1

Lindungi Visum Korban Kekerasan, P2TP2A Akan MoU Dengan Rumah Sakit

Kabar6-Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tangsel akan melakukan kerjasama dengan rumah sakit untuk perlindungan visum kekerasan pada anak. Hal ini disampaikan Ketua P2TP2A Tangsel, Herlina Mustikasari.

 

Herlina menjelaskan, pihaknya akan menggandeng Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerdayaan Perempuan Keluarga Berencana (BPMPPKB) dan Dinas Kesehatan Tangsel untuk sama-sama melakukan kerjasama dengan rumah sakit terkait visum kekerasan pada korban kekerasan.

 

“Kita sudah melakukan kerjasama dengan bidang hukum untuk perlindungan hukumnya, dan dalam waktu dekat ini, kita akan melakukan Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Rumah Sakit untuk korban kekerasan,” ungkapnya.

 

Herlina menjelaskan, MoU ini untuk memudahkan korban kekerasan melakukan visum di rumah sakit tersebut serta meringankan biaya visum. ** Baca juga: Otak Juga Perlu Makanan Lho…

 

“Dengan adanya MoU ini memudahkan korban untuk melakukan visum, dan diharapkan setiap rumah sakit dapat bekerjasama untuk hal tersebut,” jelasnya lagi.

 

Dia mengatakan, selama ini pelaporan akan tindak kekerasan yang terjadi di Tangsel mencapai 70 kasus, dan anak-anak merupakan korban terbanyak.

 

Lanjutnya, korban kekerasan berupa pemerkosaan terjadi pada anak TK dan pelakunya anak SD yang berada di Kawasan Cilenggang, Kecamatan Serpong, akhir Desember 2014 lalu.

 

Kepala Dinkes Tangsel Suharno menjelaskan, untuk visum di RSUD, sudah ada anggaran sendiri yang ditanggung oleh RSUD, tidak hanya untuk kekerasan anak namun juga visum kekerasan lainnya, sedangkan untuk rumah sakit lainnya anggaran visum berada di BPMPPKB.(asri)




Kue Keranjang, Makanan Paling Dicari Menjelang Imlek

Kabar6-Tahun baru Imlek selalu identik dengan dodol dan kue keranjang. Tradisi itu pun berlaku di kawasan Neglasari, Kota Tangerang, Banten.

 

Dodol dan kue keranjang menjadi makanan khas warga Tionghoa saat merayakan Imlek. Alhasil, pengrajin kue keranjang yang sudah turun temurun selalu kebanjiran order, dari sejumlah daerah di Jabodetabek.

 

Salah satunya adalah Nyonya Law, yang menjalankan bisnis rumah warisan turun temurun dari keluarga. Sejak dua pekan lalu, usaha Nyonya Law sudah kebanjiran order membuat dodol dan kue keranjang. Tidak hanya dari Tangerang, juga dari berbagai daerah.

 

Lili, salah seorang pembeli, mengatakan bahwa dodol dan kue keranjang sudah menjadi tradisi pada setiap perayaan Imlek, selain harganya juga terjangkau. ** Baca juga: Wow, Komunitas Peduli Sampah di Kenanga Hasilkan Belasan Juta

 

Sementara Reni, pengrajin dodol dan kue keranjang, mengakui jika dia meneruskan usaha milik orangtua, dan berniat mempertahankan pembuatan dodol dan kue keranjang secara tradisional.

 

Untuk memenuhi kebutuhan para konsumen, pemilik usaha turun temurun generasi ketiga ini, membuat aneka rasa seperti durian, cokelat, dan wijen. Dan harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau. (rani)




Menurun, Kasus KDRT Tahun Ini

Kabar6-Awal tahun 2015, kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) mengalami penurunan di Kabupaten Tangerang.

Pada awal tahun 2014 lalu, terjadi KDRT sebanyak 12 kasus, dengan dua kasus KDRT dan 10 kasus kekerasan terhadap anak.

Sedangkan untuk awal 2015, kasus KDRT mengalami penurunan dengan total kasus KDRT sebanyak 11. Itu meliputi kekerasan terhadap anak dan seksual sebanyak sembilan kasus dan dua kasus KDRT.

Kepala Unit PPA Polres Kota Tangerang, Iptu Wawan Purnama, mengaku tidak menyangka adanya penurunan kasus KDRT pada awal tahun ini.

“Padahal dugaan kami, terjadi peningkatan pasca tahun baru, karena biasanya pada awal tahun banyak terjadi tindak kekerasan. Terutama, di lingkungan ABG yang tanpa sengaja melakukan tindak kekerasan dalam merayakan pergantian tahun,” jelasnya kepada kabar6.com, Kamis (5/2/2015).

Selain itu, Wawan juga meyakini bila turunnya trend KDRT karena pihaknya terus melakukan sosialisasi dengan sasaran target pada tingkat kecamatan. ** Baca juga: Pendemo Bakar Replika Bupati Lebak.

“Kami terus memberikan pemahaman kepada ibu-ibu PKK, yang nantinya akan estafet ke RT dan RW untuk mensosialisasikan Undang-undang KDRT, UU peradilan dan langkah antisipasi untuk menghindari diri dari tindakan tersebut,” jelasnya.

Tidak hanya itu, dalam setiap kasus yang melibatkan perempuan dan anak, pihaknya juga berkoordinasi dengan P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak).

Hal itu dilakukan untuk langkah penanganan kasus yang menyangkut perempuan dan anak.

Diketahui, faktor kuat yang mendorong terjadinya KDRT maupun kekerasan anak dikarenakan kurangnya keharmonisan dalam hubungan keluarga.(agm/shy)




Pendemo Bakar Replika Bupati Lebak

Kabar6-Puluhan aktivis dalam organisasi kepemudaan (OKP), menggelar aksi demo di depan kantor Bupati Lebak,Banten, Jumat (6/2/2015).

 

Dalam aksinya, pendemo membakar replika patung Bupati Lebak, Iti Octovia. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap sang Bupati, yang dianggap kurang responsif terhadap aksi mereka.

 

“Pemerintah Lebak tuli. Tidak mau menggubris aspirasi rakyatnya. Jangan biarkan pelaksana proyek abal-abal mengerjakan pembangunan infrastruktur di Lebak,” ujar Wandi, kordinator aksi.

 

Sebelumnya, aktivis dari sejumlah OKP unsur mahasiswa dan PK KNPI ini, sempat menggelar aksi jalan kaki kurang lebih dari 150 kilometer. ** Baca juga: Pemkot Tangsel Ogah Berikan Dana Talangan Pilkada 2016

 

Aksi itu terkait dengan tuntutan adanya pengawasan dan perbaikan kualitas dalam pembangunan proyek jalan di Lebak. Pasalnya, hingga kini jalan di Lebak dilintasi kendaraan bertonase melebihi kekuatan jalan.(bad)




Icip-Icip Rendang Padang Dadidi

Kabar6-Rindu kampung halaman, sudah pasti kangen juga dengan masakan khas tanah kelahiran. Namun keinginan menyantap makanan tersebut hanya dapat terpenuhi manakala Anda berlibur, misalnya saat lebaran.

 

Nah, untuk Anda yang berasal dari Tanah Minang, istilah kampuang nan jauh di mato tampaknya sudah tidak berlaku lagi, karena sekarang ada masakan rendang olahan asli kampung halaman, rendang Padang Dadidi

 

Kehebatan rendang yang dicanangkan sebagai makanan terlezat di dunia ala Rumah Rendang Dadidi ini, tidak melulu karena daging sapinya, tapi juga terletak pada bahan dasar rempah-rempahnya.

 

“Lezatnya rendang berasal dari bumbu yang membalur daging, terbuat dari rempah-rempah, cabai segar dan santan kental. Dagingnya adalah daging Has Dalam,” tutur Uda Didi pemilik Rumah Rendang Dadidi Pasar Modern BSD City.

 

Keinginan Uda Didi melestarikan makanan khas Sumatera Barat tersebut, membulatkan tekatnya membuat Rumah Rendang Dadidi, meski baru 2013 lalu ada di Pasar Modern BSD City, Rumah Rendang Dadidi sudah memiliki banyak pelanggan.

 

Selain rasanya yang sangat lezat, rendang yang diproduksi Uda Didi juga dapat bertahan hingga satu minggu tanpa harus masuk kulkas. ** Baca juga: Medallion Steak Wagyu Ala Negeri Kanguru

 

“Hal itu karena proses memasaknya yang memakan waktu hingga 11 jam,” ungkap Uda Didi.

 

Dua potong rendang dalam kemasan vakum, dijual dengan harga Rp27.000, sementara untuk kemasan lebih besar yakni lima potong rendang, dijual Uda Didi dengan harga Rp67.000.

 

Jika ingin makan di tempat, Rumah Rendang Uda Didi menyediakan paket makan dengan harga mulai dari Rp20.000 per porsi.

 

“Kalau makan di sini ada tambahan urap dan sambal,” ucap warga Villa Melati Serpong ini sedikit berpromosi.(asri)




Pemkot Tangsel Ogah Berikan Dana Talangan Pilkada 2016

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan tidak akan mengucurkan dana segar untuk tahapan pelaksanaan pesta demokrasi yang diagendakan akan berlangsung pada Februari 2016 mendatang.

Sebab, pada Juli besok, tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) telah mulai dilakukan.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (DPPKAD) Uus Kusnadi, Kamis (5/2/2015).

Menurutnya, dalam aturannya tidak berlaku bagi daerah di kabupaten/kota dan provinsi di Indoneia.

“Kalaupun ada, asalnya dari hibah. Namun hal itu kan sudah dihapuskan untuk APBD murni 2015,” ujar Uus lagi.

Uus menjelaskan, penggunaan dana hibah APBD pun baru bisa digunakan pada perubahan yang diperkirakan akan ketuk palu pada Juli atau Agustus mendatang.

“Kalau emergency begini, bisa saja dipakai di bulan Juli,” ungkapnya.

Sedangkan bila menggunakan APBD murni tahun ini, lanjut dia, dengan syarat adanya ketentuan hukum yang jelas. Misalnya saja surat intruksi dari kementerian ataupun dari KPU RI.

Surat tersebut menyatakan pemerintah yang melaksanakan Pilkada diwajibkan mengeluarkan dana hibah untuk pelaksanaannya.

Jika begitu maka surat dan adanya ketetapan hukum dapat dijadikan pedoman untuk mengucurkan anggarannya. **Baca juga: Pilkada Februari 2016, KPU Tangsel Tunggu Sinyal.

“Kalau sudah jelas aturannya, nanti KPU mengajukan kembali berapa kebutuhannya. Kemudian diverifikasi oleh Kesbangpolinmas, barulah siajukan ke TPAD,” terang Uus.(yud)




Disindir Menkes, Begini Pembelaan Pejabat Tangsel

Kabar6-Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Suharno, mengklaim bila pihaknya terus berupaya menyosialisasikan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada masyarakat.

Bahkan, Suharno juga mengakui bila program Jum’at Bersih (Jumsih) pun, sudah rutin dilakukan.

“Pola hidup masyarakat memang harus diubah. Ini yang coba terus kita lakukan dengan menyosialisasikan PHBS,” kata Suharno, Jum’at (5/2/2015).

Terkait dengan masih banyaknya sampah di perumahan mewah, sebagaimana yang dilontarkan (sindir) Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Farid Moeloek, Suharno mengaku tidak dapat memantau lantaran sudah ada petugas masing-masing.

“Pemkot tidak dapat intervensi. Kita cuma bisa mengimbau agar pengelolaan sampah dilakukan secara benar,” jelasnya. **Baca juga: Menkes Nila Sindir Perumahan Mewah Banyak Sampah.

Sementara, Camat Serpong Utara Andi Dandy Patabai mengatakan, dalam pelibatan masyarakat ini dengan menggelar jumat bersih.

“Memang terkadang banyak yang tak mau terlibat. Mereka cukup membayar warga untuk membersihkan kawasannya,” kata dia.

Di tempat sama, Lurah Pondok Jagung Oo Madiyah menambahkan, dalam mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungannya, pihaknya mengajak semua masyarakat untuk aktif di organisasi kemasyarakatan.

“Kita melibatkan PKK, mereka yang terjun ke lapangan bersama pegawai kelurahan dan RT/RW untuk masalah lingkungan,” terangnya.(yud)




Mutasi 204 PNS, Airin: Harus Turun ke Lapangan

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan perombakan atau reshuffle pada jajaran struktural kabinet yang dipimpinnya.

Meski ratusan Pegawai Negeri Sipil setempat telah berkumpul sejak siang, tapi proses pelantikan baru dilakukannya pada petang hari.

Informasi yang dihimpun kabar6.com, pelantikan tersebut dilakukan pada level eselon III hingga V.

Para pejabat yang terkena reshuffle dari kalangan birokrat struktural dan teknis eselon III 47 orang, IV 145 orang dan eselon V 11 orang.

“Saya berkeinginan semuanya punya keahlian dalam pengadaan barang dan jasa,” kata Airin di gedung Serba Guna Universitas Terbuka (UT) Kecamatan Pamulang, Jum’at (5/2/2015).

Menurutnya, reshuffle kali ini semata-mata bukan hanya untuk perpindahan jabatan saja. Melainkan untuk evaluasi, sebelum bulan Juni mendatang para pejabat di esselon akan mendapatkan Sertifikat Keahlian Pengelolaan Barang dan Jasa.

Airin juga menginstruksikan semua anak buahnya dapat mengetahui persis apa saja yang terjadi di tengah masyarakat Sukses atau tidaknya program kerja, dan adanya permasalahan atau tidak, maka mereka diwajibkan untuk turun lanngsung ke masyarakat.

“Jangan hanya di ruangan kemudian mendapat laporan dari staf atau bawahannya. Tapi turun langsung ke masyarakat, cek dan lakukan pengontrolan secara berkala,” tegas Airin. **Baca juga: Pilkada Februari 2016, KPU Tangsel Tunggu Sinyal.

Sehingga, berbagai program kerja yang akan ataupun sedang dilakukan oleh pemerintah, bisa terkontrol dengan baik pencapaiannya. Tidak hanya itu, Airin lagi-lagi menegaskan para bawahannya untuk tidak kerja seadanya.

“Melainkan kerja ‘cantik’. Bukan sekedar menggugurkan tugas tanggungjawab. Yang penting jadi, atau seperti itu, jangan!,” tambahnya.(yud)




Pilkada Februari 2016, KPU Tangsel Tunggu Sinyal

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia melansir jika Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan berlangsung Februari 2016 mendatang.

Pesta demokrasi ini merupakan kedua kalinya pascaotonomi daerah.

Komisioner KPU Kota Tangsel, Badrussalam mengatakan, bila pihaknya masih tetap menunggu arahan dari KPU pusat dan juga provinsi, untuk penggunaan anggaran.

Pasalnya alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah hanya dijadikan sebagai dana pendamping saja.

“Sebab aturan di pelaksaan Pilkada 2015, KPU daerah menggunakan anggaran dari APBN. Kalaupun daerah mencairkan, sifatnya hanya pendamping saja. Tidak boleh sampai tumpang tindih,” katanya, Jum’at (5/2/2015).

Sebelumnya, pada tahun lalu sebelum pembahasan dan persetujuan anggaran 2015, KPU sempat mengajukan proposal pelaksaan Pilkada sebesar Rp 65 miliar.

Namun karena peraturan perundang-undangan yang kini sudah diundangkan merubah beberapa poin kebijakan, maka anggaran tidak akan jauh berbeda dengan pengajuan sebelumnya.

“Tidak akan jauh berbeda, kita lihat saja kebijakan dari pusatnya seperti apa. Kami masih menunggu,” ujarnya. **Baca juga: Bupati Zaki Serukan Stop Bullying di Sekolah.

Seperti diketahui, sampai saat ini pelaksaan Pilkada Tangsel diperkirakan bakal dilakukan di Februari 2016. Hal tersebut diutarakan Wakil Ketua Komisi II DPR RI Wahidin Halim beberapa waktu lalu.

Meenurut WH sapaan akrabnya, hingga kini draft pelaksaan jadwal Pilkada tersebut sudah disetujui antara KPU – Bawaslu dengan komisinya.

“Tinggal diparipurnakan ketuk palu saja pada 18 Februari. Kemudian tanggal 26 Februarinya, KPU sudah bisa menjalankan tahapan Pilkada,” ujarnya.(yud)




Bupati Zaki Serukan Stop Bullying di Sekolah

Kabar6-Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar meminta Dinas Pendidikan (Dindik) setempat untuk memberikan sanksi atas tindak kekerasan yang melibatkan pelajar di dalam lingkungan sekolah.

Hal itu menyusul kasus keributan berujung pengeroyokan yang menimpa SBL (17), siswa Kelas XII SMA Widia Parama, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

“Secara pidana, kami serahkan kepada kepolisian. Disisi pengawasan dan sangksi, tentunya saya pastikan pihak terkait harus bertanggungjawab atas peristiwa ini,” ujarnya.

Bupati menegaskan, bahwa pihaknya melarang keras tindakan bullying dan kekerasan dilingkungan sekolah.

“Hari gini masih ada bully. Pokoknya, bully-bully kayak begitu harus di stop di Kabupaten Tangerang. Dan, akan ada sanksi untuk sekolah,” tegas Bupati.

Sayangnya, Kepala Dindik Kabupaten Tangerang, Zainudin, saat dikonfirmasi terkait kasus pengeroyokan yang menimpa SBL, siswi SMA Parama, menolak memberikan komentar. **Baca juga: Enam Saksi Diperiksa Terkait Pengeroyokan Siswi Widia Parama.

“Maaf, saya tidak bisa berkomentar. No comment,” ujarnya saat dikonfirmasi kabar6.com.(agm/shy)