1

KK Lambat, Tukang Becak di Tangsel Sulit Urus BPJS

Kabar6-Kebingungan kini menggelayut benak pasangan suami istri (Pasutri) Sodikin (41) dan Rici Susanti (27).

Pasangan yang tinggal di Jalan Muri Salim II, RT 03/011, Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), itu kini tengah dililit hutang sebesar Rp33 juta di RSUP Fatmawati, Jakarta.

Bukan tanpa sebab, hutang dimaksud merupakan biaya operasi pembuatan anus dari Muhammad Ghoni (3 bulan), buah cinta Sodikin dan Rici Susanti, yang terlahir tanpa lubang anus.

Karena tidak mampu membayar, pihak RSPU Fatmawati pun memberikan kemudahan bagi keluarga itu, dengan cara mencicil Rp200 ribu per bulan.

“Sekarang kami bingung karena kesulitan untuk mencicilnya. Karena saya ini cuma tukang becak, dengan penghasilan tidak menentu,” ujar Sodikin, Rabu (13/5/2015).

Ditanya mengapa tidak menggunakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosisal (BPJS) Kesehatan, Sodikin mengaku kini sedang mengupayakannya.

“Nama Muhammad Ghoni belum masuk kedalam Kartu Keluarga (KK). Karena itu salah satu syarat membuat BPJS,” ujar Sodikin.

Sedianya, Sodikin sudah berupaya mengurus KK melalui ibu YM, salah seorang staf kelurahan ditempatnya tinggal. Bahkan, dia sudah membayar biaya sebesar Rp100 ribu.

Sayangnya, hingga kini KK dimaksud tak kunjung selesai. Saat ditanya, YM selalu beralasan. Kadang sakit, hingga belom sempat karena lagi banyak kerjaan.

“Saya sudah bolak-balik ke kantor kelurahan dan bertanya ke Ibu YM. Tapi dia selalu beralasan. Sampai saya malu nanya terus ke ibu YM,” ujar Sodikin polos.

Sedangkan Hj. Yanah Rosyanah, Selaku Sekretaris Kelurahan Pisangan, menyatakan bahwa keterlambatan itu bukan terjadi pada jajaranya.

Pasalnya, sejak awal diajukan Sodikin beberapa bulan lalu, permohonan itu sudah ditindaklanjuti ke tingkat kecamatan, dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Kini, pihaknya tinggal menunggu KK tersebut selesai. 

Berkaitan dengan biaya yang di berikan Sodikin ke ibu YM, staf kelurahan setempat, Hj Yanah mengaku tidak tahu menahu terkait adanya pungutan tersebut.

“Setiap masyarakat yang meminta pelayanan di kelurahan ini, tidak di pungut biaya sama sekali alias gratis,” jelasnya. **Baca juga: Balita Pemakan Batu Bata, Akhirnya Dirawat di RSUD Banten.

Buruknya pelayanan di lembaga pemerintah tersebut, tentunya menjadi momok tersendiri bagi Sodikin. Dia berharap, pemerintah bisa membantunya untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

“Kalau saja KK itu sudah jadi, mungkin biaya RS bisa dijamin BPJS. Tapi kerena KK itu belum jadi, makanya jadi seperti ini,” ungkapnya.(cep)




Pemkab Tangerang Kucurkan Rp200 Juta Untuk Urus Tanah Wakaf

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mengguyurkan dana sebesar Rp200 juta kepada Kementerian Agama (Kemenag), Kabupaten Tangerang. Dana itu merupakan hibah untuk mengurus sertifikasi tanah wakaf di wilayah setempat.

 

“Ya, kami mendapatkan dana sebanyak 200 juta dari Bupati Tangerang yang digunakan untuk mengurus sertifikasi tanah wakaf yang ada di Kabupaten Tangerang,” ujar Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tangerang, H.A. Nawawi, Rabu (13/5/2015).? ** Baca juga: Kemenag Tangerang Serahkan Sertifikat Tanah Wakaf

 

Sementara itu, Kepala Seksi Penyelenggara Syari’ah pada Kemenag Kabupaten Tangerang, H. Siti Umroh, menjelaskan dana hibah sebanyak Rp200 juta masing-masing digunakan untuk proses sertifikat tanah wakaf dan pembinaan pengelolaan wakaf.

 

“Dana tersebut digunakan untuk memproses sertifikasi dan memberikan pembinaan kepada para pengurus tanah wakaf untuk bisa mengetahui, betapa pentingnya sertifikasi tanah wakaf,” jelasnya.

 

Sertifikasi tanah wakaf dilakukan guna, memberikan pemberian perlindungan hukum dan agama agar, tanah wakaf tersebut tidak diklaim sebagai pemilik yang bukan miliknya. ** Baca juga: Dana Pilkades Serentak di Tangerang Cair

 

Untuk diketahui, Kemenag Kabupaten Tangerang menyerahkan delapan sertifikat di dua kecamatan yakni, Kecamatan Pagedangan dengan luas 95 meter persegi dan Kronjo seluas 10.465 meter persegi. (shy)




Dana Pilkades Serentak di Tangerang Cair

Kabar6-Dana Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang akan digelar serentak pada Juni 2015, sudah dapat dibagikan kepada tiap panitia ataupun kepala desa setempat.

Sekertaris Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Pemerintahan Desa (BPMPPD) Kabupaten Tangerang, Aziz Gunawan mengatakan, anggaran pilkades sudah dapat diterima pihak kepala desa atau pihak penyelenggara setempat.

“Ada 59 desa yang sudah memberikan berkas secara utuh dan dapat mencairkan dana pelaksanaan Pilkades,” ungkapnya kepada kabar6.com, Selasa (12/5/2015).

Aziz menambahkan, memang sebelumnya proses pencairan dan pilkades sedikit terhambat karena, kesalahan teknis pemberian berkas seperti, pemberian nomor rekening yang keliru dari pihak desa.

Sementara itu, Kasubag Pemerintah Desa Kabupaten Tangerang, Yusuf Fahroji mengatakan, pembagian dana pilkades akan melalui pihak BPKAD dan pihak bank untuk proses pengambilannya.

“Dana anggara sudah cair untuk 59 desa. Sisanya, tentu akan menyusul secepatnya dengan kelengkapan berkas,” ungkapnya. **Baca juga: Ada Motor Irit Ala Warga Mauk di Lomba TTG.

Diberitakan sebelumnya, puluhan panitia penyelenggaraan pilkades mempertanyaan pencairan dana pelaksanaan Pilkades tersebut kepada Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.(shy)




Balita Pemakan Batu Bata, Akhirnya Dirawat di RSUD Banten

Kabar6-Daya tahan Nawasi (2,5) akhirnya tumbang. Balita pemakan batu bata, anak pasangan Hafsah dan Hambali warga Kampung Cipare Idul, Desa Bendung, Kecamatan Kasemen, Kota Serang kini mendapatkan perawatan di RSUD Banten.

 

“Wasi paling sering memakan batu bata setiap harinya. Hobi itu membuat perawakan Wasi terlihat kurus dengan perut buncit seperti penderita bayi gizi buruk,” kata Hambali, saat ditemui di ruang perawatan balita ruang 462 lantai IV RSUD Banten, Jalan Syekh Nawawi, Kecamatan Cipocok, Kota Serang, Selasa (12/05/2015).

 

Di tubuh Nawasi yang sudah setahun mengonsumsi batu bata ini, terpasang selang ke lubang hidungnya untuk jalan masuk makanan dan minuman. ** Baca juga: Kalimaya & Tenun Banten Melalang Buana ke Turki

 

Diketahui, Hambali mempunyai 10 anak. Empat di antaranya sudah meninggal dunia, di mana anak keduanya mengalami demam tinggi, dan dua orang kakak Nawasi mengalami gizi buruk.

 

“Saya juga tidak tahu, sebelumnya kakaknya Wasi empat orang meninggal, dengan kondisi seperti wasi. Yang satu keguguran, yang hidup cuma lima,” terang pria paruh baya yang juga mengalami kelainan kelenjar di lehernya.

 

Sementara itu menurut  Kepala Ruang rawat Inap Anak, Mirawati, bocah malang itu mengalami gizi buruk, pembesaran hati dan limpa, serta kelainan sel darah.

 

“Saat ini kondisinya lebih baik dibandingkan saat pertama datang. Berat badan Wasi 7,5 kilogram, seharusnya di usia dia di atas 10 kilogram. Juga hemoglobin nya pertama masuk hanya dua, lalu tujuh sekarang sudah sembilan,” ujarnya.

 

Menurutnya, Nawasi membutuhkan perawatan ekstra dan harus dilakukan secara bertahap agar balita tersebut dapat segera pulih dari penyakit yang di deritanya.

 

“Untuk kondisi seperti Wasi butuh perawatan ekstra, selain meningkatkan HB juga meningkatkan berat badannya,” tegasnya. (tmn/din)




Kalimaya & Tenun Banten Melalang Buana ke Turki

Kabar6- Pemerintah Turki yang diwakili oleh Duta Besar (Dubes) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, sepakat mengekspor Kalimaya ke Turki dan Eropa.

 

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten, Rano Karno, Turki yang terkenal dengan kemampuan cutting-nya, dapat mendidik pengrajin Indonesia.

 

“Mungkin saja game stone (batu akik), seperti black opal diekspor ke Turki. Turki terkenal dengan kemampuan cuting. Mungkin saja anak kita dididik,” ujarnya usai menerima kunjungan Dubes Turki, di Pendopo Lama Gubernur Banten, di Jalan Brigjen K.H. Syam’un, Kota Serang, Selasa (12/05/2015).

 

Tak hanya itu, Pemprov Banten dan Turki juga menjajaki kerjasama ekspor bahan pakaian seperti kain tenun, yang dapat membantu meningkatkan taraf kehidupan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan industri ekonomi kreatif (ekraf) di Tanah Jawara.

 

“Saya memang pernah ekspor kain (tenun). Mereka juga (turki), minta jahe. Sama kayu baharu juga,” terangnya. ** Baca juga: Bappeda Tangsel: Anggaran Belanja Langsung Masih Mendominasi

 

Kedatangan Dubes Turki ke Provinsi Banten memang dimaksudkan untuk menjajaki kerjasama ekspor impor dalam segala bidang, yang diharapkan mampu mendongkrak perekonomian di masing-masing daerah.

 

“Ini bisa membuka gerbang kerjasama di semua sektor ke Eropa. Mengingat Turki gerbang Eropa. Banten sangat membutuhkan pemerintahan Turki untuk kerjasama, terutama bidang industri. Karena Banten memiliki ribuan industri yang bisa di serap pasar Eropa,” tegasnya.

 

Kerjasama ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Pemprov Banten, terutama dalam hal ekspor sumber daya alam (SDA) seperti batu akik Kalimaya sudah terkenal keindahannya.

 

“Seperti batu Kalimaya, Indonesia berat untuk menembus ke pasar Eropa, maka bisa melalui kerjasama dengan Turki,” kata Dubes Turki, Zekeriya Akcam.

 

Negara Turki, menurut Zekeriya, memiliki kemampuan enterprenership yang kuat. Sementara Indonesia terkenal dengan SDA dan Sumber Daya Manusia (SDM)-nya. Kesepakatan kerjasama ini diharapkan mampu menaikkan taraf ekonomi masyarakat di masing-masing negara.

 

“Turki jadi gerbang Indonesia untuk masuk ke Eropa.  Saya bisa memberikan lima sampai 10 orang untuk melakukan training agar (batu akik kalimaya) memiliki nilai jual lebih tinggi,” tegasnya. (tmn/din)




Bappeda Tangsel: Anggaran Belanja Langsung Masih Mendominasi

Kabar6-Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah memproyeksikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016 berkisar Rp3,5 triliun. Dana itu alokasinya masih diprioritaskan untuk belanja langsung, seperti tahun-tahun sebelumnya.

Kebijakan ini tentu saja telah sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, dalam pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-XI yang berlangsung di Ambon, Provinsi Malu pada 6-10 Mei 2015 kemarin.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi berpesan agar setiap daerah perkotaan punya ciri khas tersendiri.

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany menyatakan, pada tahun anggaran ini ada beberapa program pembangunan berskala besar yang telah dirancang. Program pembangunan ini tentunya dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh publik.

“Untuk pembangunan Taman Budaya, tetap akan dilakukan pada tahun anggaran ini (2015). Anggaran dipangkas menjadi tujuh miliar. Konsepnya terbuka, agar masyarakat juga bisa menikmati,” kata Airin, Senin ditemui kabar6.com di Kantor Walikota Tangsel, Pamulang, sembari menunjuk ke slide show animasi Taman Budaya, Senin (11/5/2015).

Airin menjelaskan, tak hanya Taman Budaya yang dibangun di kawasan Hutan Kota II, Kecamatan Setu. Beragam program kerja lainnya seperti progres pembangunan Kantor Pusat Pemerintahan Kota Tangsel (KP2KTS) juga turut terus menjadi perhatiannya.

Ditambah lagi, rencana pembangunan Gedung DPRD Kota Tangsel jadwalnya dibangun tahun ini, dengan total anggaran mencapai Rp85 miliar. “Desainnya yang buat Pak Ridwan Kamil, sebelum beliau menjadi Walikota Bandung,” jelasnya.

Airin menambahkan, pembangunan Depo Arsip Tangsel masuk dalam tahun anggaran 2016. Depo Arsip jadi prioritas di periode 2016. Segala macam arsip harus disimpan di tempat yang aman.

“Tahun depan, Pemkot Tangsel juga berencana membuat sky view atau pedestrian layang. Lokasinya dibangun di Hutan Kota 1. Kita sudah koordinasi dengan pengembang. Masyarakat butuh tempat-tempat seperti ini,” tambahnya.

Pemkot Tangsel, mengusulkan pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah regional di Provinsi Banten. Usulan ini dilontarkan untuk mengatasi permasalahan sampah yang kerap terjadi di wilayah Banten, khususnya Tangsel.

Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengutarakan usulan itu disampaikannya pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Provinsi Banten. Menurutnya, klausul itu mendapat respon positif dari Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Banten, Rano Karno.

“Pak Plt Gubernur setuju dengan usulan itu. TPA sampah itu nantinya akan dimanfaatkan kota/kabupaten yang ada di Banten,” utaranya.

Mekanismenya, papar Benyamin, Pemkot Tangsel bisa membeli lahan sekitar 50 Hektar di kawasan Kabupaten Lebak. Mengenai dana pembangunan TPA bisa patungan dengan pemerintah daerah kabupaten/kota lainnya di Banten setelah terbit regulasinya.

“Jadi, nantinya akan dimanfaatkan bersama. Untuk pengiriman sampah pun, kita bisa gunakan atau menyewa kereta dari Stasiun Serpong menuju Stasiun di Lebak,” Benyamin bilang. Hasil kajian menunjukan produksi sampah di Kota Tangsel mencapai 150 Ton per hari.

Sementara itu, luas lahan TPA sampah Cipeucang di Setu masih minim, hanya 5,6 Hektar. “Tahun ini sih kita mau melakukan pembebasan lahan seluas 5 Hektar melalui APBD 2015 sebesar Rp5 Miliar. Jika lahan TPA diperluas maka total lahan mencapai 10,6 hektar,” tambah Benyamin.

Terpisah, Kepala Bappeda Kota Tangsel, Teddy Meiyadi membenarkan bila usulan kepada Pemerintah Provinsi Banten (Pemprov Banten) telah disetujui.

Pihaknya dalam waktu dekat menginginkan segera membuat tempat pembuangan akhir (TPA) sampah regional. Pemilihan tempat yang dituju berada di kawasan Maja, Kabupaten Lebak, dengan luas lahan sekitar 10-15 hektare.

“Ada dua kabupaten lain yang merespons usulan (TPA Regional) itu, yakni Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Lebak,” ulas Teddy.

Masing-masing daerah yang berminat menggunakan TPA Regional, diakuinya punya peran. Seperti Kota Tangsel, yang memiliki peran untuk pengadaan lahan. “Sedangkan kewenangan operasionalnya tetap, Pemprov Banten yang akan mengelola,” sebut Teddy.

Ditanya soal regulasi, Teddy mengaku dasar hukum pengadaan lahan di luar Tangsel itu bisa melalui Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemprov Banten, Pemkot Tangsel dan pemerintah daerah lain yang siap turut serta dalam rencana itu.

“Dasarnya lewat MoU itu. DKI saja bisa membangun tempat sampahnya di wilayah lain kan?” kata Teddy seraya mengaku anggaran yang dikeluarkan untuk pengadaan lahan itu senilai Rp5 miliar.

Sementara itu, Teddy mengakui ada sekitar 4.000-an usulan pembangunan yang dibahas pada Elektronik-Musrenbang tingkat Kota. Ribuan usulan itu diusulkan masyarakat melalui Musrenbang tingkat Kelurahan dan Kecamatan.

“Tidak semua (usulan) bisa dimasukkan. Karena kemampuan APBD terbatas. Maka itu kita bahas untuk menentukan prioritas,” kata pria berkaca mata ini.

APBD Kota Tangsel, nantinya bakal dialokasikan bagi pembangunan infrastruktur sebanyak 68 persen, sektor pendidikan 20 persen, penanganan kemiskinan dan pengangguran lima persen dan sisanya lima sampai 10 persen untuk peningkatan kualitas SDM.

“Peningkatan kualitas SDM menjadi konsentrasi kami. Di semua daerah pun begitu. Ini juga menjadi penunjang pembangunan suatu daerah,” tutup Teddy.(ADV)

 




Warga Lebak Segel PT Cemindo Gemilang

Kabar6-Warga Desa Darmasari, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, meradang. Mereka menyegel kantor PT Cemindo Gemilang, Selasa (12/5/2015).

Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap aktivitas perusahaan yang memproduksi semen merah putih, yang dianggap menganggu kenyamanan warga.

Sambil membawa spanduk bertuliskan protes, warga yang didominasi kalangan pemuda itu membawa sampah dan langsung meletakkannya tepat di depan pintu gerbang kantor PT Cemindo Gemilang.

Selain menggelar orasi, sejumlah warga yang kesal juga sempat menulisi tembok perusahaan tersebut dengan tulisan ‘Gama Penjajah’ menggunakan cat pilok.

“Aktivitas (ledakan tambang) perusahaan ini menganggu. Selain bising, tembok rumah kami (Warga) mengalami retak-retak,” ujar Asep, salah seorang warga.

Parahnya, lanjut Asep, aktivitas perusahaan seolah tanpa aturan. Saat warga tengah sholat dzuhur, perusahaan itu malah meledakkan tambang.

Sebelum melakukan aksi segel, sejumlah warga ini sempat melakukan aksi perusakan pos satpam di perusahaan tersebut.

Akibatnya, selain pos yang mengalami kerusakan, sejumlah petugas keamanan yang berjaga juga ketakutan hingga berlari tunggang-langgang menghindari amuk warga.

Diketahui, dalam melakukan aktivitas di lokasi tambang, perusahaan tersebut menggunakan bahan peledak untuk menghancurkan material tambang. **Baca juga: Imigrasi Jemput Paksa Pekerja Asing Dari PT Cemindo Gemilang di Lebak.

Mirisnya, lokasi tambang yang berada tidak jauh dari pemukiman warga, berdampak terganggunya aktivitas warga. Bahkan disebut ada sekitar 80 rumah milik warga yang mengalami kerusakan.(bad)




Mempertebal Iman dan Wawasan, Asy Syukuriah Berwisata Rohani

Kabar6-Ada banyak cara untuk menambah iman dan pengetahuan. Salah satunya adalah dengan melakukan perjalanan rohani ke tempat-tempat bersejarah.

 

Inilah yang dilakukan oleh komunitas pengajian Asy Syukuriah yang berada di Giri Loka 2 BSD City. Kali ini wisata rohani Asy Syukuriah memilih Masjid Lautze dan Masjid Seribu Pintu Tangerang.

Perjalanan dimulai dengan mengunjungi Masjid Lautze di Jakarta. Masjid Lautze adalah Masjid yang didirikan oleh salah seorang muallaf Tionghoa. Di Masjid ini, Asy Syukuriah disambut oleh komunitas mualaf.

Kunjungan kedua yakni ke Masjid Seribu Pintu di Tangerang. Di Masjid yang terkenal dengan lorong alam kubur ini, komunitas Asy Syukuriah mendapat gambaran tentang alam kubur. ** Baca juga: Pecinta Musang se-Indonesia Ngumpul di Tangsel

Menurut Ketua Komunitas Asy Syukuriah BSD, Hj. Henny Budi Gunawan, kegiatan ini dapat menambah wawasan dan iman seseorang.

 

“Kegiatan wisata rohani ini adalah yang kedua kalinya, setelah sebelumnya kami berkunjung ke Pondok Pesantren Darut Tauhid di Bandung. Ini bertujuan untuk menambah wawasan dan iman kami, para ibu anggota Komunitas Pengajian Asy Syukuriah BSD”.(asri)




Bang Ben Bantah Pansel Sekda Sedot Rp60 Miliar

Kabar6-Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie menegaskan, alokasi dana segara yang dikucurkan untuk pembiayaan tim panitia seleksi (Pansel) sekretaris daerah (Sekda) jumlahnya tidak sampai Rp60 miliar.

“Enggak sampailah, kaya Pilkada saja. Paling hanya ratusan juta, sekitar Rp 600 juta tepatnya,” tegas Bang Ben, sapaan akrabnya kepada wartawan ditemui di Puspiptek, Selasa (12/5/2015).

Menurutnya, setelah formasi lima orang Pansel Sekda Tangsel terbentuk dirinya punya pesan. Mereka harus gesit bekerja secara marathon dalam menjaring para kandidat calon pengganti Sekda Dudung E Diredja.

Bang Ben punya alasan karena kurun waktu yang tersisa sangatlah mepet. Dudung sudah memasuki masa purna bhakti alias pensiun mulai 1 Juli 2015 mendatang.

Sehingga, kalaupun ada Pelaksana tugas (Plt) Sekda, hanya akan menjabat beberapa minggu saja.

“Semua harus cepat dan tepat. Anggaran sudah disiapkan, perwal tinggal ditandatangan, tinggal jalan saja,” terang mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang itu.

Di lokasi yang sama, Dudung  E Direja mengaku bahwa nama-nama anggota Pansel baru ini akan segera diumumkan secepatnya. Mengingat, pihaknya harus bekerja mencari Sekda baru. **Baca juga: Dudung Ogah Blunder Pilih Pengganti Pane.

“Secepatnya harus diumumkan. Perwalnya kan juga sudah jadi, tinggal ditandatangan atasan (Walikota Airin Rachmi Diany) saja. Barulah saat itu Pansel sudah bisa bekerja,” ujar Dudung.(yud)




17 Mei, Melly & Opick Lelang Baju di Tangcity

Kabar6-Penggalangan dana melalui Road to Concert oleh Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Provinsi Banten, telah mencapai lebih dari Rp350 juta.

Kegiatan RTC sendiri merupakan bagian dari rangkaian perjalanan menuju event konser kemanusian peduli Palestina, yang akan dihelat pada Minggu 17 Mei 2015 mendatang, di Ball Room Novotel, Tangcity, Kota Tangerang.

Dijadwalkan, konser tersebut akan menghadirkan sederet artis ternama, seperti Opick dan Melly Goeslaw.

Ketua KNRP Wilayah Banten, H. Amrozi mengungkapkan, sejauh ini pihaknya angat berterima kasih kepada pihak-pihak yang secara sukarela ikut berpartisipasi untuk rakyat Palestina.

“Target dari donasi Banten untuk Palestina sendiri adalah sebesar Rp1 Miliar. Dan, Alhamdulillah, dari hasil road to concert itu, kami melihat antusias kepedulian masyarakat di Banten sangat besar,” ungkapnya.

Dia juga menjelaskan, beberapa RTC telah dilaksanakan disejumlah kota/kabupaten yang ada diwilayah Provinsi Banten. Diantaranya Cilegon, Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

Untuk diketahui, dalam konser kemanusian palestina nanti, Opick dan Melly Goeslaw akan tampil selama satu jam. Artis papan atas tersebut, sedianya akan menembangkan beberapa lagu-lagu hits nya.

Sedangkan, konser ini sendiri terbuka luas untuk umum, dimana sebanyak 2.500 kapasitas disiapkan oleh panitia. **Baca juga: Mei, Opick & Melly Goeslaw Konser Kemanusian di Kota Tangerang.

Kabarnya, dalam acara itu, Opick dan Melly Goeslow juga akan melelang busananya, guna disumbangkan untuk rakyat Palestina.(ges)