1

Kemenag Kabupaten Tangerang Ajak Madrasah Jadi Pelopor Lingkungan

Gerakan tanam pohon oleh Kemenag Kab. Tangerang.(ist)

Kabar6-Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang mengajak seluruh Madrasah di wilayahnya, untuk menjadi pelopor dalam menjaga dan melestarikan alam.

Demikian disampaikan Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU), Asep Maman Kurnia, saat menyambut rombongan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tangerang yang mengadakan Gerakan Menanam 100 Pohon di Kantor Kemenag Kabupaten Tangerang, dalam rangka peringatan Hari Bumi, Jum’at (22/4/2016), kemarin.

Asep, mengajak seluruh warga Madrasah di Kota Seribu Industri ini agar menyiapkan diri menjadi green madrasah atau Green Islamic School. Ini sesuai dengan program yang telah dirancang Kemenag dalam rangka mempersiapkan road map green madrasah.

“Saya dahulu pernah merancang agar madrasah itu selalu menjadi garda terdepan dalam menjaga lingkungan” ujarnya.

Senada, diungkapkan Kepala Seksi  Pendidikan Madrasah (Kasi Penma) Kemenag Kabupaten Tangerang, Ahmad Rifaudin, Madrasah harus  menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Sehingga, Madrasah bisa menjadi teladan bagi semua lembaga pendidikan.

“Kita akan menjadi pelopor sebagai lembaga pendidikan yang peduli lingkungan,” tegasnya.

Rifa menambahkan, pihaknya mencontohkan MAN 1 Tangerang yang bisa menggerakan kepedulian terhadap lingkungan dengan melakukan gerakan menanam 100 pohon. Ini, tampak jelas bahwa madrasah peduli terhadap alam dan bumi.

Gerakan menanam 100 pohon yang dilakukan MAN 1 Tangerang, merupakan serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati hari bumi. Gerakan ini di motori Mantapala, sebuah organisasi ekstra kurikuler khusus pencinta alam di MAN 1 Tangerang.

Kegiatan tersebut, di ikuti lebih dari 600 siswa dengan Tema yang diangkat “Dari MAN 1 Tangerang, Untuk Bumi yang lestari”.

Sementara itu, Yana Karyana, Pembina dan Panitia Gerakan Menanam 100 Pohon ini mengatakan bahwa gerakan yang dilakukan MAN 1 Tangerang sebagai Sekolah adiwiyata dan sekolah sehat, peduli dan peka dalam melestarikan bumi. **Baca juga: PeaceSoft Siapkan Plaftorm E-commerce Tandingi Alibaba.

Dalam acara itu, seluruh siswa MAN 1 Tangerang, membacakan deklarasi  mengecam pembangunan yang dilakukan para pengusaha tak mempedulikan lingkungan hidup. **Baca juga: Besok, Megawati Peringati Hari Bumi di Banten.

“Kita sangat mengecam tindakan para pengusaha dan para pengembang pembangunan tanpa peduli terhadap lingkungan hanya demi pundi-pundi kapital,” tegas Alifatul Aulia Prambudi, siswa MAN1 Tangerang, pembaca deklarasi.(YK/K6)




Polisi Hentikan Pencarian Kaki Janda Korban Mutilasi

Tim gabungan saat mencari potongan kaki janda hamil korban mutilasi.(shy)

Kabar6-Tim Gabungan dari Polres Kota Tangerang, Polsek Cikupa, Polda Metro Jaya dan Tagana, akhirnya menghentikan proses pencarian terhadap potongan kaki Nur Astiyah, janda hamil korban mutilasi yang ditemukan di Desa Telaga Sari, pada Rabu (13/4/2016) lalu.

“Untuk sementara waktu, pencarian kaki dihentikan. Karena jajaran kepolisian sendiri kesulitan mencari kaki korban yang dibuang ke sungai disekitar Kabupaten Tangerang,” ungkap Kapolsek Cikupa, Kompol Gunarko, Sabtu (23/4/2016).

Gunarko menambahkan, pencarian kaki akan kembali dilakukan apabila, masyarakat menemukan potongan kaki. “Bisa kita lanjutkan lagi, kalau ada informasi warga adanya temuan kaki,” ujarnya. **Baca juga: Ingin Lihat wajah Pelaku Mutilasi, Dua Warga Pingsan.

Diketahui, tubuh Nur Astiyah ditemukan terpotong dalam tiga bagian di rumah kontrakannya di Kampung Cikupa, Desa Telaga Sari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, pada Rabu (13/4/2016) lalu. **Baca juga: Sudah 19 Saksi Diperiksa Terkait Kasus Mutilasi Janda Hamil.

Saat ditemukan, tubuh janda beranak dua itu, hanya tersisa bagian tubuh dan kepala saja. Sedangkan bagian tangan dan kaki hilang. Beberapa jam kemudian, polisi menemukan potongan tangan diduga milik korban. Kini, tinggal potongan kaki yang belum ditemukan.(Shy)

**Baca juga: PeaceSoft Siapkan Plaftorm E-commerce Tandingi Alibaba.




Ingin Lihat Wajah Pelaku Mutilasi, Dua Warga Pingsan

Warga tampak berjejal di lokasi mutilasi.(shy)

Kabar6-Membludaknya warga di rumah kontrakan H. Malik yang menjadi lokasi mutilasi, di Kampung Cikupa Rt 12/01, Desa Talaga Sari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, memicu situasi tidak kondusif.

Lantaran berdesak-desakan, sejumlah warga yang ingin menyaksikan langsung sosok pelaku mutilasi, Kusmayadi alias Agus, akhirnya jatuh pingsan.

“Iya tadi ada dua warga yang pingsan, anak kecil dan remaja putri. Mereka sesak nafas setelah desak-desakan dilokasi, karena ingin lihak sosok pelaku mutilasi,” ujar Halim, warga sekitar.
 
Para warga yang pingsan tersebut, kemudian dievakuasi ke rumah warga terdekat untuk mendapatkan pertolongan. “Sudah sadar sih katanya,” ujar Halim lagi.

Diketahui, hari ini polisi berencana menggelar pra rekontruksi kasus mutilasi di Kampung Cikupa, Rt 12/01, Desa Talaga Sari, Kecamatan Cikupa.

Namun, membludaknya warga yang ingin melihat wajah pelaku sekaligus jalannya pra rekonstruksi, membuat situasi menjadi tidak kondusif. **Baca juga: Sudah 19 Saksi Diperiksa Terkait Kasus Mutilasi Janda Hamil.

Polisi bahkan terpaksa menunda pelaksanaan pra rekonstruksi tersebut. Rencananya, pra rekonstruksi akan dilakukan di lokasi lain. **Baca juga: Khawatir Keamanan, Polisi Batalkan Pra Rekonstruksi Kasus Mutilasi.

Diketahui, jasad Nur Astiyah, janda beranak dua korban mutilasi ditemukan di rumah kontrakannya di Desa Telaga Sari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang pada Rabu (13/4/2016) lalu. **Baca juga: PeaceSoft Siapkan Plaftorm E-commerce Tandingi Alibaba.

Saat ditemukan, jasad wanita hamil itu hanya tinggal bagian kepala dan tubuh saja. Sedangkan bagian tangan dan kakinya hilang.
 
Beberapa jam kemudian, polisi kembali memukan potongan tangan yang diduga milik wanita hamil tersebut. Saat ini, potongan kaki korban masih belum berhasil ditemukan.(shy)




Sudah 19 Saksi Diperiksa Terkait Kasus Mutilasi Janda Hamil

Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti.(shy)

Kabar6-Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti menegaskan, penyidikan kasus mutilasi yang dilakukan Kusmayadi alias Agus terhadap Nur astiyah, ditangani oleh Polres Kota (Polresta) Tangerang.

Sampai saat ini, pihak kepolisian telah memeriksa sebanyak 19 saksi. Seorang diantaranya merupakan saksi kunci, RI.

“Kami (Polda Metro Jaya) hanya membantu Polresta Tangerang dan Polsek Cikupa untuk menuntaskan kasus ini. Sekarang, Agus sudah tertangkap. Kasusnya kami limpahkan sepenuhnya ke Polresta dan Polsek,” ungkap Krishna Murti, Sabtu (23/4/2016).

Kusmayadi alias Agus sendiri akan dijerat dengan pasal 340 dengan ancaman hukuman seumur hidup atau hukuman mati.

Terkait batalnya pra rekonstruksi hari ini, Krishna menyebut kemungkinan akan dilakukan di tempat lain. “Pra rekontruksi kemungkinan akan dilakukan di lokasi kejadian, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Diketahui, jasad Nur ditemukan di rumah kontrakannya di Desa Telaga Sari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang pada Rabu (13/4/2016) lalu. **Baca juga: Khawatir Keamanan, Polisi Batalkan Pra Rekonstruksi Kasus Mutilasi.

Saat ditemukan, jasad wanita hamil itu hanya tinggal bagian kepala dan tubuh saja. Sedangkan bagian tangan dan kakinya hilang. **Baca juga: Penasaran Sosok Pelaku Mutilasi, Warga Kepung Kontrakan H. Malik.
 
Beberapa jam kemudian, polisi kembali memukan potongan tangan yang diduga milik wanita hamil tersebut. Dan, hingga kini potongan sepasang kaki milik korban masih belum ditemukan.(shy)

**Baca juga: PeaceSoft Siapkan Plaftorm E-commerce Tandingi Alibaba.




Besok, Megawati Peringati Hari Bumi di Banten

Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri.(bbs)

Kabar6-Ketua umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, dijadwalkan akan memperingati hari bumi internasional di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (24/4/2016) besok.

“Saya menyambut baik, anak proklamator, founding father Soekarno, concern terhadap lingkungan,” kata Kepala Balai Tahura Banten, Asep Mulya, saat dihubungi melalui blackberry masangernya, Sabtu (23/4/2016). **Baca juga: Khawatir Keamanan, Polisi Batalkan Pra Rekonstruksi Kasus Mutilasi.

Dirinya bercerita bahwa ditahun 2003 lalu, saat pertama kali Megawati meresmikan Tahura, putri proklamator itu menanam pohon meranti yang kini telah tumbuh besar. “Beliau sebelumnya pernah ke Tahura dan menanam pohon meranti,” tegasnya. **Baca juga: Bang Ben: Tidak Ada Tawar Menawar Dalam Penertiban Alang-alang.

Dalam peringatan hari bumi internasional tersebut, Megawati akan meninjau pengobatan dan baksos DPP PDIP hingga penanaman pohon. **Baca juga: PeaceSoft Siapkan Plaftorm E-commerce Tandingi Alibaba.

Bahkan mantan presiden RI ini direncanakan akan ditemani oleh para petinggi DPP PDIP yang juga menjadi pejabat di negeri ini.(tmn/zis)




Khawatir Keamanan, Polisi Batalkan Pra Rekonstruksi Kasus Mutilasi

Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti.(abie)

Kabar6-Pra rekontruksi kasus mutilasi yang dilakukan oleh Kusmayadi alias Agus kepada Nur Astiyah di Kampung Cikupa, Rt 12/01, Desa Telaga Sari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, akhirnya dibatalkan.

Itu karena membludaknya jumlah warga yang datang ke lokasi untuk melihat langsung sosok tersangka mutilasi Kusmayadi alias Agus, hingga polisi khawatir dengan kondisi keamanan.

“Rekontruksinya kita batalkan, karena antusias warga yang ingin melihat tersangka Agus ini sangat tinggi. Khawatir nantinya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkap Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti kepada wartawan, Sabtu (23/4/2016).

Pantauan kabar6.com, memang antusias warga yang datang kelokasi tak terbendung. Bahkan, saat polisi datang untuk melakukan pengecekan, warga sempat melakukan aksi dorong dorongan dan meneriaki anggota kepolisian untuk menghukum Agus seberat-beratnya.

Diketahui, jasad Nur ditemukan di rumah kontrakannya di Desa Telaga Sari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang pada Rabu (13/4/2016) lalu. **Baca juga: Bang Ben: Tidak Ada Tawar Menawar Dalam Penertiban Alang-alang.

Saat ditemukan, jasad wanita hamil itu hanya tinggal bagian kepala dan tubuh saja. Sedangkan bagian tangan dan kakinya hilang. **Baca juga: Penasaran Sosok Pelaku Mutilasi, Warga Kepung Kontrakan H. Malik.
 
Beberapa jam kemudian, polisi kembali memukan potongan tangan yang diduga milik wanita hamil tersebut. Dan, hingga kini potongan kaki korban masih belum ditemukan.(shy)

**Baca juga: PeaceSoft Siapkan Plaftorm E-commerce Tandingi Alibaba.




Pengunjung Kawasan Alang-alang Diklaim Berkurang

Satpol PP Tangsel saat simulasi penertiban Alang-alang‎.(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) mengaku telah dua kali melayangkan surat pemberitahuan kepada semua pelaku usaha hiburan di kawasan Alang-alang, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong.

Langkah itu ditempuh, terkait rencana pembongkaran terhadap semua bangunan rumah kontrakan yang dijadikan industri hiburan pemuas syahwat terselubung.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangsel, Azhar Syam’un Rachmansyah‎ mengatakan, institusinya sudah menyebar surat pemberitahuan tahap kedua pada Jum’at kemarin.

Surat itu menginformasikan adanya rencana program penertiban kawasan Alang-alang oleh pemerintah daerah. “Mungkin untuk surat pemberitahuan ketiga akan kita berikan Senin besok,” katanya, Sabtu (23/4/2016).

Azhar mengaku, dari informasi petugas di lapangan, rencana penertiban yang diumumkan melalui surat pemberitahuan itu, berdampak cukup signifikan. Buktinya, pengunjung ke kawasan itu mulai berkurang.

Iapun tak menampik bila para pelaku usaha yang mayoritas merupakan warga urban ikut-ikutan cemas, lantaran bisnisnya terancam gulung tikar akibat sepinya tamu pengunjung.

Diketahui, kawasan hiburan di Alang-alang dikabarkan sudah beroperasi sejak puluhan tahun silam sebelum pemekaran daerah di Kota Tangsel bergulir. Lokasi hiburan kelas menengah ke bawah ini sudah pernah ditertibkan tapi berujung gagal. **Baca juga: PeaceSoft Siapkan Plaftorm E-commerce Tandingi Alibaba.

Bahkan sampai pernah ada aksi demo yang dilakukan oleh kalangan ibu-ibu pengajian. Tapi tetap tidak mempan. Alhasil, geliat industri hiburan dan pemuas syahwat di Alang-alang tetap bertahan hingga kini. **Baca juga: Bang Ben: Tidak Ada Tawar Menawar Dalam Penertiban Alang-alang.

Aparatur wilayah setempat menginventarisir, sedikitnya ada 30 unit bangunan rumah kontrakan yang dijadikan industri hiburan dan pemuas syahwat. **Baca juga: Penasaran Sosok Pelaku Mutilasi, Warga Kepung Kontrakan H. Malik.

Lokasinya persisnya terlet‎ak di RT 01 RW 06, Buaran, Kecamatan Serpong. Di kawasan itu terdapat sekitar 300 orang wanita penghibur yang setiap harinya selalu siap melayani pria hidung belang.(yud)




Bang Ben: Tidak Ada Tawar Menawar Dalam Penertiban Alang-alang

Demo warga menolak prostitusi.(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) memastikan, tidak ada opsi tawar menawar dalam rencana pembongkaran kawasan bisnis prostitusi Alang-alang, di Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong. 

Demikian dikatakan Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, Sabtu (23/4/2016). “Jangan sampai mereka kabur duluan pas kita tertibkan. Dan, kembali datang setelah kita pergi,” katanya.

Menurut Bang Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie, di lokasi Alang-alang banyak terdapat salon, panti pijat plus-plus serta cafe yang menyediakan minuman beralkohol lengkap dengan wanita penghiburnya.

“Kita memastikan bakal memulangkan semua wanita penghibur dari Alang-alang ke daerah asalnya masing-masing,” ujarnya.

Ia juga menyebut telah menginstruksikan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat untuk membongkar semua bangunan bisnis maksiat di Alang-alang. “Kami tidak akan merelokasim” ujarnya. **Baca juga: Penasaran Sosok Pelaku Mutilasi, Warga Kepung Kontrakan H. Malik.

Bang Ben mengklaim, bila program penertiban kawasan prostitusi terselubung yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun itu, juga melibatkan sejumlah elemen berwenang lainnnya. Seperti aparatur TNI/Polri, tokoh serta alim ulama dan tokoh masyarakat. **Baca juga: Warga Desa Cisoka Keluhkan Sikap “Kaku” Aparatur Kecamatan.

“Penggusuran ini mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk mensterilkan Alang-alang. Jadi tidak ada kendala yang berarti‎,” tambah Bang Ben.(yud)

**Baca juga: PeaceSoft Siapkan Plaftorm E-commerce Tandingi Alibaba.




Penasaran Sosok Pelaku Mutilasi, Warga Kepung Kontrakan H. Malik

Warga memadati rumah kontrakan korban mutilasi.(shy)

Kabar6-Ratusan warga di Kampung Cikupa Rt 12/01, Desa Talaga Sari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang memadati jalan, tepatnya di depan kontrakan milik H Malik.

Ya, warga hadir karena merasa penasaran dengan sosok pelaku pembunuh Nur Astiyah, wanita hamil korban mutilasi yang ditemukan di dalam kontrakan tersebut.

Polisi sengaja datang ke lokasi dengan membawa tersangka, Kusmayadi alias Agus, guna melakukan pra rekonstruksi atas kasus mutilasi yang dilakukan tersangka. **Baca juga: Janda Korban Mutilasi Bakal Dimakamkan Disamping Ayahnya.

“Kami penasaran kepengen tahu makanya pelaku itu seperti apa, dari jam tujuh pagi sudah rame disini,” ujar Khusnul, Sabtu (23/4/2016). **Baca juga: Warga Desa Cisoka Keluhkan Sikap “Kaku” Aparatur Kecamatan.

Membludaknya warga, tak urung membuat pihak Polsek Cikupa sempat kesulitan mengatur antusias warga yang ingin menyaksikan pra rekontruksi yang dilakukan oleh tim gabungan Polda Metro Jaya, Polresta Tangerang dan Polsek Cikupa.(shy)

**Baca juga: PeaceSoft Siapkan Plaftorm E-commerce Tandingi Alibaba.




Warga Desa Cisoka Keluhkan Sikap “Kaku” Aparatur Kecamatan

Bupati Tangerang saat memantau wilayahnya.(bbs)

Kabar6-Ketua RW dan RT di Desa Cisoka, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, meradang. Itu karena tidak diizinkannya warga untuk meminjam mesin pemotong rumput oleh pihak Kecamatan Cisoka.

Akibatnya, pihak RW dan RT yang tengah menggalakkan kegiatan Jumat Bersih diwilayahnya menjadi terhambat.

“Sebenarnya yang ada di kantor Kecamatan itu punya orang kecamatan atau warga sih. Kok kami pinjam saja tidak diperbolehkan,” ungkap Pito, Ketua RT 07 Desa Cisoka kepada kabar6.com, Sabtu (23/4/2016).

Warga juga mengeluhkan perihal adanya prosedur pengisian data peminjaman aset milik kecamatan terlebih dahulu. Padahal, program Jumat Bersih yang kami gelar merupakan amanat Bupati Tangerang.

“Selain mengisi data pinjam aset, kami juga diminta untuk mengembalikan gerobak sampah yang sebelumnya dipinjam pihak desa sebelumnya,” ujar Pito.

‎Terpisah, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Desa Cisoka, Nanda Novelan menyayangkan sikap pihak kecamatan yang dinilai terlalu kaku.

Itu mengingat kegiatan bersih-bersih yang dilakukan, bertujuan untuk menekan angka penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) yang tengah marak saat musim penghujan. **Baca juga: Bocah 8 Tahun Dianiaya Kakak Tiri di Pamulang

“Sejak bulan Desember 2015 sampai sekarang, jumlah wabah DBD mencapai 15 orang, dan mungkin bisa bertambah jika masyarakat yang mau memerangi DBD malah dihambat seperti ini,” cetus Nanda. **Baca juga: PeaceSoft Siapkan Plaftorm E-commerce Tandingi Alibaba.

Hingga berita ini diturunkan pihak kecamatan Cisoka belum dapat dikonfirmasi terkait keluhan warga.(agm)