1

Anda Sulit Bahagia Karena Tiga Hal Ini

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Bahagia adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kecukupan hingga kesenangan, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan yang intens. Berbagai pendekatan filsafat, agama, psikologi, dan biologi telah dilakukan untuk mendefinisikan kebahagiaan dan menentukan sumbernya.

Terkadang ada sebagian orang yang selalu merasa tidak pernah bahagia. Sebenarnya, apa sih yang membuat seseorang sulit bahagia? Dikutip dari Kompas, ini dia uraiannya:

1. Terlalu aktif di Media Sosial
Menurut studi yang tayang di The New Yorker, rata-rata, pengguna media sosial mengaku bahwa dalam kenyataannya sering merasa sedih dan terisolasi. Selain itu, mereka juga mengatakan bahwa komunikasi semu di dunia maya membuat perasaan makin terpuruk.

Peneliti mengatakan, kebanyakan orang mengunggah foto-foto bahagia dan pencapaian di media sosial, sehingga menyebabkan orang-orang lainnya merasa tidak berharga dan hidup menyedihkan.

2. Tidak punya banyak teman
Berdasarkan artikel di The Huffington Post, seorang pelatih perilaku, Susie Moore, yang berbasis di New York, mengatakan bahwa orang-orang yang dekat dengan diri kita memainkan peran penting dalam kebahagian hidup secara general.

Memiliki teman dan sahabat lebih dari satu, kata More, membuat pikiran Anda lebih terbuka dan pengalaman pun jadi terasa menyenangkan.

3. Kebanyakan mikir
Hendri Edberg, Founder, Positivity Blog, menegaskan terlalu banyak berpikir secara konstan bisa mendegradasi rasa bahagia.

“Terlalu banyak mikir hanya membuat masalah terlihat makin buruk dari yang sebenanrya. Ini bisa membuat Anda menahan diri dan menarik diri, sampai dengan tidak bersemangat untuk menyelesaikannya,” terang Edberg. ** Baca juga: Waktu Keramas Pas Sesuai Tipe Rambut

Jangan biarkan diri Anda larut dalam kondisi tidak nyaman, sehingga sulit untuk bahagia.(ilj/bbs)




Luar Biasa, Kakek Usia 104 Tahun Ini Masih Rajin Kuliah

Chester Gryzbowski.(bbs)
Chester Gryzbowski.(bbs)
Chester Gryzbowski.(bbs)

Kabar6-Menuntut ilmu bukanlah monopoli anak muda saja. Buktinya, Chester Gryzbowski tetap bisa mewujudkan impiannya untuk kuliah, meskipun usianya sudah 104 tahun. Dikutip dari laman asiantown.net, pensiunan tentara ini baru saja mendapatkan topi kuning RAT dan sebuah buku petunjuk T-book. Kedua benda ini sendiri adalah simbol kehidupan mahasiswa baru di kampus Georgia Tech.

Tidak salah lagi, Chester selalu tertarik dengan ilmu teknik, dan sangat suka dengan ilmu-ilmu yang berbau rancang bangun, matematika dan ilmu terkait sains lainnya.

Karena itulah Chester ingin berkuliah kembali dan mewujudkan mimpinya agar bisa mendapat gelar sarjana teknik sipil di Georgia Tech.

Chester yang akan berusia 105 tahun pada tanggal 27 Juni mendatang, dikutip dari vemale.com, tinggal di panti jompo di pusat perawatan kesehatan Federal Kapten James A Lovell di Chicago.

Chester Gryzbowski.(chicagotribune)
Chester Gryzbowski.(chicagotribune)

Saat upacara penyambutan mahasiswa baru di Georgia Tech beberapa waktu lalu, Chester mendapatkan penghargaan dari pihak kampus dan juga dari beberapa orang di sana.

“Aku begitu senang ayahku diberi penghormatan seperti ini. Aku juga sangat bangga dengan perjalanan hidupnya. Beliau adalah seseorang yang sangat baik, tidak egois dan luar biasa,” ucap putri Chester, Carol Ann Touchberry, dengan bangga. ** Baca juga: Ternyata, Negara Ini Punya Julukan Unik Lho

Tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu.(ilj/bbs)




Waktu Keramas Pas Sesuai Tipe Rambut

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Keramas adalah kegiatan mencuci rambut yang dilakukan beberapa kali dalam seminggu. Sebagian wanita memilih keramas dua hari sekali. Selebihnya bahkan melakukan tiap hari.

Namun terlalu sering keramas pun tidak disarankan, karena bisa menyebabkan rambut rontok. Jadi, kapan sebaiknya waktu yang tepat untuk keramas?

Frekuensi keramas yang tepat perlu disesuaikan dengan tipe rambut Anda. Ini dia uraiannya, dilansir dari Bold Sky:

1. Rambut kering
Disarankan untuk keramas dua kali seminggu. Hindari keramas tiap hari karena akan menghilangkan minyak alami yang tersisa di rambut. Gunakan sampo yang ringan dan kondisioner yang bisa membantu melembabkan batang rambut.

2. Rambut tipis
Studi terbaru mengungkapkan bahwa rambut tipis dan halus cenderung menyerap minyak lebih banyak daripada jenis rambut lainnya. Oleh sebab itu, Anda disarankan keramas dengan shampo lebih sering, yakni tiga kali dalam seminggu.

3. Rambut tebal
Anda bisa keramas dalam frekuensi yang lebih jarang, misalnya seminggu sekali. Namun tetap bisa keramas dua atau tiga kali untuk menyegarkan kepala.

4. Rambut panjang alami
Disarankan untuk keramas dua kali seminggu. Sesekali boleh tiga kali seminggu yang membuat kepala tetap segar. Gunakan kondisioner yang melembabkan sekaligus membuat helaiannya lebih halus. ** Baca juga: Cermati Kondisi Kesehatan Anda Lewat Warna Bibir

Frekuensi keramas yang tepat akan menjaga kesehatan rambut Anda.(ilj/bbs)




Curi Sepatu Nike, Karyawan PT ADI Diamankan Polres Tangsel

Dua karyawan PT ADI saat diamankan polisi.(cep)

Kabar6-Dua karyawan PT ADI yang berdiri di Jalan Raya Legok, KM 6.2, Desa Cijanatra, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, diringkus petugas Polsek Pagedangan.

Ya, dua karyawan yang masing-masing berinisial Tn (26) dan AW (21) itu, kedapatan menggondol sembilan pasang sepatu merk Nike senilai Rp9 juta.

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP H Mansuri mengatakan, kejadian itu dilaporkan pada Sabtu (18/6/2016). **Baca juga: Nyambi Edarkan Pakong, Tukang Sayur Ditangkap Polsek Rajeg.

“Kedua pelaku kedapatan mengambil sembilan pasang sepatu dari bagian produksi PT ADi. Sepatu kemudian dimasukan ke dalam mobil truck yang dikemudikan Samsul untuk dibawa ke PT. ADS Majalengka (Cabang PT. ADI),” ujar Mansuri, Senin (20/6/2016). **Baca juga: Jumlah Tenaga Kerja Asing di Kabupaten Tangerang Bertambah.

Ketika truck keluar pabrik, pelaku Tn kemudian menunggu dijalan untuk mengambil sepatu tersebut. Namun, ulah pelaku diketahui saksi Suyoto dan Susanto dan kemudian dilakukan penangkapan. **Baca juga: Baru Umur 13 Tahun, Anak Kepala DKPP Tangsel “Lolos” Ujian Paket B.

“Kasus itu kemudian dilaporkan oleh Efendi Mualimin selaku kuasa PT ADI, dan ditindaklanjuti petugas Polsek Pagedangan,” ujar Mansuri.(Cep)




Baru Umur 13 Tahun, Anak Kepala DKPP Tangsel “Lolos” Ujian Paket B

Mutiara Kasih mengikuti Ujian Paket B di SDN Kademangan 01.(cep)

Kabar6-Mutiara Kasih, putri dari Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan Dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), M. Taher, lolos dalam Ujian Kesetaraan Paket B.

Sedianya, Ujian Paket B tersebut diselenggarakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Geliat Bocah Kampoeng PRogram (GBKP) di SDN Kademangan 01, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangsel, pada Senin, (9/5/2016).

“Usia saya baru 13 tahun. Dan, bapak saya Kepala Dinas Kebersihan Tangsel yang bernama Taher,” ujar Mutiara Kasih saat mengikuti Ujian Paket B di SDN Kademangan 01 beberapa waktu lalu.

Pernyataan polos Mutiara Kasih itu juga diakui oleh orangtuanya, M. Taher kepada wartawan beberapa waktu lalu. “Memang betul Mutiara Kasih itu putri saya,” ujar M. Taher saat menunggui putrinya ujian pada hari kedua Ujian Paket B.

Namun belakangan, mencuat keanehan terkait Ujian Paket B yang diikuti Mutiara Kasih. Itu karena Ketua Panitia Penyelenggara Ujian Paket B wilayah Kecamatan Setu, Sofwan Iskandar mengaku tidak tahu menahu terkait proses masuknya nama Mutiara Kasih dalam PKBM GBKP.

Sofwan yang juga pengurus di PKBM GBKP menjamin bila Mutiara Kasih bukanlah anak didik di PKBM GBKP yang dikelolanya.

Menurutnya, Mutiara Kasih sebenarnya peserta dari PKBM Tunas Indonesia, yang ikut bergabung dengan PKBM GBKP. Dan, lanjut Sofwan, pihaknya sudah memberikan POS UN tentang persyaratan Ujian Paket B ke PKBM Tunas Indonesia. 

“Namun, kami kemudian mengembalikan berkas peserta itu karena tidak sesuai dengan prosedur yang ada di POS UN. Karena ternyata masih berusia 13 tahun dan belum cukup umur untuk mengikuti Ujian Paket B. Jadi, Mutiara Kasih bukan dari PKBM GBKP yang memajukan datanya,” ujarnya.

Sofwan sendiri mengaku baru mengetahui keberadaan Mutiara Kasih setelah Ujian Paket B digelar. “Kami juga kaget begitu tahu ada nama Mutiara Kasih dalam daftar peserta ujian,” ujar Sofwan.

Ditanya perihal kelayakan Ujian Paket B yang diikuti Mutiara Kasih, Sofwan mengaku belum layak. Namun demikian, Sofwan menyebut bila proses ferivikasi peserta Ujian Paket B bukan pihaknya, melainkan dari dinas.

Sofwan juga tak menampik bila pihaknya merasa dirugikan terkait masuknya nama Mutiara Kasih sebagai peserta Ujian Paket B dari PKBM GBKP. **Baca juga: DKPP Wacanakan Ada Area Komposting Sampah di Pasar Ciputat.

Sayangnya, hingga berita ini disusun, belum didapat klarifikasi dari pihak Dinas Pendidikan Tangsel terkait hal ini. **Baca juga: Tahun Depan, Penanganan Sampah di Tangsel Masuk Mulok.

Namun demikian, kabar6.com masih terus berupaya melakukan konfirmasi perihal proses Ujian Paket B yang diikuti Mutiara Kasih.(cep)




Tahun Depan, Penanganan Sampah di Tangsel Masuk Mulok

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany bersama Pelitas.(yud)

Kabar6-Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menginginkan sistem penanggulangan sampah bisa lebih masif.

Salah satu metode yang ingin digerakkan yakni, menjadikan penanggulangan sampah masuk ke dalam kurikulum muatan lokal atau mulok.

Demikian dikatakan Kepala Seksi Pengolahan dan Pemusnahan Sampah pada DKPP Kota Tangsel, Ahmad Rivai kepada kabar6.com, Minggu (19/6/2016).

“Anak-anak di sekolah harus diberikan edukasi terhadap masalah sampah,” katanya.

Menurut ia, pemberian materi pelajaran di sekolah dalam kurikulum muatan lokal itu nantinya dibuatkan payung hukum berupa Peraturan Walikota (Perwal) ataupun Keputusan Walikota (Kepwal) Tangsel.

Setiap sekolah negeri dan swasta di Kota Tangsel diberikan mata pelajaran tentang sistem penanggulangan serta penanganan sampah perkotaan.

“Target sasaran kami anak-anak usia 4-12 tahun,” terang Rivai. Ia menargetkan program kurikulum kebersihan sudah dapat digulirkan mulai tahun depan.

Makanya, lanjut Rivai, pihaknya telah mencoba memberikan edukasi bagi murid-murid sekolah dasar‎ lewat tokoh kartun Pelindung Lingkungan Tangerang Selatan (Pelitas). Lewat tokoh kartun ini diharapkan bisa mendokrtrininasi‎ anak-anak. **Baca juga: Jumlah Tenaga Kerja Asing di Kabupaten Tangerang Bertambah.

“Kami akan terus melakukan workshop ke setiap sekolah negeri dan swata,” ujarnya. Rivai berharap, partisipasi masyarakat dan para pemangku kepentingan dalam upaya menjaga serta mengelola lingkungan yang bersih bisa lebih masif. **Baca juga: DKPP Wacanakan Ada Area Komposting Sampah di Pasar Ciputat.

“Masyarakat bisa peduli mengajak orang lain mau muang sampah pada tempatnya.‎ Sanksi sosial juga sangat diperlukan, misalkan dengan cara memberikan teguran kalau melihat ada orang buang sampah sembarangan,” tambah Rivai.(yud)

**Baca juga: Warga “Abaikan” Perda Sampah, DKPP Tangsel Bakal Pasang CCTV.




Nyambi Edarkan Pakong, Tukang Sayur Ditangkap Polsek Rajeg

S, tukang sayur pengedar pakong saat ditangkap.(shy)

Kabar6-Seorang pedagang sayur berinisial S (40), diringkus jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Rajeg, Kabupaten Tangerang. Bukan tanpa sebab, itu karena S kedapatan asyik berjudi, Minggu (19/6/2016).

Kapolsek Rajeg, AKP Teguh mengatakan, S ditangkap saat sedang merekap nomor pasangan togel jenis fajar pakong.

“Penangkapan ini berkat informasi dari warga. Saat kami datangi ke TKP (tempat kejadian perkara-red), memang betul ada perjudian dan kami langsung mengamankan S beserta barang bukti,” ungkapnya.

Kepada petugas, S mengaku nekat mengedarkan judi Fajar Pakong untuk memnuhi kebetuhan hidup selama Ramadhan.

“Selain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, uang itu akan disetorkan juga kepada temannya di kawasan Rajeg dan ini masih dalam penyelidikan kami,” ujarnya. **Baca juga: Pemkot Tangsel “Izinkan” Mobil Dinas Dipakai Mudik.

Dari tangannya, petugas juga mengamankan uang tunai sebesar Rp400.000, kode judi togel serta satu buah handphone merk Hammer. **Baca juga: Jumlah Tenaga Kerja Asing di Kabupaten Tangerang Bertambah.

Saat ini, pihak kepolisian pun masih pemeriksaan dan gelar perkara. “Masih diselidiki namun, untuk sementara ini S kami tahan,” pungkas Teguh.(shy)




Jumlah Tenaga Kerja Asing di Kabupaten Tangerang Bertambah

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Dari tahun kle tahun, jumlah tenaga kerja asing (TKA) diwilayah Kabupaten Tangerang, terus bertambah.

Berbanding dari tahun 2015 lalu yang hanya 1.000, kini jumlah tenaga kerja asing di Kabupaten Tangerang melonjak menjadi sebanyak 1.650 orang.

Ya, keberadaan tenaga kerja asing itu tersebar di beberapa perusahaan wilayah Kabupaten Tangerang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tangerang, Syarifuddin mengatakan, salah satu faktor penambahan jumlah TKA diwilayan Kabupaten Tangerang yakni, berlakunya MEA (Masyarakat Ekonomi Asia-red).

“Rata-rata TKA ini berasal dari Tiongkok, Amerika Serikat, Korea Selatan, Taiwan, Australia serta India. Dalam bekerja disini pun (Kabupaten Tangerang) mereka terus kami pantau dan kami awasi,” ungkapnya, Minggu (19/6/2016). **Baca juga: DKPP Wacanakan Ada Area Komposting Sampah di Pasar Ciputat.

Para pekerja asing tersebut pada umumnya sebagai tenaga pengajar, manajer perusahaan, tenaga ahli maupun sebagai alih keterampilan. **Baca juga: Pemkot Tangsel “Izinkan” Mobil Dinas Dipakai Mudik.

Dalam pengawasan pun, Disnakertrans juga bekerja sama dengan perusahaan tempat para TKA bekerja. **Baca juga: HCCI Gelar Cityzen Peduli Yatim di Tangsel.

“Untuk pengawasannya dilakukan secara berkala dan melakukan pengecekan ke lokasi kerja agar, tidak terjadi penyalahgunaan izin bekerja bagi mereka,” pungkasnya.(shy)




HCCI Gelar Cityzen Peduli Yatim di Tangsel

Cityzen Peduli Yatim di Tangsel.(din)

Kabar6-Sukses menggelar kegiatan ‘Takjil On The Road’ di Kota Serang, Banten beberapa waktu lalu, kini  pengurus Honda City Club Indonesia (HCCI) atau Cityzen Tangerang, kembali menggelar acara buka puasa bersama (Bukber) anak-anak yatim di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Minggu (19/6/2016).

Kegiatan bertajuk ‘Cityzen Peduli Yatim’ yang digelar di Masjid Imanudin Graha Raya Bintaro ini, melibatkan sedikitnya 45 anak yatim dan orang-orang tak mampu. **Baca juga: LSM BIAK dan IKBT Kejar Target Santuni 1.000 Anak Yatim.

“Alhamdulilah acara bukber dan santunan untuk adik- adik kita yang kurang mampu berjalan lancar,” ungkap Ketua HCCI/Cityzen Chapter Tangerang, Anggara, kepada Kabar6.com, usai berlangsungnya acara pembagian takjil, petang tadi. **Baca juga: Ramadan Berbagi, Asy Syukuriah BSD Santuni 500 Anak Yatim.

Dijelaskannya, selain membagikan takjil dan makanan siap saji, para pecinta kuda besi berlambang huruf ‘H’ ini juga memberikan santunan uang tunai kepada puluhan anak yatim yang hadir dalam kegiatan tersebut. **Baca juga: CBR Tangerang Club Baksos di Yayasan Al-Falah Salimah.

Uang santunan itu, kata dia, diperoleh dari sumbangan atau sedekah para pengurus dan anggota Cityzen. **Baca juga: Pengurus HCCI Gelar ‘Takjil On The Road’ di Banten.

“Di bulan suci ramadan yang penuh rahmat ini kami dari HCCI CITYZEN TANGERANG, ingin berbagi kepada adik- adik kita. Semoga ini berkah untuk kita semua,” ucapnya.(Tim K6)

**Baca juga: Idmoc Santuni 50 Yatim di Pedalaman Banten.




Pemkot Tangsel “Izinkan” Mobil Dinas Dipakai Mudik

Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie.(yud)

Kabar6-Ada sinyal bagus bagi pejabat teras di lingkup ‎Pemerintah Kota Tanger‎ang Selatan (Tangsel) pengguna kendaraan dinas.

Itu seiring dengan adanya izin dari Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie,  bahwa pejabat di wilayah itu boleh membawa mobil dinas untuk mudik lebaran, meski ada catatannya.

“Mobil dinas yang dipakai buat mudik wajib dilaporkan secara tertulis oleh pejabat yang bersangkutan,” kata Wakil Walikota‎, Benyamin Davnie, Minggu (19/6/2016).

Ia pun memberikan catatan, jika ada kerusakan pada mobil dinas dimaksud, maka resiko ditanggung sepenuhnya pihak pemakai. Termasuk untuk bahan bakar juga harus ditanggung sendiri.

‎Bang Ben, sapaan akrab Benyamin Davnie memaparkan, saat ini jumlah mobil dinas yang dimiliki Pemkot sebanyak 150 kendaraan. Fasilitas mobil itu diperuntukkan bagi pejabat di eselon II dan eselon III.
 
“Tidak masalah mobil dinas dipakai mudik. Namun, pejabat penguna harus melaporkan secara tertulis,” terangnya.
 
‎Bang Ben bilang, untuk memastikan tersebut Benyamin mengatakan pihaknya akan menggelar rapat.”Kami sedang mengkaji. Akan digelar rapat dengan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah,” terangnya.
 
‎Bila hasil rapat SKPD disetujuhi maka bisa dipakai untuk mudik. Benyamin, menghimbau agar sebaiknya mobil dinas tidak digunakan untuk mudik. Masih banyak cara lain dengan menggunakan angkutan umum. **Baca juga: CBR Tangerang Club Baksos di Yayasan Al-Falah Salimah.
 
Lebih baik mudik dengan menggunakan transportasi umum darat dan udara. Pemkot juga tidak melakukan penarikan kendaraan dinas. **Baca juga: DKPP Wacanakan Ada Area Komposting Sampah di Pasar Ciputat.

Namun menghimbau saat kendaraan ditinggal dirumah, harus melaporkan  dengan RT dan RW setempat, terkait keamanannya. **Baca juga: Warga “Abaikan” Perda Sampah, DKPP Tangsel Bakal Pasang CCTV.
 
“Kendaraan dinas selama ini memang dibawa pulang. Pemkot tidak menarik atau mengumpulkannya,” ungkapnya.‎(yud)