1

Sekda Tangsel Minta Dewan Tak Intervensi SKPD

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) meminta DPRD setempat tidak mengintervensi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam mengeluarkan rekomendasi atau izin.

 

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Tangsel Dudung E Diredja, Rabu (11/02/2015), mengingat fungsi dewan adalah pengawasan, bukan pendampingan, terlebih pada pihak swasta. ** Baca juga: Diduga Ilegal, Proyek Pembangunan SPBG Didemo Warga Serua

 

“Anggota dewan yang terhormat kan tidak perlu turun tangan mendampingi pihak swasta. Apalagi pembangunan yang dilakukan pihak swasta ditolak warga, seperti pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat,” ujar Dudung saat ditemui kabar6.com di Kantor Walikota Pamulang, Rabu (11/02/2015).

 

Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) telah mengeluarkan rekomendasi Upaya Kelola atau Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) untuk pembangunan SPBG Serua. ** Baca juga: Wah, Dewan Tangsel Kawal Keluarnya Rekomendasi SPBG Serua

 

Drajat Sumarsono,anggota DPRD Kota Tangsel membenarkan pernah mendatangi BLHD untuk mendampingi pihak swasta selaku kontraktor pembangunan SPBG yang rekomendasi UKL/UPL belum dikeluarkan.

 

“Kami sebagai anggota dewan mendapatkan keluhan dari pihak swasta. Makanya kami langsung mendampingi, agar tahu kenapa rekom UKL/UPL belum dikeluarkan. Dan, ketika kami dampingi, rekom tersebut langsung keluar,” ujar politisi PDIP itu di ruang Wakil Ketua DPRD, TB Bayu Murdani.(ard)




Ini Data Titik Banjir di Posko Pemkot Tangerang

Kabar6-Seluruh titik banjir yang ada di wilayah Kota Tangerang, sampai Rabu (11/2/2015) petang, telah berangsur surut.

 

Namun, masih ada beberapa titik banjir yang ketinggiannya masih dikisaran 2,5 meter, yakni di Perumahan Total Persada, Kecamatan Periuk.

 

Berikut update data titik banjir dari Posko Banjir Pemkot Tangerang:

 

1. Kecamatan Ciledug ada lima titik banjir di dua kelurahan, yakni di Kelurahan Tajur dan Kelurahan Sudimara.

Di wilayah tersebut ketinggian air saat ini sudah surut menjadi 20-30 cm, dengan jumlah pengungsi sebanyak 200 orang. ** Baca juga: Ini 12 Titik Banjir di Kota Tangerang

 

2. Kecamatan Karang Tengah ada lima titik banjir di dua kelurahan, yakni di Kelurahan Pedurenan dan Karang Mulya.

Di wilayah tersebut, ketinggian air saat ini sudah surut menjadi antara 40-120 cm.

 

3. Kecamatan Batu Ceper ada dua titik di banjir di dua kelurahan, yakni di Kelurahan Batu Sari dan Poris Gaga. Namun, titik banjir di wilayah tersebut sudah surut.

 

4. Kecamatan Periuk ada sembilan titik banjir di enam kelurahan, yakni Kelurahan Gebang Raya, Periuk, Periuk Jaya, Gembor, dan Sangiang Jaya.

Di wilayah tersebut ketinggian air saat ini di kisaran 40-255 cm, dengan total pengungsi sebanyak 12.501 jiwa yang tersebar di tujuh lokasi pengungsian.

 

5. Kecamatan Karawaci ada satu titik banjir di satu kelurahan, yakni di Kelurahan Nambo Jaya (Pondok Arum). Namun banjir di wilayah tersebut saat ini sudah surut.

 

6. Kecamatan Jatiuwung ada satu titik banjir di satu kelurahan, yakni Kelurahan Alam Jaya (Purati). Dan banjir di wilayah tersebut saat ini juga sudah surut.

 

7. Kecamatan Pinang ada satu titik banjir di satu kelurahan, yakni di Kelurahan Pinang (Komplek Pinang Griya), dengan ketinggian air saat ini 60 cm.

 

Demikian data tersebut didapat dari papan informasi Posko Banjir Pemkot Tangerang, yang berada tepat di pintu masuk Gedung Puspemkot Tangerang. (ges)




DPRD Kota Tangerang Sayangkan Perubahan RKA/DPA

Kabar6-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang menyayangkan adanya perubahan RKA/DPA oleh pemerintah setempat, yang hingga saat ini belum juga rampung dan ditenggarai menjadi penyebab terhambatnya banyak kegiatan di seluruh SKPD.

 

Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Hapipi mengungkapkan, memang pada prinsipnya hal tersebut sudah menjadi domain pihak eksekutif. Namun, tegas dia, jika memang benar adanya perubahan pada RKA/DPA, tentu itu tidak dibenarkan.

 

“Jadi tahapannya seperti ini, setelah APBD diketok palu, kan pihak eksekutif menyampaikan ke tingkat provinsi. Selanjutnya diberikan waktu untuk evaluasi. Dan kami membenarkan bahwa pihak eksekutif menyampaikan kepada kami perihal beberapa poin yang harus direvisi. Tetapi seingat saya itu sudah selesai di Desember 2014 lalu,” ungkapnya, saat dihubungi kabar6.com melalui telepon selulernya, Rabu (11/2/2015).

 

Politisi asal Partai Golongan Karya (Golkar) ini juga mempertanyakan, konteks perubahan yang seperti apa hingga sejauh ini tak kunjung rampung. ** Baca juga: Meningkat, Permintaan Buah Naga Jelang Imlek

 

“Kalau perbaikan kok sampai sekarang belum rampung, artinya pihak eksekutif kurang siap dan kurang matang dalam pelaksanaannya. Dan kalau memang benar ada perubahan, sangat tidak dibenarkan. Kalau ada perubahan nanti masuknya di APBD P,” tegas wakil rakyat yang terpilih di Dapil IV (Cipondoh-Pinang) ini.

 

Sayangnya, hingga berita ini dilansir, belum ada penjelasan khusus terkait persoalan tersebut dari pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.

 

“Nanti saja ya kalau soal itu,” kata Dadi Budaeri, Sekda Kota Tangerang.

 

Sedangkan, Kepala Dinas Pengelolaan dan Keuangan Daerah (DPKAD) Kota Tangerang, Agus Sugiono sejak kemarin tak kunjung bisa dihubungi.(ges)




Meningkat, Permintaan Buah Naga Jelang Imlek

Kabar6-Menjelang Imlek, permintaan buah naga di kawasan Pasar Modern Serpong, Kota Tangerang Selatan, terus meningkat. Alhasil, para pedagang pun kecipratan rezeki, lantaran kenaikan omset hingga 50 persen, sejak tiga hari terakhir, Rabu (11/2/2015).

 

Buah naga memang identik dengan Imlek. Di Pasar Serpong, buah yang merupakan ciri khas dalam setiap perayaan Imlek ini dijual seharga Rp20.000 per kilogram.

 

Anto, pedagang buah, mengakui adanya peningkatan omset dan kenaikan permintaan buah naga menjelang Imlek. Bahkan, dalam sehari dia bisa menjual empat peti buah naga. ** Baca juga: Kepergok Curi Tas, Wanita Ini Menangis Saat Ditangkap

 

Sementara salah seorang pembeli bernama Stevi mengatakan bahwa menjelang Imlek, dia mempersiapkan buah naga yang dibeli seharga Rp20.000 per kilogram.

 

Penjualan buah naga sendiri mengalami penurunan sejak musim penghujan, di samping karena ketersediaan stok buah naga yang mencukupi. Namun mendekati perayaan Imlek, harga buah naga akan mengalami kenaikan.(rani)




Kepergok Curi Tas, Wanita Ini Menangis Saat Ditangkap

Kabar6-Tertangkap polisi kiranya tidak lantas membuat Masmi (25), kapok. Faktanya, Masmi kembali mengulangi perbuatannya, hingga kini harus berurusan dengan pihak Kepolisian Sektor Tangerang.

Kali ini, Selasa (11/2/2015), Masmi mencuri tas di sebuah warung rokok di Jalan Budi Asih, Kelrahan Sukarasa, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

Tapi sayang, aksinya diketahui oleh pemilik warung. Bersama warga lainnya, Masmi akhirnya dicokok.

Warga yang kesal dengan ulah Masmi, tetap menyerahkannya ke Polsek Tangerang, meski wanita tersebut sempat menangis dan memohon kepada warga.

Kanit Reskrim Polsek Tangerang, Iptu Yunaedi mengatakan, sebelumnya pelaku sudah pernah ditangkap karena kasus serupa. “Kok gak kapok juga ya,” ujar Yunaedi.

Dari hasil pemeriksaan polisi, ternyata tas yang dicuri Masmi berisi kalung emas seberat lima gram dan uang Rp70 ribu. **Baca juga: Wilayah Diterjang Banjir, Pemkab Tangerang Tunda MTQ.

“Pelaku langsung kita titipkan ke LP Wanita. Taa perbuatannya, pelaku dijerat pasal 362 KUHP, tentang pencurian biasa dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara,” ujar Yunaedi.(Arsa)




Masih Hujan, Warga Ciledug Indah Khawatir Banjir Susulan

Kabar6-Setelah ditinggal mengungsi, hari ini, Rabu (11/2/2015), sejumlah warga korban banjir di Perumahan Ciledug Indah, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, kembali mendatangi rumahnya.

 

Warga pulang seiring mulai surutnya banjir. Kini, ketinggian banjir yang sebelumnya mencapai dua meter, surut hingga mencapai satu meter.

 

“Sekedar ingin melihat kondisi rumah dan barang-barang yang kemarin ditinggal sewaktu mengungsi,” ujar Kusnadi, salah seorang warga Perumahan Ciledug Indah.

 

Kusnadi mengaku, kini barang-barang miliknya, termasuk mobil dan sepeda motor, hancur berantakan diterjang banjir. “Habis semuanya kerendam banjir,” ujarnya.

 

Selepas mengecek kondisi barang-barang di rumahnya, Kusnadi memutuskan kembali lagi ke pengungsian. Dia khawatir bila sewaktu-waktu datang banjir susulan. ** Baca juga: Terendam Banjir, Siswa SDN Nagrok Diliburkan

 

“Nanti sampai banjir benar-benar surut, baru saya dan keluarga kembali ke rumah. Kalau sekarang, saya memilih kembali ke pengungsian, karena hujan masih turun,” ujarnya.(Arsa)




Terendam Banjir, Siswa SDN Nagrok Diliburkan

Kabar6-Ratusan siswa siswi SDN Nagrog, di Kampung Kovling Kolexi, Desa Curug Wetan, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, terpaksa diliburkan, Rabu (11/2/2015).

 

Keputusan itu diambil pihak sekolah, setelah banjir setinggi 30 sentimeter menggenangi sekolah itu sejak Senin (9/2/2015) petang.

 

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dihentikan sementara, sampai banjir yang menggenangi sekolah itu benar-benar surut. ** Baca juga: Genangan di Jalan Viktor Bikin Lalu Lintas Macet

 

“Banjir ini menganggu KBM. Sekolah kami liburkan sampai banjir surut,” ujar Kepala Sekolah SDN Nagrog, Utin Sutinah.

 

Diketahui, banjir tersebut dipicu luapan air dari rawa-rawa yang terletak persis di belakang sekolah. ** Baca juga: 9.049 Kg Daging Celeng Dimusnahkan Bakantan Cilegon

 

Pantauan kabar6.com, meski ratusan siswa diliburkan, namun sejumlah guru masih tampak masuk ke sekolah, guna membantu membenahi ruang kelas yang terendam.(Shy)




9.049 Kg Daging Celeng Dimusnahkan Bakantan Cilegon

Kabar6-Balai Karantina Pertanian (Bakantan) Kelas II Kota Cilegon, memusnahkan 9.049 kilogram daging celeng ilegal.

 

Sedianya, ribuan ton daging celeng tersebut merupakan hasil selundupan dari wilayah Sumatera yang akan dikirim ke Pulau Jawa.

 

“Meski modus pelaku berubah-ubah, namun tetap menggunakan moda trasnportasi darat,” kata Kepala Badan Karantina Pertanian dari Kementrian Pertanian (kementan), Banun Harpini, Rabu (10/2/2015).

 

Banun mengakui, bila proses pencegahan ribuan kilo daging celeng tersebut tergolong cepat dan tidak bertele-tele. ** Baca juga: Waspada Maling, Warga Pondok Arum Patroli Ditengah Banjir

 

Faktanya, pascadua kali penangkapan pada 9 November 2014 dan 6 Februari 2015, termasuk penyitaan minyak babi, para pelaku sudah disidangkan dengan masa hukuman enam bulan penjara dan denda Rp500 ribu.

 

“Kami terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum lain. Seperti kepolisian dan jajaran dinas terkait. Karena karantina ini kan tugasnya hanya pemasukan dan pengeluaran,” terangnya.

 

Dirinya meyakini, dengan menguatkan kerjasama dengan instansi lainnya, maka dapat mengendalikan peredaran daging celeng ilegal di bagian hulunya.

 

“Ini merupakan hasil kerja dengan pihak Bakauheni. Jadi pola kerja kita ada nota intelijen yang selalu dikirimkan dan sebagainya. Hingga bisa ditangkap di Cilegon,” tegasnya.

 

Diketahui, para pelaku penyelundup daging celeng ilegal bernama Nopiansyah Bin Jadir, sudah disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Kelas IA Serang.

 

Tuduhannya melanggar UU Nomer 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan pasal 31 ayat (1) Jo Pasal 6 huruf (a) dan huruf (c) atau pasal 31 ayat (2) jo Pasal 6 huruf (a) dan huruf (c) dengan hukuman penjara 6 bulan dan denda sebesar Rp500 ribu.

 

Bahkan, sepanjang 2014, Balai Karantina Pertanian (Bakantan) berhasil menggagalkan penyelundupan daging celeng sebanyak 53.300 kilogram di Pelabuhan Merak dan Bakauheni.(tmn/din)




Waspada Maling, Warga Pondok Arum Patroli Ditengah Banjir

Kabar6-Warga di Perumahan Pondok Arum, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, menggelar patroli rutin ditengah banjir yang menerjang.

Mereka (warga) juga tetap memilih bertahan di dalam rumah masing-masing,
meski ketinggian air banjir mencapai satu meter lebih. Itu dilakukan demi menjaga keamanan rumah dari aksi maling.

“Kalau siang warga bergantian patroli. Tapi kalau malam, anak muda di Karang Taruna yang bertugas jaga,” ujar Dedi, salah seorang warga korban banjir dilokasi tersebut, Rabu (11/2/2015).

Dedi mengklaim, meski telah kebanjiran sejak Senin (9/2/2015), namun hingga kini korban banjir dikawasan tersebut belum tersentuh bantuan dari pemerintah.

“Kami berharap pemerintah setempat cepat tanggap. Karena disini kami butuh bantuan makanan dan obat-obatan. Apalagi sekarang sebagianw arga mulai terserang gatal-gatal,” ujar Dedi lagi.

Hingga kini, masih ada 11 titik di lima wilayah kecamatan di Kota Tangerang yang terendam banjir. **Baca juga: Ini 12 Titik Banjir di Kota Tangerang.

Perumahan Total Persada, Purati, Periuk Damai, Periuk Jaya, Candulan, Pinang Griya, Ciledug Indah satu dan dua, Komplek DDN, Wisma Tajur, Puri Kartika serta Taman Elang.(bad)




Perampok dan Penjaga Toko Handphone Sempat Duel?

Kabar6-Suasana menegangkan digambarkan saksi ihwal terjadinya aksi perampokan yang menimpa Butolila Shop, toko handphone di Ruko Puri Pamulang Blok A1-8, Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Drama menenggangkan itu terjadi saat Wawal (20), penjaga toko handphone yang dijarah perampok sempat melakukan perlawanan.

Kesaksiaan itu diceritakankan oleh Buce, pemilik salah satu gerai di Ruko Puri Pamulang, tak jauh dari lokasi perkara.

“Dia (korban) sempat berduel sama satu pelaku,” terangnya kepada kabar6.com, Selasa (10/2/2015).

Menurutnya, Wawal melakukan perlawanan saat seorang pelaku yang mencoba kabur dari toko tersebut. Rupanya, perlawanan korban membuat pelaku yang memiliki postur tubuh tegap itu menjadi murka.

Pelaku yang marah akhirnya memukul, hingga pemuda asal Jawa Tengah itu jatuh tersungkur. Buce bilang, korban mengaku sempat melihat benda menyerupai senjata api yang kemudian dipukulkan ke kepalanya.

“Dan akhirnya digetok pakai gagang pistol,” terang Buce. **Baca juga: Lacak Perampok di Pamulang, Polisi: Gambar CCTV Katro.

Akibat terkena pukulan benda mirip pistol, pelipis kiri Wawal terluka dan mengeluarkan darah segar.

Melihat korbannya tak berdaya, pelaku langsung cepat keluar toko. Sedangkan satu pelaku lainnya sudah bersiaga dibalik kursi kemudi mobil operasional jenis Suzuki APV warna silver.

“Awalnya cuma satu orang yang masuk pura-pura mau lihat-lihat handphone.  Terus satunya lagi masuk sambil mengacungi pistol,” terangnya usai membantu petugas membuka pintu toko.

Pelaku mengunci pintu dari luar hingga membuat Wawal terkurung. Anak kunci juga dibawa kabur kawanan perampok. Pintu toko baru bisa terbuka setelah dicongkel paksa menggunakan perkakas linggis.

Di lokasi yang sama, Kapolsek Pamulang, Komisaris (Pol) Doddy Ferdinand Sanjaya tampak begitu tegang. Perwira menengah itu tak henti-hentinya terus menekan tombol dan menghubungi seseorang dari gadget miliknya pribadi.

“Dari pengakuan korban sempat ditodong pistol. Tapi benar senjata api jenis apa atau bukan belum bisa diketahui,” terangnya.(yud)