1

Pencurian di Rumah Juragan Emas Menyisakan Banyak Kejanggalan

Kabar6-Aksi pencurian di rumah juragan emas, H. Lukman (50), di Jalan Pulau Dewa II blok P 3 No 16, Kelurahan Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, menyisakan rasa penasaran dibenak pemilik rumah, Selasa (22/1/2013).

Betapa tidak, kawanan pelaku seolah sudah sangat hapal dengan posisi di dalam dan penghuninya. “Anehkan, kok pelaku itu tahu kalau Rejep cuma pembantu dan tahu dimana posisi kamar utama,” ujar H. Lukman.

H. Lukman sendiri mengaku baru mengetahui kejadian itu setelah ada yang menelepon dari rumahnya. ”Pokoknya saya masih merasa ada yang ganjil,” ujar lelaki yang bekerja sebagai pengusaha emas itu lagi.

Akibat peristiwa itu, H. Lukman mengaku kehilangan seperangkat emas dan berlian yang ditaksir mencapai Rp 200 juta lebih serta uang sebesar 4 ribu dolar. Semua barang-barang itu ditaruh dalam lemari.

Sementara, Komandan Regu Keamanan Perumahan Modernland, Nurhasan mengaku sempat memerintahkan anak buahnya untuk menutup seluruh portal dikawasan itu saat peristiwa berlangsung.

“Begitu mendengar suara teriakan maling, saya langsung memerintahkan untuk menutup portal. Tujuannya untuk menghalangi kaburnya pelaku,” ujar Nurhasan.

Namun, belakangan Nurhasan dan anak buahnya yang berada di pos keamanan tak kuasa berkutik, begitu kawanan pelaku mencabut senjata dan memberondong pos keamanan.

“Mereka menembaki pos keamanan. Jadi, kami tak kuasa menghadang saat salah seorang pelaku membuka portal sendiri. Dan, pelaku kemudian kabur meninggalkan lokasi menggunakan mobil Toyota Yaris,” ujar Nurhasan lagi. 
Ya, kawanan maling berjumlah 3 orang menggunakan mobil Toyota Yaris menyatroni rumah juragan emas H. Lukman. Dalam aksinya, pelaku berpura-pura sebagai pekerja bangunan yang akan merenovasi rumah, sukses memperdaya Rejep (45), pembantu dirumah itu sebelum akhirnya menggasak seperangkat emas dan berlian yang ditaksir mencapai Rp 200 juta lebih serta uang sebesar 4 ribu dolar.   

Sampai saat ini, pihak Kepolisian Resor Metropolitan Tangerang masih memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui peristiwa itu. Polisi juga sedang mengejar pelaku yang mengendarai mobil Toyota Yaris Silver bernomor polisi B 1467.(rani/dani)




Golkar Kota Tangerang Kawal Program Kesehatan Gratis

Kabar6-Warga Kota Tangerang kiranya masih belum benar-benar nyaman dengan program kesehatan gratis yang telah diluncurkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.

Penyebabnya ketidaknyamanan warga lebih disebabkan masih adanya sejumlah rumah sakit mitra pemerintah yang menunjukkan sikap kurang bersahabat dan memandang warga dengan sebelah mata.

Hal itu terungkap dalam dialog warga bersama wakil rakyat dan politisi yang digawangi oleh Ketua DPD Golkar Kota Tangerang H. Abdul Syukur dan Sekjen DPD Partai GOlkar PO. Abbas Sunarya serta Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Tangerang, Koeswarsa di Gang Jambu, Kelurahan Plawad, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Senin (21/1/2013) malam.

“Kita berasa kurang nyaman dengan sikap pihak rumah sakit yang seolah memandang sebelahmata, karena kita datang berobat hanya membawa KTP,” ujar Zakaria Idris, dihadapan H. Abdul Syukur dan Abbas Sunarya.

Sementara, menanggapi keluhan warga tersebut, Abdul Syukur berjanji akan menelusuri kebenaran laporan atas sikap buruk dalam pelayanan rumah sakit tersebut. Dia juga meminta warga untuk tidak segan melaporkan langsung kejadian serupa tersebut langsung kepadanya.

“Masyarakat berobat ke rumah sakit rujukan itu tidak gratis. Melainkan dibayar oleh Pemkot Tangerang. Jadi, tidak pantas rasanya bila ada rumah sakit yang memberikan pelayanan buruk terhadap warga yang berobat,” ujar Abdul Syukur.(Arsa)

 




Naik Yaris Pakai Senpi, Kawanan Maling Gasak Perhiasan Rp. 300 Juta

Kabar6-Aksi kawanan pencuri bersenjata api kian meresahkan warga Tangerang. Betapa tidak, pelaku bahkan tak segan-segan mengumbar tembakan, baik untuk menakut-nakuti atau melukai korbannya bila berani melawan.

Kali ini, kawanan pelaku dengan modus berpura-pura sebagai tukang yang akan merenovasi bangunan beraksi di rumah H. Lukman (50), di Jalan Pulau Dewa II, Blok P3, No. 16, RT 05/02, Kelurahan Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang Kota, Kota Tangerang, Selasa (22/1/2013).

Dalam aksinya, komplotan berjumlah 3 orang yang mengendarai Toyota Yaris warna putih B B-1467 (kode huruf belum diketahui) itu sukses menggasak aneka perhiasan emas senilai Rp. 300 juta dari rumah korbannya.

Sumber kabar6.com di Mapolres Metropolitan Tangerang menyebutkan, peristiwa bermula ketika komplotan pelaku datang ke rumah korban dengan berpura sebagai tukang yang akan merenovasi bangunan. Saat itu, di dalam rumah hanya ada PRT (pembantu rumah tangga) bernama Rejep (45).

Karena mengira komplotan pelaku adalah tukang yang memang sudah disuruh oleh majikannya, Rejep pun langsung mengijinkan para pelaku untuk masuk mengukur ruangan di dalam rumah.

Hingga beberapa saat berlalu, pelaku kemudian keluar dari dalam rumah dan langsung masuk ke dalam mobil untuk bergegas meninggalkan lokasi. Sementara, tak lama berselang, Rejep tiba-tiba keluar dari dalam rumah dan langsung meneriaki pelaku maling.

Teriakan itu tak urung sempat membuat heboh warga sekitar. Sementara, pelaku yang panik aksinya diketahui, sempat membuang tembakan sebanyak 2 kali kearah pos security, sambil tancap gas kabur meninggalkan lokasi.

Guna pengusutan lebih lanjut, peristiwa itupun selanjutnya dilaporkan ke Polres Metropolitan Tangerang. Sayangnya, Kapolrestro Tangerang Kombespol Wahyu Widada hingga berita ini disusun belum berhasil dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut.(dani/bad/tom migran)

 




Tahun 2014, Kelurahan Kaduagung Minta Rp 8 Miliar

Kabar6-Kelurahan Kaduagung, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang mengusulkan alokasi dana sebesar Rp 8 miliar untuk pembangunan wilayah tersebut pada APBD 2014.

Usulan itu terungkap dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kelurahan Kaduagung yang digelar, Selasa (22/1/2012).

Hadir dalam Musrenbang itu, Camat Tigaraksa Mas Yoyon Suryana, Lurah Kaduagung Mulyana Sutritna, Kasi Pemerintahan Kecamatan Tigaraksa Apipudin dan para perwakilan warga Kelurahan Kaduagung.

Lurah Kaduagung Mulyana Sutritna mengatakan, usulan dana Rp 8 miliar itu terbagi atas 68 kegiatan yang diprioritaskan pada pembangunan fisik jalan, penataan kantor kelurahan serta sarana dan pra sarana pendidikan.

“Dari 8 miliar itu, 40 persen dialokasikan untuk pendidikan, 30 persen jalan, sisanya untuk kesehatan, ekonomi dan penataan kantor kelurahan,” ujarnya seraya menjelaskan penataan Kantor Kelurahan Kaduagung menyerap dana Rp 750 juta untuk pembangunan pagar dan halaman kantor.

Camat Tigaraksa Mas Yoyon Suryana meminta kepada Kelurahan Kaduagung untuk mengusulkan semua kegiatan yang memang menyentuh langsung kepada masyarakat dan pelayanan masyarakat.

“Usulkan saja semuanya, jika memang itu untuk masyarakat. Usulan itu nantinya dibahas lagi di Musrenbang Tingkat Kecamatan,” pungkasnya.(dre/*)

 




Operator Parkir di Tangsel Bandel, Meski Disegel Tetap Pungut Retribusi

Kabar6-Meski telah disegel, namun sejumlah operator parkir di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih saja tetap membandel dengan beroperasi menarik retribusi parkir dari pemilik kenderaan.

Setidaknya hal itu berlangsung di kawasan aprkir Bintaro Trade Centre (BTC). Meski Satpol PP telah memasang stiker segel berwarna hijau di samping pintu keluar parkir, namun tetap saja petugas parkir memungut retribusi dari pemilik kenderaan.

Padahal, sesuai aturan selama operator parkir dalam kondisi disegel oleh Satpol PP, operator tidak diijinkan menarik retribusi parkir dari pemilik kenderaan.

Sebelumnya petugas Satpol PP bersama dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Tangsel melakukan sidak ke sejumlah titik parkir off street yang ditengarai ilegal atau tidak berijin.

Dan, hasilnya ada sebanyak 107 parkir yang disegel karena diketahui tidak memiliki kelengkapan dokumen perijinan untuk beroperasi.

“Sidak ini akan terus ami lakukan, agar operator parkir mentaati aturan pemerintah, terkait dengan kelengkapan perijinan. Dan, bagi operator yang telah disegel, tidak diperbolehkan menarik retribusi parkir sampai mereka mengurus kelengkapan ijin,” ujar Koordinator lapangan Satpol PP Tangsel, Basuki.(Turnya)




Pedagang Mengeluh, Ikan Langka Harga Meroket

Kabar6-Tidak melautnya para nelayan Tangerang akibat banjir dan air laut pasang, tak urung mulai memicu keluhan dari pedagang ikan di sejumlah pasar tradisional, Selasa (22/1/2013). 

Pasalnya, kelangkaan ikan yang terjadi sekaligus membuat harga jual ikan menjadi melambung tinggi. Alhasil, omset jual pedagangpun menjadi anjlok.

Setidaknya hal itulah yang dirasakan oleh sejumlah pedagang ikan di Pasar Gerendeng, Kelurahan Gerendeng, Kecamatann Karawaci, Kota Tangerang.

Bila biasanya ikan gembung dijual dengan harga Rp. 26 ribu per kilogram, kini melonjak menjadi Rp. 30 ribu per kilogram. Sedangkan ikan Kakap Merah yang biasanya cuma Rp. 35 per kilogram, kini naik menjadi Rp. 48 ribu per kilogram.

Sedangkan untuk ikan Kakap Putih yang biasanya dijual Rp. 27 ribu per kilogram, kini menjadi Rp. 30 ribu per kilogram dan ikan Bawal Hitam yang biasanya Rp. 60 ribu per kilogram naik menjadi Rp. 70 ribu per kilogram.

“Kenaikan ini disebabkan kelangkaan ikan akibat banyaknya nelayan yang tidak turun melaut,” ujar Muhidin, salah seorang pedagang ikan di Pasar Grendeng.

Tak hanya itu, Muhidin juga mengaku sejak terjadinya kelangkaan ikan, omset dagangannya anjlok hingga 50 persen. “Selain harganya mahal, pembeli juga khawatir dengan kualitas ikan, karena jumlah cuma sedikit,” kata Muhidin lagi.

Ya, pengamatan kabar6.com, sejak banjir yang melanda beberapa hari terakhir, banyak pedagang ikan di pasar Gerendeng yang menutup lapaknya. Kelangkaan ikan mengakibatkan pedagang sulit mendapatkan pasokan ikan.(Ali)




Kelurahan Tigaraksa Usulkan 58 Program tahun 2014

Kabar6-Sebanyak 58 usulan kegiatan pembangunan yang disampaikan warga Kelurahan Tigaraksa untuk program pembangunan tahun 2014.

Ini terungkap dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Tigaraksa, Senin (21/1/2013).

Lurah Tigaraksa Cucu Abdurrosyied menjelaskan, Ada 58 usulan kegiatan yang disampaikan warga untuk program tahun 2014. “Usulan ini akan disesuaikan pada pembiayaan dan skala prioritas,” ujarnya.

Lurah Cucu menambahkan, usulan warga Kelurahan Tigaraksa ini akan dibahas bersama dengan usulan dari desa Dan kelurahan di Kecamatan Tigaraksa dalam Musrenbang tingkat Kecamatan.

“Program Kelurahan Tigaraksa sudah kelar 80 persen. Namun, untuk infrastruktur jalan dan drainase masih jadi kendala,” katanya.

Sementara itu, Camat Tigaraksa Mas Yoyon Suryana yang menghadiri Musrenbang itu mengapresiasi musrenbang Kelurahan Tigaraksa.

“Sebagai kelurahan yang berada di Ibu Kota Kabupaten Tangerang, berbagai kemajuan harus tetap digalakkan,” katanya.

Musrenbang ini dihadiri sekitar 100 warga, diakhiri dengan penandatanganan prasasti dua Posyandu dan Tempat Pemakaman Umum (TPU).(dre/*)

 




Warga Kembali Pertanyakan Pembangunan Pasar Tigaraksa

Kabar6-Masyarakat Kecamatan Tigaraksa mempertanyakan kelangsungan pembangunan Pasar Tigaraksa, yang hingga saat ini masih mangkrak sejak dibangun tahun 2005 lalu.

Warga yang mengatasnamakan, Masyarakat Peduli Pembangunan Pasar Tigaraksa (MP3T) terus mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang untuk segera menyelesaikan pembangunan Pasar Tigaraksa, Kelurahan/Kecamatan Tigaraksa.

Desakan itu disampaikan warga saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)
Kelurahan Tigaraksa, Senin (21/1/2013).

“Kondisi bangunan Pasar Tigaraksa ini yang dibangun sejak delapan tahun lalu masih terbengkalai,” ujar Koordinator MP3T, Acep Jayadiwira.

Acep menjelaskan, pembangunan pasar  ini dimulai sejak 2005 oleh pengembang PT Bina Teknik Rekayasa (BTR) seluas 2 hektar. Hingga kini status pengalihan dari pengembang ke PD Pasar NKR, statusnya tidak jelas.

Menanggapai Hal itu, Camat Tigaraksa Mas Yoyon Suryana berjanji akan  melakukan terobosan-terobosan untuk memajukan Kecamatan Tigaraksa. Terutama soal pembangunan pasar yang sudah 8 tahun terbengkalai itu, harus diselesaikan.

“Saya akan menjalin komunikasi dengan PD. Pasar NKR agar ada solusinya” katanya.(dre/*)




Antar Wanita Misterius, Sepeda Motor Justru Dirampok

Kabar6-Berhati-hatilah jika anda mengendarai sepeda motor pada malam hari. Terlebih bila ditengah jalan ada wanita yang minta diatarkan pulang.

 

Karena, bisa-bisa wanita itu adalah satu dari komplotan perampok yang mengincar anda.

Seperti yang dialami Agus Riandi (36). Ia, menjadi korban perampasan sepeda motor saat pulang dari memancing di samping Tol KM 11 RT 01 RW 01, Kelurahan Parung Jaya, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Senin (21/1/2013) dinihari.

Namun, saat Agus dalam perjalanan menuju rumah, ada seorang perempuan minta tolong diantar ke Pondok Bahar. Karena kasihan, Aguspun langsung menyanggupi permintaan wanita itu.

Begitu melintas di lokasi, korban dicegat 6 orang berboncengan 3 sepeda moto dan memaksa meminta motorr. Korban saat itu berusaha mempertahankan motornya, dihantam kepalanya dengan benda keras sehingga menderita luka robek di bagian dahi.

Para pelaku kemudian merampas sepeda motor korban Kawasaki Kaze Nopol B-6949-VFB. Ternyata perempuan yang diboncengnya ikut kabur bersama para pelaku ke arah Parung Jaya, Karang Tengah, Kota Tangerang.

Perempuan tersebut diduga berkomplot dengan para pelaku.Peristiwa itu dilaporkan dan ditangani Polsek Metro Cileduk.(HP/sak)




Langganan Banjir, Total Persada Diusulkan Jadi Apartemen

Kabar6-Perumahan Total Persada di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, yang selama ini menjadi langganan banjir diusulkan diganti menjadi apartemen atau rumah susun.

Usulan itu akan ditawarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang kepada warga setempat, untuk selanjutnya perumahan itu akan diuruk dan dibangun apartemen atau rumah susun.

Demikian dikatakan Wali Kota Tangerang Wahidin Halim, menyikapi banjir yang kerap melanda Perumahan Total Persada. “Bagaimana tidak banjir, struktur tanah di perumahan itu lebih rendah dari daratan,” ujar Wahidin, Senin (21/1/2013).

Sedianya, kata Wahidin, Pemkot Tangerang sudah pernah mengusulkan hal itu kepada warga Perumahan Total Persada saat banjir tahun lalu. Namun, usulan itu ditolak mentah-mentah oleh warga.

“Mungkin mereka (warga) berfikir bila pemerintah akan menggusur rumah mereka. Padahal tidak, justru bila warga setuju kita akan urug lahan di perumahan itu dan kita bangun menjadi apartemen atau rumah susun untuk warga,” ujar Wahidin lagi.

Menurut Walikota, kesalahan pengembang perumahan adalah membangun rumah penduduk dikawasan yang rendah struktur tanahnya. Padahal dahulu kawasan itu merupakan lokasi resapan air dan danau alam.

Akan tetapi, lanjut Walikota, tetap dipaksakan oleh pengembang untuk dibangun perumahan. Padahal, sebelum perumahan itu dibangun, kawasan itu memang sudah menjadi lahan banjir.

“Kita tidak melarang pembangunan perumahan. Tetapi, setiap perumahan wajib membangun danau dan tandon air dikawasannya. Minimal 2 persen dari RTRW,” kata Wahidin lagi.

Ya, sampai saat ini air banjir yang menggenangi Perumahan Total Persada masih belum surut. Ketinggian air di emukiman warga masih mencapai 1,5 meter. Belum surutnya banjir, membuat ratusan Kepala Keluarga (KK) hingga kini masih bertahan di tenda pengungsian.(rah)