Pelajar Tangsel Terpilih‎ Jadi Paskibraka di Istana Negara

Pelantikan Paskibraka Kota Tangsel 2015 di Puspip‎tek.(yud)

Kabar6-Sebanyak 68 pelajar se-Indonesia telah resmi ditunjuk menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional 2016.

Dari puluhan pelajar itu, seorang diantaranya merupakan pelajar asal SMA Santa Laurensia Alam Sutera, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Ketua Biro Sumber Daya Manusia, Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Tangsel, Deden Umaidi mengatakan, ‎Audrey Gabriella Yudiono telah terpilih mewakili Provinsi Banten.

Ia akan ikut menaikan dan menurunkan bendera duplikat Merah Putih dalam upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia Ke-71 di Istana Negara.

Terpilihnya pelajar asal SMA Santa Laurensia Alam Sutera, Kecamatan Serpong Utara, itu tentunya mendapat apresiasi dari para seniornya.

“Meski terbilang kota baru, kota hasil pemekaran Kabupaten Tangerang ini patut berbangga,” katanya kepada kabar6.com, Selasa (26/7/2016).

‎Deden jelaskan, dalam tujuh tahun terakhir ini Paskibraka Kota Tangsel selalu langganan ada wakilnya di tingkat nasional. Audrey yang tercatat siswi kelas XI IPA-5 itupun meneruskan tradisi gemilang.

Menurutnya, sudah banyak PPI yang berhasil dan sukses dalam meniti karir di bidang pemerintahan serta politik. Sebut saja seperti Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany‎ dan Wakil Walikota Benyamin Davnie serta Walikota Bandung Ridwan Kamil. **Baca juga: Pekan Ini BPSK Tangsel Bentuk Majelis Gugatan Parkir.

“Seleksi cukup ketat, selain dilihat tinggi badan, juga pengetahuan dan juga dites bahasa asing,” ‎jelas pria yang kini berkarir sebagai Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian di Kecamatan Setu, Kota Tangsel. **Baca juga: Congkel Rumah, Pemuda Menangis Diarak Warga Pagedangan.

‎Deden menambahkan, juga masih ada tujuh pelajar lainnya dari berbagai sekolah terpilih mewakili Kota Tangsel di tingkat Provinsi Banten. Pada 17 Agustus mendatang, mereka pun akan mengemban tugas yang sama. **Baca juga: Wanita Bermotor Rampok Tiga Bocah SD di Tigaraksa.

“Mudah-mudahan saja Audrey nantinya bisa terpilih menjadi pembawa baki bendera pusaka Merah Putih,” harap Deden.(yud)




Wanita Bermotor Rampok Tiga Bocah SD di Tigaraksa

Dinda, bocah yang menjadi korban wanita bermotor.(shy)

Kabar6-Tiga bocah SD di Kabupaten Tangerang kembali menjadi korban perampokan wanita bermotor, Selasa (26/7/2016).

Informasi yang dihimpun kabar6.com, ketiga korban itu masing-masing adalah Dinda (10) dan Taskia,  keduanya murid kelas 4 di SDN 2 Tigaraksa, serta Hanum (8), murid kelas 2 di SDN 4 Tigaraksa.

Kejadian itu sendiri bermula saat ketiganya tengah bermain bersama teman sebayanya di lingkungan  tempat tinggal mereka di Perumahan Mustika, E10 Rt 4/10, Desa Matagara, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Kemudian, datang seorang wanita misterius mengendarai sepeda motor Honda Beat warna hitam. Kepada para bocah, wanita berpostur tubuh kurus, rambut pirang, memakai kacamata hitam, helm dan masker itu meminta tolong diantar kondangan  ke rumah guru para bocah.

“Si ibu itu (pelaku,red) minta anterin kondangan ke rumah guru aku. Saya dan teman-teman diajak naik motor,” ungkap Dinda, salah seorang bocah yang jadi korban.

Namun, sebelum tiba di rumah guru dimaksud, pelaku justru membawa ketiga bocah malang itu ke kawasan Perumahan Sudirman, di Kelurahan Tigaraksa, Kecamatan Tigaraksa.

Disana, pelaku mengambil paksa perhiasan yang dikenakan ketiga bocah tersebut. Puas dengan hasil rampasannya, pelaku langsung pergi dan meninggalkan ketiga korban di kawasan Perumahan Sudirman.

“Aku takut, soalnya si ibu (pelaku,red) itu maksa ngambil kalung dan cincin aku, terus aku mau dipukul kalau gak mau ngasih atau nangis,” ungkap Dinda lugu.

Sementara itu, Triyani, ibunda korban bernama Hanum yang panik lantaran anak pertamanya belum kembali, sempat melakukan pencarian dibantu warga sekitar.

“Sekitar jam lima sore ada informasi, kalau ada anak yang menangis di kawasan Sudirman. Setelah kita cek, ternyata itu adalah anak-anak kami. Ketiga anak kami ini ditemukan dengan kondisi ketakutan dan perhiasan sudah lenyap,” ungkapnya. **Baca juga: Congkel Rumah, Pemuda Memangis Diarak Warga Pagedangan.

Lantaran sang buah hati sudah ditemukan, Triyani dan keluarganya pun mengurungkan niat untuk melaporkan kasus perampokan itu kepada pihak berwajib. **Baca juga: Lagi, Dua Bocah Diculik Wanita Bermotor di Tangerang.

“Diculiknya itu kemarin, Senin (25/7/2016) sekitar jam 3 sore pas di depan rumah. Buat kami, yang penting anak kami sudah ditemukan dan dalam kondisi sehat. Itu saja sudah Alhamdulilah,” tutur Triyani. **Baca juga: Tiga Bocah SDN Palahlar Cikupa “Diculik” Wanita Bermotor.

Sedianya, kasus perampokan dengan modus serupa juga beberapa waktu lalu pernah beberapa kali terjadi dan menyasar para bocah di Kabupaten Tangerang. **Baca juga: Waspada…! Wanita Bermotor Rampok Dua Bocah di Tangerang.

Bahkan, polisi diwilayah setempat sempat mengimbau agar pihak sekolah memasang kamera pengintai (CCTV) dilingkungan sekolah, guna mengantisipasi terulangnya kasus serupa.(agm/shy)




Congkel Rumah, Pemuda Menangis Diarak Warga Pagedangan

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Seorang remaja menangis dihajar dan diarak warga setelah kepergok saat akan mencuri di kawasan Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Selasa (26/7/2016).

Pemuda  berinisial RK (19), asal Sukabumi, Jawa Barat itu, sedianya disergap warga saat tengah mencongkel jendela rumah warga bernama Sobri dilokasi.

“Awalnya saya curiga saat melihat ada orang mengendap-endap di samping rumah warga yang sedang ditinggal jaga malam. Saat saya cek, ternyata dia lagi mencongkel jendela. Jadi, langsung saya teriaki aja,” ujar Abdul Rouf, warga sekitar lokasi.

Sementara, teriakan keras Abdul Rouf pun mengundang reaksi warga sekitar. Warga beramai-ramai akhirnya mengepung RK hingga tak bisa kabur lagi.

“Pelaku panik saat saya teriak. Dia berupaya kabur, namun upaya itu gagal karena terlanjur terkepung oleh warga,” ujar Abdul Rouf lagi. **Baca juga: Pemuda Curanmor Bonyok Dihajar Warga Tangerang.

Tak pelak, warga yang kesal pun langsung menghajar RK beramai-ramai. Beruntung sebelum massa bertindak lebih jauh, petugas Polsek Pagedangan yang tiba dilokasi berhasil meredam emosi warga. **Baca juga: Polisi Pastikan Pria Penuh Luka di Serpong Bertato Batman.

Namun, warga yang masih kesal tak mau menyerahkan pelaku begitu saja ke polisi. Maklum, kejadian pencurian sudah acap terjadi di lingkungan tersebut. Warga akhirnya mengarak pelaku hingga ke Mapolsek Pagedangan. **Baca juga: Wanita Pengedar Sabu Disergap di Pondok Aren.

Sementara, RK yang ketakutan hanya bisa menangis hingga tiba di Mapolsek Pagedangan. Kasus ini masih dalam pengutuan lebih lanjut petugas Polsek Pagedangan.(rani)




Wanita Pengedar Sabu Disergap di Pondok Aren

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Seorang wanita paruh baya terduga pengedar sabu dicokok petugas Polsek Metro Kebayoran Baru, di Jalan Kebon Kopi, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (26/7/2016).

Dari tangan wanita berinisial Kar (30) itu, petugas menyita enam paket sabu seberat 4,5 gram, satu buah timbahan, dua plastik klip, dan satu alat hisap shabu alias bong.

Kapolsek Metro Kebayoran Baru, AKBP Ary Purwanto, didampingi Kanit Reskrim, Kompol Subowo mengatakan, bahwa pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat adanya peredaran narkoba di wilayahnya. **Baca juga: Pemuda Curanmor Bonyok Dihajar Warga Tangerang.

Polisi pun menelusuri tersangka hingga di kawasan Pondok Aren, Tangsel. Karen pun disergap dan digeledah ditemukan dalam tasnya yang dibawa sabu enam paket. **Baca juga: Abai KTP, 128 Warga di Serpong Kena Denda Rp50 Ribu.

“Tersangka menjual narkoba sejak tiga bulan. Dan, hanya kepada orang yang ia kenal saja,” katanya. **Baca juga: Polisi Pastikan Pria Penuh Luka di Serpong Bertato Batman.

Akibat perbuatannya, tersangka terancam dikenakan Pasal 114 jo 112 tentang narkotika dengan ancaman 20 tahun penjara.(HP/tom migran)




Stok Cairan Infus di RSUD Tangerang Aman

RSUD Kabupaten Tangerang.(bbs)

Kabar6-Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang menjamin bila stok cairan infus untuk pasien di rumah sakit itu masih pada status aman.

Kepastian itu disampaikan juru bicara RSUD Kabupaten Tangerang, Nizar, Selasa (26/7/2016). “Alhamdulillah sampai saat ini obat-obatan atau persediaan  infus di RSUD Kabupaten Tangerang ini  masih aman,” kata Nizar.

Sehingga, katanya, masyarakat yang  memerlukan penanganan pengobatan cepat tidak perlu was-was. Mengingat kebutuhan obat-obatan berupa infus di rumah sakit berkelas C milik pemerintah Kabupaten Tangerang itu masih cukup tersedia.

Namun demikian, Nizar juga tidak bisa merinci pasti perihal jumlah kebutuhan infus dan stok yang dipersiapkan RSUD Kabupaten Tangerang dalam sehari atau sebulan.

Dia hanya menjelaskan, begitu persedian atau stock infus sudah menipis, pihaknya langsung melakukan pemesanan terhadap perusahaan farmasi yang ada.

“Ini juga baru dikirim dua hari yang lalu, sehingga persediaan infus masih lebih daripada cukup,” kata dia.

Pemantauan di ruang ICU RSUD Kabupaten Tangerang, pelayanan pasien berjalan normal. ” Alhamdulillah begitu masuk ponakan saya yang menderita diare langaung ditangani,” kata Sumiati, warga Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang. **Baca juga: Bulog Banten Sebut Ada 200 Desa di Tangerang Tunggak Raskin.

Situasi yang sama juga terjadi di RSUD Kota Tangerang. Pasien yang di rujuk ke rumah sakit itu bisa langsung di tangani di ruang ICU. **Baca juga: Bahaya Pencemaran Limbah Kimia Ancam Korban Banjir di Banten.

“Untuk obat-obatan disini, termasuk infus tidak ada masalah,” kata salah seorang tim medis di rumah sakit itu.(Alby)




Bulog Banten Sebut Ada 200 Desa di Tangerang Tunggak Raskin

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Sebanyak 200 desa di Kabupaten Tangerang menunggak pembayaran beras sejahtera (rasta) atau beras miskin (raskin).

Sebagai dampak tunggakan tersebut, kini pembagian raskin pada ratusan desa itupun terpaksa dihentikan sementara.

Kepala Pelayanan Publik Bulog Provinsi Banten, Heru mengatakan, untuk di Kabupaten Tangerang tunggakan mencapai sebesar Rp5,6 Milliar, terhitung sejak Januari hingga Juli 2016. **Baca juga: Polisi Pastikan Pria Penuh Luka di Serpong Bertato Batman.

“Kabupaten Tangerang kerap kali menunggak pembayaran raskin. Dan, 200 desa yang menunggak itu tersebar di 12 kecamatan se Kabupaten Tangerang,” ujarnya, Selasa (26/7/2016). **Baca juga: Pemkab Tangerang Dorong Raperda Penanganan Pemukiman Kumuh.

Untuk itu, Heru meminta agar para kepala desa (Kades) mampu segera meluniasi tunggakan yang ada di Bulog Provinsi Banten. **Baca juga: RSUD Kabupaten Tangerang Jalani Survey Akreditasi Versi 2012.

“Kita harap bulan Agustus sudah lunas. Dan, jika masih belum, maka kami akan menurunkan Inspektorat, Kejaksaan dan Kepolisian, untuk mengecek ke masing-masing desa,” tegasnya. (shy)




Bahaya Pencemaran Limbah Kimia Ancam Korban Banjir di Banten

Gubernur Banten, Rano Karno.(bbs)

Kabar6-Pascabanjir yang melanda, warga yang bermukim di kawasan Ciwandan Kota Cilegon hingga Anyer Kabupaten Serang, Banten, kini diresahkan dengan bahaya pencemaran limbah industri kimia.

Selain mengancam kesehatan warga, bahaya pencemaran limbah kimia juga mengancam ekosistem lingkungan sekitar.

Di sepanjang pesisir menuju Pantai Anyar dan Carita, tepatnya di kawasan Cigading dan Ciwandan memang dipenuhi dengan berbagai macam industri, seperti industri kimia dan sejumlah industri lain.

Terkait ancaman ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengaku tengah menganalisa efek banjir di sekitar kawasan Anyer Kabupaten Serang, Cigading hingga Ciwandan di Kota Cilegon.

“Itu harus di analisa, kita ada 85 industri kimia besar,” kata Gubernur Banten Rano Karno, usai meninjau korban longsor dan posko terpadu BPBD Banten di kantor Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Selasa (26/7/2016). **Baca juga: Polda Banten Telusuri Penyebab Banjir Longsor di Carita.

Jika terjadi bahaya kimia, maka baik perusahaan dan pemerintah akan memberitahu kepada masyarakat dan akan disikapi dengan sesegera mungkin sesuai standar operasi dan prosedur (SOP) yang berlaku. **Baca juga: Delapan Rumah Warga di Kabupaten Serang Hanyut Terseret Banjir.

“Kalau ada bencana gempa, ada kebocoran, masyarakat harus tahu. Kita belum dapat laporan,” ujarnya.(tmn)




Polisi Pastikan Pria Penuh Luka di Serpong Bertato Batman

Polisi mengevakuasi mayat pria bertato di Serpong.(yud)

Kabar6-Aparat Polres Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan tato pada mayat pria tak dikenal yang ditemukan terkapar penuh luka di areal pemakaman Kampung Ciater 2, RT 02 R W08, Kelurahan Lengkong Wetan, Kecamatan Serpong, bergambar Batman.

“Pria itu diduga korban pembunuhan,” kata Kepala Kepolisian Resort (Polres) Tangsel, Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan saat dihubungi kabar6.com, Selasa (26/7/2016).

Kapolres merinci, ciri-ciri fisik lain yang identik dari mayat pria itu antara lain, berusia sekitar 30 tahun, tinggi badan sekitar 165 centimeter, dan warna kulit kuning langsat.

Adapun ciri-ciri lainnya yang melekat dalam tubuh mayat pria itu berupa potongan rambut pendek, kuku pada kedua jari tangannya panjang, memakai kalung perak, mengenakan celana panjang jeans warna biru.

“Mayatnya pakai kaos warna putih, dan ada tato bergambar Batman pada punggung atas kiri,” papar Ayi. Menurutnya, pria itu tewas akibat menderita luka hampir disekujur tubuhnya. **Baca juga: Polisi Selidiki Temuan Mayat Pria Bertato di Serpong.

Hasil identifikasi yang telah dilakukan anak buahnya, lanjut Ayi, terdapat luka-luka pada jidat, mata kiri, lubang pada dagu kiri diduga akibat tusukan, serta kepala bagian belakang. **Baca juga: Mayat Pria Penuh Luka Bacok Terkapar di Pekuburan Serpong.

“Sekarang jasadnya ada di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Tangerang,” bilangnya.(yud)




RSUD Kabupaten Tangerang Jalani Survey Akreditasi Versi 2012

Survey akreditas versi 2012 di RSUD Kabupaten Tangerang.(hms)

Kabar6-Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) melakukan survey akreditasi versi 2012 terhadap RSUD Kabupaten Tangerang.

Sedianya, survey akan dilakukan selama empat hari, terhitung sejak Selasa (26/7/2016) hari ini, sampai Jumat (29/7/2016) mendatang.

Survey akreditasi dilakukan untuk meningkatkan akreditasi dari RSUD Tangerang itu sendiri. Sedangkan indikator yang mutlak dipenuhi oleh RSUD Kabupaten Tangerang, mulai dari daerah sanitasi hingga manajemen.

Kepala Dinas KEsehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Hj Naniek Isnaeni yang membuka kegiatan akreditasi tersebut berharap RSUD Tangerang bisa mendapatkan nilai dan akreditasi terbaik sesuai dengan akreditasi versi 2012, yaitu nilai paripurna.

Standar akreditasi RS versi KARS 2012 ini sedianya juga mirip dengan standar akreditasi internasional (JCI). 

Naniek menyebut, dalam standar akreditasi baru ini terdapat empat kelompok standar yang terdiri dari 1.048 elemen yang akan dinilai.

Keempat kelompok standar akreditasi rumah versi 2012 adalah, kelompok standar pelayanan berfokus pada pasien, kelompok standar manajemen rumah sakit, sasaran keselamatan pasien rumah sakit dan sasaran Millenium Development Goals.

Naniek menambahkan, dalam pelaksanaan akreditasi itu, surveyor akan menemui pasien secara langsung, untuk mencari bukti adanya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit yang berfokus pada keselamatan pasien.

“Saya dapat menarik kesimpulan sementara, apabila RSU Kabupaten Tangerang lulus pada proses akreditasi versi 2012 ini, berarti akan terwujud rumah sakit yang mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat,” tutur Naniek.

Sementara, Direktur RSUD Kabupaten Tangerang, Desiriana Dinardiyanti berharap, pihaknya bisa meraih nilai paripurna. Nilai paripurna itu sendiri meliputi standar Madya ditambah standar PPI, TKP dan MFK atau dengan nilai minimal 80.

Dan, bila nilai minimal ini dapat terpenuhi semua, maka RSUD Kabupaten Tangerang akan menjadi salah satu RS yang sangat layak dan sangat dianjurkan untuk dilakukannya perawatan bagi pasien-pasien yang sakit. **Baca juga: Abai KTP, 128 Warga di Serpong Kena Denda Rp50 Ribu.

Sebelumnya, RSUD Kabupaten Tangerang sudah menjadi RS rujukan di Kabupaten Tangerang dan Banten. Hal ini dikarenakan tingkat mutu dan pelayanan yang diberikan RSUD Kabupaten Tangerang sangat baik dibandingkan dengan RS lainnya. **Baca juga: Kemenag Kabupaten Tangerang Imbau Calhaj Tidak Narkoba dan Hamil.

Sementara, Ketua Tim Suvey KARS, Suparman Sidiq memuji pemberian dan pemaparan data oleh Direktur RSUD Tangerang sangtalah baik. Dan, semua itu akan mempermudah kerja mereka dalam menentukan hasil survey. **Baca juga: Pemkab Tangerang Dorong Raperda Penanganan Pemukiman Kumuh.

“Saya sangat mengapresiasi kejujuran dan keterbukaan direktur dalam memaparkan data RSUD Kabupaten Tangerang kepada tim KARS. Tentunya ini sangat membantu kerja tim KARS,” ujarnya.(hms/tom migran)




Polda Banten Telusuri Penyebab Banjir Longsor di Carita

Kapolda Banten, Brigjen Pol Ahmad Dofiri.(zis)

Kabar6-Polda Banten tengah menelusuri penyebab banjir bandang disertai longsor yang menelan empat korban jiwa di kawasan Carita, Kabupaten Pandeglang, Senin (26/7/2016) kemarin.

Polisi menduga, bencana alam yang terjadi kemarin, masih memiliki kaitan dengan aktivitas penebangan pohon secara liar di sekitar kawasan tersebut.

“Apakah longsor ini terkait adanya penebangan liar dan lain sebagainya,” kata Kapolda Banten, Brigjen Pol Ahmad Dofiri  kepada awak media, Selasa (27/7/2016).

Sementara itu, Direktur Direskrimum Polda Banten Kombes Yus Fadillah mengaku, bila pihaknya baru mengetahui adanya tiga pengembang kehutanan disekitar hulu Kali Mati.

Ketiganya yakni Perhutani, Litbang IPB, dan Tahura. Sedianya, masing-masing pengembang itu memiliki kawasan masing-masing. **Baca juga: DPC FSB Garteks SBSI Tangerang Gugat Perusahaan Pelanggar Hak Buruh.

“Semuanya ada 500 hektar. Litbang itu 3000 hektar, Perhutani 30 hektar dan Tahura 1670 hektar. Itu daerah yang merupakan tanggungjawab mereka. Ini masih dalam penyelidikan kami untuk mengetahui sejauh mana indikasi penyebab terjadinya longsor,” kata Kapolda. **Baca juga: Ortu Korban Banjir Longsor di Pandeglang Masih Syok.

Jika dalam penyelidikan ditemukan adanya penyimpangan aturan terkait dengan perizinan dan kepemilikan lahan, maka pihaknya akan memproses kasus itu lebih lanjut secara hukum. **Baca juga: Satu Keluarga Tewas Terjebak Longsor di Pandeglang.

“Jika hasil penyelidikan ada unsur-unsur tertentu, maka kami akan proses. Mulai dari perizinan dan status kepemilikannya,” pungkasnya.(zis)

**Baca juga: Pemkab Tangerang Dorong Raperda Penanganan Pemukiman Kumuh.