1

Gila, Di Chengdu Ada Tempat Pembuangan Mobil Mewah

Pembuang mobil mewah di Chengdu.(bbs)
Pembuang mobil mewah di Chengdu.(bbs)
Tempat pembuangan mobil mewah di Chengdu.(bbs)

Kabar6-Memiliki mobil mewah merupakan impian sebagian besar orang. Namun tidak banyak orang yang dapat membelinya, lantaran harga mobil mewah bisa bikin kantong jebol.

Tidak heran orang yang memiliki mobil mewah akan menempatkan benda kesayangannya itu pada garasi khusus yang dirancang sedemikian rupa. 

Namun di Chengdu, Tiongkok, ratusan mobil mewah seperti Mercedes-Benz, Land Rover dan Bentleys, telantar begitu saja bahkan di antaranya terlihat sudah ditumbuhi rumput liar.

Mobil-mobil mewah tersebut, dikutip dari wowmenariknya.com, terlihat bersembunyi di semak-semak, dengan harga diperkirakan sekira Rp6,5 miliar.

Menurut laporan dari Carpark di Chengdu, Ibukota Provinsi Sichuan, barat daya Tiongkok, 200 mobil mewah bahkan lebih itu telah terparkir di tempat tersebut selama bertahun-tahun.

Tempat pembuangan mobil mewah di Chengdu.(wowmenariknya)
Tempat pembuangan mobil mewah di Chengdu.(wowmenariknya)

Pemerintah setempat, dilansir News.com.au, mengatakan bahwa banyak dari kendaraan mahal telah terparkir di tempat tersebut karena pemiliknya terlibat dalam kasus pidana yang rumit, sehingga beberapa harta diamankan dan disimpan di tempat tersebut.

Mobil mewah tersebut terpaksa harus disita karena kasus yang begitu kompleks sehingga harus melibatkan sejumlah departemen pemerintah. Di antara mobil-mobil tersebut ada beberapa yang sudah terjual setelah kasusnya selesai.

Alhasil, tempat tersebut digambarkan sebagai kuburan mobil-mobil mewah. ** Baca juga: Demi Langsing, Wanita Ini Hanya Konsumsi Makanan Bayi

Ada yang mau merawat mobil-mobil tersebut? (ilj/bbs)




Cegah Pusing Saat Berpuasa

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Selama bulan Ramadan, umat muslim di seluruh dunia diwajibkan untuk berpuasa. Nah, pernahkah Anda merasa pusing atau sakit kepala saat puasa? Sakit kepala bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan pola tidur, stres atau tertekan saat menjalani puasa, hipoglisemia, dan menghentikan konsumsi kafein (untuk Anda para pencinta minuman yang mengandung kafein).

Sakit kepala itu biasanya bermula pada siang hari atau sore hari setelah buka puasa. Dikutip dari vemale.com, orang-orang yang sudah sering merasa sakit kepala di luar bulan Ramadan cenderung akan lebih sering mengalami sakit kepala saat bulan Ramadan. 

Dr. Elliot Shevel ketua dari South African Headache Society mengatakan bahwa Anda bisa mengatasi rasa sakit kepala kita tanpa harus membatalkan puasa.

Bagi Anda yang terbiasa mengonsumsi minuman berkafein setiap harinya, puasa dan menghentikan konsumsi kafein seketika bisa membuat Anda merasa sakit kepala.

Nah, Anda bisa mengatasinya dengan cara minum air putih yang cukup. Sebanyak 75 persen lebih otak manusia itu mengandung air. Jadi saat sahur dan buka puasa, cukupi kebutuhan air untuk tubuh Anda.

Hipoglisemia atau gula darah rendah juga bisa memicu sakit kepala di sejumlah orang. Memilih menu sahur dengan kandungan gula darah yang sedikit atau rendah bisa mencegah diri Anda terkena sakit kepala di siang hari.

Jika Anda mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula saat sahur, gula darah Anda akan meningkat tajam dan langsung merosot seketika, akibatnya Anda bisa merasa pusing atau sakit kepala. 

Agar bisa terhindar dari pusing atau sakit kepala, hindari faktor pemicunya. Pada umumnya, pemicu sakit kepala itu antara lain stres, kurang tidur, dan penahanan terus-menerus zat dalam tubuh yang secara normal seharusnya dikeluarkan (retensi cairan). ** Baca juga: Kapan Waktu Efektif Untuk Berolahraga Saat Puasa?

Jalani ibadah puasa dengan tenang, dan jika perlu Anda bisa berkonsultasi dengan dokter.(ilj/bbs)




Jelang Lebaran, Ini Titik Rawan Macet di Kabupaten Tangerang

Kawasan Pasar Cikupa, salah satu titikl macet di Kabupaten Tangerang.(bbs)

Kabar6-Menghadapi arus mudik lebaran tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Tangerang, melalui Dinas Perhubungan (Dishub), merilis data titik rawan kemacetan yang ada di daerah itu.

Titik rawan kemacetan di Kota Seribu Industri ini, tersebar di sepanjang Raya Serang, dimana jalan nasional itu kerap dilintasi para pemudik yang melakukan perjalanan menuju Provinsi Banten dan Pulau Sumatera.

Kepala Dishub Kabupaten Tangerang, Nono Sudarno mengatakan, titik rawan kemacetan di koridor jalan nasional yang terbentang sepanjang 27 Kilometer dari mulai Bitung, Kecamatan Cikupa, hingga Jayanti ini, memang harus diantisipasi oleh para pemudik.

Sejumlah titik rawan kemacetan yang dimaksud, diantaranya berada di wilayah Cikupa, Balaraja dan Jayanti.

Untuk, wilayah Cikupa, titik kemacetan berada di perempatan Bitung, Pasar Cikupa, PT Chingluh, lampu marah Tigaraksa dan perempatan Cibadak.

Sedangkan, untuk wilayah Balaraja, kemacetan kerap terjadi di Pasar Balaraja, lampu merah pintu tol Balaraja Barat, PT ADIS, pertigaan Olek, perempatan Cangkudu, hingga Pasar Gembong.

“Kalau untuk Jayanti, titik rawan macet mungkin hanya terjadi di Pasar Jayanti saja,” ungkap Nono, kepada Kabar6.com, usai menggelar rapat koordinasi persiapan lebaran dengan jajarannya dikantor Dishub Kabupaten Tangerang di Balaraja, pada Rabu (8/6/2016).

Guna mengantisipasi titik rawan kemacetan selama musim mudik lebaran, kata Nono, pihaknya akan mengerahkan sedikitnya 170 personil yang berada dibawah naungannya. **Baca juga: Amankan Jalur Mudik, Polresta Tangerang Gelar Rakor RSPA.

Ratusan personil itu, ditugaskan untuk mengatur arus Lalu Lintas (Lalin) dan mengurai kemacetan. **Baca juga: Dishub Kabupaten Tangerang Siagakan 170 Personel di Jalur Mudik.

“Personil kami siap mengawal arus mudik dan balik lebaran. Kami, akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, serta membantu aparat kepolisian dalam mengatur arus lalin,” tandasnya,(Tim K6)




Dishub Kabupaten Tangerang Siagakan 170 Personel di Jalur Mudik

Kepala Dishub Kabupaten Tangerang, Nono Sudarno.(din)

Kabar6-Mengantisipasi kemacetan pada arus mudik lebaran, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tangerang, akan menerjunkan sedikitnya 170 personel.

Ratusan petugas Dishub ini, bertugas membantu mengamankan arus lalu lintas di sepanjang Jalan Raya Serang, mulai dari Bitung, Kecamatan Cikupa, hingga Jayanti, Kabupaten Tangerang.

Kepala Dishub Kabupaten Tangerang, Nono Sudarno mengatakan, ratusan personel itu akan disebar di tiga Polres yang berada dalam wilayah hukum Polda Banten dan Polda Metro Jaya, diantaranya Polresta Tangerang, Polres Metro Tangerang dan Polres Kota Tangsel.

Penyebaran personel ini, tentunya akan disesuaikan dengan kebutuhan wilayah. Namun, konsentrasi personel lebih diprioritaskan untuk wilayah hukum Polresta Tangerang. **Baca juga: Begini Cara MMS Hadapi Arus Mudik Lebaran di Tol Tamer.

“Mereka akan disebar ke tiga wilayah hukum. Tapi, yang paling mendominasi dan perlu banyak menjadi perhatian kami adalah Kabupaten Tangerang sendiri,” ungkap Nono, kepada Kabar6.com, usai menggelar rapat koordinasi ramadan dan lebaran bersama jajaranya di kantor Dishub Kabupaten Tangerang di Balaraja, Rabu (8/6/2016). **Baca juga: Dishubkominfo Tangsel Tegur Bus Mudik Lebaran.

Tahun ini, kata Nono, di Kota Seribu Industri ini terjadi penambahan wilayah hukum. Itu, menyusul adanya pengambilalihan sebagian besar wilayah hukum oleh Polda Banten dari Polda Metro Jaya. **Baca juga: Dishub Kabupaten Tangerang Tilang 10 Bus Karyawan.

“Namun, hal itu tak menjadi persoalan, karena kita akan menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Dan, kami akan berupaya koordinasi dengan Polres Metro Tangerang dan Polres Tangsel. Kalau dalam waktu bersamaan dibutuhkan  gelar pasukan, ya tinggal anggota kita yang harus dipilah-pilah,” katanya.(Tim K6)

**Baca juga: Amankan Jalur Mudik, Polresta Tangerang Gelar Rakor RSPA .




Warga Pamulang Ancam Blokir Jalan Raya Siliwangi

Tiang listrik di Jalan Raya Siliwangi, Pamulang.(yud)

Kabar6-‎Kekesalan segelintir warga di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangse) semakin memuncak. Itu karena masih berdirinya deretan tiang listrik di sepanjang ruas Jalan Raya Siliwangi, Kecamatan Pamulang.

Warga menuding, pemerintah daerah setempat terlalu cuek terhadap deretan tiang listrik tersebut, meski keberadaannya bisa mengancam keselamatan pengendara.

‎Ahmad Matin, warga yang bermukim di Pondok Benda, Kecamatan Pamulang menegaskan, bila lembaga eksekutif dan legislatif tak punya daya tawar tinggi atas keberadaan tiang listrik tersebut.

Alhasil, puluhan batang tiang listrik itupun dibiarkan terkatung-katung tanpa ada penanganan konkret untuk memindahkannya.

“Kami bersama warga siap turun menutup Ja‎lan Siliwangi bila tetap tidak ada solusi,” tegasnya kepada wartawan, Rabu (8/6/2016).

Ia mengaku, warga tidak akan takut bersikap tegas demi kepentingan umum. Matin merasa sudah gusar lantaran keluhan warga kepada dirinya semakin banyak terkait keberadaan tiang listrik tersebut. **Baca juga: TABG Desak “Gedung Hantu” di Bintaro Segera Dirobohkan.

Matin bilang, aksi memblokir jalan menjadi cara terakhir warga bila keluhan yang telah lama disampaikan tetap tidak digubris. Sebab, selama ini pemerintah‎ daerah selalu berdalih tidak punya kewenangan penuh. **Baca juga: Jasa Raharja Santuni Keluarga Kecelakaan di Tangsel.

“Memang kami juga tahu ini ranahnya PLN. Tapi apa kami yang harus protes, buat apa ada lembaga eksekutif dan legislatif,” bilangnya bernada tinggi. **Baca juga: Usai Hisap Tembakau Gorilla, Remaja di Bintaro “Kesurupan” Tiga Hari.

Matin menambahkan, warga berencana segera melayangkan surat protes kepada Pemerintah Kota Tangsel dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Surat itu akan ditembuskan ke Pemerintah Provinsi Banten dengan alasan sebagai pernyataan sikap.(yud)




Jasa Raharja Santuni Keluarga Kecelakaan di Tangsel

PT Jasa Raharja Tangerang, menyerahkan santunan.(din)

Kabar6-Pejabat PT Jasa Raharja Cabang Tangerang, Banten, mendatangi kediaman keluarga Suherman (65), kakek yang tewas mengenaskan setelah terlindas mobil saat menyeberang di Jalan Letnan Sutopo Barat, Bumi Serpong Damai, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Selasa (7/6/2016) lalu.

Ya, kedatangan sejumlah pejabat Jasa Raharja ini, sedianya untuk menyerahkan santunan kepada Ibu Anih, istri korban selaku ahli waris yang tinggal di Lengkong Karya, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel.

“Hari ini, petugas kami telah mendatangi rumah duka, untuk menyerahkan santunan kepada istri korban, ibu Anih, selaku ahli waris, melalui kantor Rasa Raharja Tangerang,” ungkap Kepala Cabang PT Jasa Raharja Provinsi Banten, Ari Tjahyono, kepada Kabar6.com, Rabu (8/6/2016).

Menurut Ari, pada tahap awal petugas Jasa Raharja, mengambil data dari ahli waris, untuk proses pembukaan rekening Bank. Setelah itu, dana santunan itu akan ditransfer melalui rekening milik ahli waris tersebut.

“Siang tadi dana santunan langsung ditransferkan ke rekening ahli waris,” ujarnya tanpa merinci besaran santunan yang diberikan.

Ari menambahkan, pihaknya menyampaikan ucapan terima kasih atas informasi kecelakaan yang telah disuguhkan media online www.kabar6.com.

Dengan akses informasi itu, petugas Jasa Raharja akan lebih mudah melakukan pendataan, serta mempercepat penyaluran hak masyarakat yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas.

“Terima kasih atas infonya, karena Jasa Raharja dapat mempercepat penyaluran hak masyarakat, selaku korban kecelakaan,” katanya.

Diinforamsikan, kecelakaan lalu lintas yang menewaskan Suherman, berawal ketika korban menyeberangi Jalan Letnan Sutopo Barat, BSD, Kota Tangsel. **Baca juga: Bus Angkutan Lebaran di Banten Diimbau Pakai Karcis.

Saat di lajur dua, korban tertabrak mobil Innova B 1029 BYJ yang dikendarai Abdul Jalali Wal Ikhrom (20). **Baca juga: Usai Hisap Tembakau Gorilla, Remaja di Bintaro “Kesurupan” Tiga Hari.

Tubuh korban kemudian terpental dan terlindas mobil Ford Everest B 1630 NKC yang dikendarai Surjani Kurniawan (48) yang merupakan ibu rumah tangga. **Baca juga: Tragis, Kakek Suherman Tewas Terlindas Mobil di BSD.

Saat ini, kasus yang menimpa pri gaek itu, tengah ditangani pihak Polres Tangsel.(Tim K6)




Usai Hisap Tembakau Gorila, Remaja di Bintaro “Kesurupan” Tiga Hari

Kepala BNN Kota Tangsel, AKBP Heri Istu Hariono.(yud)

Kabar6-Efek yang ditimbulkan akibat menghisap tembakau jenis gorila, ternyata sangat membahayakan. Seperti yang dialami seorang ‎pemuda di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Usai menghisap gorila, pemuda itu terpaksa dilarikan ke rumah sakit.

Demikian diungkapkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangsel, Ajun Komisaris Besar Heri Istu Hariono kepada wartawan di Serpong, Rabu (8/6/2016).

“Remaja tersebut sudah seperti orang kesurupan selama tiga hari,” ungkapnya.

Heri katakan, setelah menerima pasien tersebut, pengelola rumah sakit di kawasan Bintaro, Kecamatan Pondok Aren itu, langsung melapor kepada BNN Kota Tangsel.

Hasil laporan itupun‎ langsung ditindaklanjuti BNN dengan melakukan penyelidikan. Dari keterangan remaja yang enggan disebutkan identitasnya itu, diketahui bila dia menghisap tembakau ganja merk gorila.

“Anak itu mengaku bila tembakau itu di dapat dari temanya,” jelasnya. **Baca juga: TABG Desak “Gedung Hantu” di Bintaro Segera Dirobohkan.

Heri memastikan, dari hasil penelitian diketahui bila tembakau merk gorila mengandung zat cannabinoid atau halusinogen (halusinasi). Sari minyak ganja sintetis ditaruh di tembakau. **Baca juga: Waduh..! 35 Persen Takjil di Cilegon Berbahaya.

“Efeknya dapat menimbulkan halusinasi bagi pemakai” ‎tegasnya. **Baca juga: Balapan Usai Tarawih, Puluhan ABG Tangerang Disergap Polantas.

Sedangkan warnanya, tambah Heri, sama seperti bentuk rokok biasa. Namun tembakaunya sudah disemprot. “Tahun ini sudah tiga kasus kita temukan. Yang menjadi korban remaja, di Pamulang dan Serpong,” tambahnya.(yud)




Bus Angkutan Lebaran di Banten Diimbau Pakai Karcis

Sekretaris Dishubkominfo Banten, Herdi Jauhari.(zis)

Kabar6-Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Provonsi Banten mengimbau agar semua bus angkutan lebaran untuk menggunakan karcis saat mudik Idul Fitri mendatang.

Imbauan tersebut bertujuan untuk mengetahui tarif yang diberlakukan oleh setiap trayek angkutan lebaran kepada para penumpangnya.

“Kami sudah mengimbau kepada setiap pemilik trayek,” Kata Sekretaris Dishubkominfo Banten, Herdi Jauhari, Rabu (8/6/2016).

Dan, bagi trayek angkutan umum lebaran yang membandel dan tidak mengikuti peraturan tarif, maka sanksi yang akan di berikan adalah pencabutan izin trayek. **Baca juga: Satpol PP “Sikat” Rumah Makan Bandel di Kota Serang.

“Kami sudah membentuk tim guna mengontrol setiap bus yang beroperasi. Jika nanti ditemukan ada angkutan lebaran yang tidak menggunakan karcis dan tarifnya mahal, maka akan kami tindak lanjuti,” ujarnya. **Baca juga: Waduh..! 35 Persen Takjil di Cilegon Berbahaya.

Dan, bagi masyarakat yang keberatan atas tarif yang diberlakukan angkutan umum lebaran, disarankan untuk mengadu ke kantor Dishubkominfo Banten yang ada di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Kota Serang. **Baca juga: Balapan Usai Tarawih, Puluhan ABG Tangerang Disergap Polantas.

“Kami imbau, warga yang mengadu juga harus disertai data pendukung, seperti ada karcisnya. Jika tidak ada maka minta ke perusahaan bus tersebut, karena kami sudah mewajibkannya,” pungkasnya.(zis)




Maling Bobol Rumah Warga di Tangerang, Emas 50 Gram Raib

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Kawanan maling kembali membobol rumah yang tengah ditinggal salat tarawih di Kelurahan Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Rabu (8/6/2016) malam.

Dalam aksinya, maling sukses menggasak perhiasan emas seberat lima puluh gram, uang tunai jutaan rupiah serta satu unit handphone milik korban.

“Kami tahu setelah pulang dari salat tarawih. Waktu itu kamar sudah porak-poranda,” ujar Enoy, pemilik rumah.

Dijelaskan Enoy, sedianya perhiasan yang hilang terdiri dari kalung dan gelang emas. “Sedangkan uangnya hasil tabungan milik warga sekitar untuk keperluan lebaran,” ujarnya. **Baca juga: Bobol Rumah Saat Tarawih, Bendot Disergap Polsek Panongan.

Sementara, petugas Polsek Pagedangan yang mendapatkan laporan kemudian langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kasus ini pun masih dalam penyelidikan lebih lanjut. **Baca juga: Ditinggal Tarawih, Maling Gasak Rp30 Juta dari Rumah Warga di Tangerang.

Diketahui, pada hari pertama Ramadhan 1437 hijriah, tepatnya pada Senin (6/6/2016) malam, kasus serupa juga melanda rumah H. Muslim, dibilangan Kecamatan Pagedangan, saat ditinggal menunaikan salat tarawih. **Baca juga: Balapan Usai Tarawih, Puluhan ABG Tangerang Disergap Polantas.

Dalam kejadian itu, empat telepon genggam beserta uang tunai sebesar Rp30 juta yang rencananya akan dibagikan kepada anak yatim piatu, justru raib digondol pelaku.(bad)




Balapan Usai Tarawih, Puluhan ABG Tangerang Disergap Polantas

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Bagi Anda kalangan remaja alias ABG (Anak Baru Gede), hendaknya tidak menggelar balapan liar, jika tidak ingin berurusan dengan polisi.

Seperti yang terjadi di bilangan Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Puluhan ABG disergap dan digelandang ke Polres Kota (Polresta) Tangerang, setelah terjaring dalam operasi balapan liar yang digelar Satlantas Polresta Tangerang, Rabu (8/6/2016) malam.

Sedianya, aksi balapan liar kalangan ABG itu berlangsung selepas salat tarawih. Dalam penyergapan tersebut, tak sedikit ABG yang terjatuh dari sepeda motornya saat berupaya kabur dari sergapan polisi.

Dalam razia tersebut, petugas mengamankan sebanyak 40 sepeda motor, 19 motor diantaranya sudah modif balap. Tak hanya mengamankan kuda besi pembalap liar, sebanyak 50 remaja digelandang petuga ke kantor polisi. Mereka yang diamankan, 39 orang diantaranya masih berusia di bawah umur.

“Kita lakukan penindakan tilang terhadap 30 unit kendaraan. Selain itu untuk pengendara di bawah umur, kita panggil orang tuanya dan membuat surat penyataan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi,” ungkap Kanit Regident Polresta Tangerang AKP Dodin Awaludin. **Baca juga: Annisa Faradilla “Mengamuk” di PA Tigaraksa.

Lanjut Dodin, razia balap liar ini dilakukan atas laporan masyarakat yang resah dengan ulah puluhan remaja tanggung seusai salat tarawih tersebut. **Baca juga: Bobol Rumah Saat Tarawih, Bendot Disergap Polsek Panongan.

Pihaknya pun akan terus mengantisipasi aksi balapan liar di bulan puasa dengan berpatroli mulai malam hingga jelang sahur. **Baca juga: TABG Desak “Gedung Hantu” di Bintaro Segera Dirobohkan.

“Jelang sahur ada kebut-kebutan kita atensi, kita amankan, kita cegah dan kita berikan pelajaran,” katanya.(abie)