1

Hati-hati..! Sejumlah Ruas Jalan di Tangsel Terendam Banjir

Salah satu ruas jalan di Tangsel yang terendam banjir.(Fbi)

Kabar6-Hujan deras yang mengguyur Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sepanjang Rabu (20/4/2016), membuat sejumlah ruas jalan diwilayah tersebut terendam banjir.

Pantauan kabar6.com, sejumlah ruas jalan yang terendam diantaranya berada di Jalan Raya Serua, persisnya di kawasan Perumahan Bukit Serua, Kecamatan Ciputat.

Dijalan tersebut, ketinggian air banjir yang mencapai 60 centimeter (cm). Tak sedikit kendaraan yang mogok, karena nekat menerebos banjir.

Tak berapa jauh dari kawasan Bukit Serua, genangan air juga terlihat di ruas Jalan Merpati Raya, Sawah Baru, Kecamatan Ciputat. Diwilayah itu, ketinggian air mencapai 40 cm.

Bang Joey, salah seorang pedagang Soto Mie Bogor “Mang Joey” di sisi jalan Merpati Raya, bahkan terpaksa menutup usahanya lantaran lapak yang digunakannya terendam banjir hingga mencapai 60 cm.

“Saya terpaksa tutup sementara mas, karena air masuk ke dalam lapak,” ujar Bang Joey. **Baca juga: Pintu Utama Jebol, Pihak Aeon Mall Sebut “Force Majeure”.

Sementara itu, genangan air juga terlihat di Jalan Pondok Cabe Raya, Pamulang. Meski tidak separah seperti di Bukit Serua dan Jalan Merpati, namun genangan itu juga memicu kemacetan panjang dari arah Pondok Cabe menuju Perempatan Gaplek maupun arah sebaliknya. **Baca juga: Hujan Sesaat, Kawasan Elite BSD Terendam Banjir‬.

Bagi Anda pengendara yang melintasi kawasan tersebut, tak ada salahnya untuk lebih waspada. Karena, permukaan jalan yang tak terlihat akibat tertutup air, bisa membahayakan keselamatan.(K6/Fbi)




Warga Kota Serang Tewas Lemas Saat Hendak Ditangkap Polisi

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Nasib tragis dialami Muhammad Imam Turjumam (50). Pria warga Lingkungan Panggungjati, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten itu, tewas setelah diduga sempat dipukuli oleh sejumlah oknum anggota polisi yang hendak meringkusnya.

Siti Masitoh, istri korban menceritakan bila peristiwa itu bermula, ketika lima anggota polisi yang mengaku dari Polres Serang, mendatangi rumah kontrakannya di Lingkungan Panggungjati, pada Selasa (19/4/2016), sekira pukul 19.00 WIB.

Kehadiran oknum polisi itu, sedianya ingin menangkap suami korban yang di duga terlibat persoalan hutang piutang dan penipuan.

“Empat oknum polisi langsung masuk ke dalam rumah. Sementara seorang lainnya berjaga di luar. Suami saya kemudian diseret keluar, setelah kedua tangannya mengikat ke belakang dengan menggunakan ikat pinggang polisi,” ujar Siti, Rabu (20/4/2016).

Kala itu, Siti sempat berniat meminta penjelasan dari para oknum polisi itu. Namun, niat itu urung dilanjutkan, setelah dirinya mendapatkan bentakan dan cacian.

“Suami kamu ditangkap. Gak usah (minta penjelasan), nanti saja di mobil. Udah jangan banyak omong,” kata Siti menirukan ucapan petugas kepolisian itu.

Setelah itu, lanjut Siti, dia juga melihat beberapa oknum polisi itu memukuli suaminya secara bertubi-tubi. Alhasil, korban sempat mengalami kejang-kejang sebelum kemudian tubuhnya lemas.

“Mulut suami saya merot (miring) setelah dipukul. Suami saya berusaha duduk, tapi ditarik sama salah satu polisi,” jelasnya.

Seiring dengan melemahnya kondisi korban, aparat kepolisian sempat memeriksa urat nadi korban, dan membawanya ke rumah sakit. Namun nahas, nyawa Muhammad Imam Turjumam tak tertolong dan meninggal dunia. **Baca juga: Maju di Jalur Independen, Dimyati Siap Didukung Parpol.

Sang istri bersama kerabat lainnya kemudian mendatangi Polres Serang dan RS dr Dradjat Prawiranegara, untuk menanyakan nasib sang suami dan surat penangkapan. **Baca juga: Warga Cilegon Tolak Pendirian Minimarket.

“Kami sudah cek ke Polres Serang, ternyata surat penangkapan suami saya belum ditanda-tangani. Kami kemudian ke rumah sakit, suami saya sudah terbujur kaku di kamar jenazah. Saya tak sempat menyaksikan sekaratnya,” ujar Siti tak kuasa menahan tangis. **Baca juga: Tipu Toko Sembako, “Pengusaha Catering” Sepatan Ditangkap.

Kini, pihak keluarga korban berencana melaporkan kasus tersebut ke Propam Polda Banten. Sementara itu, jenazah korban masih dilakukan otopsi di RS dr Drajat Prawiranegara.(tmn)




Tipu Toko Sembako, “Pengusaha Catering” Sepatan Ditangkap

Warga Sepatan yang menipu toko sembako.(agm)

Kabar6-Terdesak kebutuhan ekonomi, IG, warga Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, nekat menipu di sebuah toko sembako, Rabu (20/4/2016).

Untuk melancarkan aksinya, pelaku berpura-pura memiliki usaha katering dan ingin membeli sembako dalam jumlah besar.

Aksi IG dimulai dengan cara mendatangi Toko Mandiri Telur dan Sembako milik Kuswanto, dengan memesan 15 buah peti telor serta 10 dus minyak sayur. Pelaku kemudian meminta korban mengantarkan pesanannya ketempat yang pelaku.

“Korban hanya mengantarkan tiga buah peti telur dan 3 dus minyak sayur dengan sepeda motor,” ungkap Kapolsek Sepatan, AKP Iwan Hidayat.

Untuk memuluskan penipuannya, kata Iwan, pelaku meminta korban menunggu didepan Rumah Makan dan menitipkan Suzuki Thunder miliknya sebagai jaminan.

“Sebagai jaminan, pelaku menitipkan kunci motor dan motornya yang sudah usang kepada korban dan membawa motor korban berikut peti telur dan minyak sayur,” kata Iwan. **Baca juga: Dindik Tangerang Segera Panggil Oknum Kepsek Diduga Mesum.

Setelah lebih dari 1 jam menunggu, akhirnya korban baru sadar telah menjadi korban penipuan dan melaporkan ke polsek Sepatan. Tak berselang lama, Resmob Polsek Sepatan berhasil meringkus pelaku. **Baca juga: Pintu Utama Jebol, Pihak Aeon Mall Sebut “Force Majeure”.

Kepada petugas, IG mengaku telah menjual seluruh telur tersebut seharga Rp6 ribu perkilogram, dan minyak sayur Rp5 ribu perliter. “Pengakuannya karena kebutuhan ekonomi hingga pelaku nekat menipu toko sembako,” kata Kapolsek. **Baca juga: Warga Cilegon Tolak Pendirian Minimarket.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.(agm)




Warga Cilegon Tolak Pendirian Minimarket

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Puluhan warga Ciriu, Kelurahan Samangraya, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon menggeruduk kantor kelurahan setempat.

Ya, aksi warga tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan pendirian minimarket di lingkungan mereka. Warga menyebut, keberadaan minimarket tersebut, dikhawatirkan mematikan usaha kecil lingkungannya itu.

“Keberadaan minimarket itu jelas berdampak pada pedagang kecil. Pendiriannya pun tanpa seizin warga,” kata salah seorang warga, Haerudin, Rabu (20/04/16).

Selain itu, warga juga menuding jika pembangunan minimarket tersebut belum belum mangantongi izin dari Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kota Cilegon. Sebab, warga merasa tak pernah memberikan izin pembangunan di lingkungan mereka. **Baca juga: Warga Ciriu Tolak Kehadiran Minimarket.

Sementara, Camat Citangkil yang turut hadir pada pertemuan antara warga dan pihak pengelola minimarket di kantor Kelurahan Samangraya, menjamin bila pengoperasian mini market harus dilakukan setelah pihak pengelola mengantongi izin dari pemerintah. Ia juga mengimbau permasalahan tersebut diselesaikan dengan jalan musyawarah. **Baca juga: Komplotan Curanmor Spesialis Minimarket Ditangkap Polsek Curug.

“Saya jamin, minimarkey tidak boleh beroperasi sebelum ada izin dari BPTPM kota cilegon. Saya juga minta agar warga dan pihak pengelola mengambil sikap tengah yang bisa mengakomodir dari tuntutan warga. Termasuk dintaranya penyerapan tenaga kerja dan CSR bagi lingkungan sekitar,” ujarnya.(sus)




Pintu Utama Jebol, Pihak Aeon Mall Sebut “Force Majeure”

Korban luka dalam peristiwa Aeon Mall.(ist)

Kabar6-Pihak manajemen Aeon Mall membenarkan perihal jebolnya salah satu pintu di loby utama mall yang berlokasi di Kabupaten Tangerang tersebut, Rabu (20/4/2016).

Akibat peristiwa itu, ada 12 orang yang berada dilokasi terluka, dan kini sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Marcom Manager Aeon Mall, Wenny Wang, saat dikonfirmasi membenarkan dan menyebut peristiwa itu sebagai force majeure.

“Sudah dalam penanganan. Sudah kami bawa ke rumah sakit. Jumlahnya 12 orang, termasuk orang dalam mall. Tidak semua customer. Ada anak kecil 1 orang,” jelasnya kepada wartawan. **Baca juga: 12 Orang Luka, Polsek Pagedangan Selidiki Peristiwa Aeon Mall.

Diketahui, peristiwa itu sempat memicu kepanikan pengunjung yang tengah berada di mall tersebut. Polisi masih menyelidi peristiwa itu.(abie/cep/agm/rani)




Polisi Tangkap Bandar Sabu di Cipondoh

Bandar sabu Cipondoh yang disergap polisi.(agm)

Kabar6-Satuan Narkoba Polres Kota (Polresta) Tangerang berhasil membekuk seorang bandar sabu berinial MA (30), berkat informasi dari masyarakat.

MA ditangkap di sebuah rumah di Kampung Gunung, Kalurahan Cipondoh, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Rabu (20/4/2016).

Kasat Narkoba Polresta Tangerang, Kompol Agus Hermanto mengungkapkan, pengrebekan berawal dari Informasi masyarakat adanya pengedar narkoba dari Kota Tangerang.

Setelah melakukan pendalaman, polisi mencurigai MA (30) dan langsung melakukan penggrebekan dirumah kontrakan pelaku.

“Dari pengrebekan tersebut kami mendapatkan empat paket sabu senilai Rp3 juta rupiah,” kata Kasat. **Baca juga: Hujan Sesaat, Kawasan Elite BSD Terendam Banjir‬.

Sayangnya, kepada petugas, MA lebih memilih bungkam dan mengaku barang haram tersebut diperoleh sendiri. “Pelaku tidak mau mengaku, untuk sementara ini kasusnya masih kami kembangkan,” kata Agus. **Baca juga: 12 Orang Luka, Polsek Pagedangan Selidiki Peristiwa Aeon Mall.

Atas perbuatannya, MA dijerat Undang-undang narkotika Pasal 111 jo 114 jo 127 UU RI No. 35 tahun 2009, dengan ancaman hukuman kurungan 7 tahun penjara.(agm)




Meriahnya Perayaan Hari Kartini Ala Penyandang Disabilitas di Tangsel

Anak disabilitas tampak mengenakan pakaian ala RA Kartini.(Fbi)

Kabar6-Sejumlah penyandang disabilitas se-Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memperingati Hari Kartini di Pos Rehabilitasi Sosial Disabilitas di Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Rabu (20/4/2016).

Dalam perayaan pertama kalinya ini, ada sejumlah kegiatan yang dilakukan. Seperti jalan santai, lomba mewarnai, lomba kostum terbaik dan lainnya.

Tak hanya itu, para penyandang disabilitas ini, juga dilibatkan dalam acara potong tumpeng dan doa bersama yang menjadi rangkaian peringatan Hari Kartini.

Ketua Umum Yayasan Sayap Ibu (YSI) Bintaro, Renowati Hardjosubroto mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk mengenalkan perjuangan RA. Kartini.

Itu karena para penyandang disabilitas juga dianggap mempunyai hak dalam berprestasi serta berhak mendapatkan pendidikan yang layak. **Baca juga: Dinkes Tangerang Evaluasi Program Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir.

Pantauan kabar6.com dilokasi, para penyandang disabilitan tampak begitu antusias mengikuti rangkaian acara dalam perayaan Hari Kartini tersebut.(K6/Fbi)




KPU Banten: Penyerahan Dukungan KTP Calon Independen 3 Agustus

Ketua KPU Banten, Agus Supriyatna.(zis)

Kabar6-Peraturan KPU yang mewajibkan pembubuhan materai pada berkas surat pernyataan dukungan masyarakat bagi bakal calon Gubernur Banten yang maju dari jalur perorangan atau independen, menuai polemik.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten, Agus Supriyatna menilai, pembubuhan materai hanya diwajibkan untuk rekapitulasi berkas dukungan di tingkat desa atau kelurahan.

“PKPU itu masih uji publik, dan masih draf pembahasan. Kalau liat Komentar KPU itu per desa bukan perorangan,” Agus Supriyatna ditemui di Gedung KNPI Banten, Rabu (20/4/2016).

Sementara itu, jumlah dukungan yang dikumpulkan oleh calon independen harus mencapai 7,5 persen dari jumlah daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilgub Provinsi Banten.

“Jika mengacu kepada pernyataan MK harus 7,5 persen. Setelah kami hitung-hitung itu sekitar 600 ribu KTP dukungan,” pungkasnya. **Baca juga: Merapat ke Demokrat, Andika Sebut WH Layak di Banten.

Dukungan tersebut, harus diserahkan mulai 3 hingga 7 Agustus 2016. Berkas tersebut, nantinya akan kembali diverifikasi oleh KPU. **Baca juga: Maju di Jalur Independen, Dimyati Siap Didukung Parpol.

“Ada dua tahapan untuk calon independen, penyerahan dan pendaftarannya. Dan, pendaftarannya bareng dengan bakal calon dari jalur parpol pada 9 sampai 21 September 2016,” kata Agus.(zis)

**Baca juga: 12 Orang Luka, Polsek Pagedangan Selidiki Peristiwa Aeon Mall.




Dindik Tangerang Segera Panggil Oknum Kepsek Diduga Mesum

Kepala Dindik Kabupaten Tangerang, Teteng Jumara.(bbs)

Kabar6-Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tangerang, segera memanggil SHD, Kepala SDN Cikuya 1, Desa Cikuya, Kecamatan Solear.

Itu terkait terungkapnya kasus mesum yang dilakukan SHD bersama dengan HNE, wanita wali murid di SDN tersebut.

“Segera kita panggil Kepsek SHD. Karena kita sudah menerima laporan dari pihak Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Kecamatan Solear,” ujar Kepala Dindik Kabupaten Tangerang, Teteng Jumara, Rabu (20/4/2016).

Ditanya terkait hasil laporan UPT Pendidikan Kecamatan Solear, Teteng menyebut bila laporan dari UPT dan pihak kepolisian sama bahwa SHD berbuat tindakan tersebut. **Baca juga: Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang Minta Oknum Kepsek Dipecat.

“Apabila dia (SHD) memang terbukti bersalah, sanksinya akan dimutasi. Atau yang paling berat adalah pemecatan,” pungkasnya. **Baca juga: Diduga Mesum, Kepsek SDN Cikuya 1 Bonyok Dihajar Warga.

Saat ini, SHD masih menjabat sebagai kepala sekolah SDN Cikuya 1, Desa Cikuya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.(Shy)




Maju di Jalur Independen, Dimyati Siap Didukung Parpol

Achmad Dimyati Natakusumah, saat menggelar konfrensi pers.(tmn)

Kabar6-Putra daerah asli kelahiran Tangerang, Achmad Dimyati Natakusumah memastikan diri untuk maju di Pemilihan Gubernur Banten (Pilgub) 2017 mendatang.

Kepastian itu disampaikan langsung oleh Dimyati, dalam konferensi pers di salah satu rumah makan di Tangerang, Rabu (20/4/2016).

“Kalau Allah berkehendak dan setelah saya melakukan istikharah, saya nyatakan siap maju melalui jalur independen. Saya akan menuju Banten Satu (Sejahtera, Adil, Tertib dan Unggul) bersama dulur Dimyati,” tegas Dimyati.

Mantan Bupati Pandeglang dua periode itu menyebut, saat ini pihaknya sudah berhasil meraih 700 ribu kartu tanda penduduk (KTP).

Itu artinya, dia hanya butuh 300 ribu KTP lagi untuk lolos di jalur independen dan bersaing dengan Calon Gubernur yang notabenenya berasal dari koalisi partai. **Baca juga: Anak Tangerang Siap Pimpin Banten Lewat Jalur Independen.

Lebih jauh pria kelahiran Tangerang, 17 September 1966 itu menegaskan, dirinya maju dari jalur independen karena ingin menguji publik. Meski demikian, dia tak menutup diri dari dukungan partai politik. **Baca juga: Plafon Aeon Mall Jebol, Kapolsek Sebut Ada Korban Luka.

“Saya hanya kurang 300 ribu KTP. Bismillah saja. Dan, bila ada parpol yang mau dukung, akan saya serahkan pemilihan wakil untuk pendamping ke koalisi partai yang mendukung saya,” katanya.(tmn)