1

Ada Kekuatan Dalam Setiap Sentuhan & Pelukan Anda

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Dalam beberapa kejadian, entah itu disengaja maupun tidak, Anda sudah tentu sering bersentuhan dengan orang lain, atau memeluk sahabat, saudara, maupun orangtua.

Menurut buku Why Men Don’t Listen and Women Can’t Read Maps karya Allan dan Barbara Pease, dikutip dari womenshealth, pengujian terdahulu yang dilakukan pada kera-kera menunjukkan bahwa kekurangan sentuhan pada bayi-bayi kera mengakibatkan rasa tertekan, sakit dan kematian lebih cepat pada mereka.

Akibat yang sama telah ditemukan juga pada anak-anak telantar.

Dijelaskan pula dalam buku tersebut, sebuah penelitian pada bayi-bayi berusia sepuluh minggu hingga enam bulan, mengungkapkan bahwa bayi yang dibelai oleh ibu mereka, ternyata jarang menderita flu dan pilek, serta muntah lebih sedikit.

Selain itu juga tidak mudah diare dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan belaian sang ibu.

Penelitian lainnya menemukan bahwa wanita yang menderita neurotis atau merasa sangat tertekan, akan sembuh lebih cepat sesuai dengan jumlah banyaknya mereka mendapat pelukan, dan lamanya mereka dipeluk.

James Prescott, ahli antropologi, yang juga seorang pionir penelitian terhadap pendidikan dan kekerasan pada anak, menemukan bahwa masyarakat yang jarang membelai anak-anak mereka dengan penuh kasih, memiliki angka kejahatan rata-rata tertinggi.

Anak-anak yang dibesarkan dalam kasih sayang biasanya tumbuh menjadi seorang dewasa yang lebih sehat serta lebih bahagia. ** Baca juga: Bagaimana Tanda Anda Salah Lakukan Diet?

Jadi percayalah bahwa sentuhan dan pelukan yang Anda berikan untuk orang-orang tercinta itu menyimpan sebuah kekuatan positif.(ilj/bbs)




Polsek Ciputat Tangkap Pelaku Pencurian Rumsong

Pelaku pembobolan rumsong saat ditangkap petugas.(cep)

Kabar6-Kepolisian Sektor (Polsek) Ciputat berhasil menangkap Wali (31), pelaku pencurian rumah kosong (Rumsong) di Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel yang ditinggal mudik oleh pemiliknya.

Pelaku ditangkap di kampung halamannya di Desa Loisema, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Kamis (14/7/2016).

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri mengungkapkan, penangkapan pelaku hasil merupakan hasil penyidikan kasus pencurian yang terjadi di rumah milik Yulianto Pramardika (35), beberapa waktu lalu.

Menanggapi laporan pemilik rumah, unit reskrim Polsek Ciputat bergerak cepat dengan melakukan pengecekan ke lokasi pencurian.

Setelah melakukan penyelidikan dan mendapat informasi dari pelapor, petugas mendatangi sebuah rumah kontrakan  yang ditempati tersangka. **Baca juga: Adu Mulut, Warga Ruko Versailles BSD Tolak Parkir Meter‎.

Petugas terpaksa mengamankan istri pelaku karena pelaku diketahui sedang pulang kampung ke rumah mertuanya di Lebak. **Baca juga: Akhirnya, Bangli di Reni Jaya Dibongkar Petugas.

Dari informasi yg didapat  dari istri pelaku, anggota Reskrim Polsek Ciputat menuju daerah Lebak dan melakukan penangkapan. **Baca juga: Waduh..!! ‎Tarif Parkir Tangsel Digugat ke BPSK.

Dari tangan pelaku, petugas menyita satu unit notebook merek Asus milik korban. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya, pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai pengepul barang bekas itu diamankan di Polsek Ciputat.(cep)




Adu Mulut, Warga Ruko Versailles BSD Tolak Parkir Meter‎

Adu mulut warga penghuni Ruko Versailles dengan aparat Pemkot Tangsel.(yud)

Kabar6-‎Aksi penolakan warga atas rencana pemberlakukan layanan jasa parkir di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus bergulir.

Bahkan kali ini, sempat terjadi adu mulut yang melibatkan warga dengan sejumlah aparat gabungan dari pemerintah daerah setempat. Insiden itu terjadi di Ruko Versailles BSD,‎ Kecamatan Serpong.

Warga penghuni menghadang petugas Dishubkominfo dan Satpol PP yang hendak menyopot spanduk penolakan pemberlakuan parkir dalam area gedung atau off street.

“Mana surat perintah dari walikota buat nyopotin spanduk-spanduk di sini,” kata Febi, salah satu penghuni Ruko Versailles BSD, Kamis (‎14/7/2015).

Menurut wanita bertubuh subur itu, spanduk-spanduk bernada sikap penolakan atas rencana pemberlakuan parkir sudah terpampang sejak 2015. Semua warga penghuni telah kompak satu suara bersikap serupa.

‎”Bapak Dito telah berbicara kepada kami, kalau tidak ada biaya parkir. Sampai ada keputusan dari Dewan dan Walikota,” ketus Febi.

Damrus Malik, penghuni Ruko Versailles juga mengaku pernah melakukan audiensi dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangsel.

Pada pertemuan itu, disepakati keputusan menunggu surat resmi dari Walikota Airin Rachmi Diany.

‎”Dan sampai saat ini surat keputusan belum ada, namun mereka dengan seenaknya mencabut spanduk yang berdiri di ruko milik kami dan ingin memasang gate parkir di ruko kami,” ketusnya. **Baca juga: Besok, Giliran PPK Kota dan Kabupaten Tangerang yang Dilantik.

Bahkan dalam surat yang diberikan Dishubkominfo Kota Tangsel per 8 Oktober 2015 dengan nomor surat 551/1896/ANGK, perihal pelaksanaan parkir di tepi jalan umum, akan diberlakukan on street pada Ruko Versailles. Tapi kenyataanya sekarang ingin memberlakukan off street. **Baca juga: Akhirnya, Bangli di Reni Jaya Dibongkar Petugas.

Padahal, sejak empat bulan lalu, petugas parkir sudah memintakan uang parkir disini dengan harga parkir Rp 4 ribu untuk mobil. “Belum diberlakukan saja mereka sudah memintai parkir. Uangnya lari kemana?,” tanyanya. **Baca juga: Waduh..!! ‎Tarif Parkir Tangsel Digugat ke BPSK.

Saat ditanya, Kepala Seksi Parkir dan Terminal Dishubkominfo Kota Tangsel, Dito Chandra Wirastyo pun tidak bisa menjawab. Ia tetap menyuruh pencopotan spanduk penolakan warga diturunkan.

“Saya hanya menjalankan tugas dari pimpinan,” kilahnya.(yud)




Akhirnya, Bangli di Reni Jaya Dibongkar Petugas

Alat berat bongkar bangli di Kali Cibenda Hulu, Pamulang.(fbi)

Kabar6-Alat berat memporak-porandakan bangunan liar‎ atau bangli yang berdiri di bantaran saluran Kali Cibenda Hulu, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Meski sebelumnya, rencana program revitalisasi daerah aliran sungai yang melintasi kawasan Perumahan Reni Jaya itu sempat berlangsung alot karena ada sejumlah warga yang menolak.

Namun demikian, mengingat fakta dilapangan mayoritas warga sekitar justru mendukung, maka proses pembongkaran bangli dilokasi itu tetap dilakukan.

“Sebelumnya ada warga yang sempat menentang keras. Tapi saat dilakukan, tiba-tiba warga itu memeluk saya,” kata Ketua RW 18 Kelurahan Pamulang Barat, Arif Wintarto di sekitar lokasi, Kamis (14/7/2016).

Ia mengakui, segelintir warga pemilik bangli kini sudah mulai melunak. Mereka secara sadar dan rela bersedia bangunan yang berdiri di atas bantaran Kali Cibenda Hulu dibongkar paksa.

Arif juga mengaku, bila dirinya juga sempat dimusuhi oleh warga pemilik bangli. Sebab ia paling lantang bersuara memediasikan antara warga dengan aparatur Pemerintah Kota Tangsel.

Iapun menyatakan ungkapan terima kasih‎ kepada pemerintah daerah setempat yang akhirnya merealisasikan program revitalisasi Kali Cibenda Hulu. Selama ini wilayah tersebut menjadi langganan banjir akibat debit aliran air menyempit. **Baca juga: Program DBMSDA Efektif, Perumahan Reni Jaya Bebas Banjir.

“Alhamdulillah, akhirnya semua warga pada setuju bangunan liar miliknya dibongkar. Syukur semuanya diberikan kemudahan,” terang Arif. **Baca juga: Bangli di Reni Jaya Dibongkar Jadi Jalan‎ Inspeksi.

Di lokasi sama, ‎Camat Pamulang, Deden Juardi mengungkapkan bahwa dukungan warga atas pembongkaran bangli sangat diperlukan. **Baca juga: Bangli di Reni Jaya Dibongkar Jadi Jalan‎ Inspeksi.

Alasannya program revitalisasi yang digulirkan oleh pemerintah daerah ini nantinya dapat dirasakan oleh semua masyarakat. **Baca juga: Hari Ini, Pemkot Tangsel Bongkar Bangli di Reni Jaya.

“Tentunya wilayah jadi bebas‎ banjir setelah ada normalisasi,” ungkap mantan Sekretaris Kecamatan Ciputat itu.(yud)




Besok, Giliran PPK Kota dan Kabupaten Tangerang yang Dilantik

Ketua KPU Kabupaten Tangerang, Akhmad Jamaludin.(bbs)

Kabar6-Setelah enam wilayah di Banten serentak melantik anggota Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK), maka JUmat (15/7/2016) besok, giliran KPU Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang yang melantik anggota PPK.

“Besok, giliran KPU Kabupaten Tangerang dan KPU Kota Tangerang yang akan melakukan pelantikan dan Bimbingan Tekhnis anggota PPK,” ujar Divisi SDM dan Sosialisasi pada KPU Banten, Enan Nadia, Kamis (14/7/2016).

Sementara, Ketua KPU Kabupaten Tangerang, Akhmad Jamaludin mengatakan, pelantikan anggota PPK itu, dilakukan merujuk Berita Acara KPU Kabupaten Tangerang Nomor: 021/BA/VII/2016 tentang Penetapan Hasil Seleksi Calon Anggota PPK Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten tahun 2017. **Baca juga: Jelang Pilkada Serentak, Polda Banten Waspadai Peredaran Upal.

“Di Kabupaten Tangerang, ada 145 anggota PPK yang akan dilantik besok,” ujar Akhmad Jamaludin. **Baca juga: Ini Daftar Nama Hasil Seleksi Calon Anggota PPK Kabupaten Tangerang.

Nah, bagi para calon anggota PPK terpilih sebagaimana tercantum dalam lampiran pengumuman, Akhmad berharap dapat hadir tepat waktu, dengan mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana hitam. **Baca juga: Hari Ini, Enam Wilayah di Banten Serentak Lantik Anggota PPK.

Sedianya, pelantikan akan diselenggarakan sekira pukul 08.00 WIB sampai selesai, di Hotel LEMO, Jalan Raya Legok, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.(zis/tom migran)




Hari Ini, Enam Wilayah di Banten Serentak Lantik Anggota PPK

Pelantikan anggota PPK pada Pilgub Banten.(zis)

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten secara serentak melantik Anggota Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) se Kota dan Kabupaten di Provinsi Banten, Kamis (14/7/2016).

Namun demikian, pelantikan tersebut dilakukan di tempat terpisah, yaitu di enam wilayah Kota dan Kabupaten yang akan mengikuti Pilkada.

Keenam wilayah dimaksud masing-masing adalah Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Tangsel dan Kota Cilegon.

“Pelantikan PPK dilakukan hari ini, di enam Kabupaten dan Kota secara terpisah,” kata Divisi SDM dan Sosialisasi pada KPU Banten, Enan Nadia.

Lanjut Enan, pelantikan sengaja dilakukan di masing-masing wilayah, demi mempermudah para anggota PPK, terutama di daerah yang letak kecamatan berada jauh dari kota. **Baca juga: Jelang Pilkada Serentak, Polda Banten Waspadai Peredaran Upal.

“Kan kasihan juga yang dari daerah, kalau pelantikannya dilakukan disini semuanya,” jelas Enan. **Baca juga: Dishub Tangerang Koordinasi dengan Banten Soal Macet di Jalan Raya Serang.

Sementara itu, jumlah PPK yang dilantik sebanyak 775 orang dengan estimasi 5 orang per Kecamatan dengan total jumlah kecamatan sebanyak 155. **Baca juga: Pohon Tumbang Timpa Bus AKAP Primajasa di Cilegon.

Sedangkan jumlah PPK terbanyak berada di Kabupaten Pandeglang yang mencapai 175 Orang.(zis)




Kapolres Ayi Akui Upal Produksi Komplotan Warso Berkualitas Tinggi

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan.(shy)

Kabar6-Uang palsu (palsu) yang diproduksi dan diedarkan oleh komplotan di Tangerang, diakui berkualitas tinggi.

Tiga pelaku produsen sekaligus pengedar upal, masing-masing Hendra, Warso dan Suhemi alias Novian Setiawan, ditangkap petugas di depan PT LG, Desa Babat, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, pada Rabu (13/7/2016).

Sementara, seorang pelaku lainnya, Nurjaman alias Mbah Nur, kini masih berstatus buron alias masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Dari pengakuan salah seorang pelaku, Warso, diketahui bila bahan kertas yang didapat memang kertas yang mempunyai kualitas hampir sama dengan dengan kertas uang asli.

“Kalau dapat bahan-bahannya enggak tahu darimana, pokoknya semua bahan sudah disediakan sama Mbah Nur. Memang kalau yang bedain cuma benang uangnya saja karena, benangnya palsu tapi kalau sisanya hampir sama,” terangnya, Kamis (14/7/2016). **Baca juga: Tiga Napi Rutan Klas IIA Serang Kabur.

Sementara itu, Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ayi Supardan mengakui, bila upal yang diproduksi para pelaku sangat mirip dengan uang asli. **Baca juga: Warga Keluhkan Macet di Jalan Raya Serang.

“Sulit membedakan antara uang palsu yang diproduksi mereka dan uang asli yang memang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI). Karena, sangat mirip seperti, logo uang, kertas dan kekasarannya,” ungkapnya. **Baca juga: Polres Tangsel Sergap Komplotan Pengedar Upal.

Diketahui, dalam para pelaku telah melakukan peredaran uang palsu selama dua tahun dengan cara memanfaatkan moment tertenu dalam penukaran uang.(Shy)




Dishub Tangerang Koordinasi dengan Banten Soal Macet di Jalan Raya Serang

Kemacetan di ruas Jalan Raya Serang, Tangerang.(shy)

Kabar6-Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tangerang mengklaim terus berupaya melakukan koordinasi dengan instansi terkait, guna mengentaskan problem kemacetan yang acap terjadi di ruas Jalan Raya Serang KM 16.

Demikian dikatakan Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Wasdal pada Dishub Kabupaten Tangerang, Dany Wiradana, menyikapio keluhan warga perihal kemacetan di Jalan Raya Serang.

“Kita sudah lakukan koordinasi dengan Dishub Provinsi Banten dan instansi terkait, guna mengentaskan kemacetan di ruas Jalan Raya Serang,” ujarnya. **Baca juga: Tiga Napi Rutan Klas IIA Serang Kabur.

Langkah koordinasi dengan Banten ditempuh, mengingat status jalan itu merupakan kewenangan provinsi, bukan Kabupaten. **Baca juga: Edan..! Harga Jengkol di Pasar Cilegon Tembus Rp80.000 Per KG.

“Jadi, untuk mengambil langkah, kami menunggu perintah dari pusat. Saat ini, hanya bantuan seperti mengatur lalu lintas saja yang dilakukan,” terangnya. **Baca juga: Warga Keluhkan Macet di Jalan Raya Serang.
 
Diketahui, kemacetan parah yang acap terjadi di sepanjang Jalan Raya Serang KM 16, di Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, dikeluhkan warga.(Shy)




Warga Keluhkan Macet di Jalan Raya Serang

Kemacetan di Jalan Raya Serang, Tangerang.(shy)

Kabar6-Lebaran Idul Fitri telah berlalu. Kini, masyarakat kembali beraktivitas. Seiring itu, kemacetan parah mulai mewarnai sepanjang Jalan Raya Serang KM 16, di Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Kamis (14/7/2016).

Hal itu terjadi lantaran, puluhan angkutan umum yang terparkir sembarang untuk mendapatkan penumpang yang mayoritas merupakan pegawai pabrik setempat. **Baca juga: Tiga Napi Rutan Klas IIA Serang Kabur.

Salah seorang pengendara roda dua, Noerman mengeluhkan banyaknya angkutan yang terparkir sembarang yang bahkan, memasuki ruas jalan raya. **Baca juga: Waduh..!! ‎Tarif Parkir Tangsel Digugat ke BPSK.

“Ditempat ini memang sering macet, gara-gara angkot yang berhenti sembarang bahkan, ruas jalan pun dipakai untuk parkir. Bisa dua puluh menit untuk menerobos macet ini. Harus ada solusi nih,” keluhnya. **Baca juga: Edan..! Harga Jengkol di Pasar Cilegon Tembus Rp80.000 Per KG.

Sementara pantauan dilokasi, minimnya petugas lalu lintas membuat ruas jalan sekitar semerawut. Hanya ada satpam dan beberapa petugas lalu lintas saja yang mengurai kemacetan. Padahal, kemacetan sudah mencapai satu kilometer.(shy)




Edan..! Harga Jengkol di Pasar Cilegon Tembus Rp80.000 Per KG

jengkol di PAsar Kranggot, Kota Cilegon.(sus)

Kabar6-Pasca Lebaran Idul Fitri 1437 hijriah, harga jengkol di Kota Cilegon melonjak fantastis.

Tak tanggung-tanggung, makanan yang memiliki aroma khas tersebut, kini harganya naik melebihi 100 persen dibanding saat sebelum lebaran.

Ya, bila sebelumnya jengkol dijual dengan harga Rp20 ribu sampai Rp25 ribu per kilo gram (KG), kini naik menjadi Rp60 ribu sampai Rp80 ribu per KG. Sedangkan jengkol muda dijual dengan harga Rp50 ribu per KG.

Selain harganya yang selangit, keberadaan jengkol kini pun cukup sulit ditemui di pasaran.

Dewi, salah seorang pedagang jengkol di Pasar Kranggot, Kota Cilegon  mengaku, permintaan jengkol oleh konsumen di pasar saat ini cukup tinggi. **Baca juga: Jasa Raharja Banten Gelontorkan Rp600 juta Untuk 24 Korban Laka Lantas.

Namun sayangnya, jengkol yang biasa membanjiri pasar, kini keberadaannya menghilang justru seolah menghilang. **Baca juga: Tiga Napi Rutan Klas IIA Serang Kabur.

“Sekarang mah lagi laku-lakunya. Tadi saja saya bawa 50 KG, sekarang tinggal sedikit,” ujarnya, pada kabar6.com, Kamis (14/7/2016). **Baca juga: Waduh..!! ‎Tarif Parkir Tangsel Digugat ke BPSK.

Sekretaris UPT Pasar Kranggot, Muhibin juga membenarkan kelangkaan jengkol di pasar tersebut pasca lebaran. “Memang barangnya lagi langka, dan harganya mahal. Mungkin itu juga dipicu permintaan yang tinggi,” kata Muhibin.(sus)