1

Kebocoran di Gedung RSUD Tangsel Bakal Ditambal Aquaproof

Kabar6-Meski besaran anggaran rehab RSUD Tangerang Selatan (Tangsel) cukup fantastis, mencapai Rp. 95 milliar, namun Pemerintah Kota (Pemkot) setempat justru berencana menambal kebocoran di bagian atap RSUD setempat dengan aquaproof.

Pelapis anti bocor ini diyakini bakal mampu menyelesaikan persoalan kebocoran yang terjadi di RSUD megah tersebut, meski sebenarnya anggaran rehab RSUD tersebut mencapai Rp. 95 milliar.

“Kebocoran itukan masih bisa ditambal dengan aquaproof,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Dadang M Epid, saat dikonfirmasi kabar6.com terkait kebocoran yang terjadi di atap TSUD Tangsel, Senin (21/1/2013).

Menurut Dadang, penggunaan aquaproof dilakukan mengingat batas waktu pemeliharaan dari pihak rekanan yang sebelumnya mengerjakan bangunan RSUD Tangsel sudah habis.

“Kita tidak bisa minta rekanan untuk memperbaiki, karena batas waktu pemeliharaan sebagaimana yang disepakati sudah habis. Jadi, nanti kita akan minta tukang saja yang memperbaiki,” ujar Dadang lagi.

Pernyataan Kepala Dinas Kesehatan itu bertolak belakang dengan pernyataan yang disampaikan oleh Direktur RSUD Kota Kota Tangsel, Neng Ulfa.

Sebelumnya, Neng Ulfa justru mengatakan bahwa kebocoran yang terjadi itu masih menjadi tanggungjawab pihak rekanan. Hal itu mengingat status gedung yang masih dalam masa pemeliharaan.

“Memang ada kebocoran sedikit, tapi gedung ini masih dalam masa pemeliharaan. Jadi masih tanggungjawab pihak rekanan,” katanya.

Ya, sumber kabar6.com di RSUD Tangsel mengatakan, bangunan RSUD Tangsel yang baru setahun dioperasikan kini dalam kondisi bocor. Kebocoran berasal dari dak yang berada di lantai 6 gedung.

Tak ayal, kondisi itupun menyebabkan sejumlah titik dinding di lantai 5 RSUD tersebut mengalami retak-retak. Bahkan, saat keluar dari lift lantai 5, juga terdapat kebocaran dari asbes yang bolong.

“Apabila saat hujan turun, air dari dak atas akan langsung merembes hingga ke lantai 4 dan 5”, ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya itu lagi.(Evan)




Parkir ITC BSD Mahal, Janji Operator Turunkan Tarif “Gombal”

Kabar6-Puluhan operator jasa parkir dalam gedung (off street) yang beroperasi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menuai keluhan dari masyarakat. Pasalnya, dalam operasinya operator jasa parkir tersebut menerapkan tarif tanpa batas maksimum.

Dan, salah satunya dari puluhan operator parkir yang kerap diprotes pelanggannya adalah SOS Parking di ITC BSD, Kecamatan Serpong. Hebatnya, meski telah banyak menuai keluhan dan teguran, tapi hingga kini operator tersebut masih membangkang.

“Ya memang. Kita banyak menerima masukan (keluhan) dari banyak teman-teman (pengguna jasa parkir),” ungkap Hermansyah, Manager Area SOS Parking ITC BSD, saat dihubungi kabar6.com melalui sambungan selularnya , Senin (21/1/2013) malam.

Namun, saat disinggung soal rencana perusahaan itu untuk menghapuskan retribusi parkir Rp. 1000 per jam pada Oktober 2012 lalu dan belum direalisasikan hingga sekarang, Hermansyah berdalih tidak pernah menjanjikan hal itu.

Menurutnya, hingga Januari 2013 ini, menejemen SOS Parking belum memutuskan apakah akan menghapus kebijakan tarif Rp. 1000 per jam tersebut atau tidak. Dan, Hermansyah menyerahkan kewenangan tersebut kepada atasannya.

“Saya tidak menjanjikan, tapi baru mau merumuskan. Sayakan tidak tahu deal-dealannya seperti apa antara pusat (menejemen SOS Parking) dengan pemerintah daerah,” dalih Hermansyah.

Begitupun ketika diinformasikan langkah Pemkot Tangsel yang telah dan akan melakukan penyegelan terhadap 107 operator jasa parkir nakal. Hermansyah tetap tak bergeming.

Dia bahkan tetap kukuh akan menjalani prosedur memberlakukan tarif tanpa batas maksimal, sesuai perintah atasannya, meski saat ini keluhan pengguna jasa parkir di ITS BSD semakin deras.

“Saya menyerahkan sepenuhnya ke kantor pusat. Itukan urusan pusat yang berhak menetapkan atau merubah besaran tarif parkir,” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, SOS Parking mengaku bila harus mempertimbangkan banyak hal untuk memberlakukan system batas maksimal.

“Secepatnya kami akan memberlakukan sistem batas maksimal parkir. Rencananya kami akan mulai berlakukan mulai November,” ujar Hermansyah kepada wartawan Oktober 2012 lalu.(yud)




Wah, Pasien Typus Kehilangan Perhiasan Emas di RSIA Insan Permata

Kabar6-Apes. Kiranya itulah nasib yang sedang menimpa diri ibu muda bernama Sri Budiarti (33), warga Kelurahan Sudimara, RT 01/04, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

Tak hanya harus menjalani perawatan serius karena mengidap penyakit typus, pada saat yang sama Sri juga harus kehilangan perhiasan emas kesayangannya.

Menurut Sri, peristiwa itu terjadi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Insan Permata, yang berlokasi di Jalan Bhayangkara I, Kelurahan Paku Jaya, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (21/1/2013).

“Awalnya saya datang ke rumah sakit ini untuk berobat. Setelah mendaftar, suster dibagian belayanan kemudian mengantar ke Unit Gawat Darurat (UGD) untuk memeriksakan penyakit saya,” ujar Sri.

Setiba di ruang UGD, Sri yang saat itu diantar Ida, kakaknya iparnya, diminta oleh  suster yang menangani untuk melepas gelang emas yang  dipakainya karna saat itu lengan Sri akan dipasangi infus.

Usai mengantar ke UGD, Ida kembali kependaftaran untuk mengurus kamar perawatan, karena saat itu Sri akan dirawat. Sedangkan Sri meminta ijin kepada suster untuk ke kamar mandi yang masih berada di ruang UGD.

Saat itu, Sri meninggalkan tas yang didalamnya berisi handphone, uang serta gelang emas yang baru saja dilepasnya.

Setelah pemeriksaan di UGD selesai, Sri kemudian dibawa ke ruang Tulip II untuk dirawat. Saat itulah Sri mengecek isi tasnya. Dan, ternyata gelang emas miliknya senilai Rp. 4,3 juta sudah raib entah kemana. “Gelangnya hilang, tapi handphone dan uang saya tidak hilang,” ujar Sri.

Sri sempat berharap agar pihak RSIA bertanggungjawab, pasalnya saat ditinggal ke toilet, di UGD itu juga ada suster yang bertugas. “Tas itu saya tinggal di UGD. Dan disitu juga ada suster yang bertugas. Tapi kok isi tas saya bisa hilang,” ujar Sri kesal.

Sementara, pihak managemen RSIA Insan Permata yang dikonfirmasi  mengaku bahwa apa yang dilakukan suster (meminta pasien untuk melepas gelang di tangan) sudah melalui Standard Operating Procedure (SOP). 

“Apa yang dilakukan suster sudah sesuai. Kalaupun kemudian ada barang milik pasien yang hilang, itu bukanlah tanggungjawab kami. Kami juga sudah menghimbau agar pasien tidak membawa barang berharga ke dalam rumah sakit,” ujar perwakilan menejemen RSIA Insan Permata.(Turnya)




Gedung Perpustakaan Tangsel Dibangun Berbasis Komputerisasi & Internet

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) menganggarkan sebesar Rp. 5 milliar untuk pembangunan gedung Perpustakaan Daerah setempat.

Sedianya, pembangunan ini ditargetkan bisa mulai dikerjakan pada tahun ini (2013), mengingat lahan seluas 5.000 meter juga sudah disiapkan.

“Lokasinya berada di sekitar sekolah Stella Maris, BSD Serpong,” ujar Kepala Kantor Perpustakaan Kota Tangsel, Chaerudin, Senin (21/1/2013).

Dijelaskan Chaerudin, sedianya gedung perpustakaan daerah yang akan dibangun sudah didesign agar bisa menampung 5.000 eksemplar buku serta akan dilengkapi dengan teknologi e-book dan e-journal dalam pengoperasiannya.

Tekhnologi komputer yang akan diterapkan di perpustakaan daerah itu, juga bakal memanjakan pengunjung. Karena, dengan mengakses link melalui komputer yang ada, pengunjung bisa langsung terkoneksi dengan internet.

“Perpustakaan daerah ini dikonsep tidak semata perpustakaan. Melainkan juga bisa menjadi tempat rekreasi. Dengan begitu, minat baca warga dapat lebih didongkrak,” ujarnya.

Sedangkan untuk sisi pelayanannya, nantinya pegawai gedung perpustakaan daerah akan bertugas 71 jam dalam seminggu. Artinya, perpustakaan bisa melayani pengunjung mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.(sohib)

 




Film Kungfu Panda 3 & Dongeng Polwan Cantik Hibur Korban Banjir

Kabar6-Pihak Kepolisian Resor Metropolitan Tangerang memutar film animasi Kungfu Panda 3 di dilokasi pengungsian Perumahan Total Persada, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Senin (21/1/2013).

Langkah pemutaran film dengan menggunakan layar lebar ini dilakukan guna menghibur dan mengurangi beban warga korban banjir, khususnya kalangan anak-anak dilokasi pengungsian.

Kasat Binamas Polres Metropolitan Tangerang, AKBP Fachrudin Roji mengatakan, selain menghibur, acara nonton bareng ini juga dilakukan untuk meminimalisir anak bermain di wilayah yang masih tergenang air banjir.

“Dalam beberapa kasus, ada anak-anak yang menjadi korban tewas akibat terseret arus. Dan, lewat event nonton bareng yang akan digelar setiap hari ini, kami berupaya untuk meminimalisir kejadian serupa,” ujar Fahrudin.

Dilokasi nonton bareng tersebut, lanjut Fahrudin, pihaknya sengaja membuat arena khusus anak untuk berkumpul. Diharapkan, arena tersebut bisa terus digunakan oleh anak, hingga nanti banjir benar-benar surut.

Tidak hanya nonton bareng, lanjut Fahrudin, pihaknya juga menghadirkan Dongeng Lalulintas yang diceritakan oleh Polwan cantik untuk menghibur ratusan siswa di SDN Total Persada.

Untuk diketahui, banjir di Perumahan Total Persada telah terjadi sepekan terakhir. Perumahan langganan banjir ini bahkan sempat tergenang hingga ketinggian 2,5 meter sampai 3 meter. Dan, hari ini banjir mulai surut hingga ketinggian 1 meter.(rani)




Wakil Walikota Belum Tahu Soal Nasi Bungkus Bergambar Dirinya

Kabar6-Wakil Walikota Tangerang Arief Wismansyah mengaku tidak tahu-menahu soal peredaran nasi bungkus berikut air mineral bergambar dirinya untuk warga korban banjir diwilayah tersebut.

“Saya tidak tahu kalau ada pembagian nasi bungkus dan air mineral itu,” Arief saat dihubungi kabar6.com, Senin (21/1/2013).

Namun demikian, Arief juga tidak menampik kemungkinan bila peredaran nasi bungkus dan air mineral itu dilakukan oleh relawan dan bersimpati kepada dirinya.

“Mungkin saja relawan dan simpatisan saya di Garuda yang membagikan itu. Tapi, saya sendiri belum tahu ada hal itu,” kata Arief lagi.

Ya, sejak beberapa hari terakhir nasi bungkus dan air mineral bergambar wajah Wakil Walikota Tangerang Arief Wismansyah beredar ke tangan warga korban banjir di wilayah tersebut.

“Nasi bungkus itu dibagikan oleh ibu-ibu PKK,” ujar Alex, salah seorang warga Kecamatan Cipondoh yang juga merupakan satu dari ribuan warga korban banjir di Kota Tangerang.

Belum jelas apa makna foto pada bantuan nasi bungkus dan air mineral tersebut. Namun yang pasti, bantuan tersebut sudah habis dilahap oleh warga korban banjir yang memang sedang membutuhkan bantuan.(Arsa)




Remas Payudara ABG, Pria Gaek Nyaris Dihakimi Massa

Kabar6-Seorang pria gaek bernama Efendi Pasaribu (53), nyaris dihakimi massa setelah disangka melakukan pelecehan seksual dengan meremas payudara seorang gadis ABG (Anak Baru Gede) bernama Tria (17).

Peristiwa yang sempat menyedot perhatian warga itu berlangsung di Jalan Maulana Yusuf, Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, Senin (21/1/2013).

Tria (17), gadis ABG yang dilecehkan itu mengaku, peristiwa berlangsung ketika sepeda motor yang dikendarainya bersama sang kekasih berhenti di lampu merah perempatan Jalan Maulana Yusuf.

Tiba-tiba, dari belakang muncul Efendi dan langsung meremas bagian payudaranya. Tak pelak, kejadian itu langsung membuat Tria kaget hingga berteriak histeris karena takut.

“Sumpah, saya kaget mas. Kok tiba-tiba saja ada yang memegang payudara saya dari belakang,” ujar Tria dengan wajah panik.

Tak urung, kejadian itu memancing emosi kekasih Tria. Dengan nada berapi-api, remaja tanggung tersebut segera melabrak Efendi. Cek cok mulut hingga nyaris baku hantam antara kekasih Tria dan Efendi pun pecah.

Efendi sendiri tetap bersikukuh menampik semua tuduhan tersebut. “Saya tidak memegang payudaranyaa. Tapi saya hanya memegang pundak, agar tidak terjadi kecelakaan,” ujar Efendi lagi. 

Beruntung warga sekitar lokasi kejadian segera berdatangan ke lokasi. Dan, baik Tria, kekasihnya dan Efendi pun langsung diamankan ke Polres Metropolitan Tangerang.(Ali)




Anggaran Rehab Rp. 95 Milliar, Atap Gedung RSUD Tangsel Masih Bocor

Kabar6-Bila dilihat dari luar, bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang berdiri di Jalan Siliwangi, No1, Pamulang ini memang tampak megah.

Tapi, siapa sangka bila ternyata bagian atap dari bangunan megah RSUD yang baru dioperasikan 1 tahun lalu ini, sudah banyak yang mengalami kebocoran.

Padahal, anggaran untuk pembangunan dan rehab gedung RSUD Tangsel ini besarannya mencapai Rp.95.679 Milyar, sebagaimana diatur dalam Peraturan Walikota TAngsel nomor 31 Tahun 2011, tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja RSUD Kota Tangsel.

Sumber kabar6.com di RSUD Tangsel mengatakan, kebocaran di RSUD tersebut berasal dari dak atas yang berada di lantai 6 gedung. Kebocoran itu mengakibatkan air merembes hingga ke lantai bawah gedung.

Tak ayal, kondisi itupun menyebabkan sejumlah titik dinding di lantai 5 RSUD tersebut mengalami retak-retak. Bahkan, saat keluar dari lift lantai 5, juga terdapat kebocaran dari asbes yang bolong.

“Apabila hujan, air dari dak atas akan langsung merembes hingga ke lantai lima dan 4”, ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya itu lagi.

Sementara, Direktur RSUD Kota Kota Tangsel, Neng Ulfa mengakui adanya kebocoran yang terjadi di lantai 6 gedung tersebut. Namun demikian, Ulfa mengaku bahwa kebocoran akan segera diperbaiki dalam waktu dekat.

“Memang ada kebocoran sedikit, tapi gedung ini masih dalam masa pemeliharaan. Jadi masih tanggungjawab pihak rekanan,” katanya saat dikonfirmasi kabar6.com, Senin (21/1/2013).(Evan)




107 Operator Parkir Gedung Nakal di Tangsel Disegel

Kabar6-Cukup mencengangkan, lebih dari 50 persen operator jasa parkir dalam gedung (off street) yang beroperasi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tidak mengantongi izin alias liar.

Tak pelak, kondisi itupun mengundang derasnya keluhan yang muncul dari masyarakat. Beragam protes itupun membuat kuping pejabat di Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel menjadi panas, hingga akhirnya memutuskan untuk mengambil langkah penyegelan.

“Secara keseluruhan, lokasi parkir yang terdata di Kota Tangsel sebanyak 202 titik. Dan, sebanyak 107 diantaranya kami segel,” kata Kepala Seksi Parkir dan Terminal Dishubkominfo Kota Tangsel, Ika Kartika, Senin (21/1/2013).

Ika menjelaskan, penertiban merujuk pada regulasi parkir off street yang sedianya sudah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2012, tentang Penyelenggaraan Retribusi Daerah.

Ironisnya, meski telah disegel, ke 107 pengelola parkir tersebut masih saja nekat menarik retribusi berjalan sebesar Rp 1000 per jam untuk sepeda motor dan Rp 2000 per jam untuk kendaraan roda empat.

Terkait pelanggaran tersebut, Ika mengaku kalau pihaknya telah melayangkan surat teguran kepada para pengelola terkait. “Segera kita tertibkan pengelola parkir yang tidak menghiraukan teguran,” ujar Ika.

Sementara, Koordinator Lapangan Prasarana Umum dan Kegiatan Usaha Satpol PP, Basuki, menjelaskan, untuk sementara waktu seluruh lokasi parkir yang masih membandel tersebut akan disegel lewat surat pemberitahuan.

Artinya, lanjut Basuki, selama penyegelan berlangsung pengelola parkir dilarang menarik retribusi, setidaknya sampai proses perizinannya diselesaikan dan segel dibuka kembali.

“Pengelola parkir yang belum mengantongi izin lengkap secepatnya harus mengurusnya di BP2T (Badan Pelayanan Perizinan Terpadu) Tangsel,” terangnya di RS Sari Asih, Ciputat.

Dikatakannya, secara keseluruhan lokasi parkir yang ada di Kota Tangsel terdata sebanyak 202 titik. Jumlah tersebut terdiri dari lokasi parkir mall, perkantoran maupun fasilitas publik.

Namun, dari totoal 202 titik tersebut, ada 95 titik yang legalitas izin usahanya belum terdeteksi oleh petugas.

“Untuk 107 lokasi yang telah disegel, kami memberi batas waktu sampai tujuh hari masa kerja. Bila memang tidak juga diurus, maka izin operasinya akan dicabut dan aset perparkiran disita,” jelasnya.

Hingga berita ini diturunkan, tidak satupun dari titik lokasi parkir yang disegel petugas gabungan Pemkot Tangsel itu yang bersedia dikonfirmasi.(yud)




Diduga Sebabkan Banjir, PT AMS Diadukan ke DPRD

Kabar6-Kuasa hukum PT Cakramas melayangkan surat pengaduan kepada DPRD Kabupaten Tangerang, terkait adanya pembangunan pabrik PT Arjuna Maha Sentosa (AMS) di Desa Kuta Jaya, Kecamatan Pasar Kemis yang diduga melakukan perusakan lingkungan.

Dalam suratnya, Jens Chandra Dan Ethelina Kolopaking pemilik PT Cakramas mengadukan adanya perusakan lingkungan yang dilakukan PT AMS yang membangun pabriknya, hingga terjadi penyempitan sungai yang mengakibatkan banjir di wilayah Kuta Jaya, Pasar Kemis, terutama di RT 01 Dan RT 02.

Dari pengaduan itu, bahwa sejak dibangunnya pabrik milik PT AMS telah melakukan pemindahan Dan penyempitan Sungai Cirarab yang semula 8 meter telah terjadi penyempitan menjadi 3 meter.

Dalam melakukan pemindahan itu juga, PT AMS mengambil Tanah milik PT Cakramas hingga membuat Sungai Cirarab melintas di Tanah PT Cakramas.

Kuasa hukum PT Cakramas, Maryono Lim, Andika Bhayangkara, Yul Drieyansyah, Dan Liem Lin Giok meminta DPRD Kabupaten Tangerang untuk menindaklanjuti pengaduan tersebut untuk diselesaikan secara aturan yang berlaku.

Sementara itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang Moh Eko Riyadi mengaku telah menerima pengaduan itu Dan akan menindaklanjutinya dengan meninjau langsung lokasi tersebut.

“Jika pengaduan itu benar adanya, hingga Ada pemindahan posisi sungai Dan penyempitan sungai yang mengakibatkan banjir, maka akan Ada sanksi tegas untuk PT AMS,” tandas politisi Demokrat ini.

Sayangnya, hingga berita ini disusun belum ada klarifikasi langsung dari pihak PT Arjuna Maha Sentosa.(dre/*)