1

Tiga Curanmor Tangerang Disergap, Dua Ditembak

Kabar6-Tiga pemuda pelaku curanmor, diringkus jajaran petugas Unit Ranmor Polres Kota Tangerang, Kamis (19/2/2015).

Dua dari ketiga pelaku, masing-masing Ajid Suharja (20) dan Ajid (17), terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas, karena berusaha kabur dan melawan saat disergap.

Sementara, seorang pelaku lainnya, Usep Supriadi (26), lebih beruntung karena memilih menyerah tanpa perlawanan.

Kanit IV Ranmor Polres Kota Tangerang, Iptu Febby Pahlevi mengatakan, ketiganya diringkus di wilayah Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.

“Saat ini, ketiganya masih dalam pemeriksaan lebih lanjut di Unit Ranmor Polres Kota Tangerang,” ujar Febby. **Baca juga: Ganja Masih Dominasi Peredaran Narkoba di Banten.

Atas perbuatannya, ketiga pelaku dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.(agm)




Ganja Masih Dominasi Peredaran Narkoba di Banten

Kabar6-Peredaran narkoba di Provinsi Banten terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Data yang dilansir Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Banten, pada tahun 2012 tercatat pengguna dan pengedar narkoba di banten sebanyak 145 ribu orang.

Sementara pada tahun 2014, jumlah pengguna dan pengedar narkoba diwilayah sejuta santri itu melonjak menjadi 177 ribu orang.

“Ada peningkatan 32 ribu orang sepanjang kurun waktu 2012 sampai 2014,” ujar Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi Banten, AKBP Agus Mulyana, di Mapolres Cilegon, Rabu (18/2/2015).

Sedangkan untuk jenis narkotika yang banyak di edarkan dan di konsumsi adalah jenis ganja. Ini dikarenakan ganja termasuk narkotika yang murah dan mudah di dapatkan, baik dikalangan pelajar ataupun pekerja.

Kondisi itu juga diperparah oleh panjang garis pantai di Provinsi Banten yang lebih dari 500 kilometer, serta banyaknya pelabuhan tikus. Kondisi itu memudahkan masuknya barang haram tersebut masuk ke Banten. **Baca juga: Kejari Tigaraksa Selidiki Tarif Air Lippo di Amartapura.

“Jumlah personel dan luas wilayah yang harus diawasi itu tidak sebanding. BNN Banten hanya memiliki 47 orang personel, sedangkan yang dibagian pemberantasan hanya ada sembilan orang,” ujarnya. **Baca juga: Ganja Masih Dominasi Peredaran Narkoba di Banten.

Belum lagi perilaku masyarakat yang masih cuek dan enggan melapor jika melihat peredaran ataupun penggunaan narkoba ke pihak kepolisian.(tmn/din)




Malam Imlek, Jemaat Padati Kelenteng Boen San Bio

Kabar6-Ribuan warga Tionghoa membaur menggelar persembahyangan di Kelenteng Boen San Bio dibilangan Pasar Baru, Kota Tangerang, Rabu (18/2/2015) malam.

Ya, meski dibanjir ribuat jemaat, namun malam perayaan Tahun Baru Imlek 2566 di kelenteng tertua ini, tampak berlangsung semarak dan tetap khidmat.

“Ya, kami datang untuk bersembahyang dan berdoa kepada dewa, agar diberi limpahan rezeki ditahun mendatang,” ujar Ahas, salah seorang jemaat yang mengaku membawa serta seluruh anggota keluarganya ke vihara tersebut.

Sementara, Albert, Humas Kelenteng Boen San Bio berharap, agar pada perayaan Imlek tahun ini, agar ummat serta bangsa Indonesia diberikan damai sejahtera.

Pantauan kabar6.com, selain dipenuhi jemaat, pada malam perayaan Imlek tersebut Kelenteng Boen San Bio juga dipadati oleh pengemis musiman.

Mereka sengaja mangkal di halaman kelenteng, demidan berharap diberi rezeki oleh para jemaat yang beribadah di kelenteng yang berdiri sejak tahun 1689 atau berumur 326 tahun tersebut. **Baca juga: Bambu Disarankan Jadi Solusi Atasi Banjir di Tangerang.

Sedianya, selain menggelar persembahyangan, pihak kelenteng juga menggelar serangkaian kegiatan hiburan, seperti penampilan Dewa Caysen dan tarian liong.(rani)




Pencairan Dana Pilkada Tangsel Tunggu Instruksi Pusat

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) tidak ingin gegabah dalam menggelontorkan anggaran Rp45 miliar untuk pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dihelat akhir 2015.

Saat ini, Pemkot Tangsel masih menunggu instruksi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI).

Demikian dikatakan Sekretaris Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangsel, M Utuh, Rabu (18/2/2015).

Menurutnya, meski biaya Pilkada tersebut sudah dianggarkan dalam APBD murni, tetapi dana tersebut baru akan digelontorkan bila sudah memenuhi persyaratan dan ketetapan hukum yang jelas.

“Yah, kalau ada instruksi atau surat yang kuat secara hukum dari pemerintah pusat, tentu kami bisa mencairkannya. Makanya kami menunggu kepastian hukum pelaksanaan Pilkada,” ujarnya.

Diketahui, pihak KPU Tangsel telah memprediksi, bila proses pelaksanaan tahapan Pilkada di kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini, bakal mulai pada Mei mendatang.

Prediksi jadwal tahapan Pilkada tersebut jika merujuk waktu pencoblosan dilakukan pada 16 Desember 2015. **Baca juga: Bambu Disarankan Jadi Solusi Atasi Banjir di Tangerang.

“Waktu pelaksanaan Pilkada Tangsel mengacu hasil pembahasan Panitia Kerja Revisi UU No 1 Tahun 2015 tentang Pilkada, antara DPR dan Pemerintah, akhir pekan kemarin,” ujar Ketua KPU Kota Tangsel, Muhamad Subhan.(ard)

 




Mahasiswa Curiga Ada Gratifikasi di U-Turn Transmart Cikokol

Kabar6-Mahasiswa menduga adanya nuansa gratifikasi dibalik pengorasian akses putar balik (U-Turn) di Jalan MH Thamrin, Cikokol, Kota Tangerang.

“U-turn itu adalah fasilitas umum. Seharusnya tugas pemerintah mengadakannya. Tapi, u-turn ini ada atas permohonan Transmart,” ujar Ryan, salah seorang mahasiswa dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Tangerang, saat menggelar aksi demo, Rabu (18/2/2015).

Apalagi, lanjut Ryan, permohonan pembangunan dan pengoperasian u-turn itu telah ditolak pada era kepemimpinan Walikota Wahidin Halim.

Meski saat itu, pengusaha menjanjikan Rp500 juta kepada Wahidin Halim agar mau memberi izin pembangunan dan pengoperasian u-turn tersebut. **Baca juga: WH Pernah Ditawari Rp500 Juta Untuk U-Turn MH Thamrin.

“Tapi sekarang tiba-tiba diizinkan. Tentunya kan jadi tanda tanya, ada apa dibalik ini semua,” ujar Ryan.

Untuk itu, Ryan dan teman-temannya bakal melaporkan dugaan gratifikasi tersebut kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang. **Baca juga: Mahasiswa Bakar Ban di U-Turn Transmart Cikokol.

“Kita minta ini diusut. Apalagi ini dibiayai swasta. Jadi, mungkin saja terjadi gratifikasi supaya berjalan lancar. Laporannya sudah kita buat, tinggal dikirim saja,” pungkasnya.

Selain itu, mahasiswa juga mendesak pemerintah setempat segera menutup u-turn tersebut karena keberadaannya sangat rentan kecelakaan, dan berpotensi membahayakan jiwa pengguna jalan.(ges)




Mahasiswa Bakar Ban di U-Turn Transmart Cikokol

Kabar6-Akses putar balik (U-Turn) yang dibangun pihak Transmart di Jalan MH Thamrin, Cikokol, Kota Tangerang, masih terus disoal.

Kali ini, sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Tangerang, menggelar aksi demonstrasi dengan memblokir u-turn tersebut.

Sambil menggelar orasi dilokasi u-turn yang dibangun atas permintaan pusat perbelanjaan Carrefour Transmart tersebut, mahasiswa juga membentangkan spanduk putih bertuliskan ‘Tutup U-Turn’, seraya membakar sebuah ban bekas, tepat di u-turn tersebut.

Ketua DPC GMNI Tangerang, Taufik Hidayat mengungkapkan, bahwa keberadaan U-Turn tersebut sudah banyak menuai gelombang penolakan, tetapi kenapa sampai saat ini U-Turn itu masih beroperasi.

Walikota dan DPRD Kota Tangerang waktu sebelumnya sudah menyatakan menolak karena membahayakan, namun sayangnya, penolakan tersebut dinilai masih setengah hati.

“Ini ada apa, kok masih saja dibiarkan. Kita sebagai mahasiswa punya fungsi kontrol sosial dalam pembangunan yang ada di Kota Tangerang,” ungkap Taufik, Rabu (18/2/2015).

Taufik juga mengungkapkan, bahwa pembuatan u-turn baru di Jalan MH Thamrin itu dibangun atas dasar surat pemohonan Transmart kepada DBMTR Banten yang meminta dispensasi secara khusus pembukaan U-turn. Biayanya pun ditanggung oleh swalayan tersebut.

Padahal, kata Taufik, u-turn itu adalah sebagai fasilitas umum yang seharusnya menjadi tugas pemerintah demi kepentingan umum, bukan kepentingan usaha saja. **Baca juga: WH Pernah Ditawari Rp500 Juta Untuk U-Turn MH Thamrin.

“Kita minta pemerintah setempat bisa tegas. Jangan selalu saling lempar. Kita buktikan saja belum lama dibuka sudah timbul beberapa kecelakaan, untung saja tidak ada korban jiwa. DPRD yang sudah sidak juga jangan diam saja,” tuturnya.(ges)




Damkar Kabupaten Tangerang Dikerjai Orang Iseng

Kabar6-Menjadi aparat pemerintah yang bertugas melayani masyarakat secara langsung, tentunya gampang-gampang susah.

Meski upaya pelayanan terus dilakukan, tetapi tetap saja ada ulah warga yang iseng atau mempermainkan arti dari pelayanan tersebut.

Setidaknya, begitu pulalah yang dirasakan oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) di Kabupaten Tangerang hari ini, Rabu (18/2/2015).

Setelah berpacu dengan waktu untuk mencapai Perumahan Sudirman, Kecamatan Tigaraksa, titik wilayah yang dilaporkan tengah dilanda kebakaran, namun begitu tiba dilokasi, aparat harus keccewa.

Karena dilokasi, ternyata tidak ada amuk si jago merah. Tidak ada kepanikan warga, sebagaimana laporan yang diterima kantor Damkar Kabupaten Tangerang sebelumnya.

“Brarti kami dikerjai lagi,” ujar Suratman, anggota Damkar Kabupaten Tangerang, kepada kabar6.com di kawasan Perumahan Sudirman.

Sedianya, kata Suratman, ulah penelpon iseng bukan kali pertama diterima pihaknya. Bahkan, hari ini saja, sudah dua kali terjadi penelpon iseng yang melaporkan kebakaran palsu.

“Hari ini saja, sudah dua kali kami mendapat info kebakaran. Tapi setelah kami tiba dilokasi, ternyata cuma hoax,” ungkap Suratman tak dapat menyembunyikan kekesalannya. **Baca juga: Kejari Tigaraksa Selidiki Tarif Air Lippo di Amartapura.

Dia pun mengimbau, agar warga tidak mempermainkan call center Damkar Kabupaten Tangerang. Karena hal itu bisa merugikan warga yang tengah benar-benar membutuhkan pertolongan.(shy/agm)




Ini Beragam Event di HUT ke 22 Kota Tangerang

Kabar6-Walikota Tangerang, H. Arief R. Wismansyah mengajak seluruh elemen masyarakat diwilayahnya untuk bersatu padu meramaikan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22, yang jatuh pada tanggal 28 Februari mendatang.

“Mari tunjukkan kreatifitas untuk memeriahkan perayaan HUT kota kita,” ujar Walikota saat membuka Lomba Futsal antar Dinas di GOR, Jalan Dimyati, Kota Tangerang, Rabu (18/2/2015).

Walikota memastikan, bila HUT ke 22 kali ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. “KEnapa berbeda, karena kota ini milik kita, bukan milik aku, atau milik kamu,” ujarnya.

Bila tahun-tahun sebelumnya perayaan HUT terkesan terbatas dikalangan aparat, namun tahun ini dipastikan masyarakat akan terlibat lebih optimal.

Pada perayaan HUT kali ini, Pemkot Tangerang akan mengajak banyak kalangan untuk berpartisipasi, mulai dari pelaku ekonomi kreatif sampai perwakilan komunitas yang ada di Kota Tangerang.

Diinformasikan, ragam kegiatan perayaan HUT Kota Tangerang tahun ini antara lain Lomba Photo, Lomba Olahraga, Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) yang diadakan pada 23 sampai 25 Februari 2015. **Baca juga: Bambu Disarankan Jadi Solusi Atasi Banjir di Tangerang.

Ada juga event Tangerang Expo yang akan dimulai pada 27 Februari sampai 3 Maret, Pesta Komunitas pada 28 Februari sampai 1 Maret yang di dalamnya juga ada Karnaval Budaya Tangerang dan juga Colour Run.(hms/tom migran)

**Baca juga: Kejari Tigaraksa Selidiki Tarif Air Lippo di Amartapura.




Bambu Disarankan Jadi Solusi Atasi Banjir di Tangerang

Kabar6-Pengelolaan tata kota dan pembangunan wilayah di Tangerang dinilai salah dan tidak bersahabat dengan lingkungan.

Kondisi itupun mengakibatkan tanah tidak lagi mampu menyerap air hujan, hingga kerap memicu terjadinya banjir diwilayah penyangga ibu kota tersebut.

Hal itu disampaikan pemerhati tata kota dan lingkungan, Muqodas Syuhada, melalui pesan singkat, Rabu (18/2/2015).

Sebagai solusi jangka pendek, Syuhada menyarankan agar pemerintah di wilayah Tangerang menerapkan konsep memanen air hujan.

“Caranya kawasan perkantoran, perumahan, taman dan lapangan dibuat subreservoar, untuk menampung air hujan dan bisa dimanfaatkan kembali,” kata Syuhada.

Sedangkan untuk jangka panjang, Syuhada menyarankan menanam pohon bambu di lahan kosong, khususnya disepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS).

Karena, tanaman bambu diyakini mampu menahan tanah dan menyerap air jauh lebih banyak dibanding pohon lainnya. **Baca juga: Kejari Tigaraksa Selidiki Tarif Air Lippo di Amartapura.

Syuhada menjelaskan, bila tanaman bambu mampu menahan air hujan sebelum jatuh ke tanah. Air tersebut disimpan di dalam batang bambu.

“Jadi mulai sekarang, mindsetnya diubah. Air hujan itu berkah. Jangan cepat-cepat di buang ke selokan. Tapi selama mungkin ditahan di lingkungan tempat air hujan itu jatuh,” tegasnya.

Saran serupa disampaikan oleh Presiden Banten Creatif Community (BCC), Usep Mujani. BCC bahkan mendorong pembangunan Akademi Bambu Nusantara (ABN), sebagai salah solusi menanggulangi banjir.

“Selain ramah lingkungan, bambu juga bisa menjaga kedaulatan sandang, pangan dan papan, serta kedaulatan lingkungan,” kata Mujani.(tmn/din)




Kejari Tigaraksa Selidiki Tarif Air Lippo di Amartapura

Kabar6-Kejaksaan Negeri (Kejari) Tigaraksa, dalam waktu dekat akan menerjunkan tim untuk menyelidiki pematokan tarif air bersih secara sepihak yang dilakukan Lippo Group terhadap penghuni di Kondominium Amartapura.

“Ya, saya instruksikan Seksi Intelijen, agar menyelidiki masalah itu,” ungkap Kepala Kejari Tigaraksa, Maju Ambarita, kepada Kabar6.com, Rabu (18/2/2015).

Menurut Kajari Maju, tim jaksa dari Seksi Intelijen tersebut akan melakukan Pengumpulan Data (Puldata) dan Pengumpulan Bahan Keterangan (Pulbaket).

Jika dalam tahap penyelidikan ditemukan adanya dugaan pelanggaran, tentunya kasus itu akan ditindaklanjuti.

“Tapi, kami akan pertanyaan dahulu apakah ada klausul atau perjanjian yang dibuat sebelumnya antara penghuni Amartapura dengab pihak Lippo Group, soal penerapan tarif air,” katanya.

Terpisah, Ketua Perhimpunan Penghuni Kondominium Amartapura (PPKA), Andreas Susanto, mengatakan tarif air sebesar  Rp20.050 permeter kubik itu dipatok sepihak oleh pihak Lippo Group tanpa melibatkan penghuni.

Oleh karenanya, penghuni Amartapura yang berjumlah 1500 jiwa, keberatan atas kebijakan yang diambil perusahaan miliki James Riyadi ini.

“Harga air itu dipatok sepihak dan tak ada kompromi atau surat kesepakatan dengan penghuni,” ujarnya. **Baca juga: Pemkab Tangerang Siap Mediasikan Konflik PPKA Amartapura dan Lippo.

Sedangkan, kata Andreas, air yang pasok Lippo Group ke Amartapura tersebut, diambil dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang.

“Setahu saya, air itu diambil dari PDAM TKR. Tapi, kenapa sampai ke kami dengan harga selangit,” bebernya.(ges/din)