1

Menggunakan Gadget Ada Aturannya Juga

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Saat ini tidak hanya kalangan dewasa yang memiliki gadget, anak-anak pun sudah banyak yang bergadget ria. Diketahui, tidak sedikit anak yang mengalami gangguan mata akibat gadget.

Gangguan tersebut antara lain kelelahan pada mata (astenopia), mata kering, dan rabun jauh (miopia). Kondisi mata lelah akan mengakibatkan gejala pusing, pandangan buram, dan pandangan ganda (double).

Lantas, bagaimana aturan menggunakan gadget? Berikut tipsnya, dikutip dari health.kompas.com:

1. Penggunaan gadget pada anak sebaiknya dibatasi maksimal dua jam sehari, termasuk bermain game, menonton televisi, menatap layar komputer/laptop/ponsel.

2. Penggunaan gadget sebaiknya tidak dilakukan dalam satu waktu. Artinya, setiap 30 menit menatap layar sebaiknya diselingi dulu dengan aktivitas melihat jauh (lebih dari enam meter). Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan pada mata.

Bisa juga diterapkan aturan 20-20, yaitu 20 menit menatap layar gawai, 20 detik beristirahat.

3. Jarak pandang mata juga harus diperhatikan. Jarak yang baik antara mata dengan gadget adalah sekitar 30-40 cm. Usahakan juga agar posisi gadget lebih rendah dari posisi mata.

4. Hindari membiasakan bermain gadget sambil tiduran.

5. Pencahayaan gadget sebaiknya tidak terlalu terang. Pasalnya, pencahayaan yang terlalu terang dapat mempercepat timbulnya mata lelah.

6. Pencahayaan ruangan pun sebaiknya diatur sedemikian rupa, agar tidak terlalu kontras dengan pencahayaan dari gadget. Ruangan yang terlalu redup akan menyebabkan kontras yang berlebihan sehingga akan membuat mata menjadi tidak nyaman.

7. Ingatkan anak agar berkedip secara teratur saat sedang menggunakan gadget.

8. Atur agar anak memiliki waktu istirahat yang cukup, serta rajin mengonsumsi sayur dan buah karena baik untuk kesehatan mata. ** Baca juga: Ini Alasan Anda Gemar Makanan Garing & Renyah

Bijaksana menggunakan gadget menghindari anak dari gangguan mata.(ilj/bbs)




Ini Janji JB Bila Terpilih Jadi Gubernur Banten

Mulyadi Jayabaya.(bbs)

Kabar6-Mantan Bupati Lebak dua periode, Mulyadi Jaya Baya atau yang akrab disapa JB, berjanji bakal mengucurkan dana Rp100 miliar ke tiap kabupaten dan kota di Banten.

Tapi, semua itu baru akan direalisasikannya jika nanti sukses memenangi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten pada 2017 mendatang.

Tak hanya itu, Ketua Kadin Banten itu juga mengumbar janji bakal mengucurkan dana sebesar Rp200 juta ke tiap desa dan kelurahan se Banten.

“Jika terpilih jadi Gubernur Banten, nanti saya akan menaikkan APBD Banten. Setiap desa dan kelurahan akan diberi Rp200 juta, sedangkan kabupaten dan kota Rp100 miliar. Ini bentuk keseriusan saya untuk memajukan Banten dan menyejahterakan masyarakat Banten,” ujar JB kepada kabar6.com, Minggu (17/4/2016). **Baca juga: Suzuki Ertiga Dihantam KA di Tangsel.

Itu artinya, jika terpilih maka JB harus menyiapkan anggaran setidaknya sebesar Rp800 miliar untuk delapan kabupaten dan kota se Banten, serta Rp310,2 miliar untuk 1.551 desa dan kelurahan di Banten. **Baca juga: Di Pilgub Banten 2017, Aeng Akui “Takut” dengan WH.

Meski demikian, JB tetap optimis bisa merealisasikan janji itu, dengan cara meningkatkan APBD Banten, tentunya dengan merangkul para pengusaha yang ada. **Baca juga: Andika Hazrumy Tak Terusik Walikota Serang di Pilgub Banten.

“Kita akan merangkul para pengusaha pabrik dan lain-lain. APBD Banten akan meningkat, dan masyarakat juga akan sejahtera. Kami juga akan meningkatkan infastruktur di Banten,” ujarnya.(fir)




Di Pilgub Banten 2017, Aeng Akui “Takut” dengan WH

Wahidin Halim dan Aeng Haerudin.(bbs/tom migran)

Kabar6-Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Banten, Aeng Haerudin mengaku belum berani mencalonkan diri sebagai Gubernur Banten pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten pada 2017 mendatang.

Meski demikian, ia tetap mendaftarkan diri di penjaringan yang digelar partainya, karena telah mendapatkan mandat dari Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Saya belum berani kalau di Gubernur. Karena kami masih memiliki kader terbaik, seperti pak Wahidin Halim (WH),” kata Aeng kepada Kabar6.com, Minggu (17/4/2016). **Baca juga: Anak Tangerang Siap Pimpin Banten Lewat Jalur Independen.

Ia mengungkapkan, baru akan menyerahkan formulir pendaftaran ke partainya pada tenggat akhir saat penutupan penjaringan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten 2017. Nantinya, hasil penjaringan akan diserahkan sepenuhnya kepada DPP Demokrat. **Baca juga: Suzuki Ertiga Dihantam KA di Tangsel.

“Kami juga belum berkoalisi dengan parpol lain. Masih menunggu perintah dari DPP, kan semua keputusan ada disana,” ujarnya.(fir)

**Baca juga: Andika Hazrumy Tak Terusik Walikota Serang di Pilgub Banten.




Suzuki Ertiga Dihantam KA di Tangsel

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sebuah mobil Suzuki Ertiga A 1740 AB dihantam Kereta Api (KA) nomor 1945 dari Tanah Abang menuju Stasiun Serpong di Jalan H.Sukur, Kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (17/4/2016).

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, mobil Suzuki Ertiga mengalami kerusakan di bagian depan.

Informasi yang dihimpun kabar6.com, peristiwa berawal ketika mobil yang dikemudikan Omar Maryana (27), melaju dari Jalan H. Sukur menujuh arah Jalan Raya Rawa Buntu, Kecamatan Serpong Utara.

Di dalam mobil tersebut juga ada lima penumpang, masing-masing Suhanda (39), Mudawati (30), Elvina (8), Muhamad Ajis (26) serta Dewi Purwasih (25). **Baca juga: Sarana Penanggulangan Bencana Tangsel Belum Standarisasi.

Namun saat di perlintasan KA yang tidak dilengkapi dengan palang pintu, secara bersamaan datang KA nomor 1945 dan langsung menghantam bagian depan mobil. **Baca juga: Diduga Mesum, Kepsek SDN Cikuya 1 Bonyok Dihajar Warga.

“Benar, ada Suzuki Ertiga ditabrak KA di Rawa Buntu. Tapi tidak ada korban. Cuma bagian depan mobil rusak. Saat ini kasusnya ditangani Satuan Lalu Lintas (Satlantas),” ujar Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP H. Mansuri.(cep/yud)




Sarana Penanggulangan Bencana Tangsel Belum Standarisasi

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluhkan peralatan penanggulangan bencana yang ada belum memenuhi standarisasi.

Koordinator Lapangan (Korlap) TRC pada BPBD Kota Tangsel Iwan mengharapkan, BPBD kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini memiliki peralatan sebagaimana yang diamanatkan dalam peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor 17 Tahun 2009 tentang Standarisasi Peralatan Penanggulangan Bencana.

“Tangsel ini memiliki sembilan potensi bencana. Harusnya kelengkapan peralatan penanggulangan bencana jadi hal utama, mengingat Pendapatan Asli Daerah (PAD) sangat besar di Tangsel,” ujar Iwan ketika ditemui Kabar6.com di Markas TRC BPBD Tangsel, Minggu (17/4/2016).

Iwan mengungkapkan, saat ini TRC hanya memiliki satu unit mobil rescue yang bukan dibeli menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangsel, melainkan bantuan hibah dari BNPB.

Bila dilihat dari aturannya, Tangsel harus sudah punya 1 unit mobil komando, 1 unit mobil rescue dan 2 mobil operasional. **

“Ketika ada bencana di Tangsel kami seringkali terlambat turun menanganinya karena keterbatasan ini, alhasil kami kerap disindir oleh masyarakat yang menjadi korban bencana, telat lagi telat lagi,” terang Iwan. **Baca juga: Oknum Kepsek Diduga Mesum, Kepala Dindik: Ini Sangat Memalukan.

Dihubungi terpisah, Kepala Seksi (Kasie) Mitigasi pada BPBD Kota Tangsel Essa Nugraha Sudjana menegaskan, target pemenuhan standarisasi peralatan penanggulangan bencana sudah dirinya tuangkan dalam rencana strategis BPBD Kota Tangsel tahun 2016-2021. **Baca juga: Diduga Mesum, Kepsek SDN Cikuya 1 Bonyok Dihajar Warga.

“Insya Allah target standarisasi peralatan penanggulangan bencana itu terpenuhi dan mudah-mudahan didukung pula oleh anggarannya,” pungkas Essa.(ard)




Oknum Kepsek Diduga Mesum, Kepala Dindik: Ini Sangat Memalukan

SDN Cikuya 1, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.(iday)

Kabar6-Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kabupaten Tangerang, Teteng Jumara, mengaku sudah mendengar kabar adanya oknum Kepala Sekolah (Kepsek) yang diamuk warga karena diduga berbuat mesum dengan wanita murid.

Saat ini, Teteng bahkan mengaku sudah mendelegasikan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Kecamatan Solear, untuk turun langsung ke lapangan guna mengecek kebenaran kabar tersebut.
 
Jika terbukti oknum Kepsek dimaksud melakukan perbuatan mesum dengan wali murid, maka dirinya tidak akan segan-segan untuk menjatuhkan sanksi tegas.

“Ini sangat memalukan dunia pendidikan di Kabupaten Tangerang. Secepatnya saya akan ambil tindakan,” ujarnya, Minggu (17/4/2016). **Baca juga: Aniaya Warga Malang, Tiga Pemuda Dibekuk Polisi Tangerang.

Diketahui, SHD, oknum Kepala SDN Cikuya 1, Desa Cikuya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, babak belur dihajar warga sekitar pada Sabtu (16/4/2016) kemarin. **Baca juga: Diduga Mesum, Kepsek SDN Cikuya 1 Bonyok Dihajar Warga.

Bukan tanpa sebab, itu karena sang Kepsek digerebek warga saat berduaan dengan orangtua murid di salah satu ruang kelas SDN tersebut.(iday/agm)




Diduga Mesum, Kepsek SDN Cikuya 1 Bonyok Dihajar Warga

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-SHD, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Cikuya 1, Desa Cikuya, Kecamatan Solear,  Kabupaten Tangerang, babak belur dihajar warga sekitar.

Bukan tanpa sebab, itu karena sang Kepsek digerebek warga saat berduaan dengan orangtua murid di salah satu ruang kelas SDN tersebut.

Oman, salah seorang warga sekitar yang menjadi saksi mata atas peristiwa itu mengatakan, penggerebekan itu berlangsung pada Sabtu (16/4/2016) malam.

“Awalnya saya melihat pelaku datang ke SDN dengan mengendarai motor pukul 19.00 WIB, dan memarkir motornya di depan toilet sekolah. Kemudian pelaku masuk ke dalam ruangan kelas dan mengunci pintu dari dalam,” ujar Oman.

Karena curiga, Oman kemudian memanggil warga, dan bersama-sama menggedor ruang kelas yang terkunci dari dalam tersebut. “Begitu pintu terbuka, saya kaget, karena oknum Kepsek itu sedang berduaan dengan perempuan yang ternyata adalah wali murid,” ujar Oman.

Sementara, warga yang melihat itu langsung marah. Tanpa dikomando, warga langsung menghakimi SHD hingga bonyok.

Takut amarah warga semakin membabi buta, Kades Cikuya, Junaedi, segera bertindak dengan melaporkan hal itu ke Polsek Cisoka. **Baca juga: Pemkab Tangerang Diminta Fokus Awasi Distribusi Raskin

“Untungnya Kades Juned cepat lapor polisi. Hingga, polisi yang datang segera mengamankan SHD dan wanita diduga selingkuhannya itu ke Mapolsek Cisoka. Kalau tidak, bisa lebih parah tuh,” ujarnya. **Baca juga: Anak Tangerang Siap Pimpin Banten Lewat Jalur Independen.

Sementara, Kanit Reskrim Polsek Cisoka, Ipda Dedy Ruswandi yang dikonfirmasi kabar6.com, Minggu (17/4/2016), membenarkan adanya peristiwa amuk massa terhadap oknum Kepsek tersebut. **Baca juga: Aniaya Warga Malang, Tiga Pemuda Dibekuk Polisi Tangerang.

“Benar, warga melaporkan adanya perbuatan asusila. Namun, saya belum dapat kronologis lengkapnya dari anggota yang menangani kasusnya,” ujar Dedy.(iday/agm)




Besok, Penjaringan Balongub Partai Hanura Banten Ditutup

Bendera Hanura.(bbs)

Kabar6-Besok, Senin (18/4/2016), menjadi hari terakhir penyerahan formulir pendaftaran Bakal Calon Gubernur (Balongub) Banten dan Bakal Calon Wakil Gubernur (Balon Wagub) Banten di yang digelar Partai Hanura akan ditutup.

“Besok kita tutup penyerahan penjaringan Balon. Dan, kita sudah menetapkan enam Balon,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Banten, Eli Mulyadi, Minggu (17/4/2016).

Eli melanjutkan, setelah selesai penjaringan, tanggal 24 April para balon ini akan memaparkan visi misi. **Baca juga: Andika Hazrumy Tak Terusik Walikota Serang di Pilgub Banten.

“Setelah kita tetapkan Balonnya, maka akan dilakukan survei dari para Balon. Siapa yang paling bagus dan baik,” ujarnya. **Baca juga: Anak Tangerang Siap Pimpin Banten Lewat Jalur Independen.

Eli juga menjelaskan, pihak DPD akan membuka pintu bagi para Balon untuk berkomunikasi ke DPP Hanura. Tujuannya tak lain untuk bersilaturahmi.(fir)




Bangli di Reni Jaya Dibongkar Jadi Jalan‎ Inspeksi

Genangan banjir yang melanda Perumahan Reni Jaya.(yud)

Kabar6-Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DMBSDA) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku telah menegur warga pemilik bangunan liar atau Bangli di Perumahan Reni Jaya, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang.

Pasalnya, keberadaan Bangli menyebabkan terjadinya penyempitan daerah aliran air hingga berbuntut banjir.

“Dari bangunan yang dibongkar nantinya kami siap bangun jalan inspeksi,” kata Kepala Bidang Bina Manfaat DMBSDA Kota Tangsel, Aji Awan, Minggu (17/4/2016).

Bangli yang berada di atas lahan aliran anak Kali Angke itu persisnya berada di RW 18 dan 21. DBMSDA Kota Tangsel pun telah bersurat pemberitahuan ketiga kali kepada warga perihal rencana pembongkaran Bangli untuk dikembalikan fungsinya sebagai daerah resapan serta jalur inspeksi.

Berdasarkan hasil pengukuran, sisa lahan yang ada diameternya bervariasi. Mulai dari satu hingga tuju meter persegi. Sedangkan kegiatan pembongkaran Bangli , Aji sebutkan, dita‎rgetkan rampung akhir April besok. **Baca juga: BBWSCC Dorong Bikin Skenario Regulasi Penanganan Situ.

“Kami terus melakukan langkah dan pendekatan persuasif kepada warga Reni Jaya. Jika memang warga minta supaya dibantu membongkar tentunya kami siap menurunkan tim pembongkaran,” sebutnya. **Baca juga: Anak Tangerang Siap Pimpin Banten Lewat Jalur Independen.

‎Aji mengaku, suksesi program ini memerlukan kesadaran dari masyarakat sektar. Tujuannya demi kemaslahatan bersama dalam upaya penanggulangan masalah banjir. **Baca juga: Target Perolehan PBB-P2 Tangsel Dipatok Rp260 Miliar.

“Pada prinsipnya warga bersedia untuk penataan ulang. Karena mereka sadar lahan tersebut bukan haknya, dan berdasarkan rapat kemarin 90 persen warga setuju,”‎ tambahnya.(yud)




Aniaya Warga Malang, Tiga Pemuda Dibekuk Polisi Tangerang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Tiga dari empat orang pelaku pengeroyokan terhadap seorang karyawan bengkel las asal Malang, Jawa Timur, di bekuk petugas Polsek Rajeg, Kabupaten Tangerang.

Ketiga pelaku disergap di Kampung Leles, Desa Sindangsari, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Minggu (17/4/2016).

Ketiga orang pelaku, masing-masing berinisial J (23) dan I (26), keduanya tercatat sebagai warga Kampung Kongsi Baru, Desa Mekarsari, kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang.

Sedangkan pelaku lainnya, B (26), diketahui sebagai warga Kampung Leles, Desa Sindangsari, Kecamatan Pasar kemis, Kabupaten Tangerang.

Menurut Kapolsek Rajeg, Ajun Komisaris Teguh, pengeroyokan berawal ketika korban, Suherman Rahman (30), menegur para pelaku yang berisik saat korban sedang beristirahat di tempat kerjanya.

Mendapat tegoran seperti itu, pelaku merasa tidak senang dan menghakimi Suherman hingga babak belur dan tidak sadarkan diri. **Baca juga: Polisi Gerebek Rumah Pengedar Sabu di Tangerang.

Warga sekitar yang melihat pengeroyan itu  kata Kapolsek,  berusaha melerai. Namun pelaku terus menhakimi korban hingga babak belur dan tidak sadarkan diri. **Baca juga: Pemkab Tangerang Diminta Fokus Awasi Distribusi Raskin.

Kemudian oleh korban Kasus tersebut dilaporkan ke Polsek Rajeg untuk diproses sesuai hukum yang berlaku. **Baca juga: Anak Tangerang Siap Pimpin Banten Lewat Jalur Independen.

“Kasus ini masih dalam pemeriksaan petugas.,” kata Kapolsek. Dan satu orang lainnya, JD yang turut melakukan penganiayaan itiu, tambah Kapolsek  masih dalam pengejaran petugas.(alby)