Hari Ini, Enam Wilayah di Banten Serentak Lantik Anggota PPK

Pelantikan anggota PPK pada Pilgub Banten.(zis)

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten secara serentak melantik Anggota Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) se Kota dan Kabupaten di Provinsi Banten, Kamis (14/7/2016).

Namun demikian, pelantikan tersebut dilakukan di tempat terpisah, yaitu di enam wilayah Kota dan Kabupaten yang akan mengikuti Pilkada.

Keenam wilayah dimaksud masing-masing adalah Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Tangsel dan Kota Cilegon.

“Pelantikan PPK dilakukan hari ini, di enam Kabupaten dan Kota secara terpisah,” kata Divisi SDM dan Sosialisasi pada KPU Banten, Enan Nadia.

Lanjut Enan, pelantikan sengaja dilakukan di masing-masing wilayah, demi mempermudah para anggota PPK, terutama di daerah yang letak kecamatan berada jauh dari kota. **Baca juga: Jelang Pilkada Serentak, Polda Banten Waspadai Peredaran Upal.

“Kan kasihan juga yang dari daerah, kalau pelantikannya dilakukan disini semuanya,” jelas Enan. **Baca juga: Dishub Tangerang Koordinasi dengan Banten Soal Macet di Jalan Raya Serang.

Sementara itu, jumlah PPK yang dilantik sebanyak 775 orang dengan estimasi 5 orang per Kecamatan dengan total jumlah kecamatan sebanyak 155. **Baca juga: Pohon Tumbang Timpa Bus AKAP Primajasa di Cilegon.

Sedangkan jumlah PPK terbanyak berada di Kabupaten Pandeglang yang mencapai 175 Orang.(zis)




Kapolres Ayi Akui Upal Produksi Komplotan Warso Berkualitas Tinggi

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan.(shy)

Kabar6-Uang palsu (palsu) yang diproduksi dan diedarkan oleh komplotan di Tangerang, diakui berkualitas tinggi.

Tiga pelaku produsen sekaligus pengedar upal, masing-masing Hendra, Warso dan Suhemi alias Novian Setiawan, ditangkap petugas di depan PT LG, Desa Babat, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, pada Rabu (13/7/2016).

Sementara, seorang pelaku lainnya, Nurjaman alias Mbah Nur, kini masih berstatus buron alias masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Dari pengakuan salah seorang pelaku, Warso, diketahui bila bahan kertas yang didapat memang kertas yang mempunyai kualitas hampir sama dengan dengan kertas uang asli.

“Kalau dapat bahan-bahannya enggak tahu darimana, pokoknya semua bahan sudah disediakan sama Mbah Nur. Memang kalau yang bedain cuma benang uangnya saja karena, benangnya palsu tapi kalau sisanya hampir sama,” terangnya, Kamis (14/7/2016). **Baca juga: Tiga Napi Rutan Klas IIA Serang Kabur.

Sementara itu, Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ayi Supardan mengakui, bila upal yang diproduksi para pelaku sangat mirip dengan uang asli. **Baca juga: Warga Keluhkan Macet di Jalan Raya Serang.

“Sulit membedakan antara uang palsu yang diproduksi mereka dan uang asli yang memang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI). Karena, sangat mirip seperti, logo uang, kertas dan kekasarannya,” ungkapnya. **Baca juga: Polres Tangsel Sergap Komplotan Pengedar Upal.

Diketahui, dalam para pelaku telah melakukan peredaran uang palsu selama dua tahun dengan cara memanfaatkan moment tertenu dalam penukaran uang.(Shy)




Dishub Tangerang Koordinasi dengan Banten Soal Macet di Jalan Raya Serang

Kemacetan di ruas Jalan Raya Serang, Tangerang.(shy)

Kabar6-Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tangerang mengklaim terus berupaya melakukan koordinasi dengan instansi terkait, guna mengentaskan problem kemacetan yang acap terjadi di ruas Jalan Raya Serang KM 16.

Demikian dikatakan Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Wasdal pada Dishub Kabupaten Tangerang, Dany Wiradana, menyikapio keluhan warga perihal kemacetan di Jalan Raya Serang.

“Kita sudah lakukan koordinasi dengan Dishub Provinsi Banten dan instansi terkait, guna mengentaskan kemacetan di ruas Jalan Raya Serang,” ujarnya. **Baca juga: Tiga Napi Rutan Klas IIA Serang Kabur.

Langkah koordinasi dengan Banten ditempuh, mengingat status jalan itu merupakan kewenangan provinsi, bukan Kabupaten. **Baca juga: Edan..! Harga Jengkol di Pasar Cilegon Tembus Rp80.000 Per KG.

“Jadi, untuk mengambil langkah, kami menunggu perintah dari pusat. Saat ini, hanya bantuan seperti mengatur lalu lintas saja yang dilakukan,” terangnya. **Baca juga: Warga Keluhkan Macet di Jalan Raya Serang.
 
Diketahui, kemacetan parah yang acap terjadi di sepanjang Jalan Raya Serang KM 16, di Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, dikeluhkan warga.(Shy)




Warga Keluhkan Macet di Jalan Raya Serang

Kemacetan di Jalan Raya Serang, Tangerang.(shy)

Kabar6-Lebaran Idul Fitri telah berlalu. Kini, masyarakat kembali beraktivitas. Seiring itu, kemacetan parah mulai mewarnai sepanjang Jalan Raya Serang KM 16, di Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Kamis (14/7/2016).

Hal itu terjadi lantaran, puluhan angkutan umum yang terparkir sembarang untuk mendapatkan penumpang yang mayoritas merupakan pegawai pabrik setempat. **Baca juga: Tiga Napi Rutan Klas IIA Serang Kabur.

Salah seorang pengendara roda dua, Noerman mengeluhkan banyaknya angkutan yang terparkir sembarang yang bahkan, memasuki ruas jalan raya. **Baca juga: Waduh..!! ‎Tarif Parkir Tangsel Digugat ke BPSK.

“Ditempat ini memang sering macet, gara-gara angkot yang berhenti sembarang bahkan, ruas jalan pun dipakai untuk parkir. Bisa dua puluh menit untuk menerobos macet ini. Harus ada solusi nih,” keluhnya. **Baca juga: Edan..! Harga Jengkol di Pasar Cilegon Tembus Rp80.000 Per KG.

Sementara pantauan dilokasi, minimnya petugas lalu lintas membuat ruas jalan sekitar semerawut. Hanya ada satpam dan beberapa petugas lalu lintas saja yang mengurai kemacetan. Padahal, kemacetan sudah mencapai satu kilometer.(shy)




Edan..! Harga Jengkol di Pasar Cilegon Tembus Rp80.000 Per KG

jengkol di PAsar Kranggot, Kota Cilegon.(sus)

Kabar6-Pasca Lebaran Idul Fitri 1437 hijriah, harga jengkol di Kota Cilegon melonjak fantastis.

Tak tanggung-tanggung, makanan yang memiliki aroma khas tersebut, kini harganya naik melebihi 100 persen dibanding saat sebelum lebaran.

Ya, bila sebelumnya jengkol dijual dengan harga Rp20 ribu sampai Rp25 ribu per kilo gram (KG), kini naik menjadi Rp60 ribu sampai Rp80 ribu per KG. Sedangkan jengkol muda dijual dengan harga Rp50 ribu per KG.

Selain harganya yang selangit, keberadaan jengkol kini pun cukup sulit ditemui di pasaran.

Dewi, salah seorang pedagang jengkol di Pasar Kranggot, Kota Cilegon  mengaku, permintaan jengkol oleh konsumen di pasar saat ini cukup tinggi. **Baca juga: Jasa Raharja Banten Gelontorkan Rp600 juta Untuk 24 Korban Laka Lantas.

Namun sayangnya, jengkol yang biasa membanjiri pasar, kini keberadaannya menghilang justru seolah menghilang. **Baca juga: Tiga Napi Rutan Klas IIA Serang Kabur.

“Sekarang mah lagi laku-lakunya. Tadi saja saya bawa 50 KG, sekarang tinggal sedikit,” ujarnya, pada kabar6.com, Kamis (14/7/2016). **Baca juga: Waduh..!! ‎Tarif Parkir Tangsel Digugat ke BPSK.

Sekretaris UPT Pasar Kranggot, Muhibin juga membenarkan kelangkaan jengkol di pasar tersebut pasca lebaran. “Memang barangnya lagi langka, dan harganya mahal. Mungkin itu juga dipicu permintaan yang tinggi,” kata Muhibin.(sus)




Pohon Tumbang Timpa Bus AKAP Primajasa di Cilegon

Bus AKAP Primajasa yang tertimpa pohon.(sus)

Kabar6-Sebuah bus AKAP Primajasa B 7072 YL jurusan Merak-Bekasi yang mengangkut pemudik dari Terminal Terpadu Merak, tertimpa pohon tumbang.

Sedianya, peristiwa itu berlangsung di Jalan Raya Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Kamis (14/7/2016).

Kapolsek Pulo Merak, Kompol Kamarul mengatakan, tumbangnya pohon besar di sekitar Jalan Raya Gerem itu terjadi lantaran pohon sudah tua dan batang pohonnya lapuk.

“Awalnya bus yang mengangkut pemudik melaju dari arah Terminal Terpadu Merak dan hendak menuju ke Bekasi. Tapi baru sampai di simpang Gerem, pohon jaranan itu tiba-tiba saja tumbang,” ujar Kapolsek. **Baca juga: Jasa Raharja Banten Gelontorkan Rp600 juta Untuk 24 Korban Laka Lantas.

Beruntung tidak ada korban luka dalam musibah itu, meski kaca mobil bus pecah dan bagian body dan atap sedikit penyok. **Baca juga: Tiga Napi Rutan Klas IIA Serang Kabur.

Akibat kejadian itu, polisi langsung mengevakuasi mobil bus dari himpitan batang pohon besar yang menimpa bus. **Baca juga: Waduh..!! ‎Tarif Parkir Tangsel Digugat ke BPSK.

Sementara penumpang dialihkan ke bus AKAP lainnya, agar pemudik yang jumlahnya kurang dari sepuluh orang itu bisa melanjutkan perjalanan.(sus)




Waduh..!! ‎Tarif Parkir Tangsel Digugat ke BPSK

Sekda LIRA Kota Tangsel, Muhamad Acep.(yud)

Kabar6-Pengguna jasa parkir pada area luar dan dalam gedung di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melapor ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) setempat.

Pengaduan didasari atas ketidakpuasan konsumen terhadap patokan tarif retribusi.

‎Sekretaris Daerah (Sekda) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kota Tangsel, Muhamad Acep mengatakan, sering mendapat pengalaman kurang mengenakan. Kejadian yang dialaminya langsung itu berlangsung di lokasi saling terpisah.

“Padahal pengelola‎ atau operator parkir masih sama. Tapi kenapa tarifnya beda-beda, aneh,” katanya kepada kabar6.com di Sekretariat BPSK, Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kamis (14/7/2016).

Sambil membawa berkas bukti karcis parkir ia serahkan serta mendaftarkan gugatannya ke BPSK Kota Tangsel.

Acep menyontohkan, seperti pengalamannya ketika parkir mobil‎ di Ruko Golden Boulevar, Jalan Pahlawan Seribu, Kecamatan Serpong, baru dua menit parkir dirinya dikenai tarif Rp3 ribu.

Kemudian di area pertokoan Sektor 7 Bintaro, Kecamatan Pondok Aren, baru parkir tiga menit petugas parkir menyerahkan struk karcis parkir senilai Rp4 ribu.

Masih diterangkan Acep, pengalaman serupa juga dialaminya ketika baru memarkir mobil di samping Mall Teraskota, Serpong. Petugas parkir langsung menyodorkan karcis retribusi parkir sebesar Rp4 ribu.

“Atas dasar apa operator memungut tarif parkir sebesar itu?. Kan di Teraskota itu lahan Fasos dan Fasum, artinya aset punya pemerintah daerah,” terangnya.

Acep sebutkan, dirinya telah menunjuk Didin Mahfudin selaku pengacara dari Lembaga Advokasi dan Bantu‎an Hukum (LABH) Tangsel untuk mengajukan gugatan sengketa atas penerapan tarif jasa parkir yang dikelola oleh PT PSS. **Baca juga: Jasa Raharja Banten Gelontorkan Rp600 juta Untuk 24 Korban Laka Lantas.

Menurutnya, penarikan tarif retribusi jasa parkir tersebut tidak punya dasar hukum yang kuat.‎ **Baca juga: Bandar Sabu Gaek Disergap Polsek Legok.

Acep bilang, selama ini pemberlakuan jasa parkir masih mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 07 Tahun 2014 tentang Retribusi Daerah, terbitan saat masih menginduk pada Kabupaten Tangerang. **Baca juga: Tiga Napi Rutan Klas IIA Serang Kabur.

“Itupun dari regulasi yang sah patokan tarif masih Rp2 ribu untuk mobil dan Rp1000 buat motor. Kalau begitu tentunya tarif yang diberlakukan oleh operator jasa parkir di Tangsel ilegal,” tegasnya.(yud)




Tiga Napi Rutan Klas IIA Serang Kabur

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Tiga narapidana kabur dari Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIA Serang dikabarkan melarikan diri. Kaburnya ketiga napi tersebut terjadi sebelum Idul Fitri 2016 kemarin.

Kini, dua narapidana yang kabur berhasil ditangkap. Namun, seorang tahanan lagi berinisial FR, kini sedang dalam pengejaran aparat kepolisian.

Sebelum berhasil kabur, ketiganya dipekerjakan sebagai Cleaning Service atau petigas kebersihan Rutan Klas IIA Serang. Bahkan bulasn Agustus 2016 mendatang, ketiganya akan menghirup udara bebas.

“Yang kabur hanya yang asimilasi. Dua orang, satunya sudah ditangkap lagi. Lebih jelasnya ke Pak Kahfi atau Mardiono saja. Soalnya Ibu Kepala sedang libur,” kata Nani, salah seorang petugas lapas, Kamis (14/07/2016). **Baca juga: Bandar Sabu Gaek Disergap Polsek Legok.

Namun hingga kini, Kepala Rutasn Klas IIA Serang, Prihartati, belum bisa dimintai konfirmasinya. Saat dihubungi oleh awak media, telephone yang dihubungi tak di angkat. **Baca juga: Jasa Raharja Banten Gelontorkan Rp600 juta Untuk 24 Korban Laka Lantas.

“Ibu Kepala masih cuti, belum masuk kerja. Pak Kahfi yang menangani media, sedang keluar,” kata Aji, petugas Rutan lainnya.(tmn)




Bandar Sabu Gaek Disergap Polsek Legok

Kakek pengedar sabu saat diamankan.(cep)

Kabar6-Kepolisian Sektor Legok kembali menangkap seorang tersangka berinisial AT alias Rahmat (51), bandar narkoba jenis sabu. Bahkan polisi harus mengejar pria gaek itu hingga ke Kota Depok, Jawa Barat.

Pengungkapan kasus ini merupakan pengembangan dari penangkapan sebelumnya. Melalui “nyanyian” tersangka AB‎ alias CIMONG (29) bandar sabu yang terlebih dahulu ditangkap, Rahmat tak bisa mengelak.

“Dari tangan‎ tersangka Rahmat ditemukan barang bukti sabu seberat 7,8 gram,” ungkap Kasubag Humas Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri saat dihubungi kabar6.com, Kamis (14/7/2016).

Menurutnya, ketika ditangkap polisi di Depok tersangka sempat mengelak. Petugas akhirnya menggelandang Rahmat untuk menunjukan sabu miliknya.

Polisi pun menemukan barang bukti sabu milik Rahmat di rumahnya, di ‎Kampung Sampay Lor, Desa Sukarendah, Kecamatan Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Banten. **Baca juga: Ahaay…di Jepang Ada Apel Sihir Enteng Jodoh.

“Pagi tadi pas tiba di rumah Rahmat petugas menggeledah ditemukan barang bukti 7,8 gram sabu,” terang Mansuri. **Baca juga: Bagaimana Tanda Anda Salah Lakukan Diet?

Selain itu, lanjutnya, petugas menemuan barang bukti lainnya berupa alat timbangan elektrik dan sebundel plastik klip untuk kemasan sabu. **Baca juga: Jasa Marga Banten Gelontorkan Rp600 juta Untuk 24 Korban Laka Lantas.

“Selanjutnya tersangka dan barang bukti di amankan di komando Polsek Legok guna penyidikan lebih lanjut‎,” tambahnya.(yud/cep)




Jasa Raharja Banten Gelontorkan Rp600 juta Untuk 24 Korban Laka Lantas

Kepala Cabang PT Jasa Raharja Banten, Ari Tjahyono.(din)

Kabar6-PT Jasa Raharja Cabang Banten, menggelontorkan dana sebesar Rp600 juta untuk membayar santunan korban Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) selama periode H-7 hingga H+4 lebaran 2016.

Hal itu dikemukakan Kepala Cabang PT Jasa Raharja Banten, Ari Tjahyono, kepada Kaar6.com, Kamis (14/7/2016).

Dana santunan Rp600 juta itu, kata Ari, diberikan kepada 24 jiwa korban Lakalantas pada arus mudik dan balik lebaran.

Puluhan korban Lakalantas ini, diketahui tersebar di sejumlah wilayah Kabupaten/ Kota yang ada di Tanah Jawara tersebut.

“Hampir disetiap Kabupaten atau Kota di Banten. Itu data sementara, karena masa operasi Ramadnia belum selesai,” ujarnya. **Baca juga: Operasi Ramadniya, Angka Kecelakaan di Tangerang Menurun.

Dijelaskan Ari, korban Lakalantas di arus mudik dan balik lebaran tahun ini, lebih didominasi oleh pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua. **Baca juga: Pascalebaran, DBD Melanda Kota Tangerang.

“Berdasarkan data, korban Lakalantas didominasi oleh pemotor,” tuturnya.(Tim K6)