1

Korban Banjir Ciledug Histeris Berebut Selimut

Kabar6-Cuaca dingin kiranya menjadi persoalan tersendiri bagi warga korban banjir. Terlebih, menghadapi malam di tenda pengungsian dengan kondisi cuaca hujan disertai angin yang cukup kencang.

Setidaknya itulah yang tergambar dari wajah puluhan warga korban banjir di Perumahan Ciledug Indah I, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Sabtu (19/1/2013).

Hingga, begitu bantuan selimut tiba di posko banjir dikawasan tersebut, warga korban banjir langsung berhamburan saling berebut selimut yang jumlahnya tak seberapa.

Akibat aksi tidak tertib tersebut, salah seorang pengungsi bahkan sempat emosi dan histeris karena tidak kebagian selimut bantuan.

“Bagaimana saya tidak kesal, pembagiannya tidak tertib. Jadi, anak saya yang masih balita terancam kedinginan lagi malam ini,” ujar Nina (30), salah seorang pengungsi yang ditampung di salah satu Musholla di sekitar Perumahan Ciledug Indah I.

Ya, meski sudah berlangsung sepekan, namun air banjir yang melanda kawasan Ciledug Indah I hingga kini masih belum surut.

Bahkan, saat ini banjir masih menggenangi jalan raya setinggi 30 cento meter. Sedangkan di dalam kawasan perumahan, ketinggian air banjir masih melebihi 1 meter.(rani)




Turab Sungai Buatan Rusak, Rumah Warga Longsor Tergerus Banjir

Kabar6-Gara-gara turab sungai buatan milik pengembang Lippo Karawaci rusak dihantam banjir, sebuah rumah di Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, ikut tergerus longsor, Sabtu (19/1/2013).

Tak tanggung-tanggung, sebagian material dari rumah tersebut, tepatnya di bagian dapur dan kamar mandi, longsor dan tergerus derasnya arus banjir di sungai buatan tersebut.

Badrun, pemilik rumah yang longsor mengatakan, sedianya dia telah melaporkan kondisi kerusakan turab di sungai buatan tersebut kepada pihak pengembang perumahan Lippo Karawaci dua minggu lalu.

Namun, kata Badrun, keluhan dan laporannya tidak ditanggapi serius oleh pengembang tersebut. Hingga akhirnya, beberapa hari terakhir banjir benar-benar terjadi. Dan, akibat turab yang rusak itu, air banjir justru menggerogoti dinding rumahnya.

“Gara-gara turab yang rusak itu, air jadi menggerus tembok bagian belakang rumah saya. Persisnya di bagian dapur dan kamar mandi, kini longsor dan habis terbawa arus banjir,” ujar Badrun.

Khawatir longsor semakin parah, Badrunpun memutuskan mengangkut semua barang-barang berharga miliknya keluar dari dalam rumah.

Sementara, pihak pengembang Lippo Karawaci yang mendapat laporan terkait longsor di rumah warga tersebut, langsung mengerahkan pekerja untuk memperbaiki turab yang rusak.(rani)




Rumah Korban Banjir di Periuk Damai Jadi Sasaran Pencuri

Kabar6-Gara-gara ditinggal mengungsi, rumah korban banjir di Perumahan Periuk Damai, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang dibobol kawanan pencuri.

Tak tanggung-tanggung, seluruh barang elektronik yang ada dirumah tersebut, seperti televisi, tapi, kipas angin dan lainnya ludes tak bersisa.

“Saya sengaja pulang hari ini untuk mengecek rumah. Karena banjir masih merendam pintu, saya akhirnya masuk lewat atap. Tapi, begitu berada didalam rumah, ternyata seluruh barang elektronik sudah lenyap,” ujar Bahrudin, pemilik rumah yang dibobol maling.

Bersama pengungsi lain dan relawan Tagana, Bharudin sempat melakukan penyisiran jejak pelaku pencurian tersebut.

“Seharusnya petugas sudah bisa mengantisipasi hal ini sebelum kejadian berlangsung. Karena, aksi maling pada saat banjir terjadi sudah sering terjadi,” ujar Bahrudin.

Bahrudin dan warga korban banjir lainnya di Periuk Damai berharap, kejadian serupa bisa segera diantisipasi agar tidak berulang dikemudian hari.

Camat Periuk, Jarkasih mengatakan, upaya peningkatan pengamanan sudah dilakukan dengan mengevektifkan patroli gabungan yang disini oleh relawan dan warga.

Ya, meski sudah berlangsung sepekan, namun banjir dikawasan Periuk Damai hingga saat ini masih belum surut. Ketinggian air bahkan masih mencapai 2,5 meter.(Rani)

 




Jasad Nurhayat Ditemukan, Pesta Ulang Tahun Batal

Kabar6-Jasat Nurhayat bin wisar (14), siswa kelas 3 SMP yang dikabarkan menghilang akibat terseret arus banjir Kali Sipon, di Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, akhirnya berhasil ditemukan, Sabtu (19/1/2013) .

Jenazah putra bungsu dari 7 bersaudara pasangan Misar dan Nasroh, warga Poris Indah, RT 04/03, Kecamatan Cipondoh, itu ditemukan oleh Serda Idun, anggota Koramil 01 Kota Tangerang yang turut melakukan pencarian.

Nasroh, ibu korban mengatakan, sebelum terseret arus, Nurhayat sempat merengek meminta agar hari ulang tahunnya yang ke 14 dirayakan.

Permintaan Nurhayat itu semata-mata agar rumahnya ramai oleh tamu undangan. “Dia minta ulang tahunnya dirayakan. Alasannya, biar rumahnya ramai,” ujar Nasroh sambil menangis sedih.

Tapi sayang, sebelum keinginan terakhir itu dikabulkan orang tuanya, Nurhayat terlanjur pergi menghadap Sang Khaliq untuk selama-lamanya.

Ya, Nurhayat terseret arus banjir saat tengah bermain bersama 3 rekannya disekitar Kali Sipon. Tubuh 3 rekannya berhasil diselamatkan warga, namun tubuh korban yang tak bisa berenang gagal diselamatkan karena terseret derasnya arus banjir, pada Jumat (18/1/2013).(ali)




Edarkan Ganja, Warga Tangerang Ditangkap Polisi Pesanggrahan

Kabar6-Gara-gara nekat menjadi bagian dari sindikat pengedar ganja, AB alias UT (29), warga Jalan Komplek Deplu Raya, Kelurahan Kreo, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, ditangkap Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Dermawan Situmorang mengatakan, penangkapan AB alias UT merupakan pengembangan dari penangkapan dua bandar ganja lainnya, NH (35) dan HM alias TO (24).

“Ya, selain AB alias UT, juga ada dua pelaku lain yang terlebih dahulu kami tangkap. Ketiganya merupakan jaringan yang kerap mengedarkan ganja di wilayah hukum Polsek Pesanggrahan,” ujar Dermawan, Jumat (18/1/2013) malam.

Dari tangan ketiga tersangka tersebut, polisi sukses mengamankan barang bukti sebanyak 3,1 kilo gram ganja kering siap edar.

Atas perbuatannya, para pelaku dijerat pasal 111 ayat (2) UU RI No.35 tahun 2009 tentang narkotika, dengan ancaman hukumannya maksimal 20 tahun penjara sampai seumur hidup.(Turnya)

 




Bantuan Terselubung Marak di Posko Bencana Banjir

Kabar6-Peristiwa bencana banjir yang terjadi serentak diberbagai wilayah tak ingin dilewatkan begitu saja untuk meraih simpatik mengatasnamakan kemanusian.

Sejumlah partai politik (parpol) dan organisasi kemasyarakat (ormas) silih berganti membawa bantuan ke posko-posko banjir.

“Musibah banjir jangan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi dan golongan,” ungkap Ketua Badan Koordinasi Cabang (Bakorcab) Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Fokusmaker) Kota Tangsel, Essa Nugraha, kepada kabar6.com, Sabtu (19/1/2013).

Ia melihat dari banyaknya atribut milik sejumlah  partai, ormas,dan caleg terpasang di posko-posko banjir.

Essa menduga, berbagai bantuan yang diberikan kerap kental dengan muatan tertentu. Apalagi bencana banjir ini bertepatan dengan tahun politik karena pada 2014 bergulir pesta demokrasi.

Mirisnya lagi, lanjut Essa, atribut bendera milik pihak yang memberikan donasi bantuan ini mendominasi disepanjang sudut lokasi darurat banjir. “Mengapa tidak bendera merah putih yang dipasang sebagai atribut pemersatu,” sesalnya.

Essa menambahkan, bagi masyarakat yang ingin memberikan bantuan hendaknya menyalurkan ke lembaga resmi. Sebab, kini sudah banyak pihak yang mengumpulkan bantuan di jalan-jalan dan pusat keramaian.

Dukungan moril mau pun bantuan yang akan diberikan untuk daerah titik banjir di Kota Tangsel sebaiknya berkoordinasi ke posko-posko penanggulangan bencana yang sudah ditetapkan oleh Pemkot Tangsel.

“Bukannya berburuk sangka, tapi dikhawatirkan bantuan-bantuan tersebut tidak tersalurkan dengan baik,” tambahnya.(yud)




Alfamart Salurkan Pampers & Pembalut Untuk Korban Banjir

Kabar6-Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Tangerang kiranya mengundang rasa prihatin dan kepedulian dari berbagai pihak, baik perorangan maupun atas nama lembaga dan perusahaan.

Salah satu perusahaan yang juga peduli dengan korban banjir di Kota Tangerang adalah Alfamart. Perusahaan waralaba swalayan ini menyumbangkan aneka kebutuhan untuk para korban bnajir melalui posko yang dibuka Polres Metropolitan Tangerang.

“Bantuan untuk korban banjir yang disumbangkan Alfamart diantaranya adalah, sembako, air mineral, pampers, pembalut dan makanan bayi,” ujar Wakapolres Metropolitan Tangerang, AKBP Hudit Wahyudi, Sabtu (19/1/2013).

Nantinya, kata Hudit, bantuan yang diberikan Alfamart akan disalurkan kembali kebeberapa wilayah yang dilanda banjir, diantaranya Perumahan Total Persada dan  Perumahan Ciledug Indah.

Ya, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Tangerang masih belum juga surut. Ketinggian air banjir, seperti di Perumahan Ciledug Indah dan Perumahan Total Persada masih melebihi 1 meter.(rani)




Hilang Terseret Banjir Kali Sipon, Remaja Cipondoh Belum Ditemukan

Kabar6-Seorang remaja di Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, dikabarkan hilang terseret arus banjir sejak Jumat (18/1/2013).

Ironisnya, upaya pencarian terhadap jasad korban yang dilakukan Tim SAR dengan menyusuri sepanjang Kali Sipon, Cipondoh, hingga Sabtu (19/1/2013), masih belum membuahkan hasil.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, remaja belasan tahun yang hilang terseret artus banjir tersebut bernama Nurhayat (14), anak bungsu dari 7 bersaudara
pasangan Misar dan Nengsih, warga Poris Indah, RT 04/03, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

Saat kejadian, korban sedang bermain air bersama 3 rekannya dijembatan Kali Sipon yang tengah meluap. Namun, tiba-tiba 4 sekawan itu terpeleset hingga akhirnya tubuh mereka terseret arus banjir Kali Sipon.

“Tiga orang berhasil diselamatkan. Sedangkan Nurhayat yang tidak bisa berenang, gagal diselamatkan karena langsung tenggelam,” ujar Hendardi, warga sekitar lokasi kejadian.

Sampai kini, Tim SAR masih terus berupaya melakukan pencarian dengan menyisir sepanjang Kali Sipon.(rani)

 




Korban Banjir Membludak, Stok Obat di Posko Kesehatan Dadap Menipis

Kabar6-Ribuan warga Desa Dadap, Kabupaten Tangerang, yang menjadi korban banjir dan kini menetap di pengungsian mulai dilanda keresahan.

Pasalnya, posko kesehatan yang disiapkan di Masjid Faturohman Dadap, mulai kehabisan stok obat-obatan. Padahal, saat ini warga korban banjir mulai terserang beragam penyakit.

“Logistik obat-obatan yang dikirimkan Dinas Kesehatan tidak sebanding dengan banyaknya jumlah korban banjir di pengungsian yang mencapai 3.000 jiwa,” ujar dr Hendri Wijaya, petugas di posko kesehatan pengungsi Dadap.

Menurut Hendri, beberapa jenis obat yang masih sangat dibutuhkan pengungsi saat ini adalah obat darah tinggi, obat gatal, batuk dan pilek. 

“Umumnya keluhan warga korban banjir didominasi penyakit gatal-gatal, batuk, demam dan pilek. Tapi ada juga yang darah tinggi. Informasinya stok obat-obatan sudah dalam perjalanan,” ujarnya.

Dari catatan pihak medis, sekurangnya ratusan orang datang setiap hari ke posko kesehatan Dadap untuk berobat dengan berbagai keluhannya.

Ya, Kelurahan Dadap menjadi salah satu dari sekian banyak wilayah banjir yang ada di Kabupaten Tangerang. Hingga kini, ketinggian air diwilayah padat penduduk ini mencapai 1 meter.(rani)

 




Kampung Kebanjiran, 2.000 Nelayan Urung Melaut

Kabar6-Bencana banjir besar yang melanda wilayah Tangerang sepekan terakhir, kiranya benar-benar membawa derita derita bagi warga setempat.

Bahkan, sejak tiga hari terakhir, sekitar 2.000 Kepala Keluarga (KK) di perkampungan nelayan di Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, ikut terendam. 

Alhasil, ribuan nelayan yang ada di perkampungan tersebutpun memutuskan untuk tidak melaut, karena khawatir dengan kondisi cuaca yang intensitas hujannya cukup tinggi belakangan ini.

“Sedikitnya ada 2.000 nelayan yang tinggal disini. Perahu mereka disandarkan di muara. Dan, nelayan enggan melaut karena cuaca buruk dan rumah mereka kebanjiran,” kata Subur Johari, Lurah Dadap, Sabtu (19/1/2013).

Ya, banjir yang terjadi di Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, sudah terjadi sejak 3 hari lalu. Hingga saat ini, ketinggian air masih mencapai 1 meter.

Tercatat, ada sebanyak 13 RW dengan 13.300 jiwa menjadi korban banjir. Sementara warga yang mengungsi tercatat sebanyak 3000 jiwa.(rani)