1

Polisi Tangkap Kebo si Pembobol Rumsong di Tangerang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Petugas Unit II Subdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya menangkap Dede Alpian alias Kebo alias Kondektor (33), pelaku spesialis pencurian di rumah kosong (Rumsong).

Sedianya, Kebo diringkus di Boncos, Tanah abang, Jakarta Pusat pada Kamis (14/7/2016) kemarin. Kebo terlibat dalam kasus pembobolan Rumsong di Jalan Peninggilan Utara RT/RW 002/01, Kelurahan Peninggilan, Ciledug, Tangerang, beberapa waktu lalu.

“Selain Kebo, saat ini kami juga masih mengejar seorang tersangka lain bernama Rizal, ujar Kasubdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy F Kurniawan, Jumat (15/7/2016). 

Sedianya, selain melakukan tindak pencurian diwilayah Tangerang, Kebo dan rekannya Rizal juga disangka membobol Rumsong di Jalan Majelis RT/RW 005/04 Nomor 4 Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat.

Setelah mengambil aneka barang dari Rumsong sasarannya, pelaku kemudian menjual barang ke penadah di Tanah Abang, Jakarta Pusat. **Baca juga: BPJS Banten Incar Tujuh Juta Peserta JKN dan KIS di Akhir 2016.

Aparat kepolisian turut menyita barang bukti, berupa satu TV LG, satu HP Cross dan satu Set kunci letter L. **Baca juga: Dinkes Tangerang Akui Ada RS Swasta Pakai Vaksin Bermasalah.

Pelaku kini ditahan di Mapolda Metro Jaya. Dia disangkakan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan, diancam hukuman pidana penjara paling lama tujuh tahun.(HP/tom migran)




Dinkes Tangerang Akui Ada RS Swasta Pakai Vaksin Bermasalah

Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, Naniek Isnaeni.(shy)

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang mengakui, adanya sejumlah faskes (fasilitas kesehatan-red) milik swasta diwilayahnya yang menggunakan vaksin bermasalah alias ilegal.

“Ya, dalam sidak yang kami lakukan beberapa waktu yang lalu bersama BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan-red) dan tim gabungan Provinsi Banten, memang ada dua rumah sakit dan satu klinik milik swasta yang memakai vaksin ilegal,” ujar Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, Naniek Isnaeni, Jumat (15/7/2016).

Saat ini, kata Naniek, vaksin tersebut sudah ditarik pihaknya untuk kemudian dilakukan pemeriksaan di laboratorium, apakah ada indikasi vaksin tersebut palsu atau tidak,” ujarnya.

Para pemilik rumah sakit dan klinik yang menggunakan vaksi tersebut, saat ini sudah diberi surat peringatan untuk tidak menerima pasokan vaksin ilegal kembali. “Sudah kami berikan surat peringatan,” ujarnya.

Terkait temuan vaksin palsu di Tangerang Selatan (Tangsel) oleh Bareskrim Polri beberapa waktu lalu, membuat Dinkes Kabupaten Tangerang gencar melakukan pemeriksaan ulang pada pemasukan vaksin diwilayahnya.

“Untuk rumah sakit atau puskesmas di Kabupaten Tangerang, sudah dipastikan tidak ada vaksin palsu. Namun, untuk rumah sakit atau klinik milik swasta, kami belum bisa menjaminnya,” ungkapnya.

Dinas Kabupaten Tangerang pun menghimbau, kepada masyarakat untuk tidak khawatir adanya peredaran vaksin palsu di rumah sakit atau puskesmas daerah. **Baca juga: BPJS Banten Incar Tujuh Juta Peserta JKN dan KIS di Akhir 2016.

Semetara itu, Romlah, salah seorang warga di Kabupaten Tangerang mengaku bila dirinya tak kuasa menutupi kekhawatiran akan penyebaran vaksin palsu tersebut. **Baca juga: Lantik 145 PPK, Begini Pesan Ketua KPU Kabupaten Tangerang.

“Khawatir tentu pasti, mau vaksin itu ilegal atau palsu ya sama saja. Intinya, jangan sampai anak kami jadi korban gara-gara pakai vaksin ilegal atau palsu,” ungkap Romlah lagi.(Shy)




Lantik 145 PPK, Begini Pesan Ketua KPU Kabupaten Tangerang

Ketua KPU Kabupaten Tangerang, Akhmad Jamaludin.(bbs)

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum  (KPU) Kabupaten Tangerang melantik 145 anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Tahun 2017.

Pengambilan sumpah anggota PPK terpilih dilakukan langsung oleh Ketua KPU Kabupaten Tangerang, Akhmad Jamaludin, di Hotel Lemo Karawaci, di Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Jum’at (15/7/2016).

Dalam sambutannya itu, Akhmad Jamaludin berpesan kepada para anggota PPK, bahwa janji yang diucapkan merupakan sebuah janji yang diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“PPK yang sudah dilantik agar bekerja secara professional, independen dan menjaga integritas serta memenuhi tugas dan tanggungjawab bekerja secara maksimal. Koordinasi, komunikasi dengan Muspika diwilayah kecamatan masing –masing, harus terus dilakukan dan dijaga,” ujar Jamal lagi.

Setelah acara pelantikan PPK, acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian pembekalan terkait Pilkada Gubernur dan wakil Gubernur Banten, yang disampaikan langsung oleh Ketua KPU Provinsi Banten, Agus Supriyatna, SH, M.Si.

Agus berharap, anggota PPK terpilih harus memahami segala macam bentuk peraturan dan perundang-undangan tentang Pemilu sehingga dalam menjalankan tugasnya, sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak melanggar aturan.

Selain itu, dalam tugasnya PPK harus bekerjasama antar anggota PPK untuk mensukseskan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Tahun 2017, yang mana PPK merupakan ujung tombak suksesnya penyelenggaraan Pemilu. **Baca juga: Ini Daftar Nama Hasil Seleksi Calon Anggota PPK Kabupaten Tangerang.

Sedianya, acara pelantikan PPK itu sedianya di hadiri oleh perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang, Polres Metropolitan Tangerang, Polres Tangerang Selatan, Polres Kota Tangerang, Kesbangpol, Panwaslu dan Pengadilan Agama Tigaraksa.(rilis/tom migran)




BPJS Banten Incar Tujuh Juta Peserta JKN dan KIS di Akhir 2016

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Provinsi Banten menargetkan tujuh juta warga Banten menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS), pada akhir tahun 2016.

Hingga saat ini, jumlah peserta JKN dan KIS di Banten baru mencapai 6,5 juta jiwa.

“Tahun 2015 hingga Juli 2016 ini, jumlah peserta JKN dan KIS di Banten mencapai 6,5 juta jiwa. Sementara angka nasional masih berkisar di 167 juta jiwa,” kata Kepala Divisi Regional XIII BPJS Banten, Benjamin Sauf PS, Jumat (15/7/2016).

Ia optimistis, Banten akan membantu pencapaian target nasional di 2016 ini. Apalagi, pihaknya sudah memperbaiki sistem dan peningkatan pelayanan di Kantor Cabang dan Sub Divre di kabupaten/kota.

“Yakin tujuh juta peserta tahun ini bisa tercapai,” ungkap Benjamin. **Baca juga: Pembangunan Pendidikan di Banten Terganjal Infrastruktur dan Guru.

Saat ini, operasional BPJS telah berbasis pelayanan. Artinya ada kemudahan pelayanan pendaftaran yang cepat dan pembayaran yang mudah. **Baca juga: Dinkes Tangsel Pastikan Kantornya Tidak Sampai Terbakar.

“Untuk mendapatkan Kartu JKN dan KIS sekarang hanya perlu waktu lima menit, kedepan kita dengan waktu tiga menit sudah bisa,” ujarnya sembari menambahkan bila masyarakat juga bisa melakukan pendaftaran via online.(zis)




Dinkes Tangsel Pastikan Kantornya Tidak Sampai Terbakar

Kemacetan yang terjadi akibat kebakaran dikawasan kantor Dinkes Tangsel.(cep)

Kabar6-Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes), Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Khaerati memastikan, bila kebakaran yang terjadi tidak sampai membakar gedung kantor Dinkes.

“Tadi staf saya bilang, api belum membakar gedung kantor,” katanya kepada kabar6.com di Jalan Raya Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Jum’at (15/7/2016).

Sumber api berasal dari mess karyawan gudang ban yang sekaligus dijadikan tempat penyimpanan ban, yang lokasinya berada tepat di belakang gedung kantor Dinkes Tangsel.

Meski demikian, diakuinya bila amuk si jago merah itu sempat membuat panik pegawai yang ada di dalam gedung.

Terlihat, sejumlah pegawai Dinkes Kota Tangsel juga tergopoh-gopoh untuk menyelamatkan dua unit lemari besi atau brangkas ukuran besar.

Khaerati memastikan, ‎data dokumen yang berada di lantai dua dan tiga gedung Dinkes Kota Tangsel, sampai saat ini belum dapat dievakuasi. Termasuk perangkat komputer dan laptop inventaris. **Baca juga: 15 Armada Damkar Diterjunkan ke Dinkes Tangsel, Api Masih Berkobar.

“Semua pegawai langsung turun dan keluar gedung. Jadi enggak memikirkan data-data yang ada di dalam,” terangnya. **Baca juga: Kebakaran di Dinkes Tangsel Diawali Suara Ledakan ‎.

Sementara itu, sebagai dampak kebakaran, kondisi arus lalu lintas di Jalan Raya Rawa Buntu hanya boleh dilalui oleh kendaraan roda dua. Itupun dibuat satu jalur. **Baca juga: Kebakaran di Dinkes Tangsel Diawali Suara Ledakan ‎.

Kerumunan warga yang menonton kebakaran menyebabkan arus lalu lintas mobil pemadam kebakaran kesulitan. **Baca juga: Macet Akibat Kebakaran, Hindari Jalan Depan Kantor Dinkes Tangsel.

Kepala Kantor Pemadam Kebakaran Kota Tangsel, Agus Budi Darmawan, mengaku bila kobaran api sulit ‎dipadamkan. Pihaknya pun sampai mengerahkan 18 unit mobil pemadam berukuran besar dan kecil. **Baca juga: Gedung Kantor Dinkes Tangsel Terbakar.

“Karena titik kobaran api berada di jalan sempit. Mobil kita enggak bisa mendekat,” ujarnya.(yud/cep)




15 Armada Damkar Diterjunkan ke Dinkes Tangsel, Api Masih Berkobar

Petugas Damkar memadamkan kebakaran di Dinkes Tangsel.(yud)

Kabar6-Kobaran api yang membakar gedung yang menjadi markas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), masih belum padam, Jumat (15/7/2016).

Padahal, saat ini setidaknya sudah 15 unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) wilayah setempat yang diterjunkan ke lokasi yang berdiri di Jalan Raya Ciater Barat, BSD, Kecamatan Serpong tersebut. **Baca juga: Kebakaran di Dinkes Tangsel Diawali Suara Ledakan. ‎

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, ke 15 armada Damkar yang didatangkan terdiri dari 13 armada dari Damkar Tangsel dan dua armada dari Puspiptek Serpong. **Baca juga: Macet Akibat Kebakaran, Hindari Jalan Depan Kantor Dinkes Tangsel.

“Sudah banyak mobil Damkar yang datang, tapi sampai sekarang api belum juga padam seluruhnya,” ujar Cecep, salah seorang warga dilokasi kebakaran. **Baca juga: Gedung Kantor Dinkes Tangsel Terbakar.

Hingga berita ini disusun, belum ada keterangan resmi dari pihak Dinkes Tangsel maupun dari pihak Damkar, perihal penyebab peristiwa kebakaran tersebut. Sedangkan proses pemadaman api masih terus dilakukan.(cep/yud/tom migran)




Kebakaran di Dinkes Tangsel Diawali Suara Ledakan ‎

Petugas Damkar memadamkan kobaran api di Dinkes Tangsel.(cep)

Kabar6-‎Kebakaran besar yang menghanguskan gedung perkantoran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diawali dengan bunyi ledakan keras.

Dan, ledakan itu membuat semua pegawai yang beraktivitas di dalam gedung panik dan langsung kocar-kacir.

“Pertama ada bunyi dung, keras banget. Semua pegawai pada kaget dan berteriak kebakaran,” ungkap Kepala Seksi Bina Rujukan Kesehatan pada Dinkes Tangsel, Akbar Sutanto kepada kabar6.com di sekitar lokasi perkara, Jum’at (15/7/2016).

Menurutnya, saat awal kejadian dirinya bersama staf Dinkes Kota Tangsel sedang menggelar rapat di lantai tiga. Suara ledakan kencang itu diakuinya cukup memekikan telinga.

Akbar bilang, usai ledakan para pegawai yang ada di dalam gedung berteriak memberi isyarat tanda bahaya. Sontak, semua pegawai langsung berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri.

“Setelah bunyi dung, langsung kelihatan api besar dari belakang gedung,” ujarnya. **Baca juga: Macet Akibat Kebakaran, Hindari Jalan Depan Kantor Dinkes Tangsel.

Ia tidak dapat memastikan sumber penyebab api yang membakar gedung. Pasalnya, semua pegawai termasuk dirinya dihinggapi perasaan panik. **Baca juga: Gedung Kantor Dinkes Tangsel Terbakar

“Saya langsung ambil tas dan berkas punya saya terus lari keluar gedung,” tambah Akbar.(yud/cep)




Macet Akibat Kebakaran, Hindari Jalan Depan Kantor Dinkes Tangsel

Kebakaran yang melanda gedung kantor Dinkes Tangsel.(yud)

Kabar6-Kebakaran yang terjadi di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tak urung memicu kemacetan panjang di ruas Jalan Raya Ciater Barat, BSD, Kecamatan Serpong, Jumat (15/7/2016).

Pantauan kabar6.com, kemacetan yang terjadi bahkan sampai hingga Stasiun Rawa Buntu, atau hingga sekitar dua kilo meter dari lokasi kantor Dinkes Tangsel.

Sementara, sejumlah personel dari Satuan Lalu Lintas Polres Tangsel dan petugas dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Tangsel, tampak sibuk mengantur arus lalu lintas guna mengurai kemacetan.

“Nah, macetnya parah banget. Banyak pengendara dan pengemudi yang berhenti untuk menyaksikan kebakaran yang terjadi,” ujar Anto (20), pedagang nasi goreng di dekat lokasi perkara. **Baca juga: Pembangunan Pendidikan di Banten Terganjal Infrastruktur dan Guru.

Nah, Anda warga Tangsel yang hendak beraktivitas, kiranya bisa mengambil jalur lain dan menghindari ruas Jalan Raya Ciater Barat, agar tidak turt terjebak dalam kemacetan. **Baca juga: Gedung Kantor Dinkes Tangsel Terbakar.

Saat ini, sejumlah petugas, khususnya personel dari Pemadam Kebakaran (Damkar) wilayah setempat tampak masih berjibaku guna berupaya memadamkan amuk si jago merah.(cep/yud/tom migran)

**Baca juga: HUT ke-48, BPJS Kesehatan Banten Gelar Kompetisi.




Gedung Kantor Dinkes Tangsel Terbakar

Gedung kantor Dinkes Tangsel yang terbakar.(cep)

Kabar6-Bangunan gedung yang ditempati Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), di Jalan Raya Ciater Barat, BSD, Kecamatan Serpong, terbakar, Jumat (15/7/2016).

Belum diketahui pasti apakah ada korban jiwa atau tidak dalam peristiwa amuk si jago merah tersebut. Namun, gudang ban yang berada tak jauh dari lokasi juga ikut terbakar. **Baca juga: 1.897 RTS di Cilegon Cairkan Bantuan PKH.

Namun, sebagian bangunan, persisnya di bagian belakang gedung kantor Dinkes dikabarkan sudah roboh. **Baca juga: Orangtua Calon Siswa “Mengamuk” di SMPN 2 Sukamulya.

“Ruas Jalan Raya Ciater juga macet parah. Banyak pengendara yang berhenti guna menyaksikan kebakaran tersebut,” ujar Lisa, salah seorang warga Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, yang sempat melintas dilokasi. **Baca juga: Pembangunan Pendidikan di Banten Terganjal Infrastruktur dan Guru.

Hingga berita ini disusun, api masih berkobar. Belum didapat keterangan resmi dari pihak terkait. Sejumlah mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangsel, juga tampak dikerahkan menuju lokasi kebakaran.(cep/yud/ir)




Pembangunan Pendidikan di Banten Terganjal Infrastruktur dan Guru

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Pembangunan sektor pendidikan masih menjadi persoalan besar di Provinsi Banten, khususnya di wilayah Banten Selatan (Bansel).

Sulitnya membangun pendidikan, ditenggarai disebabkan ketidakmerataan infrastruktur dan ketersediaan tenaga pengajar alias guru.

“Kita masih menyimpan banyak pekerjaan rumah untuk diselesaikan. Dimensi kemiskinan tidak hanya semata-mata soal terbatasnya jumlah uang, tapi juga minimnya akses terhadap pendidikan,” kata Gubernur Banten, Rano Karno kepada sejumlah awak media di Kota Serang, Jumat (15/7/2016).

Selain minimnya infrastruktur, persoalan lain di Banten adalah sebaran tenaga pendidik yang belum merata dan kesejahteraan bagi pahlawan tanpa tanda jasa itu. Kenyataannya, masih banyak guru honorer dengan gaji minim di pelosok Banten.

Karena itu, kata Rani, untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan infrastrukturnya, ia telah memerintahkan Dinas Pendidikan (Dindik) untuk membuat rencana besar pembangunan pendidikan di wilayahnya.

“Sekalipun saat ini Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Banten terus mengalami peningkatan, itu bukan alasan berpuas diri. Kita harus terus bekerja keras meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dunia pendidikan adalah salah satu ujung tombaknya,” ujarnya. **Baca juga: SMPN 2 Sukamulya Siap Akomodir Protes Ortu Calon Siswa.

Untuk diketahui, 2013 lalu, dari 602 ribu jiwa penduduk usia sekolah menengah sekitar 312 ribu anak tidak sekolah. Dari jumlah tersebut sebanyak 155 ribu jiwa memilih masuk dunia kerja. **Baca juga: Orangtua Calon Siswa “Mengamuk” di SMPN 2 Sukamulya.

Lalu pada tahun 2015, berdasarkan data BPS Banten, angka partisipasi sekolah untuk usia 19 sampai 24 tahun hanya sebesar 17,73 persen. **Baca juga: SMPN 18 Walantaka Diduga Lakukan Pungli PSB.

Masih di tahun yang sama, IPM Banten masuk ke dalam urutan ke delapan nasional dari 34 provinsi dengan nilai 69,89 persen, di bawah Daerah Istimewa Yogyakarta.(tmn)