini sudah mulai surut,” ujar Lastri, warga Blok D, Perumahan Mustika.

Sementara, Mustajab selaku Ketua RW di perumahan tersebut mengaku banjir sempat merendam ratusana rumah di 5 RT di kawasan itu sejak sepekan terakhir. Banjir disebabkan jebolnya tanggul di Kali Cimanceuri yang membelah desa itu.

“Selama sepekan banjir disini, sama sekali kami tidak mendapat bantuan apapun dari pemerintah setempat. Sebaliknya, bantuan justru kami terima dari sejumlah pabrik yang ada di desa ini,” ujar Mustajab.

Dia berharap, pemerintah setempat bisa segera memperbaiki tanggul yang jebol, hingga kedepan warga tidak lagi khawatir dengan bencana banjir.(rani/ali)




Korban Banjir Dihimbau Waspada Penyakit, Polsek Serpong Salurkan Bantuan

Kabar6-Dinas Kesehatan Kota Tangerang meminta masyarakat korban banjir untuk waspada akan penyakit diare dan penyakit kulit.

Pasalnya, saat musim penghujan yang memicu terjadinya banjir seperti sekarang, masyarakat justru rentan terserang diare dan penyakit kulit.

“Di musim hujan ini, masyarakat harus lebih waspada terhadap penyakit,” ujar Sekertaris Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr. H. Wibisono, M.kes, Jumat (18/1/2013).

Ia menambahkan, selain penyakit diare dan penyakit kulit yang menghinggapi korban banjir, penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) bisa menjadi serius.

Cara mengantisipasinya adalah dengan membiasakan pola hidup sehat dan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal.

Dari data Dinas Kesehatan setempat, diare dan penyakit kulit merupakan penyakit dengan persentase terbesar yang menghampiri korban banjir. Sementara ISPA merupakan penyakit yang pasti menghampiri sekalipun tidak ada banjir.

Sementara, lanjut Wibisono, persediaan obat untuk memenuhi kebutuhan semua unit pelayan Puskesmas dan Posyandu di Kota Tangerang, masih aman hingga 4 bulan kedepan.

Polsek Serpong Salurkan Bantuan

Polsek Serpong menyalurkan bantuan sembako langsung ke dapur umum korban banjir di Kampung Kayu Gede I, RT 01/05, Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (18/1/2013).

Kapolsek Serpong Kompol Leganek Mawardi mengatakan, bantuan sembako yang disalurkan terdiri dari mie instan, telur, air mineral, makanan ringan dan aneka makanan lainnya.

“Ini adalah wujud nyata dari kepedulian dari kami terhadap bencana yang tengah warga. Lewat aksi sosial ini, kami juga juga bisa merasakan penderitaan warga korban banjir diwilayah hukum Polsek Serpong,” ujar Leganek.

Sedangkan untuk mengantisipasi gangguan Kamtibmas, Polsek Serpong juga menyiapkan
4 anggota polisi dibantu pihak TNI dan Muspika disetiap titik banjir di wilayah Serpong.(Evan/Turnya)




Stok Makanan Menipis, 700 KK Warga Gunung Kaler Butuh Bantuan

Kabar6-Sekitar 700 Kepala Keluarga (KK) di Desa Gunung Kaler, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang, mulai kebingungan.

Pasalnya, banjir yang sudah melanda sejak 4 hari terakhir, membuat stok makanan dan minuman (air bersih) warga mulai menipis. Mereka sangat berharap datangnya bantuan.

“Warga korban banjir disini kekurangan bantuan, khususnya makanan dan minuman,” ujar Cecep, Kepala Desa Gunung Kaler saat menghubungi kabar6.com, Jumat (18/1/2013).

Menurut Cecep, selain di desanya, saat ini ratusan korban banjir lain yang tersebar di 3 desa di Kecamatan Gunung Kaler juga sangat membutuhkan bantuan. Ketiga desa dimaksud adalah, Desa Onyam, Kedung dan Kendalwati.

“Sejak banjir melanda wilayah ini, bantuan makanan, obat-obatan serta pakaian dan selimut yang dipasok ke sini sangat minim. Bahkan, saat ini stok makanan sudah nyaris habis,” ujar Cecep lagi.

Cecep berharap adanya bantuan dari pihak swasta untuk menolong mereka. “Kondisi warga korban banjir disini sangat memprihatinkan,” katanya.  

Ya, hingga Jumat (18/1/2013), ketinggian air banjir di sejumlah desa yang tergenang di Kecamatan Gunung Kaler rata-rata masih sekitar 1 meter.

Tingginya banjir, mengakibatkan aktivitas warga di wilayah tersebut nyaris lumpuh. Pasalnya, genangan air banjir juga memutus akses ke wilayah lain.

Sementara, di Kota Tangerang, belum surutnya banjir memaksa warga tetap bertahan di sejumlah lokasi pengungsian.

Dua titik pengungsian terpadat diwilayah bervisi Akhlakul Karimah itu berada di Mesjid Al Muhajirin, Kecamatan Cipondoh, SDN Total Persada di Kecamatan Priuk serta di kawasan Perumahan Ciledug Indah I, Kecamatan Ciledug.

Selain kekurangan selimut, warga korban banjir juga mengeluhkan minimnya sarana MCK (mandi,cuci dan kakus) yang disiapkan dilokasi pengungsian.(bad/rani)




BEM Raharja dan Golkar Rescue Suplai Bantuan Untuk Korban Banjir

Kabar6-Tim relawan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Green Kampus Raharja dan Golkar Rescue mulai menggalang aksi peduli terhadap korban banjir di Kota Tangerang.

Langkah galang kepedulian tersebut ditandai dengan memberikan bantuan logistik yang dibutuhkan korban banjir, seperti beras, makanan ringan, selimut, sabun mandi hingga susu.

Bantuan disalurkan sejak Kamis (17/1/2013) hingga Jumat (18/1/2013) bagi warga korban banjir di titik evakuasi dan posko banjir yang tersebar di berbagai pelosok wilayah Kota Tangerang.

Sekjen Partai Golkar, Abbas Sunarya yang bertindak sebagai pembimbing relawan memfokuskan agar bantuan yang disalurkan bisa tepat sasaran dan langsung diterima oleh para korban banjir.

“Kita sangat mengkhawatirkan kesehatan para anak-anak dan lansia. Untuk itu, kita berharap agar bantuan yang kita salurkan ini bisa tepat sasaran,” ujar Abbas lagi.

Sementara, Ketua DPD Golkar Kota Tangerang, Abdul Syukur yang terjun langsung kesejumlah lokasi banjir mengatakan, bahwa saat ini yang dibutuhkan warga adalah bantuan nyata.

“Masyarakat korban banjir sudah sangat menderita. Jadi, kita tidak perlu berfikir dan diskusi panjang lagi. Melainkan kita harus terjun langsung menggapai titik-titik banjir untuk menyalurkan bantuan,” ujar Abdul Syukur sambil melakukan penyisiran lokasi banjir di Kecamatan Ciledug.(Arsa)




Feng Shui Air

Kabar6-Air adalah satu dari dua analisa utama dari Feng Shui Lansekap (yang satunya adalah gunung). Dalam ilmu Feng Shui, gunung dianggap mewakili energi ‘Yin’ karena diam, sedangkan air dianggap mewakili energi ‘Yang’ karena bergerak. Secara bersamaan, gunung dan air mewakili interaksi antara energi ‘Yin’ dan energi ‘Yang’ yang menghasilkan sebuah energi Qi di suatu wilayah. Oleh karena itu, untuk memastikan suatu wilayah kavling yang Anda huni bagus atau tidaknya berdasar sudut pandang Feng Shui adalah dengan memastikan kehadiran antara gunung dan air. Dalam konteks modern, gunung bisa diwakili oleh kehadiran bangunan tinggi sedangkan air bisa diwakili oleh kehadiran jalan.

Para pakar Feng Shui di masa lalu ataupun sekarang ketika menganalisa Feng Shui suatu lokasi akan mementingkan dimana kehadiran jalur air datang dan jalur air pergi, karena setiap pola lengkungan dari saluran air memiliki arti yang berbeda-beda. Selain itu mereka juga mencari kehadiran persimpangan pertemuan air atau yang biasa disebut dengan ‘Shui Kou’ karena dimana persimpangan ini berada maka energi Qi di sekitar lokasi tersebut bisa dikatakan memiliki getaran lebih kuat.

Praktek ini dikenal dengan istilah “Ru Shan Xun Shui Kou, Deng Xue Kan Ming Tang” atau “Ketika memasuki suatu wilayah gunung, pertama kali carilah titik persimpangan air berada dan ketika menuju lokasi bangunan pastikan terdapat area lapang terbuka di daerah depan bangunan”.

Dalam ilmu Feng Shui, air dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:

1.    Air Laut: Banyak orang yang mengatakan bahwa dengan memiliki properti yang menghadap ke laut memiliki Feng Shui yang bagus! Ini adalah sebuah konsep yang keliru dan terlalu menyederhanakan peranan air dalam feng Shui. Yang paling penting sebetulnya adalah properti harus menghadap ke sebuah air yang tenang, oleh karena itu jika Anda memiliki properti atau rumah pantai yang menghadap ke arah laut pastikan bahwa air laut di depan Anda relatif tenang dengan ombak yang bergerak lembut.

Selain itu jika Anda memiliki properti yang menghadap ke arah laut pastikan bahwa Anda bisa melihat kehadiran gunung pada jarak kejauhan setelah pantai atau air laut tersebut, karena ini berfungsi sebagai pemantul energi Qi agar tidak berhamburan (dalam Feng Shui kita menyebut ini sebagai ‘An Shan’).

2.    Air Danau: Air danau dalam Feng Shui dianggap sebagai air tenang yang membawa kedamaian dan sentimental atau biasa disebut dengan ‘You Qing Shui’ dalam bahasa Mandarin. Tipe air seperti ini dapat membantu untuk mengumpulkan Qi dan dianggap bagus jika berada di depan properti Anda.

3.    Air Terjun: Secara estetika kehadiran air terjun entah buatan ataupun alami dianggap indah! Namun secara Feng Shui, jika suara gemerecik terjunnya air terlalu keras dan gemuruh maka ini bisa menimbulkan ‘Sha Qi’ atau energi negatif dan dapat mempengaruhi emosi atau kondisi mental penghuni yang labil. Namun, jika suara terjunnya air tersebut relatif pelan dan memberikan suara gemericik yang indah maka dianggap bagus. Model air terjun buatan yang turun dari dinding kaca dalam desain Arsitek modern dianggap bagus karena tidak menghasilkan suara air terjun yang gemuruh dan masih bisa dipakai.

4. Air Sungai atau Saluran Air Hujan: Di negara tropis seperti Indonesia ini sangat umum kita temui saluran air hujan atau air sungai / kali. Kadangkala saluran air ini bisa baik, namun kadangkala kurang baik. Yang dimaksud saluran air hujan disini bukanlah pipa air hujan dari atas rumah Anda turun melewati bawah kemudian keluar rumah, namun saluran air yang tampak berada di depan, belakang, atau samping kanan – kiri rumah Anda. Beberapa kondisi yang melanggar pedoman Feng Shui yang sering ditemui dari adanya saluran air atau kali ini adalah sebagai berikut:

Adanya sungai kecil atau kali di belakang rumah. Daerah belakang rumah mewakili ‘dukungan’ dari kolega atau teman yang tentu saja jika Anda memiliki garis bergerak (air mengalir) di belakang rumah akan menyebabkan kehilangan dukungan dari teman dan anggota keluarga, serta dapat merugikan keberuntungan keluarga secara jangka panjang. Keadaan ini tetap berlaku sekalipun tanah Anda memiliki ketinggian yang rata.

Kasus terburuk adalah memiliki kali di belakang rumah dan bangunan yang tinggi di depan rumah. Mengapa? Karena ini melanggar syarat dasar Feng Shui yang baik, yaitu bagian belakang sebaiknya diam (gunung) dan bagian depan sebaiknya gerak (air)) atau dengan kata lain seyogyanya memiliki tanah lebih rendah dan lapang di depan rumah. Jika Anda memiliki kasus tanah kosong yang miring ke belakang, solusinya adalah mengisi tanah itu sehingga bagian belakang lebih tinggi daripada bagian depan.

Kasus lain yang sering ditemui adalah rumah yang berada di posisi lengkungan luar sungai atau kali.

Posisi sungai seperti ini disebut dengan formasi ‘Busur Panah’ yang mana rumah yang berada di sebelah kiri menerima pukulan berat dari energi ‘Sha Qi’ pemotong dan bisa berpengaruh buruk terhadap keberuntungan penghuni.

Akan tetapi, rumah yang berada di sebelah kanan seakan-akan dipeluk oleh sungai, formasi ini disebut dengan ‘Ikat Pinggang Giok’ dan keadaan ini bisa mempermudah pengumpulan kekayaan bagi penghuninya. Syarat utama untuk memperoleh keuntungan dari rumah yang dipeluk oleh sungai adalah properti yang bersangkutan harus menghadap ke depan sungai, dan bukan membelakanginya! .(Sumber: Indonesia FhengShui/sak)




Dibakar Hidup-hidup, Ratusan Warga Sipil Tewas

Kabar6-Busyet Dach. Lebih dari 100 orang, tewas dibunuh oleh pasukan loyalis Presiden Suriah, Bashar al-Assad, di kota Holms, Selasa (15/1/2013).

Menurut organisasi Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Kamis (17/1/2013), sejumlah korban dibakar hidup-hidup di rumah mereka, dan beberapa lainnya ditembak atau ditikam, saat tentara pro-Assad menyerbu distrik Basatin al-Hasawiya.

“Menurut data Observatorium 14 orang berasak dari satu keluarga, termasuk diantaranya tiga orang anak, Ini harus diselidiki oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata Rami Abdelrahman, kepala Observatorium, seperti dikutip dari Reuters.

Dalam insiden sebelumnya, sebuah ledakan terjadi di universitas terbesar di Suriah, yaitu Universitas Aleppo, Selasa (15/1/2013), menewaskan sedikitnya 82 orang dan melukai 192 orang lainnya.

Menurut Duta Besar Suriah, Bashar Jaafari ledakan itu terjadi ketika pihak universitas tengah menyelenggarakan ujian bagi para mahasiswanya. Pemerintah Suriah menuding ledakan itu dilakukan oleh kelompok teroris, namun tidak merinci nama kelompok tersebut.

Pihak berwenang Suriah saat ini tengah menyelidiki penyebab ledakan tersebut, namun diduga disebabkan oleh bom, atau rudal yang ditembakan oleh pesawat tempur. (Trbn/sak)