1

Benarkah Mengonsumsi Nasi Putih Berlebihan Bikin Tubuh Jadi Lemas?

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Nasi putih adalah makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Bahkan ada ungkapan yang mengatakan bahwa belum kenyang jika tidak makan nasi putih.
Karena itulah tidak sedikit orang mengonsumsi nasi putih dalam jumlah besar, dengan alasan untuk memberikan suntikan energi, karena dianggap tinggi kandungan karbohidratnya.

Faktanya, seperti dilansir dari laman Daily Mail, terlalu banyak makan nasi tidak secara serta merta dapat membuat tubuh bertenaga, tapi justru merasa lemas,

“Nasi merupakan makanan berglikemiks tinggi. Ketika masuk ke dalam tubuh, nasi akan meningkatkan aliran darah dan memberikan kenaikan gula darah yang cepat. Ketika gula darah turun, maka kemudian tubuh akan merasa mudah lelah, lemas, dan suasana hati yang menurun,” terang Dr Marilyn Glenville, seorang ahli nutrisi dan penulis The Natural Health Bible for Women, dikutip dari lifestyle.dreamers.id.

Dikatakan, sebaliknya jika seseorang mengonsumsi makanan dengan glikemiks yang rendah, maka pelepasan gula darah juga melambat sehingga membuat energi dan gula darah dalam tubuh stabil. Kita pun bisa terhindar dari kelelahan.

Selain nasi, makanan yang mengandung karbohidrat tinggi seperti pasta, roti, dan mie juga mampu membuat tubuh mudah lemas jika dikonsumsi terlalu banyak. ** Baca juga: Puasa Tanpa Lemas Dengan Tips Ini

Oleh karena itu, mengkonsumsi nasi harus diimbangi dengan sayuran atau makanan berserat lainnya, karena makanan tinggi serat mampu mengontrol kenaikan gula darah dengan baik sehingga tubuh tidak akan mudah lemas.(ilj/bbs)




Pemkot Tangsel Segera “Bereskan” Banjir di Pasar Ciputat

Walikota Tangsel, Airin saat mengunjungi Pasar Ciputat.(yud)

Kabar6-Penertiban lapak-lapak Pedagang Kaki Lima (PKL)‎ diklaim menjadi penyebab banjir di lantai dasar Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Atas kondisi itu, pemerintah daerah setempat langsung mengerahkan sejumlah pekerja untuk menanggulanginya.

Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kota Tangsel, Muhamad mengatakan, air hujan yang turun langsung ke lantai dasar Pasar Ciputat. Akibatnya genangan air membanjiri kios-kios milik pedagang ‎yang sebelumnya tertutup terpal PKL.

“Sekarang PKL sudah tidak ada lagi sehingga tidak ada tadahan. Kalau dulu airnya langsung mengalir ke jalanan, sebab terpal rapat menempel dengan tembok pasar di lantai dua,” katanya di Pasar Ciputat, Senin (6/6/2016).

Sementara, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel, Retno Prawati yang turut hadir memantau kondisi Pasar Ciputat, akhirnya memanggil tukang gali tanah sebanyak enam orang.

Mereka didatangkan untuk mengali drainase supaya kedalamnya sesuai dan sampah-sampah penyumbat dapat diangkut secara cepat. “Perlu dibersihkan dan di dalami lagi segingga aliran sampai pada dataran rendah,” terang Retno.

Suasana ini tentu disambut banyak pedagang. Termasuk pengguna jalan dan warga sekitar. Mahmud pedagang emas mengatakan bajir tidak selalu terjadi, tapi setelah didepan tidak ada PKL airnya cukup banyak mengenang. Tentu membuat pembeli tidak ada yang masuk kepasar, ia berharap saluran airnya diperbaiki.

“Ini bagus, kami dari pedagang yang ada di Ciputat sangat apresiasi supaya pasar bersih. Kami juga berpesan kepada pemerintah dalam melakukan penertiban supaya merata baik yang di pinggir jalan, terowongan dan yang ada di atas bagian belakang. Jika tidak ada kecemburuan sosial,” katanya. **Baca juga: Ditinggal Tarawih, Maling Gasak Rp30 Juta dari Rumah Warga di Tangerang.

Camat Ciputat Andi D Patabai mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan menggiring PKL untuk masuk ke dalam pasar. Meski sejak di gusur Kamis pekan lalu, masih ada saja PKL yang membandel berjualan. **Baca juga: Drainase Mampet, Lantai Dasar Pasar Ciputat Banjir .

“Masih ada saja berjualan. Saat petugas datang mereka betul-betul cepat sekali membereskan daganganya dan pergi,” tutur Andi.(yud/cep)




Waspada…! Bajing Loncat Ancam Truk Ekspedisi yang Lintasi Cilegon

Kapolres Cilegon, AKBP Romdhon Natakusumah.(bbs)

Kabar6-Memasuki bulan Ramadan, aksi kawanan bajing loncat di wilayah Kota Cilegon kembali menjadi momok bagi sopir kendaraan ekspedisi lintas Sumatera-Jawa.

Kawanan ini, diketahui melancarkan aksinya dengan menyasar kendaraan-kendaraan pengangkut bahan logistik yang kini mengalami lonjakan harga.

Jalur di wilayah Cilegon yang rawan pembajakan, antara lain Jalur Lingkar Selatan (JLS) dan jalur lintas menuju Pelabuhan Merak.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kepolisian Resor (Polres) Cilegon membentuk satuan tugas (satgas) yang khusus mendeteksi gerak-gerik kawanan bajing loncat.

“Kita sudah bentuk satgas untuk secara khusus mendeteksi keberadaan bajing loncat,” kata Kapolres Cilegon, Kapolres Cilegon, AKBP Romdhon Natakusumah kepada kabar6.com, senin (6/6/2016).

Sedianya, dalam Satgas tersebut juga dilibatkan petugas kepolisian dari sejumlah unsur, mulai dari Babinkamtibmas, Reskrim dan yang lainnya. **Baca juga: Australia Investasi 200 Juta USD Untuk Pelabuhan Sapi di Bojonegara.

“Kita harapkan satgas yang sudah terbentuk dapat mendeteksi aksi-aksi serta melakukan pemantauan patroli ke titik-titik jalur rawan yang dijadikan sasaran kawanan bajing loncat melancarkan aksinya,” kata Kapolres Cilegon lagi. **Baca juga: Begini Cara MMS Hadapi Arus Mudik Lebaran di Tol Tamer.

Menurut Kapolres, mahalnya harga kebutuhan sembako saat ini juga turut mempengaruhi tingginya kerawanan aksi pembajakan, lantaran dalam aksinya para pelaku kebanyakan kerap menyasar kendaraan-kendaraan yang mengangkut bahan sembako. **Baca juga: Dua Warga Cilegon Tersambar Petir, Satu Tewas Satu Semaput.

“Untuk jalur rawan, seperti JLS dan jalur menuju Pelabuhan Merak. Karena dua jalur ini sering dijadikan jalur lintas kendaraan untuk pengiriman logistik baik dari perusahaan maupun kendaraan yang akan melakukan pendistribusian ke daerah,” katanya.(sus)

**Baca juga: Konsumsi Kurma Dianjurkan Saat Buka Puasa & Sahur.




Ditinggal Tarawih, Maling Gasak Rp30 Juta dari Rumah Warga di Tangerang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Hari pertama Ramadhan 1437 hijriah, kiranya jadi moment yang tak terlupakan bagi H. Muslim. Betapa tidak, rumahnya dibilangan Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang itu, dibobol maling saat ditinggal menunaikan ibadah salat tarawih, Senin (6/6/2016) malam.

Dalam kejadian itu, empat telepon genggam beserta uang tunai sebesar Rp30 juta yang rencananya akan dibagikan kepada anak yatim piatu, justru raib digondol pelaku.

Sedianya, kejadian itu sendiri baru diketahui H. Muslim, saat kembali kerumah usai melaksanakan salat tarawih. Saat itu, H. Muslim mendapati pintu belakang rumah sudah terbuka.

“Pintu belakang rumah sudah terbuka. Sedangkan pintu kamar sudah rusak. Sementara seisi kamar juga diacak-acak,” ujar H. Muslim sembari menduga bila pelaku berjumlah lebih dari satu orang.

Setelah di cek, ternyata uang untuk anak yatim sebesar Rp30 juta sudah raib dari dalam lemari. Empat buah telepon genggam juga tidak ada. **Baca juga: Kurangi Takaran, Polisi Cokok Lima Pengelola SPBU di Tangsel.

“Di dalam kamar ada obeng dan gancu (penghancur es batu). Kemungkinan itu alat yang digunakan pelaku untuk membobol pintu kamar dan lemari,” ujarnya. **Baca juga: Tanpa Izin, Kapolresta Tangerang Ancam Bubarkan SOTR .

Selanjutnya, kasus pencurian itupun dilaporkan ke Polsek Pagedangan, guna pengusutan lebih lanjut.(bad)

**Baca juga: Dua Warga Cilegon Tersambar Petir, Satu Tewas Satu Semaput.




BPTI Tangsel Siap Kembangkan Sistem Aplikasi SIRUP

Sejumlah pekerja perbaiki jalan di Serpong 2015 lalu.(yud)

Kabar6-Kepala Bagian Pengelola Teknologi Informasi (BPTI) Sekretariat Daerah (Setda) Kota TAngerang Selatan (Tangsel), Aplahunnajat mengatakan,‎ sesuai namanya sistem informasi manajemen perencanaan penganggaran dan pelaporan (SIMRAL), mencatat semua proses keuangan dan pembangunan daerah.

Mulai dari perencanaan di tingkat musrenbang kelurahan kecamatan dan kota lalu jadi KUA PPAS, menjadi APBD, proses penyerapan anggaran dan lain-lain, semua tercatat dalam SIMRAL.

“Berbeda dengan Tangsel, aplikasi-aplikasi yang berjalan ketika SIMRAL akan diterapkan belum begitu banyak sehingga lebih mudah beralih menggunakan SIMRAL,” katanya saat dihubungi kabar6.com, Senin (6/6/2016).

Ke depan, terang Aplah, aplikasi-aplikasi lainnya akan juga diintegrasikan dengan SIMRAL. Seperti sistem pengelolaan aset daerah dan sistem pendapatan.

Pemerintah Kota Tangsel juga akan mengintegrasikan dengan sistem informasi rencana umum pengadaan (SIRUP) milik Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

“Sehingga tidak perlu lagi input ulang paket-paket ke dalam SIRUP,” terangnya.‎ Menurut Aplah, SIMRAL merupakan aplikasi besar dengan proses manajemen yang cukup rumit rasanya tidak bisa dibangun sendiri.

SIMRAL adalah sistem yang sudah ada yang tinggal dipakai karena telah secara lengkap dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Pemerintah daerah manapun sebetulnya apabila mau tinggal pakai saja dengan pola kerja sama dengan BPPT.

Tapi rupanya persoalannya tidak sederhana. Aplah sebutkan banyak daerah yang telah memiliki sistem pengelolaan perencanaan dan keuangan serta aset sendiri. Namun, aplikasi tersebut berdiri sendiri-sendiri dan sulit bahkan tidak bisa diintegrasikan.

Pemda yang akan menggunakan SIMRAL harus berani mengambil keputusan untuk meninggal semua aplikasi yang sudah berjalan dan beralih ke SIMRAL. “Inilah yang menurut kami kesulitan yang dialami oleh Pemda apabila ingin menerapkan SIMRAL di daerahnya,” sebutnya.

Berbeda dengan Tangsel, lanjut Aplah, aplikasi-aplikasi yang berjalan ketika SIMRAL akan diterapkan belum begitu banyak. Sehingga lebih mudah beralih menggunakan SIMRAL. **Baca juga: Drainase Mampet, Lantai Dasar Pasar Ciputat Banjir .

BPTI Kota Tangsel yang memangani sisi sistemnya terus melakukan penguatan pada berbagai aspek. Mengingat aplikasi ini sangat strategis bagi pengelolaan keuangan daerah seperti penguatan server penyimpanan data, infrasrtuktur jaringan. **Baca juga: SIMRAL Tangsel Dorong Raihan Predikat WTP.

Termasuk penguatan aspek personil. Ke depan BPTI Kota Tangsel akan lakukan pelatihan yang bersifat transfer pengetahuan (knowledge). “Sehingga kita selamanya tidak bergantung terus kepada BPPT,” ujar Aplah.(yud)

**Baca juga: Polres Tangsel Bakal “Sikat” Sahur On The Road Tak Berizin.




Ini Jam Kerja PNS Banten Selama Ramadan, Bolos Potong Tunjangan

Kepala BKD Provinsi Banten, Samsir.(bbs)

Kabar6-Selama bulan puasa, jam kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengalami perubahan dan berkurang.

Bila hari biasanya, para PNS masuk pukul 07.30 WIB dan pulang pukul 16.00 WIB. Namun selama bulan puasa ada pergeseran, masuk pukul 08.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB. Untuk Jumat, masuk pukul 08.30 pulang 15.30 WIB.

“Jumlah pegawai yang masuk pada hari pertama puasa, sama aja seperti hari biasa,” Kata Kepala BKD Provinsi Banten Samsir, ditemui di ruang kerjanya, Senin (6/6/2016). **Baca juga: Australia Investasi 200 Juta USD Untuk Pelabuhan Sapi di Bojonegara.

Jika ada PNS yang membolos, kata Samsir, maka akan disanksi sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) No 10 Tahun 2010, yakni sanksi pemotongan tunjangan penghasilan. **Baca juga: Tanpa Izin, Kapolresta Tangerang Ancam Bubarkan SOTR .

Besaran potongan adalah dua  persen bagi PNS yang telat masuk dan empat persen yang  bolos kerja untuk setiap kali tidak masuk kerja dari  besaran tunjangan perbaikan penghasilan yang diterima masing-masing PNS setiap bulan. **Baca juga: Konsumsi Kurma Dianjurkan Saat Buka Puasa & Sahur.

“Mau bulan puasa dan bulan-bulan biasapun tetap sama akan di sanksi,” katanya.(zis)




Tanpa Izin, Kapolresta Tangerang Ancam Bubarkan SOTR

Kapolresta Tangerang, AKBP Asep Edi Suheri.(shy)

Kabar6-Kapolres Kota (Polresta) Tangerang, AKBP Asep Edi Suheri mengimbau kepada setiap komunitas ataupun masyarakat di Kabupaten Tangerang, agar tidak sembarangan menggelar Sahur On The Road (SOTR), saat Ramadhan 1437 Hijriah.

“Kepada setiap komunitas ataupun masyarakat di Kabupaten Tangerang, apabila ingin melakukan SOTR, agar memiliki mengikuti aturan yang berlaku, yaitu dengan meminta izin terlebih dahulu dari pihak kepolisian,” ungkapnya, Senin (6/6/2016).

Imbauan itu, guna menghindari tindak kriminalisme dan tetap menjaga kondusifitas wilayah di bulan Ramadhan. “Kalau izin, nanti kami kawal,” ujar Kapolres.

Ditegaskan Kapolres, aturan tersebut diterapkan, agar seluruh ummat muslim bisa aman dan nyaman melaksanakan ibadah. Karena, SOTR berpotensi mengakibatkan kemacetan yang dikhawatirkan juga menimbulkan kecelakaan lalu lintas. **Baca juga: Polres Tangsel Bakal “Sikat” Sahur On The Road Tak Berizin.

Seperti diketahui, SOTR biasa digelar komunitas atau kelompok warga saat menjelang waktu sahur saat bulan Ramadhan. Dan, biasanya SOTR dilakukan sambil konvoi menggunakan kendaraan. **Baca juga: Polda dan BNN Sergap Bandar Sabu Aceh Jaringan Malaysia.

“Jadi, kalau tidak ada izin dari kami, ya terpaksa kami bubarkan,” pungkasnya.(Shy)

**Baca juga: Lansia Agar Hindari Minum Teh Saat Sahur.




Ramadhan, Pelayanan di Pemkot Tangerang Normal

Walikota Arief saat Pengajian Ramadhan 1437 H.(hms)

Kabar6-Hari pertama puasa Ramadhan, pelayanan publik di Lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terlihat masih berjalan normal.

Meskipun berdasarkan Surat Edaran (SE) Kementrian Pendayagunaan Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), jam kerja pegawai pemerintah selama Ramadhan dikurangi dua jam, namun tidak menyurutkan semangat para pegawai Pemkota Tangerang untuk hadir tepat pada waktunya.

Terlihat di hari pertama Ramadhan, sejak pukul 07:30 WIB para pegawai sudah memenuhi Masjid Raya Al Azhom tempat dilaksanakannya Pengajian Ramadhan sebagai ganti apel bersama yang rutin dilaksanakan oleh semua pegawai di lingkup pemkot Tangerang.

“Puasa seharusnya tidak menjadi alasan bagi kita untuk bermalas-malasan. Puasa harus kita jadikan sebagai momentum peningkatan kualitas kerja kita.” Tegas Walikota Arief R. Wismansyah saat memberikan sambuan pada Pengajian Ramadhan 1437 H di Masjid Raya Al Azhom, Senin (6/6/2016). **Baca juga: Sekda Minta BPBD Waspadai Ancaman Kebakaran Saat Ramadhan.

Walikota juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan mentolerir bagi pegawai yang malas-malasan bekerja selama Ramadhan. Dan, secara khusus pegawai yang tidak datang tepat waktu ataupun tidak masuk kerja tanpa keterangan, akan di sanksi pemotongan Tunjangan Daerah yang besarannya mencapai 3-5 persen. **Baca juga: Operasi Pasar Daging Sapi Diserbu PNS Tangerang.

Diinformasikan, jam kerja pegawai di lingkup Pemkot Tangerang selama ini dimulai dari pukul 07:00 WIB – 16:00 WIB. Dan, selama Ramadhan jam kerja pegawai berdasarkan aturan Kemenpan RB dikurangi dua jam menjadi pukul 08:00 WIB – 15:00 WIB.(hms/tm)

**Baca juga: Hadapi MEA, Tenaga Profesional Ini Bentuk Assosiasi.




Drainase Mampet, Lantai Dasar Pasar Ciputat Banjir

Sejumlah pekerja mengecat bangunan Pasar Ciputat.(cep)

Kabar6-‎Rombongan pejabat Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali meninjau langsung kondisi Pasar Ciputat. Hasil terpantau bila sistem saluran pembuangan air (drainase) di Pasar tradisional itu kini rusak parah.

Akibatnya, genangan air kotor berwarna hitam pekat dan berbau, tumpah ke area badan jalan. Hujan deras yang turun mengakibatkan lantai dasar bangunan Pasar Ciputat banjir.

‎”Penyebab banjir karena drainase mampet oleh sampah. Dan, kami melakukan pembersihan serta penyemprotan supaya lancar aliran airnya,” kata pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah, Muhamad‎, Senin (6/6/2016).

Para pedagang yang punya kios di lantai dasar Pasar Ciputat pun membersihkan dengan alat seadanya. Air yang mengenang di lantai dasar pasar itu mengalir ke darainase bagian depan.

Muhamad mengarahkan personel pemadam kebakaran (Damkar) Kota Tangsel membersihkan aliran drainase bagian belakang. Bagian atap pasar pun tampak kotor.

“Semua drainase baik yang ada di depan dan belakang akan kami bersihkan. Dengan menyemprotkan air sampah akan bersih,” tambahnya. **Baca juga: Polres Tangsel Bakal “Sikat” Sahur On The Road Tak Berizin.

Suasana kumuh terlihat dianggap hal biasa bagi para pedagang. Mereka tampak tidak peduli dengan kondisi tidak nyaman tersebut. Genangan luapan air drainase yang berdempetan dengan jalan membuat celana sejumlah pejabat sampai basah. **Baca juga: Kurangi Takaran, Polisi Cokok Lima Pengelola SPBU di Tangsel.

“Nanti setelah dibersihkan tidak akan bajir sehingga pedagang pun akan nyaman. Ini karena belum dikerjakan saja terlihat masih kotor,” tambah Muhamad.(yud/cep)

**Baca juga: Empat Jenis Makanan/Minuman yang Sebaiknya Dihindari Saat Sahur.




SIMRAL Tangsel Dorong Raihan Predikat WTP

Kota Tangsel menerima predikat opini WTP dari BPK.‎(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) baru saja menerima predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan‎ (BPK) RI Perwakilan Banten.

Opini itu akhirnya bisa diraih, setelah dua tahun berturut-turut sebelumnya meraih catatan tidak memuaskan.

Prestasi itu kiranya tak lepas dari digunakannya aplikasi Sistem Perencanaan, Penganggaran, Pengelolaan Keuangan Daerah Terpadu (SIMRAL), hasil kerjasama Bagian Pengelola Teknologi Informasi (BPTI) Sekretariat Daerah Kota Tangsel dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

‎Kepala Bidang Anggaran, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangsel, Wawang Kusdaya mengatakan, aplikasi SIMRAL merupakan sistem yang saling terintegrasi. Mulai perencanaan, penganggaran, penatausahaan keuangan sampai pelaporan atau pertanggungjawaban keuangan.

“Dengan sistem tersebut dapat disajikan data pengelolaan keuangan yang lengkap,” katanya saat dihubungi kabar6.com, Senin (6/6/2016).

Wawang menjelaskan, model penyajian dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah menjadi lebih terstruktur setelah memakai aplikasi SIMRAL. Baik mulai dari proses maupun progresnya. Transparansi dan akuntabilitas lebih terukur dan sulit dimanipulasi.

“Transparan yang memudahkan pemeriksa untuk melakukan audit dan sesuai dengan ketentuan manajemen keuangan pemerintah,” terangnya‎.

Terpisah,‎Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material, Hammam Riza menerangkan bahwa SIMRAL sebagai wujud inovasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk membangun tertib administrasi dan terjaganya konsistensi data pembangunan daerah.

“Dengan demikian pengelolaan program dan kegiatan pembangunan serta pengelolaan keuangan daerahnya bisa dipertanggungjawabkan serta transparan,” terangnya. **Baca juga: Kurangi Takaran, Polisi Cokok Lima Pengelola SPBU di Tangsel.

Hammam menambahkan, diharapkan juga‎ dengan menggunakan SIMRAL ini tidak ada usulan rencana program dan kegiatan pembangunan daerah tanpa diketahui asal-usulnya. Kemudian tidak diketahui siapa yang bertanggung jawab terhadap usulan program kegiatan pembangunan daerah. **Baca juga: Tangsel Raih WTP, Ini Catatan Rekom BPK Banten.

“Bahasa populernya tidak ada lagi usulan rencana program dan kegiatan pembangunan yang siluman,” tambahnya di Puspiptek, Kecamatan Setu.(yud)

**Baca juga: Cara Agar Tubuh Tetap Sehat Selama Berpuasa.