1

Polsek Ciputat Sergap Pengguna Ganja

Barang bukti ganja yang disita polisi.(cep)

Kabar6-Jajaran Polsek Ciputat menyergap seorang pria pengguna narkoba jenis ganja di Jalan Siliwangi, tepatnya di SPBU Kelurahan Pondok Benda , Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Pelaku diketahui berinisial MH (26), warga yang tinggal tak jauh dari SPBU Pondok Benda. **Baca juga: Aneh, Pelajar di Tangerang Masih Corat-coret seragam.

“Saat digeledah, ditemukan paket ganja yang dikemas dalam tiga plastik bening,” ujar Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP H. Mansuri, Selasa (19/4/2016). **Baca juga: Ada Pohon Tumbang, Hindari Jalan Cendrawasih Ciputat.

Kasus tersebut kini ditangani Polsek Ciputat.(cep)




Walikota Cilegon Akan Pertemukan Kembali Buruh dengan PT KS

Walikota Cilegon, Tb. Iman Ariyadi.(bbs)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon, akan mempertemukan buruh dengan PT Krakatau Steel (KS), untuk kembali melakukan mediasi terkait dengan tuntutan buruh atas pembayaran pesangon dan uang penghargaan masa kerja selama dua tahun.

Hal itu disampaikan Walikota Cilegon, Tubagus Iman Ariyadi, menyusul tidak adanya titik temu dalam mediasi antara buruh dengan pihak PT KS yang berlangsung hari ini, Selasa (19/4/2016).

“Para vendor dalam PT KS akan kita kumpulkan lagi untuk berembuk, guna mencari kesepakatan agar ada jaminan kepada para buruh,” ujar Iman, Selasa (19/4/2016).

Menurut Iman, persoalan itu sedianya cuma karena ketidakpercayaan antara kedua belah pihak dalam persoalan itu.

“Ini harus selesai, agar tidak mengganggu stabilitas keamanan dan iklim investasi di wilayah Kota Cilegon,” kata Walikota lagi. **Baca juga: Merapat ke Demokrat, Andika Sebut WH Layak di Banten.

Diketahui, ratusan buruh PT KS menggeruduk Pemkot Cilegon. Mereka mengadukan perihal belum dibayarkannya uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja buruh selama dua tahun. **Baca juga: Tuntut Pesangon, Buruh PT KS Geruduk Pemkot Cilegon.

Buruh juga meminta Walikota turun tangan membantu menyelesaikan persoalan tersebut. Namun, mediasi yang dilakukan hari ini, tidak menemukan kata sepakat antara buruh dengan pihak perusahaan.(sus)




Tuntut Pesangon, Buruh PT KS Geruduk Pemkot Cilegon

Aksi buruh saat menggeruduk Pemkot Cilegon.(sus)

Kabar6-Ratusan buruh PT Krakatau Steel (KS), menggeruduk Kantor Walikota Cilegon, di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Cilegon, Selasa (19/4/2016).

Ya, para buruh mengadukan nasib mereka terkait pembayaran pesangon dan uang penghargaan masa kerja selama dua tahun, yang semestinya dibayarkan vendor PT KS.

Namun, pihak perusahaan meminta para buruh untuk menandatangani Surat Perjanjian Ikatan Kerja (SPIK) yang baru, sebelum pencairan pesangon sebesar 13,3 persen dari uang simpanan pensiun para buruh.

Para buruh meminta agar Walikota Cilegon menengahi permasalahan itu. Namun sayangnya, mediasi yang dihadiri perwakilan dari PT KS itu berlangsung alot dan tidak menemukan titik temu.

“Kami kesini untuk mengadu ke Pak Wali (Tubagus Iman Ariyadi), agar pihak perusahaan membayarkan uang pesangon masa kerja dua tahun yang seharusnya kami terima. Karena sampai saat ini perusahaan hanya janji saja. Kami tidak mau ada tandatangan SPIK yang baru sebelum pesangon yang dulu dibayarkan pihak perusahaan,” kata Ketua Serikat Buruh PT KS, Sanudin, usai menggelar mediasi di aula Setda Kota Cilegon. **Baca juga: Merapat ke Demokrat, Andika Sebut WH Layak di Banten.

Sementara, pihak perusahaan yang mewakili vendor, tetap enggan menjanjikan pembayaran uang yang dituntut buruh, sebelum adanya penandatanganan SPIK yang baru. **Baca juga: 66 PSK Dadap Terancam Tidak Dapat Uang Kerohiman Kemensos.

“Kami sarankan buruh segera menandatangani SPIK yang baru itu yang terbaik, nanti baik uang lembur maupun uang shift kita bicarakan lagi. Dan, kami akan bayarkan pesangon dua tahun masa kerja sebelumnya setelah perjanjian baru,” kata General Affair PT KS, Agus Nizar Vidiansyah.(sus)




Merapat ke Demokrat, Andika Sebut WH Layak di Banten

Anggota DPR RI, Andika Hazrumy.(zis)

Kabar6-Anggota Komisi III DPR RI, Andika Hazrumi, menyatakan siap berkoalisi dengan Partai Demokrat di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017 mendatang.

Menurutnya, koalisi itu tentu bertujuan untuk memperkuat politik di Banten, sehingga dapat mempermudah pembangunan. Baik dari sektor infrastruktur, kesehatan hingga pendidikan.

“Intinya, saya mendaftar ke DPD Partai Demokrat, untuk membuka komunikasi politik dan membangun koalisi yang kuat,” ujar pria yang akrab disapa Aa itu usai menyerahkan formulir ke DPD Demokrat Banten, Selasa (19/4/2016).

Tak hanya itu, politisi muda dari Partai Golkar ini juga mengaku mengidolakan Wahidin Halim (WH), politisi Partai Demokrat yang digadang-gadang bakal diusung maju di Pilgub Banten. **Baca juga: Ogah Jadi “Keledai”, WH Siap Kalahkan Rano di Pilgub Banten.

“Pak WH itu merupakan sosok yang memiliki kualitas dan kapabilitas di Banten. Dan, saya juga sudah menganggap WH adalah orang tua saya,” tuturnya. **Baca juga: WH Klaim Lebih Paham Kelola Anggaran Ketimbang Rano.

Disinggung peluangnya di Demokrat, Andika mengaku pasrah. “Saya hanya bisa menunggu keputusan dari Demokrat,” ujarnya lagi.(zis)

**Baca juga: Jaringan Sahabat Andika Tersebar Masif di Tangsel.




Aneh, Pelajar di Tangerang Masih Corat-coret seragam

Aksi corat-coret seragam yang dilakukan pelajar di Tangerang.(shy)

Kabar6-Ujian Nasional (UN) tingkat SMA di telah selesai digelar sejak beberapa minggu lalu. Namun, sekelompok pelajar di Kabupaten Tangerang, sampai hari ini masih tampak melakukan aksi corat-coret seragam.

Meski aksi para pelajar itu agak aneh dan bisa dibilang terlambat, namun pemandangan itulah yang didapati kabar6.com di kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang, Selasa (19/4/2016).

Karena biasanya aksi corat-coret dilakukan pelajar secara langsung pada hari terakhir pelaksanaan UN digelar.

“Dasar pelajar aneh bin telat. UN kan udah selesai sejak 7 April lalu. Kok sekarang masih corat-coret seragam. Sayang juga kan seragamnya,” ujar Irsa, warga Tangerang mengkritik aksi sekelompok pelajar tersebut.

Sementara, salah seorang pelajar SMK yang melakukan aksi corat coret seragam mengatakan, aksi itu sengaja mereka lakukan, untuk merayakan selesainya pelaksanaan UN. **Baca juga: 66 PSK Dadap Terancam Tidak Dapat Uang Kerohiman Kemensos.

Remaja itu bahkan meyakini bila dirinya akan lulus UN, meski saat ini hasil UN masih belum diumumkan oleh pihak sekolah. **Baca juga: Tiga Pria Curanmor Spesialis Rumsong Disergap Polsek Kronjo.

“Saya optimis lulus dong. Karena sekarang aturannya beda. Hasil UN bukan lagi syarat kelulusan,” ujarnya. **Baca juga: Ada Pohon Tumbang, Hindari Jalan Cendrawasih Ciputat.

Ia menambahkan, aksi coret-coret itu merupakan bentuk euforia dan melepas lelah, pascaUN. “Kami cuma meluapkan perasaan lelah saja, karena kami tidak doyan tawuran,” ungkapnya.(shy)




Ada Pohon Tumbang, Hindari Jalan Cendrawasih Ciputat

Iptu Parno, aparat Polsek Ciputat, di lokasi pohon tumbang.(cep)

Kabar6-Sebuah pohon asem berukuan besar tumbang di Jalan Cendrawasih RT 02/01, Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (19/4/2016).

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, batang pohon yang melintang ke jalan mengakibatkan ruas jalan tidak bisa dilalui, hingga memicu kemacetan panjang di ruas Jalan Cendrawasih.

Iptu Parno, anggota Polsek Ciputat yang ditemui dilokasi mengatakan, tumbangnya pohon tersebut kemungkinan karena sudah tua, ditambah hujan angin yang melanda kawasan itu.

“Pohonnya sudah tua. Kebetulan tadi juga hujan angin disini. Jadi pohon itu tumbang,” ujarnya. **Baca juga: Sengketa SDN Sukasari 4 dan 5, DPRD Sebut Pemkot Tangerang Lalai.

Kini, batang pohon yang melintang ke jalan sedang dievakuasi oleh petugas Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangsel, dibantu warga sekitar. **Baca juga: 66 PSK Dadap Terancam Tidak Dapat Uang Kerohiman Kemensos.

Untuk mengendalikan kelancaran arus lalu lintas dilokasi, petugas Polsek Ciputat kini tengah melakukan rekayasa arus lalu lintas. **Baca juga: Tiga Pria Curanmor Spesialis Rumsong Disergap Polsek Kronjo.

Dan, bagi Anda warga Tangsel yang hendak melaju menuju kawasan Ciputat, ada baiknya untuk memilih jalur alternatif dan menghindari kawasan tersebut, agar terhindar dari kemacetan.(cep)




Tiga Pria Curanmor Spesialis Rumsong Disergap Polsek Kronjo

Seorang pelaku curanmor yang diamankan Polsek Kronjo.(agm)

Kabar6-Tiga pria pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) spesialis rumah kosong (rumsong), disergap jajaran petugas Polsek Kronjo, Senin (19/4/2016).

Penyergapan terhadap ketiganya dilakukan polisi di Kampung Betong RT 002/03, Desa Gandaria, Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang.

Ketiga pelaku tersebut masing-masing berinisial A alias Maung (31), bekerja sebagai pedagang, AE (28) dan AD (24), bekerja sebagai buruh.

Adapun modus ketiganya dalam beraksi, dengan cara mencongkel jendela mengunakan linggis dan masuk ke rumah korban yang diketahui dalam keadaan kosong.

“Setelah masuk ke dalam rumah, para pelaku mengambil sepeda motor berikut BPKB Dan STNKnya,” ungkap Kapolsek Kronjo AKP Bambang. **Baca juga: Lemhannas Ajak Warga Banten Waspadai Narkoba dan Radikalisme.

Bambang menambahkan, dalam pemeriksaan, pelaku mengaku bila sepeda motor hasil curian tersebut mereka jual ke daerah Serpong. “Sepeda motornya dijual seharga Rp.10.000.000 ke seseorang di daerah Serpong,” kata Bambang. **Baca juga: Sengketa SDN Sukasari 4 dan 5, DPRD Sebut Pemkot Tangerang Lalai.

Dari tangan ketiga pelaku, polisi menyita barang bukti (BB) berupa dua unit sepeda motor merk Yamaha Vixion dan Honda Verza, serta sebuah linggis. **Baca juga: 66 PSK Dadap Terancam Tidak Dapat Uang Kerohiman Kemensos.

Atas perbuatannya, ketiga tersangka dijerat pasal 363 KUHP dengan hukuman 9 tahun penjara.(shy/agm)




66 PSK Dadap Terancam Tidak Dapat Uang Kerohiman Kemensos

Penampakan di lokalisasi Dadap di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.(shy)

Kabar6-Sebanyak 66 Pekerja Seks Komersial (PSK) di lokalisasi Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, terancam tak mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Itu karena dari hasil verivikasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, seiring dengan rencana penggusuran lokalisasi Dadap pada Mei mendatang, puluhan PSK dimaksud tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Demikian dikatakan Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial pada Dinas Kesejahteraan Sosial (DKS) Kabupaten Tangerang, Endang Waryo, Selasa (19/4/2016). **Baca juga: Jelang Pembongkaran, Jumlah PSK Dadap Berkurang.

“Ada 142 PSK yang kami data dan lakukan pembinaan untuk mendapatkan bantuan dana dari Kemensos. Tapi, 66 orang diantaranya diketahui tidak memiliki KTP, atau ada juga yang masa berlaku KTP nya habis. Padahall, syarat utama penerima bantuan harus memiliki KTP,” jelasnya, Selasa (19/4/2016). **Baca juga: Penertiban Dadap, Iskandar Mirsyad: Warga Tak Perlu Khawatir Berlebihan.

Endang menyebut, dana bantuan yang diberikan Kemensos berupa dana kerohiman, yang tujuannya untuk membuka usaha baru, sesuai dengan bekal keterampilan yang telah diajarkan Pemkab Tangerang. **Baca juga: Ini Tahapan Penertiban Lokalisasi Dadap.

Atau, dana bantuan itu dimaksud juga bisa digunakan PSK untuk ongkos pulang ke kampung halaman masing-masing. “Semua biaya nantinya akan ditanggung Kemensos. Asalkan, data si penerima jelas dan akurat,” ujarnya. **Baca juga: PSK Dadap Tak Antusias Ikut Rehabilitasi Mental.

Diketahui, penggusuran lokalisasi Dadap dijadwalkan pada bulan Mei mendatang. Selanjutnya, Pemkab Tangerang akan menyulap kawasan tersebut menjadi islamic center dan kawasan wisata kuliner.(shy)




Sengketa SDN Sukasari 4 dan 5, DPRD Sebut Pemkot Tangerang Lalai

Gedung SDN 4 dan 5 yang baru di Kota Tangerang.(bbs)

Kabar6-DPRD Kota Tangerang menyebut pemerintah daerah setempat lalai dalam pembangunan gedung SDN Sukasari 4 dan 5 yang baru, di samping Pasar Babakan, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang.

Akibatnya, kini gedung SDN Sukasari 4 dan 5 yang telah rampung dibangun  tidak bisa digunakan, karena masih bersengketa dengan pihak Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), selaku pemilik lahan.

“Saya kira, Pemkot Tangerang lalai dalam pembangunan gedung sekolah itu. Kok bisa bangun gedung diatas lahan orang, dan belum dapat izin pula,” ujar  Ketua Komisi I DPRD Kota Tangerang, Hartoto, Selasa (19/4/2016).

Hartoto yang mengaku sudah bertemu dengan perwakilan Pemkot Tangerang pada Senin (18/4/2016) kemarin. Dalam pertemuan itu, pihak DPRD mempertanyakan perihal kelengkapan administrasi dan izin pembangunan SDN tersebut dari Kemenkumham.

“Banyak pertanyaan yang kita sampaikan, ternyata mereka (Pemkot Tangerang) tidak bisa menjelaskan secara rinci. Makanya rapat kita tunda. Dan, ini membuktikan bila Pemkot Tangerang tidak serius dalam memenuhi panggilan DPRD,” katanya.  

Untuk itu, Hartoto mengaku secepatnya akan kembali memanggil Asisten Daerah (Asda) I dan Dinas Pendidikan (Dindik), guna didengarkan penjelasannya terkait pembangunan gedung SDN Sukasari 4 dan 5 yang berdiri diatas lahan Kemenkumham tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Bangunan (Disbang) Kota Tangerang, Dedi Suhada ketika ditanya wartawan usai hearing, tidak bersedia berkomentar banyak dan menghindari pertanyaan wartawan. “Saya tidak tahu,” ujarnya. **Baca juga: Salakanagara, Hikayat Aki Tirem dan Dewawarman di Banten.

Sebelumnya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly mengatakan, bila Pemkot Tangerang belum membicarakan terkait aset lahan yang digunakan untuk membangun SD tersebut. **Baca juga: Lemhannas Ajak Warga Banten Waspadai Narkoba dan Radikalisme.

Meski diketahui lahan tersebut sama-sama milik negara, namun Yasonna mengingatkan Pemkot Tangerang tidak boleh asal membangun. **Baca juga: Ortu Murid SDN Sukasari 4 dan 5 Geruduk DPRD Kota Tangerang.

“Kan tidak boleh membangun di tanah milik orang lain, walaupun sama-sama negara. Nah selama ini kan belum ada pembicaraan dari pihak Pemda, jadi di stop dulu. Nanti rencananya Pak Wali mau ketemu saya membicarakan ini,” katanya, saat meninjau lokasi sisa pembongkaran RPA Tanah Tinggi, Senin (21/3/2016) lalu.(arsa)




Lemhannas Ajak Warga Banten Waspadai Narkoba dan Radikalisme

Laksamana Muda TNI, Yuhastihar.(bbs)

Kabar6-Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) meminta pemerintah untuk memperketat pengawasan wilayah darat dan laut di Banten.

Selain untuk mencegah terjadinya tindak penyelundupan narkoba, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai berkembangnya radikalisme.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas, Laksamana Muda TNI, Yuhastihar, selasa (19/4/2016).

“Dengan kondisi terbukaan saat ini, kita harus mewaspadai adanya penyelundupan narkoba dan berkembangnya paham radikal di wilayah Banten,” ujar ujarnya. **Baca juga: Kasus Parkir di Tangerang, Begini Pandangan Asintel Kejati Banten.

Menurut Yuhas, peluang bagi bandar narkoba dan berkembangnya paham radikal di Banten pasti ada. Itu mengingat tingkat kerawanan di Banten yang cukup tinggi. **Baca juga: Salakanagara, Hikayat Aki Tirem dan Dewawarman di Banten.

“Maka dari itu, kami berharap masyarakat turut serta membantu menutup gerakan bandar narkoba dan berkembangnya paham radikal di Banten,” ujarnya.(fir)

**Baca juga: Dugaan Korupsi, Kejari Tigaraksa Periksa Sekretaris DKP Tangerang.