1

Satu Lagi Tahanan yang Kabur Ditembak Petugas Polresta Tangerang

Abdul Rohim sesaat setelah diamankan petugas.(agm)

Kabar6-Setelah sukses meringkus Jaka Graha alias JG (36), petugas Polres Kota (Polresta) Tangerang kembali berhasil meringkus Abdul Rohim (24), salah satu tahanan titipan Kejaksaan Negeri (Kejari) Tigaraksa yang kabur pada Selasa (31/5/2016) malam kemarin.

Ya, Abdul Rohim berhasil diringkus di bilangan Ciamis, Jawa Barat pada Rabu (1/6/2016) sore. Seperti halnya penangkapan JG, dalam penangkapan kali ini pun petugas terpaksa menghadiah timah panas di bagian kaki Abdul Rohim, karena berupaya melawan dan kabur saat akan ditangkap.

Saat ini, petugas tengah dalam perjalanan membawa Abdul Rohim dari wilayah Ciamis, Jawa Barat menuju markas Polresta Tangerang, guna pemeriksaan lebih lanjut.

“Abdul Rohim baru tadi sore berhasil kami amankan. Dia terlibat dalam kasus persetubuhan anak dibawah umur. Karena berupaya melarikan diri, kami terpaksa menembak kedua kakinya,” ujar Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang, Kompol Gunarko kepada kabar6.com.

Kini, petugas masih terus fokus memburu seorang tahanan lagi yang masih kabur, yaitu Hanafi Harun (18), tahanan yang terlibat dalam kasus pembunuhan.

“Hanafi juga sudah terdeteksi keberadaannya. Mudah-mudahan bisa segera kami tangkap,” ujar Gunarko lagi. **Baca juga: Wah, Tahanan Kabur yang Ditangkap Ahli Bobol Borgol.

Sebelumnya, petugas meringkus JG yang diketahui asal Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, saat tengah berkendara di Jalan Raya PLP Curug, di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Selasa (31/5/2016) malam kemarin. **Baca juga: Terungkap, JG Dalangi Kaburnya Tahanan Titipan di Tangerang.

Dalam penangkapan tersebut, petugas bahkan terpaksa melumpuhkan JG dengan timah panas, karena berusaha kabur menggunakan sepeda motornya. **Baca juga: Satu Tahanan yang Kabur Ditembak Petugas Polresta Tangerang.

Sedianya, JG, Abdul Rohim dan Hanafi Harun (18), berhasil kabur saat dalam perjalanan menuju Rutan Klas 1 Tangerang, usai menjalani persidangan atas kasusnya masing-masing di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang pada Selasa (31/5/2016) malam lalu.(agm)

**Baca juga: Ke Tangerang, Menteri Amran Optimis Bisa Tekan Harga Ayam.




Wah, Tahanan Kabur yang Ditangkap Ahli Bobol Borgol

JG, tahanan kabur yang ditangkap Polresta Tangerang.(agm)

Kabar6-Jaka Graha alias JG (36), satu dari tiga tahanan kabur yang berhasil diringkus petugas Unit Ranmor Polres Kota (Polresta) Tangerang, kiranya ahli dalam membobol borgol.

Dan, suksesnya pelarian JG dan dua rekannya usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang pada Selasa (31/5/2016) malam kemarin, juga tak lepas dari keahlian JG dalam membobol borgol.

“JG ini melepaskan borgol menggunakan besi dalam waktu kurang dari satu menit,” ujar Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Tigaraksa, Jaksa Pratama Dista Anggara, Rabu (1/6/2016).

Setelah berhasil membebaskan diri belenggu borgol, JG kemudian turut membantu dua rekannya, masing-masing Hanafi Harun Bin Purnomo (18) asal Lampung dan Abdul Rohim (24) asal Brebes, Jawa Tengah, untuk turt serta kabur.  **Baca juga: Terungkap, JG Dalangi Kaburnya Tahanan Titipan di Tangerang.

Hingga akhirnya, setelah sempat satu pekan buron, petugas berhasil menyergap JG saat tengah berkendara di Jalan Raya PLP Curug, di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Selasa (31/5/2016) malam kemarin. **Baca juga: Satu Tahanan yang Kabur Ditembak Petugas Polresta Tangerang.

Dalam penangkapan tersebut, petugas bahkan terpaksa melumpuhkan JG dengan timah panas, karena berusaha kabur menggunakan sepeda motornya.(agm/shy)




Terungkap, JG Dalangi Kaburnya Tahanan Titipan di Tangerang

Jaksa Pratama Kejari Tigaraksa, Dista Anggara.(agm)

Kabar6-Jaka Graha alias JG (36), satu dari tiga tahanan kabur yang berhasil diringkus petugas Unit Ranmor Polres Kota (Polresta) Tangerang, kiranya menjadi otak dibalik pelarian komplotannya.

Sedianya, JG yang diketahui asal Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang itu, disergap petugas saat tengah berkendara di Jalan Raya PLP Curug, di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Selasa (31/5/2016) malam kemarin.

Dalam penangkapan tersebut, petugas bahkan terpaksa melumpuhkan JG dengan timah panas, karena berusaha kabur menggunakan sepeda motornya.

“Hasil pemeriksaan, JG ini adalah orang yang merencanakan pelarian itu sekaligus menghasut Hanafi Harun dan Abdul Rohim,” ungkap Jaksa Penuntut Umum pada Kejari Tigaraksa, Jaksa Pratama Dista Anggara, Rabu (1/6/2016).

Akibat aksi nekatnya itu, kata Dista, pihaknya akan memberikan sanksi seberat-beratnya atas perbuatan menghindari dan memperlambat proses pengadilan.

Selain itu, JG juga terjerat kasus kepemilikan narkotika jenis sabu dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun. **Baca juga: Satu Tahanan yang Kabur Ditembak Petugas Polresta Tangerang.

“Terdakwa selain terjerat kasus pencurian, juga dijerat pasal pengguna dan perantara narkotika jenis sabu. Karenanya kami akan mengajukan sanksi masa hukuman kurungan terberat kepada terdakwa,” tegas Dista.(Shy/agm)

**Baca juga: Ke Tangerang, Menteri Amran Optimis Bisa Tekan Harga Ayam.




Ke Tangerang, Menteri Amran Optimis Bisa Tekan Harga Ayam

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.(bbs)

Kabar6-Menteri Pertanian, Amran Sulaiman optimis bisa menekan harga ayam yang terus melonjak naik menjelang datangnya Bulan Suci Ramadhan 1437 hijriah.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, kita dapat menekan harga ayam,” ujarnya saat menyambangi PT Charoen Pokphand Indonesia, Jalan Raya Serang, Desa Cangkudu, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Rabu (1/6/2016).

Menteri Amran mengaku punya cara tersendiri untuk menekan lonjakan harga ayam. “Ya, dengan cara memperbanyak produksinya serta melakukan operasi pasar (OP),” ujarnya.

Dia memastikan bila stok daging ayam jelang Ramdhan tahun ini masih sangat mencukupi. **Baca juga: Mutasi Plat B ke A, Pemprov Banten Bakal Dapat Rp250 Miliar.

“Jadi, para pedagang ataupun konsumen tak usah resah, karena stok aman dan harga pun dapat segera kita turunkan juga,” ujarnya sembari mengimbau para perusahaan ayam terintegrasi untuk meningkatkan jumlah produksi. **Baca juga: Pilgub Banten, Sukira Berharap Rano Karno Gandeng Anak Atut.

Pantauan kabar6.com di Pasar Cikupa, Kabupaten Tangerang, hingga sepekan menjelang Ramadhan, harga ayam potong yang sebelumnya hanya Rp25 ribu per ekor, kini sudah melonjak tembus Rp50 ribu per ekor.(Shy)

**Baca juga: Satu Tahanan yang Kabur Ditembak Petugas Polresta Tangerang.




Tangsel Raih WTP, Ini Catatan Rekom BPK Banten

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany berfoto bersama usai menerima Opini WTP.(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) kembali menorehkan catatan positif dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) nota keuangan kas daerah tahun anggaran 2015. ‎Hal itu setelah dua tahun sebelumnya hanya mendapat predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

“Berdasarkan LHP 2015‎ Kota Tangsel berhasil mendapatkan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian),” ungkap Kepala Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Banten, Yusna Dewi di Kota Serang‎, Rabu (1/6/2016).

‎Ia menyampaikan, meski mendapatkan predikat WTP, tapi masih ada hal–hal yang perlu diperhatikan oleh Pemerintah Kota Tangsel. Yakni, aset daerah masih terganjal terutama pelimpahan aset, tanah dan utilitas dari Kabupaten Tangerang.

Yusna menjelaskan, belum ditetapkannya batas kapitalisasi untuk anggaran juga mesti diperhatikan. Sementara, untuk masalah peningkatan rumah layak huni dinilai belum ada surat keputusan (SK) dari Walikota.

Menurutnya, program dinilai cukup baik namun pengelolaan belum berjalan dengan baik. Penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pun belum maksimal.

“Temuan kepatuhan karena masih banyaknya kelebihan bayar atas program-program yang dilakukan sebelumnya,” terang Yusna. **Baca juga: Disperindag Tangsel: Stop Penerbitan Izin SKDU Minimarket.

Di lokasi sama, Walikota Airin Rachmi Diany menegaskan, untuk meraih predikat WTP Pemkot Tangsel telah melakukan pengendalian internal secara baik. **Baca juga: Mutasi Plat B ke A, Pemprov Banten Bakal Dapat Rp250 Miliar.

Ia bilang, dalam hal ini fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat ke setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) secara berkelanjutan dan menyeluruh. **Baca juga: Pemkab Tangerang Raih WTP Delapan Kali Berturut-turut.

“Meskipun, ada beberapa catatan yang diberikan oleh BPK RI Banten, namun hal ini akan secepatnya diperbaiki,” tegas Airin.(yud)

**Baca juga: Pilgub Banten, Sukira Berharap Rano Karno Gandeng Anak Atut.




Pilgub Banten, Sukira Berharap Rano Karno Gandeng Anak Atut

Rano Karno dan Andika Hazrumy.(tom migran)

Kabar6-Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Banten, mengharapkan jika Rano Karno bisa dipasangkan dengan Andika Hazrumy di Pemilihan Gubernur Banten (Pilgub) 2017 mendatang.

Ketua DPD PDI Perjuangan Banten, Muhamad Sukira menilai, jika hasil survey yang di lakukan Tim Indo Barometer mampu menjadi tolak ukur bagi setiap kandidat, sehingga Andika Hazrumy yang kini menjabat sebagai anggota DPR RI itu bisa di pasangkan bersama Rano Karno.

“Harapan saya pribadi, Rano Karno dipasangkan dengan Andika Hazrumy,” kata Sukira usai mengikuti diskusi publik meneropong Banten 2017 di Hotel Ledian Kota Serang, Rabu (1/6/2016).

Harapan Sukira itu kiranya bukan tanpa dasar. Dia menilai bila Andika Hazrumy yang tak lain adalah putra sulung dari mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah itu, merupakan kandidat yang kuat. **Baca juga: Maju di Pilgub Banten, Andika Sebut Telah Dapat Restu Ibu.

Bukan hanya itu saja, lanjut Sukira, Andika merupakan pemuda yang aktif di berbagai organisasi yang ada di Banten, salah satunya adalah di Karang Taruna Banten. **Baca juga: Rano Janji Tetap di PDIP Meski Tanpa Rekomendasi Pilgub 2017.

“Andika itu dukungan dari rakyatnya kuat, orang dia sehari-harinya dekat dengan masyarakat. Dan, dia itu aktif di berbagai organisasi kepemudaan,” pungkasnya.(zis)

**Baca juga: WH Optimis Didukung Demokrat di Pilgub Banten 2017.




Mutasi Plat B ke A, Pemprov Banten Bakal Dapat Rp250 Miliar

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten memiliki potensi penerimaan pajak kendaraan bermotor roda dua dan roda empat sebesar Rp250 miliar.

Itu seiring dengan bergabungnya Polres Kota (Polresta) Tangerang dari Polda Metro Jaya ke Polda Banten, yang berlanjut pada mutasi plat nomor kendaraan dari B ke A.

“Total kendaraan 834.198 dengan potensi pajak Rp250 miliar. Pendapatan tidak berubah, karena masih masuk wilayah Provinsi Banten,” kata Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Banten, Nandy S Mulya melalui pesan singkatnya, Rabu (1/6/2016).

Proses mutasi plat nomor kendaraan sendiri, kata Nandi, sepenuhnya wewenang aparat kepolisian. Pemprov Banten melalui petugas Samsat, hanya memroses pajak dan administrasi lainnya. **Baca juga: Ini 19 Kecamatan di Kabupaten Tangerang yang Berubah Plat A.

“Setelah pajak kendaraan lima tahun habis, baru pindah ke plat A. Dan, itu ranahnya polisi,” ungkapnya. **Baca juga: Rano Sebut Plat Randis Pemkab Tangerang Berubah Jadi Huruf A.

Setidaknya, terdapat 19 kecamatan di wilayah Kabupaten Tangerang yang berada dalam naungan wilayah hukum Polresta Tangerang, yang akan berubah plat nomor kendaraannya.(tmn)




Disperindag Tangsel: Stop Penerbitan Izin SKDU Minimarket

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Tangsel, Rohidin.(yud)

Kabar6-Pertumbuhan industri minimarket di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) seolah tak terkendali. Banyak pedagang kecil di sekitar lokasi gerai minimarket‎ menjerit, karena kalah bersaing.

Tercatat, saat ini ada ratusan pewaralaba modern diwilayah bermotto “Cerdas, Modern, religius” itu yang diduga kuat beroperasi tanpa mengantongi izin resmi operasional.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel, Rohidin ‎mengaku, dalam waktu dekat pihaknya akan mengumpulkan pimpinan wilayah.
Dari total 54 kelurahan atau desa yang tersebar di tujuh kecamatan diwilayah Tangsel, diinstruksikan agar bisa memperhatikan persoalan minimarket.

“Setelah lebaran kami akan lakukan sosialisasi ke semua camat dan lurah,” ‎katanya ditemui kabar6.com di ruangan kerjanya, ‎Rabu (1/6/2016).

Rohidin jelaskan, setiap camat dan lurah di masing-masing wilayah tidak diperkenankan untuk menerbitkan rekomendasi perizinan Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU). Khususnya untuk bidang usaha minimarket.

Selama kurun waktu tertentu, lanjutnya, Disperindag Kota Tangsel ingin menginventarisir pertumbuhan minimarket. Melalui program diatas nantinya dapat diketahui titik lokasi mana saja yang tidak mempunyai izin resmi alias bodong.

‎”SKDU baru tidak boleh diterbitkan, kalau yang perpanjangan boleh,” jelasnya.

Seluruh camat dan lurah, harapnya, bisa mematuhi imbauan penghentian sementara penerbitan SKDU minimarket. Sampai proses verivikasi selesai. **Baca juga: Pedagang Pasar Ciputat Keluhkan Menjamurnya Minimarket.

Rohidin tak menampik bila pemberlakuan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Perizinan dan Pendaftaran Usaha Perindustrian serta Perdagangan mandul. Di regulasi itu diatur tentang zonasi sebaran minimarket. **Baca juga: BP2T Tangsel Pastikan Dua Minimarket di Serpong Tak Berizin.

Kemudian dalam Peraturan Walikota (Perwal)  Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah juga mengatur bahwa setiap industri‎ yang berinvestasi di Kota Tangsel wajib mempekerjakan sedikitnya 50 persen warga sekitar. **Baca juga: Wow, Dewan Sebut Ada 200 Minimarket Bodong Beroperasi di Tangsel.

“Kebijakan ada di kelurahan, selama ini bikin SKDU berawal dari sana.‎ Di kelurahan biar mengetahui, dan ada batas kemampuan, kalau Indag bisa mengeksekusi (penertiban) pasti kami laksanakan,” ujar Rohidin.(yud)

**Baca juga: Raup Rp2,5 Miliar, “Calo PNS” Disergap Polres Tangsel.




Pedagang Pasar Ciputat Keluhkan Menjamurnya Minimarket

Gerai minimarket di Ciputat diduga bodong.‎(cep)

Kabar6-Pedagang pasar tradisional di Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengeluhkan keberadaan minimarket waralaba yang berada disekitar pasar tersebut.

Setidaknya, keluhan itu disuarakan oleh Amien (38), salah seorang pedagang setempat. “Keberadaan minimarket justru menggerogoti omset kami,” ujar pedagang kelontong itu lagi.

Menurutnya, keberadaan ritel waralaba modern dikawasan tersebut baru beberapa tahun belakangan hadir.

“Sudah lama juga, tapi yang ada ditengah pasar sini belum lama. Aneh saja kalau ada mini market ditengah-tengah pasar,” katanya kepada kabar6.com, Rabu (1/6/2016).

Pantauan langsung, minimarket ritel modern ini, berdiri persis ditengah pedagang pasar yang mayoritas berjualan sayur mayur dan lauk pauk. 

Rohidin, Kepala UPT Pasar pada dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangsel, mengaku hanya berkewenangan dan mengeluarkan rekomendasi terkait keberadaan ritel minimarket.

“Kita hanya pada sisi teknis untuk merekomendasikan saja, itu merujuk dalam perda No.4 tahun 2014 dan perwal No.2 tahun 2013 tentang ritel modern,” bilang Dia. **Baca juga: Disperindag Tangsel Rekomendasikan Pembongkaran Minimarket di Serpong.

Secara jelas, Rohidin mengungkap keberadaan ritel minimarket harus berjarak minimal 500 meter dari keberadaan pasar tradisional. **Baca juga: BP2T Tangsel Pastikan Dua Minimarket di Serpong Tak Berizin.

Tapi kenyataanya dari empat minimarket yang ada disekitar Pasar Ciputat, satu minimarket malah berada ditengah-tengah pedagang dan tiga lainnya tidak lebih dari 100 meter. **Baca juga: Wow, Dewan Sebut Ada 200 Minimarket Bodong Beroperasi di Tangsel.

Padahal, jauh sebelum menjamurnya mini market dengan sistem waralaba, sekita pasar Ciputat sudah berdiri beberpa ritel modern seperti Ramayana, Carefour dan Super Indo yang keberadaanya diapit dengan pasar Ciputat dan Pasar Cimanggis.(cep)

**Baca juga: Raup Rp2,5 Miliar, “Calo PNS” Disergap Polres Tangsel.




Kasus Penipuan Calo PNS Diduga Melibatkan Birokrat?

Polisi Tangsel saat gelar perkara kasus calo PNS.(yud)

Kabar6-Kasus penipuan berkedok dapat memuluskan jalan masuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), diduga kuat juga turut melibatkan pejabat daerah.

FA (60), pelaku yang sudah meraup Rp2,5 miliar dari para korbannya, berhasil diciduk aparat Polres Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di kediamannya Perumahan Harapan Indah, Jalan Melon 3 Nomor 5 RT 02/05, Kelurahan Medan Satria, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Rabu (1/6/2016).

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Samian mengungkapkan,‎ indikasi diatas bisa saja terjadi.

FA yang diketahui asal Aceh dalam menjalankan aksinya diduga juga melibatkan mantan pejabat ataupun birokrat pemerintah daerah yang masih bertugas, dengan dalih bisa meloloskan warga demi menjadi Pamong Praja.

“Pasti. Dari keterangan korban atas nama Novi yang melaporan ke Polres Tangsel sudah setor uang Rp240 juta dengan iming-iming bisa jadi PNS. Ini kan masih terus pengembangan dan penyelidikan mendalam,” ungkapnya, Rabu (1/6/2016).

Menurutnya, dari barang bukti yang berhasil disita jajarannya terbukti FA tak hanya beraksi di wilayah hukum Kota Tangsel saja. Pria gaek asal Banda Aceh itu mengaku telah memperdaya sekitar 70 orang menjadi korban tindak kejahatannya. **Baca juga: Satu Tahanan yang Kabur Ditembak Petugas Polresta Tangerang.

Barang bukti yang disita polisi dari tangan FA, terang Samian, berupa blangko surat. Tertera ada sejumlah daerah menjadi wilayah tersangka beraksi. **Baca juga: Protes PT Modern, Buruh K-SPSI Blokir Tol Bitung.

“Di luar Tangsel juga ada,” terangnya. Asal-usul para korban FA bervariasi. Mulai dari warga sipil hingga tenaga kerja honorer pada instansi‎ pemerintahan. **Baca juga: Raup Rp2,5 Miliar, “Calo PNS” Disergap Polres Tangsel.

“Ini kan masih terus pengembangan dan penyelidikan mendalam,” tegas Samian.‎(yud)