1

Polisi Kantongi Identitas 3 Pelaku Pengeroyokan Ardi Putra

Kabar6-Jajaran Kepolisian Sektor Cipondoh masih memburu kelompok pemuda yang mengeroyok supir angkot B02, Ardi Putra Prasetya (23) hingga tewas di Jalan Tugu Karya 2, RT 02 RW 10, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, pada Selasa (22/1/2013) malam.

Kapolsek Cipondoh, Kompol Suyono mengatakan, dari hasil pemeriksaan para saksi, pihaknya sudah berhasil mengantongi 3 nama pelaku pengeroyokan tersebut. Ketiganya adalah Yuka, Wendi dan Gunawan, yang juga merupakan supir angkot B 02.

“Pemicunya hanya persoalan sepele. Korban menegur seorang pemuda bernama Yuka, karena dianggap tidak sopan saat melintas. Karena tidak terima, Yuka kemudian mengadukan kejadian itu kepada pamannya, Wendi dan Gunawan,” ujar Kapolsek, Rabu (23/1/2013).

Sementara, keluarga besar Ardi Putra Prasetya yang di temui di ruang jenazah RSUD Tangerang mendesak pihak kepolisian segera meringkus pelaku pengeroyokan tersebut.

“Kami minta polisi segera menangkap pelaku dan menghukum seberat-beratnya,” ujar Dwi Nuraini, salah seorang kerabat korban. 

Seperti diketahui, Ardi Putra Prasetya (23), warga Jalan Kisamaun, Kelurahan Sukasari, Kota Tangerang, tewas mengenaskan setelah dikeroyok Yuka, Wendi dan Gunawan. Korban tewas dengan kondisi luka tusuk dibagian perut.(ali/tom migran)




Tegur Pemuda, Ardi Putra Tewas Dikeroyok di Cipondoh

Kabar6-Nasib tragis dialami Ardi Putra Prasetya (23). Pemuda warga Jalan Kisamaun, Kelurahan Sukasari, Kota Tangerang ini tewas akibat menjadi korban kebrutalan sekelompok pemuda yang mengeroyoknya.

Korban tewas karena luka tusuk di perut usai dikeroyok sekelompok pemuda di Jalan Tugu Karya 2, RT 02 RW 10, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Selasa (22/1/2013) malam.

Informasi yang berhasil dihimpun dari Polsek Metro Cipondoh, peristiwa berawal ketika korban menegur seorang pemuda yang melintas di hadapannya karena dianggap sopan.

Namun, pemuda yang ditegur justru melawan dan pergi meninggalkan lokasi. Tak berapa lama kemudian, pemuda tersebut datang lagi bersama teman-temannya dan langsung mengeroyok korban.

Pada saat pengeroyokan berlangsung, salah seorang dari kelompok pengeroyok diduga menikam perut korban hingga terkapar. Setelah korban ambruk bersimbah darah, barulah kelompol pemuda pengeroyok puas dan pergi meninbggalkan lokasi.

Sementara, korban yang menderita luka tusuk di bagian perut, sempat dilarikan warga sekitar ke RSUD Tangerang. Namun, begitu tiba di rumah sakit, korban akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Guna pengusutan lebih lanjut, kejadian itu kemudian dilaporkan ke Mapolsek Cipondoh. Sayangnya, Kapolsek Cipondoh Kompol Suyono hingga kini belum berhasil dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut.(hp/tom migran)




Kasus Jalan Protokol Rusak di Tangerang Dibawa ke Kejati Banten

Kabar6–Kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten disoal. Kali ini, protes muncul dari sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) se Tangerang Raya (Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan).

Kalangan LSM menuding, banyak proyek pembangunan infratruktur yang dikerjakan di wilayah Tangerang tidak sesuai dengan rancangan kerja, dan tidak berkualitas.

Gabungan LSM tersebut terdiri dari Reclasseering Indonesia Provinsi Banten, Gerakan Masyarakat Madani (Gemma) Tangerang, Gerakan Rakyat Miskin (Gerimis), Solidaritas Masyarakat Tangsel, LIPPN Tangsel, Solidaritas Masyarakat Tangerang (Smart), Himata Tangerang, HMI Ciputat, Kosgoro, Repdem, dan LIPAN.

“Kami sepakat menyoal kinerja Provinsi Banten, karena banyak Jalan Protokol di Tangerang yang baru selesai diperbaiki tapi sudah rusak lagi,” Iman Fachrudin, ketua Reclasseering Indonesia Provinsi Banten, Selasa (22/1/2013).

Rencananya, lanjut Imam Fachrudin, para aktivis yang berada dalam gabungan LSM tersebut bakal melaporkan buruknya kualitas proyek Jalan Protokol diwilayah Tangerang itu ke Kejaksaan Tinggi Banten.

“Kami menduga, kualitas bahan untuk membangun Jalan Protokol itu dimainkan oleh kontraktornya alias tidak sesua standar. Dan, ini terjadi akibat kelalaian pengawasan dari Pemprov Banten,” kata Fachrudin lagi.

Dampak buruknya adalah, kata Fachrudin, kerusakan ruas jalan yang terjadi justru dapat membahayakan keselamatan jiwa pengendara atau masyarakat pengguna jalan.

Sebelumnya, warga di Kota Tangsel, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang mengeluhkan buruknya kualitas pembangunan infastruktur jalan di daerah mereka.

Salah satunya, yang terjadi di sepanjang Jalan Raya Serpong. Di lokasi pembangunan jalan itu, bayak jalan yang sudah bergelombang, dan rusak lantaran buruknya bahan aspal yang digunakan.

“Liat saja, baru di aspal jalannya udah pada ngelupas lagi,” ungkap Remus Dauna, warga Perumahan Nusa Loka, BSD.(iqmar)




107 Operator Parkir Off Street di Tangsel Terancam Denda

Kabar6-Dinas Pendapatan Pengelolaaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melansir hanya ada 95 operator parkir dalam gedung (off street) diwilayah itu yang mengantongi perizinan.

Sementara, status usaha sebanyak 107 operator parkir lainnya masih abu-abu alias bodong. “Dari 202 operator yang beroperasi, cuma 95 operator yang legal,” ujar Kepala Dinas DPPKAD Tangsel, Uus Kusnadi, Selasa (22/1/2013).

Keberadaan 107 operator parkir off street tersebut, kata Uus, jelas sangat merugikan pemerintah daerah. Sebab, setiap hari operator memperoleh pemasukan retribusi parkir, namun tidak menyetorkan kewajibannya ke pemerintah.

“Artinya, keberadaan dan aktivitas operator parkir ilegal itu akan menghambat pembangunan di Tangsel. Kami dukung langkah penertiban tersebut,” jelasnya.

Menurut Uus, penertiban terhadap 107 operator parkir off street yang dilakukan petugas gabungan yakni, Dinas Pehubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tangsel akan terus dilaksanakan.

Ditanyai berapa jumlah kerugian daerah akibat ulah ke 107 operator parkir off street ilegal tersebut, Uus menyatakan tidak bisa mengkalkulasikannya.

Pasalnya, sampai saat ini pihak DPPKAD hanya mengenakan 24 persen dari omzet operator yang mengelola parkir sebagai pajak daerah.

“Yang jelas, jika nanti parkir ilegal itu mengurus izinnya, mereka akan kami kenakan denda pajak, sesuai kurun waktu parkiran itu beroperasi. Pemerintah sangat berharap ketaatan pengelola parkir akan kewajiban pajaknya,” Ujar Uus lagi.

Terpisah, Kepala Satpol PP Kota Tangsel Sukanta mengatakan, secara bertahap pihaknya akan melakukan penyegelan terhadap 107 parkir off street yang tidak berizin di Tangsel.

“Saat ini sudah 12 yang kami segel dan kami nyatakan tidak boleh memungut parkir kepada pelanggan. Peyegalan akan terus kami lakukan sampai 107 parkiran itu mengurus izinnya,” kata Sukanta, kemarin.

Menurut Sukanta, pemberangusan yang dilakukannya sudah sesuai dengan amanat aturan daerah soal perkir yang terus ditegakkan Pemkot Tangsel.

Terlebih, banyak parkir ilegal yang diindikasikan memungut parkiran tidak sesuai dengan aturan pajak yang sudah ditetapkan peraturan daerah.

“Yang sudah kami segel juga terus kami awasi. Bahkan, beberapa diantaranya ada yang masih badel setelah disegel kami sita alat-alat operator parkirnya,” tegas Sukanta.(yud)




Masih Bandel, Komputer Operator Parkir Plaza Bintaro Disita Satpol PP

Kabar6­-Satuan Polisi Pamong Praja (Sapol PP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyita perangkat komputer milik operator parkir di Bintaro Plaza, Selasa (22/1/2013).

 

Langkah tegas diambil petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) setempat, menyusul sikap membandel operator parkir di plaza tersebut yang tetap nekat beroperasi memungut retribusi dari pemilik kenderaan, meski statusnya sudah disegel.

Pengamatan langsung kabar6.com dilokasi, selain menyita perangkat komputer, puluhan petugas Satpol PP juga menyegel kembali pos keluar kendaraan bermotor yang sebelumnya telah dipasang namun dibuka kembali oleh pihak operator.

“Sebelumnya kami sudah pasang segel. Artinya, operator tidak boleh beroperasi sampai ada iji resmi dari BP2T. Tapi pihak operator malah melepas segel dan tetap beroperasi. Ini sama saja menghina pemerintah,” ujar Koordinator Lapangan Satpol PP Tangsel, Basuki.

Basuki menegaskan, bila pihak operator tetap nekat beroperasi kembali, maka pihaknya tidak akan segan-segan menyita uang retribusi yang telah dipungut dari pemilik kenderaan.

Ya, operator parkir di Bintaro Plaza merupakan satu dari 107 operator dalam gedung di Tangsel yang disegel karena kedapatan beroperasi tanpa kelengkapan perijinan dari Pemkot Tangsel.

Agar dapat beroperasi kembali, seluruh operator parkir tersebut diminta segera melakukan pengurusan ijin ke BP2T setempat.(Turnya)

 




Tolak Dakwaan JPU, 5 Mahasiswa UNPAM Minta Penangguhan Penahanan

Kabar6-Sidang bentrokan antara Mahasiswa UNPAM dengan anggota polisi di kawasan kampus Unpam pada 18 Oktober 2012 digelar di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Selasa (22/1/2013).

Dalam persidangan eksepsi yang dipimpin mejelis hakim I Gede Mayun dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Markus Panjaitan ini, lima mahasiswa yang duduk sebagai terdakwa melalui kuasa hukumnya menolak dakwaan JPU dan meminta dikabulkannya penangguhan penahanan. 

Ke lima mahasiswa yang menjadi terdakwa itu adalah, YRM (Hukum), RSP ( Fakultas Tekhnik), SK (Pendidikan), BMP (Hukum), IF (Hukum). Mereka sudah menjalani penahanan sejak Tanggal 19 Oktober 2012.

“Kita menolak dakwaan JPU karena terkesan dipaksakan. Dalam dakwaannya JPU menuding klien kami melakukan penganiayaan, tapi tidak dijelaskan secara jelas, siapa yang menganiaya, siapa korbannya dan bagaimana cara melakukannya,” ujar Ibrani SH, kuasa hukum terdakwa.

Untuk itu, lanjut Ibrani, kami memohon majelis hakim mengabulkan eksepsi terdakwa dan memutuskan dakwaan JPU batal demi hukum serta mengabulkan permohonan penangguhan penahanan terdakwa yang saat ini masih berstatus sebagai mahasiswa.

Sementara, majelis hakim pimpinan I Gede Mayun menyudahi persidangan dan akan melanjutkan kembali pada Selasa (29/1/2013) pekan depan.

Sementara, diluar persidangan puluhan mahasiswa UNPAM juga menggelar orasi mendesak majelis hakim agar membebaskan 5 mahasiswa yang saat ini ditetapkan sebagai terdakwa dan ditahan.

Aksi mahasiswa berlangsung damai dibawah pengawalan ketat aparat kepolisian.

Sedianya, bentrokan antara mahasiswa UNPAM dan polisi pecah setelah kelompok mahasiswa menolak kehadiran Wakapolri Komjen Nanan Sukarna sebagai pembicara dalam seminar yang digelar kampus tersebut pada 18 Oktober 2012.

Belakangan bentrok meluas dan berlanjut hingga ke luar kampus. Sejumlah mahasiswa dan polisi turut jadi korban dalam bentrokan itu.(Ali)




Habiskan Rp 40 Milyar, Aspal Jalan Provinsi di Tangsel Mudah Rusak

Kabar6-Buruknya kualitas perbaikan sejumlah ruas jalan diwilayah Tangerang Selatan (Tangsel) terus menjadi sorotan publik. Sebab, alokasi dana perbaikan yang berasal dari retribusi pajak masyarakat itu jumlahnya tidak sedikit.

Kepala Seksi Perencanaan Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten, Robi, berjanji segera melakukan perbaikan terhadap kondisi ruas jalan di Tangsel yang rusak. Namun, dari sejumlah ruas jalan rusak dan bergelombang itu, hanya ada empat lajur yang akan diperbaiki.

“Memang banyak yang keluhan dan akan diperbaiki segera,” ungkap Robi, saat menghubungi kabar6.com melalui sambungan selularnya, Selasa (22/1/2013) siang.

Robi memaparkan, status jalan provinsi yang ada di Kota Tangsel sebanyak 12 ruas dengan panjang 48 kilometer. Keempat ruas jalan yang akan diperbaiki antara lain, Jalan Jombang Raya di Ciputat, Jalan Raya Siliwangi di Ciputat, Jalan Raya Puspiptek arah kampus ITI di Serpong dan Jalan Raya Serpong depan German Centre.

Robi mengaku, anggaran untuk perbaikan terhadap keempat ruas jalan rusak tersebut bersumber dari APBD murni dan perubahan tahun 2012. Proses perbaikan dan pemeliharaannya pun masih menjadi tanggung jawab pihak ketiga.

“Instruksi langsung dari pak Kadis (Kepala Dinas Sutadi) paling lambat Januari ini perbaikan sudah harus selesai dengan lapisan total hotmix,” papar Robi lagi.

Ia beralasan, proses perbaikan juga harus mempertimbangkan pada kondisi cuaca. Sebab, belakangan ini curah hujan tengah meningkat dan bila dipaksakan maka dapat berpengaruh terhadap kualitas jalan.

“Kita sudah melakukan uji petik atas ruas jalan yang rusak itu. Tapi kalau yang ditanyakan soal kualitas, saya tidak bisa jawab. Karena kewenangannya ada dibagian laboratorium,” kilah Robi sembari menjelaskan bahwa perbaikan atas ruas jalan yang rusak di Tangsel sudah dimulai hari ini.(yud)




Pencurian di Rumah Juragan Emas Menyisakan Banyak Kejanggalan

Kabar6-Aksi pencurian di rumah juragan emas, H. Lukman (50), di Jalan Pulau Dewa II blok P 3 No 16, Kelurahan Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, menyisakan rasa penasaran dibenak pemilik rumah, Selasa (22/1/2013).

Betapa tidak, kawanan pelaku seolah sudah sangat hapal dengan posisi di dalam dan penghuninya. “Anehkan, kok pelaku itu tahu kalau Rejep cuma pembantu dan tahu dimana posisi kamar utama,” ujar H. Lukman.

H. Lukman sendiri mengaku baru mengetahui kejadian itu setelah ada yang menelepon dari rumahnya. ”Pokoknya saya masih merasa ada yang ganjil,” ujar lelaki yang bekerja sebagai pengusaha emas itu lagi.

Akibat peristiwa itu, H. Lukman mengaku kehilangan seperangkat emas dan berlian yang ditaksir mencapai Rp 200 juta lebih serta uang sebesar 4 ribu dolar. Semua barang-barang itu ditaruh dalam lemari.

Sementara, Komandan Regu Keamanan Perumahan Modernland, Nurhasan mengaku sempat memerintahkan anak buahnya untuk menutup seluruh portal dikawasan itu saat peristiwa berlangsung.

“Begitu mendengar suara teriakan maling, saya langsung memerintahkan untuk menutup portal. Tujuannya untuk menghalangi kaburnya pelaku,” ujar Nurhasan.

Namun, belakangan Nurhasan dan anak buahnya yang berada di pos keamanan tak kuasa berkutik, begitu kawanan pelaku mencabut senjata dan memberondong pos keamanan.

“Mereka menembaki pos keamanan. Jadi, kami tak kuasa menghadang saat salah seorang pelaku membuka portal sendiri. Dan, pelaku kemudian kabur meninggalkan lokasi menggunakan mobil Toyota Yaris,” ujar Nurhasan lagi. 
Ya, kawanan maling berjumlah 3 orang menggunakan mobil Toyota Yaris menyatroni rumah juragan emas H. Lukman. Dalam aksinya, pelaku berpura-pura sebagai pekerja bangunan yang akan merenovasi rumah, sukses memperdaya Rejep (45), pembantu dirumah itu sebelum akhirnya menggasak seperangkat emas dan berlian yang ditaksir mencapai Rp 200 juta lebih serta uang sebesar 4 ribu dolar.   

Sampai saat ini, pihak Kepolisian Resor Metropolitan Tangerang masih memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui peristiwa itu. Polisi juga sedang mengejar pelaku yang mengendarai mobil Toyota Yaris Silver bernomor polisi B 1467.(rani/dani)




Golkar Kota Tangerang Kawal Program Kesehatan Gratis

Kabar6-Warga Kota Tangerang kiranya masih belum benar-benar nyaman dengan program kesehatan gratis yang telah diluncurkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.

Penyebabnya ketidaknyamanan warga lebih disebabkan masih adanya sejumlah rumah sakit mitra pemerintah yang menunjukkan sikap kurang bersahabat dan memandang warga dengan sebelah mata.

Hal itu terungkap dalam dialog warga bersama wakil rakyat dan politisi yang digawangi oleh Ketua DPD Golkar Kota Tangerang H. Abdul Syukur dan Sekjen DPD Partai GOlkar PO. Abbas Sunarya serta Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Tangerang, Koeswarsa di Gang Jambu, Kelurahan Plawad, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Senin (21/1/2013) malam.

“Kita berasa kurang nyaman dengan sikap pihak rumah sakit yang seolah memandang sebelahmata, karena kita datang berobat hanya membawa KTP,” ujar Zakaria Idris, dihadapan H. Abdul Syukur dan Abbas Sunarya.

Sementara, menanggapi keluhan warga tersebut, Abdul Syukur berjanji akan menelusuri kebenaran laporan atas sikap buruk dalam pelayanan rumah sakit tersebut. Dia juga meminta warga untuk tidak segan melaporkan langsung kejadian serupa tersebut langsung kepadanya.

“Masyarakat berobat ke rumah sakit rujukan itu tidak gratis. Melainkan dibayar oleh Pemkot Tangerang. Jadi, tidak pantas rasanya bila ada rumah sakit yang memberikan pelayanan buruk terhadap warga yang berobat,” ujar Abdul Syukur.(Arsa)

 




Naik Yaris Pakai Senpi, Kawanan Maling Gasak Perhiasan Rp. 300 Juta

Kabar6-Aksi kawanan pencuri bersenjata api kian meresahkan warga Tangerang. Betapa tidak, pelaku bahkan tak segan-segan mengumbar tembakan, baik untuk menakut-nakuti atau melukai korbannya bila berani melawan.

Kali ini, kawanan pelaku dengan modus berpura-pura sebagai tukang yang akan merenovasi bangunan beraksi di rumah H. Lukman (50), di Jalan Pulau Dewa II, Blok P3, No. 16, RT 05/02, Kelurahan Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang Kota, Kota Tangerang, Selasa (22/1/2013).

Dalam aksinya, komplotan berjumlah 3 orang yang mengendarai Toyota Yaris warna putih B B-1467 (kode huruf belum diketahui) itu sukses menggasak aneka perhiasan emas senilai Rp. 300 juta dari rumah korbannya.

Sumber kabar6.com di Mapolres Metropolitan Tangerang menyebutkan, peristiwa bermula ketika komplotan pelaku datang ke rumah korban dengan berpura sebagai tukang yang akan merenovasi bangunan. Saat itu, di dalam rumah hanya ada PRT (pembantu rumah tangga) bernama Rejep (45).

Karena mengira komplotan pelaku adalah tukang yang memang sudah disuruh oleh majikannya, Rejep pun langsung mengijinkan para pelaku untuk masuk mengukur ruangan di dalam rumah.

Hingga beberapa saat berlalu, pelaku kemudian keluar dari dalam rumah dan langsung masuk ke dalam mobil untuk bergegas meninggalkan lokasi. Sementara, tak lama berselang, Rejep tiba-tiba keluar dari dalam rumah dan langsung meneriaki pelaku maling.

Teriakan itu tak urung sempat membuat heboh warga sekitar. Sementara, pelaku yang panik aksinya diketahui, sempat membuang tembakan sebanyak 2 kali kearah pos security, sambil tancap gas kabur meninggalkan lokasi.

Guna pengusutan lebih lanjut, peristiwa itupun selanjutnya dilaporkan ke Polres Metropolitan Tangerang. Sayangnya, Kapolrestro Tangerang Kombespol Wahyu Widada hingga berita ini disusun belum berhasil dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut.(dani/bad/tom migran)