1

Ratusan Hektar Sawah di Kecamatan Kresek Terendam Banjir

Kabar6-Banjir di Kabupaten Tangerang masih belum surut. Bahkan kini, luapan air dari Sungai Cidurian, merendam areal persawahan warga, Jumat (13/2/2015).

Kepala Desa Koper, Surgawi mengatakan, hingga kini, diperkirakan sudah 164 hektar sawah warga di desa tersebut yang terendam banjir.

“Sudah tiga hari ini air banjir merendam ratusan hektar areal persawahan diwilayah kami,” ujar Surgawi kepada kabar6.com.

Dia memperkirakan, banjir yang melanda bisa mengancam lahan pertanian warga mengalami gagal panen atau fuso. **Baca juga: Dinkes Tangerang Imbau Korban Banjir Waspada Dyspepsia.

Ia berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang bisa melakukan pengerukan dan normalisasi  Sungai Cidurian.

“Kalau Sungai Cidurian di normalisasi, mungkin nanti areal pertanian tidak lagi terendam banjir,” ujarnya.(shy)




Begini Makna Slogan Tahun Cantik Bagi Airin

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany menyebut, tahun 2015 sebagai tahun cantik bagi kualitas serta hasil program kegiatan dan pelayanan diwilayah yang dinahkodainya.

Seiring itu, Airin meminta agar jajarannya bisa mempercepat proses lelang tender pengadaan barang dan jasa, demi kelancaran pembangunan.

Sedianya, slogan cantik sengaja ia alamatkan kepada semua anak buahnya dan pihak ketiga pelaksana pekerjaan, sebagai bentuk motivasi.

Khusus untuk bawahannya, Airin mengingatkan agar terus memantau progres kerja secara kontinyu dan periodik. Mengingat waktu yang tersedia sangat terbatas.

“Saya tidak ingin yang penting selesai, yang penting jadi atau asal tanggung jawab dilaksanakan,” ungkapnya ketika dihubungi kabar6.com, Jumat (13/2/2015).

Berkaitan dengan kondisi di lapangan, Airin menginstruksikan agar jajarannya terus melakukan kunjungan monitoring. Jangan hanya menunggu laporan dari staf atau bawahan saja. **Baca juga: April, 98 UKM Tangsel Terima Sertifikat Lahan.

Sebab, setiap aparatur Pamong Praja mesti memiliki kemampuan memanajemen staf dengan baik. **Baca juga: Hadapi Lippo, Pengelola Amartapura Minta Bantuan Pemkab Tangerang.

“Semua pejabat yang di lantik harus benar-benar mampu. Distribusikan tugas kepada bawahan. Lakukan monitoring terhadap progresnya,” ujarnya.

Melalui pemantauan langsung, Airin meyakini setiap persoalan yang muncul akan cepat teridentifikasi. “Kita akan memiliki gambaran lebih utuh jika melihat kondisi lapangan,” tegasnya.

Untuk itu, Airin meminta semua jajarannya mampu memahami konotasi dan makna cantik secara mendalam.

Sebagai contoh, makna cantik dalam program pembangunan yang gencar dilakukannya pascaotonomi daerah.

Kondisi infrastruktur yang diperbaiki, selain berfungsi memberikan kenyamanan, juga mesti mempertimbangkan sisi keindahannya (estetika).

“Jangan lagi mengeluh ditempatkan di manapun. Kalau merasa tidak nyaman ditempatkan pada posisi tersebut, segera intropeksi diri. Perbaiki apa yang kurang dan tunjukan apa yang menjadi kelebihan,” tambah Airin.(yud)

 




Begini Perayaan Imlek di Kelenteng Boen Hay Bio

Kabar6-Hari Raya Musim Semi atau dalam bahasa Tiongkok disebut Chung Ciea yang berarti Imlek, kiranya menjadi perayaan terpenting bagi warga Tionghoa.

 

Karena, pada moment tersebut, warga Tionghoa akan memulai hidup baru dengan harapan dan semangat baru, untuk menuju kehidupan yang lebih baik dimasa depan.

 

Menyambut perayaan Imlek 2566 tahun 2015 yang akan dihelat pada 19 Februari mendatang, sejulah kelenteng di Tangerang pun tampak mulai melakukan persiapan.

 

Seperti di Kelenteng Boen Hay Bio, yang berlokasi dikawasan Pasar Lama, Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

 

Meski suasananya di kelenteng tampak biasa-biasa saja, namun siapa sangka bila ternyata pengurus kelenteng itu tengah sibuk bersiap menyambut Imlek.

 

“Kita sekarang lagi bersiap menyambut perayaan Imlek. Dan, kesibukan ini akan terus meningkat hingga malam puncak perayaan Imlek nanti,” ujar Chandra, Seksi Persembahyangan Kelenteng Boen Hay Bio, Jumat (13/2/2014).

 

Maklum, bakal ada sejumlah acara pada malam perayaan Imlek di kelenteng yang berdiri sejak tahun 1649 lalu itu. **Baca juga: Begini Persiapan Imlek di Kelenteng Boen San Bio.

 

Diantaranya, moment berbagi (santunan) sembako dengan warga kurang mampu disekitar kelenteng, pertunjukan barongsai pada malam Imlek hingga persembahyangan pada malam puncak Imlek. **Baca juga: Pudarnya Semarak Imlek Dimata Pedagang Pasar Lama Tangerang.

“Berbagi sembako dengan warga sekitar kelenteng akan dimulai pada Jumat (14/2). Dan, itu akan berlanjut untuk warga sekitar Tangsel dan Bogor hingga H-2 atau Tanggal 17 Februari mendatang. Karena berbagi dengan warga kurang mampu menjadi hal yang wajib bagi kita,” ujarnya.

 

Setelah itu, lanjut Chandra, pihaknya akan kembali bersiap untuk menggelar pertunjukan barongsai yang kemudian dilanjutkan dengan acara sembahyang pada malam puncak Imlek.

 

“Sembahyang pada malam puncak Imlek itu adalah berdoa dan menyampaikan harapan yang lebih baik kepada dewa. Dan, ini adalah moment paling penting dalam perayaan Imlek,” ujarnya.

 

Chandra memperkirakan, bakal ada ribuan jemaat dari berbagai wilayah di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) yang akan bersembahyang di kelenteng yang berusia 321 tahun dan sudah dua kali mengalami pemugaran tersebut.

 

“Kesibukan akan terus berlanjut sampai dengan perayaan Cap Go Meh tanggal 4 Maret 2015 (15 hari setelah Imlek),” katanya.(irsa)




April, 98 UKM Tangsel Terima Sertifikat Lahan

Kabar6-Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Warman Syanudin, menyatakan ada ratusan pelaku usaha binaannya yang memperoleh bantuan dari pemerintah daerah. Menurutnya, bantuan ini baru langkah awal.

“Tahap awal akan ada 350 UKM yang diberikan sertifikat kepemilikan lahannya,” ungkapnya ditemui wartawan usai menghadiri rapat koordinasi di Buaran, Serpong, Kamis (12/2/2015).

Dari jumlah sebanyak 350 UKM, terang Warman, pada pertengahan April mendatang secara simbolis bantuan diberikan kepada 98 pelaku usaha.

Sementara dua pelaku usaha lainnya mesti diverivikasi ulang oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangsel.

Sedangkan untuk dua UKM lainnya diketahui status kepemilikan dokumen lahan berasal dari warisan keluarganya. Sehingga perlu ada surat persetujuan secara resmi dari pihak keluarga lainnya selaku ahli waris.

“Setelah lahan milik UKM mengantongi sertifikat resmi tentunya dapat menambah nilai jual,” terangnya. Warman bilang, pelaku UKM bisa mengajukan dana kredit pinjaman kepada pihak jasa perbankan. **Baca juga: Hadapi Lippo, Pengelola Amartapura Minta Bantuan Pemkab Tangerang.

Namun, ketika sudah menggunakan sertifkat tanah, maka akan disetujui hingga 70 persen dari yang diajukan. “Kalau sudah ada sertifikat tanah begitu, modal yang bisa diberikan bisa sampai Rp 500 juta,” ungkapnya.

Tapi tentunya dengan proses tahapan yang harus ditempuh sebelumnya, antara pelaku UKM dengan Bank BJB. Misalnya, harus ada proses survey, jenis usaha, perputaran jumlah uang dalam kegiatan usaha tersebut hingga total pendapatan.

“Dengan demikian, ini bisa jadi jembatan UKM terhadap bantuan permodalan ke perbankan,” tambah Warman.(yud)




Hadapi Lippo, Pengelola Amartapura Minta Bantuan Pemkab Tangerang

Kabar6-Pascapemutusan air bersih yang dilakukan pihak Lippo Group, sekitar 1500 penghuni Kondominium Amartapura, Lippo Karawaci Kabupaten Tangerang, resah.

Mereka, meminta Pemerintah Daerah setempat, agar segera turun tangan memediasikan antara pengelola Amartapura dengan perusahaan raksasa milik James Riyadi tersebut.

“Kami minta Pemkab Tangerang, turun tangan jadi mediator dalam menyelesaikan persoalan ini,” ungkap Ketua Perhimpunan Penghuni Kondominium Amartapura (PPKA), Andreas Susanto, kepada Kabar6.com, Kamis (12/2/2015).

Menurut Andreas, pihaknya mengaku keberatan atas harga air bersih yang dipatok sepihak oleh Lippo Group sebesar Rp12.050 permeter kubik.

Sedangkan, harga air sesuai dengan aturan yang berlaku, yakni hanya sekitar Rp6.600 permeter kubik.

“Kami keberatan dengan harga yang dipatok Lippo Group. Kalau kayak gini kan berarti kami diperas,” katanya. **Baca juga: Air Diputus, Penghuni Apartemen Amartapura Resah.

Dikemukakannya, pascapemutusan air itu, belasan ribu penghuni Amartapura, terpaksa harus membeli air bersih dari pihak lain dengan menggunakan mobil tangki. **Baca juga: Lippo Karawaci Sebut Amartapura Tunggak IPL Rp40 Miliar.

Langkah pemutusan air itu harusnya dipikirkan secara matang, karena dampaknya dapat menyengsarakan penghuni. **Baca juga: Pengurus Amartapura Sebut Lippo Juga Utang 20 Miliar.

“Penghuni sengsara dengan langkah Lippo Group ini. Mereka, kini harus membeli air dari pihak luar,” tandasnya.

Persoalan utang senilai Rp40 miliar itu, kata Andreas, sudah berlangsung sekitar Tahun 1999 silam.

Namun, pihak Lippo Group, juga mempunyai hutang service carge atau iuran sampah, kebersihan, keamanan dal lainnya, sebesar Rp20 miliar ke PPKA.

“Kalau bicara utang, mereka juga punya utang , karena dari 725 unit milik Lippo Group disini service carge nya belum dibayarkan,” imbuhnya.(ges/din)




Dinkes Tangerang Imbau Korban Banjir Waspada Dyspepsia

Kabar6-Banjir selalu diiringi dengan munculnya penyakit. Begitupun kondisi dengan warga korban banjir di Kabupaten Tangerang.

Pascabanjir yang melanda sejak beberapa hari terakhir, kini warga dititik banjir mulai diserang berbagai macam penyakit.

Kepala Dinas Kesahatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Naniek Isnaini, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, kini penyakit yang dialami korban banjir umumnya adalah ISPA, gatal-gatal dan gatal-gatal.

“Saat ini, kami sudah memberikan obat untuk penanganan penyakit para korban, seperti vitamin dan salap,” ungkap Naniek, kepada kabar6.com. Kamis (12/2/2015). **Baca juga: Dinkes Tangerang Dirikan 19 Posko Kesehatan di Lokasi Banjir.

Menurut Naniek, ?selain penyakit kulit, gatal-gatal, batuk dan pilek, warga korban banjir juga patut mewaspadai serangan dyspepsia (saluran pencernaan). **Baca juga: Bupati Zaki Siapkan Logistik Banjir Untuk Dua Pekan.

“Pengungsi harus menjaga kebersihan. Karena, makan makanan yang tercemar air banjir, sangat memungkinkan memicu dyspepsia. Pengungsi harus menggunakan air bersih untuk mencuci tangan sebelum makan,” ujar Naniek. (agm/shy)




Wow, Sewa Rumdin Sekda Banten Rp250 Juta

Kabar6-Belum lama menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten, Kurdi Matin langsung mendapatkan “jatah” rumah dinas (rumdin) dengan biaya sewa yang fantastis.

 

 

Tak tanggung-tanggung, biaya sewa rumah dinas yang lokasinya berada di pusat Kota Serang itu sebesar Rp250 juta per tahun. ** Baca juga: Jandi: Kurdi Matin Layak Jadi Sekda Banten

 

“Saya tidak pernah minta rumah dinas. Karena memang (Pemprov) Banten tidak punya rumah dinas untuk Sekda. Lalu kenapa seperti itu, karena ada standarnya. Dan, angkanya bukan Rp250 juta kok. Tapi Rp48 juta itu pajaknya,” ujar Kurdi Matin kepada wartawan, Kamis (12/02/2015).

 

Kurdi membantah bila rumdin yang ditempatinya disebut mewah dan membebani APBD Provinsi Banten. Karena itu sudah berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub), terkait fasilitas pejabat Pemprov Banten.

 

Sedianya, Kurdi mengaku keberadaan rumah dinas itu sangat dibutuhkanya. Selain alasan jauh dari rumah pribadinya di Kabupaten Pandeglang, Kurdi mengaku bahwa pekerjaannya sebagai Sekda Banten kini bertambah. ** Baca juga: Bupati Zaki Siapkan Logistik Banjir Untuk 2 Pekan

 

“Selama ini di Banten tidak ada rumah dinas untuk Sekda. Kenapa sekarang harus sewa, karena yang dulu Sekdanya punya rumah. Kalau sayakan rumah di Pandeglang. Sudah 14 tahun pulang pergi Pandeglang-Serang, tapi gak pernah ditanya sama orang. Dan, saya tidak pernah kesiangan,” ujarnya.

 

Kurdi juga menyebut, rumdin itu sama dengan fasilitas yang diterima 85 anggota DPRD Provinsi Banten, dan tidak pernah dipermasalahkan.

 

Terpisah, Kepala Biro Umum Provinsi Banten, Ade Syarif Hisayatullan, membenarkan adanya fasilitas rumdin mewah bagi Sekda Banten tersebut.

 

“Itu dengan notaris, paling kalau sewanya Rp200 juta. Itu bersifat sementara. Kita baru mengusulkan rumah dinas Sekda akan dibangun di bekas (kantor) Samsat (Kota Serang) lama. Biar lebih dekat koordinasi dan komunikasinya,” kata Ade.(tmn/din)




Bupati Zaki Siapkan Logistik Banjir Untuk Dua Pekan

Kabar6-Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, menginstruksikan kepada jajarannya agar mempersiapkan stok logistik korban banjir untuk dua pekan ke depan.

 

 

Hal itu disampaikan Bupati saat meninjau persiapan logistik banjir yang dipusatkan di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Tangerang, Kamis (12/2/2015).

 

“Stok logistik harus disiapkan untuk dua pekan. Sehingga saat korban banjir butuh bantuan, kita sudah siap mendistribusikan,” ujar Bupati Zaki. ** Baca juga: Salurkan Bantuan, Bupati Zaki Blusukan ke Titik Banjir

 

Orang nomor satu di wilayah seribu industri itu menjelaskan, jika merujuk prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa curah hujan masih tinggi dalam dua pekan ke depan.

 

“Korban banjir agar bersabar, dan terus saling berkoordinasi kepada pemerintah setempat, seperti Kepala Desa, Lurah dan Camat, untuk hal yang dibutuhkan,” katanya.

 

Diketahui, hingga kini stok beras yang sudah didistribusikan kepada korban banjir di wilayah itu sebanyak 90 ton. Saat ini, Pemkab Tangerang kembali menambah stok beras sebanyak 50 ton. ** Baca juga: Dinkes Tangerang Imbau Korban Banjir Waspada Dispepsia

 

Sedangkan perahu karet yang sudah diditribusikan sebanyak 15 unit, di antaranya ke titik banjir di Kecamatan Kresek, Kronjo, Pakuhaji, Mauk, Pasarkemis, Rajeg, dan Kronjo.

 

Untuk makanan cepat saji seperti mei instan, susu, selimut dan perlengkapan lainnya, masih tersedia di gudang BPBD.(shy)




Heboh Ular Sanca Raksasa di Ciputat

Kabar6-Heboh di Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (12/2/2015).

 

Itu setelah warga setempat menemukan seekor ular sanca batik dengan panjang mencapai tujuh meter dan berat hingga 56 kilogram.

 

Sedianya, saat ditemukan reptil raksasa itu berada di perkebunan warga dan tengah menyantap hewan ternak.

 

“Hiih…serem. Ularnya lagi makan ayam di kandang,” ujar Fatimah, warga setempat.

 

warga setempat sempat kesulitan saat akan menangkap ular bongsor tersebut. Pasalnya, ular sempat memberikan perlawanan dengan berupaya menyerang warga.

 

“Takut kalau sampai tidak ditangkap, nanti makan orang lagi,” ujar Fatimah setengah bercanda.(rani)




Dinkes Tangerang Dirikan 19 Posko Kesehatan di Lokasi Banjir

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang mendirikan sebanyak 19 posko kesehatan di sejumlah titik banjir di wilayah tersebut.

 

“Kami sudah membuka posko kesehatan di tiap titik banjir. Selain itu, kami juga memberikan pengobatan gratis untuk para pengungsi,” ungkap Kepala DInkes Kabupaten Tangerang, dr Naniek Isnaini, Kamis (12/2/2015).

 

Selain itu, demi mengantisipasi terjadinya kekurangan obat, pihak Dinkes juga berupaya menyiapkan stok obat-obatan di posko kesehatan. ** Baca juga: 1.273 Korban Banjir Desa Koper Belum Dapat Bantuan

 

“Untuk antisipasi, kami siapkan stok obat. Terutama untuk jenis salep kulit dan vitamin,” imbuhnya.

 

Pantauan kabar6.com, kendati pihak Dinkes mengklaim sudah mendirikan posko kesehatan di setiap titik banjir, namun faktanya masih banyak wilayah yang kekurangan obat-obatan. Salah satunya di Kecamatan Kresek.

 

Data dari Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (DPBPK) setempat, saat ini banjir sudah menyebar hingga ke 19 kecamatan dari total 29 kecamatan yang ada.

 

Kecamatan yang dilanda banjir tersebut adalah, Kecamatan Sukadiri, Kronjo, Pasar Kemis, Tigaraksa, Pakuhaji, Jambe, Gunung Kaler dan Kemeri.

 

Juga di Kecamatan Rajeg, Kosambi, Mauk, TelukNaga, Mauk, Sukamulya. Sedangkan wilayah banjir terparah berada di Desa Dadap, Kecamatan Kosambi.(agm/shy)