Edarkan Upal, Dua Pria Gaek Ini Disergap Polsek Pondok Aren

Dua kakek pengedar upal yang ditangkap.(cep)

Kabar6-Komplotan pria gaek pengedar uang palsu (Upal) kembali beroperasi di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kali ini, petugas Unit Reskrim Polsek Pondok Aren menyergap dua pelaku pengedar sekaligus mengamankan upal pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu senilai Rp6,5 juta.

Kedua pelaku masing-masing adalah, SH alias Yanto (65) warga asal Tampingan, Desa Kedungwungu, Jatinegara, Kabupaten Tegal Jawa Tengah, dan Rosid (61), warga Pengasinan, Depok, Jawa Barat.

Kapolsek Pondok Aren, Kompol Indra Ranudikarta mengungkapkan, terungkapnya kasus tersebut bermula dari laporan warga, yang telah menerima uang palsu dari pelaku.

“Pertama kita sergap Yanto, dengan barang bukti berupa upal pecahan Rp50 ribu dan Rp 100.000 berjumlah Rp 4,5 juta,” kata Indra saat dikonfirmasi kabar6.com, Senin (29/8/2016). **Baca juga: Polda Banten Tangkap KMT Elektra Angkut 400 Ribu Liter BBM Ilegal.

Selanjutnya, dari hasil interogasi, pelaku mengaku mendapatkan upal dari rekannya yang bernama Rosid. Dari tangan pelaku ini, disita upal pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu dengan jumlah total Rp2 juta. **Baca juga: Banjir di Kampung Bulak Mulai Surut.

Berdasarkan pemeriksaan terhadap keduanya, pelaku mengakui bila upal tersebut dibuat sendiri di rumah tersangka Rosid, di bilangan Depok. **Baca juga: Dua Begal Bersamurai Disergap Resmob Polsek Mauk.

“Setelah kami geledah di rumah Rosid, kami dapati peralatan untuk membuat upal, seperti printer, tinta dan cat. KIni, keduanya masih kami periksa di Mapolsek,” ujarnya.(yud/cep)




Dua Begal Bersamurai Disergap Resmob Polsek Mauk

Begal yang disergap Polsek Mauk.(agm)

Kabar6-Dua pria terduga begal sepeda motor bersenjata samurai yang acap beraksi di Kabupaten Tangerang, disergap Tim Resmob Polsek Mauk.

Kedua begal bersamurai itu, masing-masing berinisial KS alias Sartot (22) dan S alias Pak Pak (23), disergap di Jalan Raya Mauk, Kampung Kosambi, Desa Kosambi, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang. **Baca juga: Polda Banten Tangkap KMT Elektra Angkut 400 Ribu Liter BBM Ilegal.

“Keduanya disergap anggota yang tengah melakukan observasi wilayah. Saat hendak diperiksa, kedua pelaku sempat mengeluarkan samurai dan mencoba kabur. Namun upaya itu terhenti, setelah anggota memberikan tembakan peringatan ke udara,” ungkap Kapolsek Mauk, AKP Nurohman, Senin (29/8/2016). **Baca juga: Pedagang Hewan Kurban di Tangerang Klaim Penjualan Lesu.

Dari tangan pelaku, kata Nurohman, pihaknya mengamankan satu unit Satria FU B 6014 CTA, sebilah samurai, handphone hasil kejahatan dan uang tunai Rp70 ribu.‎ **Baca juga: Banjir di Kampung Bulak Mulai Surut.

“Saat ini pelaku masih kami mintai keterangan lebih lanjut di Mapolsek. Kita curigai keduanya adalah komplotan begal motor. Jika terbukti, keduanya bakal dijerat pasal 365 KUHP dengan ancaman kurungan 7 tahun penjara,” tegas Kapolsek Mauk.(agm)‎




Banjir di Kampung Bulak Mulai Surut

Warga Kampung Bulak menanti saat air banjir surut.(Fbi)

Kabar6-Banjir yang menggenangi Perumahan Kampung Bulak RT 004/02, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sejak Senin (29/8/2016), malam ini mulai surut.

Aktivitas warga yang sebelumnya seolah terhenti, kini menggeliat kembali. Ya, warga pun mulai membersihkan sisa-sisa banjir di rumahw arga.

Datin, Ketua RT setempat mengakui bila air banjir sudah semakin surut. Namun demikian, bukan tidak mungkin jika air akan kembali naik dan masuk ke pemukiman warga, mengingat tanggul yang jebol masih belum diperbaiki. **Baca juga: Perbaikan Tanggul di Pondok Aren Terkendala Cuaca.

“Alhamdulillah mas, malam ini air sudah sekarang. Tapi kita tetap waspada, bila sewaktu-waktu air kembali datang tiba-tiba,” ujarnya. **Baca juga: Waduh..! Kampung Bulak Kembali Dikepung Banjir.

Pantauan kabar6.com malam ini, dilokasi banjir tampak petugas BPBD Kota Tangsel dibantu para relawan dan dua buah perahu karet, masih siaga. Hal itu sebagai bentuk antisipasi, jika sewaktu-waktu muncul banjir susulan.(Fbi)




DP2KP Kabupaten Tangerang Soroti Kenaikan Harga Hewan Kurban

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan (DP2KP) Kabupaten Tangerang bakal berkoordinasi dengan dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat.

Kordinasi yang akan dilakukan, terkait dengan tingginya harga hewan kurban dan pengendalian harga di pasaran.

Demikian dikatakan Sekertaris Dinas DP2KP Kabupaten Tangerang, Mawardi Nasution, Senin (29/8/2016).

“Kalau harga tinggi jelang Idul Adha itu wajar, karena memang sudah hukum ekonomi di pasar,” ungkap Mawardi. **Baca juga: Polda Banten Tangkap KMT Elektra Angkut 400 Ribu Liter BBM Ilegal.

Menurutnya, hingga kini harga hewan kurban dipasaran masih dalam batas normal. Namun, pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan Disperindag agar harga hewan kurban tidak terus melambung tinggi. **Baca juga: Pedagang Hewan Kurban di Tangerang Klaim Penjualan Lesu.

“Kami akan tetap lakukan koordinasi dengan Disperindag supaya harga hewan kurban tidak melambung tinggi karena, kami khawatir kalau harganya melambung nantinya malah ada hewan impor yang biasanya harga lebih murah,” pungkasnya. (shy)




Pedagang Hewan Kurban di Tangerang Klaim Penjualan Lesu

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Jelang Hari Raya Idul Adha, pedagang kurban musiman di wilayah Kabupaten Tangerang mulai bermunculan.

Bahkan, harga hewan kurban sapi, kambing dan domba mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun lalu.

Jalal (45) salah seorang pedagang hewan kurban di kawasan Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang mengatakan, harga hewan kurban yang tinggi menyebabkan tingkat jual beli menurun.

Padahal, Idul Adha masih dua minggu lagi. Namun kenaikan harga sudah terjadi. **Baca juga: Waduh..! Kampung Bulak Kembali Dikepung Banjir.

“Dibanding tahun lalu, harga hewan kurban saat ini cukup tinggi. Untuk sapi sekitar Rp10 juta sampai Rp15 juta sedangkan domba Rp2 juta sampai Rp4 juta per ekor. Biasanya, harga naik kalau sudah lima hari mendekati hati raya. Kalau tahun lalu harga sapi paling tinggi 12 juta,” ungkap Jalal, Senin (29/8/2016). **Baca juga: BMKG: Hingga Lusa Wilayah Banten Diguyur Hujan.

Menurunnya tingkat jual beli pun dikeluhkan para pedagang. Selain itu, banyak konsumen yang sudah membeli hewan kurban jauh sebelum Idul Adha. **Baca juga: Polda Banten Tangkap KMT Elektra Angkut 400 Ribu Liter BBM Ilegal.

“Minat belinya juga sudah menurun karena, harga tinggi dan mereka (pembeli) biasanya sudah pesan hewan kurban dari beberapa bulan sebelum hari raya. Supaya, harganya tidak terlalu mahal,” ujarnya.(shy)




Polda Banten Tangkap KMT Elektra Angkut 400 Ribu Liter BBM Ilegal

KMT Elektra yang ditangkap Polda Banten.(sus)

Kabar6-Jajaran Direktorat Kriminal Khusus Unit Tindak Pidana Pelayaran dan Perniagaan (Tipiter) Polda Banten mengungkap upaya penyelundupan BBM ilegal menggunakan Kapal Motor Tangker (KMT) Elektra, Senin (29/8/2016).

Dalam penangkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan sebanyak 400.000 liter BBM bersubsidi jenis premium.

Informasi yang dihimpun kabar6.com, KMP Elektra diamankan saat sandar di Jetty Pelabuhan Pelindo II Cabang Banten, Pulo Ampel, Kabupaten Serang.

Selain mengamankan ratusan ribu liter BBM ilegal, polisi juga mengamankan 15 awak KMP Elektra.

Kapolda Banten, Brigjen Pol Ahmad Dofiri yang dikonfirmasi memastikan jika BBM yang diangkut kapal tanker tersebut ilegal.

Menurut Dofiri, saat diperikza BBM jenis premium dari kapal MT Elektra nahkoda kapal tidak bisa menunjukan surat izin pengangkutan BBM.

“Kapal ini kita amankan karena telah jelas-jelas melanggar UU Migas, karena tidak ada izin sama sekali. Menurut pengakuan awak kapal, (BBM) ini kencingan kapal-kapal tangker,” ujarnya.

KMT Elektra sendiri, ternyata sudah menjadi target petugas selama lebih dari satu bulan. Terkait kasus ini, Polda Banten bakal melakukan pendalaman keterangan pelaku, termasuk kemungkinan adanya penadah BBM ilegal tersebut. **Baca juga: Bayi Pemakan Ular di Banten Butuh Biaya Berobat.

Saat ini, pihak kepolisian telah menetapkan tiga lorang tersangka, satu diantaranya berinisial BM yang merupakan nahkoda kapal sementara dua lainnya masing-masing berinisial SR dan UR yang diketahui sebagai pemilik BMM. **Baca juga: Hero Group‎ Serahkan Ambulan ke Yayasan Sayap Ibu.

Kasus ini, diduga melanggar Pasal 323 ayat 1 UU RI Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001, tentang Pengangkutan Minyak dan Gas Tanpa Izin. Para pelaku juga terancam jerat Pasal 55 KUHP.(sus)




Perbaikan Tanggul di Pondok Aren Terkendala Cuaca

Tanggul yang jebol di Pondok Aren belum diperbaiki.(Fbi)

Kabar6-Proses perbaikan tanggul yang jebol di wilayah Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), bakal dihadang kendala cuaca yang kurang bersahabat.

Warga sekitar mesti ekstra waspada terhadap ancaman banjir akibat meluapkan aliran Kali Angke yang ada di sekitar Perumahan Pondok Maharta dan Kampung Bulak, Kelurahan Pondok Kacang Timur.

Informasi yang diterima kabar6.com dari Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah II Ciputat, hingga lusa wilayah Kecamatan Pondok Aren ‎diprediksi sepanjang hari akan diguyur hujan.

Juru bicara Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel, Imanuddin mengatakan, bahwa perbaikan secara permanen dapat dilakukan setelah adanya penanganan darurat.

Penanganan sementara yang dilakukan yakni memasang karung berisi pasir atau bronjong. “Bronjong dipasangi di titik lokasi jebolnya turab. Dan itu sifatnya hanya sementara, sambil menunggu cuaca bagus,” katanya. **Baca juga: Waduh..! Kampung Bulak Kembali Dikepung Banjir.

Imanuddin bilang, jika langsung dilakukan perbaikan tanpa melihat serta mendapat info pasti terkait cuaca tidaklah tepat. Dikhawatirkan, maka jika terjadi hujan dan banjir susulan pekerjaan perbaikan menjadi mubazir. **Baca juga: BMKG: Hingga Lusa Wilayah Banten Diguyur Hujan.

“Maka turap yang telah dibangun akan hancur, karena butuh beberapa hari untuk proses pengeringan pasangan turap‎,” bilangnya.(yud)




Hero Group‎ Serahkan Ambulan ke Yayasan Sayap Ibu

Hero Peduli menyerahkan mobil ambulan secara simbolis.(ist)

Kabar6-‎PT Hero Supermarket Tbk, merayakan hari jadinya yang ke 45 tahun, dengan mempertontonkan drama musikal. Acara yang disaksikan oleh lebih dari 1.000 orang ini mengusung tema “Berani Bermimpi”.

Tema ini dipilih karena terinspirasi dari perjuangan pendiri Hero Supermarket, Almarhum MS Kurnia. Ia memulai usaha dari toko kelontong kecil, hingga usahanya berkembang menjadi pelopor ritel di Indonesia.

“Saya rasa, kita semua sepakat bahwa anak-anak merupakan masa depan untuk keluarga dan negara. Setiap anak sudah selayaknya diperlakukan setara dengan cinta, perhatian dan rasa kasih sayang,” ungkap Presiden Direktur Hero Group, Stephane Deutsch, kemarin.

Menurutnya, itulah yang ingin diperlihatkan dalam pertunjukan drama musikal ini. Semua perlu mendorong anak-anak untuk memiliki mimpi yang besar dan meyakini bahwa hal itu dapat diraih dan menjadi nyata.

Pada acara tersebut, Stephane juga secara simbolis menyerahkan satu unit ambulan kepada Renowati Hardjosubroto, Ketua Umum Yayasan Sayap Ibu, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Armada tersebut untuk keperluan operasional medis yayasan di hadapan para tamu undangan yang terdiri dari para pelanggan Hero Supermarket, anak-anak Yayasan Sayap Ibu beserta jajaran manajemen HERO Group.

“Secara pribadi saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk dukungan dari Anda semua terhadap kami. HERO Group tidak akan sampai ke usia 45 tahun jika kami tidak memiliki pelanggan-pelanggan setia seperti Anda. Kami bangga melayani anda, kami bangga melayani Indonesia,” ujar Stephane. **Baca juga: BMKG: Hingga Lusa Wilayah Banten Diguyur Hujan.

Sebelum puncak perayaan HUT ke-45, HERO Group pada tanggal 16 Agustus 2016 lalu, jajaran Direksi dan karyawan HERO Group juga mengunjungi Yayasan Sayap Ibu cabang Graha Bintaro, Tangsel. **Baca juga: Bayi Pemakan Ular di Banten Butuh Biaya Berobat.

Para karyawan yang hadir membawa kado dan bermain bersama untuk berbagi kasih sayang dengan anak-anak Yayasan Sayap Ibu yang berkebutuhan khusus. **Baca juga: Hero Group Kunjungi Anak-anak di Yayasan Sayap Ibu.

Rangkaian kegiatan tersebut adalah bagian dari komitmen HERO Group dalam menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dibawah naungan HERO PEDULI sebuah wadah CSR HERO Group yang berfokus kepada empat pilar‎.(yud)




BMKG: Hingga Lusa Wilayah Banten Diguyur Hujan

Hujan lebat di Jalan I‎r H Djuanda, Kota Tangsel.(yud)

Kabar6-Prakiraan cuaca di seluruh wilayah Provinsi Banten hingga lusa tidak bersahabat. B‎adan Meteoroli Klimatologi dan Geofisika memberi isyarat, agar besok jangan lupa untuk membawa mantel atau payung sebelum beraktivitas.

Balai Besar Wilayah II Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) lewat surat elektronik yang diterima kabar6.com, Senin (29/8/2016) menginformasikan bahwa seluruh wilayah di Banten bakal diguyur hujan.

Lokasi wilayah yang akan diguyur hujan lebat antara lain, Pandeglang, Rangkas Bitung, Tigaraksa, Serang, Ciruas, Lebak, dan Gunung Kencana‎. **Baca juga: Bayi Pemakan Ular di Banten Butuh Biaya Berobat.

Sedangkan hujan sedang diperkirakan akan terjadi di wilayah Tangerang, Cilegon, Labuhan, Carita, Anyer, Bojonegara dan Merak. **Baca juga: Waduh..! Kampung Bulak Kembali Dikepung Banjir.

Wilayah lainnya seperti di Malimping, Bayah dan Binuangeun hanya akan dihuyur hujan ringan. Suhu udara di semua wilayah berkisar antara 23-33 persen. **Baca juga: Tanggul Jebol Belum Diperbaiki, Warga Kampung Bulak Pasrah.

Kelembaban mencapai 65-95 persen dengan kecepatan angin 20 kilometer per jam. Arah angin berasal dari Barat dan Barat Daya.(yud)




Bayi Pemakan Ular di Banten Butuh Biaya Berobat

Gubuk tempat tinggal bayi pemakan ular.(tmn)

Kabar6-Arnah, bayi berusia 18 bulan yang pernah makan ular saat usianya baru dua bulan, kini menderita gangguan pernapasan.

Mirisnya, kedua orang tua Arnah, yaitu Ahong (37) dan Arnasah (31), mengaku tak memiliki biaya untuk membayar pengobatan putri mereka.

“Buat makan juga susah, apalagi berobat. Suami enggak jelas kerjanya. Seringnya sih buruh tani,” kata Arnasah, saat ditemui di rumah gubuknya yang berdiri di pematang sawah Kampung Linduk, Pontang, Kabupaten Serang, Senin (29/8/2016).

Sedianya, seorang dokter cantik bernama Mira, pernah membawa Arnah untuk berobat ke RSUD RS Dradjat Prawiranegara, di Kota Serang. 

Namun, sang dokter meyakini bila penyakit yang diderita Arnah tak memiliki hubungan dengan ular yang pernah dimakannya.

Kini, selain menderita gangguan pernapasan, bayi Arnah juga menderita diare. Tak hanya kesulitan untuk makan, mereka pun tinggal di dalam rumah yang tak layak dan tak sehat untuk dihuni.

“Sakit yang dialami bayi Arnah sekarang ini karena gangguan saluran pernafasan, bukan karena kemasukan ular. Tinggal di pinggir sawah dan sungai kecil yang kotor, serta di pinggir jalan raya membuat saluran pernafasannya jadi terganggu,” ujar dr Mira. **Baca juga: Waduh..! Kampung Bulak Kembali Dikepung Banjir.

Saat ini, yang dibutuhkan oleh keluarga bayi Arnah adalah pendampingan kesehatan dan transport untuk berobat ke rumah sakit, karena kondisi ekonominya di bawah rata-rata. **Baca juga: Jelang Idul Adha, Harga Sapi Kurban di Tangerang Naik.

“Lurah, kader puskesmas dan pihak rumah sakit pun melayaninya dengan baik,” ujarnya.(tmn)