Patron Protes Pelaksanaan PPDB di Kota Tangerang

Aksi demo Patron di Kejari Tangerang.(bad)

Kabar6-Puluhan warga Kota Tangerang yang tergabung dalam Patriot Nasional (Patron), menggelar aksi protes terhadap proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) diwilayah tersebut, yang diduga diwarnai aksi jual beli formulir PPDB.

Ya, dalam aksi yang berlangsung di depan kantor Walikota Tangerang, warga Patron juga sempat membakar formulir PPDB, sebagai bentuk pelampiasan atas kekecewaan mereka terhadap buruknya pelayanan pendidikan diwilayah tersebut.

Adapun formulir yang dibakar warga diketahui milik salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Negri (SMKN) di wilayah setempat. **Baca juga: Kejati Banten Usut Dugaan Penyelewengan Anggaran Penetapan UMR 2015.

“Kami kecewa. Karena diduga ada praktek jual beli formulir dalam PPDB. Padahal, selama ini pemerintah setempat mengkalim PPDB gratis. Nyatanya tidak, semuanya berbayar,” ujar Saiful, salah seorang warga yang turut serta dalam aksi protes tersebut, Kamis (21/7/2016). **Baca juga: Umbar Tembakan, Perampok Berpistol Sergap Nasabah BCA di Citra Raya.

Saiful juga menduga, bila praktek jual beli dalam PPDB di Kota Tangerang melibatkan oknum sekolah dan Dinas Pendidikan setempat. Meski demikian, Saiful juga tidak merinci sekolah mana saja yang menjual formulir PPDB. **Baca juga: BPN Targetkan Sensus Tanah di Tangsel Rampung Desember.

Usai menggelar aksi di depan kantor Pemkot Tangerang, warga kemudian melanjutkan aksinya ke Kejaksaan Negri (Kejari) Kota Tangerang, guna melaporkan kasus tersebut, untuk ditindaklanjuti.(tmn)




BPN Targetkan Sensus Tanah di Tangsel Rampung Desember

Kepala BPN Tangsel, Alen Saputra.(ist)

Kabar6-Seluas 10 ribu bidang tanah yang ada di dua kelurahan di Kecamatan Ciputat, kini telah di sensus oleh tim gabungan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Dinas Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) setempat.

Kepala Kantor BPN Kota Tangsel, Alen Saputra mengatakan, 10 ribu bidang tanah yang disensus berada di Kelurahan Sawah dan Sawah Baru.

“Kita telah melakukan pendataan 10 ribu bidang tanah, dan akan berlanjut di Kelurahan Jombang dan kelurahan lainnya yang belum di data,” ungkapnya.

Lanjutnya, dari pendataan ini kiranya ada beberapa kendala yang dihadapi, seperti warga yang tidak ada di tempat ketika petugas sensus datang dan ada beberapa bidang tanah yang telah berubah fungsi dan masih tanah waris.

Alen menambahkan, sensus pertanahan yang pertama dilakukan di Indonesia ini akan selesai dalam enam bulan kedepan atau pada bulan Desember 2016.

“Kami usahakan selesai awal bulan Desember mendatang,” imbuhnya.

Sementara, untuk program nasional (Prona), pihaknya tengah mempersiapkan 2.500 bidang tanah dengan luas dibawah 500 meter yang akan dibagikan pada bulan Juni ini oleh BPN, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) dan suplayer.

Terpiah, Kepala Bidang PBB dan BPHTB pada DPPKAD Tangsel Indri Sari Yuniandri menjelaskan ada 30 hingga 35 petugas sensus yang turun untuk melakukan Pendataan di Kecamatan Serpong. **Baca juga: Kejati Banten Usut Dugaan Penyelewengan Anggaran Penetapan UMR 2015.

“Ke 35 orang petugas sensus itu melakukan sensus tersebar, yakni untuk satu tim sebanyak 4 orang di setiap RT-nya,” jelasnya. **Baca juga: APV Seruduk Tiga Pejalan Kaki di Tangerang, Satu Tewas.

Pendataan yang dilakukan petugas tersebut berupa Pendataan bidang tanah, berupa ukuran, kepemilikan, status kepemilikan, KTP pemilik lahan, kartu Keluarga (KK), perbaikan alamat dan sebagainya. **Baca juga: Umbar Tembakan, Perampok Berpistol Sergap Nasabah BCA di Citra Raya.

“Jika ini selesai dan sukses, tahun depan akan kita lakukan pendataan untuk kecamatan selanjutnya,” pungkasnya.(yud)




Umbar Tembakan, Perampok Berpistol Sergap Nasabah BCA di Citra Raya

Korban menunjuk bekas tembakan perampok di mobilnya.(agm)

Kabar6-Kawanan perampok spesialis nasabah bank kembali beraksi di Mardigrass, kawasan Perumahan Citra Raya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Kamis (21/7/2016).

Selain sukses mengasak uang tunai puluhan juta rupiah, pelaku juga menembak mobil yang dikendarai korban.

Informasi yang diperoleh kabar6.com, kejadian bermula ketika korban, Anton (46), warga Taman Raya, Perumahan Citra Raya, Kecamatan Cikupa, baru saja mengambil uang di Bank BCA Cabang Citra Raya.

Baru saja keluar dari kawasan Mardigrass, tiba-tiba mobil Nissan Evalia B 1802 NOP yang dikemudikan Anton, dipepet oleh empat pria yang berboncengan menunggangi dua sepeda motor.

Dua pelaku seketika menodongkan senjata api jenis pistol ke arah Anton. Sementara dua pria lainnya memaksa korban untuk menghentikan mobilnya.

“Dua orang dari kanan nyuruh saya berhenti. Sedangkan dua orang lagi dari kiri mengacungkan pistol ke arah saya,” ungkap Anton yang masih dalam kondisi shok kepada kabar6.com.

Sadar keempat orang itu adalah perampok, Anton pun tidak mengindahkan permintaan pelaku dan terus melajukan mobilnya.

Pelaku yang marah akhirnya memuntahkan timah panas ke arah korban dan mengenai kaca samping kiri hingga retak. Dan, Anton yang kaget dengan respon galak pelaku, seketika menghentikan laju mobilnya. **Baca juga: Kejati Banten Usut Dugaan Penyelewengan Anggaran Penetapan UMR 2015.

“Karena saya gak mau berhenti, pelaku menembak dan membuat kaca mobil pecah. Saya pun kaget dan seketika ngerem. Saat itu, dua pelaku menghentikan motornya di depan mobil saya. Seorang pelaku langsung mendekat dan mengambil tas berisi uang disebelah saya,” terang Anton. **Baca juga: APV Seruduk Tiga Pejalan Kaki di Tangerang, Satu Tewas.

Akibat aksi perampokan tersebut, Anton mengaku mengalami kerugian sebesar Rp55 juta. Uang tunai itu rencananya akan dikirimkan melalui western union untuk saudaranya di kampung halaman. **Baca juga: Polisi Sosialisasikan Bahaya Narkoba di SMAN 19 Balaraja.

Oleh Anton, peristiwa yang nyaris merenggut nyawanya itu dilaporkan ke pihak kepolisian setempat.(agm)




Polisi Sosialisasikan Bahaya Narkoba di SMAN 19 Balaraja

Penyuluhan bahaya narkoba di SMAN 19 Balaraja.(shy)

Kabar6-Jajaran Satnarkoba Polresta Tangerang memberikan penyuluhan penyalahgunaan narkotika terhadap para pelajar Kabupaten Tangerang di sejumlah sekolah.

Salah satunya, terhadap para pelajar di SMA Negeri (SMAN) 19 Balaraja, Kabupaten Tangerang, Kamis (21/7/2016).

Kasat Narkoba Polresta Tangerang, Kompol Agus Hermanto mengatakan, penyuluhan dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) serta memberikan pengertian akan bahayanya penggunaan narkoba.

“Disini kami berikan sosialisasi terkait bahayanya narkoba serta, cara-cara menghindari penyebaran narkotika karena, para pengedar narkoba menggunakan berbagai cara dalam mempengaruhi sasarannya,” ungkapnya. **Baca juga: Kejati Banten Usut Dugaan Penyelewengan Anggaran Penetapan UMR 2015.

Ia menjelaskan, peredaran narkoba saat ini sedang marak. Bahkan, peredarannya sudah menyebar kepada generasi muda. **Baca juga: APV Seruduk Tiga Pejalan Kaki di Tangerang, Satu Tewas.

“Narkoba ini sudah sangat darurat. Makanya, pemberantasan narkoba bukan hanya dari instansi saja. Tapi juga lingkungan sekitar. Dan, diharapkan pula dari penyuluhan ini, generasi muda kita bisa mengendalikan diri dalam memilih lingkungan pergaulan untuk menjauhi narkoba,” pungkasnya.(Shy/agm)




Rano Kumpulkan BKPMPT se-Banten Bahas DIRE

Gubernur Banten, Rano Karno.(bbs)

Kabar6-Gubernur Banten, Rano Karno mengumpulkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) se-Provinsi Banten untuk membahas Dana Investasi Real Estate (DIRE).

Meski belum dapat memperkirakan angka pasti investasi yang akan masuk ke Banten, Rano Karno memastikan jika DIRE bakal meningkatkan pemasukan daerah.

“Kebijakan ini ada di kabupaten dan kota. Kami sebagai Pemerintah Provinsi hanya sebatas mendorong,” kata Rano Karno kepada awak media di gedung BKPMPT Provinsi Banten, Kamis (21/7/2016).

DIRE sendiri, merupakan program nasional untuk meningkatkan investasi di daerah. Adapun daerah yang berpotensi di Banten yaitu Kabupaten Pandeglang dan Lebak.

“Daerah di Banten Selatan punya potensi untuk berkembang. Apalagi nanti ada jalan tol,” pungkasnya. **Baca juga: Kejati Banten Usut Dugaan Penyelewengan Anggaran Penetapan UMR 2015.

Sementara itu, Setda Banten, Ranta Soeharta memastikan investasi senilai Rp3.000 triliun akan mampir ke Banten melalui perusahaan “tax amnesty”. **Baca juga: Ortu Balita Resah di RS Mutiara Bunda.

“DIRE bukan konsep baru untuk menghimpun investasi masuk. Isu Rp 3.000 triliun itu obrolan Gubernur Banten dan presiden. Mereka ketemu langsung kemarin,” ujarnya.(zis)




Ortu Balita Resah di RS Mutiara Bunda

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sejumlah orangtua (Ortu) pasien mendatangi Posko Pengaduan yang dibuka pihak Pihak Rumah Sakit Mutiara Bunda, yang berlokasi di Jalan H Mencong, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Kamis (21/7/2016).

Posko itu sendiri dibuka, sebagai solusi bagi keresahan orang tua pasien pascaditemukannya vaksin bermasalah di rumah sakit tersebut oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Banten.

Pihak rumah sakit berjanji akan memberikan medical check up dan vaksinasi ulang bagi balita yang sebelumnya melakukan vaksinasi di rumah sakit tersebut.

Sementara, para orangtua yang sudah mendaftar di Posko Pengaduan tersebut, hingga hari ini kiranya masih terus dilanda keresahan. **Baca juga: RS Mutiara Bunda Janjikan Vaksin Ulang pada Awal Agustus.

Itu karena masih belum adanya kepastian dari pihak rumah sakit, perihal kapan anak mereka akan dilakukan medical check up dan diberikan vaksinasi ulang. **Baca juga: RSIA Mutiara Bunda Tangerang Akui Beli Vaksin Bermasalah.

“Jujur kita kecewa dengan pihak rumah sakit. Karena sampai hari ini belum ada kejelasan, perihal jadwal medical check up dan vaksinasi ulang,” ujar Yelli, salah satu orangtua pasien saat mendatangi Posko Pengaduan di RS Mutiara Bunda, Kamis (21/7/2016).(rani)




Kejati Banten Usut Dugaan Penyelewengan Anggaran Penetapan UMR 2015

Kantor Kejati Banten.(bbs)

Kabar6-Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten kini tengah menyelidiki kasus dugaan penyelewengan anggaran penetapan Upah Minimum Regional (UMR) 2015 yang merugikan keuangan negara mencapai Rp950 juta.

“Sekarang masih tahap penyelidikan dan pemeriksaan. Tapi sudah ada beberapa yang diperiksa”, kata Asisten Intelijen Kejati Banten, Sufari, Kamis (21/7/2016).

Informasi yang berhasil dihimpun, kasus itu diduga terjadi di Disnaker Banten, saat di kepalai oleh Hudaya Latuconsina.

Sedianya, terdapat 12 item kegiatan UMP Tahun 2015 yang didanai dari APBD Banten Tahun 2014.

Diantaranya kegiatan rapat koordinasi Dewan Pengupahan Provinsi (DPP) dengan Dewan Pengupahan Kabupaten dan Kota (DPK) sebesar Rp82,1 juta, konsolidasi DPP dengan DPK sebesar Rp130 juta, konfirmasi kebutuhan hidup layak (KHL) dalam rangka penetapan upah minimum sebesar Rp115 juta.

Juga kegiatan konsinyering penetapan UMP sebesar Rp85 juta, konsinyering penetapan upah minimum kabupaten/kota (UMK) sebesar Rp85 juta dan monitoring pelaksanaan UMK sebesar Rp56,8 juta.

Lalu, sosialisasi UMP dan UMK wilayah Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon sebesar Rp57,8 juta, sosialisasi UMP dan UMK wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan sebesar Rp57,8 juta, serta sosialisasi UMP dan UMK wilayah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak sebesar Rp51,2 juta.

Selain itu, ada pula penangguhan UMP dan UMK sebesar Rp41,9 juta, fasilitas Dewan Pengupahan sebesar Rp85,6 juta dan survei KHL di delapan kabupaten/kota se-Provinsi Banten sebesar Rp149,6 juta.

Dari 12 kegiatan itu, setidaknya ada dua kegiatan yang disinyalir fiktif atau tidak terlaksana. Namun, dana anggaran kegiatan itu tetap dicairkan.

Seperti, pencairan honorarium empat orang anggota Dewan Pengupahan sebesar Rp4 juta yang tidak mengikuti kegiatan survei KHL dan dana sewa gedung sebesar Rp6 juta, meski kegiatan dilaksanakan di aula kantor Bappeda Provinsi Banten.

Sayangnya, hingga berita ini disusun, belum didapat konfirmasi langsung perihal dugaan kasus tersebut dari Hudaya, yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banten. Upaya konfirmasi masih terus dilakukan. **Baca juga: Terminal 3 Ultimate Bandara Soetta Diresmikan Agustus.

Sementara itu, Sekda Banten, Ranta Soeharta, saat dikonfirmasi menegaskan, bila benar ada pejabat di dinas terkait terlibat dalam penyelewengan anggaran tersebut, maka Kejati Banten tak perlu lagi berkoordinasi dengan Pemprov Banten. **Baca juga: Gondol Onyx, Maling Modus Pemulung Ditangkap Polres Tangsel.

Bahkan, Sekda Banten meminta aparat penegak hukum segera mengambil sikap resmi. “Tak harus koordinasi, tapi kan memang sudah lama (kasus nya),” tegasnya.(tmn)




Begini Kronologis Insiden APV Maut di Kelapa Dua

Mobil APV yang menabrak pejalan kaki dan rumah warga.(shy)

Kabar6-‎Aparat POlres Tangerang Selatan (Tangsel) masih terus mengejar pengemudi mobil APV maut bernopol G 9444 LG, yang hilang kendali dan menabrak tiga pejalan kaki dan warung di Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Kamis (21/7/2016).

Dalam peristiwa itu, seorang pejalan kaki tewas, sementara dua lainnya mengalami luka serius dan masih menjalani perawatan di rumah sakit Murni Asih.

“Pengemudi mobil melarikan diri dan sekarang masih dikejar anggota kami,” kata Kasubag Humas Polres Kota‎ Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri saat dihubungi kabar6.com, Kamis (21/7/2016).

Mansuri menceritakan, merujuk keterangan saksi mata, kejadian bermula ketika mobil APV melaju dari arah selatan Dasana Centre, menuju arah utara Gereja Bethel.

Sesampainya di depan cucian daxen, Kelurahan Bojong Nangka, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, mobil mendadak hilang kendali‎. Diduga, sopir mobil mengantuk.

“‎Mobil kemudian menabrak tiga pejalan kaki yang lagi lewat di pinggir jalan bagian kiri,” terang Mansuri.

Mobil APV yang hilang kendali juga menabrak rumah sekaligus warung milik Ali Abu Bakar di Dasana Indah Blok RH-3 Nomor‎ 15 RT 04 RW 19, Kelurahan Bonang, Kelapa Dua.

Mirisnya, usai menabrak warga dan rumah, si pengemudi APV langsung kabur meninggalkan mobilnya dilokasi.

Akibat kejadian itu, tiga pejalan kaki yang ditabrak APV terluka serius dan dilarikan ke RS Murni Asih. Namun, salah seorang korban atas nama Syahrul (12) akhirnya meninggal dunia.

Sementara, dua lainnya masih menjalani perawatan. Korban atas nama Yani (48), warga Blok RG 1/20, Perumahan Dasana Indah, Kelurahan Bonang, Kecamatan Kelapa Dua menderita luka pada kaki kiri lecet dan sobek di kepala sebelah kanan. **Baca juga: Pemkot Tangerang Alihkan Akses Masuk Stasiun KA Pasar Anyer.

Sedangkan korban atas nama Irgi (14), warga Perumahan Dasana Indah Blok U18, Kelurahan Bonang, Kecamatan Kelapa Dua, mengalami ‎luka sobek pada kepala sebelah kanan. “Kalau korban meninggal dunia ‎luka sobek leher bagian kiri sobek, kaki sebelah kiri patah. **Baca juga: APV Seruduk Tiga Pejalan Kaki di Tangerang, Satu Tewas.

Sementara, Slamet (34), warga sekitar yang mengetahui peristiwa itu menduga, bila mboil APV itu merupakan mobil travel. **Baca juga: Gondol Onyx, Maling Modus Pemulung Ditangkap Polres Tangsel.

“Mobil travel, supirnya diduga ngantuk dan nabrak pejalan kaki lalu menabrak warung yang masih tutup,” ungkap Slamet.(yud/shy)




Gondol Onyx, Maling Modus Pemulung Ditangkap Polres Tangsel

Maling yang diringkus Polres Tangsel.(cep)

Kabar6-Seorang pencuri yang bermodus sebagai pemulung, diringkus petugas Polres Tangerang Selatan (Tangsel).

Pelaku berinisial SY alias Ubay (28) diringkus tak lama usai beraksi mencuri dua buah handphone BlackBerry (BB) Onyx di kediaman Anthon Afero di Jalan Lembang, Blok FB 8 No. 2A, Kelurahan Pondok Ranji, Kecamatan ciputat Timur.

Kasubag Humas Polres Tangsel AKP H Mansuri mengatakan, Ubay berhasil diringkus petugas saat tengah nongkrong di lapangan  Wapi, Gang Zaman, Kecamatan Pondok Aren. **Baca juga: Ngemil Malam yang Bikin Berat Badan Turun.

“Dalam aksinya, pelaku berpura-pura menjadi tukang rongsok alias pemulung. Dan, begitu pemilik rumah lengah dan situasi sepi, pelaku langsung beraksi menggondol handphone,” ujar Mansuri, Kamis (21/7/2016). **Baca juga: APV Seruduk Tiga Pejalan Kaki di Tangerang, Satu Tewas.

Kini, pelaku masih diperiksa intensif di Unit Jatanras pada Satreskrim Polres Tangsel.(cep)




APV Seruduk Tiga Pejalan Kaki di Tangerang, Satu Tewas

Polisi mengamankan mobil APV yang menabrak pejalan kaki.(yud)

Kabar6-Sebuah mobil Suzuki APV bernopol G 9444 LG yang tengah melaju dengan kecepatan tinggi, mendadak hilang kendali di Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Kamis (21/7/2016).

Alhasil, tiga orang pejalan kaki tertabrak, dan satu diantaranya meninggal. Selain itu, APV “gila” itupun berlanjut menabrak sebuah warung dilokasi.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ajun Komisaris Mansuri mengungkapkan, peristiwa terjadi persis di depan cucian motor Daxen, dikawasan Perumahan Dasana Indah.

“Pengemudinya melarikan diri,” katanya saat dihubungi kabar6.com lewat pesan WhatsApp, Kamis (21‎/7/2016).

Mansuri memaparkan, ketiga orang pejalan kaki yang ditabrak antara lain Yani (48), warga Blok RG 1 Nomor 20, Perumahan Dasana Indah, Kelurahan Bonang, Kelapa Dua.

Wanita paruh baya itu menerita luka kaki kiri lecet dan sobek pada kepala sebelah kanan. Korban kedua Irgi (14), warga Perumahan Dasana Indah Blok U18, Kelurahan Bonang, Kelapa Dua. Ia mengalami luka sobek kepala sebelah kanan.

“Korban ketiga‎ Syahrul (12), warga Kampung Bambu, Kelurahan Bonang menderita luka sobek leher bagian kiri sobek, kaki sebelah kiri patah dan meninggal dunia di rumah sakit,” papar Mansuri. **Baca juga: Terminal 3 Ultimate Bandara Soetta Diresmikan Agustus.

Mansuri menambahkan, pengemudi mobil APV maut yang belum diketahui identitasnya itu kabur meninggalkan kendaraannya. Mobil tersebut mengalami ringsek pada bagian depannya. **Baca juga: Pemkab Tangerang Tetap Akan “Sikat” Kawasan Kumuh di Dadap.

“Mobil selain menabrak pejalan kaki juga menabrak rumah. Sekarang supirnya sedang dikejar anggota kami,” tambahnya.(yud/shy)

**Baca juga: Nah Loh, Makan Sambil Main Ponsel Bikin Badan Melar.