Anggota LSM di Tangerang Hajar “Debt Collector” Pakai Genteng

AJ, tersenyum meski sudah diamankan di Polresta Tangerang.(agm)

Kabar6-AJ (22), seorang anggota salah satu LSM di Tangerang mengamuk kepada debt collector yang menyambangi rumahnya guna menagih tunggakan pembayaran angsuran sepeda motor.

Peristiwa itu berlangsung persis di depan kediaman AJ, di Kampung Babakan, Desa Sukanegara, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Selasa (19/7/2016).

Informasi yang diperoleh kabar6.com, peristiwa berawal ketika debt collector bernama Ahmad Aryadi (38) bersama dua temannya, datang ke kediaman AJ.

Tujuannya tak lain adalah untuk menagih tunggakan cicilan sepeda motor Ninja RR kepada AJ, yang sejak awal sejak awal kredit belum juga dibayarkan.‎ 

“AJ tidak terima rumahnya didatangi debt collector. Dia kemudian memanggil teman-teman LSM-nya dan mengepung ketiga debt collector itu,” ungkap Kanit I Jatanras Satreskrim Polres Kota Tangerang, Ipda UCU Nurhayadi.  

Lantaran korban bersikeras menangih angsuran pertama motor, kata Ucu, AJ pun naik pitam dan langsung menghantam kepala‎ Ahmad Aryadi menggunakan genteng metal.

Alhasil, hantaman keras itu seketika membuat Ahmad Aryadi ambruk dan pingsan. Bagian kepalanya juga mengalami luka robek.

“AJ sendiri mengaku motornya sudah digadaikan kepada temannya, sehingga terjadi adu mulut dengan korban. Dan, pelaku memukul korban dengan genteng hingga pingsan di tempat,” kata Ucu.

Sementara, korban yang tidak terima dianiaya oleh kreditur, kemudian melaporkan kasus itu ke Mapolres Kota Tangerang. **Baca juga: Wow, Pascalebaran 287 Wanita Eksodus ke Alang-alang.

Tak lama usai melapor, petugas langsung disergap anggota Jatanras di sebuah rumah di Desa Matagara, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. **Baca juga: MUI Banten Sesalkan Syuting Sinetron Anak Jalanan di Masjid Al-Kautsar.

“Kami tangkap ditempat persembunyiannya di Desa Matagara. Sedangkan sepeda motor yang dipersoalkan sudah digadaikan pelaku,” jelas Ucu. **Baca juga: Keasyikan Game Pokemon Go, Pemuda Ini “Disemprit” Polisi Tangerang.

Atas perbuatannya, pelaku diancam dengan pasal 351 KUHP dengan kurungan 7 tahun penjara.(agm)




Keasyikan Game Pokemon Go, Pemuda Ini “Disemprit” Polisi Tangerang

Kevin, seorang trainer Pokemon Go ditegur polisi Tangerang.(shy)

Kabar6-Demam game Pokemon Go kini mulai merambah warga di Kabupaten Tangerang. Ya, game itu berbasis augmented-reality yang dikembangkan oleh Pokemon Company bekerja sama dengan Nintendo dan Niantic.

Sejatinya, game itu mengajak pemainnya untuk terjun langsung untuk turun ke jalan guna mencari keberadaan Pokemon.

Tentunya, si pemain harus tetap berhati-hati dan waspada, jangan sampai karena terlalu asik mencari pokemon, si pemain justru menganggu lingkungan dan membahayakan diri sendiri.

Seperti yang dialami Kevin, salah seorang trainer (sebutan untuk pemain Pokemon Go) di Kabupaten Tangerang, Selasa (19/7/2016).

Dia sempat ditegur petugas kepolisian yang berjaga di Mapolres Kota Tangerang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Itu setelah Kevin yang keasikan mencari Pokemon, sampai nyelonong masuk ke halaman Mapolresta Tangerang. Mirisnya, Kevin tak melihat keberadaan petugas jaga yang ada di dekat pintu gerbang Mapolres, hingga dia ditegur.

“Ya, tadi sempat kena tegur sama petugas pas cari pokemon di sekitar kantor polisi (Polresta Tangerang). Soalnya, saya masuk halaman polresta buat dapetin pokemonnya, tapi gak lihat ada petugas jaga. Jadi kena tegur dan diminta keluar,” ungkapnya.

Kevin mengatakan, untuk diwilayah Kabupaten Tangerang sejumlah tempat memang dijadikan sebagai icon poke stop dan terdapat banyak Pokemon.

“Kalau yang jadi poke stop (lokasi yang akan memberikan beberapa item seperti potion, revive, Poke Ball, hingga telur dari Pokemon-red), itu di gedung DPRD Kabupaten Tangerang, Polresta Tangerang sama Masjid Agung Al-Amjad,” terangnya. **Baca juga: 8.000 Warga Kabupaten Tangerang Belum Miliki E-KTP.

Sementara itu, Dara, gadis yang juga seorang gamers dan juga trainer Pokemon Go, justru melihat sisi lain dalam game tersebut. **Baca juga: Wow, Pascalebaran 287 Wanita Eksodus ke Alang-alang.

Dia mengklaim tidak terlalu fokus dengan permainan Pokemon Go. Karena salah satu tujuannya untuk bersosialisasi dengan orang lain atau sesama trainer. **Baca juga: Wartawan Tangsel “Terjangkit” Game Pokemon Go.

“Seru sih permainannya jadi, kita bisa bergabung atau bersosialisasi dengan orang lain atau sesama trainer. Bahkan, kita juga bisa tau tempat wisata atau tempat-tempat yang belum kita ketahui di daerah kita. Tapi, harus diingat juga, jangan sampai membahayakan atau merugikan diri sendiri karena bermain pokemon go,” paparnya.(shy)




Wow, Pascalebaran 287 Wanita Eksodus ke Alang-alang

Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie.(yud)

Kabar6-Ratusan warga urban terjaring dalam operasi yustisi yang digelar oleh aparatur gabungan di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel).

KOndisi selalu terjadi setiap usai perayaan lebaran. Aksi eksodus penduduk secara masif selalu terjadi diberbagai daerah.

Kali ini kegiatan bersandi Bina Kependudukan digelar di perumahan semi permanen RT 01 dan 02 RW 03, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong.

Operasi di wilayah yang terkenal dengan sebutan Alang-alang itu dipimpin langsung oleh Wakil Walikota Benyamin Davnie.

“Tadi warga pendatang yang terdata jumlahnya ada sebanyak 287 orang,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangsel, Toto Sudarto, Selasa (19/7/2016).

Ia menjelaskan, mayoritas warga pendatang berasal dari daerah Pandeglang, Sukabumi dan Bogor. Mereka mengaku sengaja hijrah dari kampung halamannya ke Tangsel, untuk mengadu nasib.

Meski begitu, Toto bilang, Pemkot Tangsel tidak berwenang melarang kedatangan ratusan warga urban tersebut. Undang-undang telah mengatur, bahwa setiap warga negara punya hak atas kehidupannya.

“Ya, semuanya adalah kalangan wanita. Mereka mengaku datang untuk keperluan bekerja,” jelasnya.

Toto memastikan, bila semua warga pendatang itu terdata tidak mengantongi dokumen Kartu Tanda Penduduk terbitan Disdukcapil Kota Tangsel. **Baca juga: Perhatikan..! Ini Rekayasa Lalu Lintas di Pamulang.

Untuk itu, setiap warga pendatang‎ tersebut diinstruksikan agar segera melaporkan keberadaannya kepada pengurus RT dan RW wilayah setempat. **Baca juga: 8.000 Warga Kabupaten Tangerang Belum Miliki E-KTP.

Ketentuan itu berlaku maksimal 3X24 jam sejak sekarang. Agar identitas setiap warga pendatang di Kota Tangsel tercatat serta mudah terkontrol. **Baca juga: Polisi Sergap Pria Bawa Sabu Dekat KFC Alam Sutera.

“Kalau memang ingin menetap di Tangsel, harus mengurus surat pindahnya,” tegas Toto kepada semua warga urban.‎(yud)




Mentan Sebut Petani Banten Harusnya Sejahtera

Mentan RI, Andi Amran Sulaiman.(bbs)

Kabar6-Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyebut, bila seharusnya petani di Banten lebih sejahtera dibandingkan wilayah lainnya di Indonesia.

Itu mengingat Banten merupakan wilayah penyangga Ibu Kota Negara sebagai pusat pemerintahan.

Demikian disampaikan Mentan Andi saat meninjau lahan pertanian di Desa Lempuyang, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (19/07/2016).

“Banten ini adalah penopang Jakarta. Banten, Jawa Barat dan Lampung, harus kita perkuat karena dekat dari pasar,” ujarnya.

Selain itu, biaya transportnya juga murah, karena biaya angkut komoditas pertanian itu ditanggung oleh konsumen.

Sedangkan khusus untuk Banten, posisinya yang sangat dekat dengan Jakarta dinilai punya keuntungan tersendiri, bila dibandingkan dengan Jawa Barat dan Lampung.

Sehingga, Banten bisa merebut pangsa pasar nasional dan Jakarta, dengan mengoptimalkan potensi yang ada.

“Jawa Barat kemudian Lampung itu murah dibanding diangkut dari Jawa Timur. Sehingga kami minta sejengkal tanah di Banten ini harus bisa di optimalkan,” terangnya. **Baca juga: Bayi Tanpa Tempurung Kepala di Pandeglang Butuh Bantuan.

Sedangkan untuk menghidupkan kembali lahan pertanian yang mati dan tidak digunakan oleh masyarakat, maka akan dibangun dum atau bendungan kecil dan sumur-sumur kecil untuk mengairi lahan pertanian. **Baca juga: 8.000 Warga Kabupaten Tangerang Belum Miliki E-KTP.

Sehingga, problem kekeringan yang acap mengancam saat musim kemarau datang, dapat teratasi. **Baca juga: MUI Banten Sesalkan Syuting Sinetron Anak Jalanan di Masjid Al-Kautsar.

“Kemudian lahan tidur enam bulan karena tidak ada air, Insya Allah akan diminta bangun dum, sumur dangkal,” tegasnya.(tmn)




MUI Banten Sesalkan Syuting Sinetron Anak Jalanan di Masjid Al-Kautsar

Musyawarah bersama ulama di Gedung MUI KP3B, Serang.(zis)

Kabar6-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten menyesalkan aktivitas syuting sinetron “Anak Jalanan” yang digelar di Masjid Al-Kautsar di Desa Sindaglaya, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang.

Aktivitas berbau bisnis itu dinilai telah melecehkan tempat ibadah dan menganggu aktivitas ummat yang hendak beribadah di masjid tersebut.

Demikian dikatakan Ketua umum MUI Provinsi Banten  KH A.M Romly, saat mengikuti musyawarah bersama ulama di Gedung MUI KP3B, Kota Serang, Selasa (19/7/2016).

“Kami sangat menyesalkan kejadian itu, karena dari pagi sampai sore di sana. Itu sudah menganggu ummat muslim yang mau salat. Bahkan, pada saat salat Jum’at ummat muslim merasa terganggu,” kata KH A M Romly.

Untuk itu, KH A M Romly menyebut bila pihaknya akan melayangkan somasi atau teguran kepada pihak produser sinetron “Anak Jalanan”, dan meminta pihak terkait agar meminta maaf kepada umat Islam di media sosial (Medsos).

“Kami minta produser sinetron “Anak Jalanan” segera menghapus tayangan di masjid itu. Karena, prosesnya juga tidak ada izin dari pihak DKM masjid,” tegasnya.

KH A.M Romly menyebut, teguran itu disampaikan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di tempat dan waktu lain.

Sementara itu, pengurus DKM Masjid Al-Kautsar, Jaelani mengatakan, pihak pengurus mengaku tidak memberikan izin untuk syuting yang dilakukan pada hari Jum’at 15 Juli 2016 lalu tersebut. **Baca juga: Bayi Tanpa Tempurung Kepala di Pandeglang Butuh Bantuan.

“Ribuan orang yang datang kesana untuk menemui artis. Sehingga kami pun saat melakukan Salat Jum’at merasa terganggu,” pungkasnya. **Baca juga: TKW Tangerang Diduga Jadi Korban Penyekapan di Arab Saudi.

Sayangnya, hingga berita ini disusun, belum didapat konfirmasi dari pihak produser Sinetron “Anak Jalanan”. Meski begitu, kabar6.com akan terus berupaya mengkonfirmasikan hal itu kepada pihak produser Sinetron “Anak Jalanan”.(zis)




Polisi Sergap Pria Bawa Sabu Dekat KFC Alam Sutera

RY, pelaku pemilik sabu yang disergap polisi.(cep)

Kabar6-Satuan Narkoba Polres Tangerang Selatan (Tangsel), meringkus seorang pria terduga pelaku penyalahgunaan narkotika.

Pria berinisial RY (35) itu, disergap di depan KFC Alam Sutera, Jalan Sutera, Kecamatan Serpong Utara.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP H Mansuri, Selasa (19/07/2016) mengatakan, penangkapan pelaku tersebut dilakukan Senin (18/7/2016) kemarin.

“Awalnya dari laporan masyarakat, bahwa di tempat itu akan ada transaksi narkoba. Dan, begitu petugas memonitor lokasi dan mendapati orang dengan ciri-ciri dimaksud, langsung dilakukan penyergapan,” ujar Mansuri. **Baca juga: Perhatikan..! Ini Rekayasa Lalu Lintas di Pamulang.

Begitu dilakukan penggeledahan, petugas mendapati narkoba jenis sabu seberat 0,61 gram yang disimpan di dalam taspunggung warna hitam yang dibawa pelaku. **Baca juga: 8.000 Warga Kabupaten Tangerang Belum Miliki E-KTP.

Oleh petugas, pria Perumahan Taman Asri, Kelurahan Gaga, Kecamatan  Larangan, Kota Tangerang itu, langsung digelandang ke Mapolres Tangsel guna penyelidikan lebih lanjut.(cep)




8.000 Warga Kabupaten Tangerang Belum Miliki E-KTP

Pemohon kartu kuning antre di Disnaker Tangerang.(shy)

Kabar6-Hingga kini, tercatat ada sebanyak delapan ribu warga di Kabupaten Tangerang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP).

Hal tersebut lantaran, blangko yang sedianya material utama dalam proses percetakan E-KTP, sejak Bulan Juni lalu hingga kini habis.

“Ketersediaan blanko di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) sedang kosong,” ungkap Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk pada Disdukcapil Kabupaten Tangerang, Dedeh Hadijah, Selasa (19/7/2016). **Baca juga: TKW Tangerang Diduga Jadi Korban Penyekapan di Arab Saudi.

Saat ini, pihaknya pun telah mengadukan perihal kekosongan blangko kepada pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). **Baca juga: Disnakertrans Sebut Angka Pengangguran di Kabupaten Tangerang Turun.

“Sudah kami adukan perihal kekosongan blangko itu. Kini pun, pihak Pemkab tengah mengupayakan percepatan proses pelelangan, agar masyarakat dapat memiliki E-KTP secepatnya,” ujarnya. **Baca juga: Usai Lebaran, Pemohon E-KTP di Kabupaten Tangerang Membludak.

Sementara ini, lanjut Dedeh, pihaknya mengeluarkan surat keterangan kependudukan bagi masyarakat yang membutuhkan surat administrasi kependudukan dengan cepat,” pungkasnya. (shy)




Perhatikan..! Ini Rekayasa Lalu Lintas di Pamulang

Penerapan sistem contraflow di depan perumahan Villa Dago.(yud)

Kabar6-Bagi Anda pengendara yang melintasi ruas jalan di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel, hendaknya cermat.

Dinas Perhubungan‎ Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) setempat kini menerapkan sistem rekayasa lalu lintas di ruas Jalan Raya Siliwangi dan Padjajaran.

Wakil Komandan Dalops Lalu Lintas,‎ Agus Parmusi mengatakan,‎ telah diberlakukan sistem pengaturan lal lintas, yang mengubah arah normal arus kendaraan atau contraflow. Pemberlakuan sistem itu sehubungan adanya proyek revitalisasi pembangunan jalan.

“Contraflow diberlakukan di depan Perumahan Villa Dago. Setiap satu jam sekali,” katanya ditemui kabar6.com‎ di lokasi, Selasa (19/7/2016).

Ia memaparkan, ‎di lokasi itu terjadi penyempitan median lantaran ada patahan pengecoran beton. Tepatnya jalan yang menuju ke Bundaran Pamulang.

Agus bilang, kendaraan yang melintas menuju Bundaran Pamulang diarahkan memakai median menuju arah ke Puspiptek. Hanya dari depan perumahan Villa Dago sampai di Rumah Sakit Buah Hati.

“Kalau enggak di contraflow bakal macet panjang sampai ke pertigaan Parakan,” bilangnya.

Sementara kendaraan dari arah perumahan Villa Dago, lanjut Agus, tidak bisa langsung belok kanan. Tapi mesti belok kiri dan berputar arah di U-Turn depan Rumah Sakit Buah Hati. **Baca juga: TKW Tangerang Diduga Jadi Korban Penyekapan di Arab Saudi.

“Begitu juga yang dari Bundaran Pamulang menuju Villa Dago mesti berputar arah lewat U-Turn depan Rumah Sakit Permata Pamulang,” ‎lanjutnya. **Baca juga: DBMTR Banten: Pembebasan Lahan di Pamulang Butuh Rp1 Triliun.

Di lokasi sama, anggota Dalops 92 Lalu Lintas Dishubkominfo‎ Kota Tangsel, Jecky menambahkan, rekayasa lalu lintas juga berlaku di Jalan Raya Padjajaran. Tepatnya di depan Pacuan Kuda. **Baca juga: DBMTR Banten Kehabisan Dana Untuk Pelebaran Jalan di Tangsel.

“Di situ diberlakukan sistem buka tutup jalan. Karena lagi ada pengecoran,” tambahnya.(yud)




TKW Tangerang Diduga Jadi Korban Penyekapan di Arab Saudi

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Fatmawati, seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Cibetok, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang diduga menjadi korban penyekapan dan penganiayaan oleh majikannya di Riyadh, Arab Saudi.

Dugaan tersebut, muncul lantaran ibu satu anak itu sering mengadu dipaksa bekerja siang malam tanpa bayaran.

Adik kandung Fatma, Nasrul (23) mengungkapkan, kakaknya sangat sulit dihubungi keluarga sejak berangkat ke Arab Saudi, 2004 silam. Jika Fatmawati kepergok menghubungi keluarganya, maka sang majikan akan marah besar.

“Katanya sering dimarahi, dipukuli, bahkan disekap di kamar. Paling kalau malam, majikannya tidur, teteh nelpon sambil nangis pengen pulang,” kata Nasrul, Selasa (19/7/2016).

Menurut dia, komunikasi terakhir dengan sang kaka terjadi sekitar bulan Mei 2016 silam. Saat itu, Fatma meminta keluarganya untuk memulangkan dirinya. **Baca juga: Bayi Tanpa Tempurung Kepala di Pandeglang Butuh Bantuan.

Sementara itu, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang wilayah Banten yang beralamat di Jalan Ciwaru, Kota Serang mengaku telah mendapatkan laporan dari pihak keluarga terkait dugaan penyekapan tersebut. **Baca juga: DBMTR Banten: Pembebasan Lahan di Pamulang Butuh Rp1 Triliun.

“Kami sudah lakukan panggilan ke tiga, tapi perusahaan penyalurnya tidak pernah hadir untuk klarifikasi,” kata Warseno, salah seorang petugas BP3TKI Serang, Selasa (19/7/2016). **Baca juga: Truk Batu Kali Terguling, Jalan Raya Legok Macet Parah.

Fatmawati berangkat ke Najran, Riyadh, Arab Saudi pada 05 Maret 2004 lalu melalui perusahaan penyalur tenaga kerja bernama PT Alhijaz Indojaya. Majikan Fatma sendiri, diketahui bernama Hasan Ibrohim Iwad Al Khodromi.(tmn)




DBMTR Banten: Pembebasan Lahan di Pamulang Butuh Rp1 Triliun

Showroom dan plaza yang terkena pelebaran Jalan Raya Siliwangi.(yud)

Kabar6-‎Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten, Hadi Suryadi mengakui, bila proyek revitalisasi pelebaran jalan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) butuh biaya besar.

Alokasi dana yang membengkak itu sedianya untuk pos pembebasan lahan. “Kami tidak bisa maksimal, tapi secara eksisting akan tetap ditangani,” katanya, Selasa (19/7/2016).

Hadi menyontohkan, ‎di Jalan Raya Siliwangi dari Pertigaan Parakan hingga Bundaran Pamulang, radius jarak pelebaran jalan total‎nya mencapai tiga kilometer.

Di sepanjang jalan itu terhambat oleh sejumlah pihak swasta yang menuntut kompensasi, lantaran lahannya terkena pelebaran jalan.

“Biaya pembebasannya cukup besar, mencapai Rp1 triliun,” terangnya.

Hadi menambahkan, pihaknya akan mencoba mengusulkan sisa kekurangan dana pembebasan lahan. Metodenya dengan berbagai mekanisme, seperti menggunakan bantuan keuangan dan mekanisme pembebasan lahannya.

“Kalau perlu pakai jalur bantuan keuangan, nanti kota yang bebaskan anggaran dari provinsi dibantu dari bantuan Gubernur atau bantuan keuangan. Terkait Jalan Padjajaran juga akan diupayakan usulan di tahun 2017 dengan mekanisme serupa,” tambahnya. **Baca juga: DBMTR Banten Kehabisan Dana Untuk Pelebaran Jalan di Tangsel.

Sumber di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Tangsel mengakui, bila banyak pengusaha yang menolak lahannya dipakai untuk pelebaran jalan secara gratis. Salah satunya seperti pengelola showroom mobil di Jalan Raya Siliwangi. **Baca juga: Truk Batu Kali Terguling, Jalan Raya Legok Macet Parah.

“Pemilik showroom itu minta ditunjukkan payung hukumnya, bila tanah mereka dianggap sebagai Fasos dan Fasum. Karena mereka merasa ketika itu tanahnya beli, jadi enggak mau gratisan‎,” terang pria itu kepada kabar6.com.(yud)