1

Proyek Jalan Kresek-Jenggot Rp.37 Miliar Resahkan Warga

Kabar6-Proyek Jalan Kresek-Jenggot Senilai Rp.37 miliar yang dianggarkan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang melalui APBD tahun 2012 lalu, dinilai amburadul.

Warga sekitar proyek tersebut, mengaku resah atas semrawutnya proyek jalan penghubung antar Kecamatan Gunung Kaler, Kresek, Mekar Baru dan Tanara Serang ini.

Pasalnya, pelaksanaan proyek yang dikerjakan PT Waskita ini sangat lamban, sehingga lalu lintas serta aktivitas warga setempat praktis terhambat, karena tumpukan lumpur bekas galian untuk jalan baru tersebut.

“Jalannya sudah digali dan penuh lumpur, tepatnya didepan Kecamatan Gunung Kaler. Sekarang diatas jalan itu, sudah ditanami pohon pisang oleh warga,” ungkap Ajat Sudrajat, tokoh masyarakat setempat, kepada Kabar6.com, Minggu, (27/1/2013).

Apalagi kata Ajat, beberapa pekan terakhir di wilayah itu juga terkena musibah banjir. Kondisi ini, makin menyulitkan warga untuk melakukan aktivitasnya.

“Banyak kendaraan yang melintas terperosok, hingga terkadang membuat macet,” katanya.

Proyek jalan sepanjang 7 kilometer yang dimulai pada Oktober tahun lalu ini lanjut Ajat, merupakan akses vital satu-satunya bagi warga sekitar.

Pihaknya, mempertanyakan kenapa pemerintah daerah setempat seolah cuek tanpa mengambil tindakan atas persoalan itu.

“Kenapa pejabat pemerintah kok diam-diam saja melihat kondisi jalan yang parah seperti ini. Seharusnya, mereka sedini mungkin mencari solusinya,” ucapnya.(din)




PDAM TKR: Pasokan Air Terganggu Karena Kerusakan Instalasi

Kabar6-Humas PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang, Feby menjelaskan, terganggunya pasokan air di perumahan Villa Balaraja dan Taman Balaraja dalam beberapa pekan terakhir disebabkan, karena adanya kerusakan instalasi yang berada di Kecamatan Solear.

Akibatnya, produksi air untuk wilayah Balaraja belum bisa hingga hari ini belum berjalan optimal.

Sementara, saat ini untuk memenuhi kebutuhan warga di wilayah itu, PDAM TKR mengambil sikap memasok air melalui mobil tangki.

“Kondisi ini sudah kami umumkan di beberapa media. Ada gangguan instalasi kami di wilayah Solear akibat terendam banjir,” kata Feby, kepada wartawan, Minggu (27/1/2013).

Terkait adanya somasi 150 warga Perumahan Villa Balaraja kata Feby, pihaknya mengaku belum mendapat informasi apapun tentang hal itu.

Namun, dia mengaku belum lama ini memang pernah melakukan pertemuan dengan perwakilan warga dari perumahan itu.

Pertemuan itu menghasilkan sebuah kesepakatan yakni, PDAM TKR berkomitmen memberikan pelayanan dengan memasok air untuk kebutuhan warga melalui mobil tangki.

“Waduh saya belum tahu. Coba nanti saya cek dulu terkait itu. Tapi pernah saya terima utusan warga itu, dan hasilnya ya itu tadi, sementara dipasok pake mobil tangki dulu.”Ujarnya.

Diinformasikan, terkait buruknya pelayanan yang diberikan PDAM TKR, sekitar 150 warga perumahan Villa Balaraja, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, melayangkan surat somasi.

Dalam surat somasi itu, ratusan warga di dua RW yakni, RW 05 dan 06 ini menuding Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang asal-asalan dalam mengelola BUMD tersebut. Pasalnya, sejak 2010 silam warga tak maksimal mendapatkan pelayanan.

“PDAM TKR, sudah lama tidak menyuplai air ke warga perumahan Villa Balaraja. Selama ini, warga membeli air bersih dari tempat lain untuk memenuhi kebutuhannya,” ungkap Hasbulloh, tokoh masyarakat setempat.

Untuk itu kata dia, warga meminta PDAM menyuplai air bersih dengan baik dan meminta ganti rugi atas uang yang mereka keluarkan untuk membeli air bersih dari tempat lain.

“Keluhan warga tak pernah digubris. Hingga kini, tak ada upaya pembenahan atau perbaikan pelayanan dari PDAM TKR,” katanya.(din)




12 Persen Warga Tangsel Belum Rekam e-KTP

Kabar6-Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai mendistribusikan sebanyak 583.174 lembar e-KTP (e-KTP) yang sudah jadi.

Padahal, total wajib e-KTP di daerah penyangga ibu kota itu mencapai sebanyak 760.097 jiwa. Artinya, masih ada sekitar 12 persen warga yang belum melakukan perekaman data e-KTP.

“Kami minta agar warga secepatnya untuk melakukan rekam data,” ungkap Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan, Disdukcapil Kota Tangsel, Ernawati, Minggu (27/1/2013).

Berdasarkan data dari masing-masing wilayah yang yakni, Serpong 61.350 jiwa, Serpong Utara 57.257 jiwa, Pondok Aren 131.104 jiwa, Ciputat,  88.788 jiwa, Pamulang 135.245 jiwa dan Setu sebanyak 33.284 jiwa.

Jumlah total secara keseluruhan mencapai 86,85 persen. Sedangkan e-KTP yang belum jadi jumlahnya sebanyak 88.326.

“Dari awal pendataan, warga wajib e-KTP yang telah melakukan perekaman mencapai 86,85 persen. Sementara ini, setiap hari ada saja masyarakat yang melakukan perekaman,” ujarnya.

Sedangkan untuk pendistribusian e-KTP, lanjut Ernawati, warga terlihat cukup antusias. Bahkan, sampai saat ini setiap hari ada sekitar 300 warga yang melakukan pengambilan e-KTP.

Ernawati juga melarang warga mewakilkan proses pengambilan e-KTP yang. Pasalnya, dalam pengambilan e-KTP pihaknya akan sekaligus melakukan aktifasi atau registrasi ulang.

“e-KTP itu sebelum dipergunakan harus melakukan registrasi atau aktifasi untuk mengaktifkan kartu e-KTP ini. Jika tidak kartu e-KTP tidak bisa dipergunakan atau tidak berlaku seperti contohnya di Bank atau lainnya. Sehingga warga yang mengambil e-KTP harus melakukan regestrasi dengan sidik jari ulang,” terangya.

Selanjutnya, kata dia, jika ada warga yang ditemukan kesalahan dalam pencetakan e-KTP, hal itu diduga karena pada saat perekaman awal terjadi kesalahan data, seperti foto tidak sesuai atau kesalahan dalam biodata dan lainnya.

“Untuk hal itu kami memberikan blanko khusus untuk perbaikan e-KTP. Sedangkan uwarga yang belum mendapatkan e-KTP, diharapkan bersabar dan agar mencari informasi ke kelurahan masing-masing,” ucapnya.

Kepala Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangsel, Yusuf Ismail, juga mengimbau warga yang belum merekam data e-KTP agar segera mendatangi kecamatan masing-masing maupun kantor Disdukcapil.

“Perekaman data e-KTP tidak dipungut biaya alias gratis. Sehingga secepatnya semua warga di Kota Tangsel sudah terekam data,” ujarnya.(yud)




Banyak Kader Absen, Ribka Tjiptaning Marah di HUT PDIP ke 40

Kabar6-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal memperketat penyaringan terhadap kadernya yang akan maju mencalonkan diri sebagai legislatif dan pimpinan daerah.

Langkah ini dilakukan guna menghindari keberadaan kader partai yang tidak loyal dan ingin memperkaya diri sendiri dengan maju sebagai wakil rakyat maupun pimpinan daerah.

Hal itu ditegaskan Ketua DPD PDIP Provinsi Banten, Dr. Ribka Tjiptaning saat memberikan sambutan pada perayaan HUT PDIP ke 40 di Gedung Olahraga, Jalan Dimyati, Kota Tangerang, Minggu (27/1/2013).

“Kami tidak akan mendukung kader yang hanya mau maju untuk memperkaya diri sendiri. Dan, tidak akan kami biarkan hal itu terjadi,” ujar politisi wanita yang kini duduk di komisi IX DPR RI tersebut.

Ucapan Ribka Tjiptaning tersebut sedianya merupakan sebuah bentuk kekecewaan, menyusul banyaknya kader PDIP di Banten yang absen pada moment penting perayaan hari jadi partai berlambang kepala banten bermoncong putih tersebut.

Dalam kekecewaannya, sambil memberikan sambutan diatas podium Ribka bahkan sempat marah sambil mempertanyakan keberadaan para anggota legislatif partai tersebut, khususnya yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Banten II.  

“Kemana para legislatif Dapil Banten II? Akan saya pertanyakan dan tindak tegas yang begini. Lalu mana yang mau nyalon? Acara yang begini saja tidak ada yang mau hadir, akan kita tindak tegas mereka,” tegasnya.

Dalam perayaan tersebut, Ketua DPC Kota Tangerang, Hendri Zein juga melantik Badan Pemenangan Pemilu 2014 yang beranggotakan 10 orang untuk wilayah Kota Tangerang. (Arsa)




Rusak Parah, Warga Cikupa Minta Jalan Raya Serang Diperbaiki

Kabar6-Kondisi Jalan Raya Serang mulai dari Kecamatan hingga Jayanti cukup memprihatinkan. Lubang berdiameter 15-20 centimeter tersebar merata di sepanjang jalan arteri berstatus jalan nasional tersebut .

Kerusakan terparah, terjadi di Kilometer 19 Desa Bojong, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, tepatnya didepan bengkel/dealer motor Mancung Motor.

Akibatnya, dijalan itu kerap terjadi kecelakaan, khususnya bagi para pengendara sepeda motor.

“Korban terus berjatuhan di jalan ini. Sehari bisa mencapai 10 sepeda motor korban yang terjatuh,” ungkap Sudin, penjaga bengkel Mancung Motor, kepada wartawan, Minggu (27/1/2013).

Senada dituturkan Nurdin, tokoh masyarakat setempat, pihaknya meminta kepada pemerintah daerah Kabupaten Tangerang melalui dinas Binamarga dan Pengairan, agar segera memperbaiki jalan tersebut.

Hal ini kata dia, untuk menghindari banyaknya korban kecelakaan. Para pengguna jalan terancam jiwanya ketika melintasi jalan tersebut.

“Hingga hari ini, pemerintah daerah atau dinas terkait seolah tutup mata terhadap bahaya yang mengancam jiwa warga atau pengguna jalan. Kami minta jalan ini agar segera menambal/mengecor lubang,” katanya.(din)




PDIP Targetkan Kuasai 20 Kursi Parlemen di Pileg 2014

Kabar6-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) genap berusia 40 tahun. Di usia yang kian matang itu, partai yang didirikan oleh Megawati Soekarno Putri ini bakal terus menggelorakan spirit juang rakyat demi membangun bumi pertiwi.

Dengan ideologi melarang perwakilannya di parlemen memperkaya diri sendiri, partai berlambang kepala banteng bermoncong putih ini menargetkan bisa meraih hingga 20 kursi di parlemen pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 mendatang.

“PDIP tidak mengharapkan perwakilannya di parlemen memperkaya diri sendiri. Itu tidak dibenarkan partai,” ujar Ketua DPC PDIP Kota Tangerang, Hendry Zein, saat memberikan sambutan dalam peringatan HUT PDIP ke 40, di GOR Kota Tangerang, Minggu (27/1/2013).

Tak tanggung-tanggung, Hendri Zein bahkan meminta agar calon legislatif dari PDIP yang tidak bisa mengobarkan semangat perjuangan untuk kesejahteraan rakyat agar mengurungkan niatnya untuk maju sebagai wakil rakyat.

Ya, peringatan HUT ke 40 PDIP yang diprakarsai Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Tangerang itu berlangsung cukup meriah. Tampak hadir dalam acara itu, Ketua DPD Prov. Banten Dr. Ribka Tjiptaning.(arsa)




PPS Pemilukada Kabupaten Tangerang se-Tigaraksa Dibubarkan

Kabar6-Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Tigaraksa membubarkan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pemilukada Kabupaten Tangerang dî Sekretariat PPK Tigaraksa, Minggu (27/1/2013) .

Dalam sambutannya, Ketua PPK Tigaraksa Duriatna menjelaskan, selama Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati Tangerang di Kecamatan Tigaraksa telah terbentuk 14 PPS dengan total personel 42 orang.

“PPS ini mulai bekerja sejak Juni 2012 hingga pencoblosan dan penghitungan suara atau selama 6 bulan kerja. Dan, Baru hari ini resmi dibubarkan,” katanya.

Duriatna mengucapkan terima kasih kepada personel PPS yang telah bekerja keras dalam mensukseskan pelaksanaan Pemiluka Kabupaten Tangerang, khususnya di wilayah Kecamatan Tigaraksa.

Sèmentara itu, Camat Tigaraksa Mas Yoyon Suryana berharap kepada personnel PPS yang telah berhasil mensukseskan jalannya Pemilukada Kabupaten Tangerang agar dapt turut berpartisipasi kembali dalam Pemilu 2014 mendatang.

“Dengan pengalaman yang dimiliki, tentunya harus dapat digunakan kembali dalam mensukseskan Pemilu 2014 mendatang,” harap Camat Yoyon.(dre/*)




Perumahan Cluster Banyak Abaikan Kepentingan Umum

Kabar6–Pengembang perumahan berkonsep cluster dituding mengabaikan kepentingan umum. Pasalnya, acap ditemukan perumahan cluster yang tidak memikirkan jalan lingkuangan sekitar hingga memutus akses pemukiman warga diluar cluster.

Wawanuddin dari Pusat Telah dan Informasi Regional (Pattiro) Tangerang mengatakan, fasilitas umum dan fasilitas sosial (fasos/fasum) setelah diterima oleh pemerintah daerah (Pemda), maka akan dikelola dan dirawat oleh Pemda untuk kepentingan masyarakat umum.

“Peraturan yang ada dan berlaku mengatakan bahwa fasum/fasos itu harus diserahkan kepada pemerintah. Proses penyerahannya dilakukan setahun setelah  proyek selesai. Terkait dengan ini, negara juga berhak mengatur dan membuka akses fasos/fasum tersebut untuk umum. Tidak seperti sekarang, banyak perumahan yang mengabaikan akses jalan tembus ke pemukiman warga,” jelasnya.

Banyaknya ditemukan fasos/fasum di sejumlah perumahan di Tangerang, khususnya perumahan dengan sistem clauster yang tidak dibuka untuk umum, terkesan ada penguasaan tanah, jalan, dan fasos/fasum lainnya milik pemerintah oleh segolongan orang saja.

“Kembali kepada kepentingan aksesibilitas seluruh warga dan prinsip fungsi sosial lahan, maka pemerintah perlu segera meminta para pengembang agar membuka fasum/fasos bagi umum, termasuk asesbilitas jalannya. Terlebih dalam aturan perumahan, jalanan perumahan mesti terkoneksi dengan masyarakat luas. Disitulah kewajiban pemerintah untuk membukaya,” ujarnya.

Masih kata Wawanudin, kenyataan tersebut bermula dari kecenderungan konsep cluster yang salah. Dimana, sejumlah rumah bertipe sama dikelompokkan, dan dipagari agar terpisah dari cluster lain.

Bahkan dilengkapi pula dengan pengamanan yang menghalau selain warga untuk lalu lalang keluar masuk perumahan.

Yang mana, Wawanudin menilai, bagi pemilik rumah di satu clauster, semua itulah jaminan rasa aman. Namun, pada dasarnya jalan memiliki prinsip berfungsi sosial, dan masyarakat memiliki hak aksesibilitas dan keterhubungan.

Belum lagi, jalan di dalam clauster merupakan fasum/fasos yang bukan milik warga yang tinggal di situ saja, dan itu milik negara yang wajib dibuka aksesbilitasnya.

“Kedepan, pemerintah harus membuat aturan tegas soal keterbukaan akses jalan bagi warga luas. Jangan sampai sikap tertutup sejumlah perumahan atas warga sekitar semakin menimbulkan kontra sosial dan semakin membuat warga dilaur perumahan terkungkung,” tandasnya.

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Banten Mari Okto Sihombing, pihaknya mengakui bahwa infrastruktur yang disediakan pengembang sistem clauster baru dapat dinikmati oleh konsumennya sendiri.

Atau hanya warga suatu permukiman clauster yang bisa menikmati jalan, taman dan balai warga yang disediakan pengembangnya.

“Memang warga umum di luar perumahan kerap tidak bisa menggunakannya. Tapi secara konsep, sejauh ini hal itu masih dimungkinkan. Karena perngembang pasti sudah menyiapkan rancangan untuk jalan umum, jalan khusus perumahan, dan jalan khusus di dalam clauster,” ucap Okto, akhir pekan lalu.(Iqmar)




Kapolsek Ciputat: Kematian Sudiro Murni Gantung Diri

Kabar6-Kapolsek Metro Ciputat, Komisaris (Pol) Alip, memastikan bahwa kematian Sudiro Andi Wiguno, selaku Presiden Direktur PT. Dayaindo Resourches International, Tbk, murni bunuh diri.

Wakil Bendahara Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu ditemukan tewas gantung diri dirumahnya di Perumahan Menteng Residence Blok F C VIII No. 1 RT 004/012, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Rabu (23/1/2013) lalu.

“Meninggalnya akibat bunuh diri dengan cara menggantungkan tali dan menjerat lehernya,” ungkap Alip, menjawab pertanyaan kabar6.com dikediaman Kak Seto di Perumahan Cirendeu Permai, Minggu (27/1/2013).

Kepastian tersebut menurut Alip didasari dari keterangan tim medis yang melakukan autopsi terhadap jasad Sudiro. Hasil pemeriksaan medis melihat pada sekujur tubuh korban tidak ditemui tanda-tanda bekas penganiayaan.

Pihaknya, lanjut Alip, telah mengumpulkan keterangan dari enam orang saksi. Keenam saksi tersebut antara lain, istri, kakak, supir pribadi korban dan kerabat lainnya. Ketika ditanyakan faktor penyebab Sudiro mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.

“Untuk sementara belum sampai ke situ (kepastian penyebab gantung diri). Sampai saat ini masih dalam proses penyidikan dan itu hasil autopsi luar. Autopsi dalamnya kita masih menunggu,” tegas Alip.

“Itu hasil autopsi dokter dan kita percaya pada hasil itu. Kalau asumsi tidak bisa dibuktikan,” tambah Alip, menjelaskan berkembangnya pandangan rekan seprofesi korban yang tak percaya Sudiro mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Sebeluumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar (Pol) Rikwanto, menerangkan dari keterangan salah seorang saksi, sambung Rikwanto, dikatakan bahwa korban mengalami depresi akibat pekerjaannya. 

Perusahannya terancam bangkrut dan meninggalkan hutang dimana-mana. “Dari saksi, korban mengalami depresi karena masalah pekerjaan diperusahaan. Tekanan d pengadilan dan Pailit,” singkat Rikwanto.

Sementara itu, Kepala Unit Reskrim Polsek Ciputat, Ajun Komisaris (AKP) Syamsudin, memaparkan selama ini pihaknya telah memintai keterangan beberapa orang terkait tewasnya Sudiro di tempatnya bekerja.

Sudiro juga merupakan Presiden Direktur PT. Dayaindo Resourches International, Tbk, alamat kantor Graha Mandiri Jl. Imam Bonjol No. 61 lantai 17 dan 27 Menteng, Jakpus dan Titan Centre lantai 10 Jl. Boulevard Raya Blok B1-B7 Sektor 7 Bintaro.(yud)




Gandeng APTA, KNPI Kab Tangerang Cetak Pemuda Wirausaha

Kabar6-Program kerja DPD KNPI Kabupaten Tangerang tahun 2013 akan difokuskan Pada kegiatan kewirausahaan. Untuk memuluskan program itu, DPD KNPI gandeng Asosiasi Perajin Tangerang (APTA).

“Tahun ini, DPD KNPI akan difokuskan Pada kegiatan kewirausahaan,” ujar Ketua DPD KNPI Kabupaten Tangerang Muhlis, Minggu (27/1/2013).

Menurut Muhlis, DPD KNPI akan menggandeng APTA yang telah memiliki lebih dari 800 unit usaha dengan berbagai jenis produk kerajinan yang tersebar di Kabupaten Tangerang.

Keterlibatan APTA ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada pemuda, baik kader KNPI maupun warga umum yang belum memiliki pekerjaan.

“Setelah mendapatkan pelatihan, maka akan ditempatkan unit-unit usaha yang tergabung dalam APTA,” imbuh Muhlis.

Untuk persoalan upah sendiri, lanjut Muhlis, APTA menjamin sesuai dengan UMK yang berlaku. Sedangkan, bagi peserta pelatihan kewirausahaan yang berniat akan membuka usaha sendiri, maka APTA akan melakukan pendampingan mulai dari produksî hingga pemasaran.

“Pelatihan kewirausahaan yang bekerja sama dengan APTA ini akan kami gelar dalam waktu deket ini,” pungkas Muhlis.(dre/*)