1

Kawanan Rampok Sasar Rumah di BSD Serpong

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Kawanan perampokan diduga bersenjata api (Senpi) dan clurit menyasar sebuah rumah di Jalan Palam Sulur, Blok BK no 14, sektor 1.3, BSD, Kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (21/4/2016).

Dalam aksinya, pelaku sukses menyekap pemilik rumah, Yudawastu Triadi Panjaitan (47) berikut istri dan dua anaknya di dalam kamar, sebelum kemudian menggasak sejumlah barang berharga milik korban.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP H Mansuri mengatakan, peristiwa itu berlangsung saat korban tengah tertidur di rumahnya.

“Pelaku kaget saat mendapati dua pria tak dikenal masuk ke dalam kamar sambil menodongkan benda mirip senjata api dan clurit. Pelaku dengan mudah kemudian mengikat tangan dan kaki penghuni kamar tersebut,” ujar Mansuri. **Baca juga: Tak Berpalang, Perlintasan KA di Ciputat Ancam Jiwa Pengendara.

Belakangan diketahui, bila selain masuk ke kamar Yudawastu, pelaku lain sudah terlebih dahulu masuk ke kamar yang dihuni dua mertua korban. Disana, pelaku juga mengikat tangan sang mertua. **Baca juga: Wanita Pengendara Beat Tewas Dihantam Mobil di Ciputat.

Pelaku selanjutnya kabur meninggalkan lokasi, dengan membawa serta lima unit Hp (handphone), perhiasan emas, tiga buah jam tangan wanita, satu celengan anak dan satu tas berisi SIM, KTP, ATM BCA an Yulianti Pardede serta uang sekitar Rp1 juta. **Baca juga: Berjudi Remi, Empat Warga Ciputat Dicokok Polisi.

Hingga beritqa ini disusun, pihak kepolisian masih terus menyelidiki kasus tersebut.cep/yud)




Berjudi Remi, Empat Warga Ciputat Dicokok Polisi

Empat penjudi yang diamankan Polsek Ciputat.(cep)

Kabat6-Petugas Polsek Ciputat mengamankan empat warga pemain judi remi krokot di salah satu rumah di Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Kamis (21/4/2016).

Keempatnya masing-masing berinisial WL (32), HK (35), PN (42) dan UD (45).

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri mengungkapkan, penagkapan berawal dari informasi warga yang melaporkan aktivitas perjudian diwilayah tersebut. **Baca juga: Tak Berpalang, Perlintasan KA di Ciputat Ancam Jiwa Pengendara.

Informasi itu ditindaklanjuti anggota Reskrim Polsek Ciputat, dengan bergerak cepat melakukan observasi di wilayah tersebut. Kemudian, petugas mendapati para pelaku sedang melakukan perjudian. **Baca juga: Wanita Pengendara Beat Tewas Dihantam Mobil di Ciputat.

Selain mengamankan empat pelaku, petugas juga menyita barang bukti uang tunai senilai Rp 70.000 dan dua set kartu remi. Tersangka dan barang bukti selanjutnya dibawa ke Mapolsek Ciputat untuk penyelidikan lebih lanjut.(cep/yud)




Tak Berpalang, Perlintasan KA di Ciputat Ancam Jiwa Pengendara

Perlintasan KA jalur Peladen-Rawa Baru, Kecamatan Ciputat, tak berpalang.(Fbi)

Kabar6-Sampai saat ini, sejumlah perlintasan Kereta Api (KA) sebidang yang ada di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), masih dibiarkan tak berpalang.

Salah satunya berada di jalur Peladen-Rawa Baru, Kecamatan Ciputat. Selain tak berpalang, perlintasan KA sebidang itu juga tidak dijaga oleh petugas resmi.

Kondisi itu pun tak urung selalu memicu was-was bagi pengendara yang melintas di lokasi. Karena, lengah sedikit bisa berarti celaka menimpa diri.

Adalah Supriyadi, salah seorang warga sekitar yang mengaku selalu was-was ketika melintasi perlintasan KA tersebut.

Meski ada sekelompok pemuda warga setempat yang terlihat berjaga di kawasan itu, namun Supriyadi menilai masih belum memadai.

“Meski ada warga yang suka rela berjaga di kawasan itu, tapi mereka juga kan cuma pakai insting, bukan sesuai aturan palang KA. Kalau jarak KA sudah dekat, baru kita disuruh stop dulu. Ini tetap bahaya,” ujarnya.

Supriyadi berharap, pihak terkait bisa segera merespon kondisi ini, dengan memasang palang pintu KA dan petugas resmi di jalur perlintasan tersebut.

Pintu Rezeki

Terlepas dari kekhawatiran warga atas ketiadaan palang pintu di perlintasan KA sebidang jalur Peladen-Rawa Baru, kiranya juga menjadi “pitu rezeki” tersendiri bagi Rozik dan teman-temannya.

Inisiatif Rozik dan teman-temannya berjaga demi mengantisipasi terjadinya kecelakaan akibat perlintasan yang berpotongan langsung dengan jalan raya itu, kiranya juga diapresiasi pengendara yang melintas, dengan berbagi uang kecil.

Meski setiap kali KA melintas hanya beberapa pengendara yang mau memberi, dan besaran uang pun tak seberapa, mulai dari Rp500 sampai Rp2000, namun ketika dikumpulkan selama dua jam, hasilnya cukup lumayan.

“Lumayan juga. Dua jam bisa dapat sampai Rp50 ribu. Dan, kalau lagi mujur bisa sampai Rp100 ribu. Uangnya dibagi dua,” ujar Rozik saat ditemui, Kamis (21/4/2016).

Rozik menyebut, bila sedianya ada beberapa tim yang berjaga di perlintasan KA sebidang tersebut. Setiap tim terdiri dari dua orang, dengan jam jaga selama dua jam. **Baca juga: Bahaya…! Tandon Ciater Jadi “Kolam Renang” Bocah.

“Pembentukan tim dan jam jaga itu hasil kesepakatan saja, antara tim yang lain. Tapi hasilnya lumayan lah. Dari pada gak ngapa-ngapin bikin manyun, kan mending jaga sambil nongkrong disini dapet uang,” ujar Rozik yang kala itu tengah berjaga dilokasi.(Fbi)




Rano Instruksikan Moratorium Penambangan Pasir di Perairan Banten

Gubernur Banten, Rano Karno.(bbs)

Kabar6-Gubernur Banten, Rano Karno akhirnya menginstruksikan pihak Badan Koodinasi Penanaman Modan dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Banten, mengkaji ulang aturan hukum penambangan pasir laut yang dilakukan beberapa perusahaan di perairan Banten, termasuk Pulau Tunda.

Hal tersebut dilakukan, menyusul adanya aksi protes ribuan warga pesisir Banten Utara, terhadap aktivitas penambangan pasir laut diwilayah itu.

“Saya sudah memerintahkan Kepala BKPMPT untuk mempelajari semua aturan hukum, untuk melakukan moratorium terhadap penyedotan pasir laut di wilayah perairan Banten,” Kata Rano Karno kepada kabar6.com, Kamis (21/4/2016).

Selaras dengan keputusan Pemerintah Pusat yang mengeluarkan kebijakan moratorium reklamasi, maka moratorium penambangan pasir di wilayah perairan Banten pun mulai diberlakukan sejak hari ini. **Baca juga: Soal Pulau Tunda, Opik BIAK: Pimpinan Daerah Jangan Lepas Tangan.

“Saya minta Kepala BKPMPT untuk berkoordinasi dengan sejumlah pihak, terkait hal tersebut,” tuturnya. **Baca juga: Begini Kata Tatu Soal Izin Penambangan Pasir Pulau Tunda.

Adapun izin penambangan pasir laut yang saat ini berjalan, adalah kelanjutan penambangan yang izinnya dikeluarkan oleh Pemeritah Kabupaten Serang sebelumnya. **Baca juga: Gubernur Banten Tidak Keluarkan Izin Penambangan Pasir di Pulau Tunda.

“BKPMPT Premprov Banten tidak dimungkinkan untuk menghambat perpanjangan izin yang sebelumnya sudah dikeluarkan oleh Pemkab, sejauh seluruh persyaratan telah dipenuhi,” pungkasnya.(zis)




Wanita Pengendara Beat Tewas Dihantam Mobil di Ciputat

Wanita pengendara Honda Beat yang tewas.(cep)

Kabar6-Seorang pengendara tewas setelah sepeda motor yang dikendarainya terjatuh akibat lubang di Jalan Juanda Ciputat, tepatnya di seberang Perum Dosen UIN, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (21/4/2016).

Informasi yang dihimpun kabar6.com, korban diketahui seorang wanita bernama Rusilawati Sulvia (30), warga Bambu Apus, Kecamatan Pamulang.

Sedianya, kecelakaan terjadi saat korban tengah melaju dengan Honda Beat dengan nomor polisi B 6085 WLU dari arah Lebak Bulus menuju Ciputat.

Saat melintasi dilokasi, korban tak melihat adanya lubang jalan. Hingga, sepeda motor yang dikendarainya pun terjatuh. **Baca juga: Kedepan, Bupati Zaki Harap RS Hermina Bitung Bisa Layani Pasien BPJS.

Pada saat bersamaan, dari arah belakang sebuah mobil jenis Chevrolet bernomor polisi B 1509 WKN yang di kendarai Jehan Shofiah (18), melaju kencang dan menghantam tubuh korban. **Baca juga: Krishna Murti Sebut Pelaku Mutilasi Banyak Pacarnya.

“Korban meninggal dalam perjalanan menuju RS UIN Ciputat,” ujar Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri. Kasus itu sendiri kini ditangani Satlantas Polres Tangse.(cep/yud)




Krishna Murti Sebut Pelaku Mutilasi Banyak Pacarnya

Krishna Murti bersama Agus, terduga pelaku mutilasi.(foto: Instagram krishnamurti_91)

Kabar6-Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti menyebut bila Kusmayadi alias Agus, terduga pelaku mutilasi terhadap Nur Astiyah, wanita hamil di Tangerang, memiliki banyak pacar.

“Terduga pelaku mutilasi ini pacarnya banyak. Ia ke Surabaya mau menemui kekasihnya yang lain,” kata Krishna di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Kamis (21/4/2016).

Sedianya, Agus di tangkap di RM Padang Sari Bundo, Jalan Masrip Nomor 9-11 Karang Tilang, Surabaya, Rabu (20/4/2016) kemarin. “Dia kehabisan uang, dan mau pinjam ke pacarnya. Saat ditangkap, pelaku lagi makan,” ujar Krishna lagi.

Diketahui, jasad Nur ditemukan di rumah kontrakannya di Desa Telaga Sari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang pada Rabu (13/4/2016) lalu.

Saat ditemukan, kondisi jasad wanita hamil itu sangat mengenaskan karena hanya tinggal bagian kepala dan tubuh saja. Sedangkan bagian tangan dan kakinya hilang. **Baca juga: Pakar Psikologi Forensik: Pelaku Mutilasi Wanita di Cikupa Orang Sehat.
 
Beberapa jam setelah penemuan, polisi memukan potongan tangan yang diduga milik wanita hamil tersebut. Dan, pada Kamis (14/4/2016), polisi sempat disebut-sebut telah menemukan potongan sepasang kaki dikawasan Millenium, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Namun, temuan potongan kaki tersebut tidak terbukti. **Baca juga: Pelaku Mutilasi Wanita Ditangkap, Begini Kata Keluarga Korban.

Sampai saat ini, tim gabungan yang melibatkan pihak Polresta Tangerang, Polsek Cikupa, Polda Metro Jaya dan Tagana, masih terus melakukan penyisiran di sepanjang Sungai Jambe, Desa Cibadak, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, dimana sebelumnya potongan kaki kaki korban dibuang.(abie/alby)




Kedepan, Bupati Zaki Harap RS Hermina Bitung Bisa Layani Pasien BPJS

Bupati Zaki saat meresmikan RS Hermina Bitung.(hms)

Kabar6-Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar meresmikan Rumah Sakit (RS) Hermina cabang ke 23 di kawasan Bitung, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Kamis, (21/4/2016).

Dalam sambutannya, Bupati Zaki berharap kehadiran RS Hermina di Bitung mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, ditengah tingginya kebutuhan pelayanan kesehatan saat ini.

“Kehadiran rumah sakit ini tentunya merupakan bagian yang amat penting bagi masyarakat, khususnya untuk warga di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang,” kata Zaki.

Karenanya, kata Zaki, kehadiran rumah sakit itu harus mampu memberikan dukungan yang positif dalam pelaksanaan program-program pembangunan di bidang kesehatan di Kabupaten Tangerang.

Selain itu, tambah dia, juga dapat memberikan pelayanan yang terbaik serta meminimalisir berbagai masalah yang menyangkut kesehatan.

“Saya mengapreasi berdirinya rumah sakit ini di Kabupaten Tangerang. Dan, kedepan saya berharap rumah sakit ini dapat memberikan pelayanan terhadap pasien BPJS,” ujarnya.

Sementara, Direktur PT. Medica Loca Bitung (yang menaungi RS Hermina), dr. Hasmoro mengatakan, bila kehadiran rumah sakit itu bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

“Pembangunan RS Hermina dimulai pada Agustus 2015 lalu dan selesai pada Februari 2016 lalu. Tujuannya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat, khususnya warga Bitung, Curug,” kata dia.

Hasmoro mengklaim, bila RS Hermina sudah berstandar sesuai Hermina Group. Sehingga diharapakan mampu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

“Kami berharap RS Hermina ini bisa dijadikan rujukan untuk ibu dan anak. Semoga kehadiran RS Hermina ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat kab tangerang khususnya Bitung, dan kami siap apabila kami dijadikan rujukan untuk BPJS.

Diketahui, RS Hermina Bitung di Kecamatan Curug, dibangun diatas lahan seluas 5.186 m2, dengan kontruksi memiliki empat lantai dengan fasilitas pendukung lainnya. **Baca juga: Bupati Tangerang Berharap Kerjasama IUWASH Berlanjut.

Untuk tahap pertama, RS Hermina Bitung memiliki 50 bed, dan untuk tahap selanjutnya akan mampu menampung hingga 100 pasien. **Baca juga: Peringati Hari Kartini, Polwan di Polresta Tangerang Kenakan Kebaya.

Dalam acara itu, RS Hermina juga menggelar bakti sosial berupa operasi katarak gratis bagi 100 orang.(hms/alby)

**Baca juga: Menteri Ferry: Harga Tanah di Tangsel Cukup Fantastis.




Terkait Tanah Bengkok, Kantor Setda Pemkot Cilegon Digeledah Kejari

Penggeledahan di Kantor Setda Cilegon oleh Kejari.(sus)

Kabar6-Dua ruangan di Sekretariat Daerah (Setda) Kota Cilegon, digeledah petugas dari Satuan Tugas Khusus Pemberantasan Korupsi Kejaksaan Negeri  (Kejari) setempat, Kamis (21/4/2016).

Penggeledahan itu dilakukan terkait kasus dugaan gratifikasi ruislag tanah bengkok seluas 5.000 meter di Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, antara Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon dengan PT. Sido Mulyo.

Adapun dua ruangan yang digeledah adalah ruang perlengkapan dan ruang pemerintahan. Dalam penggeledahan itu, petugas Kejari Cilegon tampak membawa sejumlah surat dan dokumen dari Sub Bagian Pertanahan.

Usai penggeledahan, petugas dari Kejari Cilegon langsung meninggalkan lokasi, tanpa memberikan keterangan apapun kepada awak media.

Sementara, Asisten Daerah (Asda) III Pemkot Cilegon, Sari Suryati menjelaskan, hingga kini belum pernah terjadi proses ruislag tanah bengkok di Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber,  antara Pemkot Cilegon dengan PT. Sido Mulyo.

Suryati juga menyebut, tidak pernah ada pembahasan terkait ruislag tersebut. Dan, dipastikan tanah bengkok itu masih menjadi aset Pemkot Cilegon yang tercatat pada perlengkapan di Subag Pertanahan.

“Jangankan untuk ruislag tanah, untuk agenda rapat pembahasan ruislag saja tidak ada. Jadi tidak ada  kerugian negara. Kita tidak pernah transaksi. Dan, untuk ruislag kan ada mekanisme yang harus ditempuh, semua ada prosedurnya,” jelas Suryati. **Baca juga: Mahasiswa Desak Kejari Cilegon Tuntaskan Kasus Tanah Bengkok.

Terkait penyidikan kasus tersebut, Suryati mengaku pihaknya akan membantu Kejari CIlegon. “Tentu saja kita kami akan kooperatif dan membantu pihak kejaksaan untuk keperluan penyidikan dan pemenuhan alat bukti,” tambahnya.(sus)




Peringati Hari Kartini, Polwan di Polresta Tangerang Kenakan Kebaya

Polwan berkebaya di Satlantas Polresta Tangerang.(shy)

Kabar6-Hari ini, Kamis (21/4/2016), suasana di loket pelayanan Surat Izin Mengemudi (SIM) pada Satlantas Polres Kotta (Polresta) Tangerang tampak berbeda.

Sejumlah anggota polisi wanita (Polwan) di Satlantas itu terlihat lebih mempesona dibanding hari biasanya. Mereka tampak cantik saat memberikan pelayanan kepada masyarakat, dengan mengenakan kebaya.

Sedangkan untuk anggota Satlantas pria, juga seolah tak mau ketinggalan. Mereka tampak mempesona dengan mengenakan pakaian batik dan pakaian daerah.

Ya, para personel di loket SIM tersebut memang sengaja mengenakan kebaya dan batik, dalam rangka menyambut Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April.

“Dalam rangka Hari Kartini, kita memang meminta Polwan memakai kebaya dan anggota pria mengenakan batik atau pakaian daerah masing-masing,” ujar Kanit SIM pada Satlantas Polresta Tangerang, AKP Dodin. **Baca juga: Makan Sayuran Mentah Lebih Sehat?

Selain untuk memperingati Hari Kartini, penggunaan pakaian daerah tersebut juga untuk menciptakan nuansa nyaman dan bersahabat kepada masyarakat yang datang untuk mendapatkan pelayanan di loket SIM.(shy)




Pelaku Mutilasi Wanita Ditangkap, Begini Kata Keluarga Korban

Krishna Murti bersama Agus, terduga pelaku mutilasi.(foto: Instagram krishnamurti_91)

Kabar6-Penangkapan Kusmayadi alias Agus oleh pihak kepolisian, disambut gembira oleh keluarga wanita korban mutilasi, Nur Astiyah alias Nuri.

“Alhamdulillah. Hati sudah lega, plong, tidak seperti kemarin-kemarin. Kami maunya si pelaku dihukum setimpal dengan apa yang kami rasakan disini,” kata Sanen, kakak ipar korban saat dihubungi, Kamis (21/4/2016).

Saat ini, lanjut Sanen, dua anak korban, Erti (15) dan Elsa (11), masih terus menanti kedatangan jenazah ibunya. Pihak keluarga sangat berharap jasad wanita hamil yang ditemukan terpotong-potong itu bisa segera dipulangkan ke kampung halamannya di Malingping, Pandeglang, Banten.

“Mudah-mudahan jenazah adik saya itu bisa cepet dipulangkan. Kasihan kalau tidak cepet dikubur,” ungkap Sanen.

Sementara itu, Kapolsek Cikupa Kompol Gunarko mengatakan, hasil tes DNA korban mutilasi dipastikan akan keluar dalam waktu dekat. Dengan demikian, pihak kepolisian bisa memastikan potongan jasad wanita hamil itu benar bernama Nur Astiyah alias Nuri. **Baca juga: Pakar Psikologi Forensik: Pelaku Mutilasi Wanita di Cikupa Orang Sehat.

“Kemaren kita sudah ambil sampel salah satu anak terduga korban mutilasi. Hasilnya dalam waktu dekat dapat diketahui apakah cocok atau tidak dengan jasad yang ditemukan itu,” kata Gunarko. **Baca juga: Pencarian Potongan Kaki Korban Mutilasi Terkendala Cuaca.

Diketahui, petugas kini menggelandang Kusmayadi alias Agus Bin Dulgani, ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa lebih lanjut. **Baca juga: Tiba di Bandara Soetta, Pemutilasi Wanita Hamil Dibawa ke PMJ.

Sehari sebelumnya, Rabu (20/4/2016), petugas berhasil meringkus Agus di Rumah Makan Salero Bundo, Jalan Masrip Nomor 9-11 Karang Tilang, Surabaya.(abie)