DPRD Tangsel Sebut Tarif Parkir Minus Payung Hukum

Parkir meter di Tangsel.(yud)

Kabar6-DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengakui bila sistem pelayanan jasa perparkiran diwilayahnya masih lemah payung hukum.

Hal itu merupakan catatan penting yang perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah setempat, karena telah lama menarik uang retribusi‎ dari masyarakat.

Demikian dikatakan Anggota Komisi IV Bidang Pembangunan, Riski Jonis, Minggu (17/7/201‎6). “Kami minta Perwal (Peraturan Walikota) Tarif Parkir diperbaharui,” katanya.

Menurutnya, payung hukum yang tertuang dalam Perwal Tangsel Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Perparkiran, tidak secara spesifik mengatur besaran tarif retribusi bagi kendaraan bermotor, baik roda dua maupun empat. **Baca juga: Ombak Ganas Pantai Cilegon Juga “Gulung” Lima Wisatawan.

Jonis menegaskan, fakta di lapangan seringkali menimbulkan kekisruhan.‎ Sebab, harga retribusi parkir kendaraan yang dipatok sudah tak relevan. **Baca juga: Tiga Warga Tangerang Tergulung Ombak di Pantai Ambon .

“Jangan sampai banyak komplain yang muncul, hanya karena retribusi parkir mahal,” tegas politikus asal Partai Demokrat itu. **Baca juga: Soal Parkir, Warga Ruko Versailles Sempat Curhat ke Anggota Dewan Tangsel.

Jonis pastikan, kondisi di atas sudah tidak bisa ditutupi. Dan, melalui pertemuan yang berlangsung di Gedung IFA, Dishubkominfo Kota Tangsel diminta segera menerapkan regulasi yang ada. **Baca juga: Dishubkominfo Tangsel Sebut Parkiran Ruko Versailles Rawan.

“Hal ini mengingat banyak komplain dari masyarakat karena tarif parkir mahal dibeberapa tempat,” tambah Joni.(yud)




Ombak Ganas Pantai Cilegon Juga “Gulung” Lima Wisatawan

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Selain di Pantai Ambon, Desa Bandulu, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, ombak besar juga menggulung lima wisatawan yang tengah berenang di Pantai Tanjung, Kelurahan Warnasari, Kecamatan, Ciwandan, Kota Cilegon, Minggu (17/7/2016).

Kelima wisatawan tersebut adalah, Ranti, Muhajirin, Dede Ramdani, ketiganya adalah warga Kota Cilegon dan Suhardi warga Kabupaten Serang, serta seorang lainnya masih belum diketahui identitasnya.

Diketahui dari lima korban, dua orang selamat, satu orang meninggal dan dua korban lainnya masih dalam pencarian.

Kepala Basarnas Pos Sar Banten, Hairoe Amir Abyan mengatakan, pihaknya mendapatkan dua laporan kecelakaan laut yang menimpa wisatawan yang tengah menikmati liburan di Pantai.

Dari dua laporan itu, satu peristiwa terjadi Pantai Ambon, Desa Bandulu, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang dan satu peristiwa terjadi di Pantai Tanjung, Kelurahan Warnasari, Kecamatan, Ciwandan, Kota Cilegon.

Sedangkan total korban tenggelam berjumlah delapan orang. Masing-masing di Anyer korbannya tiga orang dan di Cilegon korbannya ada lima orang.

“Untuk kejadian di Anyer, korbannya tiga orang. Dua selamat dan satu orang hilang. Sedangkan di Cilegon, korbannya ada lima orang, dua selamat, satu meninggal dan dua hilang,” jelasnya.

Sampai saat ini, Hairoe menyebut bila penanganan pencarian korban tenggelam masih dilakukan. Dalam hal ini, pihaknya dibantu oleh BPBD Serang, Balawista dan masyarakat sekitar.

“Kita masih lakukan penyisiran. Walaupun ombaknya cukup besar, kita masih mencari korban,” tambahnya. **Baca juga: Dua “Pembantai” Sopir Angkot Depan Serpong Plaza Ditangkap.

Sementara itu, Anggota Balawista Banten, Juhdi mengatakan, hingga pukul 17.00 WIB tadi, korban yang hilang masih belum ditemukan. Untuk saat ini tim penyelamat telah melakukan penyisiran di sekitar pantai Anyer. **Baca juga: Tiga Warga Tangerang Tergulung Ombak di Pantai Ambon .

“Kita membantu tim SAR dan kepolisian dilokasi untuk  melakukan pencarian korban,” jelasnya.(sus)




KPU Gelar Raker Bersama PPK Se-Kabupaten Tangerang

Raker KPU bersama PPK se Kabupaten Tangerang.(ist)

Kabar6-KPU Kabupaten Tangerang menggelar acara Rapat Kerja (Raker) Persiapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Tahun 2017.

Raker tersebut untuk pertama kalinya digelar KPU bersama PPK di Gedung Bola Sundul di kaeasan Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang, pada Sabtu (16/7/2016).

Ketua KPU Kabupaten Tangerang, Akhmad Jamaludin mengatakan, bila sedianya Raker bersama PPK tersebut merupakan awal kerja PPK dalam persiapan Tes Calon Anggota PPS.

“Raker ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas PPK dalam rangka pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Tahun 2017,” ujar Jamaludin lagi.

Dalam kesempatan itu, Sekretaris KPU Kabupaten Tangerang, Achmad Hapid, AP, M.Si menyampaikan beberapa informasi terkait Pelaksanaan Pelantikan PPS yang akan di selanggarakan pada hari Rabu Tanggal 20 Juli 2016 mendatang. **Baca juga: Lantik 145 PPK, Begini Pesan Ketua KPU Kabupaten Tangerang.

KPU berharap, output dari Raker bersama PPK tersebut mampu membangun kinerja lebih baik, sehingga penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Tahun 2017 sukses secara proses demokrasi, maupun sukses sebagai Penyelenggara Pemilu.(rilis/K6)




Tiga Warga Tangerang Tergulung Ombak di Pantai Ambon

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Hari terakhir libur sekolah, tiga wisatawan tergulung ombak besar di Pantai Ambon, dalam kawasan Pantai Anyer, persisnya di Desa Bandulu, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang.

Dua di antaranya berhasil diselamatkan. Sementara seorang lainnya masih terus dalam pencarian.

Kejadian nahas tersebut berawal ketika tiga korban, Rizki (23) dan Cecep (29), keduanya warga Tangerang Permai, serta Agung Priyanto (20), warga Curug, Kabupaten Tangerang, tengah asyik mandi di Pantai Ambon, Minggu (17/7/2016).

Saat itu, secara tiba-tiba ombak besar menghantam dan menyeret ketiganya ke lautan.

“Tak kuat menahan terjangan ombak, ketiganya langsung terseret ombak,” kata Hotman Siregar, Kepala Sub Bagian (Kasubag) Penanggulangan Bencana, BPBD Kabupaten Serang.

Dari ketiga korban, baru Rizki dan Cecep yang berhasil diselamatkan oleh petugas Balawista dan SAR BPBD Kabupaten Serang. **Baca juga: Dishubkominfo Tangsel Sebut Parkiran Ruko Versailles Rawan.

Sedangkan Agung Priyanto, masih dalam pencarian dengan menyisir pantai Anyer bersama masyarakat. **Baca juga: Ini Motif Pria “Terjun Bebas” di Mall Living World.

“Penanganan pencarian korban tenggelam masih dilakukan di lokasi kejadian,” kata Hotman.(tmn/sus)




Dishubkominfo Tangsel Sebut Parkiran Ruko Versailles Rawan

Kepala Dishubkominfo Tangsel, Sukanta.(bbs)

Kabar6-Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sukanta selama ini sering menerima keluhan dari masyarakat atas maraknya tindak kejahatan di sekitar Ruko Versailles.

Pasalnya, banyak kendaraan bermotor roda empat yang jadi korban pecah kaca.

“Tidak terlalu besar pemasukan retribusi dari Ruko Versailles. Lebih milih mana, rawan atau ketimbang bayar parkir,” ujar Sukanta, Minggu (17/7/2016).

Ia pun membantah bila pihaknya menyerobot area lahan parkir di Ruko Versailles BSD, Kecamatan Serpong.

Sebelumnya sejumlah warga penghuni ruko ‎bereaksi yang berujung adu mulut saat aparat pemerintah daerah setempat datang untuk mencopot spanduk protes.

“Kami tidak ada niatan menutup akses jalan. Tapi memanfaatkan aset lahan untuk pemasukan kas daerah,” kilahnya.

Sukanta mengklaim, aset lahan Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum di Ruko Versailles sudah diserahkan oleh pengembang pada Juni kemarin. Otomatis lahan tersebut bukan milik warga penghuni. **Baca juga: Soal Parkir, Warga Ruko Versailles Sempat Curhat ke Anggota Dewan Tangsel.

Ia memastikan, tidak akan memungut retribusi parkir kendaraan bermotor kepada semua penghuni ruko. ‎Nantinya, setiap kendaraan milik penghuni akan diberikan tanda sticker khusus parkir. **Baca juga: BPSK Tangsel Segera Bentuk Majelis Sidang Gugatan Parkir.

“Warga jangan pernah takut dikenakan tarif parkir,” janji mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangsel itu. **Baca juga: Adu Mulut, Warga Ruko Versailles BSD Tolak Parkir Meter‎ .

Sukanta mengakui bila akhir pekan kemarin pihaknya telah dipanggil oleh Komisi IV Bidang Pembangunan DPRD Kota Tangsel. **Baca juga: Waduh..!! ‎Tarif Parkir Tangsel Digugat ke BPSK.

Pada kesempatan itu pihaknya menjelaskan tujuan diberlakukannya jasa parkir kendaraan bermotor. “Namun sudah diselesaikan bersama Dewan,” tambah Sukanta.(yud)




Penganiayaan Sopir Angkot di Serpong Dipicu Rebutan Penumpang

Sopir angkot yang dianiaya sampai tewas di Serpong.(yud)

Kabar6-Aparat Kepolsian Sektor (Polsek) Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menduga bila motif penganiayaan Eddy (56), sopir angkot hingga tewas di depan Serpong Plaza, akibat rebutan penumpang.

Kedua pelaku yang juga adalah sopir angkot Roda Niaga B 1825‎ CL jurusan Serpong-Kalideres, masing-masing berinisial T (26) dan HS (26), berhasil ditangkap polisi di bilangan Jakarta T‎imur.

“Motif pelaku menganiaya korban karena rebutan penumpang,” kata‎ Kanit Reskrim Polsek Serpong, AKP Budi Hardjono saat dihubungi kabar6.com, Minggu (17/7/2016).

Ia ceritakan, kedua pelaku sebelumnya sempat terlibat cek cok dengan korban. Karena kesal, keduanya pun langsung memukuli kepala korban menggunakan kunci roda.

Petugas Polsek Serpong mendapati Eddy tergeletak berlumuran darah di depan Plaza Serpong. Kondisinya luka pada kepala kiri, bibir robek serta muntah darah. Dari telinga kanan mengeluarkan darah.
 
Polisi yang memintai keterangan dari sejumlah saksi akhirnya berhasil mendapatkan identitas kedua pelaku. Hingga akhirnya, keduanya diringkus di ‎Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, pada Minggu pagi.

“Ketika ditangkap, kedua pelaku mengakui‎ perbuatannya dan tidak melakukan perlawanan,” jelas Budi. **Baca juga: Ini Motif Pria “Terjun Bebas” di Mall Living World.

Atas perbuatannya,‎ tambah Budi, tersangka T dan HS dijerat Pasal 351 Ayat 3 KUH Pidana tentang Penganiayaan Berat yang Menewaskan Orang Lain. **Baca juga: Dua “Pembantai” Sopir Angkot Depan Serpong Plaza Ditangkap.

“Ancaman hukumannya tujuh tahun kurungan penjara,” tambahnya.(yud)




Ini Motif Pria “Terjun Bebas” di Mall Living World

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan.(bbs)

Kabar6-Pria yang nekat terjun bebas dari lantai delapan Mall Living World Alam Sutera, di Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), didga mengalami depresi.

Ya, pria dimaksud bernama Edi‎ Okadi Candra (40 tahun, sebelumnya tertulis 20 tahun), warga Cluster Sutra Flamboyan RT‎ 003 RW 011 Nomor 32A, Pondok Jagung, Kecamatan Serpong Utara, tewas dilokasi kejadian. 

“Korban diduga mengalami depresi berat. Sehingga nekat bunuh diri,” ujar Kepala Polres Tangsel, AKBP Ayi Supardan, Minggu (17/6/2016).

Sedianya, kata Kapolres, korban pernah bekerja di salah satu perusahaan jasa perbankan swasta. Namun, sekarang tidak punya pekerjaan tetap sehingga dirundung depresi berat.

Sebelum tewas, Edi datang ke lokasi menggunakan mobil Suzuki Splash B 1548 FNS. Dari keterangan petugas kebersihan setempat, Edi sempat terlihat berjalan sendirian di lantai tujuh mall.

“Saksi melihat korban di area parkir kendaraan bermotor roda empat. Pas jalan menuju lantai delapan, korban terlihat terburu-buru, hingga kemudian ditemukan tewas di lantai dasar,” kata Ayi.

Sedianya, depresi yang dialami korban Edi sudah sejak lama terdeteksi oleh keluarganya. Bahkan biasanya, sang istri selalu membuntuti kemanapun Edi pergi. **Baca juga: Dua “Pembantai” Sopir Angkot Depan Serpong Plaza Ditangkap.

“Tapi yang sekarang luput dari perhatian istrinya. Alhasil korban nekat bunuh diri,” ujar Ayi. **Baca juga: Remaja Tewas Lompat dari Lantai 8 Mall Living World.

Oleh petugas Mall Living World Alam Sutera, jasad Edi dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang.(yud)




Dua “Pembantai” Sopir Angkot Depan Serpong Plaza Ditangkap

Dua pelaku yang disergap Polsek Serpong.(yud)

Kabar6-‎Tim 2 Buser Reserse dan Kriminal Polsek Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meringkus dua pelaku penganiayaan berat yang menewaskan Eddy (56).

Ya, korban yang sehari-hari adalah sopir angkot jurusan Serpong-Kali Deres itu, tewas setelah kepalanya dihantam kunci roda.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri mengatakan,‎ kedua pelaku masing-masing berinisial T (26) dan HS (26).

Kedua juga diketahui bekerja sebagai supir angkot jurusan yang sama dengan korban.

“Awalnya, korban di temukan dalam keadaan luka di kepala di pinggir jalan, dan diduga akibat penganiayaan,” kata Mansuri kepada kabar6.com, Minggu (17/7/2016).

Ia terangkan, tubuh Eddy tergeletak di depan Plaza Serpong, Kelurahan Pakualam, BSD, Serpong Utara, dalam kondisi luka parah.

‎Saat petugas polisi datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) korban masih masih sadar. **Baca juga: Hari Ini, Penumpang di Bandara Soetta Diprediksi Capai 180 Ribu Orang.

‎Mansuri bilang, selanjutnya oleh perwira pengawas Ajun Inspektur Edison, pria warga RT 01 RW 01, Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, itu dibawa ke Rumah Sakit Asshobirin. **Baca juga: Pascakebakaran, Kadinkes Tangsel: Besok Kita Kerja Keras.

Lantaran lukanya parah, tim medis segera merujuk Eddy ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. **Baca juga: Remaja Tewas Lompat dari Lantai 8 Mall Living World.

“Dari keterangan dokter korban mengalami luka pada kepala kiri dan bibir depan robek serta muntah darah dan mengeluarkan darah pada telinga kanan,” tambah Mansuri.(yud)




Pascakebakaran, Kadinkes Tangsel: Besok Kita Kerja Keras

Kepala Dinkes Kota Tangsel, Suharno.(yud)

Kabar6-Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Suharno mengakui bila insiden kebakaran gudang ban bekas yang berada persis di belakang kantornya, pada Jumat (15/7/2016) kemarin, cukup bikin repot.

Meski amuk si jago merah tidak sampai membakar kantor dinas tersebut, namun kepanikan yang terjadi membuat banyak berkas dan barang inventaris milik institusinya yang berantakan.

“Ya memang. Hari Senin besok kita harus kerja keras,” katanya, Minggu (18/7/2016).

Menurut Suharno, pada gedung kantor Dinkes Tangsel yang belum lama ditempati itu, institusinya menempati empat pintu yang masing-masing terdiri atas tiga lantai.

Sementara di lantai 1 setiap pintu kondisinya berantakan. Ketika terjadi kebakaran, sejumlah anak buahnya telah mencoba menyelamatkan berkas atau dokumen-dokumen penting kedinasan.

“Kalau yang di lantai dua dan tiga mudah-mudahan datanya aman. Tidak ada yang rusak,” terangnya.

Kondisi kaca bangunan gedung semuanya pecah berantakan. Masyarakat menimpuki kaca dengan batu lantaran mencoba membantu memadamkan api.

“Kita perlu memacu motivasi semua pegawai lagi untuk tetap semangat bekerja di tengah musibah ini,” tambah Suharno.

Belakangan, identitas pengusaha pemilik gudang ban di RT 02 RW 01, Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang ludes terbakar itupun akhirnya terkuak.

Sedianya, kebakaran besar itu diawali dari mess karyawan gudang ban. Dan, api cepat merembet hingga menghanguskan dua bangunan.

“Gudang milik Handoyo Budi (50). Tinggalnya di Semarang, Jawa Tengah,” kata Nalih, Ketua RW setempat kepada kabar6.com di dekat lokasi perkara.

Menurutnya, gudang ban ‎khusus kendaraan mobil itu telah dibangun sejak setahun terakhir. Total jumlah ban yang tersimpan di dalam gudang sekitar 1.500 buah. **Baca juga: Hari Ini, Penumpang di Bandara Soetta Diprediksi Capai 180 Ribu Orang.

Meski begitu, Nalih mengaku bila dirinya belum pernah bertemu ‎dengan bos pemilik gudang ban mobil yang terbakar. **Baca juga: Hingga Juli 2016, Serapan APBD Tangsel Baru 30 Persen.

Selama ini, urusan operasiona usaha diserahkan kepada anak buah yang menjadi orang kepercayaan Handoyo. **Baca juga: 60 Personel Damkar Tangsel Masih Siaga di Gudang Ban Ciater.

“Kalo pas lagi bongkar muat ban pakai truk banyak banget. Anak buahnya bilang sih sekarang bossnya lagi ada di Singapura,” terang Nalih.‎(yud)




Hari Ini, Penumpang di Bandara Soetta Diprediksi Capai 180 Ribu Orang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Seiring berakhirnya musim libur lebaran dan sekolah, gelombang arus balik penumpang kembali meningkat di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang.

Data yang dilansir pihak pengelola Bandara Soetta, terhitung sejak H+1 hingga H+10 Lebaran Idup Fitri 1437 hijriah, terjadi kenaikan penumpang hingga 3,1 persen penumpang dibanding tahun 2015 lalu.

Hari ini, Minggu (17/7/2016), gelombang penumpang di Bandara Soetta, umumnya diramaikan oleh penumpang yang usai menikmati libur dan libur panjang sekolah.

Ya, penumpang sengaja memilih pulang hari ini, mengingat Senin (18/7/2016) besok sudah mulai memasuki masa belajar di sekolah. 

“Kami memang sengaja memilih kembali hari ini dengan menggunakan pesawat. Karena perjalanannya lebih cepat dan besok anak-anak sudah mulai masuk sekolah,” ujar Yuni, salah seorang penumpang di Bandara Soetta.

Hal senada diungkapkan Angga, pemuda asal Malang yang kuliah di Jakarta. “Sengaja pulang hari ini, supaya liburannya puas, karena besok sudah masuk kuliah,” ujarnya.

Sementara, petugas Posko Lebaran di Bandara Soetta, Eddy Mukri mengatakan, hingga kini jumlah penumpang terus bergerak, dan sudah mencapai angka 30.000 penupang. **Baca juga:  Hingga Juli 2016, Serapan APBD Tangsel Baru 30 Persen.

Diperkirakan, hingga penghujung hari ini penumpang di Bandara Soetta akan tembus di angka 180 ribu penumpang. **Baca juga: Tahun Ajaran Baru, Pedagang Buku Tulis Banjir Pembeli.

“Hari ini merupakan fase kedua puncak arus balik balik libur lebaran, karena besok sudah masuk sekolah. Sedangkan terhitung sejak H+1 hingga H+10 lebaran, penumpang sudah mencapai kisaran empat juta orang,” ujarnya.(rani)