1

Ulama Banten Tolak Penghapusan Perda oleh Jokowi

Ulama Banten saat memprotes rencana pencabutan Perda oleh Presiden Joko Widodo.(zis)

Kabar6-Penolakan terhadap rencana pencabutan 3.614 Peraturan Daerah (Perda) yang dianggap intoleran dan menghambat investasi oleh Presiden RI Joko Widodo, menuai penolakan dari sejumlah elemen.

Kalangan ulama dan pelajar Provinsi Banten misalnya, dengan tegas menolak rencana penghapusan Perda Nomor 2 Tahun 2010, tentang aturan jam operasional warung makan di Kota Serang.

Salah satu elemen yang menolak rencana tersebut, yakni Perguruan Islam Al-Khaeriyah di Kota Cilegon, yang berusia 100 tahun.

Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Himpunan Pemuda Al-Khaeriyah (HPA), Hikmatullah Syam’un bahkan menyebut Pemerintah Pusat terkesan ingin mencampuri semangat otonomi daerah.

“Spirit Perda itu ingin menata masyarakat. Kalau Pemerintah Pusat mau mencabut Perda tersebut, maka terkesan pusat mencampuri semangat otonomi yang diamanatkan Undang-undang,” kata Hikmat ditemui di Kota Cilegon, Kamis (16/6/2016).

Ia mencontohkan, polemik Perda aturan buka warung makan siang hari saat bulan Ramadhan, yang merupakan kearifan lokal masyarakat di Kota Serang.

“Masyarakat Kota Serang dengan sejarah dan kultur ke Islaman yang dimiliki, tentu ingin menghormati tradisi itu. Mereka harmonis dan sangat menjunjung tinggi dengan nilai-nilai itu,” katanya.

Perguruan Islam Al-Khairiyah yang didirikan oleh Brigjen KH.Syam’un itu pun, berkomitmen akan mendukung segala bentuk Perda yang mengatur tata kelola masyarakat agar tercipta ketentraman di Banten.

“Al-Khaeriyah akan memberikan dukungan terhadap Perda tersebut sebagai upaya untuk membangun keharmonisan kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Di lain pihak, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Banten meminta agar Presiden Jokowi bersama para pembantunya untuk meninjau ulang pencabutan Perda. **Baca juga: BI Banten Siapkan Uang Tukar Rp55 Miliar, Catat Tanggal dan Tempatnya.

“Kami menegaskan agar Pemerintah Pusat mengkaji ulang secara merata dan mendalam, terkait Perda Pekat ini. Pemerintah pusat juga harus menghargai yang namanya kearifan lokal,” kata Ketua IPNU Banten, Akbarudin. **Baca juga: Jasa Raharja Siapkan 500 Tiket Mudik Gratis, Ini Syaratnya.

Sementara, penolakan senada juga disampaikan, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Serang, KH Matin Syarkowi. **Baca juga: Pemkot Serang Tetap Sweeping Warung Makan Saat Ramadhan.

“Perda Nomor 2 Tahun 2010 itu merupakan bagian dari budaya dan tradisi. Dan, sejatinya tradisi adalah sebuah kedaulatan. Maka siapapun yang akan menghancurkan budaya, harus kita lawan,” kata KH Matin Syarkowi saat menyampaikan orasinya di depan gedung DPRD Kota Serang, Kamis (16/6/2016).(zis/tmn)




Dewan Tangsel Protes Pengesahan Raperda KTR

Kawasan bebas rokok di Tangsel.(yud)

Kabar6-Sejumlah anggota legislator di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melancarkan pernyataan protes atas pengesahan rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

Penerbitan regulasi tersebut dikhawatirkan dapat mengancam perekonomian pedagang kecil serta pajak daerah dari pengenaan penjualan rokok.

‎Sedianya, protes pertama diutarakan Ketua Badan Legislasi (Banleg) DPRD Kota Tangsel, Rizki Jonis. Politisi asal Partai Demokrat itu mengkritisi pemilihan judul tentang KTR. Ia mengklaim pemilihan judul tersebut tidak tepat.

‎”Paling tidak dirubah dulu atas judul dan isi dari pada Raperda tersebut,” katanya di Pamulang, Kamis (16/6/2016).

Aksi serupa juga disampaikan Ketua Komisi III Bidang Keuangan DPRD Kota Tangsel‎, Amar. Menurutnya, jika saja Raperda tentang KTR disahkan maka akan mengancam potensi pendapatan kas daerah dari sektor penjualan rokok.

“Kalau saja warung-warung kecil dilarang maka ini akan mengancam perekonomian masyarakat,” terang politisi asal Partai Hanura ini.

Amar jelaskan, bukan hanya pelaku usaha kecil dan menengah saja yang bakal terkena imbas pemberlakuan Perda tentang KTR.

Para pelaku usaha industri kuliner seperti rumah makan, restoran dan lain sebagainya akan ditinggalkan pengunjung karena dilarang merokok.

“Kalau sekarang hanya mengharapkan dari pajak PBHTB saja saya rasa tidak bisa. Karena luas wilayah yang terbatas dan pendapatan daerah dari PBB dan BPHTB saja sudah semakin berkurang,” jelasnya. **Baca juga: Raperda KTR Disahkan, Bea Rokok Rp47 Miliar di Tangsel Lenyap.

Di tempat sama, Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel, Tubagus Bayu Murdani, memutuskan sidang rapat paripurna diskor. Ia meminta kepada pimpinan komisi, pansus dan Banleg untuk berbicara dengan Dinas Kesehatan setempat. **Baca juga: Bobol Toko Onderdil di Pamulang, Maling Sekarat Dihajar Massa.

“Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Saya mohon kepada pimpinan DPRD untuk mendampingi,” utara politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.(yud)




Ini Tips Konsumsi Obat Selama Puasa Ala RSU Tangsel

Pasien antre menebus obat di apotek RSU Tangsel.(cep)

Kabar6-Masyarakat selaku pasien yang berobat di Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Se‎latan (Tangsel) tak perlu khawatir akan ketersediaan obat-obatan aman.

Pihak manajemen pengelola pusat layanan kesehatan yang terletak di Jalan Padjajaran, Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, itu telah menyediakan obat berdasarkan formularium

Nurhaida Manurung, petugas apotek mengatakan, obat-obat yang disiapkan oleh rumah sakit dan dokter-dokter yang resepnya sesuai dengan formularium RSU Kota Tangsel‎.

Formularium Itu sendiri disusun berdasarkan usulan para dokter dan disusun sebagai buku dan menjadi pedoman dalam menyediakan obat obatan untuk pasien

“Jadi RSUD Tangsel mempunyai pakem dalam penyedian obat-obatan,” katanya kepada wartawan, kemarin.

Menurutnya, bagi masyarakat Kota Tangsel yang berobat atau dirawat pemberian obat gratis tanpa biaya. Tentunya sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan yaitu BPJS dan E-KTP.

“Untuk ketersedian obat di bulan puasa sampai lebaran pihak RSU Tangsel cukup stok‎,” terang Nurhaida.

Berkaitan dengan penggunakan obat selama bulan puasa, ia paparkan, ada perubahan konsumsi. Pada saat berpuasa rata-rata para dokter mengganti dari minum obat 3 kali menjadi 2 kali.

Bila yang sehari sekali mungkin tidak ada maslah karena bisa diatur pada saat buka maupun pada saat sahur.

Nurhaida bilang, untuk obat penyakit gula atau diabetes biasanya dokter menyarankan dikomsumsi pada saat buka. Sebab kalau pada saat sahur ada kemungkinan si pasien akan drop.

“Jadi kami dari bagian obat obatan atau apoteker berusaha untuk memberikan aturan minum obat yang aman kepada si pasien jadi,” papar Nurhaida.

Intinya penggunaan obat selama puasa diatur sedemikian rupa. Dimana pasien tetap berpuasa dengan aman dan tidak mengganggu kondisi pasien tersebut yang mengalami penyakit tertentu.

Pengaturan penggunan obat dilihat dari jenis obat-obat. Ada obat yang sifatnya masuk kedalam tubuh mengalami proses adfoksi didistribusikan ke dalam tubuh terus mengalami proses metabolisme atau penguraian obat dalam tubuh.

Kemudian ekstrasi yang mengubah pemberian obat 3 kali atau 2 kali adalah proses adfoksi proses metabolisme kemudian ekstrasinya.‎ Jadi ada obat yang metabolisme dalam tubuhnya cepat diserab sehingga pasien akan lebih sering minun obat.

“Karena jikalau metabolisme cepat diserap dosis oabt tersebut akan berkurang didalam tubu. Jadi dosis minum obatnya harus tiga kali‎,” urainya.

Kalau yang dianjurkan dokter dua kali berarti metabolisme obat di tubuh si pasien bisa bertahan didalam tubuh selama 12 jam. Setelah itu baru minum obat lagi.

Jadi dokter mengganti obat-obat yang sifatnya 2 kali yang biasanya sebelum puasa minum obat-obatan tertentu 3 kali sehari bisa diganti dengan obat lain yang efeknya sama. Tapi penyerapan didalam tubuhnya bisa bertahan lama waktu paruh dalam istilah farmasi.

Pemberian obat sebelum makan dan sesudah makan sebenarnya pengaruhnya ke sifat obat tersebut. Karena ada beberapa obat yang di minum sebelum makan efek penyerapanya lebih bagus

Sebetulnya hampir setiap obat lebih bagus dikomsumsi sebelum makan karena penyerapan obat tersebut tidak terganggu oleh makanan.

Ketika makan lambung sudah tertutup sebagian oleh makanan dan ketika pasien makan obat pasti penyerapannya di lambung akan terhalangi oleh makanan

Akan tetapi ada formulasi khusus jika si pasien mempunyai gangguan lambung lalu obatnya juga mengakibatkan iritasi lambung atau obat obat tertentu yang memang sudah di pastikan mempengaruhi lambung terutama iritasi lambung

“Misalnya obat nyeri obat aspirin atau pengencer darah. Obat tersebut dikomsumsi sebelum makan,” ujar Nurhaida.

Dapat dilihat dari si pasien menerima obat yang sifatnya seperti itu bagian apotik akan menganjurkan mengkomsumsi sebelum makan. Atau ada juga obat yang berinteraksi dengan makanan dan obat lain.

Di dalam satu lembar resep rata-rata pasien menerima resep obat lebih dari satu jenis. Didalam resep obat itu ada satu obat tertentu yang berinteraksi dengan obat yang lain. Jika menemukan hal tersebut harus dipisah minumnya jangan berdekatan.

Pemberian obat sebelum dan sesudah makan itu pengkajiannya komplek. Bukan hanya kondisi pasien dalam menerima obat. Tapi juga perlu diketahui komsumsi obat yang saling kontra indikasi.

Contohnya bila mengkomsumsi anti biotik Oploxcacin harus di kosumsi dua jam setelah habis mengkomsumsi obat magh atau sebaliknya dan dikomsumsi harus sesudah makan

“Untuk memilih komsumsi obat sebelum dan sesudah makan alasanya komplek kita harus lihat semuanya baik kondisi si pasien maupun interaksi antar obat lain di tubuh pasien, bilangnya.

Waktu terbaik pemberian obat adalah untuk yang sebelum makan setengah atau dua jam sebelum makan namun untuk sesudah makan lima sampai sepuluh menit langsung mengkomsumsi obat ini berlaku untuk berbagai macam obat

Nurhaida tegaskan, bagi pasien yang sedang dirawat di UGD RSU Kota Tangsel dokter tidak menyarankan untuk puasa. Kecuali pasien-pasien yang mempunyai penyakit asam urat kolestrol hepertensi.

Dokter bisa menganjurkan berpuasa, namun tetap disiasati cara mengkomsumsi obatnya. Terkecuali penyakit diabet itu perlu penanganan khusus dan hanya dokter yang bisa menganjurkan agar si pasien bisa berpuasa.

Apabila si pasien menebus resep ke apotik petugas selalu menanyakan apakah dianjurkan berpuasa oleh dokter.

Orang yang mengidap penyakit diabetes karena berbeda kondisinya pada saat tidak berpuasa dengan berpuasa dan tentunya akan berbeda pula pemberian dosis obatnya.

“Dokter selalu menghimbau kepada penderita diabetes selalu periksa kadar gula lebih rutin lagi tiga kali selama menjalankan puasa di bulan puasa,” tambah Nurhaida.(adv)




Polres Tangsel Musnahkan Ribuan Botol Miras Hasil Operasi Pekat

Ilustrasi (bbs)

Kabar-Kepolisian Resor Tangerang Selatan (Tangsel) memusnahkan ribuan botol minuman keras (Miras) berbagai merek, hasil operasi penyakit masyarakat (Pekat) yang digelar selama bulan Ramadan.

Pemusnahan tersebut dilakukan di halaman Mapolres Tangsel, Kamis (16/6/2016), dengan cara dilindas menggunakan alat berat.

Ribuan minuman keras dengan kadar alkohol diatas lima persen tersebut, dimusnahkan dihadapan para pemuka agama dan pemerintah daerah setempat.

Barang haram itu, merupakan hasil razia selama Ramadan di sejumlah tempat hiburan malam serta warung-warung yang ada di wilayah Tangsel. **Baca juga: Bobol Toko Onderdil di Pamulang, Maling Sekarat Dihajar Massa.

Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan mengatakan, pemusnahan dilakukan guna memeberikan keamanan serta kenyamanan masyarakat Kota Tangsel dari peredaran miras. **Baca juga: Rumah Kosong di Cluster Fedora Tangsel Terbakar.

“Kami tidak akan berhenti untuk melakukan razia miras di wilayah Tangsel guna memberikan kenyamanan bagi masyarakat,” kata Kapolres.(rani)




Rumah Kosong di Cluster Fedora Tangsel Terbakar

Rumah yang terbakar di Cluster Fedora Tangsel.(fbi)

Kabar6-Sebuah rumah yang lama tak berpenghuni di Cluster Fedora, Blok J 12 no 1, Graha Raya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), hangus dilalap api pada Kamis (16/6/2016).

Meski api sempat membesar, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Kebakaran diduga berasal dari adanya aktivitas warga yang membakar sampah di dekat rumah tersebut.

Begitu kobaran api membesar, warga yang melihat kejadian itu langsung bahu-membahu memadamkan api menggunakan alat seadanya.

Sucipto, warga sekitar yang juga saksi mata menyebutkan, kobaran api berasal dari bagian samping belakang rumah. **Baca juga: MUI Cilegon Imbau Pemerintah Waspadai Daging Gelonggongan.

“Saya lihat api sudah besar, nah saya beserta warga sekitar langsung ambil selang air dan menyemprotkan kerumah tersebut, takut nyamber kerumah sebelahnya,” ujar Cipto. **Baca juga: Bobol Toko Onderdil di Pamulang, Maling Sekarat Dihajar Massa.

Sementara itu, sejumlah ibu-ibu terlihat nangis histeris karena takut rumahnya tersambar kobaran api. Pemadam kebakaran yang datang telatpun hanya bisa mendinginkan tembok-tembok yang masih terlihat panas.(fbi)




MUI Cilegon Imbau Pemerintah Waspadai Daging Gelonggongan

Majelis Ulama Indonesia.(bbs)

Kabar6-Mendekati Lebaran Idul Fitri 1437 hijriah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Cilegon meminta pemerintah daerah setempat untuk waspada terhadap penjualan daging gelonggongan, ayam tiren (mati kemaren) dan daging oplosan.

Imbauan itu disampaikan MUI guna menjamin keamanan masyarakat umat muslim, khususnya dalam memperoleh makanan yang aman dan terjamin kehalalannya.

“Biasanya, mendekati pertengahan Ramadhan dan lebaran, konsusmi daging meningkat. Makanya kemungkinan merebaknya ayam tiren, daging gelonggongan dan oplosan bisa saja dilakukan oknum pedagang nakal,” kata Ketua III MUI Kota Cilegon, Muhammad Idris di kantornya, Kamis (16/6/2016).

Sementara, Kepala Disperindagkop Kota Cilegon, Dikrie Maulawardhani menyambut baik imbauan MUI untuk meningkatkan pengawasan makanan yang dijual dipasaran.

Meski sejauh ini pihak Disperindagkop belum menemukan kasus daging gelonggongan dan ayam tiren dimaksud, namun peningkatan pengawasan memang perlu dilakukan untuk menjamin keamanan makanan maupun daging yang dikonsumsi masyarakat.

“Pasti akan kita awasi secara ketat dengan melibatkan Disperla Kota Cilegon dan BPOM Serang,” jelas Dikri lagi. **Baca juga: Antisipasi Penyelundupan Narkoba, Polda Banten Waspadai Pemudik Asal Sumatera.

Selain itu, dalam pengawasannya, Disperindagkop juga memperhatikan kesehatan makanan yang dijual dipasaran. **Baca juga: Jasa Raharja Siapkan 500 Tiket Mudik Gratis, Ini Syaratnya.

“Kita juga mewaspadai penggunaan zat berbahaya pada makanan. Misalnya formalin pada ayam dan sebagainya. Makanya nanti kita lakukan pengawasan,” tutupnya singkat.(sus)




Bobol Toko Onderdil di Pamulang, Maling Sekarat Dihajar Massa

Seorang maling yang sekarat dihajar warga.(yud)

Kabar6-Satu dari tiga pelaku pembobolan toko onderdil Welli Cin di Jalan Raya Padjajaran, Pamulang Barat, Kecamatan Pamuang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), sekarat diamuk massa.

Perwira Unit Reserse Kriminal Polsek Pamulang, Inspektur Satu Ahmad Mulyono, mengatakan peristiwa terjadi sekitar pukul 01.30 WIB.

“Satu pelaku yang diamankan berinisi N, usia 16 tahun. Pelaku mengalami patah kaki kanan dan luka-luka akibat amuk massa‎,” katanya kepada kabar6.com, Kamis (16/6/2016).

‎Ia menerangkan, kasus ini terungkap ketika Bayu S (34), penjaga toko onderdil baru pulang dan mendapati ruko dalam kondisi berantakan.

Bayu bertambah curiga, setelah terdengar suara aneh dilantai dua. Diam-diam, diapun menelpon untuk meminta bantuan ke rekan-rekannya.

Setelah di cek, dipergoki seorang pelaku berinisial N ada di lantai dua ruko. Pengadilan jalanan pun pecah. N tak kuasa menghindar dari amuk massa. **Baca juga: Kasus Pengeroyokan LSM Tangerang, Polisi Klaim Periksa Kontraktor.

Sedangkan dua pelaku lainnya, berhasil kabur menggunakan motor sambil membawa hasil curian‎, seperti oli motor sebanyak lima botol, kalburator, kunci-kunci motor dan uang tunai Rp2 juta. **Baca juga: 15 Personel Satpol PP Dikerahkan Jaga Pasar Ciputat.

Sementara, N yang menderita luka parah terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangsel guna mendapatkan pertolongan.(yud)




Pilihan Menu Khas Arabic di Hotel Santika BSD

Eksekutif Chef Hotel Santika BSD, Kuzaini saat memperlihatkan nasi khapsah.(asri)
Eksekutif Chef Hotel Santika BSD, Kuzaini saat memperlihatkan nasi khapsah.(asri)
Kuzaini saat memperlihatkan nasi khapsah.(asri)

Kabar6-Beberapa tahun belakangan ini, masyarakat Indonesia mulai suka dengan menu masakan Arabic. Masakan khas Timur Tengah yang menawarkan rasa rempah begitu kental tersebut, kerapkali menjadi menu utama di bulan Ramadan, tidak terkecuali di Parigi Resto Hotel Santika BSD Tangerang Selatan.

“Selama Ramadan 1437 Hijriah kami akan menyajikan menu-menu makanan Timur Tengah, mulai dari jenis makanan berat seperti nasi khapsah, nasi bryani, nasi kebuli, kare sapi, ayam tandori atau makanan ringan seperti roti cane, roti jala dan banyak lagi,” tutur Eksekutif Chef Hotel Santika BSD, Kuzaini.
 
Meski menyajikan makanan Arabic, Parigi Resto juga menawarkan menu masakan tradisional Indonesia dan modern seperti sotomie bogor, batagor, lasagna dan sebagainya.
 
“Selama Ramadan kami juga menyajikan takjil, berupa aneka kolak, aneka bubur dan aneka gorengan. Menu-menu ini semua berganti setiap harinya, baik menu Arabic ataupun menu lainnya”, ujar Kuzaini. ** Baca juga: Selama Ramadan, Bianco Resto Sajikan Pizza & Pasta
 
Untuk mencicipi semua menu yang disajikan, pengunjung cukup membayar Rp98 ribu nett, sedangkan jika hanya ingin mencicipi takjil saja, pengunjung cukup membayar Rp50 ribu.

“All you can eat lho, pastinya pengunjung akan puas jika berbuka puasa di Parigi Resto Hotel Santika BSD,” ucap Riama Susanti, Sales & Marketing Manager Hotel Santika BSD, menambahkan.(asri)




Haru, Pria Ini Tidak Sengaja Berfoto Dengan Mertua Sejak Kecil

Zhang Hedong.(kompas)
Zhang Hedong.(kompas)
Zhang Hedong.(kompas)

Kabar6-Di dunia ini tidak ada yg serba kebetulan. Segala sesuatunya sudah pasti atas kehendak Yang Kuasa. Kisah yang dialami Lu Yiqin contohnya. Wanita asal Xhejiang, Tiongkok, ini terkejut ketika melihat sosok yang sangat familiar dalam latar belakang foto suaminya yang bernama Zhang Hedong.

Foto tersebut diambil 15 tahun sebelum mereka bertemu. Usut punya usut, sosok itu tak lain ternyata ibunda Lu Yiqin sendiri.

Rupanya saat Zhang berusia 14 tahun, seperti dikutip dari female.kompas.com, pemuda itu sudah bertemu dengan ibu mertuanya sekitar satu dekade sebelum Zhang bertemu dan jatuh cinta pada Lu Yiqin.

Dilansir dari Hangzhou.com, Zhang mengatakan bahwa gambar itu diambil ketika ia sedang berkunjung ke Giant Buddha di Ling Mountan, Wuxi bersama keluarganya pada tahun 2000 lalu.

Melihat lokasi Giant Buddha sebagai latar belakang foto tersebut, Lu Yiqin pun langsung teringat jika dia pernah melihat foto ibundanya di lokasi yang sama, dengan mantel merah yang khas.

“Itu ibuku,” teriak Lu ketika memperbesar foto tersebut.

Ibunda Lu Yiqin yang kebetulan tinggal bersama pasangan tersebut mengakui bahwa ia memang selalu mengunjungi objek wisata dengan keluarga setiap tahun baru Tiongkok. ** Baca juga: Seram, Ini Enam Sungai “Darah” yang Pernah Ada di Dunia

Ya, tanda-tanda jodoh kadang sudah terlihat jauh-jauh hari, di saat yang tidak terduga.(ilj/bbs)




Hal yang Jangan Dilakukan Ayah di Depan Anak

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Anak-anak akan mencontoh perilaku orangtuanya. Dikatakan Carrie Contey, seorang psikolog klinis dan ahli parenting, mereka tak hanya belajar dari tutur kata, tapi juga perbuatan Anda.

“Mereka belajar tentang hidup dengan mengamati tindakan Anda.”

Nah, jika Anda adalah seorang ayah, berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya jangan Anda lakukan di depan anak, seperti dikutip dari gaya.tempo.co:

1. Bohong putih
Anda mengebut dan seorang polisi menghentikan Anda. Kepada polisi, Anda berdalih sedang terburu-buru untuk mengantarkan anak yang sudah telat datang ke tempat lesnya. Pernahkah Anda melakukan hal seperti itu?

Alyson Schafer, seorang psikoterapis dan penulis Honey, I Wrecked the Kids, mengatakan bahwa berbohong adalah suatu praktik lumrah dalam kehidupan orang dewasa yang Anda mungkin tidak menyadari melakukannya.

Tapi berbohong di depan anak sama dengan menabung bencana di masa depan. Mengikuti contoh Anda, dia akan menganggap berbohong bukanlah masalah yang besar, bahkan tentang hal-hal besar.

2. “Jangan katakan pada Ibu ya, Nak”
Anda mampir ke restoran cepat saji untuk membeli camilan dan minuman bersoda sambil berbisik kepada anak Anda, “Jangan bilang-bilang pada ibu kita mampir ke sini ya, Nak.”

Anda mungkin berpikir “penipuan” ini adalah salah satu cara membentuk ikatan emosi dengan anak dan tidak berbahaya. Tapi yang ditangkap oleh anak adalah tidak apa-apa untuk berbohong kepada pasangan Anda, dan mengabaikan larangannya.

3. Candaan garing
Mungkin sedikit menyenangkan mencandai anak dan membuatnya sedikit kebingungan atau penasaran. Namun sebaiknya, pilihlah jenis candaan sesuai usianya. Misalnya, dengan menyatakan anak akan berubah menjadi pohon jeruk jika ia menelan biji jeruk.

“Kadang-kadang anak mencerna begitu saja informasi yang masuk, tanpa tahu itu sebuah candaan atau bukan,”  kata Contey. Karenanya, jelaskan kalau apa yang Anda lontarkan hanya canda semata dan bukan yang sebenarnya.

4. Sibuk berponsel di depan anak
Jika Anda merasa baik-baik saja memiliki anak yang sudah berponsel sebelum usia enam tahun atau piawai mamainkan tablet sebelum dia bisa berbicara lancar, teruslah bermain gadget di depan anak, kata Contey.

Tapi jika Anda ingin anak yang menyukai buku, aktif bermain, atau terampil menyusun lego, maka letakkan perangkat digital Anda ketika sedang bersama anak.

5. Marah-marah
Ini berlaku saat Anda berhadapan dengan siapa saja, apalagi anak.

“Anak-anak cenderung percaya hal-hal buruk yang terjadi adalah kesalahan mereka,” kata Susan Newman, seorang psikolog anak dan penulis buku Parenting an Only Child.

Bahkan jika Anda marah karena tim favorit Anda tak bermain sesuai harapan, anak Anda akan menganggap Anda marah tentang sesuatu yang berkaitan dengannya dan membuatnya takut.

6. Mengolok-olok teman
Hindari mengolok-olok atau mencandai teman dengan perbuatan yang merendahkannya di depan anak, kata Newman. Anak akan memberikan cap tertentu pada yang bersangkutan dan membekas dalam benaknya. Atau lebih parah lagi, ia akan melakukan hal yang sama pada temannya dalam konteks yang tidak sama.

7. Membuat lelucon tentang guru masa kecil
Anda mungkin dapat mengingat satu atau dua orang guru eksentrik saat bersekolah dulu. Namun jangan mengolok-olok guru itu di depan anak Anda. “Dia akan menganggap Anda tidak menghormati orang-orang yang pernah mendidik Anda atau bahkan menirunya,” kata Schäfer. ** Baca juga: Waduh, Tingkat Kesuburan Wanita Juga Dipengaruhi Kosmetik

Sedapat mungkin bersikaplah bijak di depan buah hati Anda.(ilj/bbs)