1

Ini Saat Tepat Melatih Anak Mulai Berpuasa

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Tidak sedikit orangtua yang mulai melatih anaknya untuk menjalankan ibadah puasa. Entah itu hanya setengah hari, bahkan hingga satu hari penuh. Namun tak jarang pula para orangtua menjadi kebingungan, mengingat anak mereka masih menjalani proses tumbuh kembang.

Pada saat puasa, kadar gula dan nutrisi lainnya di dalam darah akan mengalami penurunan. Padahal, gula dan nutrisi sangat penting dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan otak anak.

Meskipun demikian, orangtua bisa mulai mengenalkan sekaligus melatih anak untuk berpuasa secara bertahap. Berdasarkan penelitian, orangtua bisa memperkenalkan ibadah puasa pada anak yang sudah memasuki usia empat tahun.

Bagaimana melatih anak berpuasa? Berikut tipsnya, dikutip dari Klikdokter.com:

1. Kegiatan berpuasa pada anak adalah latihan
Puasa pada anak bertujuan untuk melatih anak terbiasa dengan kondisi ini. Jadi, latihan puasa bagi anak haruslah fleksibel dan disesuaikan dengan usia psikologis anak.

2. Waktu puasa yang fleksibel
Latih anak untuk berpuasa beberapa jam selama beberapa hari. Semakin dewasa usia anak, maka rentang waktu berpuasa juga semakin diperpanjang secara bertahap.

3. Perhatikan asupan gizi dan waktu tidur yang cukup
Usia 5-7 tahun adalah usia di mana anak bertumbuh dan berkembang sehingga jumlah, jenis, dan pola makannya harus benar-benar diperhatikan oleh orangtua.

4. Buatlah makanan sahur semenarik mungkin
Anak mungkin tidak terbiasa dengan pola makan sahur, yang dilakukan pada waktu dini hari. Oleh karena itu, buatlah menu-menu makanan yang menarik agar anak lebih bersemangat ketika sahur.

5. Kegiatan menarik selama anak berpuasa
Ajarkan anak agar tidak terlalu bermain secara berlebihan ketika ia sedang menjalani ibadah puasa. Kegiatan yang melelahkan akan menyebabkan anak berkeringat dan menyebabkan dehidrasi. Lakukan kegiatan-kegiatan yang tidak terlalu melelahkan, tetapi membuat anak Anda lupa bahwa ia sedang berpuasa.

6. Berikan hadiah apabila anak Anda berhasil melakukan puasa
Anak yang berhasil melakukan ibadah puasa sudah seharusnya diberikan hadiah agar anak termotivasi untuk melakukan ibadah puasa keesokan harinya.

7. Jangan biasakan makan terlalu banyak ketika berbuka & sahur
Makan yang terlalu banyak ketika berbuka dan sahur bisa menyebabkan sakit perut. Hal tersebut bisa menyebabkan anak menjadi trauma untuk berpuasa, sehingga sangat penting bagi Anda untuk memperhatikan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh anak saat berbuka dan sahur.

8. Perhatikan jadwal tidur anak
Anak harus tetap mendapatkan istirahat yang cukup selama berpuasa. Jangan biarkan anak tidur terlalu malam, dan terapkan jam tidur siang pada anak untuk menggantikan waktu tidur yang hilang saat malam harinya. ** Baca juga: Cegah Kulit Kering & Dehidrasi Selama Puasa

Sudah siap melatih anak Anda berpuasa? (ilj/bbs)




UPTD Pasar Kranggot Ingatkan Warga Waspada Copet & Jambret

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Kepala UPTD Pasar Kranggot, Kota Cilegon, Mohammad Yamin, mengimbau pengunjung pasar meningkatkan kewaspadaannya selama Bulan Suci Ramadhan.

Itu menyusul meningkatnya jumlah pengunjung, membuat Pasar Kranggot semakin rentan terhadap aksi para pelaku kejahatan, seperti copet dan jambret.

“Iya memang kalau padat begini rawan sekali pelaku copet maupun jambret berkeliaran ditengah pasar. Makanya, kita imbau agar pengunjung bisa berhati-hati,” kata Yamin, Rabu (8/6/2016).

Untuk mengantisipasi aksi pelaku tindak kriminal tersebut, Yamin menyebut bila pihaknya melalui petugas keamanan pasar juga mulai mewaspadai agar dapat mengantisipasi dengan melakukan pengawasan dilapangan. **Baca juga: TPID Tangsel Klaim Angka Inflasi Terkendali.

“Kalau untuk antisipasi, kita sudah mintakan ke petugas keamanan agar sambil memperhatikan gerak-gerik pengunjung pasar yang mencurigakan. Agar sebelum terjadi bisa dicegah,” ujarnya lagi. **Baca juga: Diduga Saling Ejek, Dua Kelompok Pemuda Tawuran di Cikokol.

Dan untuk mendukung pengamanan tersebut pihak UPTD pasar juga melengkapi anggota keamanannya dengan menggunakan alat komunikasi handy talky, untuk memudahkan petugas melakukan koordinasi.(sus)

**Baca juga: Cara Tepat Usir Bau Mulut Selama Puasa.




Diduga Saling Ejek, Dua Kelompok Pemuda Tawuran di Cikokol

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Diduga dipicu saling ejek, dua kelompok pemuda terlibat tawuran di Jalan Perintis Kemerdekaan, Cikokol, Kota Tangerang, Rabu (8/6/2016).

Ya, tawuran dua kelompok pemuda itu pecah saat menjelang waktu sahur. Dua kelompok pemuda yang sama-sama ingin membangunkan warga untuk sahur, terlibat saling ejek hingga berlanjut ke aksi saling serang.

Beruntung tawuran singkat itu tidak sampai memicu timbulnya korban. Tawuran bersenjatakan batu dan bambu itu mereda, setelah warga sekitar lokasi turut serta melerai tawuran. **Baca juga: Waspada…! Bajing Loncat Ancam Truk Ekspedisi yang Lintasi Cilegon.

“Ya, tadi sempat saling lempar-lemparan batu. Tapi untungnya cuma sebentar. Karena warga sekitar turut serta melerai keributan,” ujar Ramia, warga sekitar lokasi. **Baca juga: Dishubkominfo Tangsel Tegur Bus Mudik Lebaran.

Pascapecahnya tawuran, warga sekitar lokasi kejadian berharap pihak kepolisian bisa meningkatkan patroli, guna mencegah terulangnya kasus serupa.(rani)

**Baca juga: Benarkah Mengonsumsi Nasi Putih Berlebihan Bikin Tubuh Jadi Lemas?




Di Pasar Kranggot, Penjualan Kolang-kaling Tembus 10 Ton Per Hari

Pedagang kolang-kaling.(bbs)

Kabar6-Bisnis kolang-kaling selama bulan Ramadan memang cukup menjanjikan. Tak tanggung-tanggung, penjualan buah khas bulan puasa ini di Pasar Baru Kranggot, Kota Cilegon, bisa mencapai 10 ton per hari.

Staf Pengawas Logistik UPTD Pasar Kranggot, Sirajudin mengungkapkan, kebutuhan buah khas yang dijual selama bulan Ramadan ini memang melonjak drastis dibanding hari biasa.

Untuk bisa memenuhi kebutuhan konsumen, para pedagang bahkan harus mendatangkan pasokan dari luar Provinsi Banten.

“Buah khas Ramadhan memang cukup tinggi permintaannya. Selain timun suri, melon, semangka dan labu, kolang-kaling juga cukup diminati. Sehari bahkan bisa menghabiskan 10 ton kolang-kaling untuk Pasar Kranggot,” kata Sirajudin, Selasa (7/6/16).

Selain permintaan buah yang cukup tinggi, kata dia, harga kolang-kaling pada dua hari di awal Ramadan juga ikut melejit.

“Harganya memang ikut naik, tapi untungnya pasokan terpenuhi,” ujarnya.

Seorang pengecer kolang-kaling di Pasar Kranggot, Rodiah mengungkapkan, untuk memenuhi permintaan konsumen, dirinya bahkan harus mendatangkan buah itu dari Kabupaten Serang, Pandeglang, Lebak hingga Lampung. **Baca juga: Dishubkominfo Tangsel Tegur Bus Mudik Lebaran.

“Saya biasanya ikut patungan beli sama temen satu kuintal. Kalau lagi nggak ada dari Mancak, palingan saya ikut beli sama temen yang dari Pandeglang atau Tangkas. Kalau lagi nggak ada kita ambil dari Lampung,” katanya. **Baca juga: TPID Tangsel Klaim Angka Inflasi Terkendali.

Menurut Rodiah, harga kolang-kaling saat ini cukup tinggi. Jika biasanya harga kolang-kaling dipatok dengan harga Rp8.000 per kilogram, kini dijual dengan harga Rp13.000 hingga Rp15.000 per kilogram.(sus)




Dishubkominfo Tangsel Tegur Bus Mudik Lebaran

Petugas memeriksa kelaikan‎ bus di Terminal Pondok Cabe.(yud)

Kabar6-‎Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai memeriksa bus angkutan lebaran.

Program kegiatan ini dilakukan, untuk memastikan setiap armada transportasi angkutan massal yang beroperasi layak jalan, sesuai aturan.

Kepala Bidang Angkutan Dishubkominfo Kota Tangsel, Wijaya Kusuma mengatakan, hasil pemeriksaan dari semua perusahaan otobus masalahnya sama. Kelengkapan bagasi dalam bus tidak tersedia. Padahal setiap bus mesti memiliki kelengkapan sesuai aturan.

“Kotak P3K, palu kaca di setiap set kursi dan segitiga tanda mobil mogok juga tidak ada,” katanya ditemui kabar6.com di Terminal Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Selasa (7/6/2016).

Sementara kelengkapan lainnya, terang Wijaya, sudah baik. Seperti kondisi mesin prima serta ban bukan vulkanisir‎.

Petugas telah memberikan teguran ke‎pada awak bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang peralatan keselamatannya tidak lengkap. Pemeriksaan akan kembali dilakukan mulai sepekan sebelum lebaran.

“Enggak ada toleransi. Kalau pas kita cek lagi belum dilengkapi oleh perusahaan otobus, ya kita larang beroperasi,” terang Wijaya. **Baca juga: Mudik Gratis Sepi Peminat, Dishubkominfo Sambangi Pasar.

Ia mengaku pemeriksaan kelayakan sengaja digelar bukan H-7 Idul Fitri saja. Sejak awal bulan suci Ramadhan seluruh armada bus AKAP yang berangkat dari Kota Tangsel sudah mulai diperiksa. **Baca juga: TPID Tangsel Klaim Angka Inflasi Terkendali.

“Kan sudah ada instruksi dari Presiden Jokowi. Targetnya tahun ini zero accident (nol kecelakaan) lalu lintas mudik lebaran,” tambahnya.(yud)

**Baca juga: Sidang Pembunuhan Wanita “Bercangkul” Ricuh di PN Tangerang.




TPID Tangsel Klaim Angka Inflasi Terkendali

Harga bawang merah merangkak naik di Pasar Serpong.(yud)

Kabar6-Harga sejumlah komoditas bahan pangan pokok di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjelang sepekan bulan suci Ramadhan hingga kini masih mahal. Kondisi itu bikin mayoritas warga menjerit akibat mesti merogoh kocek lebih dalam.

Kepala Seksi Statistik Harga Konsumen, Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Husin Maulana mengklaim bila angka inflasi di Kota Tangsel paling rendah. Angkanya mencapai 0,15 persen.

“Sedangkan inflasi di daerah kabupaten/kota lainnya se-Banten mencapai 0,43 persen,” katanya kepada wartawan usai rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Serpong, Selasa (7/6/2016).

Angka inflasi tersebut menunjukkan permintaan masyarakat tidak terganggu di tengah kondisi ramadhan ini.

Rendahnya inflasi, Husi berujar, disebabkan dua kali penurunan harga BBM pada awal tahun ini. Selain itu, inflasi tersebut dipengaruhi perkembangan ekonomi secara umum dan keseimbangan penawaran dan permintaan. **Baca juga: Di Tangsel, Harga Cabai dan Bawang Makin Tinggi.

“Artinya, akibat penurunan harga BBM, ada dampaknya (inflasi terkendali-red),” ujarnya. **Baca juga: Harga Mahal, Pedagang di Pasar Cikupa Mulai Oplos Cabai Merah.

Di lokasi sama, Walikota TangselAirin Rachmi Diany, menginstruksikan kepada‎ TIPD agar setiap hari terus memantau perkembangan harga sembako. Bila ditemukan adanya kenaikan harga secara tidak wajar segera koordinasi untuk kembali menstabilkan.(yud)

**Baca juga: Cara Tepat Usir Bau Mulut Selama Puasa.




Sidang Pembunuhan Wanita “Bercangkul” Ricuh di PN Tangerang

Tiga tersangka pembunuh Enno Parihah saat diamankan Polisi.(bbs)

Kabar6-Sidang perdana kasus pembunuhan terhadap karyawati cantik yang kemaluannya ditusuk cangkul, Enno Parihah (18), dengan terdakwa ABG (Anak Baru Gede) berinisial Rahmat Alim atau RAL (16), berlangsung ricuh di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Selasa (7/6/2016).

Sedianya, sidang yang berlangsung tertutup itu, juga dihadiri oleh kedua orangtua korban, Arif Fikrih dan Mahpudoh. Namun, ketika barang bukti cangkul dibawa masuk ke dalam persidangan, kedua orangtua korban merasa tak kuat dan memilih keluar dari ruang persidangan.

Sementara, sidang yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim, Suharni menuntut RAL dengan Pasal 340 Jo pasal 55 ayat 1 dan subsider pasal 338 KUHP.

Selanjutnya, majelis hakim menunda sidang tersebut hingga Rabu (8/6/2016) besok, dengan materi pemeriksaan beberapa orang saksi, termasuk kedua orang pelaku lainnya, Rahmad Arifin dan Imam Harpiadi. **Baca juga: Perkara ABG Pembunuh “Karyawati Bercangkul” Segera Disidangkan.

Sementara, pihak keluarga korban yang menunggu di depan pintu gerbang PN Tangerang, sempat memaki-maki, RAL yang baru menjalani sidang perdananya. **Baca juga: BPOM Banten Imbau Warga Waspada Takjil Berwarna Mencolok.

Keluarga korban bahkan sempat mencoba menghadang RAL saat menuju mobil tahanan. “Matiin aja tuh orang,” teriak salah satu kerabat Eno. Beruntung, aksi amarah itu berhasil diredam pihak kepolisian yang mengawal ketat jalannya sidang.(abie/alby/rani)




Pedagang Sarung di Cilegon Tertipu Oleh Pembeli

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Apes menimpa Riki Julkarnaen. Pedagang sarung musiman yang mangkal di samping Masjid Nurul Ikhlas, Kota Cilegon ini, menjadi korban penipuan oleh pembelinya, selasa (7/6/2016).

Peristiwa berawal ketika seperti biasa Riki tengah memajang sarung dagangannya di samping Masjid Al Ikhlas. Kemudian pelaku muncul dengan berpura-pura ingin membeli saruyng dalam jumlah besar.

Ya, pria tak dikenal itu mengaku ingin membeli 70 buah sarung untuk kemudian dibagikan kepada jamaah masjid Al Ikhlas. Mendapat pesanan sarung cukup banyak itu, Riki pun langsung menyanggupi.

Namun, karena jumlah sarung yang dibawa korban dilokasi saat itu hanya mencapai 45 buah, maka korban pun meminta waktu kepada pelaku, untuk memenuhi jumlah sarung yang dibutuhkan.

Saat itu, korban bergegas kembali kerumahnya, untuk mengambil sarung guna memenuhi kekurangan jumlah sarung pesanan dimaksud. Sementara, dagangannya di tungguin oleh pria pemesan sarung.

Namun, setibanya ia kembali dari rumah, pelaku dan 45 sarung senila Rp4,2 juta sudah tak ada ditempat. Sarung-sarung itu diduga dibawa kabur pelaku.

“Tadi itu dia kan mintanya 70 sarung, katanya sih untuk dibagikan di Masjid. Saya percaya saja, kebetulan saya Cuma bawa 45 sarung. Makanya saya pulang untuk mengambil sisanya sekitar 25 sarung. Tapi pas balik orangnya sudah kabur bawa dagangan saya,” terang Riki di lokasi kejadian.

Menurut korban, pelaku memiliki ciri-ciri perawakan tambun, dan bermata sipit pelaku juga diketahui sempat masuk ke dalam Masjid Agung Nurul Ikhlas, Namun setelah dilakukan pencarian orang tersebut tidak ditemukan. “Dia kayak orang cina, ngakunya orang Metro Cendana. Tadi sempat saya cari dan tanya ke pengurus DKM tapi tidak ada acara,” tambahnya. **Baca juga: Satpol PP Tangerang Masih Temukan Restortan Bandel Saat Ramadhan.

Sementara diakui sanusi pedagang lainnya yang kerap berjualan diskeitar lokasi mengaku, kejadian tersebut sudah berulang kali dialami para pedagang disekitar lokasi. Bahkan sebelumnya, seorang pedagang peci juga sempat menjadi korban penipuan dengan modus yang sama. **Baca juga: BPOM Banten Imbau Warga Waspada Takjil Berwarna Mencolok.

“Bukan cuma ini, sebelumnya juga pernah ada tukang peci yang jadi korbannya, sama ciri-cirinya. Kemungkinan orang yang sama,” kata Sanusi.(sus)

**Baca juga: Benarkah Mengonsumsi Nasi Putih Berlebihan Bikin Tubuh Jadi Lemas?.




BPOM Banten Imbau Warga Waspada Takjil Berwarna Mencolok

Pasar Takjil Ramadhan.(bbs)

Kabar6-Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Banten mengimbau kepada warga di tanah jawara, agar berhati-hati saat membeli takjil untuk berbuka puasa. Pasalnya, ada beberapa takjil yang menggunakan bahan pewarna.

Kepala Seksi Pemeriksaan, penyidikan, sertifikasi dan layanan konsumen BPPOM Banten, Lintang menjelaskan , bila banyak dari makanan (Ta’jil) yang dijajakan saat Ramadhan mengandung bahan-bahan yang berbahaya, terutama pewarna pakaian rodamin dan pengawet kimia.

“Hati-hati, bila makanan takjil memiliki warna terlalu pekat dan mencolok, bisa jadi mengandung pewarna kain rodamin, terutama warna merah,” ujar Lintang, Selasa (7/6/2016).

Untuk itu, Lintang mengingatkan warga agar bisa teliti dan cermat memilih makanan, jangan sampai ibadah puasa terganggu karena salah memilih makanan dan minuman untuk berbuka dan sahur. **Baca juga: Tragis, Kakek Suherman Tewas Terlindas Mobil di BSD.

“Untuk memilih makanan tajil yang memiliki warna yang mencolok dan Makanan yang cepat rusak,” pungkasnya. **Baca juga: Satpol PP Tangerang Masih Temukan Restortan Bandel Saat Ramadhan.

Untuk memastikan keamanan dan kehigienisan makanan yang beredar di bulan Ramadhan, BPPOM, Dinkes, Distanak dan Kelautan dan perikanan terus menggelar sidak di pasar tradisional dan modern serta bazar ta’jil yang menjamur setiap Ramadhan.(zis)

**Baca juga: Cegah Kulit Kering & Dehidrasi Selama Puasa.




Satpol PP Tangerang Masih Temukan Restortan Bandel Saat Ramadhan

Petugas Satpol PP saat monitoring Ramadhan.(shy)

Kabar6-Petugas Satuan Polisi Pramung Praja (Satpol PP) Kabupaten Tangerang, melakukan monitoring ke sejumlah warung makan ataupun restoran yang buka saat Ramadhan, Selasa (7/7/2016).

Kepala Bidang Operasional, Zamzam Manohara mengatakan, monitoring dilakukan dalam menjalankan Peraturan Bupati (Perbup), terkait larangan kepada setiap restoran ataupun warung makan untuk tidak berjualan pada saat bulan ramadan.

“Dibulan puasa ini tempat hiburan malam dilarang untuk buka dan untuk warung makan atau restoran boleh buka mulai pukul 16.00 WIB,” ungkapnya.

Dalam monitoring tersebut, aparat Satpol PP kiranya masih mendapati sejumlah restoran yang buka sebelum waktu yang ditentukan. Namun, petugas hanya memberikan Surat Edaran Bupati Tangerang terkait peraturan dalam berjualan saat bulan ramadan serta, peringatan.

“Kalau masih membandel akan kita tertibkan langsung,” tegasnya. **Baca juga: Tragis, Kakek Suherman Tewas Terlindas Mobil di BSD.

Pantauan dilokasi, aparat Satpol PP yang melakukan razia mengakibatkan, sejumlah pengunjung warung makan atau restoran berlarian keluar dari rumah makan tersebut.(Shy)

**Baca juga: Cara Tepat Usir Bau Mulut Selama Puasa.