1

Untuk Pemudik, Dishub Kabupaten Tangerang Buka 12 Posko Lebaran

Kepala Dishub Kabupaten Tangerang, Nono Sudarno.(din)

Kabar6-Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tangerang, membuka dua belas posko lebaran di sejumlah titik di wilayah Tangerang Raya.

Hal itu dikemukakan Kepala Dishub Kabupaten Tangerang, Nono Sudarno, pada Kamis (9/6/2016).

Belasan posko lebaran ini, kata Nono, dapat digunakan para pemudik yang ingin beristirahat selama berlangsungnya arus mudik dan balik lebaran.

Tahun sebelumnya, posko lebaran hanya terkonsentrasi di wilayah Kabupaten Tangerang saja.

Namun, kini tempat peristirahatan bagi pemudik itu mengalami penambahan, mengingat adanya perubahan wilayah hukum Polres di daerah tersebut.

“Posko lebaran tersebar di wilayah Tangerang Raya, karena wilayah Kabupaten Tangerang saat ini dinaungi oleh dua Polda dan tiga Polres,” ungkap Nono, kepada Kabar6.com. **Baca juga: Jambret Gadis ABG, Pemuda Ini Nyaris Dibakar Warga Tangerang.

Dijelaskan Nono, pihaknya akan melakukan koordinasi intensif dengan pihak kepolisian di tiga wilayah hukum. **Baca juga: Dishub Kabupaten Tangerang Siagakan 170 Personel di Jalur Mudik.

Hal ini, bertujuan untuk memberikan pelayanan maksimal terhadap para pemudik yang melintas di wilayahnya. **Baca juga: Komnas HAM Minta Kejelasan Status Lahan Lokalisasi Dadap.

“Kami, berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi pemudik, supaya mereka merasa aman, nyaman dan lancar selama melakukan perjalanan mudik hingga ke kampung halamannya,” katanya.(Tim K6)

**Baca juga: Pemprov Banten Godok Raperda Pondok Pesantren.




Komnas HAM Minta Kejelasan Status Lahan Lokalisasi Dadap

Komnas HAM saat bertemu Pemkab Tangerang, terkait status lahan Dadap.(shy)

Kabar6-Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) meminta penjelasan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang soal rencana penertiban dan penataan lokalisasi Baru Dadap Cheng In, di Kampung Baru, Desa Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Permintaan tersebut, menyusul adanya laporan warga Dadap yang terancam kehilangan tempat tinggal kepada Komnas HAM.

“Kami ingin mengetahui penjelasan pihak Pemkab Tangerang terkait penertiban dan penataan Kampung Baru Dadap, sesuai dengan pengaduan dari masyarakat Dadap yang dua minggu lalu mendatangi kami untuk meminta perlindungan,” ungkap Anggota Komnas HAM, Nurkholis di Gedung Pendopo Bupati Tangerang, Kamis (9/8/2016).

Hadir dalam pertemuan tersebut, Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Iskandar Mirsad, Wakapolres Kota Tangerang, AKBP Erwin Kurniawan, perwakilan Dandim 0506 Mayor Infantri Leon Kasdim serta anggota Komnas HAM Nurkholis dan Rohiyatul Aswaidah.

Sejumlah materi yang menjadi pertanyaan Komnas, antara lain kejelasan status kepemilikan tanah yang menjadi sengketa. Komnas HAM juga meminta pembuktian surat kepemilikan tanah dari PT Angkasa Pura (AP) II.

“Kita ingin mengetahui, tanah siapa saja yang ada di lokalisasi itu. Kalau memang tanah itu milik PT AP II, dan milik Kementrian PU Pera, kita ingin adanya pembuktian surat kepemilikan,” kata Nurkholis.

Sementara itu, Manager Aset Bandara Soekarno Hatta, Erik menjelaskan, aset AP di lahan tersebut seluas 1 hektar. Namun demikian, dokumen kepemilikan masih menggunakan surat tahun 70-an berupa Surat Pelepasan Hak (SPH) atau dikenal dengan AJB. **Baca juga: Jambret Gadis ABG, Pemuda Ini Nyaris Dibakar Warga Tangerang.

“Kami sedang mengurus surat-surat adminitrasi kepemilikan lahan kami. Terkait penggunaan tanah, kita gunakan untuk memonitoring penerbangan. Namun, yang digunakan hanya sebagian saja, sisanya memang terbengkalai dan digunakan masyarakat dengan dibangunnya tempat prostitusi itu,” katanya. **Baca juga: Selain Dadap, Bupati Zaki Pastikan Penataan Wilayah Pakumis Bakal Menyeluruh.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pemanfaatan Ruang, Ubay mengatakan, tanah sisa dari kepemilikan AP II seluruhnya milik Kementerian PU Pera. Namun, tanah tersebut juga belum memiliki surat administrasi kepemilikan. “Tapi memang betul tanah milik negara,” ungkapnya. **Baca juga: Bupati Zaki Minta Komnas HAM dan Ombudsman Bantu Warga Dadap yang Terintimidasi.

Mendengar hal tersebut, Komnas HAM meminta secara jelas terkait kepemilikan tanah guna menghindari kecurangan dalam proyek penertiban dan penataan yang dilakukan Pemkab Tangerang.(shy)




Hary Tanoe Sebut Pendidikan di Banten Tertinggal

Hary Tanoesoedibjo berfoto bersama santriwati di Ponpes Attaufiqiah di Baros.(zis)

Kabar6-Ketua Umum Partai Perindo, Hari Tanoesoedibjo mengatakan, Banten merupakan salah satu provinsi yang pendidikannya masih jauh tertinggal, dibanding provinsi lain di Indonesia.

Karena itu, pihaknya berharap pemerintah dapat lebih serius lagi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Banten.

“Provinsi yang tertinggal di Indonesia itu, salah satunya ya Banten,” kata Hari Tanoe usai mengunjungi Ponpes Yayasan Attaufiqiah di Baros, Kabupaten Serang, Kamis (9/6/2016).

Selain pemerintah, kata dia, semua pihak juga harus ikut andil dalam memajukan dunia pendidikan. Dengan demikian, generasi bangsa lebih progresif dalam menyikapi permasalahan yang ada di Indonesia khususnya Banten. **Baca juga: Pedagang dan Konsumen di Tangerang Tolak Daging Sapi Impor.

“Peserta didik harus memiliki pemikiran yang progresif. Karena Indonesia butuh generasi yang kreatif, untuk mengadapi tantangan ke depan,” katanya. **Baca juga: Mantan Kadis DBMTR Banten Dijebloskan ke Rutan Serang.

Tanoe menyebut, faktor yang perlu dibenahi adalah sistem pemerintahan di Indonesia. Negara, kata Hary, harus mampu menggratiskan pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi. **Baca juga: Pemprov Banten Godok Raperda Pondok Pesantren.

“Yang mampu merubah Indonesia adalah kita sendiri. Kalau kita-kita ini begini terus, bisa-bisa kita muter-muter ditempat yang sama dan permasalahan yang sama pula,” pungkasnya.(zis)

**Baca juga: Jambret Gadis ABG, Pemuda Ini Nyaris Dibakar Warga Tangerang.




Jambret Gadis ABG, Pemuda Ini Nyaris Dibakar Warga Tangerang

Arif, jambret yang babak belur dihajar warga.(agm)

Kabar6-Apes dialami Arif (24). Pemuda pengangguran ini babak belur dan nyaris dibakar warga, setelah aksi jambretnya digagalkan oleh korbannya di Jalan Raya Ranca Sadang, Desa Tapos, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Beruntung, petugas Polsek Tigaraksa yang tengah melakukan patroli tertutup, bertindak sigap mengamankan pelaku dari amuk warga, Kamis (9/6/2016) malam.

Kejadian berawal ketika korban, Ade Novita (16), remaja tanggung yang tinggal di Kampung Kutruk, RT 3/2, Desa Kutruk, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, tengah melaju dengan sepeda motor bersama temannya, Dede (16).

Tiba-tiba, sepeda motor yang ditunggangi dua ABG itu dipepet oleh pelaku Arif yang mengendarai Honda Vario dengan nopol B 3957 BSS. Begitu posisi dua sepeda motor itu berdekatan, Arif langsung merampas handphone Samsung yang kala itu tengah digunakan Ade.

Tak pelak, Ade yang kaget handphonenya dirampas, spontan berteriak histeris. Sementara, Dede yang sadar temannya menjadi sasaran penjahat, langsung tancap gas mengejar pelaku jambret tersebut sambil terus meneriaki pelaku jambret.

Sepeda motor pelaku jambret yang dibakar warga.(agm)

Aksi kejar-kejaran sepeda motor pun terjadi. Arif yang panik dikejar oleh korbannya, tak kuasa mengendalikan laju motornya hingga terjungkal ke areal persawahan.

Sementara, warga yang mengetahui kejadian itu, langsung berhamburan meringkus pelaku dan menghajarnya hingga babak belur. Beruntung, saat emosi warga makin tak terkendali, petugas Polsek Tigaraksa yang tengah melakukan patroli tertutup bertindak sigap dengan mengamankan Arif dari murka warga. **Baca juga: Polisi Masih Buru Perampok Toko Emas “Mini Jujur” di Tangerang.

“Emosi warga sudah tak terkendali. Untungnya anggota Resmob berada tidak jauh dari lokasi dan langsung mengamankan pelaku dari amuk warga,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Tigaraksa, Ipda Ngapip. **Baca juga: Pemprov Banten Godok Raperda Pondok Pesantren.

Sementara, warga yang belum puas menghajar pelaku, akhirnya melampiaskan kemarahannya dengan membakar sepeda motor pelaku yang tertinggal dilokasi. **Baca juga: Mantan Kadis DBMTR Banten Dijebloskan ke Rutan Serang.

“Saat ini pelaku masih kami periksa. Sementara, sepeda motor pelaku yang sudah gosong, kami amankan sebagai barang bukti kejahatan,” terang Ngapip. **Baca juga: Jual Mobil “Bodong”, Pemalsu STNK Disergap Polsek Serpong.

Atas perbuatannya, Arif diancam pasal 365 KUHP dengan hukuman penjara 7 tahun kurungan.(agm)




Pemkot Tangsel Panggil PLN Pertengahan Juni Ini

Jejeran tiang listrik di Jalan Raya Siliwangi, Pamulang.(yud)

Kabar6-‎Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengagendakan memanggil PT PLN (Persero) Area Jaringan Ciputat dan Pamulang pada pertengahan Bulan Juni 2016 ini.

Pemanggilan itu, sedianya untuk membahas pemindahan puluhan tiang listrik yang hingga kini masih berdiri di tengah ruas Jalan Raya Siliwangi, Kecamatan Pamulang.

“Kami akan mengundang PLN pertengahan bulan ini,” kata Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie kepada wartawan di Pamulang, Kamis (9/6/2016).

Keberadaan tiang listrik di tengah jalan dirasakan sangat mengganggu pengguna jalan. Benyamin bilang, institusinya masih menunggu perkembangannya.

Menurutnya, Pemerintah Kota Tangsel ingin mendorong percepatan proses pembongkaran tiang listrik. Meski begitu ia melihat perusahaan pelat merah tersebut masih punya niat baik untuk secepatnya melaksanakan pekerjaan.

“Kan tidak mungkin kita memindahkan sendiri tiang- tiang itu. Kalau bisa kita pindahin sendiri ya sudah kita lakukan pastinya,” terang Bang Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie. **Baca juga: Mantan Kadis DBMTR Banten Dijebloskan ke Rutan Serang.

“Kita ngga bosen-bosen untuk menanyakan dan mengetahui sudah sejauh mana PLN memindahkan tiang- tiang listrik. Pokoknya terus kita pantau sampai tiang listrik itu pindah dari tengah jalan,” tambahnya. **Baca juga: Dewan Tangsel Sewot Dianggap Cuekin Jalan Siliwangi.

Sementara itu, Kepala dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel Retno Prawati mengutarakan pihaknya yang terus berkoordinasi dengan PLN wilayah Pamulang dan Ciputat agar tiang listrik bisa cepat dipindahkan. **Baca juga: Warga Pamulang Ancam Blokir Jalan Raya Siliwangi.

“Sudah ada beberapa tiang listrik yang di pindahkan, ada 30 tiang istrik lagi yang akan dipindahkan oleh PLN mudah- mudahan cepat diselesaikan tiang listrik ini,” utaranya.(yud)

**Baca juga: Jual Mobil “Bodong”, Pemalsu STNK Disergap Polsek Serpong.




Polisi Masih Buru Perampok Toko Emas “Mini Jujur” di Tangerang

TOko Emas “Mini Jujur” yang dirampok di Tangerang.(agm)

Kabar6-Satu pekan berlalu, polisi hingga kini masih terus memburu komplotan perampok yang menyasar toko emas “Mini Jujur” di Jalan Raya Ceplak-Kronjo Desa Kali Asin, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang.

“Belum ada titik terangnya, sepeda motor pelaku yang tertinggal di TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan kami amankan, juga masih dalam lidik,” ungkap Kapolsek Balaraja Kompol Mirodin, Kamis (9/6/2016).

‎Kendati demikian, Mirodin tetap mengaku optimis bila kasus perampokan bersenjata api yang mengakibatkan istri pemilik toko emas menderita luka tembak tersebut, dapat terungkap.

“Kita sudah kantongi informasi terbaru, tapi saya belum bisa kasih tahu sekarang. Mohon doanya dulu ya,” tutup Mirodin.

Diketahui, kawanan perampok beranggota empat orang itu beraksi menyasar toko emas “Mini Jujur” pada siang bolong. Begitu tiba dilokasi, komplotan itu langsung memerankan tugas masing-masing. **Baca juga: Polisi Temukan Sepeda Motor Perampok Toko Emas di Balaraja.

Ada yang masuk dan menodong pemilik toko dengan senjata api, ada yang memecah etalase kaca dengan kapak, dan ada juga yang berjaga di depan toko. **Baca juga: Polisi Kesulitan Identifikasi Perampok Toko Emas di Tangerang.

Kurang dari 10 menit, komplotan itu sukses menggasak perhiasan emas senilai ratusan juta. Namun, saat hendak meninggalkan lokasi, emosi salah seorang pelaku sempat tersulut, hingga tega menembak Hj. Lela, karena berteriak minta tolong. **Baca juga: Gasak Ratusan Juta, Perampok Tembak Istri Juragan Emas di Tangerang.

Seiring dengan terkaparnya istri pemilik toko emas itu, komplotan pelaku pun kabur sambil mengumbar tembakan keudara, guna memecah konsentrasi warga yang mengetahui peristiwa itu.(agm)




Jual Mobil “Bodong”, Pemalsu STNK Disergap Polsek Serpong

Kasubag Humas Polres Tangsel AKP Mansuri.(yud)

Kabar6-Seorang penadah mobil curian sekaligus pemalsu Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), diamankan petugas Polsek Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Pria berinisial Rsd alias Sutrisno (39) itu, disergap petugas saat berada di SPBU 34-15110, Graha Raya, Kelurahan Paku Alam, Kecamatan Serpong Utara, pada Rabu (8/6/2016) kemarin. **Baca juga: Pemprov Banten Godok Raperda Pondok Pesantren.

“Tersangka disergap oleh petugas Polsek Serpong pimpinan Kanit Reskrim AKP Budi H, saat akan menjual mobil Toyota Kijang LGX B 8340 XB dengan harga sangat murah,” ujar Kasubag Humas Polres Tangsel AKP Mansuri, Sabtu (9/6/2016). **Baca juga: Miliki Ganja, Pesepakbola Asal Kamerun Disergap Polsek Kelapa Dua.

Setelah diperiksa, ternyata STNK mobil kijang tersebut tidak terdaftar alias bodong dan diduga palsu. **Baca juga: Mantan Kadis DBMTR Banten Dijebloskan ke Rutan Serang.

“Kini tersangka berikut barang bukti mobil kijang LGX B 8340 XB diamankan guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolsek Serpong.(Cep/yud)




Mantan Kadis DBMTR Banten Dijebloskan ke Rutan Serang

Sutadi (topi merah) saat digiring ke mobil tahanan.(zis)

Kabar6-Mantan Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten, Sutadi dan Direktur PT Alam Baru Jaya (ABJ), M Kholis, resmi ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Klas II B Serang.

Ya, Sutadi dijebloskan ke Rutan Serang setelah menjalani pelimpahan berkas tahap II di Kejaksaan Negeri (Kejari) Serang, pascaditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi dalam proyek Jembatan Kedaung tahun 2012 senilai Rp23,42 miliar.

“Kami lakukan penahanan karena dikhawatirkan tersangka melarikan diri, menghilangkan barang bukti dan mempersulit proses persidangan,” ujar Kasi Pidsus Kejari Serang, Agustinus Olaf Mangontan di Kejari Serang, Kamis (9/6/2016).

Bersama pelimpahan tersangka dan barang bukti, Kejari Serang juga telah menerima uang sitaan dari kedua tersangka sebesar Rp3,5 miliar.

“Sudah kita terima melalui rekening tersangka. Pengembalian (uang sitaan) atas nama keduanya,” jelasnya. **Baca juga: Pemprov Banten Godok Raperda Pondok Pesantren.

Kedua tersangka akan menjalani masa penahanan di Rutan Kelas II B Serang selama 20 hari kedepan. “Sebelum 20 hari kita upayakan akan melimpahkan berkasnya ke Pengadilan,” tegasnya. **Baca juga: Bupati Serang Klaim Sudah Serahkan LHKPN ke KPK.

Sementara, Sutadi sendiri saat hendak naik ke mobil tahanan mengaku sudah siap dipenjara. “Sudah siap,” kata Sutadi, menjawab pertanyaan wartawan. **Baca juga: Polisi Masih Buru Perampok Toko Emas “Mini Jujur” di Tangerang.

Berdasarkan pantauan, kedua tersangka keluar dari ruang Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Serang sekira pukul 16.00 WIB. Keduanya langsung digiring jaksa memasuki mobil tahanan untuk langsung dibawa ke Rutan Kelas II B Serang.(zis)




Mantan Kadis DBMTR Banten Dijebloskan ke Rutan Serang

Sutadi (topi merah) saat digiring ke mobil tahanan.(zis)

Kabar6-Mantan Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten, Sutadi dan Direktur PT Alam Baru Jaya (ABJ), M Kholis, resmi ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Klas II B Serang.

Ya, Sutadi dijebloskan ke Rutan Serang setelah menjalani pelimpahan berkas tahap II di Kejaksaan Negeri (Kejari) Serang, pascaditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi dalam proyek Jembatan Kedaung tahun 2012 senilai Rp23,42 miliar.

“Kami lakukan penahanan karena dikhawatirkan tersangka melarikan diri, menghilangkan barang bukti dan mempersulit proses persidangan,” ujar Kasi Pidsus Kejari Serang, Agustinus Olaf Mangontan di Kejari Serang, Kamis (9/6/2016).

Bersama pelimpahan tersangka dan barang bukti, Kejari Serang juga telah menerima uang sitaan dari kedua tersangka sebesar Rp3,5 miliar.

“Sudah kita terima melalui rekening tersangka. Pengembalian (uang sitaan) atas nama keduanya,” jelasnya. **Baca juga: Pemprov Banten Godok Raperda Pondok Pesantren.

Kedua tersangka akan menjalani masa penahanan di Rutan Kelas II B Serang selama 20 hari kedepan. “Sebelum 20 hari kita upayakan akan melimpahkan berkasnya ke Pengadilan,” tegasnya. **Baca juga: Bupati Serang Klaim Sudah Serahkan LHKPN ke KPK.

Sementara, Sutadi sendiri saat hendak naik ke mobil tahanan mengaku sudah siap dipenjara. “Sudah siap,” kata Sutadi, menjawab pertanyaan wartawan. **Baca juga: Polisi Masih Buru Perampok Toko Emas “Mini Jujur” di Tangerang.

Berdasarkan pantauan, kedua tersangka keluar dari ruang Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Serang sekira pukul 16.00 WIB. Keduanya langsung digiring jaksa memasuki mobil tahanan untuk langsung dibawa ke Rutan Kelas II B Serang.(zis)




Tekan Harga Kebutuhan, Bulog Gelar OP di Tangsel

Operasi Pasar yang digelar Perum Bulog di Tangsel.(cep)

Kabar6-Perum Bolug Sub Divisi Regional (Divre) Tangerang, menggelar operasi pasar (OP) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (9/6/2016).

Langkah OP ini diklaim sebagai salah satu upaya menekan harga kebutuhan pokok yang terus melonjak pada saat Ramadhan tahun ini.

Kepala Perum Bolug Sub Divre Tangerang, Rusli mengatakan bila OP tersebut akan terus digelar hingga menjelang Lebaran Idul Fitri nanti.

“Dalam rangka Ramadan dan lebaran kami melakukan operasi pasar di segala titik di mana saja yang membutuhkan yang penting kordinasi terlebih dahulu dengan kami,” katanya.

Sedianya, dalam OP itu, dijual daging sapi lokal beku dengan harga Rp80 ribu per kilogram (KG), gula pasir kemasan Rp14,500 per KG, gula pasir curah Rp12.500 per kilogram.  **Baca juga: Remaja di Ciputat Histeris Lihat Ibunya Gantung Diri.

Ada juga minyak goreng kemasan per liter Rp12 ribu, bawang merah Rp25 per KG, bawang putih Rp29 ribu per KG, beras premium per 5 kg Rp58 ribu, beras kristal Rp53 ribu per 5 KG. **Baca juga: Pedagang dan Konsumen di Tangerang Tolak Daging Sapi Impor.

“Kami rasa, ini bisa membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok selama Ramadhan ini, mengingat barang kebutuhan yang dijual berada dibawah harga pasar,” tambahnya. **Baca juga: Pemprov Banten Godok Raperda Pondok Pesantren.

Dalam OP tersebut, Bulog berhasil menjual hingga 600 KG daging impor, beras hingga 1 ton lebih, bawang merah dan bawang putih hingga 300 KG, minyak goreng 500 liter dan gula 600 KG.(cep)