1

Di Usia Tua, Orang yang Jago Matematika Punya Kehidupan Seks Lebih Baik

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Benarkah ada hubungan antara matematika dan seks? Sebuah penelitian yang dilakukan International Longevity Centre UK menemukan, bahwa seseorang yang mahir menyelesaikan soal-soal matematika akan memiliki kehidupan seks yang lebih baik di usia tua.

Dilansir dari Telegraph, temuan ini berasal dari sebuah makalah mengenai pentingnya mengetahui finansial di usia tua.

Hasil penelitian ini pun menunjukkan bahwa pensiunan yang tidak menemukan kendala untuk menjawab seluruh soal, dua kali lebih aktif secara seksual meski sudah berumur 80 tahun.

Selain itu, dikutip dari sindonews, pensiunan yang berusia 70 tahun ditanya mengenai aktivitas seksual di masa lalu, umumnya mereka pun mengaku semuanya jauh lebih baik saat ini.

Dijelaskan Dr Cesira Urzi Brancati, peneliti dari ILC UK, hal ini disebabkan dua hal. Pertama, kemampuan kognitif yang dimiliki membuat mereka lebih bahagia sehingga aktif dalam urusan seksual.

Dengan demikian mereka mampu menikmati hidup. Dugaan lainnya adalah karakteristik bawaan, seperti sifat ingin tahu dan keterbukaan mengenai pengalaman hidup.

“Saya pikir, perlu untuk mempelajari lebih banyak hal untuk memahami yang sebenarnya terjadi,” papar Brancati. ** Baca juga: Stres Bisa Reda Dengan Mendengarkan Lagu Sedih?

Fakta yang menarik bukan?(ilj/bbs)




Disdukcapil Tangsel: E-KTP Berlaku Seumur Hidup

Toto melihat KTP milik warga urban di Ciputat Timur.(yud)

Kabar6-‎Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Toto Sudarto memastikan warga yang sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik atau e-KTP, tidak perlu lagi mengurus perpanjangan masa berlaku.

Sekalipun pada e-KTP ada batas masa berlakunya, perpanjangan tidak perlu dilakukan mengingat e-KTP sudah berlaku seumur hidup.

Ketentuan itupun sedianya sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 24 tentang 2013 Sistem Administrasi Kependudukan, Pasal 64 ayat 7 a.

“Selama tidak rusak, maka tidak perlu khawatir ditolak saat menunjukkan e-KTP sewaktu mengurus surat-surat penting di kantor/lembaga mana pun,” katanya, Sabtu (18/6/2016). **Baca juga: MUI Dukung Pemkot Serang Jatuhkan Sanksi Untuk Ibu Saeni.

Sedianya, informasi tersebtu perlu disampaikan, karena masih ada warga yang belum mengetahui regulasi. Masih banyak warga yang melakukan perpanjangan e-KTP yang habis masa berlakunya. **Baca juga: Warga “Abaikan” Perda Sampah, DKPP Tangsel Bakal Pasang CCTV.

“Padahal e-KTP kedaluwarsa tidaklah perlu diperpanjang. Kecuali ada penggantian status dan lainnya baru dirubah ke Disdukcapil,” ungkapnya.(yud)




Warga “Abaikan” Perda Sampah, DKPP Tangsel Bakal Pasang CCTV

Area pembuangan sampah liar di Pondok Aren sudah ditutup.(yud)

Kabar6-Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Mohamad Taher Rochmadi menyebut bila kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan masih minim.

Hal itu setidaknya terlihat dari menjamurnya titik tumpukan sampah liar, sehingga merusak keindahan diwilayah pemekaran tersemuda se Provinsi Banten itu.

“Kesadaran masyarakat masih minim. Seenaknya membuang sampah dipinggir jalan,” kata Kepala DKPP Kota Tangsel, Mohamad Taher Rochmadi, Sabtu (18/6/2016).

Sejumlah titik lokasi yang masih diwarnai tumpukan sampah seperti di depan flyover Pasar Ciputat, depan Masjid Agung Ciputat, apotik Ciputat, depan Ramayana dan wates perbatasan Depok-Tangsel.

Tumpukan sampah liar itu selalu muncul, meski DKPP Kota Tangsel mengklaim sudah menyediakan bak penampungan sampah berukuran besar (amrol).

“Warga tidak memanfaatkan bak sampah (amrol) yang sudah kami sediakan. Seperti di Jalan Aria Putra, Tanah Merah lingkungan Pasar Ciputat dan di kolong pasar, totalnya ada empat,” ujarnya.

Sedianya, Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 tahun 2013 tentang Pengolahan Sampah menekankan, bagi pelanggar dapat dikenakan sanksi denda Rp50 juta atau kurungan selama tiga bulan penjara. Namun, sanksi tersebut sedianya belum membuat warga takut. **Baca juga: Selama Ramadhan, Volume Sampah di Tangsel Naik 20 Persen.

Untuk itu, DKPP Tangsel pun berencana memasang CCTV untuk memantau aktivitas masyarakat yang nekad membuang sampah sembarangan. **Baca juga: Puwnten Ajak Tokoh Banten Satu Persepsi di Pilgub Banten 2017.

“Jika meraka tertangkap kamera, maka nantinya akan dipampang di publik. Ini agar masyarakat jera dan tidak melakukan tindakan serupa,” ujarnya. **Baca juga: MUI Dukung Pemkot Serang Jatuhkan Sanksi Untuk Ibu Saeni.

Taher mengimbau masyarakat agar wajib menjaga kebersihan lingkungan sekitar. “Kami sangat mengharapkan kepada masyarakat agar patuh pada aturan dan ketentuan membaungan sampah yang benar,” pesannya.(yud)




MUI Dukung Pemkot Serang Jatuhkan Sanksi Untuk Ibu Saeni

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Para ulama dalam Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten, mendukung Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, untuk menjatuhkan sanksi kepada Ibu Saeni, pemilik Warteg dibilangan Pasar Rau, Kota Serang, yang tetap nekat membuka usahanya pada siang hari di Bulan Ramadhan.

Padahal, dalam Perda nomor 2 Tahun 2010, diatur larangan warung nasi buka pada siang hari di Bulan Ramadhan. Sedangkan sanksi bagi pelanggar Perda cukup jelas, pidana kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak Rp50.000.000.

“Harus ditindaklanjuti dalam koridor hukum. Buat apa Perda dibuat, kalau dibiarkan (pelanggarnya),” ujar Ketua Bidang Komunikasi Data dan Informasi MUI Banten, KH Zainal Abidin Sujai, kepada wartawan, Jumat (17/6/2016).

KH Zainal mengatakan, pemberian sanksi menjadi perlu demi memberikan efek jera bagi para pengusaha warung dan rumah makan, agar tidak melakukan kegiatan serupa. **Baca juga: Ulama Banten Tolak Penghapusan Perda oleh Jokowi.

Adanya sanksi tersebut, lanjutnya, agar pemerintah kota juga bisa bertindak tegas dalam pemberlakuan Perda yang sudah lama di sepakati. **Baca juga: Pemkot Serang Tetap Sweeping Warung Makan Saat Ramadhan.

“Tidak menutup kemungkinan, nanti akan ada lagi yang berbuat hal serupa. Karena pelanggar sebelumnya tidak mendapatkan sanksi,” katanya. **Baca juga: Meski Kontroversi, Warung Bu Saeni Dapat Bantuan Lagi.

Diketahui sebelumnya, Warteg Ibu Saeni sebelumnya dirazia oleh petugas Satpol PP Kota Serang. Pada razia itu, Warteg Ibu Saeni kedapatan tetap buka pada siang hari di Bulan Ramadhan. **Baca juga: Kesultanan Banten: Razia Warung Makan Tak Langgar HAM.

Sebagai sanksi, petugas Satpol PP yang melakukan razia pun menyita sejumlah makanan yang ada pada etalase warteg ibu Saeni. **Baca juga: Walikota Serang Imbau Satpol PP Tidak Semena-mena.

Namun, pascarazia tersebut, beragam opini pun mengemuka di berbagai media. Hebohnya, banyak netizen yang bersimpati atas nasib ibu Saeni, dan beramai-ramai memberikan bantuan. **BAca juga: Satpol PP “Sikat” Rumah Makan Bandel di Kota Serang.

Bahkan, donasi dari para netizen tersebut kini sudah hampir menyentuh angka Rp180 juta. Uang tersebut, kemudian digunakan untuk beragam kebutuhan. Mulai dari biaya kuliah putra Ibu Saeni, biaya perjalanan umroh, membayar BPJS, deposito dan lainnya.(zis) 




Selama Ramadhan, Volume Sampah di Tangsel Naik 20 Persen

Amrol yang ditempatkan di terowongan Pasar Ciputat.(yud)

Kabar6-Daya beli masyarakat terhadap komoditi bahan pangan sepanjang bulan suci Ramadhan selalu meningkat. Dan, itu berdampak pada meningkatnya volume sampah diberbagai pusat perekonomian, termasuk di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kepala Bidang Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangsel, Yepi Suherman mengatakan, kenaikan volume sampah cukup signifikan. Selama bulan puasa banyak menjamur pedagang musim‎an yang turut berpengaruh.

“Selama bulan Ramadan volume sampah naik 20 persen dari biasanya,” katanya, Jum’at (17/6/2016).

Yepi menerangkan, biasanya volume sampah di tujuh wilayah kecamatan sehari bisa mencapai 250 ton (bukan 850 ton seperti berita sebelumnya). Penyumbang sampah terbesar dari pusat perekonomian seperti pasar-pasar tradisional dan modern.

Sementara sampah yang dihasilkan dari kalangan rumah tangga berada pada urutan berikutnya. Menurutnya, kepastian meningkatnya volume sampah perkotaan sangat jelas terlihat. **Baca juga: Isi Ramadhan, DPD Nasdem Tangsel “Rangkul” 100 Yatim.

“Terutama sampah-sampah organik, misalnya sayur-sayuran. Volumenya mengalami peningkatan cukup‎ tajam,” terangnya. **Baca juga: PMI Kabupaten Tangerang Sebut Stok Darah Saat Ramadhan Aman.

Ia menambahkan, kenaikan volume sampah sepanjang bu‎lan puasa sangat terasa. Intenitas armada truk yang mengangkut bak penampungan sampah (amrol) dari pasar-pasar tradisional dan modern jadi hilir mudik. **Baca juga: Pekan Ini, Daging Sapi Impor Rp75.000 Beredar di Tangerang.

“Meningkatnya jumlah pedagang dipinggir jalan yang menjual makanan untuk buka puasa kan terjadi,” tambah Yepi.(yud)




Pekan Ini, Daging Sapi Impor Rp75.000 Beredar di Tangerang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) melakukan impor daging sapi murah dari Australia.

Impor daging sapi itu guna merealisasikan harapan Presiden RI Joko Widodo, yang menginginkan harga daging sapi berada dibawah Rp80 ribu sebelum Lebaran 2016.

Diperkirakan, daging sapi impor seharga Rp75 ribu hingga Rp85 ribu tersebut, sudah mulai beredar pekan ini di pasar-pasar tradisional di Jabodetabek dan Jawa Tengah.

“Alhamdulillah, semua ini bisa tercapai karena kerjasama yang baik dari berbagai pihak,” kata Dirjen Perternakan, Wularmo di sela-sela penerimaan daging sapi sebanyak empat ton, Jumat (17/6/2016).

Untuk kali pertama, daging sapi yang diimpor sebanyak 4 ton. Namun selanjutnya, perusahaan pelat merah tersebut akan mengimpor 40 ton daging sapi per hari.

“Daging yang kami terima ini, pemotongannya dilakukan secara profesional. Sehingga oleh MUI juga dinyatakan sebagai dading sapi halal,” kata Wularmo. **Baca juga: Sate Bandeng Khas Banten Jadi Primadona Saat Ramadhan.

Di tempat yang sama, Direktur PT PPI Dayu Padmara Rengganis mengungkapkan impor daging sapi murah dari Australia itu baru pertama kali dilakukan di Indonesia. Nantinya, pemasaran daging murah akan lansung dilakukan melalui koperasi-koperasi dan pedagang daging sapi di pasar tradisional dan lainnya. **Baca juga: Banyak Kompetitor, Omset Indocement di Banten Merosot 30 Persen.

“Tujuan utama PPI dalam mengimpor daging murah ini adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadan hingga hari Raya Idul Fitri nanti,” kata dia. **Baca juga: PMI Kabupaten Tangerang Sebut Stok Darah Saat Ramadhan Aman.

Adapun total daging sapi importing itu yang akan masuk ke Indonesia hingga akhir tahun 2016 nanti, sebnayak 29.500 ton.(alby)




Banyak Kompetitor, Omset Indocement di Banten Merosot 30 Persen

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Omset perusahaan produsen semen PT Indocement di Provinsi Banten merosot hingga 30 persen, pascamasuknya sejumlah pabrik semen baru ke wilayah Banten.

Padahal, Provinsi Banten merupakan salah satu pangsa pasar tradisional terbesar bagi perusahaan yang berlokasi di Kota Cilegon itu.

“Memang keberadaan pabrik semen baru yang bermunculan saat ini cukup berpengaruh terhadap pemasaran produk kami,” kata Kepala Divisi CSR PT Indocement, Sahat Panggabean, disela kegiatan  silaturahmi bersama tokoh masyarakat di Terminal Cigading, Ciwandan, Kota Cilegon, Kamis (16/6/2016).

Meski demikian, pihaknya tetap optimistis jika harga pasaran produk tidak terpengaruh menjamurnya pabrik semen ini. **Baca juga: BPTPM Cilegon: Izin Minimarket Terkendala Rekomendasi Disperindagkop.

Hal tersebut, dibuktikan dengan kemampuan perusahaan memenuhi kebutuhan pasar untuk wilayah Tangerang-Cilegon yang mencapai 60.000 ton semen setiap bulan. **Baca juga: Puwnten Serukan Tolak Pencabutan “Perda Ramadhan”.

“Bagi kami pantang untuk menurunkan harga jual, karena untuk tetap menjaga kepercayaan konsumen kami usahakan terus berkomitmen dengan peningkatan kualitas yang bisa ditanding dengan produk semen lainnya,” ujarnya.(sus)




Puwnten Ajak Tokoh Banten Satu Persepsi di Pilgub Banten 2017

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Paguyuban Warga Banten (Puwnten) menyerukan kepada para tokoh masyarakat maupun tokoh agama di Banten, agar menyatukan persepsi menghadapi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017 mendatang. 

Hal itu disampaikan Penasehat Puwnten, Taufiqurrahman Ruki saat acara silatutahmi saresehan bersama para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan kasepuhan Banten di Kota Cilegon, Jum’at (17/6/2016) malam.

“Pilih yang punya hati, yang benar berpihak pada masyarakat, dan yang punya akal cerdas,” ujar Taufiqurrahman Ruki.

Dia mengklaim, bila seruan yang disampaikan para tokohnya tidak benar, maka akan lahir pula pemimpin yang tidak amanah. **Baca juga: Dukungan Calon Independen di Pilgub Banten 601.805 Jiwa.

“Biar Banten gak gini-gini saja. Drastis dua kli Gubernur kita berahir di jeruji besi. Ini soal kualitas dan kapasitas, agar ke depan Banten ini lebih maju,” tegas Ruki lagi. **Baca juga: KPU Banten Perketat Proses Rekrutmen Calon PPK dan PPS.

Untuk itu, Ruki berharap kedepan para tokoh di Banten bisa mulai mengambil langkah bijak dalam menghadapi Pilgub 2017 mendatang.(sus)




Sate Bandeng Khas Banten Jadi Primadona Saat Ramadhan

Sate Bandeng.(bbs)

Kabar6-Salah satu makanan khas Banten, Sate Bandeng, menjadi primadona saat bulan Ramadan seperti sekarang. Bahkan, makanan kegemaran para sultan-sultan di Banten ini, kini menjadi menu pilihan warga saat bersantap sahur maupun berbuka.

Dahulu kala, Sate Bandeng hanya disajikan saat momen istimewa. Namun kini, makanan tersebut bisa dinikmati oleh semua kalangan kapan saja.

“Makanan keluarga Sultan Banten ini sangat diminati warga Banten, terutama di bulan puasa ini,” kata Midah Dahmalia, salah seorang pemilik usaha Sate Bandeng di Kota Serang, Jumat (17/6/2016).

Cara pembuatan Sate Bandeng memang gampang-gampang susah. Daging ikan bandeng  terlebih dahulu dikeluarkan tanpa merusak kulit ikan, kemudian durinya dibersihkan.

Lalu, daging ikan bandeng pilihan itu diblender bersama campuran bumbu seperti cabai, bawang dan bahan dapur lainnya. Setelah itu, di masukkan kembali  ke dalam kulit ikan. Setelah itu, ikan bandeng dijepit menggunakan bambu yang telah disiapkan. **Baca juga: Selama Ramadan, Bianco Resto Sajikan Pizza & Pasta.

Setelah siap semuanya, ikan bandeng dibakar di atas bara api hingga matang dan siap disajikan dalam kondisi hangat. **Baca juga: Pilihan Menu Khas Arabic di Hotel Santika BSD .

“Bisa bertahan sekitar tiga sampai empat hari dan untuk tulang. Karena kita olah dengan digiling, jadi tidak akan ada durinya,” kata Midah.(zis)




Puwnten Serukan Tolak Pencabutan “Perda Ramadhan”

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Paguyuban Warga Banten (Puwnten) merasa turut geram dengan rencana pencabutan ribuan Peraturan Daerah (Perda) yang disebut bermasalah, termasuk Perda Nomor 2 Tahun 2010, tentang aturan jam operasional rumah makan di Kota Serang, Banten saat Bulan Ramadhan.

Penasehat Puwnten, Taufiequrachman Ruki mengatakan, perihal pencabutan Perda itu tidak seharusnya dilontarkan oleh Mendagri.

Pasalnya, sikap toleransi sudah sejak dulu tertanam sebagai kearifan lokal yang harus dihargai, jauh sebelum dibuatnya Perda tentang aturan jam operasional rumah makan saat Ramadhan. **Baca juga: Pemkot Serang Tetap Sweeping Warung Makan Saat Ramadhan.

“Tentunya kami akan menolak rencana penghapusan Perda itu. Sebaliknya, Perda itu memang harus ada. Dan, mereka pendatang yang minoritas harus tahu diri, kami yang mayoritas harus toleransi,” kata Ruki, dalam silaturahmi Puwnten di Kota Cilegon, Jum’at (17/6/2016) malam. **Baca juga: Kyai Banten Minta Pemerintah Pusat Tidak Berlebihan Soal “Warteg Tutup”.

Ruki mengindikasi bila pemberitaan soal razia yang dilakukan Satpol PP di Warteg Ibu Saeni di Kota Serang, adalah murni setingan yang dilakukan secara politis, guna menghilangkan identitas Banten sebagai provinsi yang Islami dan toleran. **Baca juga: Walikota Serang Imbau Satpol PP Tidak Semena-mena.

Ruki menyebut, bila sedianya dari dulu Banten sudah sangat toleran. Itu dibuktikan dengan berdirinya Masjid Agung Banten yang berdampingan dengan Vihara Avalokitesvara di Banten Lama. **Baca juga: Satpol PP “Sikat” Rumah Makan Bandel di Kota Serang.

“Sekarang malah dirusak citranya, saya sedikitpun tidak simpati kepada Ibu Saeni, karena memang dia salah,” tutupnya.(sus)

**Baca juga: Pemprov Banten Godok Raperda Pondok Pesantren.