1

Langkah Nyaman Bercinta Saat Ramadan

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Memasuki bulan suci Ramadan, selain menahan lapar dan dahaga, khusus untuk pasangan suami istri ada satu hal yang juga harus dijaga yaitu gairah bercinta. Bagaimana hal yang sebaiknya dilakukan agar Anda dan pasangan merasa nyaman bercinta saat Ramadan? Ini dia ulasannya, dikutip dari tabloidnova.com:

1. Hilangkan rasa bersalah
Tidak sedikit pasangan yang menganggap bahwa bercinta di bulan Ramadan akan menodai kesucian bulan tersebut. Nayatanya, anggapan tersebut tidaklah benar.

Seks merupakan fitrah manusia. Asal dilakukan pada waktu yang tepat, seks tidak membatalkan puasa. Terlebih agama menyatakan bercinta bagi pasangan suami istri adalah ibadah.

2. Seks instan
Asupan energi yang mungkin berkurang selama bulan puasa membuat badan terasa lemah. Belum lagi kesempatan atau untuk bercinta sangat terbatas. Karena itulah, seks instan atau bercinta kilat bisa dijadikan solusi. Ingat, seks singkat lebih baik ketimbang tidak melakukan hubungan seks sama sekali.

3. Mandi junub
Usai bercinta, pasangan diwajibkan membersihkan diri dengan mandi junub. Tapi ingat, mandi junub ini dilakukan jika kita hendak melakukan salat wajib. Jadi, jika Anda dan pasangan bercinta sebelum atau saat sahur, lakukan mandi junub sebelum salat subuh tiba. ** Baca juga: Hey…Mr P Mampu Melakukan Hal Ini Lho

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Tradisi Unik 10 Negara Selama Ramadan (Bagian 1)

Ramadan di area Masjid Sultan, Singapore.(bbs)
Ramadan di area Masjid Sultan, Singapore.(bbs)
Ramadan di area Masjid Sultan, Singapore.(bbs)

Kabar6-Sepanjang Ramadan, kaum muslim di seluruh dunia melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk berpuasa, salat tarawih, peringatan turunnya Alquran, dan lain sebagainya.

Selain aktivitas keagamaan, setiap negara pun memiliki tradisi Ramadan yang berbeda, dan tentu saja menarik. Dikutip dari skyscanner.co.id, berikut adalah tradisi unik selama Ramadan di 10 negara:

1. Qatar
Selepas berbuka puasa dan salat Maghrib setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan Ramadan, berlangsung sebuah festival khusus anak yang bernama Garangaou.

Dalam festival tersebut, anak laki-laki akan tampil dengan baju arab hitam berompi merah bersulam emas. Sementara, anak perempuan akan berbalut pakaian tradisional disdaashas berwarna cerah lengkap dengan ikat kepala atau hijab hitam transparan berhias benang emas.

Mereka kemudian akan berpawai dan bernyanyi di sepanjang jalan sekaligus berkunjung ke rumah-rumah penduduk untuk meminta permen dan kue.

2. Jepang
Tempat yang cukup ramai dan populer untuk melihat suasana Ramadan adalah Japan Islamic Centre. Umat Islam di Jepang akan membentuk semacam panitia bulan puasa yang bertugas menyusun kegiatan selama Ramadan. Mulai dari dialog keagamaan, majelis taklim, salat tarawih berjamaah, hingga penerbitan buku-buku Keislaman, dan masih banyak lagi.

Panitia juga menerbitkan jadwal puasa dan mendistribusikannya ke masjid, rumah keluarga Muslim, dan restoran halal yang ada di seluruh Jepang.

Pria memakai kohl di India.(www.rri.co.id)
Pria memakai kohl di India.(www.rri.co.id)

3. India
Penduduk Muslim di India menyebut Ramadan dengan Ramazan. Menjelang bulan suci ini, para pria akan menghiasi mata mereka dengan kohl (sejenis celak mata).

Hal menarik lainnya adalah akan terjadi peningkatan penjualan bihun, yaitu menu yang sering disuguhkan saat berbuka puasa bersama dengan buah-buahan manis.

Muslim India juga senang menikmati ganghui (sejenis sup yang dibuat dari terigu, beras dan potongan daging). Sementara saat sahur, umumnya mereka meminum minuman khusus yang terbuat dari kacang-kacangan dan biji-bijian yang disebut harir.

Di Kota Hyderabad atau wilayah Tamil Nadu dan Kerala, umat Muslim biasanya menyantap semacam bubur yang kaya rempah yang bernama haleem atau nonbu kanji.

4. Singapura
Sejak dekade 1960-an, Masjid Sultan selalu menjadi pusat kemeriahan Ramadan di Singapura, dengan adanya kegiatan bazar. Masjid ini selalu ramai dikunjungi oleh penduduk muslim di Singapura maupun pelancong dari berbagai belahan dunia.

Di sana pengunjung bisa membeli aneka makanan dari berbagai negara untuk berbuka puasa. Antara lain makanan ala Timur Tengah, India, hingga Indonesia.

Pedagang bazar berjualan mulai pukul tiga sore hingga delapan malam waktu Singapura. Puncak keramaian adalah menjelang berbuka puasa, yaitu sekitar pukul tujuh malam waktu setempat.

5. Rusia
Umat Muslim di Rusia umumnya berpuasa selama 17 jam penuh, dan merupakan salah satu durasi puasa terlama di dunia. Di Negeri Beruang Merah ini, terdapat sekitar 8.000 masjid dan 20 juta umat muslim. Dua juta di antaranya tinggal di Kota Moskow.

Selain berbuka puasa dengan kurma dan buah-buahan lain, mereka juga menyantap makanan berupa roti terbuat dari tepung yang diisi berbagai aneka masakan. ** Baca juga: Mengapa di Hotel Tidak Ada Kamar Bernomor 420?

Jika isinya labu atau keju, maka disebut khingalsh dan jika terbuat dari gandum, disebut galnash. Sementara untuk penawar dahaga, biasanya orang memberikan kvass, yaitu sebuah minuman tradisional Rusia non-alkohol yang dihasilkan dari proses fermentasi yang dicampur dengan perasa buah.(ilj/bbs)

Bersambung…




Cara Agar Tubuh Tetap Sehat Selama Berpuasa

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Memasuki Ramadan, otomatis siklus hidup Anda pun berubah. Termasuk juga kebiasaan makan dan minum yang harus disesuaikan dengan jadwal berbuka dan waktu sahur.

Karena itulah Anda pun wajib untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, agar ibadah puasa berjalan dengan lancar.

Ahli nutrisi Charlotte Debeugny, dikutip dari dream.co.id, memberikan tips agar tetap sehat dan fit selama Ramadam, seperti dilansir dari Relaxnews:

1. Saat sahur, penuhi serat & protein
Makanan sahur hendaknya mengandung protein yang banyak ditemukan dalam telur, keju, yogurt, kacang-kacangan. Selain itu, juga harus mengandung serat yang sering dijumpai dalam buah, sayuran, biji-bijian dan sebagainya.

2. Saat berbuka puasa, hindari makan berlebihan
Setelah merasakan lapar dan haus hampir seharian, orang berpuasa cenderung akan “balas dendam” saat berbuka. Hal yang disarankan adalah, sebelum menyantap makanan berkalori tinggi, sebaiknya didahului dengan makanan ringan seperti sup atau salad.

Hindari makanan cepat saji atau junk food untuk berbuka puasa. Usahakan antara waktu buka dan sahur mengkonsumsi lima porsi buah dan sayur setiap harinya. Sangat penting juga mengkonsumsi protein dan susu.

3. Hindari kue atau camilan berkalori tinggi
Biasanya selama puasa akan tersedia banyak kue dan camilan sebagai makanan buka atau sahur. Padahal makanan seperti itu memiliki dampak negatif terhadap kesehatan seseorang, terutama kegemukan. Hal yang disarankan saat berbuka adalah sebaiknya Anda “ngemil” beberapa kurma atau almond.

4. Jaga suhu tubuh & tetap hidrasi
Hindari tempat-tempat terbuka yang panas dan terik. Makan buah waktu sahur sangat dianjurkan, karena air yang terkandung di dalamnya bisa menjaga tubuh tetap hidrasi.

Namun jangan minum banyak air sekaligus. Ikuti pola dua gelas waktu sahur, dua gelas waktu buka dan empat gelas di malam hari dengan rentang tiap satu jam.

Untuk sementara hindari minuman berkafein karena menyebabkan haus berlebihan dan dehidrasi pada siang hari. Untuk menambah energi, dianjurkan minum smoothies atau jus buah. ** Baca juga: Hormon Apa Saja yang Membuat Wanita “Kacau” Tiap Menstruasi?

5. Puasa sesuai kemampuan fisik
Sebelum menjalankan ibadah puasa, sebaiknya berkonsultasi kepada dokter, terutama bagi orang-orang lanjut usia serta mereka dengan riwayat kesehatan yang diperkirakan akan mengganggu puasa, termasuk bagi ibu-ibu yang sedang mengandung.

Berpuasa secara benar akan membuat ibadah Anda lancar.(ilj/bbs)




Bang Ben: Ada Sesuatu Ruang yang Kosong

Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie.(yud)

Kabar6-‎Para alim ulama dan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) punya beban moral dalam menanggulangi masalah krisis moral, akhlak dan agama.

Beragam kasus kejahatan kekerasan seksual yang pelaku dan korbannya dari kalangan anak-anak bikin cemas dan perlu disikapi serius.

Wakil Walikota Tangsel,Benyamin Davnie mengatakan, perkembangan teknologi yang semakin maju juga menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat umum. Seperti halnya kasusnya pernah terjadi di ‎Jombang, Kecamatan Ciputat, yang dilakukan I (14) mencabuli sejumlah bocah.

‎”Mirisnya pelaku anak tsanawiyah di Tangsel. Alasannya si anak melakukan perbuatan tidak senonoh setelah melihat tayangan yang tidak patut di handphone. Gagal dia (pelaku),” katanya, Minggu (5/6/2016).

Pancasila sebagai dasar negara, ideologi dan falsafah sudah tidak dikenal lagi oleh anak-anak. Kekosongan ini diman‎faatkan oleh orang lain yang tidak ingin bangsa Indonesia ini kuat dan bermartabat.

Pancasila sudah tidak diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan. Sedangkan teknologi terus menjejali serta merasuk alam pikiran tanpa bisa disaring lagi oleh anak-anak pengguna perangkat teknologi.

Benyamin meminta kepada Lembaga Pengembangan Tilawati Qur’an (LPTQ) dan 532 pengurus DKM di Kota Tangsel dapat membuat terobosan.

Merancang program‎ pendidikan dan kegiatan yang dapat mengubah pola pikir anak-anak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan islam.

“Ada ruang yang kosong dalam pribadi diantara masyarakat kita ini. Jadi tidak melulu LPTQ dan DKM berbicara anggaran,” tegas Bang Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie.

‎Lembaga resmi daerah yang bergerak dalam bidang agama dan moral di Kota Tangsel dihadapkan pada tantangan pelik. Bisa mengubah ideologi, sikap, cara berpikir anak-anak menjadi generasi yang cerdas, modern dan religius. **Baca juga: Bos Garuda Food: Masih Ada “Gap” Lulusan PT dengan Dunia Industri.

“Kembalikan kepada fitrahnyah.‎ Otaknya kita isi dengan pengetahuan terus, dan hatinya kita isi dengan keimanan,” tambah Bang Ben.(yud)




Bos Garuda Food: Masih Ada “Gap” Lulusan PT dengan Dunia Industri

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Komisaris PT Garuda Food, Sudhamex AWS, menegaskan masih ada ketidakharmonisan antara lulusan Perguruan Tinggi (PT) dengan kebutuhan dunia industri. 

“Gap antara kampus dengan user itu memang perlu dipikirkan, bagaimana perlu dijembatani lebih jauh lagi,” klaimnya acara pelepasan wisudawan Universitas Multimedia Nusantara, Kabupaten Tangerang, Minggu‎ (5/6/2016).

Ketidakharmonisan lulusan PT, dengan dunia kerja bahkan nampak dibeberapa program studi jurusan yang ada diluar pendidikan keterampilan seperti bidang ilmu sosial, hukum dan sebagainya.

“Kalau seperti art mereka itukan skil, tapi kalau sarjana sosial yang lain kaya ekonomi, hukum begitu kerja juga masih bingung, itu makanya perlu dijembatani,” kata salah satu anggota KEN itu.

Menurutnya ada beberapa cara menghilangkan adanya gap tersebut, diantaranya dengan sering mendatangkan pakar tamu.

“Jadi perkuliahan disampaikan langsung oleh prkatisi-praktisi yang memang bergelut didunia itu, tidak cukup dengan materi akademis saja,” bilang Dia.

Kalau sudah dibekali seperti itu, menurutnya tidak lagi terjadi ketidakharmonisan yang terlalu jauh antara lulusan PT dengan harapan dunia kerja. **Baca juga: Polres Tangsel Bakal “Sikat” Sahur On The Road Tak Berizin.

“Jadi saat mereka masuk itu ada nilai tambah, itu yang saya dorong supaya kampus kesana,” tandas Sudhamex AWS.(yud)




Polres Tangsel Bakal “Sikat” Sahur On The Road Tak Berizin

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resort (Polres) Tangerang Selatan (Tangsel), akan mengambil tindakan tegas terhadap kegiatan Sahur On The Road (SOTR) yang biasa muncul saat bulan Ramadhan.

Kepala Satlantas Polres Kota Tangsel Ajun Komisaris Prayoga Angga Widyata menyatakan, untuk dapat melaksanakan kegiatan SOTR, harus mengantongi izin dari Satlantas dan juga Satintelkam Polres Kota Tangsel.

“Kegiatan keramaian wajib hukumnya memberitahukan dan izin kepada aparat kepolisian. Lebih 10 orang melaksanakan suatu acara itu harus berkoordinasi dengan polisi,” ucap Prayoga ketika dihubungi Kabar6.com melalui telepon selularnya, Minggu (5/6/2016).

Prayoga menegaskan, pihaknya tak melarang masyarakat melaksanakan kegiatan positif semacam SOTR. Langkah koordinasi bertujuan guna memudahkan polisi mengawal acara tersebut.

“Warga atau kelompok massa biasanya berkonvoi menunggangi kendaraan roda dua dan empat ke mengelilingi kota sambil membagikan makanan sahur kepada orang membutuhkan, tetapi potensi gangguan keamanan bisa saja terjadi saat SOTR,” tegas Yoga lagi. **Baca juga: Sekda Minta BPBD Waspadai Ancaman Kebakaran Saat Ramadhan.

Maka dari itu, lanjut Prayoga, pihaknya akan selektif dalam mengizinkan kegiatan SOTR. “Nantinya kalau ada yang mengajukan pasti akan sangat selektif karena akan berdampak pada lalu lintas dan bisa menimbulkan kecelakaan,” pungkasnya.(ard)




Sekda Minta BPBD Waspadai Ancaman Kebakaran Saat Ramadhan

Sekda Dadi Budaeri usai memimpin Apel Komando.(hms)

Kabar6-Sekretaris Daerah (sekda) Kota Tangerang, Dadi Budaeri mengimbau kepada jajarannya di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), agar meningkatkan kesiapsiagaannya selama Ramadhan.

Itu seiring besarnya potensi kerawanan sosial yang muncul selama bulan suci tersebut, terlebih ancaman bahaya kebakaran.

“Meskipun posisi lagi puasa, saya berharap petugas BPBD bisa tetap siaga, apalagi mengingat potensi bahaya kebakaran yang muncul selama Ramadhan,” ujarnya saat memimpin Apel Komando di halaman Kantor BPBD, di Jalan KS. Tubun, Kota Tangerang.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Tangerang, Irman Pujahendra tak menampik tingkat kerawanan terjadinya kebakaran saat bulan suci Ramadan lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya.

“Kebakaran bisa mengancam siapapun dan kapanpun. Untuk itu, kami minta masyarakat juga untuk terus waspada,” katanya.

Menurutnya, penggunaan alat-alat pemicu kebakaran, seperti kompor dan listrik pada bulan puasa ikut meningkat. Penggunaan listrik yang tinggi terkadang tidak disertai dengan instalasi listrik yang memadai.

Selain itu, lanjut dia, penggunaan kompor juga meningkat. Pasalnya, ibu rumah tangga harus memasak hidangan sahur dan berbuka untuk keluarga. Saat itu, masyarakat terkadang lalai dan ceroboh usai memasak. **Baca juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup, Kelompok Pemuda Ini Cat Trotoar di Tangsel.

“Misalkan meninggalkan kompor dalam menyala, lalu masyarakat ketiduran, itu menjadi faktor pemicu kebakaran,” jelas dia. **Baca juga: Puluhan ABG Terjaring Operasi Balap Liar di Tangerang.

Masyarakat diminta rutin mengecek instalasi listrik di rumah masing-masing untuk mencegah terjadinya kebakaran. Kemudian, segera mengganti instalasi listrik yang sudah rusak maupun tua.(hms/tom migran)




Makam Telaga Mester “Diserbu” Pejiarah

Para pejiarah memenuhi makam di Cikupa.(agm)

Kabar6-Sehari menjelang datangnya Ramadhan 1437 hijriah, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Telaga Mester, di Desa Telaga, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, dibanjiri pejiarah.

Rukino (51), salah seorang pejiarah asal KElurahan Suka Mulya, Kecamatan Cikupa mengaku, melakukan ziarah guna mengenang keluarga yang telah meninggal serta memanjatkan doa dan memohon ampunan kepada Allah.

“Kkami mendoakan keluarga yang telah tiada, sekaligus memohon ampunan mengingat besok puasa sudah dimulai,” ungkap Rukino yang bekerja sebagai guru di SMA Panongan ini.

Selain itu, kata Rukino, berziarah mengingatkan seseorang akan kematian dan pelajaran berharga semasa hidup, serta mendekatkan orang kepada yang maha kuasa.

“Dalam Hadits sudah diingatkan untuk mengunjungi makam, karena makam akan ingat seseorang kepada akhirat. Dan berbuatlah amal sebanyak mungkin,” jelas Rukino. **Baca juga: Jelang Ramadan di Tangerang, Pedagang Bunga di TPU Laris.

Pantauan kabar6.com, TPU Telaga Mester kebanjiran peziarah, puluhan warga dari berbagai desa dan kecamatan mendatangi keluarga mereka yang dikebumikan di TPU tersebut.(agm)

**Baca juga: KPAI Tegaskan Kasus Evelyn Bukan Penculikan.




Ortu Tolak Damai, Hak Asuh Evelyn Bisa Diambil Negara

Komisioner KPAI, Erlinda dan Kapolresta Tangerang, AKBP Edi Suheri.(shy)

Kabar6-Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Rita Tjoa dan Bambang Tiandy, orangtua (ortu) Evelyn Tiandy (8), bocah SD yang sebelumnya dikabarkan diculik, agar segera bermediasi guna menyelesaikan persoalan perebutan hak asuh Evelyn.

“Kasus ini harus diselesaikan dengan cara mediasi. Kedua belah pihak ini harus mengalah, karena aksi saling rebut hak asuh itu dikhawatirkan bisa menganggu psikologi sang anak,” ujar Komisioner KPAI, Erlinda Iswanto saat konferensi pers di Polresta Tangerang, Minggu (5/6/2016).

Erlinda mengingatkan, apabila kedua belah pihak saling tidak mau mengalah, maka pengasuhan Evelyn bisa diambil alih oleh negara.

“Kalau kasus ini tidak bisa diselesaikan dengan kekeluargaan, maka bisa saja hak asuh si anak akan diambil alih negara. Dalam arti, anak ini akan berada dirumah aman negara melalui Kementerian Sosial,” ungkapnya. **baca juga: KPAI Tegaskan Kasus Evelyn Bukan Penculikan.

Diketahui sebelumnya, Rita Tjoa melaporkan adanya penculikan dengan kekerasan yang terjadi pada anaknya Evelyn Tiandy (8) dikawasan Citra Raya Mardigrass, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang pada Selasa (17/5/2016) lalu ke Polresta Tangerang. **Baca juga: Diduga Bermotif Hak Asuh, Bocah SD Tangerang Diculik Pria Bertopi.

Bahkan, tak hanya melaporkan ke Polresta Tangerang, Rita juga sempat membawa kasus tersebut ke KPAI.(Shy)




KPAI Tegaskan Kasus Evelyn Bukan Penculikan

KPAI dan Polresta Tangerang mengklarifikasi kasus Evelyn.(shy)

Kabar6-Komisi Perlindungan Anak Indonesi (KPAI) memastikan bila kasus yang menimpa Evelyn di kawasan Citra Raya Mardigrass, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang pada Selasa (17/5/2016) lalu, bukanlah penculikan.

 
Sebelumnya, Evelyn yang masih berusia delapan tahun, dilaporkan ibunya, Rita Thoa (37), dirampas oleh gerombolan pria tak dikenal saat berada di kawasan Citra Raya.

“Disini kami ingin tegaskan, bahwa kasus yang terjadi pada Evelyn ini bukanlah penculikan. Karena ini murni konflik rumah tangga. Dan, kami berharap kasus ini tidak sampai ke ranah kepolisian, karena harus dengan cara mediasi antara kedua belah pihak,” ujar Komisioner KPAI, Erlinda Iswanto, Minggu (5/6/2016).

Sementara itu, Kapolres Kota Tangerang, AKBP Asep Edi Suheri mengatakan, pihaknya juga masih melakukan penyelidikan terkait adanya unsur kekerasan dalam pengambilan Evelyn beberapa waktu lalu. **Baca juga: Diduga Bermotif Hak Asuh, Bocah SD Tangerang Diculik Pria Bertopi.

“Kalau untuk kasus penculikannya tentu tidak, karena seperti yang dikatakan KPAI, ini merupakan konflik keluarga. Namun, kita tetap menyelidiki proses pengambilan Evelyn. Karena, dari pelapor yakni Rita mengatakan, adanya aksi kekerasan dalam pengambilan Evelyn kepada dirinya. Tapi, sampai saat ini masih kita tunggu hasil visumnya untuk dilakukan gelar perkara kembali. Kita pun sudah periksa saksi sebanyak 12 saksi,” paparnya.

Pihak kepolisian juga melakukan pemeriksaan terhadap ayah kandung Evelyn yakni, Budiman Tiandy dan rekannya yang membantu pengambilan tersebut.(Shy)