1

Jual Mobil “Bodong”, Pemalsu STNK Disergap Polsek Serpong

Kasubag Humas Polres Tangsel AKP Mansuri.(yud)

Kabar6-Seorang penadah mobil curian sekaligus pemalsu Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), diamankan petugas Polsek Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Pria berinisial Rsd alias Sutrisno (39) itu, disergap petugas saat berada di SPBU 34-15110, Graha Raya, Kelurahan Paku Alam, Kecamatan Serpong Utara, pada Rabu (8/6/2016) kemarin. **Baca juga: Pemprov Banten Godok Raperda Pondok Pesantren.

“Tersangka disergap oleh petugas Polsek Serpong pimpinan Kanit Reskrim AKP Budi H, saat akan menjual mobil Toyota Kijang LGX B 8340 XB dengan harga sangat murah,” ujar Kasubag Humas Polres Tangsel AKP Mansuri, Sabtu (9/6/2016). **Baca juga: Miliki Ganja, Pesepakbola Asal Kamerun Disergap Polsek Kelapa Dua.

Setelah diperiksa, ternyata STNK mobil kijang tersebut tidak terdaftar alias bodong dan diduga palsu. **Baca juga: Mantan Kadis DBMTR Banten Dijebloskan ke Rutan Serang.

“Kini tersangka berikut barang bukti mobil kijang LGX B 8340 XB diamankan guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolsek Serpong.(Cep/yud)




Mantan Kadis DBMTR Banten Dijebloskan ke Rutan Serang

Sutadi (topi merah) saat digiring ke mobil tahanan.(zis)

Kabar6-Mantan Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten, Sutadi dan Direktur PT Alam Baru Jaya (ABJ), M Kholis, resmi ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Klas II B Serang.

Ya, Sutadi dijebloskan ke Rutan Serang setelah menjalani pelimpahan berkas tahap II di Kejaksaan Negeri (Kejari) Serang, pascaditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi dalam proyek Jembatan Kedaung tahun 2012 senilai Rp23,42 miliar.

“Kami lakukan penahanan karena dikhawatirkan tersangka melarikan diri, menghilangkan barang bukti dan mempersulit proses persidangan,” ujar Kasi Pidsus Kejari Serang, Agustinus Olaf Mangontan di Kejari Serang, Kamis (9/6/2016).

Bersama pelimpahan tersangka dan barang bukti, Kejari Serang juga telah menerima uang sitaan dari kedua tersangka sebesar Rp3,5 miliar.

“Sudah kita terima melalui rekening tersangka. Pengembalian (uang sitaan) atas nama keduanya,” jelasnya. **Baca juga: Pemprov Banten Godok Raperda Pondok Pesantren.

Kedua tersangka akan menjalani masa penahanan di Rutan Kelas II B Serang selama 20 hari kedepan. “Sebelum 20 hari kita upayakan akan melimpahkan berkasnya ke Pengadilan,” tegasnya. **Baca juga: Bupati Serang Klaim Sudah Serahkan LHKPN ke KPK.

Sementara, Sutadi sendiri saat hendak naik ke mobil tahanan mengaku sudah siap dipenjara. “Sudah siap,” kata Sutadi, menjawab pertanyaan wartawan. **Baca juga: Polisi Masih Buru Perampok Toko Emas “Mini Jujur” di Tangerang.

Berdasarkan pantauan, kedua tersangka keluar dari ruang Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Serang sekira pukul 16.00 WIB. Keduanya langsung digiring jaksa memasuki mobil tahanan untuk langsung dibawa ke Rutan Kelas II B Serang.(zis)




Mantan Kadis DBMTR Banten Dijebloskan ke Rutan Serang

Sutadi (topi merah) saat digiring ke mobil tahanan.(zis)

Kabar6-Mantan Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten, Sutadi dan Direktur PT Alam Baru Jaya (ABJ), M Kholis, resmi ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Klas II B Serang.

Ya, Sutadi dijebloskan ke Rutan Serang setelah menjalani pelimpahan berkas tahap II di Kejaksaan Negeri (Kejari) Serang, pascaditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi dalam proyek Jembatan Kedaung tahun 2012 senilai Rp23,42 miliar.

“Kami lakukan penahanan karena dikhawatirkan tersangka melarikan diri, menghilangkan barang bukti dan mempersulit proses persidangan,” ujar Kasi Pidsus Kejari Serang, Agustinus Olaf Mangontan di Kejari Serang, Kamis (9/6/2016).

Bersama pelimpahan tersangka dan barang bukti, Kejari Serang juga telah menerima uang sitaan dari kedua tersangka sebesar Rp3,5 miliar.

“Sudah kita terima melalui rekening tersangka. Pengembalian (uang sitaan) atas nama keduanya,” jelasnya. **Baca juga: Pemprov Banten Godok Raperda Pondok Pesantren.

Kedua tersangka akan menjalani masa penahanan di Rutan Kelas II B Serang selama 20 hari kedepan. “Sebelum 20 hari kita upayakan akan melimpahkan berkasnya ke Pengadilan,” tegasnya. **Baca juga: Bupati Serang Klaim Sudah Serahkan LHKPN ke KPK.

Sementara, Sutadi sendiri saat hendak naik ke mobil tahanan mengaku sudah siap dipenjara. “Sudah siap,” kata Sutadi, menjawab pertanyaan wartawan. **Baca juga: Polisi Masih Buru Perampok Toko Emas “Mini Jujur” di Tangerang.

Berdasarkan pantauan, kedua tersangka keluar dari ruang Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Serang sekira pukul 16.00 WIB. Keduanya langsung digiring jaksa memasuki mobil tahanan untuk langsung dibawa ke Rutan Kelas II B Serang.(zis)




Tekan Harga Kebutuhan, Bulog Gelar OP di Tangsel

Operasi Pasar yang digelar Perum Bulog di Tangsel.(cep)

Kabar6-Perum Bolug Sub Divisi Regional (Divre) Tangerang, menggelar operasi pasar (OP) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (9/6/2016).

Langkah OP ini diklaim sebagai salah satu upaya menekan harga kebutuhan pokok yang terus melonjak pada saat Ramadhan tahun ini.

Kepala Perum Bolug Sub Divre Tangerang, Rusli mengatakan bila OP tersebut akan terus digelar hingga menjelang Lebaran Idul Fitri nanti.

“Dalam rangka Ramadan dan lebaran kami melakukan operasi pasar di segala titik di mana saja yang membutuhkan yang penting kordinasi terlebih dahulu dengan kami,” katanya.

Sedianya, dalam OP itu, dijual daging sapi lokal beku dengan harga Rp80 ribu per kilogram (KG), gula pasir kemasan Rp14,500 per KG, gula pasir curah Rp12.500 per kilogram.  **Baca juga: Remaja di Ciputat Histeris Lihat Ibunya Gantung Diri.

Ada juga minyak goreng kemasan per liter Rp12 ribu, bawang merah Rp25 per KG, bawang putih Rp29 ribu per KG, beras premium per 5 kg Rp58 ribu, beras kristal Rp53 ribu per 5 KG. **Baca juga: Pedagang dan Konsumen di Tangerang Tolak Daging Sapi Impor.

“Kami rasa, ini bisa membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok selama Ramadhan ini, mengingat barang kebutuhan yang dijual berada dibawah harga pasar,” tambahnya. **Baca juga: Pemprov Banten Godok Raperda Pondok Pesantren.

Dalam OP tersebut, Bulog berhasil menjual hingga 600 KG daging impor, beras hingga 1 ton lebih, bawang merah dan bawang putih hingga 300 KG, minyak goreng 500 liter dan gula 600 KG.(cep)




Pemprov Banten Godok Raperda Pondok Pesantren

Gubernur Banten, Rano Karno.(bbs)

Kabar6-Pemerintah Provinsi dan DPRD Banten kini tengah menggodok Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pondok Pesantren (Ponpes).

Muatan dalam Raperda tersebut, terkait sinergitas dan keterlibatan SKPD Provinsi Banten dalam memberdayakan pondok pesantren sesuai dengan potensi yang dimilikinya

“Pondok pesantren di Banten sebuah kekuatan yang harus difasilitasi. Ini yang harus kita canangkan secara benar,” kata Gubernur Banten, Rano Karno, ditemui sebelum berangkat menunaikan ibadah umroh, Rabu (8/6/2016).

Raperda ini, juga mengatur pembentukan Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) dan Majelis Pesantren Salafi (MPS). Melalui dua wadah ini, pondok pesantren diharapkan dapat terus berkembang sebagai benteng ke-Islaman di tengah gempuran era globalisasi. **Baca juga: Miliki Ganja, Pesepakbola Asal Kamerun Disergap Polsek Kelapa Dua.

Di Banten sendiri, kalangan pondok pesantren telah menorehkan tinta emas dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan uoaua mencerdaskan masyarakat. Sejumlah tokoh Islam dari Banten, bahkan terkenal hingga ke luar negeri, seperti Syech Nawawi Albantani, Syech Maulana Hasanudin, KH Asnawi, KH Brigjen Syam’un. **Baca juga: Pedagang dan Konsumen di Tangerang Tolak Daging Sapi Impor .

“Kemashuran ulama terdahulu telah membawa Banten sebagai daerah agamis, daerah seribu santri dan sebutan lainnya,” kata Rano.(tmn)

**Baca juga: Puasa Hari ke Empat, Peh Cun Meriah di Bantaran Cisadane.




Pedagang dan Konsumen di Tangerang Tolak Daging Sapi Impor

Pedagang daging di Pasar Curug.(shy)

Kabar6-Sejumlah pedagang daging sapi di Kabupaten Tangerang menolak masuknya daging sapi impor, demi menekan tingginya harga daging sapi saat ini. 

Meski harga daging sapi saat ini sudah tembus di angka Rp130 ribu per kilograqm (KG), namun pedagang menanggap kualitas dagingnya masih terjamin.

“Kita kurang setuju kalau ada daging yang harganya 80 ribu. Kita gak mau gara-gara harga murah, kualitas daging gak bagus. Karena kami pedagang mendapatkan informasi, kalau daging sapi impor yang dijual Rp80 ribu per KG kondisinya dingin atau gak segar,” ujar Amri, salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Curug, Kabupaten Tangerang, Kamis (9/6/2016).

Hal senada juga dilontarkan Yulis, salah seorang konsumen di Pasar yang sama. Meski wanita itu setuju untuk menekan harga daging sapi hingga Rp80 ribu, namun dia tetap akan mengutamakan kualitas daging. **Baca juga: Miliki Ganja, Pesepakbola Asal Kamerun Disergap Polsek Kelapa Dua.

“Tentu kita setuju agar daging sapi bisa turun di angka Rp80 ribu per KG. Tapi, kita lihat dulu kualitasnya, kalau jelek ya kita gak mau. Apalagi kalau dagingnya impor, ya kita juga gak mau beli. Karena, kalau daging impor itu susah diolahnya dan gak seenak daging lokal,” jelasnya. **Baca juga: Remaja di Ciputat Histeris Lihat Ibunya Gantung Diri.

Seperti yang diketahui, instruksi Presiden Joko Widodo untuk menurunkan harga daging hingga Rp80.000 sampai saat ini belum juga bisa terealisasi. Faktanya, harga daging sapi yang sebelum Ramadhan berada di angka Rp90 ribu per KG, kini saat Ramadhan justru naik menjadi Rp130 ribu per KG.(Shy)




Puasa Hari ke Empat, Peh Cun Meriah di Bantaran Cisadane

Bebek Peh Cun diberi pita sebelum dilepas ke Cisadane.(bbs)

Kabar6-Ribuan warga tupah ruah menyaksikan perayaan Peh Cun yang bertepatan dengan hari ke empat puasa, di bantaran Sungai Cisadane, Jalan Kali Pasir, kawasan Pasar Lama, Kota Tangerang, Kamis (9/6/2016).

Ya, perayaan ini digelar setiap tahun oleh warga China Tangerang (Cina Benteng), dengan tujuan menghormati salah seorang pemimpinnya, Khut Gwan (Qu Yuan).

“Tradisi Peh Cun ini kami gelar setiap tahun. Tujuannya untuk mengenang seorang pemimpin di Tiongkok yang memilih bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke sungai, daripada menjadi seorang penghianat,” kata Oey Tjin Eng, humas perkumpulan keagamaan dan sosial Kelenteng Boen Tek Bio.

Sedianya, selain bentuk ekspresi syukur atas kemajemukan, perayaan Peh Cun juga merupakan ajaran moral pada para pemimpin agar senantiasa membela kepentingan rakyatnya.

“Kegiatan ini selalu digelar pada tanggal 5 bulan 5 pada penanggalan Imlek,” kata dia.

Adapun rangkaian dari kegiatan Peh cun itu sendiri, kata dia, selain menggelar ritual, juga membuang bacang besama ke dalam derasnya Sungai Cisdane dan melempar bebek ke sungai tersebut untuk diperebutkan, serta mendiirikan telor di sekitar bantaran sungai.

“Dulunya bacang ini dibuang ke dasar sungai dengan tujuan supaya perdana menteri yang terjun ke Sungai tidak dimakan oleh ikan,” kata dia.

Sedangkan kegiatan lainnya hanya berupa kegiatan alam saja. Seperti mendirikan telur. “Untuk kegiatan ini sebenarnya untuk memastikan fenomena alam saja. Dimana posisi matahari berada pada titik kulminasi terdekat dengan bumi sehingga pengaruh gravitasi terhadap bumi lebih kuat,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Kota Tangerang, Rina Hernaningsih mengatakan pihaknya sangat mendukung dilaksanakannya kegiatan Peh cun di Kota Tangerang. **Baca juga: 1,3 Ton Ayam Kadaluarsa Dimusnahkan di Puspiptek Serpong.

“Ya kalau bisa kegiatan ini bisa disatukan dengan Festival Cisadane, supaya lebih meriah dan dapat mengundang wisatawan luar negeri,” kata dia.(Alby/rani)




Remaja di Ciputat Histeris Lihat Ibunya Gantung Diri

Wanita yang gandir di Ciputat, Tangsel.(cep)

Kabar-Kawasan komplek Perumahan Depkes, Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendadak geger. Suasana ramai mencuat setelah seorang wanita warga setempat ditemukan tewas gantung diri.

Ya, wanita itu Aryana Safitri (55), warga Blok E Nomor 1 RT 08/01. Jasadnya pertama kali ditemukan oleh Dicky Fadillah, anak kandung korban.

“Anak korban melaporkan itu kepada saksi Kusnanto, tetangga korban yang berprofesi sebagai pedagang sayuran,” kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Mansuri kepada kabar6.com, Kamis (9/6/2016). **Baca juga: Dewan Tangsel Sewot Dianggap Cuekin Jalan Siliwangi.

Kapolsek Ciputat, Ajun Komisaris Tatang Syarif bersama anak buahnya segera menuju lokasi perkara. ‎Dari hasil pemeriksaan dilokasi, tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Diduga korban meninggal dunia akibat gantung diri. **Baca juga: 1,3 Ton Ayam Kadaluarsa Dimusnahkan di Puspiptek Serpong.

Selanjutnya jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, untuk divisum. “Kasusnya ditangani Polsek Ciputat‎,” tambah Mansuri.(yud/cep)

**Baca juga: Miliki Ganja, Pesepakbola Asal Kamerun Disergap Polsek Kelapa Dua.




Sidang Pembunuh Bercangkul, Kepsek Tuding RAL Salah Tangkap

RAL saat dibawa menuju ruang sidang.(abie)

Kabar6-Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Islam Al Marzukiya, menilai pihak kepolisian salah tangkap terhadap siswanya, RAL (16), dalam kasus pembunuhan Enno Parihah, Karyawati PT Polyta Global Mandiri yang ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan ditusuk gagang cangkul pada kemaluannya.

Hal itu disampaikan Aping, Kepala Sekolah SMP Islam Al Marzukiya, saat memberikan keterangan dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Enno Parihah di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Kamis (9/6/2016).

Aping menyebut, bila selama berada di bangku sekolah, RAL merupakan anak didik yang baik serta berprestasi secara akademik.

Karenanya, dihadapan majelis hakim yang diketuai Ra Suharni, SH itu, Aping memastikan RAL tidak terlibat dalam kasus tersebut. Dan, itu terlihat dari pernyataan terdakwa RAL sendiri, yang mengatakan bahwa dia tidak ikut melakukan dalam pembunuhan itu. **Baca juga: Pembunuh Karyawati Bercangkul Diteriaki “Bakar”.

Hal senada disampaikan Alfansari, kuasa hukum terdakwa RAL dalam sidang tersebut. Menurutnya, sejak kasus itu terjadi, RAL, selalu membantah tudingan bila dirinya tidak terlibat atas pembunuhan Enno. Sementara, Berkas Acara Pemeriksaan BAP) yang ditandangani RAL didasari oleh adanya tekanan. **Baca juga: Sidang Pembunuhan Wanita “Bercangkul” Ricuh di PN Tangerang.

Karena itu, kata Alfansari, pihaknya meminta kepada Majelis Hakim agar membatalkan seluruh dakwaan yang dituduhkan kepada RAL. “Kami minta dakwaan ini dibatalkan. Supaya terdakwa mendapat keadilan,” kata dia.(rani)




Bupati Serang Klaim Sudah Serahkan LHKPN ke KPK

Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah.(bbs)

Kabar6-Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK.

“Harusnya LHKPN ini sebelum pencalonan (Bupati Serang 2015) lalu, tetapi setelah terpilih, ini (LHKPN) diminta lagi,” kata Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, saat ditemui di Kota Serang, Kamis (9/6/2016).

Ya, Ratu Tatu yang merupakan adik kandung mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah itu menyerahkan LHKPN pada 24 Mei 2016 kemarin, dengan mendatangi langsung gedung KPK di Jakarta.

“Seharusnya saya menyampaikan di provinsi (Banten). Tapi, karena waktu itu saya ada undangan dari kementrian-PU dan saya minta ijin, dan oleh KPK saya harus mengantarkan sendiri,” terangnya.

Dirinya pun mengaku bahwa masih ada beberapa point yang harus di revisi, seperti Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah yang harus diperbaharui dahulu dan akan segera dilaporkan kembali ke KPK dalam pekan ini. **Baca juga: Bus Angkutan Lebaran di Banten Diimbau Pakai Karcis.

“Masih ada yang harus saya perbaiki. Misalnya, status putra saya yang sudah selesai kuliah ternyata harus keluar dari LHKPN saya itu. Totalnya saya lupa, karena yang masih harus diperbaiki saya masih memakai NJOP yang lalu, mereka minta NJOP terbaru berapa. Karena nilai aset tanah dari NJOP. Harusnya minggu-minggu ini, saya diberi waktu tidak begitu lama,” tegasnya.(tmn)