1

Anggota Gegana PMJ Babak Belur Dikeroyok di Terminal Borobudur

Kabar6-Hanya gara-gara tersenggol saat melintas, sekelompok pria berkulit hitam mengamuk dan mengeroyok Briptu Binsar Hutabarat, anggota polisi yang bertugas di Datasemen Gegana Polda Metrojaya (PMJ).

Peristiwa pengeroyokan berlangsung di depan Terminal Borobudur, Kelurahan Cibodas Baru, Kecamatan Cibodas, Perumnas II Kota Tangerang, Jumat (25/1/2013).

Akibat pengeroyokan itu, korban yang beralamat di Jalan Papandayan Raya, No. 141, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang mengalami luka memar di wajah dan telinga.

Sumber kabar6.com di Polres Metropolitan Tangerang menyebutkan, peristiwa irtu berawal ketika korban melintas di lokasi kejadian bersama istrinya.

Namun, tanpa sengaja spion mobil yang dikemudikan korban menyerempet salah seorang dari kelompok pria  yang kebetulan juga melintas dilokasi.

Korban kemudian menghentikan mobilnya dan turun guna membuka kembali kaca spion mobil yang terlipat setelah menyenggol pria  tersebut.

Saat itulah, kawanan pelaku yang emosi langsung menyerang dan mengeroyok korban beramai-ramai. Aksi brutal tersebut baru berhenti setelah korban babak belur. Sedangkan pelaku kemudian pergi begitu saja meninggalkan lokasi kejadian.

Sedangkan korban yang tidak terima kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Jatiuwung. Hingga berita ini disusun, anggota dari Polsek Jatiuwung langsung gerilya mencari kawanan pelaku disekitar lokasi kejadian.

Kapolres Metropolitan Tangerang Kombespol Wahyu Widada belum bisa dikonfirmasi terkait peristiwa itu. Saat dihubungi, telepon genggamnya dalam kondisi aktif namun tidak diangkat.(dani/bad/tom migran)




Gara-gara Atap Bocor, DPRD Sidak Gedung RSUD Tangsel

Kabar6-Bocornya bagian atap RSUD Tangerang Selatan (Tangsel) dikhawatirkan berpengaruh terhadap
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Untuk itu, sejumlah anggota DPRD pun melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD tersebut, Jumat (25/1/2013).

Di RSUD tersebut, anggota DPRD didampingi pihak rumah sakit melakukan pemantauan langsung ke sejumlah ruangan yang ada, termasuk sejumlah ruangan yang dikabarkan terkena dampak rembesan air dari atap yang bocor.

“Syukurnya, dari hasil pengecekan kami, atap yang bocor sudah diperbaiki oleh pihak RSUD,” ujar Sekretaris Komisi 2 Bidang Kesehatan DPRD Kota Tangsel, Abdul Qohar.

Sebelumnya diberitakan kabar6.com, kebocoran terjadi pada bagian atap plafon di lantai 6 RSUD Tangsel yang baru setahun dioperasikan. Padahal, biaya rehab gedung tersebut mencapai hingga Rp. 95 milliar.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Dadang M Epid mengatakan, bocornya plafon di beberapa ruangan akibat dak beton di lantai 6 yang mengalami perembesan, sehingga air dari gudang pemeliharaan barang merembes hingga ke lantai bawah.

“Masa pemeliharaan dari rekanan sudah habis. Jadi kami akan memakai jasa tukang untuk pemeliharaan atap yang bocor dengan menambal kebocoran dengan aquaproof,” ujar Dadang.(Evan)




DPRD Curiga Pajak Parkir Tangsel 2012 Bocor Sampai 80 Persen

Kabar6-Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dari sektor retribusi parkir tahun 2012 hanya terealisasi sekitar 20 persen dari target yang ditetapkan.

Pasalnya, hingga berakhirnya tahun 2012, sektor retribusi parkir diwilayah itu hanya mampu mencapai Rp. 89 Juta dari total angka Rp. 400 juta yang ditargetkan.

Anggota DPRD Kota Tangsel, Hadidin menilai kecilnya pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor parkir tahun 2012 lalu, diduga karena ada kebocoran. Pasalnya pendapatan dari sektor parkir tidak sebanding dengan potensi yang ada.

“Ya memang kuat dugaan tejadi kebocoran, karena total uang yang berhasil dikumpulkan dengan yang dimasukkan ke kas daerah jauh sekali perbedaannya hampir 80 persen mengalami kebocoran,” kata anggota Komisi 3 Bidang Keuangan kepada kabar6.com digedung DPRD, Jumat (25/1/2013).

Ia menambahkan, pihaknya segera menggelar hearing dengan pihak Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) dan DPKAD setempat, guna mengkonfimasi indikasi kebocoran PAD dari sektor parkir itu.

“Kami akan koordinasi dengan dinas terkait membahas terjadinya kebocoran PAD ini. Sangat dimungkinkan jumlah kebocoran itu lebih dari 80 persen. Nah, akan kita lihat apakah ada faktor kesengajaan atau terdapat faktor lain yang melatarbelakangi kebocoran ini,” tutur politisi dari Partai Golkar ini lagi.

Lanjut Hadidin, DPRD Kota Tangsel pun akan melakukan penyelidikan terkait dugaan adanya kebocoran dalam penerimaan pajak parkir di Kota Tangsel. “Kita akan membentuk tim Panja Pajak guna melakukan investigasi permasalahan yang terjadi terkait pajak parkir,” ujarnya

Saat ditanya kapan akan mulai melakukan penyelidikan, Hadidin mengatakan segera mungkin. Dia menambahkan investigasi terhadap kebocoran pajak parkir pasti dilakukan, pasalnya, potensi retribusi pajak di kota Tangsel cukup besar untuk digali.

“Nantinya tim panja pajak yang dibentuk akan mencari akar permasalahan yang terjadi,” pungkasnya.

Sementara, pihak Badan Anggaran DPRD Kota Tangsel menetapkan target pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi parkir yang dikelola oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Tangsel tahun 2013 ini sebesar Rp 6 miliar.

Penetapan target ini disampaikan dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2013, khusus pendapatan antara eksekutif dan legislatif kota.

“Dengan melihat potensi yang ada, maka kami menilai angka Rp 6 miliar bisa dicapai dari retribusi parkir di Kota Tangsel ,” katanya.(Evan)

 




Paket Dicurigai Bom di Kantor Pos Udara Dievakuasi ke Puslabfor

Kabar6-Jajaran Kepolisian Resor Bandara Internasional Soekarno Hatta (Bandara Soetta) akhirnya berhasil mengevakuasi dan mengamankan paket barang yang dicurigai sebagai bom ikan dari Kantor Pos Udara setempat.

Namun demikian, pihak kepolisian setempat langsung menyerahkan paket ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri, tanpa berani memastikan apakah isi paket benar bom atau hanya mainan. 

“Diduga memang berisi bom ikan. Tapi, untuk pastinya kita serahkan kepada Puslabfor untuk menelitinya,” ujar Kapolres Bandara Soetta, AKBP CH Patoppoi, Jumat (25/1/2013).

Ya, sebuah paket bernomor 12200141551 yang diindikasi berisi bom ikan dan akan dikirim ke Merauke, sempat membuat heboh Kantor Pos Udara Bandara Soetta, Jumat (25/1/2013).

Dalam resi pengiriman barang tertulis, bahwa paket berisi Masin Ikan. Namun setelah diperiksa, ternyata berisi sebuah rangkaian yang diduga bom ikan, lengkap dengan tabung, kabel dan paku.

Sedianya, paket tersebut dikirim oleh Kasdiyo, dengan alamat Ketanggan Gringsing, Batang, Pekalongan dengan tujuan Ayuk di Toko Ratu tekstil, Jalan Raya Mandala, No 148, Merauke.(dani/bad/tom migran)

 




Pelayanan Buruk, PDAM TKR Disomasi Warga Balaraja

Kabar6-Sedikitnya 150 Kepala Keluarga yang tinggal di perumahan Villa Balaraja, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, melayangkan surat somasi kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja (TKR).

Warga di dua RW yakni, RW 05 dan 06 mengeluhkan buruknya pelayanan yang diberikan PDAM TKR selama tiga tahun terakhir.

Warga menuding Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang asal-asalan dalam mengelola BUMD tersebut. Pasalnya, sejak 2010 silam warga tak maksimal mendapatkan pelayanan.

“PDAM TKR, sudah lama tidak menyuplai air ke warga perumahan Villa Balaraja. Selama ini, warga membeli air bersih dari tempat lain untuk memenuhi kebutuhannya,” ungkap Hasbulloh, tokoh masyarakat setempat, kepada Kabar6.com, Jum’at (25/1/2013).

Untuk itu kata dia, warga sepakat mensomasi perusahaan daerah tersebut. Dalam surat somasi itu, warga meminta PDAM menyuplai air bersih dengan baik dan meminta ganti rugi atas uang yang mereka keluarkan untuk membeli air bersih dari tempat lain.

“Keluhan warga tak pernah digubris. Hingga kini, tak ada upaya pembenahan atau perbaikan pelayanan dari PDAM TKR,” katanya.

Hal serupa juga rasakan warga perumahan Taman Balaraja. Karena, kesal atas buruknya pelayanan PDAM TKR, warga di perumahan itu meminta untuk dicabut sebagai pelanggan.

“Kami minta dicabut aja sebagai pelanggan. Sebab, sampai sekarang air ditempat kami masih tersendat. Sementara, pembayaran abodemen setiap bulan harus dibayar,” ketus pengurus RW 07, Bejo Edi Purnomo.

Penyuplaian air di perumahan berpenduduk ribuan KK ini lanjut Bejo, dilakukan secara bergantian. Semisal, hari ini disuplai di perumahan Taman Balaraja, hari berikutnya di perumahan Villa Balaraja.

“Jadi, lama-lama kami gondok juga. Masak hari ini mengalir, besok mati. Itu juga tengah malam sekitar jam 2 baru kebagian. Kalau siang jangan harap bisa dapat air,” ujarnya.(din)




Paket Bom Ikan Hebohkan Kantor Pos Udara Bandara Soetta

Kabar6-Sebuah paket bernomor 12200141551 yang akan dikirim Merauke, membuat heboh Kantor Pos Udara Bandara Soekarno Hatta (Bandara Soetta), Jumat (25/1/2013).

Pasalnya, paket yang dalam resi pengiriman tertulis sebagai Masin Ikan itu ternyata berisi satu rangkaian bom ikan yang didalamnya terdiri dari tabung, kabel, dan paku.

Informasi yang diterima kabar6.com, keberadaan bom ikan itu diketahui oleh Sulistiono dan Adink, petugas security Regulated Agent PT DAP.

Hasil pemeriksaan X-Ray yang dilakukan petugas diketahui bahwa paket tersebut berisi bom ikan lengkap dengan rangkaiannya, terdiri dari tabung, kabel dan paku.

Mengingat paket tersebut berasal dari pelanggan Kantor Pos Udara Bandara Soetta,  maka pihak security Regulated Agent PT DAP akhirnya mengembalikan paket tersebut ke Kantor Pos Udara Bandara Soetta.

Oleh pihak Kantor Pos Udara, selanjutnya paket yang dikirim oleh Kasdiyo, di Ketanggan Gringsing, Batang Pekalongan dengan tujuan Ayuk di Toko Ratu tekstil, Jalan Raya Mandala, No 148, Merauke, dibuka untuk diperiksa.

Hasilnya, paket tersebut kiranya benar berisi bom ikan lengkap dengan rangkaiannya. Pihak kantor pos udara selanjutnya melaporlan temuan tersebut ke Polres Bandara Soetta guna pengusutan lebih lanjut.

KEpala Humas Polres Bandara Soekarno Hatta, AKP Agus Tri membenarkan adanya laporan atas paket tersebut. Saat ini, pihaknya masih menyelidiki apakah paket tersebut benar bom ikan atau bukan.(dani/bad/tom migran)

 




Warga Tangsel Keluhkan Praktek Pungli Pengurusan e-KTP

Kabar6-Pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum perangkat daerah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terjadi saat pengambilan e-KTP.

Padahal, seluruh proses pendataan dan pembuatan kartu identitas warga sistem elektronik tersebut telah ditanggung oleh kas daerah alias gratis.

Seperti diutarakan Wawan (27), warga Kedaung, kecamatan Pamulang, yang melaporkan aksi Pungli di wilayahnya. Setiap warga bila ingin mengambil kartu e-KTP yang telah jadi dikenakan biaya berkisar Rp 5-10 ribu per jiwa.

“Yang saya bingung, kenapa ada pungutan sampai Rp10 ribu. Padahal setahu saya tidak ada pungutan. Saat kami tanya soal itu, tidak ada penjelasan sama sekali,” keluhnya kepada wartawan, kemarin.

Hal serupa juga dialami warga di  Kelurahan Pondok Kacang Prima, Kecamatan Pondok Aren. Dibeberapa wilayah ituwarga dikenakan biaya pengambilan e-KTP sebesar Rp 10 ribu per orang oleh ketua RT setempat.

Rifki (33), warga RT 006/RW 002, Kelurahan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, menyesalkan ada praktek pungli. Menurut Rifki, di lingkungannya dikenakan pungutan pengambilan e-KTP sebesar Rp5 ribu.

“Saya ambil e-KTP diminta bayar Rp 5 ribu, jelas ini pungutan liar sebab, harusnya tidak ada pungutan. Saya minta ini ditelusuri,” keluhnya.

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut menegaskan, bahwa dalam proses pendaftaran hingga pengambilan e-KTP tidak dipungut biaya alias gratis. Ia mengimbau kepada seluruh warganya untuk menolak dan melaporkan bila ada praktek pungli.

“Alokasi dana program e-KTP sudah ditanggung APBD. Jadi tidak boleh ada pungli dan itu sama sekali tidak dibenarkan. Saya akan perintahkan ke Pak Toto (kepala dinas terkait) untuk mengecek langsung ke tingkat bawah. Besok-besok tidak boleh hal seperti ini terjadi lagi,” tegas Airin, saat dihubungi kabar6.com.

Ketentuan layanan gratis padahal, menurut Airin, sudah diatur melalui surat edaran Walikota Tangsel. Semua pengurusan e-KTP mulai dari pendaftaran sampai pengambilan sudah digratiskan oleh pemerintah daerah.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangsel, Toto Sudarto, mengatakan, pihaknya tengah mengecek kebenaran adanya pungutan itu di lapangan. Disdukcapil sudah berkoordinasi dengan lurah dan camat agar menengoknya langsung ke lapangan.

“Kami sedang cek. Prinsipnya tidak dibenarkan ada pungutan apapun soal e-KTP, dimana sudah ada surat edaran walikota bahwa semua urusan e-KTP gratis,” ujarnya.(yud/iqmar)




Operator Parkir ITC BSD Bandel, Disegel Tetap Nekat Pungut Parkir

Kabar6–Pihak operator parkir di ITC BSD, SOS Parking, tetap membandel. Berselang sehari setelah disegel petugas gabungan dari Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP Kota Tangerang Selatan (Tangsel), operator parkir itu kembali beroperasi.

Ya, Kamis (24/1/2014), SOS Parking kembali beraksi memungut retribusi dari pengunjung yang datang ke pusat perbelanjaan ITC BSD tersebut. Padahal, Rabu (23/1/2013), SOS Parking telah disegel oleh petugas gabungan Dishub dan Satpol PP Tangsel.

“Kemarin (Rabu, 23 Januari 2013) memang gratis karena ada penyegelan. Tapi sekarang harus bayar Rp.6 ribu,” ucap Bailina, pengunjung ITC BSD menirukan ucapan petugas SOS Parking kepadanya.

Menurut Bailina, petugas SOS Parking berdalih bahwa pihak manajemen operator tersebut sudah mengurus izin parkirnya. Padahal, Bailina sendiri sempat melihat saat petugas menyegel pos operator parkir tersebut.

“Setahu saya memang belum ada itu penarikan pembekuan dari aparat terkait. Tapi kenapa hari ini SOS Parking sudah memungut parkir lagi. Selain itu, tanda penyegelan juga sudah hilang,” tegas Bailina lagi.

Sebelumnya, SOS Parking yang mengelola parkiran di Bidex BSD, Teras Kota, dan ITC BSD disegel sejumlah aparat gabungan dari Satpol PP dan Dinas Perhubungan Kota Tangsel.

Penyegelan dilakukan lantaran sejumlah parkiran yang dikelola SOS tersebut tidak memiliki izin resmi. “Jika hanya rekomendasi tidak cukup, harus ada izinnya,” jelas Wijaya Kusuma, Kabid Angkutan Dishub Tangsel Wijaya.

Kusuma, yang ikut bergerak bersama petugas gabungan menyatakan, penyegelan tetap akan berlaku sampai dikeluarkan izin remsi dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T).

“Selama belum ada izinnya maka terus disegel. Dan tidak diperkenankan menarik parkir,” singkatnya.

Manager Area SOS Parking Hermansayah, saat dikonfirmasi soal berlakunya kembali biaya parkir di titik parkir yang dikelolanya, belum dapat memberikan ketarangan. Saat dihubungi melui pesan singkat tidak ada jawaban dari yang bersangkutan.(iqmar/yud)




Pasca Banjir, Gerindra Kabupaten Tangerang Gelar Pengobatan Gratis

Kabar6-Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Tangerang beberapa pekan terakhir, cukup membuat warga menderita.

Berbagai bantuan terus mengalir baik dari pemerintah daerah setempat maupun dari para donatur yang simpatik terhadap bencana tersebut.

Salah satunya, berasal dari DPC Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Tangerang. Para pengurus partai berlambang burung Garuda besutan Prabowo Subianto ini, menggelar kegiatan bhakti sosial berupa pengobatan gratis di dua wilayah kecamatan yakni, Teluknaga dan Pakuhaji, Kamis (24/1/2013).

“Tadi, kami sudah obati sebanyak 304 warga korban banjir. Pasca banjir, warga banyak mengeluhkan penyakit batuk-batuk, pilek dan gatal-gatal,”       
ungkap Wakil Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Tangerang, Deni Rachmat, usai menggelar baksos bertajuk Gerindra Peduli.

Dijelaskan Deni, pengobatan gratis ini dimulai di Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga sekitar Pukul 12.00 Wib. Kemudian, dilanjutkan ke Desa Pakualam, Kecamatan Pakuhaji.

Di Desa Pakualam sedikitnya 130 pasien berhasil tertangani dan Desa Tanjung Burung 174 warga. Pasien sendiri, lebih didominasi oleh orang tua dan anak-anak.

“Baksos ini, memang sudah diagendakan. Kami, akan bergerak terus ke kantong-kantong wilayah yang terkena bencana. Dan, baksos ini adalah kegiatan perdana kami di wilayah ini,” ujarnya.

Hadir dalam kegiatan itu, Ketua DPC Gerindra Kabupaten Tangerang, Ali Zamroni, Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Tangerang, Japar Sumarsono, Sekretaris DPC Tangsel, Heri Sumantri dan sejumlah pengurus Badan Kesehatan Indonesia Raya (Kesira) Provinsi Banten dan Kabupaten Tangerang. (din)




PAN se-Tangerang Raya Rapatkan Barisan Hadapi Pemilu 2014

Kabar6-Kader Partai Amanat Bangsa (PAN) se-Tangerang Raya bertékad mendulang suara hingga bertambah dobel digit Pada Pemilu 2014 mendatang, sehingga dapat meloloskan Ketum PAN Hatta Rajasa for Présiden.

Demikian terungkap dalam lokakarya sehari yang digelar DPW PAN Banten yang bertajuk Penguatan Struktural Menuju Pileg dan Double Digit Hatta Rajasa for Présiden.

Lokakarya yang digelar di Great Western Hôtel, Kota Tangerang, Kamis (24/1/2013) ini dihadiri pengurus DPW PAN Banten, Ketua Badan Organisasi DPD PAN se-Tangerang Raya serta Anggota DPRD se-Tangerang.

Sedangkan bertindak sebagai pembicarâ, Ketua DPP PAN Ali Taher yang juga Staf Khusus Menteri Kehutanan RI, Ketua DPW PAN Banten Tb. Luay Sofhani, Ketua Badan Pengkaderan DPW PAN Banten Abdul Cholid dan Anggota KPU Banten Agus Supriyatna.

“Intinya, lokakarya ini sebagai penguatan struktural PAN jelang Pemilu 2014. Mampu masuk Tiga besar secara Nasional, sehingga jumlah kursi di daerah hingga pusat bertamba,” ujar Ketua Badan Pengembangan Ôrganisasi dan Keanggotaan (POK) DPD PAN Kabupaten Tangerang Endang Sunandar yang hadir dalam lokakarya itu.

Selain itu, lanjut Endang, dengan masuk Tiga besar dalam perolehan suara Pemilu 2014 mendatang, maka PAN bertekad untuk menjadikan Ketum PAN Hatta Rajasa for Présiden.

“Untuk Kabupaten Tangerang sendiri, kami yakin PAN akan mempérôleh suara luar biasa hingga target 10 kursi tercapaï,” ujar Endang yang merupakan Bacaleg DPRD Banten ini.(dre/*)